1. Umum
Perencanaan jembatan harus memenuhi pokok-pokok perencanaan sebagai berikut:
1. Kekuatan dan stabilitas struktur,
2. Kenyamanan dan keselamatan,
3. Kemudahan (pelaksanaan dan pemeliharaan),
4. Ekonomis,
5. Pertimbangan aspek lingkungan, sosial dan aspek keselamatan jalan,
6. Keawetan dan kelayakan jangka panjang,
7. Estetika.
2. Rujukan
1. Perencanaan struktur jembatan harus mengacu kepada :
a. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/SE/M/2010 Tentang
Pemberlakuan Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Jembatan
Gantung untuk Pejalan Kaki;
b. Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS 1992 dengan revisi
pada :
1) Bagian 2 dengan Pembebanan untuk Jembatan (SNI 1725:2016);
2) Bagian 6 dengan Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan (RSNI T-12-
2004), sesuai Kepmen PU No.260/KPTS/M/2005;
c. SNI 03-3446-1994 Tata Cara Perencanaan Teknis Fondasi Langsung Untuk
Jembatan;
d. SNI 03-3447-1994 Tata Cara Perencanaan Teknis Fondasi Sumuran Untuk Jembatan
e. SNI 03-6747-2002 Tata Cara Perencanaan Teknis Fondasi Tiang Untuk Jembatan;
f. SNI 2833:2016 Perencanaan Jembatan terhadap Beban Gempa;
g. SNI 8460:2017 Tentang Persyaratan Perencangan Geoteknik.
2. Perencanaan jalan pendekat/oprit harus mengacu kepada:
a. Standar perencanaan jalan pendekat jembatan (Pd T-11-2003).
b. Standar-standar perencanaan jalan yang berlaku (terutama berkaitan dengan
geometrik dan perkerasan jalan)
3. Untuk perhitungan atau analisa harga satuan pekerjaan mengikuti ketentuan:
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016
tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
4. Ketentuan-ketentuan lain yang relevan bila tidak tercakup dalam ketentuan-ketentuan
di atas, harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas.
3. Kriteria
3.1. Umum
1. Umur rencana jembatan gantung adalah 50 tahun untuk komponen-komponen
utama jembatan (fondasi, bangunan bawah, kabel, pilar/menara, gelagar, batang-
batang rangka, sistem lantai).
2. Pembebanan Jembatan Gantung Pejalan Kaki menggunakan beban hidup
sebesar 3 kPa berupa beban terdistribusi dan 20 kN berupa beban terpusat.
3. Geometrik.
a. Ruang bebas vertikal dan horizontal di bawah jembatan mengikuti
standar/ketentuan perencanaan terhadap karakteristik/pola lalu lintas kapal
dengan free board, bila tidak ada lalu lintas kapal maka:
- minimal 0,5 meter (untuk aliran yang dapat dikontrol/saluran irigasi)
- minimal 1,0 meter (untuk aliran sungai yang tidak membawa hanyutan)
- minimal 1,5 meter (untuk aliran sungai yang membawa hanyutan)
dari muka air banjir dengan periode ulang 20 tahun.
b. Jembatan harus dilengkapi dengan tangga inspeksi dan dudukan untuk
bangunan atas.
4. Material:
a. Mutu beton bangunan bawah (pilar dan blok angkur) dan fondasi fc’ 30 MPa
atau minimal fc’ 20 MPa untuk daerah sulit (desa).
b. Mutu baja tulangan menggunakan BJTP 24 untuk < D13 dan BJTD 32 atau
BJTD 39 untuk > D13 dengan variasi diameter tulangan dibatasi paling
banyak 3 ukuran.
5. Untuk memudahkan validasi koreksi atas gambar rencana, gambar rencana
diusahakan sebanyak mungkin dalam bentuk gambar tipikal dan gambar standar.
3.2. Standar Bangunan Atas Jembatan Gantung Pejalan Kaki Simetris Pengadaan
Tahun Anggaran 2020
1. Jembatan Gantung pengadaan tahun anggaran 2020 merupakan jembatan gantung
rigid - simetris dengan variasi bentang yaitu 42 m, 60 m, 84 m, 96 m dan 120 m.
2. Bangunan bawah jembatan gantung terdiri dari blok angkur, pilar dan blok ikatan
angin (hanya untuk bentan 96 m dan 120 m).
3. Gaya pada reaksi perletakan dan kabel untuk beban layan pada semua variasi
jembatan disampaikan dalam 3 konfigurasi sudut backstayed.
4. Perencanaan bangunan bawah diharapkan berada pada konfigurasi sudut
backstayed 27º (kondisi paling ideal) hingga 35º, maka dibatasi maksimum sudut
backstayed adalah 45º dan desain perencanaan pondasi harus didiskusikan dengan
Direktorat Jembatan.
3.3. Perencanaan Aliran Sungai
1. Ruang pengawasan jalan untuk jembatan di hulu dan di hilir paling sedikit 100
meter atau ditentukan berdasarkan sifat dan morfologi sungai (minimal 5
kelokan).
2. Bagian sungai jembatan harus dievaluasi minimal 500 meter ke arah hulu /hilir
dari jembatan meliputi hidrologi, pola aliran, morfologi sungai, lokasi scouring
yang membahayakan konstruksi jembatan.
