Anda di halaman 1dari 26

SISTEM TRANSPORTASI PADA JALAN TOL DI

NEGARA JERMAN

Balikpapan, 20 Mei 2016

Dosen Pengampu :
Muhammad Hadid, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Ayuningtias Adilla Nursulistiyani 07161013
Fadhila Zulfa Mawaddah 07161021
Frans Samuel S 07161023
Ghea Lestari 07161025
Muhammad Airy Ichlasul Rana 07161047
Muhammad Daffa Abieza Ihsan 07161051

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Perencanaan dan Permodelan Transportasi ini dengan baik meskipun terdapat
kekurangan dalam makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
pengetahuan kita mengenai fungsi jalan tol secara umum, selain itu juga
mengetahui sistem jalan tol di Jerman, khususnya di Kota Berlin. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan
mengenai jalan tol secara umum, selain itu juga mengetahui sistem jalan tol di
Jerman, khsusunya di Kota Berlin. Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi para
pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Balikpapan, 18 Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Jalan Tol dan Pintu Tol ................................................................................ 3
2.2 Pelayanan Jalan Tol ...................................................................................... 4
2.3 Tujuan dan Manfaat Jalan Tol ...................................................................... 5
2.4 Sistem Jalan Tol Negara di Eropa ................................................................ 5
2.5 Gambaran Umum Kota Berlin – Jerman ...................................................... 7
2.6 Sistem Transportasi ...................................................................................... 8
2.7 Sejarah Pembangunan Tol di Jerman ......................................................... 11
2.8 Sistem Jalan Tol di Jerman (Autobahn) ..................................................... 12
2.9 Jalan Tol Khusus Sepeda ............................................................................ 17
BAB III. PENUTUP ............................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 19
3.2 Saran ........................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Kota Berlin ................................................................................ 8


Gambar 2. 2 Jalan Tol Pertama Jerman ............................................................... 11
Gambar 2. 3 Jalan Tol Jerman Pada Tahun 1900an ............................................ 12
Gambar 2. 4 Pola penomoran Autobahn di Jerman ............................................. 13
Gambar 2. 5 Ilustrasi Peraturan Berkendara di Jalan Tol Jerman ....................... 14
Gambar 2. 6 Jalan Tol Jerman ............................................................................. 16
Gambar 2. 7 Jalan Tol Jerman ............................................................................. 17
Gambar 2. 8 Jalan Tol Sepeda di Jerman ............................................................ 17

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Ringkasan Transportasi Umum di Berlin ............................................ 10


Tabel 2. 2 Angka kecelakaan Di Jalan Negara Jerman ........................................ 15

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan penduduk memberikan dampak yang besar terhadap
perkembangan suatu kota. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk suatu
kota, menandakan semakin meningkatnya kebutuhan hidup untuk menunjang
kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak dari peningkatan penduduk pada suatu
kota adalah meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal, perkantoran, hingga
pusat perbelanjaan. Untuk mendukung mobilitas penduduk yang semakin
meningkat, diperlukan infrastruktur yang dapat mendukung mobilitas penduduk
tersebut. Infrastruktur berupa jalan memiliki peranan penting dalam mendukung
mobilitas penduduk suatu kota. Kegiatan distribusi barang, jasa, dan aktivitas
lainnya memerlukan infrastruktur jalan yang baik. Infrastruktur jalan yang buruk
dapat menyebabkan terganggunya aktivitas perekonomian pada suatu kota. Untuk
mencegah hal tersebut, maka diperlukan infrastruktur berupa jalan khusus yang
terbebas dari hambatan. Jalan yang bebas hambatan tersebut adalah jalan tol.
Jalan tol merupakan jalan khusus yang menggunakan sistem bayar untuk
melalui jalan tersebut. Sistem pembayaran jalan tol dapat dilakukan di gerbang
masuk maupun gerbang keluar jalan tol. Jalan tol dapat mempersingkat waktu
tempuh kendaraan, sehingga distribusi barang maupun jasa dapat dilakukan dengan
efisien. Oleh karena itu, jalan tol memiliki peranan penting dalam mendukung
mobilitas penduduk maupun distribusi barang.
Jalan tol menjadi pilihan utama bagi penduduk kota-kota besar di Indonesia. Di
Indonesia, jalan tol umumnya menggunakan sistem bayar yang dapat ditemukan di
Pulau Jawa dan Bali. Berbeda halnya dengan jalan tol di Jerman, khususnya kota
Berlin yang membebaskan penggunaannya dari tarif tol. Kota Berlin sendiri
merupakan ibukota Jerman yang memegang peranan penting. Berlin merupakan
pusat pemerintahan dan ekonomi di Jerman. Selain itu, Berlin juga salah satu kota
terbesar di Uni Eropa dari segi jumlah penduduk. Mobilitas penduduk yang tinggi
menjadikan jalan tol (Autobahn) memegang peranan penting untuk mendukung
distribusi barang dan jasa di Berlin.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah jalan tol ini sebagai berikut:
1. Bagaimana jenis-jenis pelayanan pada jalan tol
2. Bagaimana dengan sistem jalan tol di Eropa?
3. Bagaimana dengan sistem jalan tol di Kota Berlin, Jerman?
4. Bagaimana sejarah pembangunan jalan tol di Jerman?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada makalah jalan tol ini sebagai berikut:
1. Mengetahui jenis-jenis pelayanan pada jalan tol.
2. Mengetahui sistem jalan tol di Eropa.
3. Mengetahui sistem jalan tol di Jerman, khusunya di Kota Berlin.
4. Mengetahui sejarah pembangunan jalan tol di Jerman.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jalan Tol dan Pintu Tol


