BURJ KHALIFA Nama Resmi: Burj Khalifa Bin Zayed

Dahulu Diketahui: Burj Dubai

Dibangun: 2004-2010
Biaya: $ 4.100.000.000
Dirancang Oleh: Skidmore, Owings &
Merrill (SOM)
Pengembang: Emaar
Tipe: Penggunaan Gedung Pencakar
Langit (Mal, Fasilitas Perumahan Dan
Ritel)
Tinggi Maksimum: 2.717 Kaki / 828
Meter
Lokasi: Burj Dubai Boulevard, Dubai,
Uni Emirat Arab

Burj Khalifa (Bahasa Arab: ‫برج خليفة‬, Bahasa Arab untuk "Menara Khalifa"; dikenal
sebagai Burj Dubai sebelum peresmiannya pada 2010, adalah gedung pencakar
langit di Dubai, Uni Emirat Arab. Dengan ketinggian total 829,8 m (2.722 kaki)) dan
ketinggian atap (tidak termasuk antena) 828 m (2.717 kaki), Burj Khalifa telah
menjadi struktur dan bangunan tertinggi di dunia sejak puncaknya pada tahun
2009.

Konstruksi Burj Khalifa dimulai pada 2004, dengan eksterior selesai lima tahun
kemudian pada 2009. Struktur utama beton bertulang. Bangunan ini dibuka pada
2010 sebagai bagian dari pengembangan baru yang disebut Downtown Dubai. Ini
dirancang untuk menjadi pusat pengembangan skala besar, penggunaan campuran.
Keputusan untuk membangun gedung ini didasarkan pada keputusan pemerintah
untuk melakukan diversifikasi dari ekonomi berbasis minyak, dan bagi Dubai untuk
mendapatkan pengakuan internasional. Bangunan ini awalnya bernama Burj Dubai
tetapi dinamai untuk menghormati penguasa Abu Dhabi dan presiden Uni Emirat
Arab, Khalifa bin Zayed Al Nahyan Abu Dhabi dan pemerintah UEA meminjamkan
uang Dubai untuk membayar utangnya. Bangunan ini memecahkan banyak rekor
ketinggian, termasuk penunjukannya sebagai bangunan tertinggi di dunia.
Burj Khalifa dirancang oleh Adrian Smith, dari Skidmore, Owings & Merrill, yang
perusahaannya merancang Menara Willis dan One World Trade Center. Hyder
Consulting terpilih menjadi insinyur pengawas dengan NORR Group Consultants
International Limited dipilih untuk mengawasi arsitektur proyek. Desainnya berasal
dari arsitektur Islam di wilayah tersebut, seperti di Masjid Agung Samarra. Geometri
lantai tripartit berbentuk Y dirancang untuk mengoptimalkan ruang perumahan dan
hotel. Inti dan sayap tengah yang ditopang digunakan untuk menopang ketinggian
bangunan. Meskipun desain ini berasal dari Tower Palace III, inti sentral Burj Khalifa
menampung semua transportasi vertikal, kecuali tangga keluar di masing-masing
sayap. Struktur ini juga dilengkapi sistem kelongsong yang dirancang untuk
menahan suhu musim panas Dubai. Ini berisi total 57 elevator dan 8 eskalator.

Rekor dunia

Dengan ketinggian lebih dari 828 meter (2.716,5 kaki) dan lebih dari 160 lantai,
Burj Khalifa memiliki catatan berikut:

• Bangunan tertinggi di dunia

• Struktur berdiri bebas tertinggi di dunia

• Jumlah cerita terbanyak di dunia

• Lantai pendudukan tertinggi di dunia

• Dek observasi luar ruang tertinggi di dunia

• Lift dengan jarak tempuh terpanjang di dunia

• Lift layanan tertinggi di dunia

Apa fungsi struktur bangunan ini?

Gedung pencakar langit seluas 280.000 meter persegi adalah proyek serba guna
yang berisi ruang kantor, perumahan, dan ritel, bersama dengan hotel Giorgio
Armani.

Burj Khalifa baik untuk komunikasi, hotel, observasi, kantor, perumahan, ritel,
hiburan.

