MODUL III
TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA
TATA LETAK BANDAR UDARA
Rencana Tata Letak Bandar Udara berada di bawah Rencana Induk Bandar
Udara. Rencana ini merupakan bagian awal dalam proses penyusunan
Rancangan Dasar (Basic Design), yaitu dalam hal penyusunan rencana
peruntukan lahan dan penerapan bidang lahan yang boleh dibangun
(penetapan Koefisien Dasar Bangunan atau KDB)
3. Jaringan jalan dan pola pergerakan lalu lintas kendaraan, serta sarana
kelengkapan jalan
Dalam menyusun Rencana Tata Letak untuk bandar udara yang sudah ada
(sudah terbangun), baik untuk keperluan penataan ataupun pengembangan,
perlu dilakukan sedikit modifikasi terhadap langkah-langkah perencanaan.
Modifikasi ini tergantung pada kondisi bandar udara yang bersangkutan.
RENCANA INDUK
BANDAR UDARA
RENCANA TATA
PERUNTUKAN
LAHAN BANDAR
UDARA
BASIC
DESIGN
RENCANA DASAR
(BASIC DESIGN)
FASILITAS BANDAR
UDARA
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
Gambar 3.1
KEDUDUKAN RENCANA TATA LETAK DALAM
PROSES PERENCANAAN BANDAR UDARA
Landasan dan taxiway mempunyai hubungan fungsional yang erat. Hal ini
jelas karena pesawat yang akan menuju apron setelah mendarat ataupun
akan meninggalkan apron untuk mengudara akans elalu melewati taxiway.
Apron tidak mempunyai hubungan fungsional yang erat dengan landasan
Jenis Fasilitas
1. Runway
2. Taxiway
3. Apron
Keterangan :
Gambar 3.2.
HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTAR FASILITAS SISI DARAT,
FASILITAS OPERASI DAN FASILITAS PENUNJANG
Arah runway ditentukan oleh kondisi angin permukaan, yaitu arah dan
kecepatan angin. Arah runway biasanya sudah ditentukan dalam
Rencana Induk, demikian juga dengan konfigurasi dan dimensinya.
Peletakan runway dalam rencana tata letak tinggal mengikuti
ketentuan yang diberikan dalam Rencana Induknya.
d. Untuk apron cargo, tersedia lahan yang cukup luas untuk bongkar
muat cargo, dan ditempatkan dekat dengan terminal cargo, untuk
efisiensi pengangkutan cargo.
e. Memungkinkan penyediaan jalan penghubung antara apron
dengan fasilitas lainnya.
Fasilitas sisi darat yang dimaksud di sini sudah tercakup di dalamnya fasilitas
operasi dan fasilitas penunjang Bandar udara.
A. Jenis Fasilitas
Fasilitas sisi darat, fasilitas operasi, dan fasilitas penunjang bandar udara
meliputi :
1. Terminal penumpang
Fungsi utama terminal penumpang adalah :
a. Tempat pertukaran moda perangkutan, dari angkutan darat ke
angkutan udara, dan sebaliknya.
b. Tempat pemrosesan keperluan perjalanan udara, seperti
pengurusan tiket, pendaftaran penumpang dan
mempertemukannya kembali.
c. Tempat penumpang menunggu dalam proses pertukaran antara
moda angkutan darat dengan udara dan sebaliknya.
2. Terminal Cargo
Terminal cargo adalah tempat pertukaran moda angkutan cargo dari
angkutan darat ke angkutan udara dan sebaliknya. Cargo yang
masuk ke bandar udara belum tentu langsung dikirimkan, sehingga
Ada dua jenis data yang digunakan dalam penyusunan rencana tata
letak, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari instasi serta data dari hasil-hasil studi yang
pernah dibuat sebelumnya termasuk data dari Rencana Induk Bandar
Udara. Data primer adalah data yang diperoleh dari penelitian
langsung di lapangan ataupun dari hasli wawancara dengan pihak-
pihak terkait.
2. Data Hidrografi
Data hidrografi yang dibutuhkan untuk keperluan perencana tata
letak adalah data mengenai alur pembuangan alamiah maupun
buatan, untuk keperluan pembuatan rencana jaringan drainase.
Selain itu juga dibutuhkan data mengenai sumber air, untuk
keperluan penyediaan air bersih dan sistem penyediaannya.
Data ini dapat berupa data sekunder. Jika tidak tersedia data
sekunder baru dilakukan survei lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
8. ICAO, 1990, Aerodrome Annex 14, Vol I, Aerodrome Design & Operations.