Anda di halaman 1dari 140

TUGAS MATA KULIAH

ESTIMASI BIAYA BANGUNAN


Dosen Pembina : Drs. H. Bambang Djatmiko, ST. MT

PERHITUNGAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN (RAB),
TIME SCHEDULE, CURVA S DAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Proyek: Rumah Tempat Tinggal 2 Lantai type 54
Jl. Raya Tropodo, Kedungturi-Mojokerto

Oleh:
Nama: Cahyana Alvyonika
Nim: 180523630003
Off: A

PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan estimasi biaya.
Tak lupa shalawat serta salam selalu dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam penulisan laporan ini, penulis belajar akan ketelitian dan bagaimana menjaga
semangat. Atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis banyak
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Bambang Djatmiko, ST. MT., sebagai dosen yang telah membimbing
penulis dari awal hingga selesai dibuat laporan ini.
2. Orang tua yang telah mendukung dan selalu mendoakan untuk kelancaran
penulis dalam mengerjakan laporan.
3. Teman-teman S1 Teknik Sipil offering A tahun angkatan 2018 yang saling
membantu, mendukung dan memberi semangat
Penulis berharap bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Maka,
penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar laporan
ini bisa menjadi lebih baik lagi nantinya.
Atas perhatian dari para pembaca, penulis mengucapkan terima kasih
sebanyak – banyaknya.

Malang, 19 November 2019


Penyusun

Cahyana Alvyonika

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar .......................................................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................................................ii
Daftar Gambar..........................................................................................................................iii
Daftar Tabel..............................................................................................................................iii
BAB I. HARGA BAHAN DAN UPAH KERJA
1.1 Harga Bahan Bangunan ......................................................................................1
1.2 Upah Kerja ..........................................................................................................7
BAB II. PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)...............................9
2.1 Analisa Harga Satuan ...........................................................................................9
2.2 Perhitungan Volume Pekerjaan.............................................................................31
2.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB)..........................................................................45
BAB III. MENYUSUN TIME SCHEDULE DAN KURVA S.............................................51
3.1 Rekapitulasi Biaya .................................................................................................52
3.2 Time Schedule dan Curva S ....................................................................................55
BAB IV. RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS).........................................................56
BAB V. GAMBAR BANGUNAN.......................................................................................104
Daftar Pustaka ………………………………………………………………….................136

ii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Harga Bahan Bangunan .............................................................................................2


Tabel 1.2 Upah Kerja ................................................................................................................8
Tabel 2.1 Analisa Harga Satuan .............................................................................................10
Tabel 2.2 Perhitungan Volume Pekerjaan ...............................................................................32
Tabel 2.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB).............................................................................46
Tabel 3.1 Rekapitulasi Biaya .................................................................................................52
Tabel 3.2 Perhitungan Time Schedule......................................................................................55
Tabel 3.2 Ploting Perhitungan Time Schedule........................................................................55
Tabel 3.2 Kurva S....................................................................................................................59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Foto Rumah Tipe 54 .........................................................................................104
Gambar 5.2 Gambar 3D Rumah Tipe 54 ..............................................................................104
Gambar 5.3 Bestek Rumah Tipe 5 ........................................................................................105

iii
1

BAB I
HARGA BAHAN DAN UPAH KERJA

Harga satuan bahan dan upah atau yang dimaksud dengan harga satuan
pekerjaan menurut PERMEN PU No.11/PRT/M (2013:11) ialah biaya yang terdiri
dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari upah, alat,
dan bahan. Biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum dan keuntungan. Biaya
langsung masing-masing ditentukan sebagai Harga Satuan Dasar (HSD) untuk
setiap satuan pengukuran standar agar hasil rumusan analisis yang diperoleh
mencerminkan harga aktual di lapangan. Biaya tidak langsung dapat ditetapkan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Harga satuan dasar yang digunakan harus
sesuai dengan asumsi pelaksanaan/penyediaan yang aktual (sesuai dengan kondisi
di lapangan) dan mempertimbangkan harga setempat.
Tujuan dari mengetahui daftar harga bahan bangunan adalah agar Anda
mempersiapkan dana dengan target yang sudah Anda perkirakan dan mampu
menganalisis seberapa besar dana yang akan terpakai untuk membuat bangunan
yang Anda inginkan. Harga material bangunan biasanya beraneka ragam karena
jenisnya memang berbeda-beda, tentunya juga menawarkan kualitas yang beda
(Iruka Danish , 2017)
Penerapan perhitungan harga satuan pekerjaan harus disesuaikan dengan
spesifikasi teknis yang digunakan, asumsi-asumsi yang secara teknis mendukung
proses analisis, penggunaan alat secara mekanis atau manual, peraturan-peraturan
dan ketentuan-ketentuan yang berlaku serta pertimbangan teknis (engineering
judgment) terhadap situasi dan kondisi lapangan setempat dan diperlukan masukan
data dan asumsi yang didasarkan dari data hasil survei, pengalaman dan bahan yang
tersedia.

1.1.Harga Bahan Bangunan


Salah satu unsur penting dalam sebuah bangunan adalah bahan yang digunakan.
Bahan dengan kualitas tinggi tentunya akan menjadikan bangunan tersebut
mempunyai kualitas yang tinggi pula, baik dari sisi daya tahan, kekuatan dan lain
sebagainya.
2

PERMEN PU No.11/PRT/M (2013:23) menjelaskan bahwa faktor yang


mempengaruhi harga satuan dasar bahan adalah kualitas, kuantitas dan lokasi asal
bahan. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kuantitas dan kualitas bahan harus
ditetapkan dengan mengacu pada spesifikasi yang berlaku. Data harga satuan dasar
bahan dalam perhitungan analisis ini berfungsi untuk kontrol terhadap harga
penawaran penyedia jasa.
Harga satuan dasar bahan dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: (1) harga
satuan bahan baku, seperti batu, pasir, semen, baja tulangan, dll, (2) harga satuan
dasar bahan olahan, seperti agregat kasar dan agregat halus, campuran beton semen,
campuran beraspal, dll, (3) harga satuan dasar bahan jadi, seperti tiang pancang
beton pracetak, panel pracetak, geosintetik, dll.
Berikut merupakan tabel daftar harga satuan bahan Dinas Pekerjaan Umum
Cipta Karya Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2018.
Tabel 1.1 Daftar Harga Bahan Bangunan
Harga
No Uraian Satuan
Satuan
a b c d
1 Besi Beton ulir BJTD-40 Kg Rp. 10.900
2 Besi Beton polos BJTP-24 Kg Rp. 10.600
3 Besi Siku Kg Rp. 13.400
4 Besi WF 200.100.5,5.8 Kg Rp. 13.400
5 Besi plat Kg Rp. 13.500
5 Besi Kanal C 150.50.50.3,2 Kg Rp. 13.100
6 Baut mur HTB A325O 5/8"X2 1/2 " bh Rp. 7.400
7 Baut angkur dia 19 mm - 60 cm bh Rp. 81.800
8 Baut keras bh Rp. 57.000
9 Base Plate steinlis dia 2 1/2 " bh Rp. 63.900
9 Suport Hand railing steinlis dia 2 1/2 " bh Rp. 56.000
10 Besi Hollow 20.20.2 MM m1 Rp. 7.900
11 Besi Hollow 20.40.2 MM m1 Rp. 14.900
12 Besi Hollow 40.40,2,3 MM m1 Rp. 17.900
13 Besi Hollow 40.80.3,2 mm m1 Rp. 22.900
13 Besi Hollow 75,75.3,8 mm m1 Rp. 31.100
14 Pipa BSP dia 2 1/2 " m1 Rp. 214.000
15 Pipa BSP dia 1 " m1 Rp. 137.500
16 Pipa Steinlis Steel dia 2 1/2 " m1 Rp. 381.500
17 Pipa Steinlis Steel dia 1 " m1 Rp. 190.800
17 Elektrode Baja Kg Rp. 38.200
3

a b c d
18 Kawat Bendrat Kg Rp. 17.600
19 Wire mesh M6 (210X495 cm) lbr Rp. 428.000
20 Pintu Pagar Besi m1 Rp. 981.000
21 Tutup Manhole besi plat t 2 mm unit Rp. 514.100
21 Pipa udara Bh Rp. 153.700
22 Pasir Beton m3 Rp. 182.400
23 Pasir Pasang m3 Rp. 250.000
24 Pasir Urug m3 Rp. 150.000
25 Air Tawar lt Rp. 100
25 Semen Portland (1 zak = 50 Kg) zak Rp. 61.100
26 Semen Portland (1 zak = 50 Kg) Kg Rp. 1.500
27 Semen Portland (1 zak = 40 Kg) zak Rp. 58.000
28 Tasirtu m3 Rp. 150.000
29 Batu bata merah bh Rp. 700
29 Batako 9 x 19 x 39 bh Rp. 2.300
30 Batu kali belah 15/25 m3 Rp. 187.500
31 Batu pecah mesin ½ m3 Rp. 271.200
32 Batu pecah mesin 2/3 m3 Rp. 199.500
33 Batu kerikil (bulat 1-2 cm) m3 Rp. 224.300
33 Beton panel ukuran 2400x400x40 m1 Rp. 142.500
34 Koral beton 2/3 m3 Rp. 210.500
35 Split 2/3 Pecah Mesin m3 Rp. 189.000
36 Semen PC Warna Kg Rp. 13.400
37 Semen Berwaran Yiyitan Kg Rp. 11.000
37 Saluran beton precast U 30 cm m1 Rp. 148.400
38 Saluran beton precast U 60 cm m1 Rp. 305.100
39 Bak kontrol 40x40 cm m1 Rp. 256.500
40 Bak kontrol 70x70 cm m1 Rp. 324.500
41 Ijuk Kg Rp. 19.100
41 Cat Besi Kg Rp. 49.100
42 Cat Kayu Kg Rp. 49.300
43 Cat Meni Besi Kg Rp. 39.200
44 Cat Tembok Interior Kg Rp. 23.000
45 Cat Tembok Exterior Kg Rp. 130.000
45 Amplas Lbr Rp. 4.300
46 Kuas Cat 3" Bh Rp. 10.500
47 Kuas Cat 6" Bh Rp. 17.000
48 Minyak Cat (Thiner A) ltr Rp. 22.400
49 Minyak begesting ltr Rp. 7.100
49 Minyak Pelumas ltr Rp. 30.000
50 Alkalin Kg Rp. 28.500
51 Solar ltr Rp. 7.000
4

a b c d
52 Serat Fiber m2 Rp. 9.500
53 Sealent tube Rp. 44.800
53 Oli ltr Rp. 32.100
54 Silicone sealant m1 Rp. 6.200
55 Waterproof Kg Rp. 44.100
56 Kayu Meranti usuk 4/6, 5/7, *4m m3 Rp. 9.000
57 Kayu Meranti balok 8/12, 6/12, *4m m3 Rp. 9.500
57 Kayu Meranti papan begesting (MC) m3 Rp. 1.890.000
58 Kayu Meranti Papan 2/20,4/10 m3 Rp. 6.500
59 Kayu Kamper (Slimar) m3 Rp. 10.434.000
60 Kayu Kamper (Papan) m3 Rp. 10.925.000
61 Kayu Kamper (Usuk) m3 Rp. 10.120.000
61 Kayu Kamper m3 Rp. 9.810.000
62 Kayu Dolken O 8- 10 Panjang 4 m1 btg Rp. 8.700
63 Kayu Gelam Ø 8 - 12 cm panjang : 4 m btg Rp. 15.000
64 Triplek tebal 4 mm uk 120x240 cm Lbr Rp. 65.400
65 HPL (122x244 cm) lbr Rp. 208.700
65 HPL m2 Rp. 69.800
66 Multiplex 12 mm 120x240 Lbr Rp. 175.400
67 Multiplex 9 mm 120x240 Lbr Rp. 119.800
68 Multiplex 4mm 120x240 Lbr Rp. 64.800
69 Multiplex 6mm 120x240 Lbr Rp. 82.200
69 Lis Gypsum m Rp. 27.600
70 Lem Kayu Kg Rp. 13.600
71 Paku 2 s/d 5" Kg Rp. 16.000
72 Paku Asbes Kg Rp. 17.300
73 Paku Reng Kg Rp. 15.900
73 Paku Klem (No.4)/ Paku Usuk Kg Rp. 16.700
74 Angkur pintu besi Bh Rp. 23.800
75 Baut Skerup Bh Rp. 1.100
76 Paku Sekrup bh Rp. 600
77 Skrup/ Ripet Bh Rp. 500
77 Angkur Bh Rp. 6.700
78 Dinabolt M10 Bh Rp. 3.400
79 Paku triplek/Eternit Kg Rp. 19.600
80 Seng Gelombang Uk.0,8x1,5 Lbr Rp. 56.000
81 Seng gelombang BJLS 30 (80 x 180 cm) Lbr Rp. 58.800
81 Seng BJLS 30 M2 Rp. 88.000
82 Asbes gelombang kecil 105x250 cm Lbr Rp. 79.500
83 Genteng Ex Monier Xl bh Rp. 8.900
84 Wuwung Genteng Ex Monier Xl m Rp. 10.300
5

a b c d
85 Kalsiboard EG Uk. 240x120x 6 mm Lbr Rp. 65.100
85 Gypsum Board Uk. 240x120x 9 mm Lbr Rp. 92.400
Kalsiplank lebar 20 cm t; 12 mm (panjang 3
86 Lbr Rp. 67.200
m1)
87 Kalsiplank lebar 20 cm t; 12 mm m1 Rp. 21.400
88 Usuk Galvalum 7,5x3,5 t= 0,75 mm m2 Rp. 19.600
89 Reng Galvalum 3x4 cm t= 0,5 mm m1 Rp. 8.400
89 Kaca Polos tebal 5 mm m2 Rp. 85.600
90 Kaca Polos tebal 6 mm m2 Rp. 124.400
91 Kaca Polos tebal 8 mm m2 Rp. 185.500
92 Kaca Stopsol tebal 8 mm m2 Rp. 593.600
93 Kaca Tempered Stopsol tebal 12 mm m2 Rp. 1.312.500
93 Acrylic t = 8 mm m2 Rp. 269.800
94 Plat steinlis penjepit Acrylic m1 Rp. 27.300
Kaca Nako uk 15x80 cm tebal 5 mm +
95 Lbr Rp. 14.700
accessories
96 Cathment 12 " bh Rp. 74.800
97 Fixed Top Pin set Rp. 115.500
97 Top Patch Fiiting set Rp. 242.000
98 Door Closer set Rp. 333.000
99 Door Stoper unit Rp. 32.400
100 Kunci Gembok Bh Rp. 88.800
101 Floor Hinge stel Rp. 1.356.000
101 Bottom Patch Fitting unit Rp. 169.500
102 Bottom Lock Fitting unit Rp. 201.300
103 Lockase case cylinder set Rp. 178.200
104 Lockase Window Bolt set Rp. 156.800
105 Flush Bolt 6 " Set Rp. 43.600
105 Flush Bolt 12 " Set Rp. 64.200
106 Engsel pintu steinlish 4x3x3 mm stel Rp. 32.400
107 Full Handle HS Pull stel Rp. 318.000
108 Full Handle Stainleesstel t= 60 cm stel Rp. 357.000
109 Full Handle stel Rp. 289.300
109 Lever Handle stel Rp. 161.000
110 Handle HDS DKS stel Rp. 135.000
111 Handle Lock Jendela stel Rp. 67.800
112 Mini pile □ 250 x 250 mm, panjang 12 m m1 Rp. 148.200
113 Joint sambungan tiang pancang bh Rp. 33.600
113 Aluminium kusen pintu & jendela 4"X1 3/4" m1 Rp. 93.500
114 Aluminium kusen pintu & jendela 3"X1 3/4" m1 Rp. 84.000
115 Aluminium frame daun jendela m1 Rp. 89.700
116 Aluminium frame daun pintu 4,5x6,5 cm m1 Rp. 95.800
6

a b c d
117 Aluminium frame daun pintu 4,5x11 cm m1 Rp. 92.300
117 Aluminium ventilasi 1 'x 3 " m1 Rp. 24.000
118 Aluminium frame vison m1 Rp. 43.600
119 Spigot aluminium m1 Rp. 13.600
120 Aluminium Composit Panel (ACP) m2 Rp. 179.200
Aluminium Composit Panel Perforeted 3 mm
121 m2 Rp. 253.000
(ACP)
121 Karet Kusen Aluminium m1 Rp. 2.400
122 Sielent m1 Rp. 2.500
123 Lis plafond aluminium siku m1 Rp. 11.400
124 Base Plate 8 mm m1 Rp. 50.300
125 Angkur dinabolt bh Rp. 10.400
125 Homogenous Tile 60x60 m2 Rp. 184.000
126 Keramik 40x40 Polished m2 Rp. 76.400
127 Keramik 40x40 Unpolished m2 Rp. 70.400
128 Tegel Keramik Dinding 20x25 cm m2 Rp. 73.100
129 Tegel Keramik Lantai 20x20 cm m2 Rp. 74.600
129 Step Noshing 3x 8 cm bh Rp. 11.200
130 Closet Duduk unit Rp. 2.175.600
131 Closet Jongkok unit Rp. 367.300
132 Wastafel Meja + kran unit Rp. 929.500
133 Toilet Sprayer bh Rp. 294.300
133 Floor Drain bh Rp. 247.500
134 Soap Holder bh Rp. 73.500
135 Paper Holder bh Rp. 86.300
136 Robe Hook bh Rp. 96.900
137 Kran bh Rp. 148.400
137 Kitchen Zink + Kran bh Rp. 677.300
138 Sambungan Pipa PVC 3" Tipe AW bh Rp. 10.600
139 Sambungan Pipa Tee 3" Tipe AW bh Rp. 15.000
140 Pipa Pvc dia 6 " Type AW M1 Rp. 107.800
141 Pipa Pvc dia 3 " Type AW M1 Rp. 56.200
141 Klem penggantung pipa bh Rp. 13.700
142 Floor drain 3 " bh Rp. 247.500
143 Rol TBA btg Rp. 9.600
144 Klem PVC bh Rp. 2.700
145 Sewa Direksikeet dan Gudang bln Rp. 1.798.500
145 Pengadaan Air kerja bln Rp. 787.500
146 Sewa alat bantu (1 set @3alat) jam Rp. 1.000
147 Sewa welding set (min 5 jam) hari Rp. 50.000
148 Sewa Crane Tiang pancang jam Rp. 125.000
7

a b c d
149 Sewa Hammer Tiang Pancang jam Rp. 150.000
149 Sewa Tamper jam Rp. 100.000
150 Sewa Alat Bantu Strauss Pile jam Rp. 10.650
151 Sewa Crane 30 ton jam Rp. 130.000
152 Sewa Genset hari Rp. 60.000
153 Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga kerja ls Rp. 3.000.000
153 Mobilisasi dan Demobilisasi Tiang Pancang ls Rp. 15.000.000
Sumber : Harga Upah Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto 2019

1.2 Upah Kerja

Menurut PERMEN PU No.11/PRT/M (2013:11) menjelaskan bahwa


komponen tenaga kerja berupa upah yang digunakan dalam mata pembayaran
tergantung pada jenis pekerjaannya. Faktor yang mempengaruhi harga satuan dasar
tenaga kerja antara lain jumlah tenaga kerja dan tingkat keahlian tenaga kerja.
Penetapan jumlah dan keahlian tenaga kerja mengikuti produktivitas peralatan
utama.
Didalam ketentuan umum undang-undang ketenaga kerjaan Upah
dirumuskan sebagai hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang
telah atau akan dilakukan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi
pekerja dan keluarganya (Rahayu Srikandi, 2015).
Biaya tenaga kerja standar dapat dibayar dengan sistem hari orang standar
(OH) atau jam orang standar (OJ). Besarnya biaya tenaga kerja sangat dipengaruhi
oleh jenis pekerjaan dan lokasi pekerjaan. Secara rinci faktor tersebut dipengaruhi
oleh keahlian tenaga kerja, jumlah tenaga kerja, faktor kesulitan pekerjaan,
ketersediaan peralatan, pengaruh lamanya kerja dan pengaruh tingkat persaingan
tenaga kerja.
Pengukuran produktivitas kerja para pekerja dalam Gugus Kerja tertentu yang
terdiri dari tukang, pembantu tukang/laden, kepala tukang dan mandor. Pengukuran
produktivitas kerja tersebut menggunakan metode “Time and motion study”.
Berikut merupakan tabel daftar harga satuan upah Dinas Pekerjaan Umum
Cipta Karya Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2019.
8

Tabel 1.2 Upah kerja


No Uraian Satuan Harga Satuan
1 Pekerja OH Rp. 90.000
2 Tukang kayu OH Rp. 110.000
3 Kepala Tukang kayu OH Rp. 120.000
4 Tukang batu OH Rp. 110.000
5 Kepala Tukang Batu OH Rp. 120.000
6 Tukang besi OH Rp. 110.000
7 Kepala tukang besi OH Rp. 120.000
8 Tukang cat OH Rp. 110.000
9 Kepala tukang cat OH Rp. 120.000
10 Tukang listrik OH Rp. 110.000
11 Kepala tukang listrik OH Rp. 120.000
12 Mandor OH Rp. 130.000
13 Operator OH Rp. 100.700
14 Tukang Pipa OH Rp. 110.000
15 Tukang Las OH Rp. 110.000
Sumber : Harga Upah Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto 2019
9

BAB II
PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Perencanaan biaya untuk suatu proyek adalah prakiraan keuangan yang


merupakan dasar untuk pengendalian biaya proyek serta aliran kas proyek
tersebut(Candra 2003). Pengembangan dari hal tersebut diantaranya adalah fungsi
dari estimasi biaya, anggaran, aliran kas, pengendalian biaya, dan profit proyek .
Anggaran biaya suatu proyek yang memiliki nilai besar, terdapat beberapa
segmen pekerjaan yang biaya pengerjaannya memiliki pengaruh yang besar pada
biaya proyek secara keseluruhan. Biaya pada segmen-segmen pekerjaan tersebut
dipengaruhi dari beberapa aspek, diantaranya dilihat dari segi bahan, cara
pengerjaan, jumlah tenaga kerja, waktu pelaksanaan dan lain-lain.
2.1 Analisa Harga Satuan
Menurut Kementerian PU (2012) Analisis harga satuan untuk estimasi biaya
kegiatan pekerjaan yang berlaku di setiap Direktorat Jenderal di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum selama ini masing-masing ada yang menggunakan
analisis biaya konstruksi (ABK) dengan indeks bahan dan indeks upah, yang
disusun secara tabel, dan ada juga dengan indeks alat, serta di lain pihak
menggunakan analisis produktivitas untuk menetapkan indeks atau koefisien
komponen harga satuan (upah, alat dan bahan).
Dalam analisa harga satuan, ukuran untuk menentukan harga satuan pekerjaan
disetiap bahan atau tenaga yang diperlukan diberi angka koefisien. Angka koefisien
inilah sebagai rumus atau pedoman yang dijadikan alat penggali terhadap volume
pekerjaan, harga material, dan upah kerja, sehingga menghasilkan harga satuan
untuk setiap pekerjaan. Yang berubah dari setiap terbitan analisa harga satuan
biasanya terdapat pada harga satuan bahan dan upah, sedangkan koefisien AHS
relatif tidak berubah. Sehingga hanya perlu mengedit data harga satuan material dan
upah yang baru.
Berikut analisa harga satuan yang dipakai pada rencana anggaran biaya rumah
tinggal yang berlokasi di Jl. Raya Tropodo Kecamatan Kedung Turi Kabupaten
Mojokerto
10

Tabel 2.1 Analisis Harga Satuan Pekerjaan


JUMLAH
HARGA Upah
NO URAIAN Bahan (Rp) HARGA
SAT (Rp) (Rp)
(Rp)
a b c d e f
1 1 m' PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
Bahan
0,007 m3 Kayu papan 3/20 6.385.700 44.699,90

