Ekonomis
Estetika
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Umur rencana jembatan standar 50 tahun untuk elemen utama
jembatan (fondasi, bangunan bawah, gelagar, elemen rangka baja,
sistem lantai)
Ruang bebas vertikal untuk lalu lintas minimal 5,1 meter diukur
dari puncak perkerasan jembatan ke elevasi terendah dari bagian
atas jembatan
Jalan akses
• Akses untuk perumahan penduduk
• Jalan akses untuk pemeriksaan dan pemeliharaan
• Dudukan untuk pemeliharaan bangunan atas
Kalendering terakhir
- Tiang pancang pipa baja ≤ 2,5 cm
- Tiang pancang beton 3 – 5 cm
Laporan Pendahuluan
Survey Pendahuluan
Survey Detail
Tahap Perencanaan
Survei
Hidrologi
dan
Hidrolika
Survei Topografi
Pengukuran titik horizontal dan vertikal
50 (luar) + 100
Tikungan 25
(dalam)
Pengolahan Data Hasil Survei Topografi
TRANSFER DATA
• Data hasil pengukuran yang masih tersimpan dalam memori internal alat total
station akan ditransfer menggunakan program bantu Microcad Survey.
PENGOLAHAN DATA
• Pada tahapan pengolahan data menggunakan program Microcad Survey, data yang
diperoleh berupa data sudut dan jarak sehingga diperlukan proses pengolahan
data pada program microcad survey untuk mendapatkan koordinat.
CPT
Pengambilan sampel
Uji laboratorium
Site Investigation
Narrated by:
N. Sivakugan & Kate Johnson
Jenis Penyelidikan Tanah Lapangan Yang Umum
Dilaksanakan
Bor
SONDIR
(Dutch Cone
Penetration Test)
SPT (Standard
Penetration Test)
Penentuan jumlah titik penyelidikan
tanah
Bentang jembatan ≥ 40 m –
1 titik per abutment/pilar –
minimal 3 titik
back hoe drill rig
Trial Pit
1-2 m width
2-4 m depth Bore hole
CLAY
75 mm dia
10-30 m depth
35
PENYELIDIKAN LAPANGAN
UJI SONDIR
Alat Prosedur Uji
• Prosedur pelaksanaan dan hasil Uji
Sondir mengacu pada SNI
2827:2008.
Kelebihan Kekurangan
• Cukup ekonomis. • Jika terdapat batuan lepas atau
• Dapat manentukan daya dukung tanah lensabiasa memberikan indikasi lapisan
dengan baik. keras yang salah.
• Dapat dengan cepat menentukan letak • Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja
lapisan tanah keras. dengan baik maka hasil yang diperoleh
• Dapat memperkirakan perbedaan bisa merugikan.
lapisan. • Tidak dapat sample tanah.
• Dll. • Dll.
PENYELIDIKAN LAPANGAN
UJI SONDIR
Jumlah Titik
NO JEMBATAN UJI SONDIR
ABUTMEN PILAR
1 Jembatan Bentang Pendek (<40m) 1-2 titik 1-2 titik
atau sesuai kebutuhan atau sesuai kebutuhan
2 Jembatan Bentang Sedang (40m – 125m) 2 titik 2 titik
atau sesuai kebutuhan atau sesuai kebutuhan
3 Jembatan Bentang Panjang (>125m) 2-3 titik 2-3 titik
atau sesuai kebutuhan atau sesuai kebutuhan
Prosedur Uji
• pencatatan dan interpretasi dari pemboran inti (core drilling) mengacu
pada SNI 03-2436-1991.
