Anda di halaman 1dari 31

Lampiran I

Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga


Nomor: 16/SE/Db/2021
tentang
Standar Desain Pengadaan Jembatan Gantung Pejalan Kaki Tipe
Rigid dan Jembatan Rangka Baja Panel Darurat Melalui Katalog
Elektronik Sektoral Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat

KRITERIA DAN SPESIFIKASI JEMBATAN GANTUNG


PEJALAN KAKI TIPE RIGID BENTANG 40, 60, 80, 100, 120 METER
TAHUN ANGGARAN 2021

1. Umum

Perencanaan jembatan harus memenuhi pokok-pokok perencanaan sebagai berikut:


1. Kekuatan dan Stabilitas struktur,
2. Kenyamanan dan Keselamatan,
3. Kemudahan (pelaksanaan dan pemeliharaan),
4. Ekonomis,
5. Pertimbangan aspek lingkungan, sosial dan aspek keselamatan jalan,
6. Keawetan dan kelayakan jangka panjang.

2. Rujukan

Semua acuan spesifikasi standar disini adalah sebagai berikut:


1. Standar Nasional Indonesia (SNI) 1725:2016 tentang Pembebanan untuk
Jembatan.
2. Standar Nasional Indonesia (SNI) 2833:2016 tentang Perencanan jembatan
terhadap beban gempa.
3. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) T-03-2005 tentang Perencanaan
Struktur Baja untuk Jembatan.
4. Design and Construction of Structural Steelwork (AISC, BMS 1992, RSNI T-03-
2005).
5. Standar Nasional Indonesia (SNI) 0076:2008 tentang Tali kawat baja
6. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/SE/M/2010 Tentang
Pemberlakuan Pedoman Perencanaan Dan Pelaksanaan Konstruksi Jembatan
Gantung Untuk Pejalan Kaki.
7. AASHTO LRFD Guide Specifications for Design of Pedestrian Bridge, 2 nd Edition,
2009.
8. BS EN 1991-2:2003-NA.2.44 Dynamic Models for Pedestrian Action on
Footbridges.
9. Steel Sections, Hot Rolled (JIS G3106, ASTM A572).
10. Mechanical properties of fasteners (JIS B1180).
11. Hot-dip bath galvanizing (ASTM A123 atau setara).
12. Non-Destructive Examination of Welds (AWS D1.1 dan ASME section 1).
13. Welding Recommendations for Welding of Metallic Materials (AWS D1.1 dan AWS
D1.5).
14. Standard Specifications for Transportation Materials and Methods of Sampling and
testing (AASHTO).
15. Structural Welding Code (American Welding Society - AWS).

3. Kriteria Desain
a) Umur rencana jembatan adalah 50 tahun untuk komponen-komponen utama
jembatan;

1
120
b) Beban hidup yang digunakan sebesar 3 kPa < 2,0+ < 5 kPa, dimana L adalah
𝐿+10
panjang bentang jembatan gantung yang terkait;
c) Lendutan akibat beban lalu lintas pada sistem lantai dibatasi maksimum L/200;
d) Deformasi arah lateral akibat beban lalu lintas pada struktur tower dibatasi
maksimum L/200;
e) Deformasi lateral deck dibatasi maksimum L/360 (AASHTO);
f) Besarnya sag kabel optimum antara 1:8 sampai dengan 1:12, digunakan 1:10;
g) Konfigurasi sudut back-stayed maksimum 45o;
h) Faktor keamanan untuk komponen kabel adalah :
1. Kabel utama : 3,0 (SE Menteri PUPR 2010 & Japan Road Association, 1984)
2. Hanger : 3,5 (Japan Road Association, 1984)
3. Wind-guy : 3,0 (LSTB, 2004)
4. Wind-ties : 3,5 (LSTB, 2004)
5. Cable Clamp : 4,0 (Saran dari narasumber pada saat Rapat Laporan Antara)

