Anda di halaman 1dari 46

Rabu, 5 April 2023

Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN NSPK


SEBAGAI DUKUNGAN PENYELENGGARAAN JALAN

Penyaji: Pendamping:
Yudi Hardiana, S.T., M.T. Gede Budi Suprayoga, S.T., M.T., Ph.D
Kepala Subdirektorat Subkoordinator Penyusunan dan Kaji Ulang NSPK
Teknologi Peralatan Infrastruktur Bina Marga Teknologi Peralatan Infrastruktur Bina Marga
Knowledge Sharing bersama Bintek Jatan

Daftar Isi
Daftar Isi

01 PENGERTIAN, PEMRAKARSA, & 04 PENYUSUNAN & PENETAPAN


ACUAN PENYUSUNAN NSPK PROSEDUR

02 PENYUSUNAN & PENETAPAN 05 PENYUSUNAN & PENETAPAN


NORMA KRITERIA

03 PENYUSUNAN & PENETAPAN 06 SIRKULER, LEGAL, DAN


STANDAR PENGENDALIAN DOKUMEN
NSPK
PENGERTIAN, PEMRAKARSA, & ACUAN
PENYUSUNAN NSPK (1/6)
NSPK adalah aturan atau ketentuan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan
penyelenggaraan jalan nasional maupun penyelenggaraan jalan secara umum NSPK DAPAT DIAKSES PADA
WEBSITE BINA MARGA
NORMA
UU, PERPPU, PP, Perpres, Permen, Keputusan Menteri, SE HTTPS://BINAMARGA.PU.GO.ID/
Menteri, SE Dirjen, Keputusan Dirjen
pengaturan atau ketentuan yang bersifat mengikat dalam penyelenggaraan jalan.

STANDAR
SNI, Pedoman, Manual
ketentuan/persyaratan teknis sebagai acuan penyelenggaraan jalan yang mencakup
SNI, pedoman, dan manual.

PROSEDUR
Standar Operasional Prosedur
serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai proses penyelenggaraan
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan.

KRITERIA
Spek Umum, SKh, SKh Interim, Spesifikasi Pengadaan Barang Jasa
ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan suatu hasil atau proses dalam
penyelenggaraan jalan.

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGERTIAN, PEMRAKARSA, & ACUAN
PENYUSUNAN NSPK (2/6)

Pihak dari dalam Direktorat Jenderal Bina Marga


• Unit Kerja di Direktorat/Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Marga
• Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
• Balai Teknik

Pihak dari dalam Kementerian PUPR


Dalam rangka kliring teknologi oleh pengusul teknologi baru
(usulan RSNI yang dilimpahkan tugas perumusannya pada
Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan sebagai Komisi
Teknis)

Pihak dari luar Kementerian PUPR


Dalam rangka kliring teknologi berupa Spesifikasi Khusus Interim

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGERTIAN, PEMRAKARSA, & ACUAN
PENYUSUNAN NSPK (3/6)
TAHAPAN PERSETUJUAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARU/KOMPLEK/NON STANDAR

Jika belum terdapat


standar rujukan

Penerapan teknologi Usulan akan diproses dan Pengusul Teknologi harus Pengesahan persetujuan
baru/kompleks/nonstandar dapat diusulkan dibahas di Direktorat Bina melengkapi dokumen penggunaan Teknologi
dengan surat permohonan Kepala Balai Teknik Jalan dan Jembatan kelengkapan usulan teknologi Baru/Kompleks/Nonstandar
Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional melalui Audiensi baru yang akan diperiksa
kepada Direktur Bina Marga (cq. Direktorat Teknologi melalui daftar SIMAK oleh
Bina Teknik Jalan dan Jembatan) melalui Balai Teknis, Direktorat
Direktorat terkait di Direktorat Jenderal Bina Jenderal Bina Marga
Marga

Pengusul teknologi yang berasal dari


pabrikan/distributor/vendor mengajukan
permohonan kepada Direktur Jenderal
Bina Marga (cq. Direktorat Bina Teknik SURAT EDARAN DIRJEN BINA MARGA
NOMOR 03/SE/Db/2016
Jalan dan Jembatan) dengan
tentang
melampirkan keterangan bahwa teknologi Prosedur Persetujuan Penggunaan Teknologi
Baru/Komplek/Non Standar dan/atau Spesifikasi
diterapkan dalam pelaksanaan konstruksi
Khusus di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga
di Direktorat Jenderal Bina Marga