Jalan adalah prasarana hubungan darat yang diperuntukkan bagi lalu lintas
kendaraan, orang dan hewan. Jalan dikelompokkan berdasarkan jalan umum dan
jalan khusus. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan untuk jalan lalu lintas
untuk umum. Jalan khusus adalah jalan yang termasuk selain jalan umum (info tol,
2005). Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban
membayar tol dan merupakan jalan alternatif lintas jalan umum yang telah ada.
Jalan tol diselenggarakan dengan maksud untuk mempercepat pewujudan jaringan
jalan dengan sebagian atau seluruh pendanaan berasal dari pengguna jalan untuk
meringankan beban pemerintah. Jalan tol diselenggarakan dengan tujuan
meningkatkan efisien pelayanan jasa distribusi guna menujukkan pertumbuhan
ekonomi dengan perkembangan wilayah dengan memperhatikan rencana induk
jaringan jalan. Terdapat beberapa cara utuk mendefinisikan waktu pelayanan, hal
itu tergantung kepada apa yang sedang dilayani. Pelayanan berarti memberikan
suatu kepuasan bagi si penerima jasa yang di berikan kepada pemberi jasa.
Waktu pelayanan adalah waktu yang diberikan dalam melayani penerima jasa
secara efektif dan efesien, dengan waktu cepat dan tepat sehingga penerima jasa
akan merasa puas. Pertambahan volume lalu lintas yang memakai jalan tol akan
menuntut pelayanan yang handal dari pemakai jalan tol tersebut sebagai imbalan
dari sejumlah pembayaran tol yang mereka berikan. Target yang menjadi sasaran
pelayanan jasa jalan tol terkadap pemakai jasa adalah kelancaran, keamanan dan
kenyamanan. Untuk dapat mencapai sasaran tersebut, ditetapkan sebagai tolak ukur
operasionalnya adalah berupa waktu pelayanan di gardu, waktu tempuh jalan tol,
tingkat kelancaran, tingkat fasilitas, tingkat keluhan pelanggan dan standar kerataan
jalan. Pada situasi dimana terdapat banyak jalur masuk station dan juga tersedia
fasilitas pelayanan, maka asumsi pengguna fasilitas pelayanan tunggal dapat
dilakukan asalkan aliran kendaraan terbagi secara merata atau sama di antara
fasilitas-fasilitas yang ada (Martin, 1967).

3
2.2 Pelayanan Jalan Tol
Gerbang tol atau pintu tol adalah tempat pelayanan transaksi tol bagi pemakai
tol yang terdiri dari beberapa gardu dan sarana perlengkapan lainnya (info tol,
2005). Penggunaan gerbang tol diatur sebagai berikut:
a. Bangunan gerbang tol dipergunakan untuk pelaksanaan transaksi tol
b. Digerbang tol, pengguna wajib menghentikan kendaraannya untuk
mengambil atau menyerahkan karcis masuk atau membayar tol
c. Dilarang menaikkan atau menurunkan penumpang, barang, dan hewan di
gerbang tol (PP No. 15 Th 2005 Pasal 25 ayat 4).
Pelayanan jalan tol terbagi tiga yaitu :
1. Pelayanan transaksi, terlihat jelas pada pengemudi tol karena langsung
berhadapan dengan pengemudi. Sehingga dengan adanya dinamika dan
perkembangan tuntutan dari pemakai jalan tol maka perlu diberikan image
yang baik kepada masyarakat mengenai pelayanan saat melakukan
transaksi. Terutama dari pihak petugas tol dengan memberikan pembatas-
pembatas jalan didepan pintu tol dan layanan terbaik. Sehingga pemakai
jalan tol langsung merasakan bagaimana layanan transaksi yang di berikan.
2. Pelayanan lalu lintas, yaitu pelayanan yang dilakukan terhadap kendaraan
yang melalui jalan tol. Pelayanan ini dapat dilihat dari kejadian-kejadian
yang terjadi disepanjang jalan tol. Misalnya menurunnya angka kecelakaan
pada jalan tol. Disediakannya fasilitas patrol, ambulance, pemadam, dan
kendaraan rescue, rambu-rambu lalu lintas sebagai penunjuk arah daerah
batas kecepatan yang dapatdigunakan saat pengguna jalan tol mengalami
kesulitan. Juga penanggulan tanah longsor/banjir yang terjadi pada beberapa
bagian jalan tol.
3. Layanan terhadap pemeliharaan dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu
pemeliharaan rutin, pemeliharaan periodik dan pemeliharaan khusus.
Pemeliharaan rutin dilakukan setiap waktu-waktu tertentu terhadap seluruh
asset jalan tol. Seperti pengecatan garis-garis pembatas jalan, pembatas-
pembatas jalan, dan pengaspalan jalan-jalan yang rusak.