0,012 m3 Kayu balok 5/7 6.385.700 76.628,40


0,020 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 391,00
2inch. - 5inch.
upah
0,005 O.H
Mandor 130.000 650,00
0,010 O.H
Kepala Tukang 120.000 1.200,00
0,100 O.H
Tukang Kayu 110.000 11.000,00
0,100 O.H
Pekerja 90.000 9.000,00
SUB JUMLAH 21.850,00 121.719,30 143.569,30
2 1 m2 PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAPANGAN DAN PERALATAN
upah
0,050 O.H Mandor 130.000 6.500,00
0,100 O.H Pekerja 90.000 9.000,00
SUB JUMLAH 15.500,00 15.500,00
3 1 m2 GALIAN TANAH BIASA SEDALAM 1 Meter
upah
0,025 O.H Mandor 130.000 3.250,00
0,750 O.H Pekerja 90.000 67.500,00
SUB JUMLAH 70.750,00 70.750,00
4 1 m3 PEKERJAAN PEMBUANGAN HASIL GALIAN SEJAUH 30 Meter

upah 130.000 1.300,00


0,010 O.H Mandor 90.000 29.700,00
0,330 O.H Pekerja 31.000,00 31.000,00
SUB JUMLAH
5 1 m3 PEKERJAAN PENGURUGAN TANAH KEMBALI GALIAN TANAH BIASA
SEDALAM 1 M
upah 130.000 6.500,00
0,050 O.H Mandor 90.000 45.000,00
0,500 O.H Pekerja 51.500,00 51.500,00

6 1 m3 PEKERJAAN PENGURUGAN DENGAN TAHAN URUG


Bahan
1,200 m3 Tanah Urug 127.750 153.300,00
upah
0,010 O.H Mandor 130.000 1.300,00
0,300 O.H Pekerja 90.000 27.000,00
SUB JUMLAH 28.300,00 153.300,00 181.600,00
7 1 m3 PEKERJAAN PENGURUGAN DENGAN TANAH TAMAN
Bahan
1,200 m3 Tanah Taman 174.200 209.040,00
11

a b c d e f
upah
0,010 O.H Mandor 130.000 1.300,00
0,300 O.H Pekerja 90.000 27.000,00
SUB JUMLAH 28.300,00 209.040,00 237.340,00
8 1 m3 PEKERJAAN PEMASANGAN PONDASI BATU BELAH 15/20 C,
CAMPURAN ( 1 Pc : 3 Pp)
Bahan
202,000 Kg Semen Portland 1.306 263.843,61
0,485 m3 Pasir Pasang 232.250 112.641,25
1,200 m3 Batu Kali Uk. 15- 261.250 313.500,00
20 cm
upah
0,075 O.H Mandor 130.000 9.750,00
0,075 O.H Kepala Tukang 120.000 9.000,00
0,750 O.H Tukang Batu 110.000 82.500,00
1,500 O.H Pekerja 90.000 135.000,00
SUB JUMLAH 236.250,00 689.984,86 926.234,86
9 1 m3 PEKERJAAN PEMASANGAN BATU KOSONG (ANSTAMPING)
Bahan
1,200 m3 Batu Kali Uk. 15- 261.250 313.500,00
20 cm
0,432 m3 Pasir Urug 162.550 70.221,60
upah
0,039 O.H Mandor 130.000 5.070,00
0,039 O.H Kepala Tukang 120.000 4.680,00
0,390 O.H Tukang Batu 110.000 42.900,00
0,780 O.H Pekerja 90.000 70.200,00
SUB JUMLAH 122.850,00 383.721,60 506.571,60
10 1 m' PEKERJAAN PEMBUATAN LUBANG STROUZ PILE DIAMETER 20 cm

Bahan
0,400 jam Alat Bantu Strouss 10.650 4.260,00
Pile
upah
0,020 O.H Mandor 130.000 2.600,00
0,400 O.H Pekerja 90.000 36.000,00
SUB JUMLAH 38.600,00 4.260,00 42.860,00
11 1 m3 PEMBUATAN PONDASI BETON BERTULANG ( 150 Kg BESI + BEKISING)

Bahan
0,200 m3 Kayu Meranti, 5.224.650 1.044.930,00
Begesting
1,500 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 29.325,00
2inch. - 5inch.
0,400 liter Minyak Pelumas 43.000 17.200,00

157,500 Kg Besi Beton Polos 11.050 1.740.375,00


12

a b c d e f
0,090 Roll Kawat Ikat 402.000 36.180,00
(Bendrat) Besi Uk.
0,1 cm x 25 Kg

336,000 Kg Semen Portland 1.306 438.868,58

0,540 m3 Pasir Beton 232.250 125.415,00


0,810 m3 Batu Kerikil Beton 290.300 235.143,00

upah
0,265 O.H
Mandor 130.000 34.450,00
0,262 O.H
Kepala Tukang 120.000 31.440,00
1,050 O.H
Tukang Besi 110.000 115.500,00
1,300 O.H
Tukang Kayu 110.000 143.000,00
0,275 O.H
Tukang Batu 110.000 30.250,00
5,300 O.H
Pekerja 90.000 477.000,00
SUB JUMLAH 831.640,00 3.667.436,58 4.499.076,58
12 1 m3 PE,BUATAN SLOOF BETON BERTULANG (200 Kg BESI + BEKISTING )

Bahan
0,270 m3 Kayu Meranti, 5.224.650 1.410.655,50
Begesting
2,000 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 39.100,00
2inch. - 5inch.
0,600 liter Minyak Pelumas 43.000 25.800,00

210,000 Kg Besi Beton Polos 11.050 2.320.500,00

0,120 Roll Kawat Ikat 402.000 48.240,00


(Bendrat) Besi Uk.
0,1 cm x 25 Kg

336,000 Kg Semen Portland 1.306 438.868,58


0,540 m3 Pasir Beton 232.250 125.415,00
0,810 m3 Batu Kerikil Beton 290.300 235.143,00

upah
0,283 O.H
Mandor 130.000 36.790,00
0,323 O.H
Kepala Tukang 120.000 38.760,00
1,400 O.H
Tukang Besi 110.000 154.000,00
1,560 O.H
Tukang Kayu 110.000 171.600,00
0,275 O.H
Tukang Batu 110.000 30.250,00
5,650 O.H
Pekerja 90.000 508.500,00
SUB JUMLAH 939.900,00 4.643.722,08 5.583.622,08
13 1 m3 PEMBUATAN KOLOM BETON BERTULANG (300 Kg BESI + BEKISTING

Bahan
0,400 m3 Kayu Meranti, 5.224.650 2.089.860,00
4,000 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 78.200,00
2inch. - 5inch.
13

a b c d e f
2,000 liter Minyak Pelumas 43.000 86.000,00

315,000 Kg Besi Beton Polos 11.050 3.480.750,00

0,180 Roll Kawat Ikat 402.000 72.360,00


(Bendrat) Besi Uk.
0,1 cm x 25 Kg

336,000 Kg Semen Portland 1.306 438.868,58


0,540 m3 Pasir Beton 232.250 125.415,00

0,810 m3 Batu Kerikil Beton 290.300 235.143,00

0,150 m3 Kayu Meranti, 6.385.700 957.855,00


Balok, Uk. 6 x 12
x 400 cm
3,500 Lemb Multipleks Uk. 174.200 609.700,00
ar 120 x 240 cm x 9
mm
20,000 Batan Dolken Kayu, dia. 21.500 430.000,00
g 8-10/400 cm
Upah
0,353 O.H Mandor 130.000 45.890,00
0,403 O.H Kepala Tukang 120.000 48.360,00
2,100 O.H Tukang Besi 110.000 231.000,00
1,650 O.H Tukang Kayu 110.000 181.500,00
0,275 O.H Tukang Batu 110.000 30.250,00
7,050 O.H Pekerja 90.000 634.500,00
SUB JUMLAH 1.171.500,00 8.604.151,58 9.775.651,58
14 1 m3 PEMBUATAN BALOK BETON BERTULANG (200 Kg BESI + BEKISTING )

Bahan
0,320 m3 Kayu Meranti, 5.224.650 1.671.888,00
Begesting
3,200 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 62.560,00
2inch. - 5inch.
1,600 liter Minyak Pelumas 43.000 68.800,00

210,000 Kg Besi Beton Polos 11.050 2.320.500,00

0,120 Roll Kawat Ikat 402.000 48.240,00


(Bendrat) Besi Uk.
0,1 cm x 25 Kg

336,000 Kg Semen Portland 1.306 438.868,58


0,540 m3 Pasir Beton 232.250 125.415,00
0,810 m3 Batu Kerikil Beton 290.300 235.143,00

0,140 m3 Kayu Meranti, 6.385.700 893.998,00


Balok, Uk. 6 x 12
x 400 cm
14

b c d e f
2,800 Lemb Multipleks Uk. 174.200 487.760,00
ar 120 x 240 cm x 9
mm
16,000 Batan Dolken Kayu, dia. 21.500 344.000,00
g 8-10/400 cm
upah
0,318 O.H Mandor 130.000 41.340,00
0,333 O.H Kepala Tukang 120.000 39.960,00
1,400 O.H Tukang Besi 110.000 154.000,00
1,650 O.H Tukang Kayu 110.000 181.500,00
0,275 O.H Tukang Batu 110.000 30.250,00
6,350 O.H Pekerja 90.000 571.500,00
SUB JUMLAH 1.018.550,00 6.697.172,58 7.715.722,58
15
1 m3 PEMBUATAN PLAT BETON BERTULANG (150 Kg BESI + BEKISTING )

Bahan
0,320 m3 Kayu Meranti, 5.224.650 1.671.888,00
Begesting
3,200 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 62.560,00
2inch. - 5inch.
1,600 liter Minyak Pelumas 43.000 68.800,00

157,500 Kg Besi Beton Polos 11.050 1.740.375,00

0,090 Roll Kawat Ikat 402.000 36.180,00


(Bendrat) Besi Uk.
0,1 cm x 25 Kg

336,000 Kg Semen Portland 1.306 438.868,58


0,540 m3 Pasir Beton 232.250 125.415,00
0,810 m3 Batu Kerikil Beton 290.300 235.143,00

0,120 m3 Kayu Meranti, 6.385.700 766.284,00


Balok, Uk. 6 x 12
x 400 cm
2,800 Lemb Multipleks Uk. 174.200 487.760,00
ar 120 x 240 cm x 9
mm
32,000 Batan Dolken Kayu, dia. 21.500 688.000,00
g 8-10/400 cm
upah
0,265 O.H Mandor 130.000 34.450,00
0,265 O.H Kepala Tukang 120.000 31.800,00
1,050 O.H Tukang Besi 110.000 115.500,00
1,300 O.H Tukang Kayu 110.000 143.000,00
0,275 O.H Tukang Batu 110.000 30.250,00
5,300 O.H Pekerja 90.000 477.000,00
SUB JUMLAH 832.000,00 6.321.273,58 7.153.273,58
16 1 m' PEMBUATAN KOLOM PRAKTIS BETON BERTULANG
Bahan
15

a b c d e f
0,002 m3 Kayu Meranti, 5.224.650 10.449,30
Begesting
0,010 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 195,50
2inch. - 5inch.
3,000 Kg Besi Beton Polos 11.050 33.150,00

0,450 Roll Kawat Ikat 402.000 180.900,00


(Bendrat) Besi Uk.
0,1 cm x 25 Kg

4,000 Kg Semen Portland 1.306 5.224,63


0,006 m3 Pasir Beton 232.250 1.393,50
0,009 m3 Batu Kerikil Beton 290.300 2.612,70

upah
0,009 O.H
Mandor 130.000 1.170,00
0,006 O.H
Kepala Tukang 120.000 720,00
0,020 O.H
Tukang Besi 110.000 2.200,00
0,020 O.H
Tukang Kayu 110.000 2.200,00
0,020 O.H
Tukang Batu 110.000 2.200,00
0,180 O.H
Pekerja 90.000 16.200,00
SUB JUMLAH 24.690,00 233.925,63 258.615,63
17 1 m' PEMBUATAN RING BALOK BERTULANG (10 X10)
Bahan
0,003 m3 Kayu Meranti, 5.224.650 15.673,95
Begesting
0,020 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 391,00
2inch. - 5inch.
3,600 Kg Besi Beton Polos 11.050 39.780,00

0,050 Roll Kawat Ikat 402.000 20.100,00


(Bendrat) Besi Uk.
0,1 cm x 25 Kg

5,500 Kg Semen Portland 1.306 7.183,86


0,009 m3 Pasir Beton 232.250 2.090,25
0,015 m3 Batu Kerikil Beton 290.300 4.354,50

upah
0,015 O.H Mandor 130.000 1.950,00
0,010 O.H 120.000 1.200,00
Kepala Tukang
0,033 O.H 110.000 3.630,00
Tukang Kayu
0,033 O.H 110.000 3.630,00
Tukang Batu
0,033 O.H 110.000 3.630,00
Tukang Besi
0,297 O.H Pekerja 90.000 26.730,00
40.770,00 89.573,56 130.343,56
18 1 m2 PASANGAN DINDING BATA RINGAN Ex. CITICON. CAMPURAN SPESI
1:3
Bahan
0,113 M3 Bata Ringan Ex. 812.750 91.596,93
Citicon
16

a b c d e f
0,063 Kg Semen Portland 1.306 82,29
upah
0,003 O.H
Mandor 130.000 390,00
0,130 O.H
Kepala Tukang 120.000 15.600,00
1,300 O.H
Tukang Batu 110.000 143.000,00
0,671 O.H
Pekerja 90.000 60.390,00
SUB JUMLAH 219.380,00 91.679,21 311.059,21
19 1 m2 PEKERJAAN PLESTERAN 1 Pc : 3 Ps TEBAL 20 cm
Bahan
10,368 Kg Semen Portland 1.306 13.542,23
0,031 m3 Pasir Pasang 232.250 7.199,75
upah
0,022 O.H Mandor 130.000 2.860,00
0,020 O.H Kepala Tukang 120.000 2.400,00
0,200 O.H Tukang Batu 110.000 22.000,00
0,400 O.H Pekerja 90.000 36.000,00
SUB JUMLAH 63.260,00 20.741,98 84.001,98
20 1 m2 PEKERJAAN PASANGAN LANTAI KERAMIKMOTIF UKURAN 40 X 40 cm

Bahan
9,800 Kg Semen Portland 1.306 12.800,33
1,300 Kg Semen Warna/Nat 17.450 22.685,00

0,045 m3 Pasir Pasang 232.250 10.451,25


1,061 m2 Keramik Lantai 64.700 68.633,76
Motif, Uk. 40 x
40
upah
0,035 O.H
Mandor 130.000 4.550,00
0,035 O.H
Kepala Tukang 120.000 4.200,00
0,350 O.H
Tukang Batu 110.000 38.500,00
0,700 O.H
Pekerja 90.000 63.000,00
SUB JUMLAH 110.250,00 114.570,34 224.820,34
21 1 m2 PEKERJAAN PASANGAN LANTAI KERAMIK MOTIF UKURAN 30 X 30 cm

Bahan
10,000 Kg Semen Portland 1.306 13.061,57
1,500 Kg Semen Warna/Nat 17.450 26.175,00

0,045 m3 Pasir Pasang 232.250 10.451,25


1,068 m2 Keramik Lantai 61.000 65.166,30
Motif, Uk. 30 x 30

upah
0,035 O.H Mandor 130.000 4.550,00
0,035 O.H Kepala Tukang 120.000 4.200,00
0,350 O.H Tukang Batu 110.000 38.500,00
0,700 O.H Pekerja 90.000 63.000,00
110.250,00 114.854,12 225.104,12
22 1 m2 PEKERJAAN PASANGAN LANTAI KERAMIK UKURAN 20 X 20 Cm
17

a b c d e f
Bahan
1,060 m2 Keramik Lantai 61.000 64.660,00
Motif, Uk. 20 x 20

10,400 Kg Semen Portland 1.306 13.584,03


0,045 m3 Pasir Pasang 232.250 10.451,25
1,620 Kg Semen Warna/Nat 17.450 28.269,00

upah
0,035 O.H
Mandor 130.000 4.550,00
0,035 O.H
Kepala Tukang 120.000 4.200,00
0,350 O.H
Tukang Batu 110.000 38.500,00
0,700 O.H
Pekerja 90.000 63.000,00
SUB JUMLAH 110.250,00 116.964,28 227.214,28
23 1 m2 PEKERJAAN PASANGAN DINDING KERAMIK MOTIF UKURAN 20 X 20
Cm
Bahan
9,300 Kg Semen Portland 1.306 12.147,26
1,940 Kg Semen Warna/Nat 17.450 33.853,00

0,018 m3 Pasir Pasang 232.250 4.180,50


1,050 m2 Keramik Dinding 63.900 67.095,00
Motif, Uk. 20 x 25

upah
0,045 O.H Mandor 130.000 5.850,00
0,045 O.H Kepala Tukang 120.000 5.400,00
0,450 O.H Tukang Batu 110.000 49.500,00
0,900 O.H Pekerja 90.000 81.000,00
141.750,00 117.275,76 259.025,76
24 1 m2 PEKERJAAN PASANG PINTU/ JENDELA KACA KAYU KRUING

Bahan
0,024 m3 Kayu Kruing, 8.707.750 208.986,00
Papan, Uk. 2 x 20
x 400 cm
0,300 Kg Lem Kayu 23.250 6.975,00
upah
0,040 O.HMandor 130.000 5.200,00
0,240 O.HKepala Tukang 120.000 28.800,00
2,400 O.HTukang Kayu 110.000 264.000,00
0,800 O.HPekerja 90.000 72.000,00
SUB JUMLAH 370.000,00 215.961,00 585.961,00
25 1 m2 PEKERJAAN PASANG PINTU TAEKWOOD RANGKAP, RANGKA KAU
KRUING
Bahan
1,000 lemba Teakwood Tebal 121.950 121.950,00
r 4
mmD323:G330D3
23:G331
18

a b c d e f
0,025 m3 Kayu Kruing, 8.707.750 217.693,75
Papan, Uk. 2 x 20
x 400 cm
0,030 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 586,50
2inch. - 5inch.
0,300 Kg Lem Kayu 23.250 6.975,00
upah
0,040 O.H
Mandor 130.000 5.200,00
0,240 O.H
Kepala Tukang 120.000 28.800,00
2,400 O.H
Tukang Kayu 110.000 264.000,00
0,800 O.H
Pekerja 90.000 72.000,00
SUB JUMLAH 370.000,00 347.205,25 717.205,25
26 1 m2 PEKERJAAN PASNAG RANGKA ATAP GENTENG
Bahan
0,014 m3 Kayu Kruing, 7.546.700 105.653,80
Kaso, Uk. 5 x 7 x
400 cm
0,036 m3 Kayu Kruing, 6.966.200 250.783,20
Reng, Uk. 2 x 3 x
400 cm
0,250 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 4.887,50
2inch. - 5inch.
upah
0,005 O.H Mandor 130.000 650,00
0,010 O.H Kepala Tukang 120.000 1.200,00
0,100 O.H Tukang Kayu 110.000 11.000,00
0,100 O.H Pekerja 90.000 9.000,00
SUB JUMLAH 21.850,00 361.324,50 383.174,50
27 1 m2 PEKERJAAN PASANG RANGKA ATAP GENTENG
Bahan
0,014 m3 Kayu Kruing, 7.546.700 105.653,80
Kaso, Uk. 5 x 7 x
400 cm
0,057 m3 Kayu Kruing, 6.966.200 397.073,40
Reng, Uk. 2 x 3 x
400 cm
0,250 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 4.887,50
2inch. - 5inch.
upah
0,005 O.H Mandor 130.000 650,00
0,010 O.H Kepala Tukang 120.000 1.200,00
0,100 O.H Tukang Kayu 110.000 11.000,00
0,100 O.H Pekerja 90.000 9.000,00
SUB JUMLAH 21.850,00 507.614,70 529.464,70
28 1 m2 PEKERJAAN RANGKA LANGIT-LANGIT
Bahan
0,012 m3 Kayu Meranti, 5.805.150 69.661,80
Kaso, Uk. 5 x 7
cm
0,100 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 1.955,00
2inch. - 5inch.
19

a b c d e f
upah
0,075 O.H Mandor 130.000 9.750,00
0,025 O.H Kepala Tukang 120.000 3.000,00
0,250 O.H Tukang Kayu 110.000 27.500,00
0,150 O.H Pekerja 90.000 13.500,00
SUB JUMLAH 53.750,00 71.616,80 125.366,80
29 1 m2 PEKERJAAN PASANG ATAP GENTENG KARANG
Bahan
25,000 Buah Genteng Karang 3.050 76.250,00
Pilang Kw-I, Ex
Nglayur
upah
0,008 O.H Mandor 130.000 1.040,00
0,008 O.H Kepala Tukang 120.000 900,00
0,075 O.H Tukang Kayu 110.000 8.250,00
0,150 O.H Pekerja 90.000 13.500,00
SUB JUMLAH 23.690,00 76.250,00 99.940,00
30 1 m' PASANG BUBUNGAN GENTENG KERAMIK/ GLAZZUR
Bahan
8,000 Kg Semen Portland 1.306 10.449,25
0,032 m3 Pasir Pasang 232.250 7.432,00
5,000 Buah Wuwung Genteng 29.050 145.250,00
Keramik Glazzur

upah
0,002 O.H
Mandor 130.000 260,00
0,020 O.H
Kepala Tukang 120.000 2.400,00
0,200 O.H
Tukang Kayu 110.000 22.000,00
0,400 O.H
Pekerja 90.000 36.000,00
SUB JUMLAH 60.660,00 163.131,25 223.791,25
31 1 m' PASANG NOK ATAP SENG
Bahan
0,300 Lemb Seng Plat BJLS 28 96.400 28.920,00
ar Uk. 3inch. x
6inch.
0,040 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 782,00
2inch. - 5inch.
upah
0,006 O.H Mandor 130.000 780,00
0,007 O.H Kepala Tukang 120.000 840,00
0,070 O.H Tukang Kayu 110.000 7.700,00
0,150 O.H Pekerja 90.000 13.500,00
SUB JUMLAH 22.820,00 29.702,00 52.522,00
32 1 m2 PEKEJAAN WATER PROOFING COATING
Bahan
1,000 Kg Water Proofing 57.150 57.150,00
Coating
0,250 bh Kuas Cat 3 inch. 13.000 3.250,00
upah
0,200 O.H Pekerja 90.000 18.000,00
0,600 O.H Tukang Batu 110.000 66.000,00
20

a b c d e f
SUB JUMLAH 84.000,00 60.400,00 144.400,00
33 1 m2 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM BOARD
Bahan
0,364 Lemb Gypsum Board 81.300 29.593,20
ar Tebal, 9 mm, Uk.
120 x 240
0,110 Kg Sekrup Mata 24.050 2.645,50
Tutup RRT, Uk. 1

upah
0,005 O.H
Mandor 130.000 650,00
0,005 O.H
Kepala Tukang 120.000 600,00
0,050 O.H
Tukang Kayu 110.000 5.500,00
0,100 O.H
Pekerja 90.000 9.000,00
SUB JUMLAH 15.750,00 32.238,70 47.988,70
34 1 m' PEKERJAAN LIST LANGIT LANGIT GYPSUM
Bahan
1,050 m' List Gypsum 25.250 26.512,50
Profil 5 cm
0,150 Kg Tepung Gypsum 7.700 1.155,00

upah
0,003 O.H
Mandor 130.000 390,00
0,006 O.H
Kepala Tukang 120.000 720,00
0,060 O.H
Tukang Kayu 110.000 6.600,00
0,060 O.H
Pekerja 90.000 5.400,00
SUB JUMLAH 13.110,00 27.667,50 40.777,50
35 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH KLOSET DUDUK
Bahan
1,000 Buah Closet Duduk Ina, 1.683.500 1.683.500,00
Komplit
0,060 Set Peralatan (6% 1.683.500 101.010,00
Dari Harga Bahan)

upah
0,160 O.H
Mandor 130.000 20.800,00
0,001 O.H
Kepala Tukang 120.000 120,00
1,100 O.H
Tukang Batu 110.000 121.000,00
3,300 O.H
Pekerja 90.000 297.000,00
SUB JUMLAH 438.920,00 1.784.510,00 2.223.430,00
36 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH KLOSET JONGKOK
Bahan
1,000 Buah Closet Jongkok 190.850 190.850,00
Porselin Warna
Putih
6,000 Kg Semen Portland 1.306 7.836,94
0,010 m3 Pasir Pasang 232.250 2.322,50
upah
0,160 O.H Mandor 130.000 20.800,00
0,150 O.H Kepala Tukang 120.000 18.000,00
1,500 O.H Tukang Batu 110.000 165.000,00
21

a b c d e f
1,000 O.H Pekerja 90.000 90.000,00
SUB 293.800,00 201.009,44 494.809,44
37 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH WASTAFEL
Bahan
1,200 set Wastafel Ina, 540.650 648.780,00
Bahan Keramik
6,000 Kg Semen Portland 1.306 7.836,94
0,010 m3 Pasir Pasang 232.250 2.322,50
0,120 set Peralatan (12% 232.250 27.870,00
Dari Harga Bahan)

upah
0,060 O.H
Mandor 130.000 7.800,00
0,150 O.H
Kepala Tukang 120.000 18.000,00
1,450 O.H
Tukang Pipa 110.000 159.500,00
1,200 O.H
Pekerja 90.000 108.000,00
SUB JUMLAH 293.300,00 686.809,44 980.109,44
38 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH BAK MANDI
Bahan
1,000 buah Bak Mandi Fiber 406.400 406.400,00
Glass
0,120 set Peralatan (12% 406.400 48.768,00
Dari Harga Bahan)

upah
0,900 O.H
Mandor 130.000 117.000,00
0,050 O.H
Kepala Tukang 120.000 6.000,00
4,500 O.H
Tukang Batu 110.000 495.000,00
3,000 O.H
Pekerja 90.000 270.000,00
SUB JUMLAH 888.000,00 455.168,00 1.343.168,00
39 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH BAK CUCI PIRING STAINLESS STEEL
DAN ACCESSORIES
Bahan
1,000 Buah Bak Cuci 395.650 395.650,00
Stainless Steel
1,000 set Water Drain + 17.500 17.500,00
Accessories
upah
0,015 O.H Mandor 130.000 1.950,00
0,030 O.H Kepala Tukang 120.000 3.600,00
0,300 O.H Tukang Batu 110.000 33.000,00
0,030 O.H Pekerja 90.000 2.700,00
SUB JUMLAH 41.250,00 413.150,00 454.400,00
40 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH FLOOR DRAIN
Bahan
1,000 buah Floor Drain + 17.500 17.500,00
Accessories
upah
0,005 O.H Mandor 130.000 650,00
0,010 O.H Kepala Tukang 120.000 1.200,00
0,100 O.H Tukang Batu 110.000 11.000,00
22

a b c d e f
0,010 O.H Pekerja 90.000 900,00
SUB JUMLAH 13.750,00 17.500,00 31.250,00
41 PEKERJAAN PAMASANGAN 1 BUAH BAK KONTROL PASANGAN
BATUMERAH, KELAS 1 UKURAN 40 X 40 cm, Tinggi 40 cm
Bahan
70,000 Buah Batu Bata Merah, 871 60.953,97
Kelas 1
77,000 Kg Semen Portland 1.306 100.574,05
0,130 m3 Pasir Pasang 232.250 30.192,50
0,020 m3 Batu Kerikil Beton 290.300 5.806,00