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGERTIAN, PEMRAKARSA, & ACUAN
PENYUSUNAN NSPK (4/6)
Acuan Menyusun NSPK Bina Marga
SOP/UPM/DJBM-170 tentang Standar Operasional Prosedur
Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)

DALAM SOP INI, MENGATUR KETENTUAN


TATA CARA DAN PROSES PENYUSUNAN
KAJI ULANG NSPK BIDANG JALAN DAN
JEMBATAN DI BINA MARGA, DIMULAI
DARI:

1 USULAN & PENYUSUNAN

2 PEMBAHASAN AWAL

3 PENETAPAN

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGERTIAN, PEMRAKARSA, & ACUAN
PENYUSUNAN NSPK (5/6)

Ketentuan dalam SOP/UPM/DJBM-170

MAKSUD DAN TUJUAN ACUAN


RUANG LINGKUP
• Maksud: sebagai panduan bagi
Menetapkan ketentuan, tata cara, konseptor/pemrakarsa,
dan proses penyusunan maupun pembahas/narasumber, maupun Peraturan Terkait
kaji ulang NSPK bidang jalan dan unit kerja untuk menyusun NSPK termasuk
jembatan di Direktorat Jenderal sesuai dengan ketentuan yang
Bina Marga mulai dari usulan berlaku Perka BSN/PBSN
penyusunan, pembahasan awal • Tujuan: untuk terwujudnya NSPK
sampai dengan penetapannya yang memperhatikan ketentuan
legal maupun ketentuan teknis
terkait serta pengembangan produk
hukum

*Revisi dan kaji ulang NSPK dilakukan setiap 5 tahun sekali atau sesuai kebutuhan
Knowledge Sharing Forum
bersama Bintek Jatan
PENGERTIAN, PEMRAKARSA, & ACUAN
PENYUSUNAN NSPK (6/6)

PRINSIP PENYUSUNAN

KETENTUAN PENYUSUNAN
• TRANSPARAN DENGAN PROSES YANG DAPAT
DIIKUTI OLEH PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
• CUKUP LENGKAP DALAM BATAS LINGKUP YANG • PELAKSANAAN MELALUI
TELAH DITENTUKAN KONSENSUS/KESEPAKATAN DAN TIDAK MEMIHAK
• KONSISTEN, JELAS, DAN AKURAT (IMPARSIAL)
• MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI • DIBUAT SESUAI KEBUTUHAN ORGANISASI DAN
YANG TELAH DICAPAI PADA WAKTU DISUSUN HASILNYA HARUS EFEKTIF UNTUK MENJAMIN
• MEMPERHATIKAN PRINSIP PENYUSUNAN NSPK KETEPATAN MUTU, BIAYA, WAKTU, DAN
• DAPAT DIPAHAMI OLEH PEMANGKU ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN JALAN
• DIBUAT DENGAN MEMPERHATIKAN KEBERADAAN
KEPENTINGAN DAN MASYARAKAT UMUM
PRODUK NSPK YANG SUDAH ADA DAN HARMONIS
• BERORIENTASI PADA PENGGUNA DAN
• MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA PEMANGKU
MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM
KEPENTINGAN UNTUK BERPARTISIPASI DALAM
PENYUSUNAN

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN NORMA (1/6)
Ketentuan Umum mengenai Norma
NORMA
Aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan
jalan nasional maupun penyelenggaraan jalan secara umum
(SOP/UPM/DJBM-170)
Dengan Kata lain, Norma berbentuk Produk hukum.

Produk hukum adalah peraturan perundang-undangan, penetapan, dan


kebijakan untuk melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat (Permen PUPR Nomor 24 Tahun 2020)

Peraturan Perundang-undangan
Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk
atau ditetapkan oleh Lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. (UU P3)

Yang termasuk ke dalam Peraturan Perundang-undangan adalah Undang-Undang,


Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Menteri

Ketentuan penulisan Peraturan Perundang-undangan mengacu pada Undang-Undang


Nomor 12 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Penetapan
Undang 13 Tahun 2022 (UU P3) serta Permen PUPR 24 Tahun 2020 (khusus Permen PUPR) Yang termasuk kedalam penetapan adalah
Keputusan Menteri dan Keputusan Direktur
Kebijakan Jenderal
Yang termasuk kedalam Kebijakan adalah Surat Edaran Menteri, Surat Edaran Direktur
Ketentuan penulisan Kebijakan mengacu pada
Jenderal
Permen PUPR 24 Tahun 2020 dan
Ketentuan penulisan Kebijakan mengacu pada Permen PUPR 24 Tahun 2020 dan SOP/UPM/DJBM-170
SOP/UPM/DJBM-170
Knowledge Sharing Forum
bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN NORMA (2/6)
SOP/UPM/DJBM-170