4. Kriteria Pembebanan

a) Spesifikasi pembebanan yang digunakan untuk analisa perhitungan dan rancangan


bangunan atas jembatan adalah SNI 1725:2016 (Pembebanan untuk Jembatan) dan
Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Gantung untuk
Pejalan Kaki sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor:02/SE/M/2010.
b) Perencanaan struktur:
1) Bangunan atas jembatan harus direncanakan sebagai struktur jembatan gantung.
Metode analisa struktur harus berdasarkan atas analisa non linier geometri dan p-
delta untuk mendapatkan gaya-gaya dalam, sedangkan untuk penentuan
kapasitas elemen struktur harus berdasarkan pendekatan kekuatan batas (limit
states).
2) Kecuali tidak ditentukan lain, semua analisa struktur dan perencanaan harus
berdasarkan pada:
Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Gantung untuk
Pejalan Kaki sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum
Nomor:02/SE/M/2010, BMS 1992 (Direktorat Jenderal Bina Marga Indonesia),
RSNI T-03-2005 (Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan),SNI 1725:2016
(Pembebanan untuk Jembatan) dan semua spesifikasi yang diperlukan.
3) Bentang jembatan harus direncanakan menggunakan variasi pembebanan papan
catur.
4) Setiap bentang jembatan harus dirancang dengan sistem pemasangan dengan
cara bertahap sesuai dengan usulan metode konstruksi yang telah disepakati.

5. Kriteria Material

a) Komponen Tower
• Baja yang digunakan untuk komponen tower minimum adalah JIS G3101 grade
SS 400 atau lebih tinggi tegangan lelehnya.

2
• Baja yang digunakan untuk komponen pengaku/bracing minimum adalah baja
gilas panas JIS G3101 mutu SS 400 atau yang setara.
• Baja untuk saddle adalah baja built-up pelat dengan mutu SM490YB tegangan
leleh minimal 355 MPa untuk ketebalan kurang dari 40mm, dan 335 MPa dengan
ketebalan lebih dari 40MPa.
b) Komponen struktur pengaku/stiffening girder
• Baja yang digunakan untuk komponen struktur pengaku / stiffening girder dan
(cross girder, bottom chord, top chord, batang diagonal, batang vertikal,
pengaku batang vertikal (support batang vertikal) dan lateral bracing) minimum
adalah JIS G3101 mutu SS 400 atau lebih tinggi tegangan lelehnya.
• Baja yang digunakan untuk komponen deck lantai adalah chequered plate
dengan ketebalan minimum 4 mm
• Baja yang digunakan untuk komponen ikatan angin lantai, minimum adalah ASTM
A36 atau JIS G3101 grade SS 400.

c) Komponen kabel utama


• Kabel utama yang digunakan berupa untaian (strand) jenis wire rope IWRC grade
B dengan diameter sesuai dengan gambar jembatan gantung bentang 40m, 60m,
80m, 100m, 120m. Kabel dengan inti yang lunak tidak diizinkan untuk digunakan
dan harus memiliki tegangan tarik nominal sebesar 1770 MPa.
• Baja untuk hanger menggunakan material S45C G4051 dengan tegangan leleh
minimal 343 MPa dengan adjustable 20 cm per turnbuckle.
• Baja yang digunakan untuk angkur pada pengatur kabel utama adalah baja tuang
dengan tegangan leleh minimal 245 MPa
• Baja yang digunakan untuk turnbuckle adalah baja tuang dengan tegangan leleh
minimal 245 MPa

d) Komponen kabel Windguy dan windties


• Komponen windguy dan windties hanya dipakai pada jembatan gantung bentang
100m dan 120m.
• Kabel yang digunakan untuk wind guy dan wind ties menggunakan wire rope IWRC
grade B dengan tegangan tarik nominal 1770 MPa, dengan diameter sesuai
dengan gambar jembatan gantung bentang 100m, 120m.

e) Komponen blok angkur


• Baja yang digunakan untuk angkur pada pengatur kabel utama adalah baja tuang
dengan tegangan leleh minimal 245 MPa
f) Komponen bantalan/rubber bearing dan stopper
Untuk komponen bantalan atau bearing dan stopper menggunakan Elastomeric
Bearing Pad