4
2.3 Tujuan dan Manfaat Jalan Tol
Pembangunan jalan tol pada sebuah Negara memiliki tujuan dan manfaat.
Adapun tujuan dari pembangunan jalan tol yaitu:
1. Memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang
2. Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang
pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan
4. Meringankan beban dana pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan.
Berikut ini merupakan manfaat jalan tol yaitu:
1. Pembangunan jalan tol akan berpengaruh pada perkembangan wilayah
dan peningkatan ekonomi
2. Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang
3. Penggunaan jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan
biaya operasi kendaraan (BOK) dan waktu disbanding apabila melewati
jalan non tol
4. Badan usaha mendapatkan pengembalian investasi melalui pendapatan tol
yang tergantung pada kepastian tarif tol

2.4 Sistem Jalan Tol Negara di Eropa


Di Jerman, penggunaan jalan tol masih gratis. Sedangkan di Austria dan
Perancis, mobil yang menggunakan jalan tol dipungut bayaran. Dalam perundingan
koalisi, Jerman mulai mendiskusikan sistem jalan tol berbayar. Ada dua sistem
pembayaran tol di Eropa, yaitu sistem berlangganan menurut jangka waktu tertentu,
atau pembayaran menurut jarak (kilometer) yang ditempuh.
Di Austria, pembayaran jalan tol mulai diterapkan tahun 1997. Pada awalnya,
kebanyakan orang menolak pembayaran jalan tol. Tapi sekarang hal itu tidak
diperdebatkan lagi. Pemasukan digunakan hanya untuk proyek perbaikan jalan
yang membuat sistem pembayaran dapat diterima. Pemasukan dari jalan tol di
Austria diinvestasikan langsung untuk perbaikan jalan.
Menurut Bernd Wiesinger, pemasukan jalan tol dianggap penting untuk
Austria. Sebab ada 2200 kilometer jalan tol, 150 terowongan, dan 5200 jembatan
yang harus selalu diawasi dan diperbaiki. Pemasukan dari jalan tol berbayar di
Austria mencapai 1,5 miliar Euro per tahun. Bagi warga Austria, harga jalan tol

5
tidak terlalu mahal. Tarifnya dipungut berdasarkan pemakaian dalam jangka waktu
tertentu. Untuk itu disediakan vinyet untuk satu tahun seharga 80,60 Euro. Ada juga
vinyet dua bulan seharga 24,20 Euro. Untuk penggunaan sepuluh hari, harganya
8,30 Euro.
Pembayaran dengan sistem vinyet hanya dimaksudkan untuk sementara.
Pemerintah Austria sebelumnya ingin menerapkan pembayaran dengan sistem jarak
tempuh. Namun ternyata, sistem vinyet berfungsi baik dan biayanya jauh lebih
murah. Untuk administrasi vinyet diperlukan biaya sekitar 7 persen dari seluruh
pemasukan jalan tol. Sedangkan untuk penerapan sistem dengan jarak tempuh,
dapat menghabiskan biaya sampai 15 persen. Karena itu, Austria tetap akan
menggunakan sistem vinyet.
Di Italia, Spanyol dan Perancis situasinya berbeda. Di Perancis, kebanyakan
jalan tol adalah milik swasta. Sehingga pada kebanyakan jaringan jalan tol dipungut
biaya. Pada pintu jalan tol dibangun gardu-gardu pembayaran. Biaya penggunaan
jalan tol sekitar 7 sen Euro per kilometer. Sebagian dari dana pemasukan menjadi
laba bagi perusahaan pemilik jalan tol. Sisanya digunakan untuk memperbaiki
jalan.
Menurut Bernhard Wieland dari Universitas Teknik di Dresden, sistem ini bisa
saja dipakai di jalan tol Jerman, tapi masih terlalu sederhana. Seharusnya
pengendara mobil juga membayar sesuai dengan kepadatan jalan tol. Sehingga akan
terlihat jelas, jalan mana yang memerlukan perbaikan dan bagaimana pemasukan
dari jalan tol harus digunakan. Sistem pembayaran sesuai jarak tempuh sebenarnya
lebih baik. Sedangkan sistem vinyet seperti di Austria semacam sistem Flatrate bagi
penggunaan jalan.
Sistem vinyet memang tidak memperdulikan jarak yang ditempuh sebuah
mobil. Tapi sistem ini dalam prakteknya lebih mudah diterapkan. Apalagi banyak
orang yang tinggal di luar kota dan harus menempuh jarak cukup jauh ke tempat
kerjanya. Bagi mereka, sistem dengan jarak tempuh akan menjadi terlalu mahal.
Sistem Flatrate sudah diterapkan untuk kereta api dan bus. Untuk alat transportasi
ini juga ada tiket bulanan atau tahunan.