2,600 Kg Besi Beton Polos 11.050 28.730,00

0,090 m3 Pasir Beton 232.250 20.902,50


upah
0,016 O.H
Mandor 130.000 2.080,00
0,011 O.H
Kepala Tukang 120.000 1.320,00
1,150 O.H
Tukang Batu 110.000 126.500,00
3,200 O.H
Pekerja 90.000 288.000,00
SUB JUMLAH 417.900,00 247.159,02 665.059,02
42 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH KRAN AIR diameter 3/4 inch atau 1/2 inch

Bahan
1,000 Buah Kran Air 20.900 20.900,00
inch.Omco, Uk.
1/2inch
0,025 roll Seal Tape Pipa 4.100 102,50
upah
0,005 O.H Mandor 130.000 650,00
0,040 O.H Kepala Tukang 120.000 4.800,00
0,400 O.H Tukang Pipa 110.000 44.000,00
0,010 O.H Pekerja 90.000 900,00
SUB JUMLAH 50.350,00 21.002,50 71.352,50
43 PAS SHOWER SET
Bahan
1,000 Unit Shower Set 306.200 306.200,00
0,025 Unit Seal tape 4.100 102,50
upah
0,016 O.H Mandor 130.000 2.080,00
0,110 O.H Kepala Tukang 120.000 13.200,00
1,100 O.H Tukang Pipa 110.000 121.000,00
SUB JUMLAH 136.280,00 306.302,50 442.582,50
44 SEPTICK PAS. BATA KAP. 6,00 m3 + REMBESAN
Bahan
6,000 m3 Galian tanah, 81.363,00 488.178,00
dalam s/d 1 m
0,300 m3 Pas. Urugan pasir 256.864,00 77.059,20

3,000 m2 Pas. Lantai kerja 965.573,00 2.896.719,00


beton tumbuk
1:3:5
23

a b c d e f
17,000 m2 Pas. Dinding batu 156.037,00 2.652.629,00
bata; ad 1:2

20,000 m2 Pas. Plester acian; 75.037,00 1.500.740,00


ad. 1:2
0,360 m3 Beton K - 200 1.327.090,00 477.752,40
0,900 Batan Pipa PVC dia. 558.850 502.965,00
g 4inch. AW
0,200 m' Pipa PVC dia. 76.500 15.300,00
1inch. AW
3,375 m3 Galian tanah, 81.363,00 274.600,13
dalam s/d 1 m
1,050 m3 Batu Kerikil 290.300 304.815,00
1,125 m3 Urugan tanah 59.225,00 66.628,13
kembali
SUB JUMLAH 9.257.385,85
45 PAS. MEJA PANTRY UKURAN 600 X 1500 mm
Bahan
0,090 m3 Beton K - 200 1.327.090,00 119.438,10
9,000 Kg Tulangan besi 22.769,00 204.921,00
beton U-24
0,990 m2 Bekisting beton 707.379,00 700.305,21
plat lantai
0,990 m2 Pas. Dinding 353.908,00 350.368,92
Keramik 300x300
SUB JUMLAH 1.375.033,23 1.375.033,23
46 1 m' PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM 4 inch
Bahan
1,100 m Profil Alumunium 94.350 103.785,00
T
2,000 Buah Sekrup Mata 33.100 66.200,00
Tutup RRT, Uk. 4

0,060 Tube Lem Dextone 12.050 723,00


Silicone Rubber
Sealant
upah
0,0021 O.H Mandor 130.000 273,00
0,0043 O.H Kepala Tukang 120.000 516,00
0,043 O.H Tukang Kayu 110.000 4.730,00
0,043 O.H Pekerja 90.000 3.870,00
SUB JUMLAH 9.389,00 170.708,00 180.097,00
47 1 m' PEKERJAAN TALANG DATAR/ JURAI SENG Bjls 28 Lebar 90 cm
Bahan
1,050 m' Seng Plat BJLS 28 96.400 101.220,00
Uk. 3inch. x
6inch.
0,015 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 293,25
2inch. - 5inch.
24

a b c d e f
0,019 m3 Kayu Kruing, 8.707.750 165.447,25
Papan, Uk. 2 x 20
x 400 cm
upah
0,001 O.HMandor 130.000 130,00
0,020 O.HKepala Tukang 120.000 2.400,00
0,200 O.HTukang Kayu 110.000 22.000,00
0,200 O.HPekerja 90.000 18.000,00
SUB JUMLAH 42.530,00 266.960,50 309.490,50
48 1 m' PEKERJAAN PASANG TALANG MIRING SENG Bjls 28 cm
Bahan
0,500 Lemb Seng Plat BJLS 28 96.400 48.200,00
ar Uk. 3inch. x
6inch.
0,015 Kg Paku Biasa, Uk. 19.550 293,25
2inch. - 5inch.
0,010 m3 Kayu Kruing, 8.707.750 83.594,40
Papan, Uk. 2 x 20
x 400 cm
0,250 Kg Cat Meni Besi 37.200 9.300,00
upah
0,001 O.H Mandor 130.000 169,00
0,025 O.H Kepala Tukang 120.000 3.000,00
0,400 O.H Tukang Kayu 110.000 44.000,00
0,150 O.H Pekerja 90.000 13.500,00
SUB JUMLAH 60.669,00 141.387,65 202.056,65
49 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH KUNCI TANAM BIASA
Bahan
1,000 Buah Kunci Tanam, 69.200 69.200,00
Biasa
upah
0,005 O.H Mandor 130.000 650,00
0,050 O.H Kepala Tukang 120.000 6.000,00
0,500 O.H Tukang Kayu 110.000 55.000,00
0,010 O.H Pekerja 90.000 900,00
SUB JUMLAH 62.550,00 69.200,00 131.750,00
50 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH KUNCI TANAM KAMAR MANDI
Bahan
1,000 Buah Kunci Tanam, 75.450 75.450,00
Kamar Mandi
upah
0,003 O.H Mandor 130.000 390,00
0,050 O.H Kepala Tukang 120.000 6.000,00
0,500 O.H Tukang Kayu 110.000 55.000,00
0,005 O.H Pekerja 90.000 450,00
SUB JUMLAH 61.840,00 75.450,00 137.290,00
51 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH ENGSEL PINTU
Bahan
1,000 Stel Engsel Dior 3 17.450 17.450,00
Kuning
upah
25

a b c d e f
0,0008 O.H Mandor 130.000 104,00
0,015 O.H Kepala Tukang 120.000 1.800,00
0,150 O.H Tukang Kayu 110.000 16.500,00
0,015 O.H Pekerja 90.000 1.350,00
SUB JUMLAH 19.754,00 17.450,00 37.204,00
52 PEKERJAAN PEMASANGAN 1 BUAH ENGSEL JENDELA KUPU-KUPU
Bahan
1,000 Stel Engsel Jendela 30.600 30.600,00
upah
0,0005 O.H Mandor 130.000 65,00
0,010 O.H Kepala Tukang 120.000 1.200,00
0,100 O.H Tukang Kayu 110.000 11.000,00
0,010 O.H Pekerja 90.000 900,00
SUB JUMLAH 13.165,00 30.600,00 43.765,00
53 PEKERJAAN PEMASANGAN SPRING KNIP
Bahan
1,000 buah Spring Knip 29.050 29.050,00
upah
0,008 O.H Mandor 130.000 1.040,00
0,015 O.H Kepala Tukang 120.000 1.800,00
0,150 O.H Tukang Kayu 110.000 16.500,00
0,015 O.H Pekerja 90.000 1.350,00
SUB JUMLAH 20.690,00 29.050,00 49.740,00
54 PEMASANGAN 1 BUAH KAIT ANGIN
Bahan
1,000 Buah Kait Angin 18.900 18.900,00
upah
0,008 O.H Mandor 130.000 1.040,00
0,015 O.H Kepala Tukang 120.000 1.800,00
0,150 O.H Tukang Kayu 110.000 16.500,00
0,015 O.H Pekerja 90.000 1.350,00
SUB JUMLAH 20.690,00 18.900,00 39.590,00
55 PEMASANGAN 1 BUAH KUNCI SLOT
Bahan
1,000 Buah Kunci Selot 23.250 23.250,00
upah
0,001 O.H Mandor 130.000 130,00
0,020 O.H Kepala Tukang 120.000 2.400,00
0,200 O.H Tukang Kayu 110.000 22.000,00
0,020 O.H Pekerja 90.000 1.800,00
SUB JUMLAH 26.330,00 23.250,00 49.580,00
56 PEMASANGAN 1m2 KACA TEBAL 5 mm
Bahan
1,100 buah Kaca Polos 116.150 127.765,00
Bening, 5 Mm
0,167 Kalen Lem Silicone 12.050 2.008,74
g Rubber Sealant
upah
0,0008 O.H Mandor 130.000 104,00
0,015 O.H Kepala Tukang 120.000 1.800,00
0,150 O.H Tukang Kayu 110.000 16.500,00
26

a b c d e f
0,015 O.H Pekerja 90.000 1.350,00
SUB JUMLAH 19.754,00 129.773,74 149.527,74
57 PEMASANGAN 1 BUAH GRENDEL BIASA (BESAR)
Bahan
1,000 Buah Grendel Pintu, 23.250 23.250,00
Biasa (Besar)
upah
0,120 O.H Tukang Kayu 110.000 13.200,00
0,060 O.H Pekerja 90.000 5.400,00
SUB JUMLAH 18.600,00 23.250,00 41.850,00
58 1 m2 PEKERJAAN PENGECATAN TEMBOK BARU 1 LAPIS PLAMUR, 1 LAPIS
CAT DASAR, 2 LAPIS CAT PENUTUP INTERIOR
Bahan
0,100 Kg Plamur Tembok 17.450 1.745,00
0,100 Kg Cat Tembok Dasar 30.700 3.070,00
(Alkali)
0,052 Galon Cat Tembok 21.480 1.116,96
Paragon (5 Kg)
upah
0,003 O.H Mandor 130.000 390,00
0,006 O.H Kepala Tukang 120.000 756,00
0,063 O.H Tukang Cat 110.000 6.930,00
0,020 O.H Pekerja 90.000 1.800,00
SUB JUMLAH 9.876,00 5.931,96 15.807,96
59 1 m2 PENGECATAN TEMBOK EXTERIOR
Bahan
0,040 Galon Cat Tembok 4.719,20
Eksterior, Dulux
117.980
Weather, Setara
Shield, 2,5 liter
0,160 Kg Cat Tembok Dasar 30.700 4.912,00
(Alkali)
0,500 Lemb Amplas Kasar 5.850 2.925,00
ar
0,010 bh Kuas Roll 34.850 348,50
Imunndex, Besar

upah
0,200 O.H Pekerja 90.000 18.000,00
0,300 O.H Tukang Cat 110.000 33.000,00
SUB JUMLAH 51.000,00 12.904,70 63.904,70
60 1 m2 PEKERJAAN PENGECATAN PLAFOND
Bahan
0,050 Buah Kapi Cat Rrt 9.300 465,00
2inch.
0,100 Kg Cat Tembok Dasar 30.700 3.070,00
(Alkali)
0,048 Galon Cat Tembok 21.480 1.031,04
Paragon (5 Kg)
0,500 Lemb Amplas Kasar 5.850 2.925,00
ar
27

a b c d e f
0,010 Buah Kuas Cat 4inch. 17.050 170,50
upah
0,004 O.H Mandor 130.000 520,00
0,006 O.H Kepala Tukang 120.000 720,00
0,060 O.H Tukang Cat 110.000 6.600,00
0,080 O.H Pekerja 90.000 7.200,00
SUB JUMLAH 15.040,00 7.661,54 22.701,54
61 PEMASANGAN 1 TITIK STOP KONTAK
Bahan
15,000 m' Kabel NYA 5.050 75.750,00
Supreme, 1 x 2.5
mm
0,200 Batan Pipa PVC 8.700 1.740,00
g Maspion, C
5/8inch. x 4 cm
1,000 Buah Stop Kontak 17.100 17.100,00
Broco, Tunggal
1,000 Buah T dos PVC SB 5.150 5.150,00
upah
0,005 O.H Kepala Tukang 120.000 600,00
0,500 O.H Tukang Listrik 110.000 55.000,00
0,050 O.H Pekerja 90.000 4.500,00
SUB JUMLAH 60.100,00 99.740,00 159.840,00
62 PASANGAN 1 TITIK LAMPU (MENGGUNAKAN KABELNYA)
Bahan
15,000 m' Kabel NYA 5.050 75.750,00
Supreme, 1 x 2.5
mm
1,000 Batan Pipa PVC 8.700 8.700,00
g Maspion, C
5/8inch. x 4 cm
1,000 Buah Stop Kontak 17.100 17.100,00
Broco, Tunggal
1,000 Buah Fitting Broco, 5.700 5.700,00
Plafon
1,000 Buah T dos PVC SB 5.150 5.150,00
upah
0,050 O.H Kepala Tukang 120.000 6.000,00
0,500 O.H Tukang Listrik 110.000 55.000,00
0,300 O.H Pekerja 90.000 27.000,00
SUB JUMLAH 88.000,00 112.400,00 200.400,00
63 PEMASANGAN SAKLAR TUNGGAL PER TITIK
Bahan
1,000 Buah Saklar Broco, 17.400 17.400,00
Tunggal
upah
0,050 O.H Kepala Tukang 120.000 6.000,00
0,200 O.H Tukang Listrik 110.000 22.000,00
0,001 O.H Pekerja 90.000 90,00
SUB JUMLAH 28.090,00 17.400,00 45.490,00
64 PEKERJAAN PEMASANGAN LAMPU SI 23 WATT
28

a b c d e f
Bahan
1,000 Buah Saklar Broco, 21.900 21.900,00
Ganda
upah
0,050 O.H Kepala Tukang 120.000 6.000,00
0,200 O.H Tukang Listrik 110.000 22.000,00
0,001 O.H Pekerja 90.000 90,00
SUB JUMLAH 28.090,00 21.900,00 49.990,00
65 1 BUAH PEMASANGAN LAMPU SI 23 WATT
Bahan
1,000 Buah Lampu Essential 51.400 51.400,00
Philips, 23 Watt
upah
0,005 O.H Kepala Tukang 120.000 600,00
0,020 O.H Tukang Listrik 110.000 2.200,00
0,010 O.H Pekerja 90.000 900,00
SUB JUMLAH 3.700,00 51.400,00 55.100,00
66 1 BUAH PEMASANGAN LAMPU PIJAR 25 WATT
Bahan
1,000 Buah Lampu Pijar 25 11.500 11.500,00
Watt
upah
0,005 O.H Kepala Tukang 120.000 600,00
0,020 O.H Tukang Listrik 110.000 2.200,00
0,010 O.H Pekerja 90.000 900,00
SUB JUMLAH 3.700,00
67 1 BUAH PEMASANGAN LAMPU DOWNLIGHT + FITTING
Bahan
1,000 Buah Lampu Down 116.700 116.700,00
Light + Fitting
upah
0,005 O.H Kepala Tukang 120.000 600,00
0,020 O.H Tukang Listrik 110.000 2.200,00
0,010 O.H Pekerja 90.000 900,00
SUB JUMLAH 3.700,00 116.700,00 120.400,00
68 1 TITIK PEMASANGAN BOX PANEL
Bahan
1,000 bh Box Panel Box 356.500 356.500,00
Panel MCB /
Trafo
2,000 bh MCB Schneider, 101.200,00
MG Domae, 1
50.600
Phase 4.5 kA, 6 A

2,000 bh MCB Schneider, 115.400,00


MG Domae, 1
57.700
Phase 4.5 kA, 4 A

6,000 m Kabel NYM 23.300 139.800,00


Supreme, 3 x 2,5
mm
29

a b c d e f
upah
1,000 O.H Kepala Tukang 120.000 120.000,00
1,000 O.H Tukang Listrik 110.000 110.000,00
0,500 O.H Pekerja 90.000 45.000,00
SUB JUMLAH 275.000,00 712.900,00 987.900,00
69 1 TITIK PEMASANGAN INSTALASI ANTENA
Bahan
10,000 roll Kabel Antena 39.800 398.000,00
0,500 bh Isolasi Nachi, 7 10.300 5.150,00
mils x 3/4inch. x
20 m
0,030 bh Klem 3x40x450 17.450 523,50
mm
upah
0,100 O.H Mandor 130.000 13.000,00
0,100 O.H Kepala Tukang 120.000 12.000,00
0,020 O.H Tukang Listrik 110.000 2.200,00
0,050 O.H Pekerja 90.000 4.500,00
SUB JUMLAH 31.700,00 403.673,50 435.373,50
70 1 m3 GALIAN SELOKAN DRAINASE DAN SALURA AIR
upah
0,004 OH Pekerja 90.000 396,00
0,001 OH Mandor 130.000 143,00
SUB JUMLAH 539,00 539,00
71 1 m3 PENYIAPAN BIBIT TANAMAN/ PEMUTARAN TANAMAN (Vol 0,0063 m3)

Bahan
1,000 Buah Glangsing 3.050 3.050,00
0,250 Roll Tali Rafia Bentul, 21.800 5.450,00
1 Kg
upah
0,200 O.H Tukang Taman 110.000 22.000,00
0,100 O.H Pekerja 90.000 9.000,00
SUB JUMLAH 31.000,00 8.500,00 39.500,00
72 1 m3 TANAH TAMAN (TEROLAH)
Bahan
0,250 Rit Tanah Taman 174.200 43.550,00
upah
0,010 O.H Mandor 130.000 1.300,00
0,250 O.H Pekerja 90.000 22.500,00
SUB JUMLAH 23.800,00 43.550,00 67.350,00
73 1 m2 MENANAM RUMPUT LAMUR
Bahan
1,000 m2 Rumput Lamur 17.450 17.450,00
(Embun) /
Polytrias Amaura

upah
0,010 O.H Mandor 130.000 1.300,00
0,150 O.H Pekerja 90.000 13.500,00
SUB JUMLAH 14.800,00 17.450,00 32.250,00
30

a b c d e f
74 1 m2 PENYIRAMAN TAMAN
Bahan
0,001 Jam Water Pump 70- 36.000 28,80
100 ml
upah
0,000 O.H Tukang Taman 110.000 22,00
0,001 O.H Pekerja 90.000 117,00
SUB JUMLAH 139,00 28,80 167,80
31

2.2 Perhitungan Volume Pekerjaan

Menghitung volume pekerjaan diperlukan gambar-gambar yang lengkap


dengan ukuran, seperti denah, potongan, tampak, detail dan sebagainya. Panduan
Departemen PU No.008/BM (2008:24) menjelaskan bahwa besarnya volume
pekerjaan dipengaruhi oleh besarnya harga satuan pekerjaan itu sendiri. Setiap
pembayaran untuk volume pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan per proyek
yang dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga (BOQ/Bill of Quantities).
Perhitungan volume pekerjaan merupakan perhitungan jumlah banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan. Volume (kubikasi) yang dimaksud dalam pengertian
ini bukan merupakan volume (isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian
pekerjaan dalam satu kesatuan, kecuali volume pekerjaan pondasi yang merupakan
volume sesungguhnya.
Volume pekerjaan dihitung berdasarkan dari gambar bestek dari bangunan yang
akan dibuat. Semua bagian atau elemen konstruksi yang ada pada gambar
bestek harus dihitung secara lengkap dan teliti untuk mendapatkan perhitungan
volume pekerjaan secara akurat dan lengkap. Istilah volume pekerjaan adalah istilah
baku dalam pekerjaan konstruksi.
Satuan volume pekerjaan tidak selalu menunjukan isi seperti m3, liter dst.,
tetapi satuan volume pekerjaan bisa m2, m', buah, kg dst (Maryadi, 2015).
Perhitungan yang mempunyai luas dan ketebalan menggunakan m3 , misalnya
pasangan batu kali, pasanan bata, dan kusen. Perhitungan yang mempunyai luas dan
ketebalan tipis menggunakan m2 , misalnnya plesteran, lantai, dan plafon.
Perhitungan volume pekerjaan yang sifatnya memanjang menggunakan m1 ,
misalnya kabel, lantai, dan lisplang. Perhitungan volume menggunakan satuan
ukuran Bh (bh) atau buah. Misalnya lampu, pengunci, dan kloset.
Tahapan yang perlu dilakukan dalam menghitung volume pekerjaan antara
lain menguraikan masing-masing volume pekerjaan (uraian volume pekerjaan) dan
dari uraian tersebut masing-masing harus dihitung volume pekerjaannya.
Berikut perhitungan volume pekerjaan yang dipakai pada rencana anggaran
biaya rumah tinggal dua lantai tipe 54 yang berlokasi di Jl. Raya Tropodo
Kecamatan Kedungturi Kabupaten Mojokerto
32
Tabel 2.2 Volume Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Volume
(1) (2) (3)
I PEKERJAAN PERSIAPAN (PP)
1.1 Pembersihan lokasi L= 10 x 4,5
= 45 m2

1.2 Pemasangan bowplank K= 4,5+4,5+ 2 x (12-10)


= 12 m

II PEKERJAAN GALIAN TANAH DAN PONDASI


2.1 Pekerjaan Galian (PG)
1) PG Pondasi Batu Kali V = lebar x kedalaman x
panjang
=0,6 x 0,4 x 36
= 8,64 m3

2) PG Pondasi Footplat V = lebar x panjang x


kedalaman x jumlah
= 0,6 x0,6 x 0,2 x10
= 0,72 m3

KOLOM 15/30 KOLOM 15/30


33

(1) (2) (3)


3) PG Pondasi Strous Pile V = luas penampang x
tinggi x jumlah
= 3,14 x 0,12 x 5 x 20
= 3,14 m3

4) PG Septic Tank V = luas penampan x


kedalaman
=3,14 x 0,52 x 1,5
= 1,18125 m2

5) PG Sumur Resapan V =luas penampang x


kedalaman
= 3,14 x 0,52 x 3
= 2,3625 m2

2.2 Pekerjaan Urugan Tanah (PUT)


1) PUT Bawah Pondasi V = panjang x lebar x
tinggi x jumlah
= 0,6 x 0,6 x 0,025 x 10
= 0,09 m3
2) PUT Kembali V = lebar x tinggi x
panjang
= (0,13 + 0,1) : 2 x 0,2 x
36
= 0,828 m3
34

(1) (2) (3)