3
g) Lainnya
• Semua material yang menjadi bagian dari pada kelengkapan jembatan harus
sesuai dengan spesifikasi, jika persyaratan untuk semua material yang tidak
ditentukan dalam spesifikasi material harus sesuai dan cocok dengan spesifikasi
yang mengacu pada AASHTO/ASTM atau JIS atau spesifikasi lain sedemikian
sebagai mana yang disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa.
• Semua material baja yang digunakan harus dipabrikasi oleh pabrik baja nasional
yang diakui dan bersertifikat ISO 9001 serta mempunyai mill certificate.
• Semua baut menggunakan material minimum Grade 8.8 galvanis menurut EN
20898/DIN 6914 (ekivalen dengan ASTM F3125M grade A325M ) atau setara.
• Semua baut, mur dan ring harus dilapisi galvanis sesuai dengan EN ISO 10684
atau ASTM A153 atau setara atas persetujuan Pengguna Barang/Jasa.
• Semua pekerjaan baja harus dilapisi galvanis celup panas sesuai ISO 1461-1999
atau ASTM A123 atau SNI 07-7033-2004 atau setara kecuali komponen tower
dilapisi dengan cat/coating.

6. Kriteria Komponen Jembatan

a) Persyaratan umum
1) Tipe struktur disyaratkan Jembatan Gantung Pejalan Kaki bentang 40m, 60m,
80m, 100m, 120m dengan lebar untuk lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan
ringan yang terbatas adalah 1,8 meter.
2) Komponen Jembatan Gantung sekurang-kurangnya mencakup: struktur
pengaku/stiffening girder (chequered plate, cross girder, bottom chord, top
chord, batang diagonal, batang vertikal, pengaku batang vertikal (support
batang vertikal) dan lateral bracing) tower, saddle, rubber bearing, main cable,
hanger, wind guy dan wind ties (wind guy dan wind ties digunakan pada jembatan
gantung bentang 100m dan 120m).
3) Deskripsi dan Dimensi Jembatan Gantung
Deskripsi Dimensi
Panjang Bentang 40m 60m 80m 100m 120m
Tinggi Tower 6,2m 8,0m 11m 13,5m 15,75m
Panjang Segmental Lantai 2m 2m 2m 2m 2m
Lebar Lantai 1,8m 1,8m 1,8m 1,8m 1,8m
Lebar Jembatan 3m 3m 3m 3m 3m

Dimana:
a. Panjang bentang adalah jarak antar towers.
b. Tinggi tower dihitung dari pelat dasar (base plate) hingga penutup saddle
pulley.

4
c. Panjang segmental dek lantai adalah jarak antara as – as cross beam atau
jarak antar hanger.
d. Lebar Lantai adalah lebar bersih lalu lintas.
e. Lebar jembatan diukur dari ujung ke ujung cross girder.
4) Setiap jembatan harus perletakan sliding pada setiap sisi.
5) Komponen jembatan harus di galvanis celup-panas (hot-dip galvanize) dan cat
(coating).
6) Komponen tower harus diberi lapis pelindung anti karat berupa cat dengan
ketentuan:
• Lapis dasar dengan binder jenis epoksi atau polyurethane dengan primer
jenis moisture cured urethane (dapat berupa alumunium) atau zinc setebal 80
mikron.
• Lapisan akhir (top coat) untuk sisi lainnya di luar bagian yang bersentuhan
dengan roda kendaraan menggunakan binder jenis epoksi atau polyurethane
dengan campuran zinc atau moisture cured urethane (alumunium flakes)
setebal 160 mikron.
• Koefisien friksi baja galvanis dan coating diambil sebesar 0,3.

7) Pengepakan:
i. Seluruh komponen utama harus ditandai secara permanen yang mudah
diidentifikasi nomor kode komponen sesuai pada gambar dan manual
pemasangan dan harus mengikuti packing list.
ii. Bagian-bagian kecil dan komponen-komponen minor seperti baut, mur, dan
ring harus dipisahkan antar jenis dan ukuran dalam karung terpisah dan
ditempatkan dalam drum (maksimum berat 500 kg per drum).
iii. Seluruh bundel untuk bagian komponen utama, sekunder, dan kecil harus
diikat dengan menggunakan strapping plate coil painted dengan minimum
lebar 1¼" (32 mm) tebal 0,8 mm dan menggunakan clamp ukuran 1¼" (32
mm).
b) Komponen tower
1) Jarak as antar kaki tower adalah 5 meter arah melintang
2) Tinggi tower meliputi bentang 40m -120m (lihat 6.a.3).
3) Setiap segmen tower pada arah vertikal dibuat pengaku segitiga (bracing) yang
menghubungkan titik-titik simpul kecuali pada segmen paling bawah.
4) Pada tower setidaknya tedapat satu segmen pengaku (cross bracing diagonal)
arah horizontal.
5) Sambungan baut pada tower minimum 3 (tiga) buah baut pada setiap sambungan.

