Asean Economic Community (AEC) adalah sebuah kerjasama dibidang ekonomi bagi negara – negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN demi terwujudnya ekonomi yang terintegrasi. AEC juga disebut MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). AEC mengintergrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk system perdagangan bebas atau free trade. AEC bermula pada KTT yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 1997. Dimana para pemimpin ASEAN ingin mewujudkan Negara – Negara di kawasan ASEAN menjadi Negara yang makmur, stabil, dan dapat bersaing dalam perkembangan ekonomi agar dapat mengurangi tingkat kemiskinan di kawasan ASEAN. AEC memiliki 4 patokan, yaitu a single market and production base, a highly competitive ecomomic region, a region of equitable economic development, and a region fully integrated into the global economic. AEC mulai dilaksakan pada tahun 2015 dengan tujuan mengubah kawasan ASEAN menjadi suatu kawasan perdagangan yang bebas barang, investasi, tenaga kerja terampil, jasa dan aliran modal yang lebih bebas lagi. Apabila AEC berhasil, maka Negara – Negara ASEAN akan memiliki jangkauan pasar yang lebih luas lagi. Sehingga memudahkan dalam proses ekspor – impor maupun investasi di Negara kawasan ASEAN. Sehingga, kita akan memiliki lebih banyak lagi pilihan – pilihan produk yang berkualitas dari Negara – Negara lain kawasan ASEAN. Namun harus kita ketahui, jika makin mudahnya produk luar Indonesia masuk ke dalam negeri, maka persaingan antar produk lokal maupun produk luar bersaing ketat. Sehingga kita sebagai warga Negara Indonesia, jangan sampai kalah oleh produk luar di negeri kita sendiri. Selain produk, jasa juga bersaing ketat dalam AEC. Semakin mudahnya berkerja di luar negeri kawasan ASEAN, banyak warga Negara asing masuk ke Indonesia untuk menjadi tenaga kerja. Karena SDM (Sumber Daya Manusia) di Indonesia yang kurang berkualitas, sehingga banyak perusahaan yang pegawainya dari Negara – Negara lain luar Indonesia yang berada di kawasan ASEAN. Maka dari itu, Indonesia kini mulai gencar membangun Institut Teknologi di daerah – daerah seperti Kalimantan dan Sumatera agar para pemuda Indonesia memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas dan juga tentunya Skill atau keterampilan dalam berbagai hal. Agar kita, masyarakat Indonesia mampu bersaing di pasar bebas ASEAN atau AEC. AEC memiliki dampak positif untuk Negara – Negara ASEAN. Karena dapat mengatasi kesenjangan pada pembangunan pada Negara – Negara berkembang di kawasan ASEAN. Adapun bentuk kerjasama, adalah pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas, pengakuan terkait kualifikasi professional, konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi, memiliki langkah – langkah dalam perdagangan, meningkatkan infrastruktur, melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN, memperpadukan segala industry yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah, meningkatkan peran sector swasta untuk dapat membangun MEA atau AEC. Bahkan masih banyak lagi dampak positif dari AEC untuk Negara – Negara di kawasan ASEAN, walaupun adapula dampak negatifnya. Adapun ciri – ciri AEC atau MEA, yaitu kawasan Ekonomi yang sangat kompetitif, memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata, daerah – daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global, basis dan pasar produksi tunggal. Begitulah penjelasan singkat tentang AEC (Asean Economic Community) atau biasa disebut juga MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Pada intinya, kita sebagai warga Indonesia yang merupakan salah satu Negara kawasan ASEAN yang ikut bersaing dalam AEC dengan Negara – Negara kawasan ASEAN, kita harus siap dengan hadirnya AEC yaitu dengan meningkatkan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan agar kita tidak kalah saing dari Negara – Negara lain.