 KONSEPTUAL
Inspirasi untuk bangunan ini berasal dari bunga gurun regional 'Bunga
Hymenocallis' (seperti yang ditunjukkan pada gambar).

Sama seperti kelopak bunga yang membentang keluar dari batang, sayap Burj
Khalifa menarik keluar dari inti pusat, memberikan bentuk abstrak "Y" ke bangunan.

Desain juga memasukkan prinsip-prinsip pola yang ditemukan dalam arsitektur

Islam.

Bentuk Burj Khalifa mencerminkan Arsitektur Islam melalui penggunaan kubah

bawang ketika bangunan dilihat dari langit, atau pangkalan.

FITUR STRUKTUR

1. Desain hub heksagonal "buttressed" rencana

• Hub adalah tempat elevator berada dan dapat dianggap sebagai poros yang
mencegah pelintiran struktur.

• Setiap sayap, dengan dinding koridor beton dan kolom perimeter kinerja tinggi
sendiri, menopang yang lain melalui inti pusat enam sisi, atau hub heksagonal.

• Menurut kepala struktural SOM yang merupakan insinyur struktural Burj Khalifa,
rencana berbentuk Y yang meruncing akan menjadi desain yang paling efisien
untuk gedung pencakar langit dan akan menempati tapak yang lebih rendah
dibandingkan dengan mengatakan blok persegi panjang untuk ketinggian yang
sama.

2. Sistem Struktural

• Ada dinding koridor yang memanjang dari hub dan berakhir di dinding palu yang
tebal, yang berperilaku mirip dengan jaring dan flensa balok untuk menahan
gunting dan momen angin. Ada juga memiliki beberapa kolom perimeter dan
konstruksi lantai plat datar.

• Semua beton vertikal digunakan untuk mendukung beban gravitasi dan lateral.

• Menara ini sangat kaku secara lateral dan torsional.

3. Membangun Stepping

• Saat tinggi bangunan spiral, sayap mundur untuk menyediakan banyak pelat
lantai yang berbeda.

• Kemunduran diatur dengan kisi-kisi menara, sehingga loncatan bangunan dapat

diselesaikan dengan meluruskan kolom di atas dengan dinding di bawah untuk
memberikan jalur muatan yang mulus.
• Loncatan dan pembentukan menara ini memiliki efek “membingungkan angin”:
pusaran angin tidak pernah terorganisir melebihi ketinggian bangunan karena pada
setiap tingkat baru angin bertemu dengan bentuk bangunan yang berbeda.

4. Desain vertikal struktur — profil meruncing

• Bentuk keseluruhan struktur ramping di bagian atas dan lebih lebar di bagian
bawah.

• Keputusan seperti itu cocok untuk menahan momen geser dan tekuk yang
didistribusikan pada struktur: momen geser dan tekuk terakumulasi dari atas ke
bawah. Dan pada saat yang sama, bentuk seperti itu bijaksana ketika
mempertimbangkan seluruh struktur sebagai balok penopang yang dipasang di
tanah, karena memiliki ukuran lengan momen internal yang lebih besar dan gaya
yang lebih kecil pada anggota vertikal ketika memberikan momen penahan internal
yang sama.

5. Fondasi dan Tanah

• Lapisan tanah Dubai sangat seminggu sehingga mereka harus menggali hingga
kedalaman 50 meter untuk mendapatkan struktur batuan keras.

• Tetapi batu yang mereka temukan rapuh dan jenuh dengan air tanah

• 194 tiang dibangun untuk menghindari tenggelamnya struktur ini.

• Menara ini didirikan di atas fondasi rakit beton bertulang setinggi 3700mm
dengan kinerja tinggi, yang pada gilirannya didukung oleh tiang beton bertulang
yang bosan.

• Alas pondasi rakit dan semua sisi dilindungi dengan membran anti air.

6. Podium

• Podium menyediakan pangkalan yang menjangkar menara ke tanah,

memungkinkan akses jalan dari tiga sisi yang berbeda ke tiga tingkat bangunan
yang berbeda.