PERATURAN MENTERI

a. Berisi materi yang diperintahkan oleh peraturan perundang-


undangan yang lebih tinggi atau materi untuk melaksanakan
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan di bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat

b. Peraturan Menteri yang masuk ke dalam Program Legislasi (Proleg)


harus diselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun anggaran.
Pemrakarsa wajib menyertakan Surat Pernyataan kesanggupan
penyelesaian Peraturan Menteri Proleg dalam satu tahun anggaran

c. Kerangka/sistematika Peraturan Menteri terdiri atas:


(i) judul; (ii) pembukaan; (iii) batang tubuh; dan (iv) penutup

d. Format penulisan penomoran Peraturan Menteri sesuai dengan


Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pembentukan dan Evaluasi Produk
Hukum

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN NORMA (3/6)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN MENTERI

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN NORMA (4/6)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN MENTERI (Lanjutan)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN NORMA (5/6)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN MENTERI (Lanjutan)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN NORMA (6/6)
SOP/UPM/DJBM-170

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Teknis

Kebijakan Yang Bersifat Teknis


a. Materi muatan Surat Edaran Direktur Jenderal mencakup:
i. pengefektifan pelaksanaan peraturan perundang-undangan;
ii. kebijakan yang bersifat teknis; dan/atau
iii. pemberlakukan petunjuk pelaksanaan teknis.

b. Kerangka/sistematika Surat Edaran Direktur Jenderal:


(i) judul (ii) pembukaan (iii) batang tubuh (iv) penutup

c. Format penulisan penomoran Surat Edaran Direktur Jenderal:


i. Penomoran dimulai dari 01 dan seterusnya
ii. Setiap pergantian tahun, penomoran kembali dimulai dari 01
iii. Format penulisan sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24 Tahun
2020 tentang Pembentukan dan Evaluasi Produk Hukum

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (1/12)
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) Pihak Yang terlibat dalam Pengembangan SNI

1 2 3 4
Badan
Konseptor/ Komite Teknis/ Narasumber
Standardisasi
Pemrakarsa Sekretariat
Nasional

Tahapan Pengembangan SNI

1 2 3 4 5

a. Penyusunan Konsep a. Penetapan PNPS a. Pembahasan RSNI Jajak Pendapat Penetapan SNI

RSNI Baru/Tambahan/ pada Rapat Teknis (R3 menjadi R4)

b. Pengusulan PNPS Mendesak (R1 menjadi R2)


b. Pemberitahuan b. Pembahasan RSNI
Tindak lanjut PNPS pada Rapat Konsensus
(R2 menjadi R3)

Ketentuan teknis penulisan Rancangan SNI mengikuti Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Nasional Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penulisan Standar Nasional Indonesia
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (2/12)
SOP/UPM/DJBM-170

SNI (Lanjutan)

a. Materi muatan SNI mencakup: iii. Teknis (bersifat normatif):


i. tata cara dan metode uji; dan/atau 1. istilah dan definisi
ii. persyaratan material jalan dan jembatan 2. simbol dan singkatan
b. Kerangka/sistematika SNI terdiri atas: 3. Klasifikasi
i. Pendahuluan (bersifat informatif): 4. Persyaratan
1. halaman sampul 5. pengambilan contoh
2. daftar isi 6. metode uji
3. prakata 7. Penandaan
4. pendahuluan 8. lampiran normatif
ii. Umum (bersifat normatif): iv. Tambahan (bersifat informatif):
1. judul 1. lampiran informatif
2. ruang lingkup 2. bibliografi
3. acuan normatif 3. halaman dalam sampul belakang

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (3/12)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN RSNI BARU

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (4/12)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN RSNI BARU (Lanjutan)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (5/12)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN KAJI ULANG SNI

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (6/12)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN KAJI ULANG SNI (Lanjutan)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (7/12)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN RSNI KEBUTUHAN MENDESAK (FAST TRACK)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (8/12)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN RSNI KEBUTUHAN MENDESAK (FAST TRACK) (Lanjutan )

