Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN ANALISA STRUKTUR BAJA PADA PARKIRAN

GEDUNG A KAMPUS ITK


STRUKTUR BANGUNAN BAJA (SP-1218)

Balikpapan, 20 Mei 2016

Dosen Pengampu :
Rahman Satrio Prasojo, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Ayuningtias Adilla Nursulistiyani
07161013

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN
2018

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
I. Data Struktur
Struktur bangunan dengan material baja memiliki banyak keuunggulan dibandingkan
struktur bangunan dengan material lain. Keunggulan baja yang paling utama adalah daktilitas
yang tinggi. Dengan daktilitas yang tinggi, baja tidak mudah retak dalam proses pembebanan,
namun baja akan meregang hingga batas daktilitasnya sebelum bangunan runtuh apabila
tegangan yang dialami melebihi tegangan leleh. Selain itu baja juga memiliki perilaku yang
relative sama dalam menahan tarik dan tekan, selain itu mampu menahan lendutan yang
tinggi. Keunggulan baja menjadikan baja sebagai material yang banyak digunakan pada
pembangunan struktur di daerah rawan gempa.
Struktur bangunan baja banyak ditemui, salah satunya yaitu pada struktur bangunan
parkiran bertingkat. Berikut ini diberikan data struktur bangunan material baja yang
direncanakan.
Tabel 1.1 Data Struktur Bangunan
Tipe Bangunan Gedung Parkir
Tinggi Bangunan 3.5 m
Lebar Bangunan 14 m
Panjang Bangunan 42 m

a. Geometri
Struktur bangunan baja banyak ditemui, salah satunya yaitu pada struktur
bangunan parkiran bertingkat. Berikut ini diberikan geometri struktur bangunan
material baja yang difungsikan sebagai parkiran kendaraan roda dua.
Pada perencanaan parkiran ini terdapat balok dengan bentang seperti pada tabel
1.2 sebagai berikut.
Tabel 1.2 Jenis Pembalokan
Jenis Balok Panjang Bentang (m)
Balok Induk (B1) 7
Balok Induk (B2) 5
Balok Anak (B3) 7
Balok Anak (B4) 5
Balok Ramp (B5) 2

Pada perencanaan parkiran ini terdapat Kolom dengan bentang seperti pada tabel
1.3 sebagai berikut.

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Tabel 1.3 Jenis Kolom
Jenis Kolom Panjang Bentang (m)
Kolom Utama (K1) 3.5

Pada perencanaan parkiran ini terdapat pelat dengan dimensi seperti pada tabel
1.4 sebagai berikut.
Tabel 1.4 Dimensi Pelat
Jenis Pelat Panjang x Lebar (m)
P1 7 x2
P2 7x3
P3 5x2
P4 5x3

b. Material Penampang
Material penampang yang digunakan dalam perencanaan struktur parkiran baja
seperti pada tabel 1.5 berikut ini
Tabel 1.5 Material Penampang
Jenis Material Baja BJ 41
3
Berat Jenis (kg/m ) 7850
E (MPa) 200000
Fy (MPa) 250
Fu (MPa) 410

c. Properties Penampang
Properties penampang yang digunakan dalam perencanaan struktur parkiran baja
seperti pada tabel 1.6 berikut ini
Tabel 1.6 Properties Penampang
Jenis Penampang Dimensi Penampang (mm)
Balok Induk IWF 125 x 125 x 10 x 15
Balok Anak IWF 125 x 175 x 5 x 5.5
Kolom Utama IWF 200 x 200 x 10 x 30

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
II. Data Tanah
Pada perencanaan struktur parkiran, diberikan data tanah sebagai berikut.
Tabel 1.7 Data Tanah
Lokasi Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia
Situs Kelas Tanah Tanah Sedang
Wilayah Gempa 1

III. Data Pembebanan


Berikut ini merupakan pembebanan yang bekerja pada struktur bangunan parkiran.
a. Beban Mati
 Tebal Pelat Beton : 12 cm
 Berat Jenis Beton : 2400 kg/m3
 Dead Load = Tebal Pelat Beton x Berat Jenis Beton
= 0.12 x 2400
= 288 kg/m2
b. Beban Hidup
 Kendaraan (Motor) : 400 kg/m2

c. Beban Gempa Dinamis (Respon Spektrum)


Dalam perencanaan bangunan parkiran dilihat pada gambar peta zona gempa 2012.
Dari gambar peta zonasi gempa pada gambar
 Lokasi : Wilayah gempa zona 1
 Jenis Tanah : Tanah Sedang
 Fungsi Bangunan : Parkiran
 Kota : Balikpapan