6
2.5 Gambaran Umum Kota Berlin – Jerman
Berlin merupakan ibukota dari republik federasi Jerman dan merupakan satu
dari 16 negara bagian yang ada disana. Dengan populasi hampir 3,5 juta jiwa, Berlin
menjadi kota terbesar di Jerman. Kota berlin terletak di bagian timur laut Jerman
tepatnya di tepi sungai Spree. Kota ini merupakan pusat kawasan metropolitan
Berlin-Brandenburg yang memiliki sekitar 4,5 juta penduduk di lebih dari 180
negara. Karena berlokasi di dataran Eropa yang datar, Berlin dipengaruhi oleh iklim
musiman sedang. Sekitar sepertiga dari kawasan kota terdiri dari hutan, taman,
kebun, sungai dan danau.
Pada abad ke-13 Berlin tercatat sebagai Ibukota Magraviate Brandenburg,
selanjutnya Kerajaan Prusia (1701-1918), Kekaisaran Jerman (1871-1918),
Republik Weimar (1919-1933), dan Reich (1933-1945). Berlin pada tahun 1920
adalah kota terbesar ketiga di dunia. Setelah Perang Dunia II, kota ini dibagi Berlin
Timur menjadi ibukota Jerman Timur, sementara Berlin Barat menjadi ibukota
Jerman Barat, dikelilingi oleh Tembok Berlin (1961-1989). Setelah reunifikasi
Jerman pada tahun 1990, kota ini ditunjuk sebagai ibukota Jerman yang telah
bersatu dan menjadi tempat bagi 158 kedutaan asing.
Saat ini Kota Berlin terbagi atas 12 Bezirke (seperti Kabupaten) dan 96
Ortsteile (seperti Kecamatan). Luas Kawasan Kota Berlin secara keseluruhan
891.85 km2 dengan kepadatan penduduk 3.944 jiwa/km2 (Per 31 Desember 2013).
Berlin adalah kota budaya, politik, media, dan ilmu pengetahuan. Ekonomi
Kota Berlin disokong perusahaan-perusahaan teknologi tinggi dan sektor jasa,
meliputi beragam industri kreatif, fasilitas penelitian, perusahaan media, dan
tempat konvensi. Tahun 2013 pertumbuhan ekonomi di Berlin sebesar 1,2% dan
total 109.2 milyar Euro.
Berlin berfungsi sebagai hubungan benua untuk udara dan kereta api. Lalu
lintas nya memiliki jaringan transportasi umum yang sangat kompleks. Mayoritas
moda transportasi yang digunakan adalah kereta dan bus (transportasi massal)
menyusul sepeda, dan mobil.

7
Gambar 2. 1 Peta Kota Berlin
Sumber : Google Image, 2018

2.6 Sistem Transportasi


Transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan atau lebih familiar
dengan sebutan sebagai EST (Environment Sustainable Transport) seringkali
dibahas di banyak seminar transportasi dan lingkungan. EST berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dan sumber daya alam (contoh: bahan
bakar minyak). Diketahui bahwa emisi dari pembakaran bahan bakar kendaraan
bermotor sangat memberikan kontribusi pada kerusakan global dan lokal terhadap
ekosistem dan kesehatan manusia. Masalah lain yang berhubungan dengan
kendaraan bermotor adalah kecelakaan lalu lintas, tingkat kebisingan yang tinggi
dan membahayakan kesehatan manusia, serta pola pemanfaatan lahan yang
mengganggu habitat, pola migrasi, dan integritas ekosistem. Untuk itu, dengan
adanya proyek transportasi OECD dalam EST dilakukan untuk membantu
menanggapi kecenderungan yang terjadi dan membuat transportasi berkelanjutan.
OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) yaitu
sebuah organisasi kerjasama ekonomi dan pembangunan dalam EST yang
mendefinisikan EST sebagai salah satu yang tidak membahayakan kesehatan
masyarakat atau ekosistem dan memenuhi kebutuhan untuk akses yang konsisten
dengan penggunaan sumber daya terbarukan dibawah tarif regenerasi dan
penggunaan sumber daya yang tidak terbarukan.
Berlin, sebuah kota industri berpenduduk 3,5 juta jiwa. Secara keseluruhan,
pola angkutan umum darat di Berlin terdiri atas kereta, tram dan bus yang mampu

8
menjangkau hampir seluruh daerah hunian di Berlin. Pola angkutan umum darat
dikelompokan menjadi dua yaitu angkutan jarak jauh (Fernverkehr) dan angkutan
jarak dekat (Nahvehrker). Pola angkutan jarak jauh menggunakan kereta dan
dikelola oleh perusahan negara bernama Deutche Bahn (DB). Sedangkan pola
angkutan jarak dekat merupakan gabungan dari bus, tram dan kereta yang dikelola
oleh perusahaan transportasi daerah Berliner Verkehrsbetriebe (BVG). Perusahaan
pengelola tersebut memiliki kewenangan untuk menentukan jadwal, tarif dan rute
di kawasan masing-masing.
Infrastruktur transportasi Berlin sangat kompleks, menyediakan berbagai
macam mobilitas perkotaan. Sebanyak 979 jembatan sepanjang 197 km (122 mil)
dari saluran air dalam kota. Total panjang jalan kota Berlin 5334 km (3314 mil),
sepanjang 73 km (45 mil) adalah jalan raya ("Autobahn"). Pada tahun 2006,
1.416.000 kendaraan bermotor yang terdaftar di kota Berlin. Komposisi
kepemilikan mobil adalah 358 mobil per 1.000 penduduk pada tahun 2008
(570/1000 di Jerman). Berlin sebagai kota global barat merupakan salah satu angka
terendah mobil per kapita. Jalur rel jarak jauh menghubungkan Berlin dengan
semua kota besar di Jerman dan dengan banyak kota di negara-negara tetangganya
di Eropa. Jalur rel Regional menyediakan akses ke daerah sekitarnya dari
Brandenburg dan Laut Baltik . Berlin Hauptbahnhof adalah yang stasiun kereta api
terbesar di Eropa. Deutsche Bahn merupakan kereta yang melayani tujuan domestik
seperti Hamburg, Munich, Cologne dan lain-lain . Stasiun ini juga menjalankan
layanan kereta api ekspres manuju bandara, serta beberapa tujuan internasional,
misalnya Wina, Praha, Zürich, Warsawa dan Amsterdam.
Untuk mewujudkan mutu pelayanan yang merata, perusahaan pengelola
menerapkan strategi “satu jadwal, satu tarif, satu karcis”. Perusahaan transportasi
di beberapa kota terdekat akan membuat kesepakatan untuk bersama-sama
menerapkan strategi tersebut sehingga sebuah karcis tidak hanya berlaku dalam satu
kota saja tetapi juga di daerah sekitarnya. Satu jadwal artinya perjalanan setiap pola
angkutan sepanjang rute sudah terjadwalkan. Angkutan hanya boleh berhenti pada
halte atau tempat pemberhentian yang telah ditentukan dan sesuai waktu yang
dijadwalkan. Jadwal tersebut ditempel pada setiap halte sehingga pengguna
angkutan dapat membacanya setiap saat. Selain itu, jadwal tersebut dapat dilihat