5
c) Komponen struktur pengaku/stiffening girder
1) struktur pengaku/stiffening girder terdiri atas checkered plate, cross girder,
bottom chord, top chord, batang diagonal, batang vertikal, pengaku batang
vertikal (support batang vertikal) dan lateral bracing.
2) Deck lantai wajib menggunakan checkered plate dengan ketebalan minimum 4
mm.
3) Sambungan pada stiffening girder menggunakan baut sesuai mutu yang
ditentukan.
d) Komponen kabel
1) Kabel utama dan kabel sekunder yang digunakan berupa untaian (strand) jenis
wire rope dengan ketentuan sebagai berikut:

Modulus
Elastisitas
No Penggunaan Kabel Jenis
Minimum
(MPa)
1 Kabel utama sisi bawah IWRC 1.35 x 105 MPa.
2 Hanger Round Bar 2 x 105 MPa
Kabel ikatan angin
utama (wind guy) – untuk
2 IWRC 1.35 x 105 MPa
Jembatan Gantung
Bentang 100m dan 120m
Kabel ikatan mata sisir
(wind tie) – untuk
3 IWRC 1.35 x 105 MPa
Jembatan Gantung
Bentang 100m dan 120m

2) Kabel dengan inti yang lunak tidak diizinkan untuk digunakan.


3) Kabel utama harus memiliki tegangan tarik nominal sebesar 1770 MPa.
4) Perlindungan anti karat untuk material kabel baja utama dan sekunder
menggunakan galvanis dan harus diberikan perlindungan terhadap kemungkinan
oksidasi.
5) Panjang kabel minimum yang disediakan Penyedia/Penjual harus menyesuaikan
kebutuhan berdasarkan sudut back-stayed dan ditambah toleransi 3,5 meter pada
masing-masing sisi/ujung kabel.
e) Komponen blok angkur
1) Sistem pengikatan kabel pada blok angkur menggunakan sistem resin.
2) Penyedia/Penjual wajib menyediakan rumah resin yang terbuat dari baja yang
dapat dibuka-tutup.
3) Penyedia/Penjual wajib menyediakan penutup dari pipa PVC setinggi 5 cm untuk
menutup ujung kabel.

6
4) Kemiringan blok angkur menyesuaikan sudut kabel di tower antara horizontal dan
kabel angkur (backstay).
f) Komponen bantalan/rubber bearing
1) Bantalan jembatan (rubber bearing) yang digunakan dibuat oleh pabrik bantalan
jembatan terdiri dari karet alam dan neoprene atau hanya neoprene dengan
polymer sebagai bahan dasar. Bantalan jembatan yang digunakan harus sesuai
dengan lingkungan yang korosif (curah hujan tinggi dan kondisi lautan) dan
disyaratkan dengan sedikit pemeliharaan,
2) Dimensi bantalan/rubber bearing sesuai gambar.
g) Pencegahan Karat
1) Lapis pelindung cat mengikuti Pedoman Perlindungan Komponen Baja Jembatan
dengan Cara Pengecatan (SE Menteri PUPR Nomor : 26/SE/M/2015) kategori C5-
M dan umur proteksi panjang.

7
Tabel Sistem pengecatan untuk kategori korositas C5

8
2) Lapis pelindung cat yang dipergunakan harus memiliki sifat sebagai berikut:
a. Daya tahan yang lama dan tidak mengalami perubahan warna.
b. Hasil akhir pengecatan harus merekat sempurna (excellent adhesiveness).
c. Tahan terhadap abrasi, tekanan dan pengaruh kimia.
d. Tahan terhadap minyak dan gesekan mekanis lainnya.
e. Tahan terhadap pengaruh lingkungan, air laut, karbonasi dan asam.
3) Khusus untuk pylon diberikan perlindungan menggunakan cat (coating), dengan
ketentuan warna cat pada komponen pylon adalah sebagai berikut:
a. Komponen pylon utama menggunakan warna merah.
b. Komponen pylon lainnya (ikatan angin/bracing) menggunakan warna putih.
4) Semua baut, mur dan ring harus dilapisi galvanis sesuai dengan EN ISO 10684
atau ASTM A153 atau setara atas persetujuan Pengguna Barang/Jasa.
5) Apabila terjadi kerusakan akibat proses handling dan/atau perakitan jembatan,
maka harus segera dilakukan penambalan cat atau galvanis (touch up) di lokasi.