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.1 Peta Zonasi Gempa Indonesia
Tabel 1.8 Situs Tanah Sedang

Tanah Sedang
Parameter Nilai
PGA (g) 0.117
SS (g) 0.235
S1 (g) 0.082
CRS 0.923
CR1 0.963
FPGA 1.567
FA 1.6
FV 2.4
PSA (g) 0.183
SMS (g) 0.376
SM1 (g) 0.197
SDS (g) 0.251
SD1 (g) 0.131
T0 (detik) 0.105
TS (detik) 0.523
R 4.5
I 1

Berdasarkan data yang didapat dari Puskim.pu.go.id aplikasi design spektra, maka
didapatkan grafik spektra percepatan gempa pada Kota Balikpapan seperti pada gambar 1.2
sebagai berikut.

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0 1 2 3 4 5

T (detik)

Gambar 1.2 Grafik Respon Spektrum pada Kota Balikpapan

Gambar 1.3 Grafik Respon Spektrum pada Kota Balikpapan dalam aplikasi SAP 2000

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
d. Gempa Statik
Digunakan data yang didapat dari Puskim, yaitu data tanah dengan kondisi sedang
pada Kota Balikpapan. Maka didapatkan perhitungan gempa statik sebagai berikut.
Tabel 1.9 Data Lokasi Gempa
Kota Balikpapan
Zona Gempa 1
Jenis Tanah Sedang
Berat Struktur (W) 180835 kg
Tinggi Struktur (z) 3.5 m

Berdasarkan data pada Tabel 1.8 dan 1.9 maka didapatkan perhitungan gempa statik
sebagai berikut.
Ta Utara – Selatan = 0.0724 H ( 0.75)
Ta Barat - Timur = 0.0724 H ( 0.90)
kus = (0.5 Ta )  0.75
kbt = (0.5 Ta )  0.75
SD1
Cs US =
R
Ta 
I
SD1
Cs BT =
R
Ta 
I
V = Cs W

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Maka didapatkan tabel hasil perhitungan seperti pada tabel 1.10 sebagai berikut
Tabel 1.10 Hasil Perhitungan
Parameter US BT
Ta 0.185263 0.223563
k 0.842632 0.861781
Cs 0.157134 0.130214
V 11930.1 9886.305

Tabel 1.11 Hasil Perhitungan Beban Statik Ekuivalen


UTARA-SELATAN
Lantai Tinggi Berat Wi Momen Lateral (Fi) Geser Vi
Zi Zi^k Kg Zi ^ k * Wi (kg.m) kg
1 3.5 3.5 180835.48 632924.18 11930.10372 11930.1
BARAT-TIMUR
Lantai Tinggi Berat Wi Momen Lateral (Fi) Geser Vi
Zi Zi^k Kg Zi ^ k * Wi (kg.m) kg
1 3.5 3.5 180835.48 632924.18 9886.305187 9886.305

Tabel 1.12 Hasil Perhitungan Beban Statik Ekuivalen Arah X


UTARA SELATAN
Grid A I n sigma I per grid Proporsi
section area inersia jumlah kolom ARAH Barat Timur
1 0.0094 0.00005071 3 0.00015213 14.28571429
2 0.0094 0.00005071 3 0.00015213
3 0.0094 0.00005071 3 0.00015213
4 0.0094 0.00005071 3 0.00015213
5 0.0094 0.00005071 3 0.00015213
6 0.0094 0.00005071 3 0.00015213
7 0.0094 0.00005071 3 0.00015213
Total 21 0.00106491
Eqx 1704.300532 Kg

Tabel 1.13 Hasil Perhitungan Beban Statik Ekuivalen Arah Y


BARAT TIMUR
Grid A I n sigma I per grid Proporsi
section area inersia jumlah kolom ARAH Utara Selatan
1 0.0094 0.00005071 7 0.00035497 33.33333333
2 0.0094 0.00005071 7 0.00035497
3 0.0094 0.00005071 7 0.00035497
Total 21 0.00106491
Eqy 3295.435062 Kg

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.4 Beban Gempa Statik Arah X