3) PUT Peninggi V = luas bangunan x tinggi
urugan peninggi –
(volume pasangan batu
kali di atas permukaan
tanah ) – volume sloof
dibawah rabatan)
= 45 x 0,15 –((0,3+0,37)
: 2 x 0,15 x 36) – 0,1 x
0,15 x 36 – 0,4 x 0,4 x
0,4
= 4,337 m2
2.3 Pekerjaan Urugan Pasir (PUP)
1) PUP Bawah Anstamping V = (lebar x panjang – total
luas kolom pendek ) x
tinggi
= (0,6 x 36 – 0,15 x 0,3
x 10) x 0,05
= 1,0575 m3
2) PUP Bawah Lantai V = luas lantai 1 x tinggi
= 25,5 x 0,03=0,15 x 0,3
x 10
= 0,315 m3
3) PUP Bawah Septic Tank V = luas penampang x
Tinggi
= 3,14 x 0,52 x 0,05
= 0,039375 m3

4) PUP Bawah Resapan V = luas penampang x


Tinggi
= 3,14 x 0,52 x 0,05
= 0,039375 m3
5) PUP Bawah Bak Kontrol V = jumlah x lebar x
panjang x tinggi
= 2 x 0,4 x 0,4 x 0,03
= 0,0096 m3
2.4 Pekerjaan Pondasi (PP)
1) PP anstampang V = 0,6 x 0,2 x 36– 0,15 x
0,3 x 10
= 3,87 m3
35

(1) (2) (3)


2) PP Pasangan Batu Kali V = luas potongan
melintang pasangan
batu kali x panjang
= (40 + 30)/2 x 0,6 x 36
– 0,15 x 0,3 x 10
= 7,11 m3

3) PP Pasangan Batu Kali Resapan V = luas permukan x tinggi


=3,14 x 0,52 x 0,5
= 0,39375 m2

III PEKERJAAN BETON


3.1 Pekerjaan Beton Bertulang (PBB)
1) (PBB) Pondasi Strouz V = luas penampang x
kedalaman
= 3,14 x 0,12 x 5 x 20
= 3,14 m3

2) (PBB) Pondasi Footplat V = luas permukaan x


Tinggi x jumlah
= 0,6 x 0,6 x (0,15 +
0,2 ) :2) x 10
= 0,63 m3

KOLOM 15/30 KOLOM 15/30


36

(1) (2) (3)


3) PBB Kolom Pendek V = panjang x lebar x
Tinggi x jumlah
= 0,15 x 0,3 x 0,55 x 10
= 0,2475 m3
4) PBB Sloof V = lebar x tinggi x
Panjang
= 0,15 x 0,3 x 36
= 1,62 m3

5) PBB Bertulang Penutup Septic Tank V = luas permukaan x


kedalalman
= 3,14 x 0,52 x 0,05
= 0,039375 m3
6) PBB Penutup Resapan V = luas permukaan x
kedalalman
= 3,14 x 0,52 x 0,05
= 0,039375 m3
7) PBB Penutup Bak Kontrol V = luas permukaan x
kedalalman
= 0,4 x 0,4 x 0,05
= 0,008 m3
8) PBB Kolom Utama V lantai 1
= lebar x panjang x tinggi
x jumlah
= 0,1 x 0,3 x (( 3,8 - 0,35 )
x8+3x3)
= 1,098 m3
V lantai 2
= lebar x panjang x tinggi x
jumlah
= 0,1 x 0,3 x ((3,2 x 10)
+0,28 + (0,19 x 3) + (0,09
x 2 ) + (0,04 x 2))
= 0,9933 m2
V total kolom utama
= 2,0913 m2
9) PBB Kolom Praktis V lantai 1
= lebar x panjang x tinggi x
jumlah
= 0,1 x 0,1 x (3,8-0,35) x 6
= 0,207 m3
V lantai 2
37

(1) (2) (3)


= lebar x panjang x tinggi x
jumlah
= 0,1 x 0,1 x ((3,2 x 5 ) +
0,28 + 0,26 + 0,19 + (2 x
0,15 ))
=0,1703 m3
V total kolom praktis
= 0,3773 m3
10) PBB Balok B1 V = lebar x tinggi x
panjang
= 0,15 x 0,2 x 30,5
= 0,915 m3

11) PBB Balok B2 V = = lebar x tinggi x


panjang
= 0,15 x 0,13 x 10,5
= 0,20475 m3

12) PBB Ring Balok V = = lebar x tinggi x


panjang
= 0,1 x 0,15 x 33
= 0,495 m3

13) PBB Plat Lantai 2 T = 12 cm V = luas lantai 2 x tinggi


= (21,15 – 4,78) x 0,12
= 1,9644 m3
14) PBB Pekerjaan tangga V = luas tangga x tebal
plat tangga
= (( 2 x ( 2,5 x 0,95) +
( 1 x 0,6) x 0,225
= 1,20375 m3
38

(1) (2) (3)


15) PBB Kanopi V =(jumlah x panjang
kanopi J2 + panjang
kanopi J3 + panjang
kanopi J4) x lebar x
tinggi
= (2x 0,7 + 2 + 2,1) x 1
x 0,12
= 0,66 m3
3.2 Pekerjaan Beton Tidak Bertulang
Pekerjaan Beton Tidak Bertulang Plat Lantai (Rabat V = luas lantai x tebal
Beton T = 6 cm) Rabatan
= (36,3 – 0,45) x 0,06
= 2,151 m3
IV PEKERJAAN PASANGAN
4.1 Pekerjaan Pasangan Trasram V = 1,6 x 8,8 + 0,6 x (69-
5,66)
= 5,2084 m3
4.2 Pekerjaan dinding batu bata ringan ukuran 20 cm x V dinding penuh
60 cm 0,1 x 31,5 x 3,45 + 0,1 x
4,5 x 3 + 0,1 x 33 x 3,2 +
0,2085 + 0,23875
= 23,22475 m3
V pintu, jendela dan kolom
3,03715 + 2,4686
= 5,50575 m3
V pas dinding bata ringan
23,22475 – 5,50575-5,2084
= 12,5106 m3
4.3 Pekerjaan plesteran dinding L = 17,719 : 0,1 x
2
= 354,38 m2
39

(1) (2) (3)


VI PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN TALANG
6.1 Pekerjaan Penutup Atap
1) Usuk P = 5,8 x 4 + 2,31 x 2 + 1,9
x 9 = 43,92 m
V = 43,92 x 0,05 x0,07
= 0,15372 m3
2) Reng P = 4 x ( 4 + 3,13 + 2,26 +
1,4 + 0,5 )+ 0,5 x 5 +
3,5 x 5
= 65,2 m
V = 65,2 x 0,02 x 0,03
= 0,0652 m3
3) Genteng L = 2 x 1,9 x (1 + 2,5) + ½
x 2,31 x 4 x 4 ) + (0,5 x
231 x 2)
= 28,39 m3
6.2 Pekerjaan Talang
Talang Seng Panjang jurai dalam
= 4 x 1,9
= 7,6 m
L = Panjang jurai dalam
x lebar talang
= 7,6 x 0,5
= 3,8 m2
VII PEKERJAAN LISPLANK DAN PLAFOND
7.1 Pekerjaan Lisplank T= 20 cm V = panjang x lebar x
Tebal
= 24 x 0,2 x 0,02
= 0,096 m3
7.2 Pekerjaan Plafond Gypsum L =luas plafond – luas
dinding tampak atas
= (4,5 x 5 – 2 x 1 + 2 x
1,5 + 5 x 4,5 + 2,5
x 2,5) – (64 x 0,12)
= 50,25 – 7,68
= 42,57 m2
40

(1) (2) (3)


VIII PEKERJAAN KUSEN
8.1 Pekerjaan Kusen Pintu dan jendela (PJ1) alumunium Panjang kusen
T = 4 cm = 8,66 m
Luas daunan pintu
= panjang x lebar
= 2,3 x 0,8
= 1,84 m2
Luas daunan jendela
= panjang x lebar
= 1,92 x 0,59
= 1,1328 m2
Luas Kaca PJ1
= 0,43 x 1,8 + 2 x 0,15
= 1,074 m2

Pekerjaan Kusen Pintu P1 alumunium T = 4 cm P = 5,48 m


8.2 Luas Daunan
= panjang x lebar
= 2,3 x 0,8
= 0,69 m2

8.3 Pekerjaan Kusen Pintu P2 alumunium T = 4 cm P kusen


= 4,48 m
Luas daunan
= panjang x lebar
= 1,9 x 0,6
= 1,14 m2
41

(1) (2) (3)


8.4 Pekerjaan Kusen Jendela J1 alumunium T = 4 cm P = 5,69 m
Luas daunan J1 bagian atas
= panjang x lebar
= 1,22 x 0,59
= 0,7198 m2
Luas Kaca
= 0,59 x 0,6 + 0,43 x 1,06
= 0,8098 m2

Pekerjaan Kusen Jendela J2 alumunium T = 4 cm P kusen


8.5 = 9,38 m
Luas Kaca
= 3 x 1 x 0,6
= 1,8 m2
42

(1) (2) (3)


8.6 Pekerjaan Kusen Jendela J3 alumunium T = 4 cm P kusen
= 13,6 m
Luas daunan
= jumlah x panjang x lebar
= 2 x 1,68 x 0,4
= 1,344 m2
Luas kaca
= 3,32 x 0,8 + 2 x 0,4 x 0,6
+ 2 x 1,52 x 0,24
= 3,8656 m3

8.7 Pekerjaan Kusen Jendela J4 alumunium T = 4 cm P kusen


= 9,24 m
Luas Kaca
= lebar x tinggi
= (0,35 + 0,27 + 0,40) x
2,32
= 1,624 m2

8.8 Pekerjaan Kusen BV alumunium T = 4 cm P kusen


= 1,64 m
Luas kaca
= 2 x 0,2 x 0,42
= 0,168 m2

8.9 Pansang Engsel Pintu 14 BH


8.10 Pasang Engsel jendela 12 BH
8.11 Pasang Slot Pintu 7 BH
8.12 Pasang Slot Jendela 6 BH
IX PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
9.1 Plat Lantai 1 Spesi T = 10 cm V = (23,5 – 0,45) x 0,1
= 2,305 m3
43

(1) (2) (3)


9.2 Pekerjaan keramik 60 cm x 60 cm L = 2 x 5,5 + 2,5 x 2,5 +
2,5 x 2,5 + 2 x 3 + 2,5 x
2,5
= 35,75 m2
9.3 Pekerjaan keramik 40 cm x 40 cm L = 2 x 1 + 1 x 0,4 x 0,4
= 2,32 m2
9.4 Pekerjaan keramik 30 cm x 30 cm L = (0,3 + 0,2) x 12 + 2
x (0,95 + 1,38) x 0,2
+ 2 x 0,95 x 1
= 8,832 m2
9.5 Pekerjaan keramik 20 cm x 20 cm L = 2 x 1,5 x 1
= 3 m2
X PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
10.1 Titik Lampu 13 BH
10.2 Down light 2 BH
10.3 Saklar Tunggal 7 BH
10.4 Saklar Ganda 3 BH
10.5 Titik Stop Kontak 3 BH
10.6 MCB 1 BH
10.7 Meter Listrik 1 BH
XI PEKERJAAN INSTALASI AIR
11.1 Input
Pompa Air 1 unit
11.2 Output
1) Pipa Air Kotoran PVC ø 4” P = 12,5 m
2) Pipa Air Kotor PVC ø 3” P = 23 m
3) Bak Kontrol V = 2 x 0,4 x 0,4 x 0,4
= 0,128 m2
4) Kloset jongkok 1 unit
5) Kloset duduk 1 unit
6) Meteran Air 1 unit
11.3 Alat Sambung
1) KHEE 12 BH
2) TEE 10 BH
XII Pekerjaan Pengecatan
12.2 Pengecatan Dinding L = 354,38 – (3 x 4,5 +
8 x 3,8 + 5,5 x 3,8 +
6,5 x (3,24 + 3,48 ) :
2 + 5 x ( 3,2 + 3,39 )
:2)
= 354,38 – 103,115
= 251,265 m2
44

(1) (2) (3)


12.3 Pengecatan plafon L =luas plafond – luas
dinding tampak atas
= (4,5 x 5 – 2 x 1 + 2 x
1,5 + 5 x 4,5 + 2,5
x 2,5) – (64 x 0,12)
= 50,25 – 7,68
= 42,57 m2
XIII Pekerjaan Lain-Lain
13.1 Pekerjaan Taman L= Luas taman depan + luas
taman belakang
= 2 x 2 + 1,5 x 2
= 7 m2
45

2.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Menurut Firmansyah (2011:25) dalam thesisnya Rancang Bangun Aplikasi


Rencana Anggaran Biaya Dalam Pembangunan Rumah. Rencana Anggaran Biaya
(RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan
upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek
pembangunan. Secara umum perhitungan RAB dapat dirumuskan sebagai berikut:

RAB = Σ (Volume x Harga Satuan Pekerjaan).

Konsultan dapat memanfaatkan perhitungan RAB sebagai alat bantu untuk


menentukan biaya investasi modal yang harus ditanam, mengatur pembiayaan,
menentukan kelayakan ekonomi proyek, mengukur produktivitas kerja,
menghitung perpajakan, asuransi, serta maksud-maksud evaluasi penting lainya.
Dalam pembuatan RAB perencana akan membuat penaksiran harga barang dan
upah, Penaksiran anggaran biaya sangat diperlukan dalam perhitungan rencana
anggaran biaya, dimana pengertian dari penaksiran anggaran biaya adalah suatu
proses perhitungan volume pekerjaan, harga-harga bahan yang diperlukan dalam
pekerjaan konstruksi.
Biaya pada segmen-segmen pekerjaan tersebut dipengaruhi dari beberapa
aspek, diantaranya dilihat dari segi bahan, cara pengerjaan, jumlah tenaga kerja,
waktu pelaksanaan dan lain-lain.
Data-data yang diperlukan untuk menghitung RAB adalah sebagai berikut.
1) Gambar Rencana Bangunan.
2) Spesifikasi Teknis Pekerjaan yang biasa sering disebut RKS (Rencana Kerja dan
Syarat-syarat).
3) Volume masing-masing pekerjaan yang akan dilaksanakan.
4) Daftar harga bahan bangunan dan upah pekerja pada saat pekerjaan akan
dilaksanakan.
5) Anilsa BOW atau harga satuan pekerjaan.
Aspek pembiayaan yang besar menjadi pusat perhatian untuk dilakukan
analisa kembali dengan tujuan untuk mencari penghematan (Kundori Farid, 2012).
Berikut perhitungan RAB rumah tinggal dua lantai tipe 54 yang berlokasi di Jl.
Raya Tropodo Kecamatan Kedungturi Kabupaten Mojokerto.
46

Tabe 2.3 Rencana Anggaran Biaya


NO URAIAN VOLUME HARGA JUMLAH (Rp) SUB TOTAL
PEKERJAAN SATUAN (Rp) (Rp)

a b c d e f
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pembersihan 45 m2 15.500,00 697.500,00
Lokasi
1.2 Pemasangan 13 m2 143.569,30 1.866.400,90
Bowplank
2.563.900,90
II PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
2.1 Pekerjaan Galian
(PG)
1) PG Pondasi 8,64 m3 70.750,00 611.280,00
Batu Kali
2) PG Pondasi 0,72 m3 70.750,00 50.940,00
Footplat
3) PG Pondasi 3,14 m3 42.860,00 134.580,40
Strouzz Pile
4) PG Pondasi 1,18125 m3 86.850,00 102.591,56
Septic Tank
5) PG Sumur 2,3625 m3 103.210,00 243.833,63
Resapan
2.2 Pekerjaan Urugan
Tanah (PUT)

1) PUT Kembali 0,828 m3 51.500,00 42.642,00


2) PUT Peninggi 7,207 m3 181.600,00 1.308.791,20
2.3 Pekerjaan Urugan
Pasir (PUP)

1) PUP Bawah 1,0575 m3 195.930,00 207.195,98


Anstamping
2) PUP Bawah 0,315 m3 195.930,00 61.717,95
Lantai
3) PUP Bawah 0,03938 m3 195.930,00 7.714,74
Septic Tank
4) PUP Bawah 0,03938 m3 195.930,00 7.714,74
Resapan
5) PUP Bawah 0,0096 m3 195.930,00 1.880,93
Bak Kontrol
2.4 Pekerjaan Pondasi
(PP)
1) PP Anstamping 3,87 m3 506.571,60 1.960.432,09

2) PP Pasangan 7,38 m3 926.234,86 6.835.613,27


Batu Kali
3) PP Pasangan 0,39375 m3 926.234,86 364.704,98
Batu Resapan
47

a b c d e f
11.941.633,46
III PEKERJAAN BETON
3.1 Pekerjaan Beton
Bertulang
1) PBB Pondasi 3,14 m3 4.499.076,58 14.127.100,46
Strouzz Pile
2) PBB Pondasi 0,63 m3 4.499.076,58 2.834.418,25
Footplat
3) PBB Kolom 0,2475 m3 9.775.651,58 2.419.473,77
Pendek +
Bekisting
4) PBB Sloof + 1,62 m3 5.583.622,08 9.045.467,77
Bekisting
5) PBB Penutup 0,03938 m3 7.153.273,58 281.660,15
Septic Tank +
Bekisting
6) PBB Penutup 0,03938 m3 7.153.273,58 281.660,15
Resapan +
Bekisting
7) PBB Penutup 0,016 m3 7.153.273,58 114.452,38
Bak Kontrol +
Bekisting
8) PBB Kolom 2,0913 m3 9.775.651,58 20.443.820,15
Utama+ Bekisting

9) PBB Kolom 0,3773 m3 258.615,63 97.575,68


Praktis + Bekisting

10) PBB Balok B1 0,915 m3 7.715.722,58 7.059.886,16


+ Bekisting
11) PBB Balok B2 0,20475 m3 7.715.722,58 1.579.794,20
+ Bekisting
12) PBB Ring 0,495 m3 130.343,56 64.520,06
Balok + Bekisting

13) PBB Plat 1,9644 m3 7.153.273,58 14.051.890,62


Lantai 2 +
Bekisting
14) PBB 1,20375 m3 7.153.273,58 8.610.753,07
Pengerjaan
Tangga +
Bekisting
15) PBB Kanopi + 0,66 m3 7.153.273,58 4.721.160,56
Bekisting
3.2 Pekerjaan Beton
Tidak Bertulang
(PBTB)
PBTB Plat Lantai 2,151 m3 7.153.273,58 15.386.691,47
1 (Rabat Beton) +
Bekisting
48

a b c d e f
101.120.324,89
IV PEKERJAAN PASANGAN
4.1 Pekerjaan 5,2084 m3 542.143,00 2.823.697,60
Pasanagan
Trasram
4.2 Pekerjaan 12,5106 m3 311.059,21 3.891.537,35
Pasangan Dinding
Batu Bata Ringan
Uk. 20x60 cm

4.3 Pekerjaan 354,38 m3


Plesteran Dinding

6.715.234,95
V PEKERJAAN RANGKA ATAP
5.1 Pekerjaan Kuda 1,06 m3 12.351.305,00 13.092.383,30
Kuda Kayu
5.2 Pekerjaan Balok 0,54 m3 12.351.305,00 6.669.704,70
Rangka
19.762.088,00
VI PEKERJAAN PENUTUP ATAP
6.1 1) Pekerjaan 28,39 m2 529.464,70 15.031.502,83
Rangka Penutup
Atap
2) Pekerjaan 28,39 m2 99.940,00 2.837.296,60
Pasang Atap
Genteg Karang
6.2 Pekerjaan Talang 9,2 m 309.490,50 2.847.312,60
Seng
20.716.112,03
VII PEKERJAAN LISPLANK DAN PLAFOND
7.1 Pekerjaan 0,096 m3 213.975,40 20.541,64
Listplank T= 20
cm
7.2 Pekerjaan Plafond 42,57 m2 40.777,50 1.735.898,18
Gypsum
1.756.439,81
VIII PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA
8.1 Pekerjaan Kusen 58,17 m 180.097,00 10.476.242,49
Pintu dan Jendela
Alumunium T= 4 cm

8.2 Pekerjaan Pasangan 3,67 m2 585.961,00 2.150.476,87


Daunan Pintu

8.3 Pekerjaan Pasangan 3,1966 m2 585.961,00 1.873.082,93


Daunan Jendela

8.4 Pekerjaan 9,3414 m2 149.527,74 1.396.798,43


Pemasangan Kaca
T=5mm
49

a b c d e f
8.5 Pasang Engsel Pintu 14 Buah 37.204,00 520.856,00

8.6 Pasang Engsel 12 Buah 43.765,00 525.180,00


Jendela
8.7 Pasang Slot Pintu 7 Buah 49.580,00 347.060,00
8.8 Pasang Spring Knip 6 Buah 49.740,00 298.440,00

17.588.136,72
IX PEKERJAAN TEGEL LANTAI
Plat Lantai 1 Spesi 2,305 m3
T= 10 cm
Pekerjaan Pasang 35,75 m2 483.182,85 17.273.786,89
Granit 60X60 cm
Pekerjaan Pasang 2,32 m2 224.820,34 521.583,19
Keramik 40X40 cm

Pekerjaan Pasang 8,832 m2 225.104,12 1.988.119,59


Keramik 30X30 cm

Pekerjaan Pasang 3 m2 227.214,28 681.642,84


Keramik 20X20 cm

20.465.132,50
X PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
10.1 Titik Lampu 13 titik 200.400,00 2.605.200,00
10.2 Down Light 2 titik 120.400,00 240.800,00
10.3 Saklar Tunggal 7 titik 250,00 1.750,00
10.4 Saklar Ganda 3 titik 49.990,00 149.970,00
10.5 Titik Stop Kontak 3 titik 159.840,00 479.520,00

10.6 MCB 1 unit 250.000,00 250.000,00


10.7 Meter Listrik 900VA 1 unit 843.000,00 843.000,00

10.8 Box Panel 1 unit 987.900,00 987.900,00


5.558.140,00
XI PEKERJAAN INSTALASI AIR
11.1 Input
1) Pompa Air 1 unit 1.578.569,00 1.578.569,00
11.2 Output
1) Kloset Jongkok 1 unit 494.809,44 494.809,44
2) Kloset Duduk 1 unit 2.223.430,00 2.223.430,00
3) Bak 2 Buah 665.059,02 1.330.118,04
Kontrol(ukuran 40
x40 x40 cm)
4) Pipa Air Kotor 12,5 m 618.485,50 7.731.068,75
PVC diameter 3 inch

5) Pipa Air Kotor 23 m 890.510,50 20.481.741,50


PVC diameter 4 inch

11.3 Alat Sambung


1) KHEE 12 Buah 800,00 9.600,00
2)TEE 12 Buah 1.100,00 13.200,00
50

a b c d e f
33.862.536,73
XII PEKERJAAN PENGECATAN
12.1 Pengecatan Dinding 251,256 m2 15.807,96 3.971.844,80
Interior
12.2 Pengecatan Dinding 103,115 m2 63.904,70 6.589.533,14
Exterior
12.3 Pengecatan Plafond 42,57 m2 22.701,54 966.404,56

11.527.782,50
XIII PEKERJAAN LAIN-LAIN
13.1 Pekerjaan Taman 7 m2 139.267,80 974.874,60
13.2 Instalasi Antena 1 titik 435.373,50 435.373,50
1.410.248,10

GRAND TOTAL 254.987.710,60


DIBULATKAN 253.987.700,00
Harga/m2 5.644.171,11
51

BAB III
MENYUSUN TIME SCHEDULE DAN KURVA S

Time Schedule digambarkan untuk menggambarkan proses dalam proyek


konstruksi dan merupakan bagian dari perencanaan. Untuk menjadwalkan suatu
pekerjaan diperlukan beberapa hal, diantaranya jumlah pekerjaan yang ingin
dilaksanakan, produktivitas pekerja dan lama pekerjaan berlangsung.
Pengertian time schedule secara umum adalah rancangan waktu
pelaksanaan kegiatan, mulai dari awal kegiatan hingga akhir pelaksanaan. Di dalam
time schedule dijelaskan secara detil aktivitas apa saja yang harus dilakukan dan
kapan harus terselesaikan. Jadi, time schedule ibaratnya adalah pedoman kegiatan
yang harus dilalui sejak hari kesatu hingga terselesaikannya seluruh kegiatan.
Time schedule memegang peranan penting dalam setiap kegiatan, baik skala
kecil maupun skala besar. Mulai dari kegiatan sekolah, kampus hingga sebuah
proyek. Semuanya membutuhkan time schedule. Time schedule memiliki sejumlah
fungsi utama berikut ini:
a. Semua elemen kegiatan bisa dilaksanakan terjadwal dan tepat waktu.
b. Membantu menyusun urutan aktivitas yang harus dikerjakan
c. Meningkatkan efektifitas dan efisien.
d. Mencapai hasil riil
Secara garis besar pembuatan Time schedule dibuat untuk pedoman waktu
penyesuaian proyek sesuai dengan kontrak agar dapat menentukan kapan di mulai
dan di akhirinya suatu proyek. Dan untuk pembagian pekerjaan secara detail maka
Time schedule di kompire dengan Bill of Quantity ( BQ ) akan menghasikan Kurva
S, Bar Chat atau yang lainnya. Begitulan pemaparan singkat tentang Time
schedule. Mohon kiranya untuk di koreksi apabila ada kekurang dan kesalahan
dalam pemaparan hal tersebut. dan bermanfaat
Time schedule dalam proyek konstruksi dapat dibuat dalam bentuk: (1) Kurva
S, (2) Bar Chart, (3) Network Planning, (4) Schedule harian, mingguan, bulanan,
tahunan atau waktu tertentu, (5) Pembuatan time schedule dengan bantuan software
seperti ms word (Kardi, 2013).
52