Prosedur Uji
Kelebihan Kekurangan
760 mm drop
Count the number of blows required anvil
for 300 mm penetration
Blow count
or
N-Value
drill rod
(N1)60 = CER CN N
Corrected
blow count Measured
blow count
Overburden
Energy correction
correction
42
SPT (Standard Penetration test)
Keuntungan Kerugian
• Bisa mendapatkan nilai sampel dan • Sampel tanah merupakan sampel yang
Jumlah terganggu
• Simpel dan kuat • Nilai yang didapat secara kasar
• Dapat digunakan hampir semua jenis • Tidak dapat digunakan untuk jenis
tanah tanah soft clays dan silt
• Dapat digunakan untuk batuan lunak • Bervariatif dan ketidak tentuan
PENYELIDIKAN LAPANGAN
UJI SPT
Jumlah Titik
NO JEMBATAN BOR + UDS + UJI SPT
ABUTMEN PILAR
1 Jembatan Bentang Pendek (<40m) 0-1 titik 0-1 titik
atau sesuai kebutuhan atau sesuai kebutuhan
2 Jembatan Bentang Sedang (40m – 125m) 1 titik 1 titik
atau sesuai kebutuhan atau sesuai kebutuhan
3 Jembatan Bentang Panjang (>125m) 1-2 titik 1-2 titik
atau sesuai kebutuhan atau sesuai kebutuhan
Karakteristik Sungai
Analisa Gerusan
Tujuan Survei Hidrologi dan Hidrolika
• Debit aliran yang digunakan untuk desain atau analisis bangunan jalan
disekitar sungai biasanya menggunakan debit banjir ulangan dengan
periode ulang 10 sampai 50 tahun, untuk jembatan permanen 50 tahun dan
untuk jembatan penting 100 tahun
• Debit banjir ini dapat digunakan untuk mendesain riprap dan beberapa
macam dinding pengaman sungai.
Jenis Jenis
Beam Units
Beton
Biasa Plat- Slab Units
Balok
Pelengkung
Beton Pratekan
(Arch)
Balok
Box
Baja
Post-tensioned
Balok
Pilar
Kepala jembatan
86
Komponen jembatan
Bangunan Bawah Bangunan atas:
• Fondasi • Semua struktur di atas landasan yang
• Pilar (pier) mendukung lalu lintas
• Kepala jembatan (abutment) • Lapis permukaan
Pilar
Kepala jembatan
87
Kepala Jembatan Bangunan atas
Bang. Bawah
Lantai Jembatan
Landasan
Pilar (bang.Bawah)
Fondasi
PELENGKUNG (ARCH)
GELAGAR
KANTILEVER
CABLE STAYED
JEMBATAN GANTUNG
LAIN-LAIN
89
3 JENIS DASAR JEMBATAN
Panjang bentang
Panjang bentang
Bentang tunggal
Bentang
Bentang jamak
91
ELEMEN UTAMA DAN SEKUNDER PADA JEMBATAN BALOK PELENGKUNG
JEMBATAN BALOK PELENGKUNG
94
Jembatan Balok Pelengkung -
Pelengkung
• Jembatan balok pelengkung merupakan jenis
struktur yang melengkung dengan abutment
di tiap ujungnya
Apa yang terjadi pada saat beban bekerja pada
jembatan jenis ini ?
104
Tipe Gelagar
Kayu
Beton bertulang
Baja (rangka, komposit, gelagar boks dll)
Beton pratekan
Bentuk gelagar I, T, U,
Gelagar Segmental
107
Sistem Gelagar
JENIS JEMBATAN GELAGAR
sederhana
kantilever
menerus
110
JENIS JEMBATAN GELAGAR
Profil melintang jembatan gelagar baja dapat dibentuk dari hot rolled
(untuk bentang pendek), boks (bentang menengah) atau pelat
111
JENIS JEMBATAN GELAGAR
112
JENIS JEMBATAN GELAGAR
113
JENIS JEMBATAN GELAGAR
114
JENIS JEMBATAN GELAGAR
116
JENIS JEMBATAN GELAGAR
120
RANGKA
JENIS-JENIS JEMBATAN RANGKA BAJA
JENIS JEMBATAN GELAGAR
123
JENIS JEMBATAN GELAGAR
124
JENIS JEMBATAN KANTILEVER
125
JENIS JEMBATAN KANTILEVER
126
JENIS JEMBATAN KANTILEVER
127
JENIS JEMBATAN RANGKA BAJA KANTILEVER
128
JENIS JEMBATAN KANTILEVER
129
JEMBATAN KABEL (CABLE STAYED)
JEMBATAN JENIS CABLE STAYED
131
JEMBATAN JENIS CABLE STAYED
132
JEMBATAN JENIS CABLE STAYED
133
JEMBATAN GANTUNG
JEMBATAN GANTUNG
135
JEMBATAN GANTUNG
136
JEMBATAN GANTUNG
137
JEMBATAN GANTUNG
138
JENIS BANGUNAN ATAS MANA YANG DIPILIH ???