h) Komponen cadangan
1) Cadangan zinc rich paint dan cat berikut pengencer sebagai berikut:
Komponen Cadangan
No Tipe / Bentang
Zinc Cat
1 Jembatan Gantung Pejalan Kaki 2 kaleng 2 kaleng
Catatan: 1 kaleng ≈ 5 Liter

i) Alat bantu pemasangan / toolkit


1) Toolkit yang disyaratkan untuk pemasangan jembatan, harus disediakan oleh
Penyedia jasa:

Item Quantity
1. Kunci Momen 1 set per unit jembatan
2. Hidraulic torgue wrench 1 set per unit jembatan
3. Monojack (Pretension kapasitas 1 set per unit jembatan
minimal 20 ton)
4. Ring Pass 1 set per unit jembatan
2) Biaya untuk kebutuhan toolkit sudah harus termasuk dalam harga unit
jembatan.

7. Inspeksi dan Pengujian

a) Komponen jembatan, atau bagian lainnya, sebelum dapat dikirim ke tempat


pengiriman akhir wajib memenuhi persyaratan uji, analisa, dan pemeriksaan
material di pabrik dan pengujian pada laboratorium independen yang disetujui oleh
Pengguna/Pembeli.
b) Seluruh material dan komponen yang dipabrikasi harus memenuhi persyaratan
inspeksi dan pengujian berikut:
1) Pengujian dan inspeksi yang disyaratkan harus mengacu kepada Pedoman no
01/BM/2012 tentang Pedoman Pemeriksaan dan Pemeliharaan Jembatan

9
Gantung Kendaraan Ringan dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2) Pengujian dan inspeksi dilakukan khusus yang tidak diatur dalam standar namun
bertujuan untuk pembuktian mutu material.
3) Apabila dibutuhkan, Pengguna/Pembeli dapat meminta diadakan percobaan
pemasangan (trial erection) dan tes pembebanan (loading test). Biaya
percobaan pemasangan dan tes pembebanan dibebankan kepada
Pengguna/Pembeli. Dan apabila terdapat keraguan terhadap rasio kekuatan
maka dapat dilakukan test pembebanan apabila terbukti beban akan ditanggung
fabrikan namun apabila tidak terbukti ditangngung pembeli
4) Inspeksi akhir harus dilaksanakan sebelum dilakukan pengepakan dan harus
terbebas dari kecacatan (defect) kecuali kerusakan atau cacat yang tersembunyi
atau tidak terlihat.
5) Material baja yang diuji masing-masing minimum 2 (dua) spesimen untuk setiap
jenis pengujian dan harus mendapat persetujuan Pengguna/Pembeli.
c) Penyedia/Penjual harus menyediakan akses kepada Pengguna/Pembeli, dan setiap
orang yang ditunjuk secara tertulis oleh Pengguna/Pembeli, untuk pekerjaan
inspeksi material dan pekerja serta observasi setiap pengujian.
d) Biaya akomodasi inspeksi personil dari Pengguna/Pembeli, merupakan biaya diluar
dari harga penawaran yang disepakati dan dibebankan kepada anggaran
Pengguna/Pembeli.