3.1.Rekapitulasi Biaya
Rekapitulasi Biaya dalam PERMEN PU No.11/PRT/M (2013:52) merupakan
jumlah dari seluruh perkalian setiap koefisien bahan, alat dan upah, yang masing-
masing menggunakan harga satuan dasar, termasuk biaya pengujian ditambah
dengan biaya umum dan keuntungan/laba (overhead dan profit), yang
menghasilkan harga satuan pekerjaan untuk setiap mata pembayaran per satu
satuan pengukuran (m1, m2, m3, ton, dll). Rekapitulasi merupakan bagian dari
perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang didalamnya berisi rekapan
hasil perhitungan dari analisa harga satuan.
Berikut merupakan rekapitulasi biaya proyek rumah tinggal dua lantai tipe 54
yang berlokasi di Jl. Raya Tropodo Kecamatan Kedungturi Kabupaten Mojokerto.
Tabel 3.1 Rekapitulasi Biaya
No JENIS PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 2.563.900,90
II PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI Rp 11.941.633,46
III PEKERJAAN BETON Rp 87.546.623,60
IV PEKERJAAN PASANGAN Rp 36.483.856,63
V PEKERJAAN RANGKA ATAP Rp 19.762.088,00
PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN
VI Rp 20.716.112,03
TALANG
PEKERJAAN LISTPLANK DAN
VII Rp 1.838.606,37
PLAFOND
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN
VIII Rp 17.588.141,72
JENDELA
IX PEKERJAAN TEGEL LANTAI Rp 22.407.923,01
X PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Rp 5.308.140,00
XI PEKERJAAN INSTALASI AIR Rp 33.862.536,73
XII PEKERJAAN PENGECATAN Rp 11.527.782,50
XIII PEKERJAAN LAIN LAIN Rp 1.410.248,10
JUMLAH Rp 272.957.593,04
DIBULATKAN Rp 272.957.600,00
TERBILANG : (DUA RATUS TUJUH PULUH DUA JUTA SEMBILAN
RATUS LIMA PULUH TUJUH RIBU ENAM RATUS RUPIAH)

3.2 Time Schedule dan Kurva S


Time Schedule merupakan penjadwalan waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan proyek yang telah ditetapkan, dan Kurva S secara grafis merupakan
53

penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap


waktu pada sumbu horizontal. (Besta, 2013).
Langkah-langkah dalam pembuatan Time schedule dan Kurva s adalah sebagai
berikut:
1. Menyediakan dan mempelajari data-data yang berpengaruh terhadap time
schedule dan kurva s.
2. Setelah menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB), maka dilanjutkan
kepembuatan kurva S (penggambaran kemajuan kerja bobot% kumulatif).
Perbandingan kurva S rencana dengan kurva S pelaksanaan memungkinkan
dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai, lambat,
ataupun lebih dari yang direncanakan. Untuk mencari nilai bobot kegiatan ialah
menggunakan rumus berikut:
Harga Kegiatan
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑥 100%
Harga Total Kegiatan
3. Setelah mendapatkan bobot kegiatan, selanjutnya adalah membuat tabel bar-
chart dan bobot kegiatan yang didistribusikan kesetiap periode kegiatan.
4. Hasil setiap periode dijumlahkan, dan selanjutnya bobot per periode
ditambahkan periode selanjutnya, sehingga akhir proyek akan mencapai bobot
100%.
5. Selanjutnya dibuatkan kurva dengan memplot nilai bobot per periodenya
6. Menentukan hubungan keterkaitan atau ketergantungan antar pekerjaan
(pekerjaan yang mendahului, sesudahnya atau pekerjaan yang bebas).
7. Untuk mengalokasikan waktu dari sebuah pekerjaan dapat menggunakan cara
volume pekerjaan keseluruhan dibagi dengan kecepatan konstruksi.
8. Jika dalam pembuatan time schedule waktu dibagi menjadi per minggu, maka
hasil pembagian volume pekerjaan dengan kecepatan konstruksi harus dibagi
dengan tujuh hari dalam satu minggu.
9. Beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
durasi waktu pekerjaan yaitu dengan menggunakan Standar Analisa Harga
Pekerjaan/Standar Nasional Indonesia (SNI).
10. Dengan demikian, time schedule dan kurva S sudah dapat dibuat dan waktu
penyelesaian proyek sudah dihitung/ditentukan.
54

Berikut merupakan Time Schedule dan kurva S rumah tinggal dua lantai tipe
54 yang berlokasi di Jl. Raya Tropodo Kecamatan Kedungturi Kabupaten
Mojokerto
55

Tabel 3.3 Ploting Perhitungan Time Sceadule


Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I. PEKERJAAN
0,94
PERSIAPAN
0,50
1.1Pembersihan Lapangan
1.2 Pengukuran dan
0,50
pemasangan bowplank
Jumlah Per Pekan 1,00
Akumulasi 1,00
Bobot per Minggu 0,94
Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 0,94 =
Bobot Minggu Pertama = 0,939
Akumulasi Akhir 1,00
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
II PEKERJAAN
TANAH DAN 4,37
PONDASI
0,50 0,50
2.1 Pekerjaan Galian (PG)
2.2 Pekerjaan Urugan
Tanah (PUT)
1) PUT Kembali 0,25
2) PUT Peninggi 0,25 0,25
2.3 Pekerjaan Urugan
0,25
Pasir (PUP)
2.4 Pekerjaan Pondasi

Jumlah Per Pekan 0,50 1,00 0,50 0,00


Akumulasi 0,50 1,50 2,00 2,00
Bobot per Minggu 1,09 2,19 1,09 0,00
Jumlah per pekan 0,50
Bobot Minggu Pertama = x Bobot = x 4,37 = 1,094 %
Akumulasi Akhir 2,00
Jumlah per pekan 1,00
Bobot Minggu Kedua = x Bobot = x 4,37 = 2,187 %
Akumulasi Akhir 2,00
Jumlah per pekan 0,50
Bobot Minggu Ketiga = x Bobot = x 4,37 = 1,094 %
Akumulasi Akhir 2,00
Jumlah per pekan 0,00
Bobot Minggu Keempat = x Bobot = x 4,37 = 0 %
Akumulasi Akhir 2,00
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
III PEKERJAAN
32,07
BETON
3.1 Pekerjaan Beton
Bertulang (PBB)
1) PBB Pondasi Strouzz
0,25
Pile
2) PBB Pondasi Footplat 0,25

3) PBB Sloof + Bekisting 0,50 0,50


4) PBB Kolom Utama +
0,50 0,50
Bekisting
5) PBB Kolom Praktis
0,25 0,25
+Bekisting
6) PBB Balok Induk (B1,
0,50 0,50
B2) + Bekisting
7) PBB Ring Balok +
0,25
Bekisting
13) PBB Plat Lantai 2 +
1,00
Bekisting
14) PBB Plat Tangga +
0,50 0,50
Bekisting
15) PBB Kanopi +
0,25
Bekisting
3.2 Pekerjaan Beton Tidak
Bertulang(PBTB)
Plat lantai 1 (Rabat
0,25
Beton)
Jumlah Per Pekan 0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 1,00 1,50 0,00 0,25 0,50
Akumulasi 0,50 0,50 1,00 2,00 3,50 4,50 6,00 6,00 6,25 6,75
Bobot per Minggu 2,38 0,00 2,38 4,75 7,13 4,75 7,13 0,00 1,19 2,38
Jumlah per pekan 0,50
Bobot Minggu Kedua = x Bobot = x 32,07 = 2,376 %
Akumulasi Akhir 6,75

Jumlah per pekan 0,50


Bobot Minggu Kempat = x Bobot = x 32,07 = 2,376 %
Akumulasi Akhir 6,75
Jumlah per pekan 1,00
Bobot Minggu Kelima = x Bobot = x 32,07 = 4,752 %
Akumulasi Akhir 6,75
56

Jumlah per pekan 1,50


Bobot Minggu Keenam = x Bobot = x 32,07 = 7,127 %
Akumulasi Akhir 6,75
Jumlah per pekan 1,00
Bobot Minggu Ketujuh = x Bobot = x 32,07 = 4,752 %
Akumulasi Akhir 6,75
Jumlah per pekan 1,50
Bobot Minggu Kedelapan = x Bobot = x 32,07 = 7,127 %
Akumulasi Akhir 6,75
Jumlah per pekan 0,25
Bobot Minggu Kesepuluh = x Bobot = x 32,07 = 1,188 %
Akumulasi Akhir 6,75
Jumlah per pekan 0,50
Bobot Minggu Kesebelas = x Bobot = x 32,07 = 2,376 %
Akumulasi Akhir 6,75
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
IV PEKERJAAN
13,37
PASANGAN
4.1 Pekerjaan Pasangan
0,25
Trasram
4.2 Pekerjaan Pasangan
0,50 0,50 0,50 0,50
Dinding
4.3 Plesteran 0,50 0,50
Jumlah Per Pekan 0,75 1,00 0,00 0,00 0,50 1,00
Akumulasi 0,75 1,75 1,75 1,75 2,25 3,25
Bobot per Minggu 3,08 4,11 0,00 0,00 2,06 4,11
Bobot Minggu Ketujuh = Jumlah per pekan x Bobot = 0,75 x 13,37 = 3,084 %
Akumulasi Akhir 3,25
Bobot Minggu Kedelapan = Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 13,37 = 4,113 %
Akumulasi Akhir 3,25
Bobot Minggu Kesebelas = Jumlah per pekan x Bobot = 0,50 x 13,37 = 2,056 %
Akumulasi Akhir 3,25
Bobot Minggu Keduabelas = Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 13,37 = 4,113 %
Akumulasi Akhir 3,25
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
V. PEKERJAAN
7,24
RANGKA ATAP
5.1 Pekerjaan Kuda kuda 1,00 0,50
5.2 Pekerjaan Balok
0,50
Rangka
Jumlah Per Pekan 1,00 1,00
Akumulasi 1,00 2,00
Bobot per Minggu 3,62 3,62
Bobot Minggu
= Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 7,24 = 3,62 %
Kesembilan
Akumulasi Akhir 2,00
Bobot Minggu Kesepuluh = Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 7,24 = 3,62 %
Akumulasi Akhir 2,00
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
VI. PEKERJAAN
PENUTUP ATAP DAN 7,59
TALANG
6.1 Pekerjaan Penutup
Atap
1) Pekerjaan Rangka
0,25 0,25
Penutup Atap
2) Pekerjaan Pasang
0,50
Genteng Atap
0,25 0,25
6.2 Pekerjaan Talang Seng
Jumlah Per Pekan 0,25 1,00 0,25
Akumulasi 0,25 1,25 1,50
Bobot per Minggu 1,26 5,06 1,26
Bobot Minggu Kesebelas = Jumlah per pekan x Bobot = 0,25 x 7,59 = 1,265 %
Akumulasi Akhir 1,50
Bobot Minggu Keduabelas = Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 7,59 = 5,06 %
Akumulasi Akhir 1,50
Bobot Minggu Ketigabelas = Jumlah per pekan x Bobot = 0,25 x 7,59 = 1,265 %
Akumulasi Akhir 1,50
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
VII PEKERJAAN
LISTPLANK DAN 0,67
PLAFOND
57

Pekerjaan Plafond
0,25 0,25
Gypsum
Pekerjaan Lisplank 0,25 0,25
Jumlah Per Pekan 0,50 0,50
Akumulasi 0,50 1,00
Bobot per Minggu 0,34 0,34
Bobot Minggu
= Jumlah per pekan x Bobot = 0,50 x 0,67 = 0,337 %
Keduabelaas
Akumulasi Akhir 1,00
Bobot Minggu Ketigabelas = Jumlah per pekan x Bobot = 0,50 x 0,67 = 0,337 %
Akumulasi Akhir 1,00
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
VIII PEKERJAAN
KUSEN PINTU DAN 6,44
JENDELA
8.1 Kusen Alumunium 0,25 0,25
8.2 Pekerjaan Pasang
0,25 0,25
Daunan Pintu
8.3 Pekerjaan Pasang
0,25 0,25
Daunan Jendela
8.4 Pekerjaan Pasangan
0,25 0,25
Kaca
Jumlah Per Pekan 0,25 0,75 0,25 0,75
Akumulasi 0,25 1,00 1,25 2,00
Bobot per Minggu 0,81 2,42 0,81 2,42

Bobot Minggu
= Jumlah per pekan x Bobot = 0,25 x 6,44 = 0,805 %
Kesembilan
Akumulasi Akhir 2,00
Bobot Minggu Kesepuluh = Jumlah per pekan x Bobot = 0,75 x 6,44 = 2,416 %
Akumulasi Akhir 2,00
Bobot Minggu Kesebelas = Jumlah per pekan x Bobot = 0,25 x 6,44 = 0,805 %
Akumulasi Akhir 2,00
Bobot Minggu Keduabelas = Jumlah per pekan x Bobot = 0,75 x 6,44 = 2,416 %
Akumulasi Akhir 2,00
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
IX PEKERJAAN
PENUTUP LANTAI 8,21
DAN DINDING
9.1 Pekerjaan Tegel Lantai 0,50 1,00 0,50
Jumlah Per Pekan 0,50 1,00 0,50
Akumulasi 0,50 1,50 2,00
Bobot per Minggu 2,05 4,10 2,05
Bobot Minggu Kesebelas = Jumlah per pekan x Bobot = 0,50 x 8,21 = 2,052 %
Akumulasi Akhir 2,00
Bobot Minggu
= Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 8,21 = 4,105 %
Keduabelaas
Akumulasi Akhir 2,00
Bobot Minggu Ketigabelas = Jumlah per pekan x Bobot = 0,50 x 8,21 = 2,052 %
Akumulasi Akhir 2,00
58

Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
X PEKERJAAN
1,94
INSTALASI LISTRIK
10.1 Titik Lampu 0,25 0,25
10.2 Down Light 0,25
10.3 Titik Saklar 0,25
10.4 Meter Listrik 0,25
10.5 Box Panel 0,25
Jumlah Per Pekan 0,75 0,75
Akumulasi 0,75 1,50
Bobot per Minggu 0,97 0,97
Bobot Minggu
= Jumlah per pekan x Bobot = 0,75 x 1,94 = 0,972 %
Kesembilan
Akumulasi Akhir 1,50
Bobot Minggu Kesepuluh = Jumlah per pekan x Bobot = 0,75 x 1,94 = 0,972 %
Akumulasi Akhir 1,50
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
XI PEKERJAAN
12,41
INSTALASI AIR
11.1 Input
1) Pompa Air 0,25
11.2 Output
1) Pipa Air 0,25 0,25
2) Bak Kontrol 0,25
3) Kloset Jongkok 0,25
4) Kloset Duduk 0,25
Jumlah Per Pekan 0,25 0,25 1,00
Akumulasi 0,25 0,50 1,50
Bobot per Minggu 2,07 2,07 8,27
Bobot Minggu Keenam = Jumlah per pekan x Bobot = 0,25 x 12,41 = 2,068 %
Akumulasi Akhir 1,50
Bobot Minggu Kedelapan = Jumlah per pekan x Bobot = 0,25 x 12,41 = 2,068 %
Akumulasi Akhir 1,50
Bobot Minggu
= Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 12,41 = 8,271 %
Kesembilan
Akumulasi Akhir 1,50
Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
XII PEKERJAAN
4,22
PENGECATAN
12.1 Pengecatan Dinding
0,50 0,50
Interior
12.2 Pengecatan Dinding
0,50 0,50
Exterior
0,50
12.3 Pengecatan plafond
Jumlah Per Pekan 0,50 1,00 1,00
Akumulasi 0,50 1,50 2,50
Bobot per Minggu 0,84 1,69 1,69
Bobot Minggu Kesebelas = Jumlah per pekan x Bobot = 0,50 x 4,22 = 0,845 %
Akumulasi Akhir 2,50
Bobot Minggu Keduabelas = Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 4,22 = 1,689 %
Akumulasi Akhir 2,50
Bobot Minggu Ketigabelas = Jumlah per pekan x Bobot = 1,00 x 4,22 = 1,689 %
Akumulasi Akhir 2,50

Bobot Minggu ke
Uraian Pekerjaan
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
XIII PEKERJAAN
0,52
LAIN LAIN
13.1 Pekerjaan Taman 0,25
13.2 Instalasi Antena 0,25
Jumlah Per Pekan 0,25 0,25
Akumulasi 0,25 0,50
Bobot per Minggu 0,26 0,26
Bobot Minggu Ketujuh = Jumlah per pekan x Bobot = 0,25 x 0,52 = 0,258 %
Akumulasi Akhir 0,50
Bobot Minggu Kedelapan = Jumlah per pekan x Bobot = 0,25 x 0,52 = 0,258 %
Akumulasi Akhir 0,50
59

TIME SCEADULE DAN CURVA S

Pekerjaan : Pembangunan Rumah Tempat Tinggal 2 Lantai Tipe 54


Lokasi : Jl Raya Tropodo Kecamatan Kedungturi Kabupaten Mojokerto
Tabel 3.4 Kurva S
Bulan APRIL MEI Prosentase Ket.
Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9
BOBOT Pekerjaan
No JENIS PEKERJAAN
% dimulai
tanggal 1 April
I PEKERJAAN PERSIAPAN 5,60 5,60 2020
II PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI 9,40 0,86 3,40 3,40 1,70

III PEKERJAAN BETON 19,80 14,85 4,95

IV PEKERJAAN PASANGAN 3,40 2,55 0,85

V PEKERJAAN RANGKA ATAP 6,80 3,40 3,40

VI PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN TALANG


28,30 9,43 9,43 9,43

VII PEKERJAAN LISTPLANK DAN PLAFOND 3,50 2,33 1,17

VIII PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA5,60 3,73 1,87

IX PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING


3,00 2,00 1,00

X PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 2,10 1,05 1,05

XI PEKERJAAN INSTALASI AIR 0,00

XII PEKERJAAN PENGECATAN 4,40 2,51 1,26 0,25

XIII PEKERJAAN LAIN LAIN 7,10 7,10

JUMLAH 100,00 6,46 3,40 3,40 16,55 14,63 18,18 16,14 12,72 7,10
6,46 9,86 13,26 29,81 44,44 62,62 78,76 91,48 98,58
RENCANA FISIK TIAP MINGGU

AKUMULASI

REALISASI 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
LEBIH LAMBAT (-)

LEBIH CEPAT (+)

Mengetahui, Disetujui,
Pimpinan Proyek Pengawas Teknik 1

(Citra Rosa Melinda) (Yulia Frischa Andana)


60

BAB IV
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

Rencana Kerja dan Syarat atau yang sering disebut RKS merupakan
dokumen yang berisi sekumpulan persyaratan baik persyaratan administratif
maupun persyaratan teknis yang diberlakukan pada perencanaan bangunan
tertentu(Ilah, 2011).
Pada umumnya RKS terdiri atas RKS administrasi dan RKS Teknis. RKS
Administratif terdiri dari persyaratan administrasi dan umum. Sedangkan RKS
Teknis terdiri dari RKS Arsitektural, RKS Struktural, dan RKS Mekanikal
Elektrikal (ME). Susunan daftar isi dalam sebuah dokumen RKS pada umumnya
terdiri atas BAB-BAB. Setiap BAB menjelaskan tentang definisi maupun kriteria
persyaratan tertentu.
Dalam dokumen RKS Administrasi dan Umum, memuat persyaratan yang
berkaitan dengan pelaksana pembangunan, prinsip pembangunan, rencana
anggaran pelaksanaan, imbalan jasa / honorarium, hingga pemeriksaan dan
penyerahan bangunan serta pemeliharaan bangunan. Muatan yang terdapat di
dalamnya diantara definisi, tugas, wewenang dan tanggung jawab, dasar hukum,
maupun persyaratan yang ditetapkan pihak perencana.
Salah satu contoh dokumen RKS Administrasi dan Umum menurut Ilah
(2011), terdapat di dalamnya beberapa BAB yakni:
1. Pemberi Tugas
2. Tim Pelaksana Pembangunan
3. Dasar-Dasar Pelaksanaan
4. Sumber Pembiayaan
5. Prinsip Dasar Pembangunan
6. Etika Pembangunan
7. Persyaratan Kualifikasi Tim Pelaksana Pembangunan
8. Rencana Anggaran Pelaksanana
9. Jadwal Waktu Pelaksanaan
10. Pembayaran Biaya Pembangunan
11. Imbalan Jasa/ Honorarium
61

12. Pemeriksaan dan Penyerahan Bangunan


13. Masa Pemeliharaan
14. Penutup
Pada bagian Penutup, biasanya disebutkan bahwa persyaratan yang belum termuat
dalam dokumen RKS Administrasi dan Umum, akan diatur lebih lanjut dalam
dokumen lain sesuai dengan kesepakatan.

1. Nama Proyek Dan Lingkup Pekerjaan


1.1 Pekerjaan Yang Akan Dilaksanakan
Pembangunan Rumah 2 Lantai Tipe 54 dengan ukuran 10 x 4,5 m
1.2 Sumber Dana
Sumber dana yaitu investor dan modal pribadi dari pemilik bisnis property
1.3 Alamat Proyek
Alamat proyek adalah Jl. Raya Tropodo Kecamatan Kedungturi Kabupaten
Mojoketo
1.4 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah Dan Pondassi
c. Pekerjaan Beton
d. Pekerjaan Pasangan
e. Pekerjaan Rangka Atap
f. Pekerjaan Penutup Atap dan Talang
g. Pekerjaan Listplank Dan Plafond
h. Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela
i. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
j. Pekerjaan Instalasi Listrik
k. Pekerjaan Instalasi Air
l. Pekerjaan pengecatan
m. Pekerjaan Lain Lain
62

2. Tenaga Kerja Dan Peralatan


2.1. Tenaga Kerja
a. Tenaga Kerja yang dilibatkan dalam pelaksanaan harus sesuai dengan jenis
pekerjaan dalam artian keahlian, pengalaman serta tidak melanggar
ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia.
b. Kontraktor harus menggunakan tenaga yang ahli dalam pelaksanaan, baik
tenaga pelaksana mandor sampai ke tukang.
c. Semua tenaga kerja dipimpin oleh seorang site manager atau pelaksana
sebagai wakil kontraktor di lapangan.
d. Tenaga kerja pelaksana sub kontraktor (jika ada) harus dipilih yang sudah
berpengalaman dan cukup ahli di bidangnya.
a. Hubungan kontraktor dengan sub kontraktor dalam hal menyangkut secara
keseluruhan pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab kontraktor.
f. Klasifikasi Site Manager
1) Sarjana Teknik Sipil/ Arsitek dengan pengalaman kerja pada bidang
yang sesuai minimum 1 tahun.
2) Sarjana Muda Teknik/ Diploma III Sipil/ Arsitek dengan pengalaman
kerja pada bidang yang sesuai minimum 3 tahun.
3) SMK Bangunan dengan pengalaman kerja pada bidang yang sesuai
minimum 5 tahun.
2.2. Peralatan
2.2.1. Umum
a. Alat-alat untuk membantu pelaksanaan harus disediakan oleh
kontraktor dalam kondisi baik dan siap pakai.
b. Untuk kelancaran pekerjaan, untuk alat-alat mekanis/ mesin harap
disiapkan tenaga operator yang mampu memperbaiki apabila
mengalami gangguan operasional.
c. Peralatan yang dimaksud, dalam jumlah minimal yang harus
disediakan oleh kontraktor.
63

2.2.2. Pekerjaan Pengukuran


Untuk keperluan menentukan dan memeriksa letak bangunan
kontraktor harus menyediakan alat theodolit, Waterpas, termasuk
perlengkapannya dalam keadaan baik dan dapat dipakai sewaktu-
waktu.
2.2.3. Pekerjaan Baja
Peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan baja:
1) Gunting pemotong baja
2) Peralatan las
3) Alat perangkai
2.2.4. Pekerjaan Beton
Peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan beton:
1) Beton mollen 1 unit.
2) Alat pemotong tulangan.
3) Alat pembengkok tulangan
4) Alat pengangkat baja profil untuk pekerjaan atap dan gording
2.2.5. Pekerjaan Keramik/ Porselen/ Genteng
Untuk pemotongan keramik, porselen dan genteng digunakan mesin
potong minimal 2 unit.