Gambar 1.5 Beban Gempa Statik Arah Y

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
e. Kombinasi Beban
Tabel 1.14 Kombinasi Pembebanan
Ultimate Combo (U)
COMBO 1 1.4DL
COMBO 2 1.2DL + 1.6LL
COMBO 3 1.2DL + 1LL + 0.5WINDX
COMBO 4 1.2DL + 1LL + 0.5WINDY
COMBO 5 1.2DL + 1LL + 1WINDY
COMBO 6 1.2DL + 1LL + 1WINDX
COMBO 7 1.2DL + 1LL + 1EQX
COMBO 8 1.2DL + 1LL + 1EQY
COMBO 9 0.9DL + 1WINDX
COMBO 10 0.9DL + 1WINDY
COMBO 11 0.9DL + 1EQX
COMBO 12 0.9DL + 1EQY
Service Load Combo (S)
COMBO 13 1DL
COMBO 14 1DL + 1LL
COMBO 15 1DL + 0.75LL
COMBO 16 1DL + 0.6WINDX
COMBO 17 1DL + 0.6WINDY
COMBO 18 1DL + 0.75LL + 0.45WINDX
COMBO 19 1DL + 0.75LL + 0.45WINDY
COMBO 20 1DL + 0.7EQX
COMBO 21 1DL + 0.7EQY

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
IV. Permodelan Struktur
a. Permodelan Geometri Struktur
Berikut ini merupakan geometri struktur bangunan material baja yang difungsikan
sebagai parkiran kendaraan roda dua seperti pada Gambar 1.6.

Gambar 1.6 Permodelan Struktur 3D dengan SAP 2000

Gambar 1.7 Tampak Samping yz

Gambar 1.8 Tampak Atas xz

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.9 Tampak Samping xy

b. Permodelan Material Properties


Berikut ini merupakan material yang digunakan dalam struktur bangunan parkiran
seperti pada gambar 1.10

.
Gambar 1.10 Material Properties

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
c. Permodelan Properties Penampang
Berikut ini merupakan properties penampang balok dan kolom yang digunakan
dalam struktur bangunan parkiran dengan menggunakan satuan dalam meter (m)
seperti pada gambar 1.11, 1.12, 1.13

Gambar 1.11 Properties Penampang Balok Induk

Gambar 1.12 Properties Penampang Balok Anak

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.13 Properties Penampang Kolom Utama

V. Analisa Struktur
a. Analisa Gaya Dalam
Analisa gaya dalam dilakukan dengan menggunakan aplikasi SAP 2000.
Didapatkan hasil seperti pada tabel 1.15 sebagai berikut.

Tabel 1.15 Analisa Gaya Dalam dengan SAP 2000


P (kgf) V2 (kgf) V3 (kgf) T (kgf.m) M2 (kgf.m) M3 (kgf.m)
MAX 275905.2 1196183 10475.32 693.26 19152.36 814922.3
MIN -2216016 -1195804 -424.4 -695.16 -18639.7 -1005603

b. Analisa Deformasi
Analisa deformasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi SAP 2000.
Didapatkan hasil seperti pada tabel 1.8 dan tabel 1.9 sebagai berikut.

Tabel 1.16 Analisa Deformasi akibat dengan SAP 2000


U1 (m) U2 (m) U3 (m) R1 (rad) R2 (rad) R3 (rad)
MAX 3.372282 0 1.3017 0 0.965646 0
MIN -0.13132 0 -7.54378 0 -0.76351 0

c. Analisa Push X
Analisa Push x berfungsi untuk mengetahui pola keruntuhan struktur. Berikut ini
merupakan analisa push x dengan menggunakan aplikasi SAP 2000.

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Tabel 1.17 Distribusi Sendi Plastis Push Over arah X
Displacement BaseForce
Step A-B B-IO IO-LS LS-CP CP-C C-D D-E >E Total
m kgf
0 0 0 210 0 0 0 0 0 0 0 210
1 0.056764 147093.02 208 2 0 0 0 0 0 0 210
2 0.101914 249820.69 193 15 2 0 0 0 0 0 210
3 0.106211 256190.86 180 24 6 0 0 0 0 0 210
4 0.191495 305139.2 150 27 33 0 0 0 0 0 210
5 0.285711 336717.56 145 23 19 2 0 21 0 0 210
6 0.825142 405366.58 145 0 29 0 0 36 0 0 210
7 1.342079 470925.69 145 0 26 0 0 35 0 4 210
8 1.872282 533047.3 145 0 0 0 0 60 0 5 210
9 2.372282 589187.22 145 0 0 0 0 59 0 6 210
10 2.872282 643081.91 145 0 0 0 0 58 0 7 210
11 3.372282 696536.92 145 0 0 0 0 54 0 11 210

Catatan :
- A = Origin Point
- B = Yield Point
- IO = Immediate Occupancy
- LS = Life Safety
- CP = Collapse Prevention
- C = Ultimate Point
- D = Residual Point
- E = Failure Point

