Anda di halaman 1dari 47

ASPEK GEOTEKNIK

PADA
PEMBANGUNAN PERKERASAN JALAN

Prof. Dr.Ir.Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng.,DEA

Workshop Continuing Profesional Development (CPD)


Ahli Geoteknik
Hotel Ambara - Jakarta
3-4 Oktober 2016
PERKERASAN (PAVEMENT)

Struktur perkerasan berfungsi untuk


melindungi tanah-dasar (subgrade) dan
lapisan-lapisan pembentuk perkerasan
agar tidak mengalami tegangan dan
regangan yang berlebihan oleh akibat
beban lalu-lintas.
Fungsi perkerasan secara umum
 Memberikan struktur yang kuat dalam
mendukung beban lalu lalu--lintas
lintas..
 Memberikan permukaan rata bagi
pengendara..
pengendara
 Memberikan kekesatan (skid
resistance)) di permukaan perkerasan
resistance perkerasan..
 Mendistribusikan beban kendaraan ke
tanah--dasar sehingga terlindung dari
tanah
tekanan yang berlebihan
berlebihan..
 Melindungi tanah
tanah--dasar dari pengaruh
buruk perubahan cuaca
cuaca..
PERKERASAN BETON DAN ASPAL

Perkerasan lentur:
Perkerasan kaku:
Terdiri dari beberapa lapis material
Terdiri dari pelat beton di yang menyebarkan beban ke
atas lapis pondasi bawah. subgrade.

Oleh kekakuan pelat beton Tebal tiap komponen dibuat


Beban roda disebarkan lebih sedemikian hingga tidak ada
melebar hingga tekanan ke deformasi permanen pada tiap
subgrade lebih kecil lapisan
BEDA DISTRIBUSI TEKANAN RODA
PERKERASAN LENTUR DAN KAKU
Distribusi tekanan roda ke tanah
dasar E1
Beban roda dipermukaan

E2

Burmister (1958)

Perkerasan lentur Perkerasan kaku (beton)


Fungsi
bagian--bagian lapis perkerasan
bagian
SUBGRADE (TANAH DASAR)
 Tanah-dasar berfungsi sebagai alas/pondasi jalan, terdiri dari material
dalam galian atau urugan dipadatkan dengan kedalaman tertentu di
bawah dasar struktur perkerasan.
 Tebal subgrade 60 – 100 cm.

Subgrade 60 – 100 cm

Tanah timbunan
LAPIS PONDASI BAWAH
(SUBBASE)
Fungsi :
 Sebagai bagian dari struktur perkerasan untuk mendukung dan
menyebarkan beban kendaraan.
 Sebagai lapisan drainase
 Untuk efisiensi penggunaan material, agar lapisan lain dapat
dikurangi tebalnya (hemat biaya).
 Untuk mencegah butiran tanah-dasar masuk ke dalam lapis
pondasi.
 Sebagai lapisan pertama (landasan kerja), agar pelaksanaan
pembangunan jalan berjalan lancar.
Lapis pondasi (base course)
Fungsi:

 Menyebarkan tekanan akibat beban-beban lalu lintas agar tanah-dasar


(subgrade) tidak mengalami tekanan berlebihan.
 Sebagai landasan peletakan lapis permukaan.
 Sebagai lapisan drainase, bila air hujan merembes lewat retakan atau
sambungan.
Komponen perkerasan
Seal coat
Lapis aus Lapis tambahan AC
Lapis Pelat beton semen Portland
Tack coat permukaan
Lapis pengikat Perkerasan
Prime coat
Lapis pondasi bawah (subbase) kaku lama
Lapis pondasi (base) atau tanpa
Tanah-dasar dipadatkan
(compacted subgrade)
Lapis pondasi bawah (subbase)
Timbunan/ tanah asli
Tanah-dasar dipadatkan
(compacted subgrade)

Timbunan/ tanah asli

a) Perkerasan lentur b) Perkerasan kaku


Perkerasan lentur Perkerasan kaku Perkerasan
(aspal) (beton) komposit

Untuk full depth asphalt pavement tidak perlu


base/subbase
Perkerasan lentur (aspal)
Susunan:

• Pelat beton
• Lapis pondasi (base)
• Lapis pondasi bawah (subbase)
• Subgrade
Perkerasan kaku (beton)
Susunan:
• Pelat beton
• Lapis pondasi (pilihan)
• Lapis pondasi bawah
• Subgrade
Tipe-tipe
Tipe-
PERKERASAN KAKU (BETON)

• Perkerasan beton tak bertulang bersambungan


(Jointed plain concrete pavement – JPCP)
• Perkerasan beton bertulang bersambungan
(Jointed reinforced concrete pavement – JRCP)
• Perkerasan beton bertulang kontinyu
(Continuous reinforced concrete pavement – CRCP)
Perkerasan beton tak bertulang bersambungan
(Jointed Plain Concrete Pavement, JPCP)