9
melalui internet sehingga memungkinkan pengguna angkutan umum membuat
rencana perjalanan sebelumnya. Sedangkan satu tarif artinya semua jenis angkutan
memiliki tarif yang sama. Besarnya tarif tidak didasarkan pada jenis pola angkutan
melainkan tergantung dari jarak yang ditempuh. Dengan demikian penumpang
dapat memilih jenis angkutan (bus, tram atau kereta) yang disukai atau yang
tercepat mencapai tujuan. Berbagai macam diskon dan insentif juga diberikan
kepada pelanggan berdasarkan tingkat frekuensi penggunaan atau jumlah
rombongan. Kemudahan lain yang ditawarkan kepada penumpang adalah
penggunaan satu karcis yang berlaku untuk semua jenis pola angkutan. Karcis
tersebut dapat diperolah lewat mesin-mesin penjual yang disediakan di stasiun
kereta, halte bus, bus, tram atau membeli langsung pada petugas. Karena alasan
kenyamanan dan biaya operasional, pemeriksaan karcis terhadap penumpang hanya
dilakukan secara berkala dan acak. Oleh karenanya kejujuran penumpang menjadi
salah satu bagian penting dalam keberhasilan sistem angkutan umum di Berlin.
Tabel 2. 1 Ringkasan Transportasi Umum di Berlin
Sistem Stasiun/ Jalur/ Penumpang/th. Operator/Ket.
Panjang
166 / 15 / 331 km DB/ Kebanyakan merupakan
S-Bahn 376 million sistem rel bawah tanah.
(206 mi)
DB/ Kebanyakan merupakan
173 / 10 / 147 km sistem rel bawah tanah.
U-Bahn 457 million
(91 mi) Pelayanan 24 jam saat akhir
pekan
398 / 22 / 192 km BVG/ Beroperasi di Boroughs
Tram 171 million
(119 mi) bagian timur
BVG/ Melayani perjalanan di
2627 / 147 /
Bus 407 million semua borough. Hanya dibuka
1,626 km (1,010 mi)
46 Jalur untuk Malam hari
BVG/semua moda transportasi
Ferry 6 lines bisa diakses dengan tiket yang
sama
Sumber : Berliner Verkehrsbetriebe (BVG) dan Deutsche Bahn (DB)

Untuk angkutan pribadi warga kota Berlin menggunakan sepeda dan sebagian
kecil menggunakan mobil. Jalur sepeda di Berlin mencakup kawasan yang sangat
luas dan juga terkoneksi dengan baik dengan transportasi massal. Bagi sebagian
pekerja, berlangganan transportasi publik mungkin terlalu mahal (sekitar Rp. 1 juta

10
untuk tiket bulanan) sehingga warga Berlin banyak yang menggunakan sepeda.
Yang menarik adalah sepeda bisa diberi ruang untuk dimasukkan ke dalam U-Bahn
dan S-Bahn.

2.7 Sejarah Pembangunan Tol di Jerman


Pada 6 Agustus 1932, diresmikan jalan tol pertama Jerman, yang
menghubungkan Köln dengan Bonn. Dulu belum disebut Autobahn. Nama julukan
resminya Kraftwagenstraße (jalan untuk mobil). Sementara ini dari jalan tol
pertama sepanjang 20 kilometer antara Köln-Bonn, sudah berkembang menjadi
jaringan jalan tol hampir sepanjang 13.000 km di seluruh Jerman.

Gambar 2. 2 Jalan Tol Pertama Jerman


Sumber : Google Image, 2018

Pembangunan Autobahn A 555 yang menghubungkan kedua kota di tepi Rhein


berlangsung selama tiga tahun dan menghabiskan biaya sebesar 8,6 juta
Reichsmark. Pembangunan jalur tol tersebut mendapat dorongan besar dari Konrad
Adenauer, yang merupakan walikota Köln. Tapi status jalur Köln-Bonn sebagai
Autobahn hanya bertahan setengah tahun.
Setelah Nazi mengambil alih kekuasaan tahun 1933, A555 diturunkan
kategorinya menjadi jalan desa, agar Nazi bisa memproklamirkan diri sebagai
pembangun jalan tol pertama. Nazi mempercepat perluasan pembangunan
Reichsautobahn dan menyalahgunakannya untuk tujuan propaganda. Pembangunan
itu dulu ditujukan memerangi tingginya tingkat pengangguran dan meningkatkan
mobilitas penduduk.

