Dosen Pengampu :
Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
Ayuningtias Adilla Nursulistiyani
07161013
a. Geometri
Struktur bangunan baja banyak ditemui, salah satunya yaitu pada struktur
bangunan parkiran bertingkat. Berikut ini diberikan geometri struktur bangunan
material baja yang difungsikan sebagai parkiran kendaraan roda dua.
Pada perencanaan parkiran ini terdapat balok dengan bentang seperti pada tabel
1.2 sebagai berikut.
Tabel 1.2 Jenis Pembalokan
Jenis Balok Panjang Bentang (m)
Balok Induk (B1) 7
Balok Induk (B2) 5
Balok Anak (B3) 7
Balok Anak (B4) 5
Balok Ramp (B5) 2
Pada perencanaan parkiran ini terdapat Kolom dengan bentang seperti pada tabel
1.3 sebagai berikut.
Pada perencanaan parkiran ini terdapat pelat dengan dimensi seperti pada tabel
1.4 sebagai berikut.
Tabel 1.4 Dimensi Pelat
Jenis Pelat Panjang x Lebar (m)
P1 7 x2
P2 7x3
P3 5x2
P4 5x3
b. Material Penampang
Material penampang yang digunakan dalam perencanaan struktur parkiran baja
seperti pada tabel 1.5 berikut ini
Tabel 1.5 Material Penampang
Jenis Material Baja BJ 41
3
Berat Jenis (kg/m ) 7850
E (MPa) 200000
Fy (MPa) 250
Fu (MPa) 410
c. Properties Penampang
Properties penampang yang digunakan dalam perencanaan struktur parkiran baja
seperti pada tabel 1.6 berikut ini
Tabel 1.6 Properties Penampang
Jenis Penampang Dimensi Penampang (mm)
Balok Induk IWF 125 x 125 x 10 x 15
Balok Anak IWF 125 x 175 x 5 x 5.5
Kolom Utama IWF 200 x 200 x 10 x 30
Tanah Sedang
Parameter Nilai
PGA (g) 0.117
SS (g) 0.235
S1 (g) 0.082
CRS 0.923
CR1 0.963
FPGA 1.567
FA 1.6
FV 2.4
PSA (g) 0.183
SMS (g) 0.376
SM1 (g) 0.197
SDS (g) 0.251
SD1 (g) 0.131
T0 (detik) 0.105
TS (detik) 0.523
R 4.5
I 1
Berdasarkan data yang didapat dari Puskim.pu.go.id aplikasi design spektra, maka
didapatkan grafik spektra percepatan gempa pada Kota Balikpapan seperti pada gambar 1.2
sebagai berikut.
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 1 2 3 4 5
T (detik)
Gambar 1.3 Grafik Respon Spektrum pada Kota Balikpapan dalam aplikasi SAP 2000
Berdasarkan data pada Tabel 1.8 dan 1.9 maka didapatkan perhitungan gempa statik
sebagai berikut.
Ta Utara – Selatan = 0.0724 H ( 0.75)
Ta Barat - Timur = 0.0724 H ( 0.90)
kus = (0.5 Ta ) 0.75
kbt = (0.5 Ta ) 0.75
SD1
Cs US =
R
Ta
I
SD1
Cs BT =
R
Ta
I
V = Cs W
.
Gambar 1.10 Material Properties
V. Analisa Struktur
a. Analisa Gaya Dalam
Analisa gaya dalam dilakukan dengan menggunakan aplikasi SAP 2000.
Didapatkan hasil seperti pada tabel 1.15 sebagai berikut.
b. Analisa Deformasi
Analisa deformasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi SAP 2000.
Didapatkan hasil seperti pada tabel 1.8 dan tabel 1.9 sebagai berikut.
c. Analisa Push X
Analisa Push x berfungsi untuk mengetahui pola keruntuhan struktur. Berikut ini
merupakan analisa push x dengan menggunakan aplikasi SAP 2000.
Catatan :
- A = Origin Point
- B = Yield Point
- IO = Immediate Occupancy
- LS = Life Safety
- CP = Collapse Prevention
- C = Ultimate Point
- D = Residual Point
- E = Failure Point
Penentuan level kinerja bangunan pada masing – masing model struktur tersebut
mengacu pada tahapan terbentuknya sendi plastis dan informasi mengenai jenis sendi
plastis yang timbul. Berdasarkan tabel level kinerja struktur bangunan baja diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa :
Bangunan parkiran dengan struktur baja ini memiliki pola keruntuhan struktur akibat
Push X sebanyak 11 step. Berdasarkan level kinerja struktur bangunan, pada struktur
bangunan parkiran ini tidak memenuhi kriteria yang diharapkan. Karena, pada saat terjadi
deformasi arah X yaitu sebesar 1.342079 meter dengan beban yang diberikan sebesar
470925.69 kg yaitu pada step ke 7, kinerja bangunan sudah mencapai level Failure Point.