• Paviliun entri berlapis kaca sepenuhnya dibangun dengan struktur kabel-jaring

yang ditangguhkan menyediakan entri terpisah untuk suite perusahaan di tingkat
B1 dan Concourse, tempat tinggal Burj Khalifa di lantai dasar dan Hotel Armani di
Lantai 1.

ANALISIS STRUKTURAL

• Dinding inti beton bertulang heksagonal tengah memberikan ketahanan puntir

terhadap struktur yang serupa dengan tabung atau gandar tertutup.
• Dinding heksagonal tengah ditopang oleh dinding sayap dan dinding kepala palu
yang berperilaku seperti jaring dan flensa balok untuk menahan gunting dan
momen angin.

• cadik di lantai mekanik memungkinkan kolom untuk berpartisipasi dalam

hambatan beban lateral struktur; karenanya, semua beton vertikal digunakan untuk
mendukung beban gravitasi dan lateral.

• Bagian atas Menara terdiri dari puncak baja struktural yang memanfaatkan sistem
lateral yang diagonal. Puncak baja struktural dirancang untuk gravitasi, angin,
seismik, dan kelelahan. Baja yang diekspos eksterior dilindungi dengan lapisan
aluminium yang diaplikasikan dengan api.

Sistem Resistansi Beban Lateral

Resistansi beban lateral adalah salah satu keprihatinan dominan untuk desain Burj
Dubai, yang secara ambisius menjadi gedung tertinggi di dunia. Bangunan tinggi
harus mampu menghadapi kekuatan lateral yang signifikan, yaitu angin kencang,
dan dalam kasus Burj Dubai, kekuatan seismik juga.

Setiap tahun badai menyerang Dubai. Saat bangunan tumbuh jauh lebih tinggi ke
langit, bagian atasnya akan sangat terpengaruh oleh angin. Ini menyebabkan
goyangan di lantai atas gedung.

• Sistem penahan beban lateral menara terdiri dari kinerja tinggi, dinding inti ulet
beton bertulang yang dihubungkan dengan kolom beton bertulang eksterior melalui
serangkaian panel dinding geser beton bertulang di tingkat mekanis.

• Karena keterbatasan pada kedalaman balok tautan, balok sambungan komposit

ulet disediakan di area tertentu pada sistem dinding inti.

• Balok penghubung ulet komposit ini biasanya terdiri dari pelat geser baja, atau
balok berbentuk I yang dibangun dengan baja struktural, dengan stud geser yang
tertanam di bagian beton.

Sistem Penahan Beban Gravitasi

Pada level yang lebih rendah, sistem beton (dinding geser, kolom) adalah cara
utama untuk mendukung beban gravitasi, Ketebalan dinding dan ukuran kolom
disesuaikan untuk mengurangi efek creep dan penyusutan pada elemen individual
yang menyusun struktur.

Apa masalah desain yang Anda temui selama penelitian struktur ini?

Material bangunan terpenting Burj Khalifa adalah beton bertulang. Dibutuhkan

beton khusus karena tekanan tinggi dari berat bangunan dan iklim lokal yang
panas. Suhu Teluk Persia yang bisa mencapai 50 ° C (122 ° F). Setiap retakan besar
dapat menyebabkan sejumlah besar kerusakan pada bangunan.

KESIMPULAN

• Burj Khalifa telah mendefinisikan kembali apa yang mungkin dalam desain dan
rekayasa bangunan supertall.

• Pada pergantian abad, konstruksi beton berada pada masa pertumbuhan dan
tidak ada yang bisa bermimpi membuat sebuah bangunan setinggi ini
menggunakan beton.

• Proyek Burj Dubai menunjukkan bahwa pengembangan sistem gedung tinggi

selalu berhubungan langsung dengan perkembangan terbaru dalam teknologi
material, teori teknik struktural, teknik angin, teknik seismik, teknologi komputer,
dan metode konstruksi. Pada hari ini, Burj Dubai adalah struktur buatan manusia
tertinggi di dunia dalam semua kategori, dan telah menjadi katalis untuk
pengembangan lebih lanjut dalam konstruksi bangunan tinggi di Timur Tengah dan
di seluruh dunia.

• Proyek Burj Dubai adalah langkah maju dalam dunia arsitektur.