4-6m 4-6m Denah

Sambungan
Sambungan melintang longitudinal
Kelemahan (dengan atau tanpa (dengan tiebars)
perkerasan beton  dowel)
di sambungannya
DOWEL
SEBAGAI ALAT TRANSFER BEBAN
Dowel
Penempatan Dowel

Thin coating
DIAMETER DOWEL

.Tebal pelat Diameter dowel


beton (D)
in. mm in. mm
6 150 ¾ 19
7 175 1 25
8 200 1 25
9 225 1¼ 32
10 250 1¼ 32
11 275 1¼ 32
12 300 1½ 38
13 325 1½ 38
14 350 1½ 38
 Jarak dowel 300 mm
 Panjang dowel 450 mm
PEMASANGAN
SANGAT BURUK Mutu baja grade 250R
( Austroad, 1992 dan Pd T-14-2003)
Perkerasan beton tak bertulang bersambungan
(Jointed Plain Concrete Pavement, JPCP)
Perkerasan beton bertulang bersambungan
(Jointed Reinforced Concrete Pavement, JRCP)

9 - 30 m) Denah

Tulangan
(0.15 s/d 0.25%)

Sambungan melintang Longitudinal Joint


(dengan dowel) (dengan tiebar)
PERKERASAN BETON BERTULANG
BERSAMBUNGAN
(JOINTED REINFORCED CONCRETE PAVEMENT, JRCP)
Perkerasan beton bertulang kontinyu
(Continuos Reinforced Concrete Pavement, CRCP)

PLAN
VIEW

Tulangan kontinyu
(0.6 to 0.8%)

Retak tipikal berjarak (0.9 - 2.4 m)

Sambungan
longitudinal
(dengan tiebar)
Continuous reinforced concrete pavement - CRCP
Fungsi membran pada perkerasan beton
Sprayed
Membran aspal semprot berfungsi sebagai bitumen seal
pemisah antara beton dan subbase.
Bila dipakai membran polythene,berfungsi
untuk (O’Flaherty, 2001):
1) Mereduksi gesekan antara dasar pelat beton
dan lapis pondasi bawah (mencegah retak
susut)
2) Mencegah tercampurnya material di bawah
pelat dengan adukan beton dan/atau
3) Mencegah hilangnya air dan butiran halus
dari adukan beton yang masuk ke dalam
lapis pondasi bawah (atau tanah-dasar).
Pengaruh lingkungan
terhadap struktur perkerasan
PENGARUH TEMPERATUR

Perubahan temperatur terhadap struktur perkerasan aspal


menyebabkan (FHWA, 2006):
 Material aspal turun modulusnya akibat kenaikan temperatur. Di
musim dingin, sekitar 14.000 - 20.000 MPa menjadi sekitar 700
MPa di musim panas.
 Temperatur dan kelembaban dapat mengakibatkan defleksi dan
tegangan yang signifikan, sehingga merusakkan perkerasan kaku
(beton).
 Material terikat semen dapat rusak selama siklus basah-kering,
sehingga mereduksi modulus dan menambah defleksi permukaan.
CURLING & WARPING
pada perkerasan beton

Siang

Malam
Pengaruh air
Masalah sambungan  pumping dan
masuknya material keras ke dalam celah
Material keras

Spalling/gompal

Sambungan harus ditutup


(digunakan sealant)
MASALAH UTAMA PERKERASAN BETON
PUMPING
Arah lalu-lintas

Butiran halus terpompa

Air terkumpul
Lapis pondasi bawah
RONGGA
AKIBAT
PUMPING
PENGARUH ADANYA RONGGA DI BAWAH PELAT
MENGURANGI MODULUS REAKSI SUBGRADE (K)

1.000
Modulus reaksi tanah dasar efektif, (k) (pci)

500
170
(dikoreksi terhadap kehilangan dukungan, LS)

(170)

100

50 Tabel 5.7 Faktor kehilangan dukungan (loss of support factor, LS)


(AASHTO, 1993)
Tipe material
LS
LS = 0 (1 psi = 6,9 kPa)
1 Cement treated granular base (E = 1.000.000 – 2.000.000 psi) 0–1
10 Campuran agregat semen (E = 500.000 – 1.000.000 psi) 0–1
2 Asphalt treated base (E = 350.000 – 1.000.000 psi) 0–1
5
3 Bituminous stabilized mixtures (E = 40.000 – 300.000 psi) 0–1
570 Distabilisasi kapur (lime stabilized) (E = 20.000 – 70.000 psi)
Material granuler tak-rekat (E = 15.000 – 45.000 psi )
1–3
1–3
(540) Butiran halus/material subgrade natural (E = 3.000 – 40.000 psi) 2–3