11
Gambar 2. 3 Jalan Tol Jerman Pada Tahun 1900an
Sumber : Google Image, 2018

Menurut rencana awal, jaringan jalan tol akan bertambah 1.000 km per tahun.
Ini hanya akan berhasil sampai 1938. Sejak 1940 tahanan perang dipekerjakan
dalam pembangunan. Antara 1941-1942 proyek pembangunan jalan tol hampir
dihentikan total. Seberapa jauh pembangunan jalan tol terinspirasi persiapan perang
masih kontroversial.
Pada tahun-tahun kebangkitan ekonomi pasca Perang Dunia II, jalan tol di
Jerman mengalami masa emas. Semakin banyak warga yang mampu membeli
mobil. Pukulan hebat dialami industri otomotif tahun 1973. Pertama kalinya dalam
sejarah, Jerman diberlakukan larangan menggunakan mobil. Penyebabnya adalah
embargo minyak OPEC, sehubungan perang Timur Tengah ke-empat.

2.8 Sistem Jalan Tol di Jerman (Autobahn)


AutoBahn merupakan sarana transportasi berupa jalur jalan tol atau jalan
berkecepatan tinggi. Mirip dengan jalan raya kecepatan tinggi di negara-negara
lain, autobahn memiliki beberapa jalur lalu lintas di setiap arah, dipisahkan oleh
penghalang utama dengan dan akses terbatas pada kendaraan bermotor dengan
kecepatan tertinggi lebih dari 60 km/h (37 mph). Semua jalur keluar Autobahn ke
arah kanan sehingga bahu kanan yang disediakan selebar 120 cm. Kecepatan desain
adalah sekitar 160 km/h (99 mph) di kawasan yang datar tapi kecepatan desain yang
lebih rendah digunakan di medan berbukit atau pegunungan. Jalan di Autobahn

12
memiliki tebal 686 milimeter atau sekitar 27 inchi sehingga cukup kuat dan
memiliki usia pakai panjang yang diperkirakan dapat mencapai usia sekitar 40
tahun.
Autobahn yang pertama kali beroperasi dan jalan tol pertama di dunia adalah
jalur yang menghubungkan Frankfurt am Main ke Darmstadt yang telah selesai
pembangunannya pada tahun 1935. Semua autobahn diberi nama dengan
menggunakan huruf kapital A, yang hanya singkatan dari "Autobahn" diikuti oleh
kosong dan nomor (misal A 8). Para autobahn utama yang ada di seluruh Jerman
memiliki satu nomor digit. Autobahn pendek yang penting daerah (misalnya
menghubungkan dua kota besar atau daerah di Jerman) memiliki nomor dua digit
(misal A 24, yang menghubungkan Berlin dan Hamburg). Sistem penomoran ini
seperti gambar 2.4 Kota berlin memiliki kode 10-19.

Gambar 2. 4 Pola penomoran Autobahn di Jerman


Sumber : Google Image, 2018

Sampai dengan tahun 2013, jaringan autobahn Jerman memiliki panjang total
sekitar 12.845 km dengan persentase 31% dari total pergerakan kendaraan di
Jerman. Dari penggunaannya, jalan tol ini terdiri atas empat jalur. Jalur paling kiri
diperuntukkan bagi kendaraan yang ingin melaju dengan sangat kencang,
sedangkan paling kanan digunakan oleh kendaraan yang memiliki masalah.
Sedangkan untuk truk, dapat menggunakan jalur seperti mobil pada umumnya dan

13
boleh melaju dengan kecepatan 80 km per jam dan kecepatan minimum 60 km per
jam seperti trailer. Rambu informasi di jalan raya tetap harus diperhatikan oleh para
pengguna autobahn.
Selain autobahn atau jalan tol, Jerman memiliki jalur lain seperti di dalam
kota, serta jalur jalan yang menghubungkan satu kota dengan kota lain. Kecepatan
yang ditetapkan untuk masing-masing jalan selain autobahn berbeda-beda.
Kecepatan maksimum di dalam kota hanya 50 km per jam. Namun untuk di dalam
kota seperti di kawasan perumahan atau sekolah rata-rata hanya 30 km per jam.
Sedangkan untuk jalur yang menghubungkan antar-kota kecepatannya berkisar
antara 70 km per jam hingga 100 km per jam.
Sanksi tegas ditetapkan bagi pengemudi yang melanggar ketentuan oleh
otoritas lalu lintas di Jerman. Parkir sembarangan, berkendara dengan kecepatan
yang tidak sesuai ketentuan akan dikenakan sanksi, melanggar rambu seperti tanda
berhenti ataupun melanggar lampu lalu lintas, merupakan pelanggaran yang paling
umum terjadi di sana. Khusus untuk pelanggaran terhadap batas kecepatan,
teknologi dan penggunaan kamera di jalan dapat memantau para pelanggar. Secara
keseluruhan, panjang jalan yang ada di Jerman mencapai 65 ribu kilometer. Biaya
pemeliharaan untuk menjaga dan memelihara jaringan infrastruktur transportasi di
Jerman, setiap tahunnya mencapai 6,5 miliar euro.