3. Bahan Dan Mutu Pekerjaan


3.1 Jenis dan Mutu bahan.
a. Jenis bahan diutamakan produksi dalam negeri.
b. Kontrkator dipungut biaya restribusi bahan tambang golongan C seperti
pasir, batu kali, dana kerikil sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Timur, atas penggunaan pasir, batu kali/ gunung dan
kerikil/ steinslag.
64

3.2 Pemakaian Merk Dagang


Apabila dalam RKS hanya disebutkan satu merk dagang, bukan berarti hanya
merk tersebut yang digunakan melainkan dapat digunakan merk lain yang
sesuai dengan standart mutu dan ciri-ciri fisik yang sama.
3.3 Perubahan pemakaian merk dagang bahan.
Kontraktor dapat mengusulkan perubahan merk dagang secara tertulis apabila
ternyata merk dagang tersebut tidak terdapat di pasaran, sepanjang kontraktor
dapat membuktikan kesetaraan kualitas dan ciri-ciri fisik yang dituntut RKS
dan untuk menggunakannya harus ada persetujuan dari pihak Konsultan
Pengawas dan Pengelola Poyek.
3.4 Prosedur Pengadaan Bahan Bangunan
a. Secepatnya kontraktor melalui Site Manager/Pelaksana mengajukan
contoh bahan yang akan digunakan dan disesuaikan dengan spesifikasi
yang ada pada RKS ini, pada saat Rapat Lapangan yang pertama kali.
b. Contoh Bahan yang telah disetujui dipasang dalam Direksi Keet sebagai
pedoman mutu bahan.
c. Apabila tanpa mengajukan contoh atau mengajukan contoh bersamaan
dengan datangnya bahan tersebut, maka Lapangan/ Direksi berhak
menolak dan mengeluarkan dari lokasi pekerjaan.
3.5 Pemeriksaan Bahan
a. Konsultan Pengawas bertugas untuk memeriksa semua jenis bahan
bangunan yang akan digunakan serta mendapat wewenang untuk menolak
penggunaanya, apabila spesifikasinya tidak memenuhi syarat yagn telah
ditentukan.
b. Bahan yang didatangkan oleh Kontraktor tetapi, ditolak pemakaiannya oleh
Konsultan Pengawas maka keberadaan bahan tersebut harus segera
dikeluarkan dari lokasi proyek selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
c. Apabila Konsultan Pengawas berkehendak untuk memeriksa spesifikasi
bahan kepada Balai Penelitian Bahan Bangunan yang ada untuk diteliti,
maka Kontraktor bertanggung jawab untuk memfasilitasi segala hal yang
dibutuhkan untuk melakukan penelitian.
65

e. Konsultan Pengawas berwenang untuk mengetahui berbagai keterangan


asal bahan yang digunakan, dan kontraktor berkewajiban untuk
memaparkannya secara lengkap.

4. Peraturan Teknis Yang Digunakan DanTangung Jawab Kontraktor


4.1 Umum
Pedoman pelaksanaan yang diatur oleh pemerintah pembangunan yang sah
berlaku di Indonesia sepanjang tidak ditetapkan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat yang harus ditaati selama pelaksanaan Surat Perjanjian
Pekerjaan Pemborongan adalah :
a Kepres No. 16/ 1994
b Algemene Voorwarden (A.V.) yang disyahkan dengan Keputusan
Pemerintah tanggal 28 Mei 1941 No. 9 tambahan lembaran Negara No.
1457, apabila tidak ada ketentuan lain dalam RKS ini
c SK SNI T-15-1991-03 tentang peraturan beton
d Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) 1984
e N.I 3- Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (PUBB) 1983
f N.I 5- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961
g N.I 8 Peraturan Semen Portland Indonesia 1973
h N.I 18- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPI) 1983
i Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987
j Peraturan Umum Instalasi Air Minum (AVWI)
k Pearturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Umum Dinas
Keselamatan Kerja No. 3 1958 dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
l Keputusan Badan Abitrase Nasional Indonesia (BANI)
m Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah setempat yang
berkaitan dengan permasalahan bangunan.

4.2 Khusus
Untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang tersebut dalam BAB 28, maka
berlaku dan mengikat :
66

a Berita Acara Pengumuman Pemenang Pelelangan.


b SK Pimpro tentang penunjukan kontraktor (Gunning)
c Surat Kesanggupan Kerja
d Surat Perintah Kerja
e Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
f Gambar bestek
g RKS beserta lampiran-lampirannya
h Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
i Kontrak Pelaksanaan dan Addendumnya (jika ada)
j Shop Drawing yang diajukan kontarktor yang disetujui Konsultan
Pengawas dan atau Pengelola teknis Proyek untuk dilaksanakan
k Time Schedule yang diajukan oleh kontraktor yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek.
4.3 Tanggung Jawab Kontraktor
Sesuai dengan K.U.H Perdata BAB 1609 Kontraktor bertanggungjawab 10
tahun fisik untuk segala kerusakan konstruksi yang disebabkan penggunaan
mutu bahan yang buruk atau pelaksanaan seharusnya yang menyimpang, atau
sewaktu penyelenggaraan seharusnya secara wajar kontraktor mengetahui
kapan dengan jelas dan nyata terjadi hal ikhwal yang seharusnya dijadikan
alasan untuk mengadakan perubahan penyempurnaan tetapi hal tesebut tidak
disampaikan kepada Pengelola Proyek, dengan demikian batas waktu dalam
BAB 54 A. V 1941 tidak diberlakukan.

5. Penjelasan Rks Dan Gambar


5.1 Penjelasan Gambar
a Bila terdapat perbedaan antara gambar rencanan dan gambar detail maka
yang harus diikuti adalah gambar detail.
b Bila terdapat skala gambar dan ukuran yang tertulis dalam gambar
berbeda, maka ukuran dalam gambar yang berlaku.
c Bila rekanan meragukan tentang perbedaan antara gambar yang ada, baik
konstruksi maupun ukurannya, maka rekanan berkewajiban untuk
menanyakan kepada Konsultan Pengawas secara tertulis.
67

d Dalam hal ini terjadi penyimpangan detail antara gambar bestek dan
keadaan di lapangan, kontraktor dapat mengajukan gambar kerja (shop
drawing) yang sesuai dengan kondisi lapangan dan mempergunakannya
dalam pelaksanaan dengan persetujuan tertulis Konsultan Pengawas.
e Di dalam semua hal bila terjadi pengambilan ukuran yang salah adalah
sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
f Apabila dalm gambara disebutkan lingkup pekerjaan atau ukuran, sedang
dalam RKS tidak disebutkan, maka gambar yang harus dilaksanakan.
5.2 Penjelasan RKS
a Pada RKS tentang Syarat-syarat Teknis termuat lingkup pekerjaan,
spesifikasi bahan yang digunakan dan syarat-syarat pelaksanaan.
b Apabila dalam gambar tidak tercantum lingkup pekerjaan, ukuran dan
jumlah sedangkan dalam RKS pada lingkup pekerjaan tercantum, maka
kontraktor terikat untuk melaksanakannya.
5.3 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
a Berita acara rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) merupakan catatan
perubahan/ penambahan/ pengurangan/ penetapan dari gambar kerja dan
RKS.
b Apabila ada perubahan/ penambahan/ pengurangan/ penetapan RKS dan
gambar tidak ada dan tidak disebutkan pada Berita Acara Rapat
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), maka kontraktor dapat mengajukan
penjelasan pada saat rapat lapangan.
c Berita Acara Rapat Lapangan yang memberikan penjelasan maupun
segala keputusan rapat mengikat untuk dilaksanakan.

6. Pekerjaan Persiapan
6.1 Lingkup Pekerjaan
a Memasang pagar pengaman di lokasi, sehinga tidak akan mendapat
gangguan.
b Mengadakan komunikasi dengan instansi terkait dalam rencana
pembangunan ini.
68

c Mengadakan atu membangun direksi keet, gudang dan barak kerja dengan
perlengkapannya.
d Mengadakan tempat persiapan penimbunan dan penyimpanan bahan.
e Pengadakan peralatan, fasilitas dan mesin-mesin pembantu pekerjaan
guna menjamin kelancaran pekerjaan.
f Melaksanakan pengukuran guna menentukan duga lapangan dan ukuran-
ukuran lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan bangunan ini serta
memasang bouwplank.
g Menyediakan kotak PPPK dan alat pemadam kebakaran dengan
perlengkapannya.
h Membuat jalan masuk ke lokasi proyek.
i Membuat dan memasang papan nama proyek.
j Mengurus ijin bangunan.
6.2 Bahan dan Perlengkapan
6.2.1 Bahan Direksi Keet dll.
a Bahan dinding dan pintu dari tripleks tebal 4 mm.
b Rangka bangunan dari kayu meranti 5/7.
c Lantai dari semen gresik.
d Jendela naco 8 daun.
e Penutup atap seng gelombang BJLS 30.
f Kunci pintu kuda terbang.
6.2.2 Perlengkapan Direksi Keet.
a Satu buah meja ukuran 80 x 100 cm dilengkapi dengan laci yang bisa
dikunci.
b Satu buah kursi untuk meja tulis.
c Satu stel meja kursi duduk untuk tamu.
d Satu papan tulis whiteboard ukuran 90 x 190 lengkap dengan alat tulis
dan penghapusnya.
e Satu buah meja ukuran 90 x 120 cm untuk keperluan rapat.
f Enam buah kursi untuk meja rapat.
g Sebuah almari arsip yang bisa dikunci.
6.3 Tata Cara Pelaksanaan
69

6.3.1 Hak Bekerja di Lapangan


a Lapangan pekerjaan akan diserahkan oleh Pemberi Tugas
kepada Kontraktor selama waktu pelaksanaan dan sesuai dengan
keadaan pada waktu peninjauan.
b Setiap kelambatan atas penyerahan lapangan ini dapat
dipertimbangkan oleh Pengelola Proyek sebagai perpanjangan
masa pelaksanaan pekerjaan.
6.3.2 Pembagian halaman untuk pekerjaan dan jalan masuk
a Apabila kontraktor akan mendirikan bangunan sementara
(Direksi Keet dan gudang ) maupun tempat penimbunan bahan,
maka kontraktor harus merundingkan terlebih dahulu kepada
Pengelola Proyek tentang penggunaan halaman ini.
b Semua biaya untuk prasarana, fasilitas untuk memasuki daerah
pekerjaan serta akomodasi tambahan diluar daerah kerja menjadi
tanggungan kontraktor.
c Apabila terjadi kerusakan pada jalan kompleks, saluran air atau
bangunan lainnya yang disebabkan adanya pembangunan ini
kontraktor berkewajiban untuk memperbaiki kembali, selambat-
lambatnya dalam masa pemeliharaan.
6.3.3 Koordinasi dan administrasi
a Sebelum pekerjaan dimulai, maka kontraktor mengadakan
persiapan ijin dan berkoordinasi dengan Pihak proyek dan
Konsultan Pengawas.
b Pemasangan papan nama proyek dengan ukuran maupun
bentuknya akan ditentukan kemudian oleh proyek.
c Melakukan koordinasi untuk mengurus IMB, terutama
kelengkapan administratif yang akan diberikan oleh pihak
Pemberi Tigas, biaya ijin bangunan tersebut menjdai beban
kontraktor.
d Kontraktor tidak diperkenankan menempatkan papan reklame
penggunaan bahan dalam bentuk apapun di lingkungan proyek
ini.
70

6.3.4 Direksi Keet dan Bnagsal Kerja


a Kontraktor harus membuat bangsal Konsultan Pengawas seluas
4 x 6 m, berjendela cukup terang dan berventilasi baik.
b Kontraktor diwajibkan membuat gudang yang tertutup yang
dapat dikunci dengan aman dan terlindung terhadap hujan dan
panas, untuk menempatkan seperti PC dan alat-alat penting dan
sebagainya.
c Kontraktor juga harus membuat bangsal terbuka untuk pekerja-
pekerja yang melaksanakan pekerjaan kayu dan lain-lain yang
tidak langsung dikerjakan di lapangan, supaya terhindar dari
hujan dan panas.
d Pemanfaatan bangsal Konsultan Pengawas setelah proyek ini
selesai ditentukan kemudian oleh pihak proyek.
e Segala biaya pembuatan Direksi Keet, gudang dan bangsal kerja
menjadi tenggung jawab dan beban kontraktor.
6.3.5 Pekerjaan Pembersihan
lokasi perletakan bangunan hrus bersih dari tanaman/ tumbuhan,
apabila belum bersih, maka kontraktor wajib untuk
memberishkannya.
6.3.6 Pekerjaan penentuan peil Lntai
a. Unsur-unsur yang terkait untuk pengukuran dan penentuan peil
lantai adalah
1. Pihak pemilik
2. Cabag Dinas PU Karya Mandiri Malang
3. Konsultan Perencana
4. Konsultan Pengawas
5. Kontraktor
b. Dasar untuk pengukuran dan lay out bangunan adalah gambar lay
out dari konsultan perencana.
c. Peil lantai diambil dari as jalan raya.
d. Hasil penentuan peil lantai harus dibuat Berita Acara Pengukuran
yang disetujui oleh direksi.
71

7. Rencana Kerja
7.1 Rencana Kerja
a Rencana kerja dibuat oleh kontraktor berupa bar chart, yang memuat
prestasi rencanan kerja dalam persen, dengan persetujuan dari Pemberi
Tugas, serta kontraktor wajib menggandakannya sebanyak 4 (empat) copy
yang masing-masing diserahkan kepada pemilik bangunan, konsultan
perencana, konsultan pengawas dan sebuah ditempel di bangsal kerja.
b Selanjutnya kontraktor harus berusaha mengikuti rencana kerja tersebut
yang menjadi dasar bagi Pengelola Proyek untuk menilai prestasi
kontraktor segala sesuatu persoalan yang berhubungan dengan
kelambatan pekerjaan.
c Pelaksanan harus membuat rencana kerja minggu pada stiap tahap
pengerjaan, palig tidak tiga hari sebelum dimulainya pelakasanaan
pekerjaan tersebut dan dilaporkan kepada Pengelola Proyek.
7.2 Pekerjaan Lembur
a Apabila kontraktor akan bekerja diluar jam kerja (lembur), maka
diwajibkan membuat surat pemberitahuan kepada Konsultan Pengawas,
maksimum 1 hari sebelum dilaksanakan pekerjaan lembur.
b Apabila tanpa pemberitahuan, dan kontraktor melakukan kerja lembur,
maka Pengawas Lapangan akan memberikan teguran secara tertulis dan
melakukan pembongkaran pada pekerjaan yang dilaksanakan pada jam
lembur termaksud.

8. Penjagaan

a Kontraktor wajib melakukan pengamanan barang-barang di seluruh halaman


pekerjaan bangunan, baik selama maupun pada waktu tidak dilakukan
pekerjaan.hal ini berlaku pula bagi barang-barang pihak ketiga dan pihak
konsultan pengawas.
b Untuk maksud ini apabila perlu, maka sekeliling lokasi pekerjaan pada tempat-
tempat tertentudilakukan pos penjagaan.
72

c Barang-barang dan bahan-bahan bangunan yang hilang, baik yang belum


maupun yang sudah terpasang, tetap menjadi tanggungan kontraktor dan tidak
diperkenankan untuk diperhitungkan dalam biaya borongan tambahan.
d Kontraktor diharuskan melaporkan personil yang tinggal di proyek diluar jam
kerja pada petugas keamanan kompleks.

9. Pekerjaan Tidak Baik


9.1 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
a Sebelum pelaksanaan pekerjaan secara masal, dapat meminta persetujuan
hasil pekerjaan kepada Pengawas Lapangan/ Direksi.
b Agar tidak terjadi bongkar/ pasang pekerjaan, apabila terdapat gambar
rencana yang tidak jelas, maka kontraktor diwajibkan menanyakan atau
membuat shop drawing kepada pengawas lapangan/ direksi untuk
menyamakan pendapat, atau apabila perlu dapat meminta konsultan
perencana, untuk mendapat jawaban yang pasti tentang perencanaannya.
c Apabila pekerjaan yang bersifat khusus, maka sebelum melaksanakan
pekerjaan, kontraktor diwajibkan membuat Surat Ijin Pelaksanaan
Pekerjaan, antara lain :
1. Pekerjaan Rangka Baja
2. Pekerjaan-pekerjaan lain yang bersifat struktural dan perlu perlakuan
khusus.
9.2 Mutu Pekerjaan
a Mutu pekerjaan yang dituntut minimal adalah memenuhi kriteria yang
baik, dipandang dari segi konstruksi maupun finishing.
b Apabila tidak memenuhi kriteria mutu yang dituntut, maka akan
dilaksanakan perbaikan sampai dengan pembongkaran pekerjaan yang
sudah dilaksanakan dengan acuan sbb
c Pekerjaan yang dibongkar, selambat-lambatnya  24 jam sesudah perintah
pembongkaran yang telah ditentukan oleh konsultan pengawas,
kontraktor diharuskan memperbaiki dan atau membuat baru semua
pekerjaan yang dinyatakan kurang/ tidak baik.
73

d Ongkos perbaikan dan tau pembuatan baru ini tetap menjadi tanggung
jawab kontraktor.
e Tidak ada hak pemborong untuk meminta perpanjangan waktu karena
melakukan melakukan pekerjaan tersebut dalam ayat 1, BAB ini.
10. Pekerjaan Tanah
10.1 Lingkup Pekerjaan
10.1.1 Pekerjaan Galian
Galian tanah pondasi, bak-bak kontrol, saluran-saluran instalasi
listrik/ air, sumur, septictank, dan peresapan serta bagian-bagian yang
ditunjukkan dalam gambar.
10.1.2 Pekerjaan Urugan pada Bangunan
a Urugan tanah bekas lubang galian dan di bawah lantai untuk
peninggian permukaan.
b Urugan pasir dibawah pondasi dan lantai.
10.1.3 Pekerjaan Timbunan Tanah Diluar Bangunan
Timbunan tanah di luar seluas (P+10) x (L+10) m dengan ketinggian
peil lantai bangunan yang ditentukan.
10.2 Bahan-Bahan
10.2.1 Urugan Tanah
a Bahan urugan berupa tanah urug harus bersih dari kotoran, humus
dan organisme lainnya yang dapat mengakibatkan penyusutan atau
perubahan kepadatan urugan pasir itu sendiri.
b Tanah urug dapat digunakan tanah bekas galian dengan syarat
pelaksanaan khusus.
10.2.2 Pasir Urug
Pasir urug harus berbutir halus dan bergradasi tidak seragam.
10.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
10.3.1 Pekerjaan Galian
a Kedalaman galian pondasi minimal sesuai gambar, atau telah
mencapai tanah keras. Yamg dimaksud dengan tanah keras adalah
tanah dengan kemampuan daya dukung 1 kg/cm2.
74

b Apabila sampai kedalaman tersebut pada point a, belum


mendapatkan tanah keras, maka kontraktor harus menghentikan
pekerjaan galian dan dikonsultasikan dengan Direksi dan
Konsultan Perencana untuk mendapat pemecahan sebaik-baiknya.
c Apabila di dalam melaksanakan penggalian kedalaman pada tanah
keras lebih dalam, dan untuk mendapatkan kedalaman yang sesuai
dengan kedalaman yang dimaksud dalam gambar, mka
penyesuaian kedalaman dilakukan dengan menggunakan beton
tumbuk tanpa biaya tambahan dari Pemberi Tugas.
d Pada galian tanah yang mudah longsor, kontraktor harus
mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang penahan
atau cara lain yang disetujui Direksi.
e Selama pelaksanaan penggalian, harus dibersihkan juga bekas-
bekas akar, pokok kayu, longsoran atau benda-benda yang dapat
mengganggu konstruksi pondasi.
f Dalam pelaksanaan penggalian, pemasangan pondasi dan
pekerjaan lain di dalam galian harus dihindarkan dari genangan air
dengan jumlah yang cukup menunjang kelancaran pekerjaan
tersebut.
10.3.2 Pekerjaan Urugan/ Timbunan
a Pelaksanaan pengurugan harus dilaksanakan dengan cara setiap
lapis dengan ketebalan setiap lapisan  25 cm dan dipadatkan
dengan stamper.
b Tanah yang akan diurugkan harus dalam keadaan terurai, bukan
merupakan bongkahan-bongkahan tanah agar mudah dipadatkan.
c Tanah bongkahan tidak diijinkan untuk mengurug, disebabkan
apabila terkena air tanah dan terurai akan terjadi peburunan lantai.
d Dalam pelaksanaan pengurugan terutama pasir dibawah lantai,
kontraktor harus memperhatikan tingkat kepadatannya, sehingga
tidak akan terjadi penurunan lantai akibat konsolidasi urugan.

11. Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran


75

11.1 Lingkup Pekerjaan


11.1.1 Pekerjaan Pasangan Batu Kali
a Pasangan aanstamping di bawah pondasi batu kali sebagai
landasan pondasi.
b Pasang pondasi dan umpak batu kali dengan campuran perekat 1
PC : 6 Pasir.
11.1.2 Pekerjaan Pasangan Bata
a Pasangan batu merah trasram dilaksanakan dengan campuran 1PC
: 2PS pada :
1. Semua tembok kamar mandi/ WC dan urinoir setinggi 1,5 m
dari lantai.
2. Pasangan batu merah pada kaki bangunan.
3. Tempat-tempat lain yang senantiasa berhubungan dengan air
dan yang dianggap perlu oleh Direksi.
b Pasangan batu bata rollag, 1 PC : 3 Pasir dilaksanakan pada:
1. Alas tempat duduknya jendela.
2. Di atas ambang pintu atau jendela yang lebar bentangnya sama
atau kurang dari 1,20 meter.
c Pasangan dinding batu bata dengan campuran 1PC : 3 kapr : 6
Pasir dilaksanakan untuk seluruh dinding tembok yang tidak
disebut dalam butir a dan b BAB diatas.