3. Informasi pada point 2 di atas dapat diperloleh dengan menggunakan drone,
survey dan data-data yang diperoleh dari instansi terkait dan masyarakat sekitar.
4. Lokasi jembatan dengan penempatan bangunan bawah menghindari daerah
tikungan/belokan sungai dengan kondisi aliran sungai sangat kompleks
dipengaruhi oleh aliran tak seragam dan gaya sentrifugal
5. Jika penempatan bangunan bawah jembatan tidak dapat menghindari tikungan
sungai atau dekat/berada di penampang basah sungai, maka perlu dibangun
bangunan pengaman/pelindung jembatan, pengaman tebing, pengarah aliran dan
peredam energi air yang disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada.
Memperhitungkan adanya aktivitas eksternal (lingkungan) seperti adanya
bangunan air di hulu/hilir jembatan, galian/tambang material di sungai dekat
jembatan, dll.
PRESANGING
SANGING
TITIK UJUNG KABEL
TITIK UJUNG KABEL
JEMBATAN
V V V
F V1 V2
My My Mx Mx
Hy Hy
Hx Hx Hx Hy = 0 Hy = 0
Pb1 Pb2
B
B
Pb P L
300
1880 50 200 50
940 940
50
H-BEAM 150.150.7.10
DET.1
3550
600
100
150 3250 150
PLATE 20 THK
400
100
600
ASS ∅ 25 mm
1700
PLATE 10 THK
100
1006
900
50
DETAIL 3
4200
4200
3000
1800
SKALA 1:5
900
1006
753
2280
400 1480 400
1700
600
200
600
100 100 100 100
100 100
2480 4200
TAMPAK MELINTANG
TAMPAK MEMANJANG
349
394
1701
157
157
1910
DETAIL 2
157
394
TAMPAK MELINTANG
157
CROSS GIRDER
205 205
DETAIL 1
350 3608
50 250 50
200 3208 200
50
H-BEAM 200.200.8.12
117
PLATE 22 THK
450
117
DET.1 PLATE 12 THK
600
117
600
50
753
1700
DETAIL 1
SKALA 1:5
2940
1006
900
2330
450 1430 450
4200
4200
3000
1800
900
1006
250 250
370 370
1700
4200
600
TAMPAK MELINTANG
600
117 117 117 117
117117117 117117117
117 117
1880
2530 2530
TAMPAK ATAS
TAMPAK MEMANJANG
PILAR
349
394
DETAIL 2
157
157
1701
697
1910
203
394
157
157
CROSS GIRDER
350
50 125 125 50
H-BEAM 250.250.9.14
50
3650
250 3150 250
117
2940
PLATE 25 THK
450
116
DET.1 PLATE 10 THK
600
117
600
50
1700
DETAIL 1
753
1006
900
2600 3020
4200
4200
3000
1800
460 1680 460
900
1006
1700
120 120
120 120
120 120
600
360 360
3400
TAMPAK MELINTANG
600
117 117 117 117
116
116
2140
TAMPAK ATAS
2790
TAMPAK MEMANJANG
349
394
PILAR
DETAIL 2
1701
1910
697
203
394
157
157
394
157
157
410 410
285
498 2000 205 205
DETAIL 1
TAMPAK MEMANJANG
900 900
1006 1006
1700 1700
CROSS GIRDER
TAMPAK MELINTANG
460
50
250 3150 250
120
PLATE 25 THK
2140
ASS ∅25mm
460
120
1070 1070
DET.1
PLATE 10 THK
600
120
600
50
DETAIL 1
1700
753
1006
900
2600 3020
120 120 120 120
460 1680 460 120 120
360 360
4200
4200
3000
1800
3400
900
1006
1700
600
600
2140
TAMPAK MELINTANG
50 50 2790
120 120 120 120
120
120 TAMPAK MEMANJANG
2940
TAMPAK ATAS
349
PILAR
394
142.5142.5
DETAIL 2
1701
1910
394
157
157
694
205 205 205 205
200
410 410
157
394
157
285
498 2000
900 900
1006 1006 TAMPAK MEMANJANG
1700 1700 205 205
11935 (Presanging)
12000
15245
45°
45°
26°
26°
35°
35°
600
2500 ( Chamber)
1 1
4L= 30000 L=120000 4L= 30000
12000
13694
3400
13694
650
65 130 130 130 130 65
350 3050 350
95
H-BEAM 350.350.12.19
170
2500
PLATE 25 THK
1250 1250
700
170
DET.1 ASS ∅ 25 mm
600
PLATE 12 THK
170
95
600
DETAIL 3
SKALA 1:2
1700
1006
3200
900
753
4200
3000
1800
900
1006
1700
130130130130
600
130130130130
520 520
3400
170170 170 170 170 170
600
2500
3300
TAMPAK MELINTANG
170170 170 170 170 170
TAMPAK MEMANJANG
3300
TAMPAK ATAS
PILAR
349
394
142.5142.5
DETAIL 2
1701
1910
394
157
157
694
200
157
394
157
205 205 205 205 142.5 142.2
498 2000
900 900
TAMPAK MEMANJANG 205 205
1006 1006
1700 1700 DETAIL 1
TAMPAK MELINTANG
CROSS GIRDER