Panjang bentang
Panjang jembatan total
Panjang gelagar
Bahan yang tersedia
Kondisi lapangan (fondasi, tinggi, batasan ruang bebas dll)
Waktu pelaksanaan
Kemudahan pelaksanaak
Teknologi / peralatan yang tersedia
Estetika
Biaya
Akses pemeliharaan
139
Panjang bentang
140
141
Biaya vs panjang bentang
Jika biaya bangunan bawah sekitar 25% dari total biaya - bentangan
diperpendek, kemungkinan akan lebih hemat
142
143
AKSES PEMELIHARAAN
144
• Jarak gelagar ditentukan oleh
jumlah gelagar
• Jarak yang besar:
• Jumlah gelagar sedikit
(erection lebih cepat)
• Lebih tinggi dan berat
(masalah dengan
transportasi)
• Mengurangi masalah yang
berlebihan
• Pelat lantai lebih tebal
• Jarak yang dekat:
• Jumlah gelagar lebih banyak
• Gelagar lebih kecil
• Masalah pemeriksaan
bertambah (lebih banyak
gelagar yang diperiksa)
• Pelat lantai lebih tipis
145
PERSYARATAN LAPANGAN
146
ESTETIKA
Jembatan yang tidak menarik, bagaimanapun aman,
daya layan bagus dan murah, umumnya tidak merupakan
jembatan yang bagus
Jembatan bentang panjang yang melintasi sungai yang
besar sering menjadi IKON , jadi, estetika menjadi salah
satu faktor penting
Jembatan harus menyatu dengan kondisi lingkungannya
Transisi antar bentang yang nyaman
Hindari adanya asesoris yang tidak perlu
Jembatan harus menggambarkan kekuatan yang cukup
147
ESTETIKA
Penentuan bentuk jembatan (dalam hal tingkat kepentingannya)
Geometrik vertikal dan horizontal yang tergantung pada
kondisi topografi dan struktur lain
Jenis bangunan atas : balok pelengkung, gelagar dll
Letak pilar
Letak kepala jembatan (abutment)
Bentuk bangunan atas, parapet dan sandaran
Bentuk pilar
Bentuk abutment
Warna jembatan, ornamen
Tanda-tanda, pencahayaan, penerangan
148
ESTETIKA
149
Pembebanan
dan
Distribusi Beban
Pendahuluan
Permanen Transien
Bahan
Susut
rangkak
Beban sekunder
Beban vertikal horizontal akibat
primer akibat berat perubahan
kendaraan kecepatan
kendaraan
• beban mati - semua beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan
atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur tambahan
yang dianggap merupakan satu kesatuan tetap dengannya
• beban mati primer - berat sendiri pelat dan sistem lainnya yang dipikul
langsung oleh tiap-tiap gelagar jembatan
• beban mati sekunder - berat kerb, trotoar, tiang sandaran dan lain-lain
yang dipasang setelah pelat dicor. Beban tersebut dianggap terbagi rata di
seluruh gelagar
DEFINISI PADA PEMBEBANAN
• beban hidup - semua beban yang berasal dari berat kendaraan-kendaraan
bergerak/lalu lintas dan/atau pejalan kaki yang dianggap bekerja pada
jembatan
• beban lalu lintas - seluruh beban hidup, arah vertikal dan horizontal,
akibat aksi kendaraan pada jembatan termasuk hubungannya degan
pengaruh dinamis, tetapi tidak termasuk akibat tumbukan
• faktor beban - pengali numerik yang digunakan pada aksi nominal untuk
menghitung aksi rencana