11.1.2 Pekerjaan Plesteran


a Plesteran trasram dan benangan sudut, dengan campuran 1PC : 2
Pasir antara lain:
1. Dinding kamar mandi/ WC bagian luar yang tidak dilapis
keramik.
2. Dinding-dinding tempat cuci.
3. Kaki bangunan,plesteran plint/ kol.
4. Dinding basement.
b Plesteran dan benangan sudut beton dengan campuran 1PC : 3
Pasir dilaksanakan pada semua pekerjaan beton yang tampak.
76

c Plesteran dinding bata dengan campuran 1PC : 3 kapur : 6 pasir


dilaksanakan pada semua dinding batu merah yang tidak
disebutkan pada ayat a.1 dan a.2 diatas.
d Benangan sudut, dengan campuran 1 PC : 2 Pasir selebar 5 cm dari
sudut pasangan tembok dan beton yang dimaksudkan diatas.
e Acian dengan menggunakan air PC, setelah agak kering,
permukaan acian digosok dengan kertas semen.
11.2 Bahan-Bahan
11.2.1 Batu Kali
a Batu kali adalah dengan ukuran 5/20, utuh tidak porous.
b Apabila merupakan batu yang dipecah harus bersudut runcing dan
tajam.
11.2.2 Batu bata
a Batu merah harus berkualitas baik, ukuran minimal sesuai dengan
yang ada dipasaran.
b Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang sisinya
datar, padat dan tidak menunjukkan retak-retak.
c Kuat tekan minimal 30kg/cm2, hasil pembakaran kayu.
d Apabila dilakukan pemeriksaan dengan menggoreskan ujungnya
pada rusuk yang panjang pada bidang keras dan kasar sepanjang 1
meter, maka panjangnya berkurang akibat aus maksimum 1 cm.
11.2.3 Semen Portland (PC)
Semen portland harus menggunakan semen gresik, tiga roda, semen
pedang atau merk lain yang sekualitas dan yang digunakan harus satu
jenis merk pabrik.
11.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan
11.3.1 Pasangan Pondasi Batu Kali
a Setelah pasir urugan diatas tanah galian mencapai kepadatan yang
diisyaratkan, dan tebalnya telah diukur sesuai dengan rencana,
maka dapat di pasang aanstamping.
b Pasangan aanstamping harus saling mengisi antara batu kali,
sehingga merupakan landasan batu kali yang utuh dan padat.
77

c Kemudian rongga-rongga antara batu kali pada aanstamping diisi


pasir urug dan diberi air hingga padat.
d Pondasi batu kali dipasang diatas aanstamping dengan bentuk dan
ukuran sesuai gambar.
e Sebelum dipasang batu untuk pondasi harus dibasahi dengan air
secukupnya sehingga dapat melekat dengan sempurna.
f Untuk patokan bentuk pasangan batu pondasi harus dipasang
profil-profil dari bambu atau kayu pada setiap 3 meter pada
pemasangan memanjang lebih besar dari 8 meter, sehingga tarikan
benang untuk patokan memanjang tidak melendut yang berakibat
pasangan tidak rata.
g Pasangan pondasi yang tampak di luar tanah, permukan pondasi
harus diberapen.
11.3.2 Pasangan Bata
a Batu merah pecah yang dipasang jumlahnya tidak boleh melebihi
20% dari jumlah batu merah yang utuh.
b Pasangan tembok batu merah harus dipasang dengan hubungan
(verband) yang baik tegak lurus siku dan rata. Tinggi pasangan
tembok ½ batu hanya diperbolehkan maksimum tinggi 1 meter
untuk setiap hari kerja.
c Semua voeg/ siar diantara pasangan batu pada hari pemasangan
harus dikeruk yang rapi.
d Pemasangan perancah (andang-andang) tidak boleh dipasang
dengan menembus tembok.
e Sebelum dipasang bata harus dibasahi dengan air seculupnya
sehingga dapat melekat dengan sempurna.
f Untuk patokan bentuk pasangan batu merah harus dipasang profil-
profil dari bambu atau kayu pada setiap 3 meter pada pemasangan
memanjang lebih besar dari 8 meter, sehingga tarikan benang
untuk patokan memanjang tidak melendut yang berakibat pasang
tidak rata.
78

g Untuk pasangan setengah batu yang luasnya lebih dari 12 m2 tanpa


adanya pertemuan dinding, apabila tidak tergambar, harus
dipasang kolom praktis dari beton apabila dengan sistem kerangka
beton.
11.3.2 Plesteran
a Untuk plesteran beton, sebelum plesteran dilaksanakan maka
permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar terlebih
dahulu (dilukai) dengan betel dan kemudian dibersihkan dan
disaput dengan air semen.
b Pekerjaan plesteran baru dapat dilaksanakan setelah pekerjaan
instalasi air/ listrik sudah terpasang.
c Seluruh permukaan dinding tembok yang akan diplester harus
dibasahi/ disiram dengan air bersih terlebih dahulu sampai rata.
Serta dinding yang sudah diplester harus selalu dibasahi sekurang-
kurangnya dalam 7 (tujuh) hari. Hal ini dilaksanakan untuk
mencegah pengeringan plesteran sebelum waktunya.
d Semua pekerjaan plesteran, baik plesteran beton maupun plesteran
dinding tembok harus rata, harus merupakan satu bidang tegak
lurus dan siku, pekerjaan plesteran yang sudah selesai harus bebas
dari retak-retak/ noda-noda dan cacat lainnya.
e Plesteran dinding dikerjakan dengan tebal minimum 1 cm,
maksimal 2 cm.
f Pekerjaan plesteran harus dikoordinasikan dengan pekerjaan
pemasangan instalasi listrik, instalasi air maupun instalasi lain
yang terletak dibawah plesteran.
g Plesteran untuk dinding yang akan dicat tembok, penyelesaian
akhir sebelum diaci, dan dalam keadaan setengah kering digosok
dengan kertas semen.

12. Pekerjaan Beton


12.1 Lingkup Pekerjaan
12.1.1 Campuran 1PC : 3Ps : 5Kr (pecah tangan atau pecah mesin)
79

Untuk pekerjaan beton tidak bertulang seperti lantai kerja untuk


pondasi beton, beton rabat dan beton tumbuk.
12.1.2 Pekerjaan Beton Struktural
Pekerjaan beton struktural, kolom struktur, konsol, balok, dan lain-
lainnya, dalam arti pekerjaan beton yang bukan praktis dengan
pengawasan ketat dengan mengikuti persyaratan-persyaratan yang
tercantum dalam SK SNI T-15-1991-03, serta pengawasan yang ketat
terhadap mutu.
12.2 Bahan-Bahan
12.2.1 Umum
Bahan-bahan campuran beton berupa PC, agregat halus/ kasar,
kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh yang
memenuhi syarat-syarat dari berbagai sumber (tempat pengambilan).
12.2.2 Semen Portland (PC)
a Semen portland yang dipakai harus dari 1 jenis menurut Peraturan
Semen Portland Indonesia 1972 (NI 8) yaitu semen gresik, tiga
roda, serta semen padang atau merk lain dengan persetujuan
tertulis direksi.
b Satu komponen tidak boleh dikerjakan dengan lebih dari satu merk
semen. Untuk maksud penggunaan merk yang berbeda dengan
yang sudah dilaksanakan harus diadakan test ulang sesuai dengan
prosedur untuk itu.

12.2.3 Agregat Halus (Pasir)


a Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alami atau pasir
buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu, asal
memenuhi BAB 1.3.3 SK SNI T-15-1991-03.
b Agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras serta
bersifat kekal.
c Agregat halus harus bersih dan tidak boleh mengandung lumpur
lebih 5% (terhadap berat kering) serta memenuhi gradasi yang
baik.
80

d Pasir laut tidak boleh dipergunakan.


12.2.4 Agregat Kasar
a Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau batu pecah
alami, maupun buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu
asal memenuhi BAB 1.3.4 SK SNI T-15-1991-03.
b Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak
berpori serta bersifat kekal.
c Bila mengandung butir0butir yang pisah jumlah beratnya tidak
boleh melampaui 20%.
d Agregat juga tidak boleh kotor dengan kandungan lumpur
maksimum 1%, bila melebihi maka agregat kasar harus dicuci.
e Selain tidak boleh mengandung lumpur juga tidak boleh
mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat reaktif
alkali.
f Gradas agregat kasar diisyaratkan memenuhi SK SNI T-15-1991-
03.
g Ukuran butir agregat maksimum tidak boleh lebih daripada 1/5
jarak terkecil antara bidang-bidang sepanjang dari cetakan, 1/3
dari tebal plat atau ¾ dari jarak bersih minimum diantara batang-
batang atau berkas-berkas tulangan.
12.2.5 Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton-beton harus air bersih
(yang dapat diminum) dan tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkohol, garam-garam dan bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton/ tulangan baja.
12.2.6 Baja Tulangan
a. Mutu Baja Tulangan
1. Baja tulangan yang dipakai untuk tulangan utama balok induk,
kolom utama dan balok anak dan baja polos dengan tegangan
ijin 250 Fy menurut PPBBI 1987.
81

2. Sebagai kontrol terhadap baja tulangan, maka kontraktor harus


memeriksakan ke lembaga Penerbitan Bahan yang diakui, atas
biaya kontraktor.
3. Hasil dari pengujian berupa laporan tertulis dilengkapi grafik
regangan dan tegangan.
b. Dimensi Besi Tulangan
1. Ukuran baja tulang harus seperti dalam gambar.
2. Penggantian dengan diameter lain hanya diperkenankan atas
persetujuan tertulis oleh direksi.
3. Bila penggantian dapat disetujui, maka luas penampang besi
pengganti tidak diijinkan kurang dari dimensi tulang yang yang
direncanakan, baik dalam gambar maupun dalam perhitungan.
4. Segala biaya tambah akibat penggantian dimensi tulang menjadi
dimensi baru, sejauh bukan kesalahan perencanaan, adalah
tanggungan kontraktor.
c. Penyimpanan Besi Tulangan
1. Semua besi tulang beton, harus disimpan pada tempat yang telah
ditentukan dengan memisahkan setiap ukuran tulang agar mudah
dikenali setiap dimensi tulangnya, baik sebelum dilakukan
pemotongan dan pembengkokan dan sesudahnya, dalam
keadaan siap dirakit.
2. Penyimpanan tulangan dijaga agar tidak terjadi pengrusakan
besi akibat pengaruh dari garam kuat, udara lembab atau terkena
minyak.
12.2.7 Bahan Kimia Pembantu
a Pemakaian bahan kimia pembantu apabila tidak secara nyata
tercantum pada RKS atau pada gambar, wajib meminta ijin secara
tertulis kepada direksi untuk mendapatkan ijin.
b Apabila kontraktor mendapat ijin mrnggunakan bahan kimia
pembantu, maka penggunaannya harus disertai alasan dan bukti
manfaatnya, disertai dengan brosur dan hasil mix design.
82

c Penggunaannya harus sesuai petunjuk teknik dari pabrik selama


bahan-bahan pembantu ini digunakan, maka harus diadakan
pengawasan yang cermat.
d Pemakaian bahan pembantu tidak boleh menyebabkan
dikuranginya volume semen dalam adukan.
12.2.8 Bekisting
a Pembuatan bekisting harus memenuhi syarat-syarat SK SNI T-15-
1991-03.
b Bahan bekisting dapat dibuat dari papan kayu kelas III yang cukup
kering dengan tebal minimum 2 cm atau panil-panil multipleks
dengan tebal minimum 12 mm.
c Rangka penguat konstruksi bekisting dari kayu ukuran 5/7 sebagai
penyokong,penyangga maupun pengikat, sehingga mampu
mendukung tekanan beton pada saat pengecoran sampai selesai
proses pengikatan.
12.2.9 Adukan (Spesi) Beton
a Spesi beton adalah campuran dengan perbandingan tertentu antara
PC, pasir dengan kerikil dan air untuk mendapatkan bahan
pembalut tulangan beton.
b Adukan beton dihasilkan dari mesin pengaduk mekanis,
selanjutnya dipadatkan pada cetakan atau bekisting untuk
membentuk struktur beton yang diinginkan.

12.2.10 Ready Mix


a Yang dimaksud dengan ready mix adalah pencampuran spesi
beton dari pabrik dengan perbandingan berat campuran
menggunakan beton mixing plant engan mutu seperti yang
diisyaratkan.
b Pada pengecoran plat dan balok lantai 1 dan 2 diwaibkan
menggunakan ready mix, guna mendapatkan mutu yang baik.
c Pada pekerjaan pondasi, kolom struktur maupun beton lainnya,
kontraktor diijinkan menggunakan campuran yang dibuat sendiri.
83

d Persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton dengan ready mix sama


dengan persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton yang digunakan.
12.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
12.3.1 Lapisan Penutup Beton
a Tebalnya lapisan penutup beton harus mendapat persetujuan
direksi dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan menurut SK SNI
T-15-1991-03.
b Untuk mendapatkan lapisan penutp beton yang seragam maka
harus dibuat beton ganjal tulangan/ beton blok persegi yang dapat
diikat pada baja tulangan dengan mutu perekat yang sama dengan
suatu batas yang dicor.
12.3.2 Penulangan
a. Pembengkokan dan pemotongan baja tulangan
1. Kontraktor diahruskan membuat gambar detail pemotongan baja
tulangan dengan berpedoman kepada gambar-gambar beton
yang sesuai dengan ketentuan SK SNI T-15-1991-03.
2. Gambar-gambar detail setelah disetujui direksi mengikat untuk
dilaksanakan.
3. Baja tulangan dibengkok atau diluruskan dalam keadaan dingin,
kecuali pemanasannya diizinkan oleh direksi.
4. Pembengkokan atau meluruskan baja tulangan tidak boleh
dengan cara-cara yang merusak tulangan.
b. Pemasangan baja tulangan
1. Tulangan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
terdapat dalam gambar beton, sedemikian rupa hingga sebelum
dan selama pengecoran letaknya tidak berubah.
2. Jarak tulangan balok/ kolom harap diperhitungkan agar agregat
kasar dapat masuk. Apabila ternyata hal tersebut tidak terpenuhi,
maka pemasangan tulangan diatur sedemikian rupa agar agregat
kasar dapat lolos.
12.3.3 Bekisting
a. Umum
84

1. Ukuran dalam bekisting jadi adalah ukuran jadi beton sesuai


dengan ukuran yang ditentukan dalam gambar.
2. Bekisting harus diperkuat sedemikian rupa, sehingga tidak
bocor/ pecah pada saat mendapat tekanan spesi.
3. Sebelum pengecoran, bekisting harus dibersihkan dari kotoran,
serbuk gergaji, kawat ikat, kemudian bekisting dibasahi air
sampai jenuh.
4. Bagian-bagian bekisting yang berlubang, khususnya sambungan
papan, ditutup rapat.
b. Kolom
1. Bekisting kolom dapat dibuat untuk satu kolom, atau dengan
cara pengecoran bertahap.
2. Bekisting kolom harus tegak lurus keatas, dengan pemeriksaan
menggunakan untuing-unting atau teodolith.
3. Hubungan horisontal antara kolom harus lurus kemudian diikat
dengan kaso 5/7 antara sesama bekisting.
4. Antara bagian dalam bekisting kolom dengan tulangan terluar
dipasang pengganjal yang diikat pada tulangan tersebut, agar
tulangan tidak melekat pada bekisting.
c. Perancah Balok dan Plat
1. Perancah balok/ plat dipasang apabila tanah landasan telah
dipadatkan, agar pada saat pelaksanaan pengecoran tidak terjadi
penurunan.
2. Kaki perancah dilandasi dengan papan kelas II, sehingga
menjadikan beban merata pada tanah dasar perancah.
3. Tinggi perancah disesuaikan dengan tinggi antar lantai pada
gambar.
4. Perancah diiakt satu dengan lainnya dengan reng 2/3 atau
bambu.
5. Setelah perancah kuat, maka pemasangan bekisting balok/plat
dapat dilaksanakan.
85

16. Pekerjaan Atap

16.1 Lingkup Pekerjaan


a Pasang kuda-kuda baja jenis single beam dan gording.
b Pasang penutup atap.
16.2 Bahan-Bahan
16.2.1 Kuda-kuda dan Gording
a Kuda-kuda single beam baja WF 175.150.5,5.8
b Gording baja cannal 150.50.20.4,5
16.2.2 Genteng dan Bubungan
a Genteng karangpilang dan bubungan beton atau sekualitas.
b Model genteng dan bubungan type portugies dengan warna alami
pembakaran.
16.3 Syarat-syarat pembakaran
16.3.1 Pasang usuk dan reng
a Usuk dipasang dengan jarak as ke as max. 50cm.
b Setelah usuk terpasang, bagian terakhir rangka atap adalah reng,
yang dipasang dengan jarak reng sesuai dengan spesifikasi
genteng.
c Setiap selesai pemasangan usuk maupun reng dilakukan
pemeriksaan kerataan permukaan.
d Pemeriksaan kerataan permukaan dengan cara menarik benang
menyilang dari sudut-kesudut dengan arah diagonal.
e Apabila ada bagian-bagian yang tidak rata, maka dilakukan
perbaikan.
f Usuk dan reng harus diawtkan dengan ter atau residu.
16.3.2 Pasang atap genteng
a Atap genteng yang dipasang harus rata permukaannya dan lurus
sambungnnya.
b Apabila terjadi tidak rata atau tidak rapi, maka harus dirapikan.
c Bubungan dipasang setelah papan reuter, dengan baik dan kokoh.
d Pemasangan bubungan harus merupakan garis lurus.
86

15. Pekerjaan Konstruksi Penahan Atap


15.1 Lingkup Pekerjaan
a Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dari konstruksi baja (single
beam).
b Pemasangan gording dari bahan kanal C, dengan ukuran sesuai dengan
gambar rencana.
15.2 Bahan-Bahan
15.2.1 Umum
a Mutu baja yang digunakan baja ST-37 dengan tegangan ijin =
1600 kg/cm2
b Baut yang digunakan adalah baut hitam, dengan tegangan ijin
minimum sama dengan tegangan ijin baja.

15.2.2 Rangka Atap


a Rangka atap utama dengan konstruksi rangka batang
menggunakan baja profil WF dengan ukuran sesuai dengan
gambar.
b Gording dari kanal C dengan ukuran sesuai dengan gambar.
15.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan
15.3.1 Umum
a Syarat umum pekerjaan baja, sepenuhnya mengikuti peraturan
pelaksanaan dalam PPBBI.
b Semua detail harus dilaksanakan dengan teliti, sesuai dengan
gambar rencana.
c Apabila gambar kurang jelas, maka kontraktor diwajibkan
membuat shop drawing. Dengan persetujuan Direksi shop drawing
digunakan sebagai dasar pelaksanaan.
d Karena pengerjaan yang tidak tepat, penyambunagn dan
pemasangan tidak diijinkan menggunakan bahan pengisi, kecuali
dinyatakan dalam gambar.
87

6. Perancah yang menggunakan scafolding, harap memperbaiki


perkuatan scafolding tersebut antara satu dengan yang lain.
7. Pada penggunaan ready mix, mengingat bekisting akan
menerima beban lebih berat akibat menumpuknya adukan beton
yang dituang dari concrete pump unit, maka konstruksi
penunjang bekisting harus lebih kuat.
12.3.4 Ijin Direksi
a Sebelum pengecoran beton yang bersifat struktural, selambat-
lambatnya 5 hari sebelum pelaksanaan pengecoran, maka
kontraktor diwajibkan untuk mengirim surat ijin pengecoran
kepada direksi.
b Apabila waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran melewati jam
kerja normal (lembur), maka kontraktor diwajibkan untuk
mengajukan surat pemberitahuan lembur kerja kepada direksi/
pengawas, tembusan kepada pemimpin proyek.
c Selambat-lambatnya 2 hari sebelum pelaksanaan pengecoran
sesuai dengan surat ijin pengecoran, maka direksi/ pengawas akan
melakukan pemeriksaan.
d Apabila atas pemeriksaan dari direksi, bahwa segala sesuatunya
siap, maka direksi dapat mengijinkan pelaksanaan pengecoran
sesuai dengan rencana pelaksanaan, dengan menulis pada buku
direksi.
e Direksi dapat menolak untuk memberi ijin selama hasil
pemeriksaan masih memerlukan perrrbaikan atau dinilai belum
siap untuk melaksanakan pengecoran.
12.3.5 Pelaksanaan Pengecoran
a Pengecoran
Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan, dan
perawatan beton harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan di
dalam PBI 1971 BAB 6.1 s/d 6.6.
b. Pengadukan Campuran Beton
88

Pengadukan beton harus dilaksanakan dengan menggunakan


mesin pengaduk beton (beton mollen) yang bekerja baik.
Pemberhentian pengadukan dilakukan bila adukan sudah rata/
homogen.
c. Penuangan adukan beton pada bekisting
1. Penuangan adukan pada plat atau balok diusahakan tidak
terjadi segregasi.
2. Penuangan pada pengecoran kolom jangan terlalu tinggi,
sehingga tejadi penguraian campuran. Apabila terpaksa dapat
dilakukan dengan membuat lubang-lubang pada bagian ertentu
untuk penulangan campuran beton.
12.3.6 Penghentian Pengecoran
Penghentian pengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang
telah disetujui oleh direksi di dalam pola rencana pengecoran.
12.3.7 Perawatan Beton
a Pada konstruksi beton yang baru dicor harus dijaga terhadap
pengruh-pengaruh getaran dsb. Yang akan dapat mempengaruhi
proses pengikatan beton.
b Permukaan beton harus dilandasi dari pengeringan yang terlalu
cepat dan atau tidak merata, dengan cara disiram atau ditutup
karung goni yang dibasahi selama 14 (empat belas) hari.

12.3.8 Pembongkaran bekisting


a Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi
tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat
sendiri, dan beban pelaksanaan yang bekerja padanya.
b Pembongkaran tersebut harus mendapat persetujuan dari
pengawas ahli.
c Bagian-bagian konstruksi dimana terjadi sarang-sarang kerikil
harus diperbaiki dengan penuh keahlian.
89

13. Pekerjaan Lantai/ Pelapis Dinding


13.1 Lingkup Pekerjaan
13.1.1 Pasang Lantai
a Pemasangan keramik 30 x 30 cm untuk seluruh banguan dalam/
luar bangunan yang tidak disebutkan lain. Merek ?.
b Pemasangan lantai keramik teraso 20 x 20 cm untuk kamar mandi/
WC.
13.2 Bahan-Bahan
13.2.1 Umum
a Warna yang belum ditentukan dalam RKS atau mendapat
perubahan ditentukan kemudian oleh Pemimpin proyek.
b Segala persetujuan pemimpin proyek/ direksi secara tertulis.
13.2.2 Bahan keramik
a Sebelum mendatangkan bahan kontraktor harus mengajukan
contoh bahan terlebih dahulu kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
b Warna yang belum ditentukan dalam RKS atau mendapat
perubahan ditentukan kemudian oleh pemimpin proyek.

13.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


13.3.1 Umum
a Pengecoran nat setelah pemasangan berlangsung 3 (tiga) hari atau
setelah pasangan lantai keramik cukup kuat, dengan persetujuan
direksi/ pengawas.
b Nat lantai keramik harus lurus dan bersilangan saling tegak lurus.
c Pada daerah tepi yang memerlukan potongan-potongan, maka
pemotongan harus digunakan mesin pemotong, kemudian tepi
yang terpotong harus dihaluskan.
d Keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air sampai
jenuh.
13.3.2 Spesi Pemasangan
a Seluruh lantai keramik dipasang dengan perekat 1PC : 3 Pasir.
90

b Kecuali pada kamar mandi/ WC pemasangan lantai keramik


dengan perekat 1 PC : 2Pasir.
13.3.3 Pemasangan Lantai Keramik
Pada ruang-ruang bukan kamar mandi/ WC, diatas plat beton dapat
dilaps plat tipis.