Gambar 2. 5 Ilustrasi Peraturan Berkendara di Jalan Tol Jerman


Sumber : Google Image, 2018

14
Otoritas lalu-lintas di Jerman telah menerapkan sistem lalu lintas yang cukup
baik. Salah satunya dengan sistem bundaran. Untuk mengatur lalu-lintas, Jerman
memakai sistem bundaran di banyak lokasi, termasuk di pintu masuk dan ke luar
autobahn dan di titik-titik pertemuan beberapa jalan. Salah satu bundaran terbesar
terletak di Berlin yang setiap harinya dilintasi sekitar 60 ribu kendaraan. Sistem
tersebut terlihat lebih efektif untuk memitigasi kemacetan di Jerman daripada
dengan traffic light atau lampu lalu lintas
Dari segi keselamatan lalu lintas, terdapat 13% kecelakaan terjadi di Autobahn
dengan tingkat kematian 1.9/miliar perjalanan/km, masih lebih rendah dari jalan
perkotaan sebesar 4,7 dan jalan pedesaan 6,6. Di samping itu untuk menjaga
kenyamanan dan mencegah terjadinya kecelakaan disediakan fasilitas pendukung
autobahn antara lain :
a. Telepon Darurat, terdapat sekitar 16.000 telepon sepanjang jaringan
autobahn. Meskipun meningkatnya penggunaan ponsel, masih ada sekitar
700 panggilan yang dibuat setiap hari.
b. Rest Area, rambu untuk rest area dilengkapi ikon untuk mengumumkan apa
jenis fasilitas yang dapat peroleh pengguna autobahn.

Tabel 2. 2 Angka kecelakaan Di Jalan Negara Jerman

Fatalities per
Road Injury Injury Fatality
Fatalities 1000 Injury
Class Crashes Rate* Rate*
Crashes

Autobahn 18,452 428 0.082 1.9 23.2


Urban 199,650 977 0.958 4.7 4.9
Rural 73,003 1,934 0.249 6.6 26.5
Total 291,105 3,399 0.401 4.6 11.6

Meskipun berkendara dengan kendaraan pribadi di Jerman terasa nyaman,


tetapi memakai mobil di Jerman merupakan hal mewah dan mahal. Selain harus
membayar bensin cukup mahal, warga Jerman pemilik mobil pribadi, harus
melengkapi perizinan mengendara dengan asuransi dan keanggotaan ADAC
perusahaan jasa derek mobil di Jerman, jika tidak ingin dikenakan ongkos derek
mobil yang mahal jika mobil mogok di jalan raya. Dengan mahalnya penggunaan
kendaraan pribadi, serta rawannya kecelakaan lalu-lintas, menggunakan angkutan
umum massal menjadi pilihan utama bagi sebagian besar warga Jerman.

15
Jaringan autobahn Jerman memiliki panjang total yang menempati peringkat
terpanjang keempat di dunia setelah Interstate Highway System di Amerika Serikat,
National Trunk Highway System (NTHS) di Republik Rakyat Cina dan National
Highway di India.
Sejak awal tahun 2005, pemerintah memberlakukan tarif penggunaan autobahn
bagi truk dan mobil pengangkut barang. Sedangkan, mobil penumpang bisa
menggunakan autobahn tanpa dipungut biaya. Ongkos pembangunan dan
pemeliharaan autobahn didapatkan dari pajak bahan bakar minyak, pajak
lingkungan, dan pajak kendaraan bermotor. Meskipun gratis, pemeliharaan
autobahn tetap menjadi prioritas. Petugas memeriksa setiap meter jalan secara
periodic. Kerusakan yang terjadi akan diperbaiki secepat mungkin.
Keberadaan autobahn sangat bermanfaat secara ekonomi bagi Jerman dan
Eropa pada umumnya. Jalan-jalan ini menjadi sarana penghubung utama bagi
sekitar 45 juta mobil penumpang dan 2,6 juta kendaraan pengangkut barang milik
warga Jerman. Mereka bisa bepergian dari satu bagian ke bagian lain Negara
dengan waktu yang cukup singkat.
Sektor pariwisata berkembang pesat, karena letak Jerman yang berada di
jantung Eropa. Dengan dibukanya hotel, restaurant dan sarana pendukung
pariwisata lainnya, sektor ini telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jerman
secara keseluruhan. Jumlah ekspor dan impor barang yang diangkut juga
meningkat. Jerman tumbuh menjadi Negara yang lebih modern.

Gambar 2. 6 Jalan Tol Jerman


Sumber : Google Image, 2018

16
Gambar 2. 7 Jalan Tol Jerman
Sumber : Google Image, 2018

2.9 Jalan Tol Khusus Sepeda


Jerman merupakan negara maju yang tidak melupakan kebutuhan wargan yang
ingin bersepeda. Belum lama ini, negara tersebut meresmikan jalan tol khusus untuk
sepeda sejauh 5 km. Saat ini bagian awal dari jalan tol khusus sepeda yang
direncanakan akan menjadi sepanjang 100 kilometer ini telah dibuka. Rencananya
jalan ini nanti akan menghubungkan 10 kota dan 4 universitas yang berada di negara
tersebut. Beberapa kota yang akan dilewati oleh jalur tersebut adalah Duisburg,
Bochum, dan Hamm.