DEFINISI PADA PEMBEBANAN
• faktor beban biasa - faktor beban yang digunakan apabila pengaruh dari
aksi rencana akan mengurangi keamanan
Perencanaan
Fondasi
Dangkal
Mendapatkan data
Pendahuluan aktual primer dan
sekunder
Penentuan
parameter
analisis
tanah dan
batuan
Rencana Jembatan Baru
Beban
Lokasi Jenis
jembatan penyelidikan
baru tanah
Rencana
Jembatan
yang akan
dibangun
Peta dan
keterangan lain
Data
Keadaan Jenis
geologi yang Jembatan
ada
Kondisi
regional
Hal penting dalam Survei
pendahuluan
Lokasi
Penampang
rencana Tanah Penyelidikan
geologi
abutment permukaan geofisika
permukaan
dan pilar
Yang perlu diperhatikan oleh tim lapangan
Pemboran
Split barrel
putar
Continuous
Wash sampling
sampling
Pemboran
Retactable plug
tumbuk
Penyelidikan Tanah Lapangan
Hubungan antara
Standard kepadatan relatif
Penetrasi tanah dan
on Test konsistensi
Mengetahui
hambatan
pelekat dan Sondir
perlawanan
tekanan konis
Vane
insitu Kekuatan geser
( vane tanah
setempat)
Identifikasi dan Klasifikasi Tanah dan Batuan di
Lapangan
Membuat bor-log
Pembenahan lokasi
Penentuan jumlah titik penyelidikan tanah
Bentang jembatan ≥ 40 m –
1 titik per abutment/pilar –
minimal 3 titik
Perencanaan Fondasi Tiang pada Jembatan
Perencanaan
fondasi tiang
Tahap
Pokok2
perencanaan
Perencanaan
fondasi tiang
Kriteria
Tipe2 fondasi
perencanaan
tiang
fondasi tiang
Pokok-pokok perencanaan fondasi tiang
pancang
Tiang
Tiang pancang
pancang pipa baja
beton
pratekan
Tiang Bor
Faktor Deformasi
Beban
Keamanan lateral
• Beban daya layan • SPT • Maksimum 0,1 D
• daya lekat FK = 2-3 (diameter tiang)
• Daya dukung dasar • Penurunan 1 cm
FK = 2
• Sondir
• Daya lekat FK = 5
• daya dukung dasar
FK = 3
Tahapan Perencanaan
Tahap 1 – tentukan panjang tiang sampai tanah
keras
• Tanah digali
Beton cor di • Pembuatan plat dasar
tempat • Pemasangan tulangan
• Pemasangan begesting
• Pengecoran
Bidang Datar, Tanjakan dan Clereance
1. Kedalaman lap.
Pendukung ( tanah
keras) max 4 m dari
permukaan tanah.
2. Lap. Tanah pendukung
terbebas dari pengaruh
penggerusan
3. Dasar pondasi masuk
kedalam lap pendukung
( 1,00 ~ 1,50 m)
1
225
BANGUNAN BAWAH
Cap
Dinding penuh
Pilar Satu kolom
Dua kolom
Tiga kolom atau lebih
SURVEY
PRADESAIN
a. Type/model struktur
b Lebar jembatan
c. Bentang jembatan
d. Posisi / letak Pilar/pylon dan kepala jembatan
e. Bentuk Pilar/Pylon dan kepala jembatan
f. Posisi struktur atas terhadap MAB/HWS/bangunan lain yang ada dibawahnya
g. Bahan Pilar/Pylon dan dan kepala jembatan
h. Ukuran pilar/Pylon dan kepala jembatan
Gambar kostruksi
GEOMETRI STRUKTUR BAWAH JEMBATAN
Bentuk Jembatan:
• Tergantung bentang dan jenis sungai
• Material yang digunakan
Penentuan jarak antara dua kepala jembatan (L) didasarkan kepada jenis sungainya.
l b
Untuk Kondisi:
• sungai limpasan banjir
• Air banjir membawa hanyutan
Kriteria Desain Kepala Jembatan
Perbaikan pada
dinding sungai
M .(Va )2
TEF (KN)
d