Penentuan level kinerja bangunan pada masing – masing model struktur tersebut
mengacu pada tahapan terbentuknya sendi plastis dan informasi mengenai jenis sendi
plastis yang timbul. Berdasarkan tabel level kinerja struktur bangunan baja diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa :
Bangunan parkiran dengan struktur baja ini memiliki pola keruntuhan struktur akibat
Push X sebanyak 11 step. Berdasarkan level kinerja struktur bangunan, pada struktur
bangunan parkiran ini tidak memenuhi kriteria yang diharapkan. Karena, pada saat terjadi
deformasi arah X yaitu sebesar 1.342079 meter dengan beban yang diberikan sebesar
470925.69 kg yaitu pada step ke 7, kinerja bangunan sudah mencapai level Failure Point.
Berikut ini merupakan mekanisme sendi plastis pada bangunan parkiran dengan
struktur baja.

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.14 Step 1 Pushover Analysis Arah X

Gambar 1.15 Step 2 Pushover Analysis Arah X

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.16 Step 3 Pushover Analysis Arah X

Gambar 1.17 Step 4 Pushover Analysis Arah X

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.18 Step 5 Pushover Analysis Arah X

Gambar 1.19 Step 6 Pushover Analysis Arah X

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.20 Step 7 Pushover Analysis Arah X

Gambar 1.21 Step 8 Pushover Analysis Arah X

d. Analisa Push Y
Analisa Push y berfungsi untuk mengetahui pola keruntuhan struktur. Berikut ini
merupakan analisa push y dengan menggunakan aplikasi SAP 2000.

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Tabel 1.18 Distribusi Sendi Plastis Push Over arah Y
Displacement BaseForce
Step A-B B-IO IO-LS LS-CP CP-C C-D D-E >E Total
m Kgf
0 0 0 210 0 0 0 0 0 0 0 210
1 0.040318 398043.74 209 1 0 0 0 0 0 0 210
2 0.736377 6651281.84 152 0 13 0 0 45 0 0 210
3 1.232095 11028497.29 152 0 10 0 0 48 0 0 210
4 1.232145 7493939.37 137 1 17 2 0 51 0 2 210
5 1.875824 7610404.01 135 3 4 0 0 65 0 3 210
6 2.375824 7696742.03 135 2 2 0 0 66 0 5 210
7 2.875824 7784411.96 135 2 2 0 0 65 0 6 210
8 3.375824 7877357.04 135 2 1 0 0 64 0 8 210
9 3.875824 7970345.73 135 2 1 0 0 54 0 18 210
10 4.375824 8067609.59 135 2 1 0 0 54 0 18 210
11 4.875824 8166115.38 135 2 1 0 0 52 0 20 210
12 5 8190633.69 135 2 1 0 0 52 0 20 210

Catatan :
- A = Origin Point
- B = Yield Point
- IO = Immediate Occupancy
- LS = Life Safety
- CP = Collapse Prevention
- C = Ultimate Point
- D = Residual Point
- E = Failure Point

Penentuan level kinerja bangunan pada masing – masing model struktur tersebut
mengacu pada tahapan terbentuknya sendi plastis dan informasi mengenai jenis sendi
plastis yang timbul. Berdasarkan tabel level kinerja struktur bangunan baja diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa :
Bangunan parkiran dengan struktur baja ini memiliki pola keruntuhan struktur akibat
Push Y sebanyak 12 step. Berdasarkan level kinerja struktur bangunan, pada struktur
bangunan parkiran ini memiliki kinerja yang tidak memenuhi kriteria yang diharapkan.
Karena, pada saat terjadi perpindahan arah Y yaitu sebesar 1.232145 meter dengan beban
yang diberikan sebesar 7493939.37 kg yaitu pada step ke 4, kinerja bangunan sudah
mencapai level Failure Point.
Berikut ini merupakan mekanisme sendi plastis pada bangunan parkiran dengan
struktur baja.

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.22 Step 1 Pushover Analysis Arah Y

Gambar 1.23 Step 2 Pushover Analysis Arah Y

Gambar 1.24 Step 3 Pushover Analysis Arah Y

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
Gambar 1.25 Step 4 Pushover Analysis Arah Y

e. Analisa Manual Penampang


Berdasarkan SNI 1729:2015 tentang spesifikasi untuk bangunan gedung baja,
didapatkan perhitungan kapasitas penampang sebagai berikut.
 Balok Induk

Profil IWF 125x125x10x15 Properties (mm) Asumsi Tumpuan

d 125

b 125

h 85

tw 15

tf 10

ry 31.1
Jepit - Jepit
rx 52.9

Ag 3031

Lx 7000

E 200000

Fy 250

BJ 41 Fu 410

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
 Menggunakan Momen Ultimit dari SAP 2000 yaitu sebesar 81.49223KN.m
Mu = 81.49223 KN.m