5 10 50 100 500 1000 2000


Modulus reaksi tanah dasar efektif, (k) (pci)

Dalam metoda AASHTO pengaruh rongga dinyatakan dalam loss of


support factor
Pengaruh merusak air pada perkerasan dan
tanah--dasar (AASHTO, 1993)
tanah
 Air merusak aspal
aspal,, mengurangi modulus (>30%
>30%)) dan
menghilangkan kuat tarik
tarik..
 Kenaikan kadar air dalam agregat lapis pondasi dan
pondasi bawah granuler
granuler,, mengurangi kekakuan material
tersebut hingga >50%
>50%--nya
nya..
 Pada lapis pondasi dirawat aspal (asphalt treated base,
base,
ATB), kenaikan kelembaban mengurangi modulus
hingga 30%, dan menambah kemudahan tererosi pada
lapis pondasi dirawat semen atau kapur
kapur..
 Penjenuhan tanah
tanah--dasar berbutir halus menyebabkan
berkurangnya modulus hingga 50%.
PROBLEM PENGURANGAN DAYA DUKUNG
PERKERASAN
Masuknya air ke dalam struktur perkerasan

Water table
Penanganan air
Penutup kedap air Penutup kedap
Perkerasan air

Muka air tanah awal


Material lolos Minimum 1,2 m
airr dibungkus
geotekstil
Muka air tanah setelah
pemasangan drainase Drainase
Drainase samping
bawah samping
Syarat penutup retakan
perkerasan aspal
Untuk perkerasan aspal sealant harus (Asphalt Institute, MS-16):
 Mempunyai sifat lentur dan elastis
 Aplikasinya mudah
 Stabil terhadap pengaruh temperatur (thermal stability)
 Mempunyai adhesi atau kelekatan
 Mempunyai keawetan (durability)
 Tidak mudah melunak
 Tahan terhadap penuaan (aging)
 Mempunyai kecocokan sifat dengan aspal
 Tahan terhadap pengaliran (resistance to flow).
PENUTUP SAMBUNGAN (JOINT SEALANT)
pada PERKERASAN BETON

SYARAT JOINT SEALANT :

 Tahan terhadap gerakan horizontal dan geseran vertikal pada


sembarang temperatur.
 Tahan terhadap pengaruh lingkungan (pelapukan, temperatur
ekstrim, dan kelembaban air).
 Tahan terhadap pengaruh penetrasi pasir dan batuan ke dalam
sambungan pada sembarang temperatur.
 Mampu menjaga ikatan yang kuat dengan dinding sambungan
beton pada sembarang temperatur.
Pananganan air masuk dalam
struktur perkerasan
(AASHTO, 1993)
MASALAH TANAH-
TANAH-DASAR
(SUBGRADE)
Tanah-Dasar Pada Tanah Asli

Umumnya tidak ada masalah penurunan akibat beban


perkerasan, kecuali jika tanahnya sangat lunak.

Bila tanah asli tidak memenuhi syarat daya dukung,


maka harus dilakukan perbaikan tanah atau penggantian
tanah..
tanah

Tanah-dasar setempat yang berdaya dukung rendah


Tanah-
dapat distabilisasi dengan semen, kapur atau bahan
yang lain.
Tanah-Dasar Pada Galian
Hal penting yang harus diperhatikan adalah
drainase dan stabilitas lerengnya.
Hal ini, karena pada lokasi tersebut, arah aliran air
turun mengarah pada struktur perkerasan, dan
muka air tanah lebih mendekati dasar dari
perkerasan.
Seringkali,, pada daerah ini diperlukan perkuatan
Seringkali
lereng yang berada di dekat perkerasan.
Tanah Dasar Pada Timbunan
Penurunan timbunan yang berlebihan menyebabkan
bagian tengah melengkung ke bawah yang berakibat
timbulnya retak memanjang di sepanjang perkerasan.

Biasanya digunakan drainase vertikal untuk percepatan


konsolidasi.

Penurunan timbunan adalah hasil dari:


1. Kompresi tanah timbunannya sendiri.
2. Konsolidasi tanah (penurunan) dari pondasi timbunan.
PENURUNAN TIMBUNAN
PADA TANAH LUNAK
Sebelum
S
H
Sesudah

Tanah lunak

Deformasi TIMBUNAN
merusak perkerasan di atasnya
Drainase vertikal
Maksud dipasang drainase vertikal agar setelah
pembangunan perkerasan selesai, penurunan
konsolidasi sudah kecil sehingga penurunan
yang terjadi setelah pembangunan tidak
merusak perkerasan.
(Sumber: Geosystem)

Anda mungkin juga menyukai