Berikut ini merupakan mekanisme sendi plastis pada bangunan parkiran dengan
struktur baja.
d. Analisa Push Y
Analisa Push y berfungsi untuk mengetahui pola keruntuhan struktur. Berikut ini
merupakan analisa push y dengan menggunakan aplikasi SAP 2000.
Catatan :
- A = Origin Point
- B = Yield Point
- IO = Immediate Occupancy
- LS = Life Safety
- CP = Collapse Prevention
- C = Ultimate Point
- D = Residual Point
- E = Failure Point
Penentuan level kinerja bangunan pada masing – masing model struktur tersebut
mengacu pada tahapan terbentuknya sendi plastis dan informasi mengenai jenis sendi
plastis yang timbul. Berdasarkan tabel level kinerja struktur bangunan baja diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa :
Bangunan parkiran dengan struktur baja ini memiliki pola keruntuhan struktur akibat
Push Y sebanyak 12 step. Berdasarkan level kinerja struktur bangunan, pada struktur
bangunan parkiran ini memiliki kinerja yang tidak memenuhi kriteria yang diharapkan.
Karena, pada saat terjadi perpindahan arah Y yaitu sebesar 1.232145 meter dengan beban
yang diberikan sebesar 7493939.37 kg yaitu pada step ke 4, kinerja bangunan sudah
mencapai level Failure Point.
Berikut ini merupakan mekanisme sendi plastis pada bangunan parkiran dengan
struktur baja.
d 125
b 125
h 85
tw 15
tf 10
ry 31.1
Jepit - Jepit
rx 52.9
Ag 3031
Lx 7000
E 200000
Fy 250
BJ 41 Fu 410
790
Lp 31.1
250
Lp 1553.879 mm
E G J A
X 1
Sx 2
Iy ho2
Cw
4
32847401052
Cw
4
Cw 9053564625mm6
X 2 2.146670744 1010
X1
Lr ry 1 1 X 2 ( fy fr ) 2
fy fr
2630102.55 10
Lr 31.1 1 1 2.5 10 (250 70)
2
250 70
Lr 642652.11mm
Lp < L < Lr
1553.879 < 7000 <642652 mm
Maka penampang tersebut termasuk bentang menengah
Cek kelangsingan
Flens = p
b 170
2tf fy
125 170
2 10 250
6.25 10.75 ............OK
Web = p
h 1680
tw fy
85 1680
15 250
5.67 106.25 ………OK
Karena λ ≤ λp
maka termasuk penampang kompak.
Lr L
Mn Cb Mr ( Mp Mr )
Lr Lp
642652.11 7000
Mn 1.36374999.4 (46273437.5 374999.4)
642652.11 1553.879
Mn 62401601.99 N.mm
Karena Mn > Mp, maka gunakan Mn = Mp
Mp > Mu
0.9 (46.2734375) > 81.49223
41.646 > 81.49223 ……………… NOT OK
Maka, balok induk dengan profil IWF 125x125x10x15 tidak dapat menahan
momen ultimate sebesar 81.49223 KN. Sebaiknya gunakan penampang
dengan profil IWF yang lebih besar dimensi penampangnya.
d 200
b 200
h 160
tw 30
tf 10
ry 61.3
Jepit - Jepit
rx 88.5
Ag 8369
Lx 3500
E 200000
Fy 250
BJ 41 Fu 410
Menggunakan Gaya Dalam Aksial dari SAP 2000 yaitu sebesar 27.59052 KN
h
Web =
tw
160
= ……. OK
130
= 5.33
665
r
fy
665
r
250
r 42.06
x fy 25.71 250
cx 0.289
E 200000
1.43
0.25 < λcx < 1.2 maka gunakan persamaan x
1.6 0.67cx
y fy 37.11 250
cy 0.4176
E 200000
1.43
0.25 < λcy < 1.2 maka gunakan persamaan y
1.6 0.67cy
1.43
y 1.083
1.6 0.67(0.4176)
fy 250
Nn Ag f cr Ag 8369 1931902.124N 1931.902KN
y 1.083
Nu 27.59052
0.0168 < 1 ……. OK
Nn 0.85 1931.902
Jadi Profil IWF 200x200x10x30 cukup untuk memikul beban aksial tekan
sebesar 27.59052 KN