Januari 2008
(revisi Okt 2009)
KONSEP DASAR
25 cm thick
16 feet
(Sambungan memanjang)
(Sambungan Melintang)
(Batang Pengikat)
(Dowel / Ruji)
(Tanah Dasar)
DEFINISI PERKERASAN KAKU
Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) adalah struktur yang terdiri dari plat beton semen yang
bersambungan (tidak menerus) dengan atau tanpa tulangan, atau plat beton menerus dengan
tulangan, yang terletak di atas lapis pondasi bawah, tanpa atau dengan aspal sebagai lapis
permukaan.
Perkerasan kaku dikelompokkan menjadi:
Perkerasan Beton Semen, yaitu perkerasan kaku dengan beton sebagai lapisan aus.
Terdapat 4 (empat) jenis perkerasan beton semen:
Perkerasan beton semen dengan sambungan tanpa tulangan (jointed unreinforced/plain
concrete pavement);
Perkerasan beton semen dengan sambungan dengan tulangan (jointed reinforced concrete
pavement);
Perkerasan beton semen menerus (tanpa sambungan) dengan tulangan (continuously
reinforced concrete pavement);
Perkerasan beton semen pratekan (prestressed concrete pavement).
Perkerasan Komposit, yaitu perkerasan kaku dengan plat beton sebagai lapis pondasi
dan aspal beton (AC) sebagai lapis permukaan (struktural).
JENIS-JENIS
PERKERASAN KAKU
a) Penempatan
b) Perkiraan banyak-
nya tulangan
LANJUTAN
PERKERASAN KOMPOSIT
Konstruksi beton semen dengan lapis permukaan aspal beton, yang
memperhitungkan lapis aspal beton sebagai bagian yang ikut memikul beban,
disebut Perkerasan Komposit.
Dalam literatur yang ada, konstruksi seperti itu tebalnya dihitung sebagai
berikut:
Dengan Modulus Elastisitas (E) plat beton yang sangat besar, maka
kemampuan penyebaran beban plat beton jauh lebih besar dari pada
perkerasan aspal. Dengan demikian tebal seluruh konstruksi perkerasan
kaku jauh lebih tipis dari pada seluruh tebal perkerasan fleksibel.
PARAMETER PENTING
DALAM DESAIN TEBAL PERKERASAN KAKU
KEKUATAN BETON SEMEN
Berkaitan dengan
workability
campuran
beton
TANAH DASAR (SUBGRADE)
Daya dukung Tanah Dasar dinyatakan dengan Modulus
Reaksi Tanah Dasar (k), yang ditentukan dengan Plate
Bearing Test, bukan dengan CBR.
Hubungan antara CBR dengan k adalah sbb.:
CBR (%) 2,0 4,0 8,0 12,0 16,0 20,0 24,0 28,0 32,0
k (pci) 70 120 170 200 230 240 260 290 340
k (kg/cm3) 1,5 3,3 4,8 6,0 6,6 7,0 7,5 8,0 9,3
SAMBUNGAN MEMANJANG
Untuk plat yang dicor per lajur:
- dibuat dengan cara memasang bekisting memanjang dan tie bars.
TULANGAN PLAT
TIE BAR
DOWEL
FUNGSI SAMBUNGAN
Fungsi sambungan:
- Pada sambungan melintang:
Mengakomodasi gerakan susut.
- Pada sambungan memanjang:
Mengakomodasi gerakan lenting dari pelat beton akibat
panas-dingin pada siang-malam hari.
Sambungan dibuat dengan saw cut, crack inducer, atau
akhir pentahapan pelaksanaan.
Pada setiap celah sambungan, harus diisi dengan joint
sealant.
Sambungan diupayakan sesuai dengan pola retak alami
plat beton.
POLA RETAK ALAMI
PLAT BETON
PEMASANGAN
DOWEL
devices. (engsel).
Sebagai sliding devices. Berukuran kecil dan berulir
PENGECORAN /
PENGHAMPARAN
BETON
a) Too much
Paving direction
Side form
SAW CUTTING
Perlu diperhatikan:
Harus tepat lokasi (diberi tanda sebelumnya pada
bekisting)
Harus tepat kedalaman (1/4 tebal plat)
Harus tepat waktu (antara jam ke-4 sampai jam ke-24).
SAW CUT TEPAT WAKTU
Retak terjadi di tempat yang
diinginkan/direncanakan
SAW CUT TERLAMBAT
Retak terjadi di tempat sembarang /
tidak dikehendaki
BOND BREAKER