14. Pekerjaan Pintu/ Jendela


14.1 Lingkup Pekerjaan
a Pembuatan dan pasang kusen.
b Pembuatan dan pasang daun pintu lapis teakwood, daun pintu lapis
alumunium dan daun jendela.
14.2 Bahan-bahan
a Panil daun pintu
Panil daun pintu dari bahan kayu kamper dengan tebal 1 cm kering oven.
b Slimar daun-daun pintu
1. Bahan slimar dari kayu kamper.
2. Slimar daun pintu teakwood dan aluminium seluruhnya 3,5/ 10 cm.
3. Slimar daun pintu panil bagian bawah ukuran 3,5/20 cm. Bagian yang
lain 3,5/10 cm.
14.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan
a Semua sambungan kayu dilaksanakan sesuai dengan detail, dikerjakan
dengan benar dan rapi.
b Untuk alat sambungnya dapat digunakan pasak bambu dan paku.
c Ambang tegak kusen yang menempel dinding harus dipasang angkar dari
besi 8 mm dengan panjang dan banyaknya sesuai dengan gambar kerja.
d Semua pekerjaan kayu harus dimeni terlebih dahulu sebelum dilakukan
finishing.
e Pemasangan kaca pada daun jendela dilakukan jika telah dirasakan aman
dari gangguan pekerjaan.
f Pada setiap kaki kusen dipasang nuet dengan campuran 1PC : 2 Pasir
setinggi 15 cm.
g Untuk dook digunakan besi 2  8 mm.
91

e Pemotongan dengan oksigen diwajibkan menggunakan peralatan


yang standar.
f Apabila diperlukan, dapat dilakukan pelurusan bantang yang
dikerjakan dengan sistem mekanis, atau dipanaskan setempat
dengan temperatur tidak boleh lebih dari 650 celcius.
15.3.2 Fabrikasi Pekerjaan Baja
a Sambungan Las
1. Mutu pekerjaan las yang dilakukan di lapangan harus sama
dengan mutu las yang dikerjakan di dalam bengkel.
2. Pengelasan di lapangan tidak diijinkan dilaksanakan apabila
bahan yang akan dilas dalam keadaan basah, kehujanan atau
dikotori oleh bahan lain yang dapat mengganggu kekuatan las.
3. Pengelasan dengan mesin las listrik, dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan persyaratan yang berlaku.
4. Las yang digunakan adalah las sudut dan las tumpul.
b Sambungan dengan baut
1. Lubang baut untuk sambungan harus dibor.
2. Selisih daimeter baut dengan diameter lubang tidak boleh
lebih besar dari 1 mm.
c Pengahalusan sisi
1. Pekerjaan las yang tampak harus dihaluskan dengan gerinda.
2. Tepi plat yang dipotong tidak perlu dihaluskan, kecuali dengan
ijin pengawas.
d Pelaksanaan pekerjaan harus merupakan hasil yang bermutu baik,
bebas dari puntiran dan pengelasan yamg padat.
15.3.3 Pemasangan dan Pengangkatan
a Konstruksi beton yang akan menjadi tumpuan rangka atap, maka
umur beton diperkirakan cukup dari saat pengecoran, dan
dinyatakan layak untuk dibebani oleh pengawas.
b Kuda-kuda baja harus diangkat dengan baik, agar tidak terjadi
puntiran-puntiran pada waktu pengangkatan.
92

c Digunakan ikatan sementara pada saat pelaksanaan pengangkatan


dan pemasangan kuda-kuda, dan akan dilepas setelah diberikan
pengikatan yang tetap.
d Konstruksi rangka atap yang dpasang harus koplanar, sesuai
dengan gambar rencana.
e Pelapisan permukaan baja dengan meni dapat dilaksanakan
sebelum atau sesudah pemasangan.
93

17. Pekerjaan Langit-Langit


17.1 Lingkup Pekerjaan
17.1.1 Rangka Plafon
pemasangan penggantung langit-langitsesuai dengan ukuran plafon
yang direncanakan.
17.1.2 Penutup langit-langit
Pemasangan plafon eternity datar ukuran 100 x 100 cm pada bagian-
bagian yang telah ditentukan dalam gambar.
17.2 Bahan-bahan
17.2.1 Bahan penggantung plafon
a Semua kayu penggantung langit-langit dari kayu meranti.
b Ukuran kayu untuk balok nok, balok tembok, gording, jurai 8/12
cm.
17.2.2 Bahan Plafon
eternit datar dengan ukuran 100 x 100 cm tebal 5 mm atau sekualitas.
17.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
17.3.1 Penggantung plafon
a Untuk mendapatkan bidang langit-langit yang rapi dan rata, maka
bidang kayu bagian bawah kayu penggantung harus diketam
hingga rata.
b Tiap sambungan persilangan harus diberi klos-klos tumpuan dari
kayu 2/3, panjang 1,5 lebar balok.
c Apabila dalam gambar tidak tercantum, maka pada arah sisi
pendek setiap ruangan, setiap luasan 9 m2 dipasang balok induk
kayu meranti merah ukuran 6/10 cm.
d Permukaan bawah rangka plafon harus rata.
17.3.2 Pemasangan plafon
a Setelah permukaan yang akan dipasang plafon diperiksa, maka
pemasangan penutup plafon dapat dilaksanakan.
b Pemasangan plafon diberi nat 5 mm.
c Guna mendapatkan nat yang lurus dan rata harus diratakan terlebih
dahulu.
94

18. Alat Penggantung/ Pengunci, Besi Dan Kaca


18.1 Lingkup Pekerjaan
18.1.1 Pekerjaan Pintu
a Setiap daun pintu dipasang 2 (dua) buah engsel nylon.
b Setiap pintu ruangan maupun pintu utama diapsang kunci tanam.
18.1.2 Pekerjaan jendela
Pekerjaan jendela menggunakan jendela nako dan jalusi jendela.
18.1.3 Pekerjaan kaca
a Pemasangan kaca pada daun jendela.
b Semua ukuran dan tebal kaca disesuaikan dengan gambar detail.
18.2 Bahan-bahan
18.2.1 Umum
a Sebelum kontraktor mendatangkan bahan supaya mengajukan
contoh bahan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari
direksi.
b Persetujuan direksi berupa kwalitas, mutu,merk berlaku, sesuai
brosur atau sesuai persetujuan Direksi berdasarkan RKS.
18.2.2 Pekerjaan daun pintu panil
a Engsel nylon berkualitas baik menggunakan merk ARCH.
b Kunci tanam untuk pintu-pintu ruangan.
18.2.3 Bahan Kaca
a Kaca yang digunakan harus bersih tidak cacat dan tidak
bergelombang buatan dalam negeri berkualitas baik.
b Kaca menggunakan kaca bening 5 mm.
18.3 Syarat-syarat pelaksanaan
18.3.1 Daun pintu panil/ teakwood
a Semua pemasangan engsel harus rapi sehingga pintu secara
fungsional dapat ditutup dan dibuka dengan mudah dan ringan.
b Pemasangan kunci/ vybrezet/ grendel tanam harus rapi dan mudah
dioperasikan.
c Sekrup-sekrup engsel, kunci dan lain-lain harus rata pada
permukaan pintu.
95

18.3.2 Kaca
a Pemasangan kaca pada daun pintu panil harus menggunakan list
kayu, bentuk dan ukuran sesuai gambar.
b Pemasangan kaca pada slimar sedemikian rupa agar kaca
mempunyai ruang muai/ susut.

19. Pekerjaan Pengecatan


19.1Lingkup Pekerjaan.
a Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan-bahan dan peralatan yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini, serta mencapai hasil yang
baik.
b Pekerjaan pengecatan meliputi pengecatan dinding, langit-langit, dan kayu.
c Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada gambar dan detill yang
disebutkan/ditunjukkan dalam daftar finishing bahan.
19.2 Persyaratan Bahan.
a Cat tembok menggunakan cat merk Avitex atau yang sekualitas.
b.Cat kayu menggunakan merk Emco atau yang sekualitas.
19.3 Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Kayu kusen, daun pintu dan jendela sebelum dicat harus dimeni,
diplamir, dan digosok secara rata dan tampak halus
b. Dinding yang akan dicat harus diplamir dahulu hingga rata dan digosok
hingga tampak halus.
c. Setelah proses plamir dinding di cat secara merata sehingga seluruh
permukaan dinding tertutup dengan lapisan cat.

19.4 Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan.


a Cat yang dikirim ke lokasi pelaksanaan harus dalam keadaan tertutup, atau
kantong yang masih disegel dan berlabel dari pabrik, bertuliskan tipe dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
b Bahan-bahan diletakkan ditempat yang kering berventilasi baik, terlindung
dan bersih.
96

c Pihak 2 bertangggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan


baik sebelum maupun selama pelaksanaan.
d Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak dan hilang, pihak
2 harus menggantinya.

20. Pekerjaan Instalasi Listrik


20.1 Lingkup Pekerjaan Listrik.
a Pekerjaan yang termasuk pekerjaan instalasi ini merupakan pekerjaan
seluruh sistem listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja
dengan sempurna dan aman.
b Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan
pertama (serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah
dapat dipergunakan.
20.2 Kabel Daya.
20.2.1 Instalasi dan pemasangan kabel.
a. Bahan.
Semua kabel yang akan dipergunakan untuk instalasi listrik harus
memenuhi peraturan SII dan SPLN. Semua kabel harus baru dan
harus jelas ukuran, jenis kabel, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kabel dengan penampang 6 mm2 keatas harus jenis pilin
(stranded) dan instalasi tidak boleh memakai kabel dengan
penampang lebih lecil dari 2,5 mm2.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah dari
tipe:
(i). Untuk instalasi penerangan adalah NYA/NYM dengan
conduit pipa PVC.
(ii). Untuk kabel distribusi digunakan NYA dan penerangan
taman dengan mengunakan kabel NYFGBY.
Semua kabel NYA yang ditanam di dalam perkerasan (tembok,
jalan, beton dll) harus berada didalam conduit PVC kelas AW
yang disesuaikan dengan ukurannya, dan harus diklem.
b. Splite/pencabangan.
97

(i). Tidak diperkenankan adanya “splite” pencabangan ataupun


sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabang-
cabang, kecuali pada outlet atau pada kotak-kotak
penghubung yang bisa dipakai.
(ii). Semua sambungan kabel baik didalam junction box, panel
ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector
yang terbuat dari lembaga yang diisolasi dengan porselen
atau bakelit ataupun PVC, yang diameternya di sesuaikan
dengan diameter kabel.
c. Bahan isolasi.
Semua bahan isolasi untuk pencabangan, conection dan lain-lain
seperti karet, PVC asbes tape sintetis, resin, splice case, composit
dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui, untuk penggunaa dan
lainnya harus dipasang memakai cara yang disetujui oleh pabrik
atau menurut anjuran yang ada.
d. Penyambungan kabel.
(i). Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-
kotak penyambungan yang sudah ditentukan (misalnya
junction box).
(ii). Kabel-kabel disambung sesuai dengan warna atau nama
masing-masing, serta sebelum dan sesudah penyambungan
harus dilakukan pengetesan tahanan isolasi
(iii). Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan dan
dilapisi dengan timah putih dan kuat.
(iv). Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi
dengan pipa PVC/protolen yang khusus untuk listrik.
20.2.2 Penerangan dan Stop Kontak.
a. Lampu dan Armatur.
1. Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai
terminal pentanahan (grounding).
2. Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal box
harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas
98

yang ditimbulkan tidak menggangu kelangsung kerja dan unsur


teknis komponen lampu itu sendiri.
3. Ventilasi didalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel
dalam box harus diberikan saluran klem-klem tersendiri,
sehingga tidak menempel pada balast atau kapasitor.
4. Box terbuat dari plat baja tebal minimum 0,7 mm, dicat dasar
tahan karat, kemudian di cat oven warna putih.
5. Ballast harus dari jenis “low loss ballast” dan harus dapat
dipergunakan single lampu balast (satu lampu flourentscent).
b. Stop Kontak Biasa.
Stop kontak biasa yang dipakai untuk pemasangan di dinding
adalah stop kontak satu phasa, rating 250 volt, 13 ampere,.
c. Stop Kontak Khusus (SKK).
Stop kontak khusus yang dipakai adalah stop kontak satu phasa,
untuk pemasangan rata dinding dengan ketinggian 120 cm diatas
lantai, SKK harus mempunyai terminal phasa, netral dan
pentanahan.
d. Saklar Dinding.
Saklar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding, tipe in bouw
dengan rating 250 volt, 10 ampere, single gang, double gang.
e. Junction Box Untuk Saklar dan Stop Kontak.
1. Junction box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak
kurang dari 35 mm.
2. Kontak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.
3. Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada juction box
dengan menggunakan baut atau ditanamkan dalam dinding.
f. Kabel Instalasi.
1. Pada umumnya kabel untuk instalasi penerangan dari instalasi
stop kontak harus dari kabel inti tembaga dengan insulasi PVC,
satu inti atau lebih (kabel jenis NYM).
2. Kabel harus mempunyai penampang minimal 2,5 mm2.
99

3. Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL


sebagai berikut :
(i). Fasa 1 : Merah
(ii).Fasa 2 : Kuning
(iii). Fasa 3 : Hitam
(iv). Netral : Biru
(v). Tanah (ground) : hijau-kuning

g. Pipa Instalasi Pelindung Kabel.


1. Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa
PVC klas AW atau GIP.
2. Pipa, elbow, socket, junction box, klem dan accessories
lainnya harus sesuai antara satu dengan yang lainnya, yaitu
dengan diameter minimal ¾“.

21. Pekerjaan Plambing


21.1 Lingkup Pekerjaan
21.1.1Lingkup Pekerjaan Instalasi Air Bersih.
a Pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit
peralatan utama yang diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih
yaitu instalasi pipa beserta alat bantunya.
b Pengadaan dan pemasangan kran-kran air terdapat di washtafel dan
meja laboratorium.
c Pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi kesetiap peralatan
sanitasi dan lain-lain seperti tercantum dalam gambar.
d Memperbaiki semua kerusakan, yang diakibatkan baik oleh bobokan-
bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.
e Pengujian terhadap kebocoran dan tekanan dari sistem plambing air
bersih secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai sistem
berjalan baik sesuai dikehendaki yaitu suatu sistem instalasi yang
sempurna dan terpadu.
100

f Sebelum sistem penyediaan air bersih atau bagian dari sistem ini
dipakai harus dilakukan cara pengurasan yaitu air yang ada dalam
sistem dibuang lebih dahulu.
g Lingkup Pekerjaan Instalasi Air Kotor.
h Pengadaan dan pemasangan pipa beserta perlengkapannya yang
diperlukan dalam sistem pembuangan, dan semua alat sanitasi yang
ada sampai penyaluran akhir.
i Pengadaan dan pemasangan pipa dari alat sanitasi sampai keseluruh
jaringan air buangan (riol).
j Memperbaiki semua kerusakan, yang diakibatkan baik oleh adanya
bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para
pekerja.
k Pengujian sistem perpipaan terhadap kebocoran sistem plambing air
kotor secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai sistem
bekerja baik.
l Pengadaan dan pemasangan instalasi drainasi dari talang atap sampai
kepada saluran pembuangan diluar lokasi.

21.1.2 Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan.


Tata cara pelaksanaan dan petunjuk lain yang berhubungan dengan
peraturan pembangunan yang berlaku di Republik Indonesia selama
pelaksanaan, kontrak harus betul-betul ditaati.
Persyaratan umum pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan
pernyataan dalam BAB pekerjaan plumbing.
21.1.2.1 Persyaratan Instalasi Air Bersih.
a Pipa air bersih harus menggunakan pipa jenis AW, kualitas
baik, setara dengan produk Paralon,
b Fiting harus dari bahan yang sama dengana pipa diatas
(dengan kualitas baik.
c Gantungan-gantungan, klem-klem dan lain-lain, harus
terbuat dari bahan yang sama.
101

d Valve/ Stop Kran untuk instalasi air bersih harus dipakai


mutu yang terbaik.
e Kran-kran harus dipakai yang terbaik.
f Bak kontrol untuk Valve/ Stop Kran dibuat dari pasangan
bata dengan adukan kuat dan ditutup beton
21.1.2.2 Untuk Pekerjaan Instalasi Air Kotor.
a Semua pipa air kotor baik pipa utama maupun pipa
cabang terbuat dari bahan PVC dengan tekanan kerja 10
Kg/Cm2 standar JIS k 674/ kualitas baik, setara dengan
produk Paralon.
b fiting-fiting untuk pemipaan ini juga terbuat dari bahan
dan merk yang sama.
c Avur dan leher angsa dari bahan stinless steel.
21.2 Sistem Pemipaan Air Bersih dan Air Kotor.
21.2.2 Sistem penyambungan pipa.
a Sambungan pipa PVC untuk air bersih dengan sambungan lem PVC
(Solvent) untuk pipa diameter 3“ kebawah.
b Untuk katup/Valve/ Stop Kran yang mempunyai 2” ke bawah
mengunakan katup penutup dengan sistem penyambungan pakai
ulir/screwed.
c Selanjutnya untuk katup 3/4” kebawah dipakai katup tipe bola
(global).
d Yang lebih besar dari 3/4” dipakai katup pintu (Gate Valve/Stop
Kran) yang berkualitas baik.
21.2.3 Pemasangan penyambungan pipa-pipa.
a Untuk fiting-fiting sambungan harus dari jenis standar yang
dikeluarkan oleh pabrik dan disetujui oleh Konsultan Lapangan.
b Sistem sambungan bisa memakai Ring Gaskets/ Rubbert Ring Join,
untuk dimensi 2” digunakan lem/solvent semen.
21.3. Pemasangan fixtures, fiting dan sebagainya.
1. Semua Fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas
dari kotoran yang akan menggangu aliran atau kebersihan air dan
102

harus terpasang dengan kokoh (rigit) ditempatnya dengan


tumpuan yang mantap.
2. Semua fixtures fiting, pipa-pipa air pemasangannya harus rapih,
kuat dalam kedudukannya dan tidak mengganggu pada waktu
pemasangan dinding keramik dan sebagainya.
Penggantungan/penumpu pipa/klem-klem.
21.4 Pipa tegak dalam tembok dan diluar tembok.
Pipa tegak yang menuju ke fixtures harus dimasukan dalam tembok.
Kontraktor harus membuat alur-alur atau lubang yang diperlukan
pada tembok sesuai dengan kebutuhan pasangan pipa dan diklem,
harus ditutup kembali sehinga pipa tidak kelihatan dari luar. Cara-cara
penutupan kembali harus seperti semula dengan penyelesaian yang
rapi sehingga tidak terlihat bekas pasangan.
Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum finising dinding
/plesteran dan langit-langit dilaksanakan.
2) Pemasangan sparing untuk pipa-pipa yang mungkin akan
menembus struktur bangunan harus dilaksanakan beresama-sama
pada waktu pelaksanaan struktur yang bersangkutan.
3) Persilangan antara air bersih dan air limbah harus dihindarkan.
21.5 Pengecatan.
a Semua pipa dari besi yang tidak tertanam didalam tanah/tembok dilapisi
dengan cat anti karat dan tanda arah aliran dipakai warna biru.
b Semua Valve/ Stop Kran harus diberi tanda yang menyebutkan nomor
identifikasi sesuai dengan fungsinya.
21.6 Pengujian.
a Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji dengan
tekanan hidrostatik selama 24 jam terus menurus tanpa terjadi penurunan
tekanan.
b Peralatan pengujian ini harus dilakukan dengan disaksikan oleh pihak yang
dianggap perlu/dikuasakan untuk itu, dan selanjutnya dibuat Berita Acara.
103

c Dalam pengetesan semua kran-kran harus dalam keadaan tertutup untuk


melihat kebocoran.
d Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup dengan tanah
(untuk pipa diluar gedung) atau tertutup dengan plesteran dinding dan
sebelum langit-langit didaerah tersebut terpasang. Untuk sistem air kotor,
air kotoran, vent dan air hujan harus diuji terhadap kebocoran.
104

BAB V
GAMBAR BANGUNAN

Gambar 5.1 Foto Rumah Tipe 54

Gambar 5.2 Gambar 3D Rumah Tipe 54


105

Gang 1. Perumahan Ahsana Mojokerto

LOKASI
PROYEK

Jl. Raya Tropodo - Kedungturi Mojokerto

SITEPLAN
106
107
108
109
110
111

K1

K3
K1

RB
K2

K1

K2

K3

RB

V
112

K1

K1

K3

K1

K1

K2

K3

RB

V
113
114
115
116
117
118
119
120
121

KOLOM K1 KOLOM KP SLOOF SI


TIE BEAM
10 x 30 10 X 10 15 X 30

BALOK B1 BALOK B1 BALOK B2 BALOK B2


TIE BEAM
15 X 35 15 X 35 15 X 25 15 X 25

Ring Balk
TIE BEAM
10 X 15
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133

SPESIFIKASI BANGUNAN
AHSANA TOWNHOUSE MOJOKERTO
TROPODO - MOJOKERTO

TYPE RUMAH 54
LUAS TANAH 45
UKURAN TANAH 4.5 X 10

NO. URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI


I. PEKERJAAN STRUKTUR
1 Footplat
Tebal 20 cm
Ukuran 80 cm x 80 cm
Besi Ø12 SNI, jarak 150 mm
2 Sloof
Ukuran 15 cm x 30 cm
Tumpuan Atas 3-Ø10 SNI
Tumpuan Bawah 2-Ø10 SNI
Begel Ø6 SNI jarak 150 mm
3 Kolom Utama
Ukuran 10 cm x 30 cm
Besi Beton 8-Ø10 SNI
Begel Ø6 SNI jarak 150 mm
4 Kolom Praktis
Ukuran 10 cm x 10 cm
Besi Beton 4-Ø8 SNI
Begel Ø6 SNI jarak 150 mm
5 Balok Lantai
Ukuran 15 cm x 35 cm
Tumpuan Atas 4-Ø10 SNI
Tumpuan Samping 2-Ø8 SNI
Tumpuan Bawah 3-Ø10 SNI
Begel Ø6 SNI jarak 150 mm
6 Ring Balok
Ukuran 10 cm x 15 cm
Tumpuan Atas 2-Ø10 SNI
Tumpuan Bawah 2-Ø10 SNI
Begel Ø6 SNI jarak 150 mm
7 Cor Beton
Pasir Cor Lokal
Semen Standard

II. PEKERJAAN PASANGAN DINDING


1 Bata Ringan
Ukuran 20 cm x 60 cm
Tebal 10 cm
Merk Usahakan ada Merknya

III. PEKERJAAN ATAP


1 Rangka Kuda-kuda Canal C-75
2 Reng Reng 30.40
134

3 Sudut Kemiringan
Atap Utama 9˚
4 Penutup Atap
Atap Utama Alderon UPVC
5 Listplank Listplank Polos, T=20 cm
6 Plafon atap Kalsiboard, Tebal 6 mm
7 Talang Talang Galavalum

IV. PEKERJAAN PENUTUP PLAFON


1 Gypsumboard Tebal = 9mm
2 Rangka Metal Furing

V. PEKERJAAN KUSEN
1 Pintu Utama Lt 1
Daun Pintu Angsdoor / Double Triplek
Finishing Biovarnish
Kusen Alumunium 3", Coklat
Kaca Polos 5 mm
Daun Jendela Alumunium Coklat
2 Pintu Dalam
Daun Pintu Angsdoor / Double Triplek
Finishing Biovarnish
Kusen Alumunium 3", Coklat
3 Jendela
Kusen Alumunium 3", Coklat
Kaca Polos 5 mm
Daun Jendela Alumunium Coklat
4 Pintu Kamar Mandi
Kusen PVC
Daun Pintu PVC
5 Handle Pintu
Handle Hampton LHTR 02-0016 19mm SSS
Escutcheon Hampton
http://bit.ly/handletokopedia
Cylinder Bremen DC KK60MM
Mortise Bremen IL EC485 SN

V. PEKERJAAN PEMASANGAN LANTAI


1 Ruang Utama Granit 60 cm x 60 cm
2 Teras Depan Asia Tile 40 cm x 40 cm
3 Teras Belakang Asia Tile 40 cm x 40 cm
4 Teras Atas Granit 60 cm x 60 cm
5 Tangga Asia Tile 30 cm x 30 cm
6 Kamar Mandi Asia Tile 20 cm x 20 cm
7 Dinding Kamar Mandi Asia Tile 20 cm x 25 cm
8 Carport Rabat Beton

VI. PEKERJAAN PENGECATAN


1 Interior Catylac / Setara
2 Eksterior Catylac / Setara
3 Genteng Avitex Roof

VII. PEKERJAAN AKSESORIES KAMAR MANDI


135

1 Toilet Lantai 1 Kloset Duduk


2 Toilet Lantai 2 Kloset Jongkok
3 Shower Hand Shower / Setara
4 Kran Air Amico / Setara
5 Floor Drain Stainless

VII. PEKERJAAN INSTALASI AIR DAN PEMIPAAN


1 Pipa Air Bersih Wavin / Setara
Horisontal AW 1/2"
Vertikal AW 3/4"
2 Pipa Air Kotor Wavin / Setara
Horisontal D 3"
Vertikal D 3"
3 Pipa Air Buangan Wavin / Setara
Horisontal D 4"
Vertikal D 4"
4 Bak Cuci Royal SB-35 / Setara

IX. PEKERJAAN SEPTITANK DAN SUMUR RESAPAN


1 Septitank Buis Beton D=60cm kedalaman 1 meter
2 Sumur Resapan Buis Beton D=80cm kedalaman 1.5 meter

X. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1 Titik Lampu Broco
2 Stop kontak Broco
3 Kabel NYY
136

Daftar Pustaka
Besta. 2013. Menyusun Time Schedule dan Kurva S. Diambil pada 25 Maret 2017 dari
http://bestananda.blogspot.co.id/2013/08/menyusun-time-schedule-dan-kurva-
s_19.html, diakses tanggal 15 November 2019.
Chandra, Galuh. 2014. Makalah Bahan Bangunan. https://www.scribd.com/doc/
213848572/Makalah-Bahan-Bangunan diakses tanggal 12 November 2019.
Danish Iruka. 2017. Harga Bahan Bangunan Terbaru. (online), (http://mafiaharga.com/38-
harga-bahan-bangunan-terbaru/), diakses tanggal 12 November 2019.
Firmansyah, Achil Yoga Adi, 2013. Rancang Bangun Aplikasi Rencana Anggaran Biaya
dalam Pembangunan Rumah, STIKOM Surabaya.
Ilah, Inayatul. 2011. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) pada Perencanaan Bangunan
[Bagian 2] (online)(http://kanvas-angan.blogspot.co.id/2011/02/rencana-kerja- dan-
syarat-rks-pada_20.html) diakses 15 November 2019
Izin Gedung. 2017. Gambar Rencana Bangunan. (online), (http://www.izingedung.com/
perizinan/gambar-rencana-bangunan), diakses tanggal 20 November 2019.
Kementerian PU, 2012. Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil.
Balitbang PU: Jakarta.
Kundori Farid. 2012. Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB). (online),(http://mig
33blora.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-rencana-anggaran-biayarab.html#.WPn
zgUWGPIU), diakses tanggal 15 November 2019.
Maryadi. 2015. Estimasi Biaya dan Perhitungan RAB. (online), (http://maryadimn.
blogspot.co.id/2015/05/estimasi-biaya-dan-perhitungan-rab.html), diakses tanggal
15 November 2019.
Panduan Departemen PU No. 008/BM. 2008. Analisa Harga Satuan 2008.
PERMEN PU No.11 PRT/M. 2013. Analisa Harga Satuan

Anda mungkin juga menyukai