Gambar 2. 8 Jalan Tol Sepeda di Jerman


Sumber : Google Image, 2018

17
Jalan tol ini merupakan cara baru para pesepeda untuk berkendara tanpa harus
merasa khawatir terhadap kendaraan roda empat maupun terhalang oleh lampu lalu-
lintas. Tidak hanya itu saja, para pesepeda yang berkendara di jalan tol ini juga
diperbolehkan melaju dengan kencang layaknya jalan tol pada umumnya. Sehingga
bisa dikatakan bahwa jalan tol ini merupakan replica dari autobahn.
Seperti yang sudah dikenal secara umum, autobahn merupakan jaringan jalan
tol yang ada di Jerman, tanpa dibatasi kecepatan maksimum dalam berkendara.
Sekitar 2 juta orang bermukim kurang dari satu mil dari jalan tol tersebut dan
berpotensi memanfaatkannya untuk bersepeda sepanjang hari. Menurut hasil studi,
jika 100 km jalan tol telah terealisasi, maka akan mampu mengurangi kepadatan
lalu-lintas hingga 50 ribu kendaraan.

Gambar 2.5 Jalan Tol Sepeda di Jerman


Sumber : Google Image, 2018

Jalur sepeda ini akan dibuat untuk menghubungkan beberapa daerah di lembah
sungai Ruhr. Setidaknya terdapat dua juta penduduk yang tinggal pada wilayah di
sekitar jalur sepeda tersebut dan dapat memanfaatkannya untuk kegiatan sehari-hari
mereka. Pembangunan jalur sepeda ini diharapkan dapat mengurangi jumlah
kendaraan bermotor yang terdapat di wilayah sekitar. Jalur ini sendiri dibangun
dengan memanfaatkan jalur kereta api yang sudah tidak digunakan lagi di lembah
Ruhr. Saat ini jalan tersebut sudah dibangun sepanjang lima kilometer dan masih
dikembangkan lagi hingga tuntas.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disuguhkan, berikut adalah kesimpulan
yang dapat ditarik:
1. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan
kewajiban membayar tol dan merupakan jalan alternatif lintas jalan umum
yang telah ada.
2. Pelayanan jalan tol terbagi tiga yaitu; Pelayanan transaksi, Pelayanan lalu
lintas, dan Layanan terhadap pemeliharaan.
3. Tujuan dari pembangunan jalan tol yaitu:
- Memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang
- Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang
pertumbuhan ekonomi.
- Meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan
- Meringankan beban dana pemerintah melalui partisipasi pengguna
jalan
4. Manfaat jalan tol yaitu.
- Pembangunan jalan tol akan berpengaruh pada perkembangan
wilayah dan peningkatan ekonomi
- Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang
- Penggunaan jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa
penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) dan waktu disbanding
apabila melewati jalan non tol
- Badan usaha mendapatkan pengembalian investasi melalui
pendapatan tol yang tergantung pada kepastian tarif tol
5. Jalan tol Negara Jerman atau yang biasa disebut dengan AutoBahn
mempunyai kecepatan tertinggi lebih dari 60 km/h (37 mph) dengan
kecepatan desain adalah sekitar 160 km/h (99 mph) dan lebar 120 cm.

19
6. Terdapat 13% kecelakaan terjadi di Autobahn dengan tingkat kematian
1.9/miliar perjalanan/km, masih lebih rendah dari jalan perkotaan sebesar
4,7 dan jalan pedesaan 6,6.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat digunakan pada pembahasan transportasi yang akan
datang:
1. Dibutuhkan pengumpulan data primer guna mempermudah pembahasan
transportasi jalan tol.
2. Perlu melakukan survey lapangan agar pembahasan dapat lebih konkrit

20
DAFTAR PUSTAKA

Car and Driver. 2009. Eight Rules for Driving on German Autobahn.
https://www.caranddriver.com/features/eight-rules-for-driving-on-the-
german-autobahn. Diakses tanggal 16/10/2018
DW.com. 2018. Menjajal Jalan Tol Tanpa Limit di Jerman.
https://www.dw.com/id/menjajal-jalan-tol-tanpa-limit-di-jerman/g43959854.
Diakses tanggal 16/10/2018
Goethe Institut. Autobahn. http://blog.goethe.de/lajuman/archives/74-
Autobahn.html. Diakses tanggal 16/10/18
Kaskus. 2016. Jerman Membangun Jalan Tol Khusus Sepeda.
https://www.kaskus.co.id/thread/568674e631e2e60f788b4567/jerman-
membangun-jalan-tol-khusus-sepeda-sejauh-100-km/. Diakses tanggal
16/10/2018
Merdeka.com. 2016. Jerman kini miliki jalan tol khusus untuk sepeda.
https://www.merdeka.com/gaya/jerman-kini-miliki-jalan-tol-khusus-untuk-
sepeda.html. Diakses tanggan 16/10/2018.
Studi Jerman. 2017. Jalan tol terpanjang di dunia. http://studijerman.com/jalan-tol-
terpanjang-di-dunia/. Diakses tanggal 16/10/2018

21

Anda mungkin juga menyukai