 Berdasarkan properties diatas, maka dapat dilakukan perhitungan dengan


menggunakan persamaan sebagai berikut.
790
 Lp   ry
fy

790
Lp   31.1
250
Lp  1553.879 mm

 E G J  A
 X 1
Sx 2

 200000 186627.08  80000 4075


X 1
Sx 2
X 1 2630102.55 MPa

Iy  ho2
 Cw 
4
32847401052
Cw 
4
Cw  9053564625mm6

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
2
 Sx  Cw
 X 2  4  
G J  Iy
2
 2083.33  9053564625
X 2  4  
 80000 186627.08  3284740

X 2  2.146670744 1010

 X1 
 Lr  ry  1  1  X 2 ( fy  fr ) 2
 fy  fr 
 2630102.55  10
Lr  31.1  1  1  2.5 10 (250  70)
2

 250  70 
Lr  642652.11mm

Lp < L < Lr
1553.879 < 7000 <642652 mm
Maka penampang tersebut termasuk bentang menengah

 Cek kelangsingan
 Flens =   p
b 170

2tf fy

125 170

2 10 250
6.25  10.75 ............OK
 Web =   p
h 1680

tw fy

85 1680

15 250
5.67  106.25 ………OK

Karena λ ≤ λp
maka termasuk penampang kompak.

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
 Cb = 1.36
 Mr  Sx( fy  fr )
Mr  2083.33(250  70)
Mr  374999.4 N.mm
 Mp  Zx  fy  185093.75  250  46273437.5 N.mm

  Lr  L 
 Mn  Cb  Mr  ( Mp  Mr ) 
  Lr  Lp 

  642652.11  7000 
Mn  1.36374999.4  (46273437.5  374999.4) 
  642652.11  1553.879 
Mn  62401601.99 N.mm
Karena Mn > Mp, maka gunakan Mn = Mp
Mp > Mu
0.9 (46.2734375) > 81.49223
41.646 > 81.49223 ……………… NOT OK
Maka, balok induk dengan profil IWF 125x125x10x15 tidak dapat menahan
momen ultimate sebesar 81.49223 KN. Sebaiknya gunakan penampang
dengan profil IWF yang lebih besar dimensi penampangnya.

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
 Kolom Utama

Profil IWF 125x125x10x15 Properties (mm) Asumsi Tumpuan

d 200

b 200

h 160

tw 30

tf 10

ry 61.3
Jepit - Jepit
rx 88.5

Ag 8369

Lx 3500

E 200000

Fy 250

BJ 41 Fu 410

 Menggunakan Gaya Dalam Aksial dari SAP 2000 yaitu sebesar 27.59052 KN

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
 Berdasarkan properties diatas, maka dapat dilakukan perhitungan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut.
 Cek Kelangsingan
b/2
 Flens =
tf
200 / 2 ……. OK
=
10
= 10
250
r 
fy
250
r 
250
r  15.81

h
 Web =
tw
160
= ……. OK
130
= 5.33
665
r 
fy
665
r 
250
r  42.06

 Kondisi tumpuan jepit – jepit dengan k = 0.65


 Arah Sumbu kuat (sumbu x)
k  Lx 0.65  3500
x    25.71
rx 88.5

x fy 25.71 250
cx    0.289
 E  200000
1.43
0.25 < λcx < 1.2 maka gunakan persamaan  x 
1.6  0.67cx

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013
1.43
x   1.017
1.6  0.67(0.289)
fy 250
Nn  Ag  f cr  Ag   8369  2057276.303N  2057.276303KN
x 1.017
Nu 27.59052
  0.0158 < 1 …… OK
  Nn 0.85  2057.28
 Arah Sumbu Lemah (Sumbu Y)
k  Ly 0.65  3500
y    37.11
ry 61.3

y fy 37.11 250
cy    0.4176
 E  200000
1.43
0.25 < λcy < 1.2 maka gunakan persamaan  y 
1.6  0.67cy

1.43
y   1.083
1.6  0.67(0.4176)
fy 250
Nn  Ag  f cr  Ag   8369   1931902.124N  1931.902KN
y 1.083

Nu 27.59052
  0.0168 < 1 ……. OK
  Nn 0.85  1931.902
Jadi Profil IWF 200x200x10x30 cukup untuk memikul beban aksial tekan
sebesar 27.59052 KN

Ayuningtias Adilla Nursulistiyani


07161013

Anda mungkin juga menyukai