8. Identifikasi dan Pengepakan

a) Seluruh komponen utama harus ditandai secara permanen yang mudah


diidentifikasi nomor kode komponen sesuai pada gambar dan manual pemasangan.
b) Bagian-bagian kecil dan komponen-komponen minor seperti baut, mur, dan ring
harus dipisahkan antar jenis dan ukuran dalam karung terpisah dan ditempatkan
dalam drum (maksimum berat 500 kg per drum) untuk pengiriman, dan ditandai
nomor seri/identifikasi secara jelas pada bagian luar drum.
c) Setiap komponen harus dapat diperiksa/diinspeksi pada saat sebelum
dipak/dibungkus, setelah proses pengepakan atau pada saat persiapan untuk
pengiriman.
d) Pengepakan harus mengikuti packing list, dimana pembuatan packing list
memperhatikan tinggi dan berat tiap bundel untuk kemudahan pelaksanaan
opname, handling dan pengiriman.
e) Lapisan anti karat pada komponen baja tidak boleh cacat pada setiap permukaan
selama pengangkatan, pengangkutan, atau pengiriman.
f) Seluruh bundel untuk bagian komponen utama, sekunder, dan kecil harus diikat
dengan menggunakan strapping plate coil painted dengan minimum lebar 1¼" (32
mm) tebal 0,8 mm dan menggunakan clamp ukuran 1¼" (32 mm).
g) Seluruh bundel untuk bagian-bagian kecil dan komponen-komponen minor harus
diikat dengan kuat, dilapisi dengan kantong plastik, dan diberi ikatan pengaman

10
dengan kawat baja atau tali pengikat. Setiap bagian dibungkus sedemikian rupa
sehingga tidak dapat bergerak dalam kontainer dan menyebabkan cacat atau karat
pada komponen tersebut atau komponen lain.
h) Setiap barang, bungkus, bundel, atau drum harus ditandai secara jelas dengan label
plastik sesuai nomor kontrak, nomor identifikasi paket, berat bersih, berat kotor, dan
dimensi dari paket.
i) Setiap barang atau bagian perakitan yang dipak/dibungkus terpisah untuk angkutan
harus diberi label atau dibubuhi dengan nomor item setiap barang atau anggotanya
atau sub bagian grupnya.
j) Pembungkusan harus cukup kuat untuk diangkat selama persinggahan dan terbuka
pada kondisi panas yang mana termasuk temperatur yang ekstrem, garam dan
hujan, dimana cocok, dan fasilitas pengangkatan digunakan pada semua tempat
persinggahan.
k) Semua pengiriman komponen jembatan harus dibuat dalam setiap unit untuk
bentang jembatan termasuk semua material yang disyaratkan untuk kelengkapan
pemasangan jembatan berikut dengan kelengkapan alat pengencang mur
baut/kunci momen.

9. Pengiriman

a) Apabila Pengguna/Pembeli akan mengangkut jembatan dengan pengangkutan di


luar Penyedia/Penjual (loco pabrik), maka pengiriman tidak menjadi tanggung jawab
Penyedia/Penjual. Penyedia/Penjual bertanggung jawab hingga diatas truk ( on
truck).
b) Apabila pengiriman disepakati dalam pengadaan jembatan (franco Gudang
Pengguna/Pembeli), pengiriman menjadi penambahan item dan Penyedia/Penjual
barang bertanggung jawab terhadap proses pengiriman barang sampai ke lokasi
pengiriman.
c) Kesepakatan pembelian franco Gudang Pengguna/Pembeli, Penyedia/Penjual
harus bekerja sama dengan Pengguna/Pembeli atau petugas gudang yang ditunjuk
oleh Pengguna/Pembeli dalam membantu proses pembongkaran/penurunan
muatan dan penempatan komponen di gudang berikut hal-hal lain yang perlu
disiapkan di Gudang Pengguna/Pembeli. Keamanan dan kelangsungan proses
pemuatan komponen tetap menjadi tanggung jawab Penyedia/Penjual.
Penyedia/Penjual harus menempatkan wakilnya pada tempat pengiriman untuk
memeriksa kondisi dan mutu semua komponen.
d) Lokasi pengiriman menjadi kesepakatan antara Pengguna/Pembeli dengan
Penyedia/Penjual dan ditentukan dalam media negosiasi katalog sektoral. Semua
pengiriman komponen jembatan harus dibuat dalam setiap unit untuk bentang
jembatan termasuk semua material yang disyaratkan untuk kelengkapan
peluncuran jembatan. Dengan pengeluaran Berita Acara Serah Terima dan
pembayaran penuh, keseluruhan menjadi hak milik Pengguna/Pembeli.

11
10. Layanan Engineering

a) Penyediaan gambar dan informasi


1) Penyedia/Penjual harus menyiapkan dan bertanggung jawab penuh terhadap
jembatan beserta kelengkapannya yang dipasok.
2) Penyedia/Penjual harus menyerahkan kepada Pengguna/Pembeli Sebagian
dari kontrak berupa dokumen Erection Drawing.
3) Untuk setiap jembatan, informasi yang harus disampaikan oleh
Penyedia/Penjual antara lain termasuk packing list berikut tonase.
4) Apabila dibutuhkan oleh Pengguna/Pembeli dalam rangka kontrol mutu
pekerjaan, Penyedia/Penjual wajib menyiapkan shop/fabrication drawing sesuai
dengan kebutuhan.
b) Penyediaan manual pemasangan
1) Satu set (salinan digital dan salinan cetak) manual produk wajib diberikan untuk
setiap unit jembatan yang diproduksi.
2) Manual harus ditulis dalam Bahasa Indonesia, dicetak pada kertas mutu baik
yang tahan air, dibatasi antara judul dan sampul plastik disampaikan kepada
Pengguna/Pembeli dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
sejak tanggal pekerjaan/kontrak dimulai.
3) Manual produk harus berisi sekurang-kurangnya:
i. Gambaran umum dan dimensi komponen;
ii. Metode penyimpanan dan pengamanan material;
iii. Spesifikasi jembatan secara umum termasuk sistem lantai, kapasitas beban
jembatan dan toleransi;
iv. Daftar komponen setiap tipe jembatan berikut nomor komponen, sketsa
komponen, dimensi profil, jumlah komponen dan berat masing-masing
komponen;
v. Rincian peralatan dan ilustrasi prosedur dengan skala atau foto, metode
pengangkatan, informasi pengencangan mur baut, dan tindakan pencegahan
untuk keamanan;
vi. Rekomendasi urutan pemasangan/perakitan, diagram alir pemasangan,
gambar/sketsa pelaksanaan
vii. Daftar parameter pemasangan (sagging kabel, lendutan, kemiringan, sudut
dan lainnya);
viii. Metode perbaikan atau penyesuaian yang diperbolehkan selama
pemasangan.
Penyediaan advis teknis
1) Penyedia barang wajib menyediakan pendampingan pemasangan sekurang-
kurangnya 1 (satu) orang insinyur dan 1 (satu) orang supervisor.
2) Biaya advis teknis menjadi satu kesatuan dengan unit jembatan.

12
11. Standar Papan Tata Cara Melintas Jembatan Gantung

Pengguna/pembeli diwajibkan untuk menyiapkan dan memasang rambu atau papan


pemberitahuan yang berisi mengenai Nama Jembatan, Bentang jembatan, Tahun
dibangun, dan tata cara melintasi jembatan gantung.

Format dari rambu/papan pemberiahuan adalah,

NAMA JEMBATAN GANTUNG


BENTANG JEMBATAN
LOKASI DAN TAHUN DIBANGUN

Dimensi Papan Pemberitahuan (cm)

13
Struktur Rangka Papan Pemberitahuan (cm)

14
NAMA JEMBATAN GANTUNG
BENTANG JEMBATAN
LOKASI DAN TAHUN DIBANGUN

GAMBAR

TIPE-TIPE JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI

Tampak Depan Papan Pemberitahuan

15
Layout Penempatan Papan Pemberitahuan

16
Jembatan Gentung Bentang 120m

Ilustrasi 3D Denah dan Potongan

17
Sistem Tower

18
Sistem Lantai

19
Jembatan Gentung Bentang 100m

Ilustrasi 3D Denah dan Potongan

20
Sistem Tower

21
22

Sistem Lantai
Jembatan Gentung Bentang 80m

Ilustrasi 3D

Denah dan Potongan

23
Sistem Tower

24
Sistem Lantai

25
Jembatan Gentung Bentang 60m

Ilustrasi 3D
Denah dan Potongan

26
Sistem Tower

27
Sistem Lantai

28
Jembatan Gentung Bentang 40m

Ilustrasi 3D

Denah dan Potongan

29
Sistem Tower

30
Sistem Lantai

31

Anda mungkin juga menyukai