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (9/12)
SOP/UPM/DJBM-170
iii. Teknis (bersifat normatif):
1. istilah dan definisi (disusun berdasarkan
PEDOMAN/MANUAL urutan alfabet)
2. ketentuan umum (ketentuan-ketentuan
a. Materi muatan Pedoman dan Manual mencakup: bersifat umum yang menjelaskan substansi
i. ketentuan umum penyelenggaraan jalan dan jembatan pedoman)
ii. ketentuan teknis penyelenggaraan jalan dan jembatan 3. ketentuan teknis (ketentuan-ketentuan
iii. proses dan/atau prosedur teknis bersifat teknis yang meliputi tidak terbatas
b. Kerangka/Sistematika Pedoman/Manual: pada: klasifikasi, persyaratan, persiapan,
i. Pendahuluan (bersifat informatif): bahan, survei, pengujian, perencanaan,
1. halaman sampul metode, analisis, pelaksanaan, pengawasan,
2. daftar isi pelaporan, pemeliharaan, pengendalian
3. prakata mutu, dan ketentuan teknis lainnya)
4. pendahuluan (berupa abstrak) 4. proses/prosedur teknis
ii. Umum (bersifat normatif): 5. lampiran normatif
1. judul iv. Tambahan (bersifat informatif):
2. ruang lingkup 1. lampiran informatif
3. acuan normatif (disusun berdasarkan hierarki 2. bibliografi (acuan normatif yang tidak
peraturan, nomor dan tahun) bernomor dan daftar pustaka)
3. halaman dalam sampul belakang
Knowledge Sharing Forum
bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (10/12)
SOP/UPM/DJBM-170

TEMPLATE PEDOMAN/MANUAL

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (11/12)
SOP/UPM/DJBM-170

TEMPLATE PEDOMAN/MANUAL

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN STANDAR (12/12)
SOP/UPM/DJBM-170

TEMPLATE PEDOMAN/MANUAL

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN PROSEDUR (1/3)
SOP/UPM/DJBM-170

xii. wewenang dan tanggung jawab (bila diperlukan)


xiii. kondisi khusus
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) xiv. rekaman/bukti kerja
xv. Lampiran
a. Materi muatan SOP mencakup: c. Pembuatan bagan alir
i. ketentuan umum mengenai pemanfaatan Pembuatan hanya menggunakan lima simbol:
prosedur i. Simbol kapsul/terminator ( ) untuk
ii. tahapan kegiatan mendeskripsikan kegiatan mulai dan berakhir
iii. rekaman/bukti kerja ii. Simbol kotak/process ( ) untuk
b. Kerangka/sistematika SOP terdiri atas: mendeskripsikan proses atau kegiatan eksekusi
i. halaman judul (cover) iii. Simbol belah ketupat/decision ( ) untuk
ii. lembar pengesahan mendeskripsikan kegiatan pengambilan
iii. daftar isi keputusan
iv. lembar distribusi iv. Simbol anak panah/panah/arrow ( ) untuk
v. sejarah dokumen mendeskripsikan arah kegiatan (arah proses
vi. ruang lingkup kegiatan)
vii. maksud dan tujuan v. Simbol segi lima/off-page connector ( )
viii.acuan untuk mendeskripsikan hubungan antar simbol
ix. istilah dan definisi yang berbeda halaman
x. ketentuan umum
xi. tahapan kegiatan: (identitas SOP, bagan alir, dan Simbol bagan alir sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
penjelasan bagan alir) Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN PROSEDUR (2/3)
SOP/UPM/DJBM-170

Contoh Bagan Alir

SOP (Lanjutan)

Format penulisan penomoran SOP:


SOP/(UPM/SMKK)/DJBM – (No.)
SOP : Standar Operasional Prosedur
UPM/SMKK : Unit Penjamin Mutu/Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (dipilih sesuai
dengan substansi SOP)
DJBM : Direktorat Jenderal Bina Marga
No. : Nomor SOP sesuai dengan database Halaman lanjutan
Contoh : SOP/UPM/DJBM-166

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN PROSEDUR (3/3)
ACUAN NORMATIF SOP/UPM/DJBM-170

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 649)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (1/13)
SOP/UPM/DJBM-170

SPESIFIKASI

a. Ketentuan penyusunan Spesifikasi:


i. tidak mengarah kepada merek/produk tertentu dan tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi
dalam negeri
ii. semaksimal mungkin diupayakan menggunakan SNI
iii. metode pelaksanaan logis, realistis, dan dapat dilaksanakan
iv. jadwal waktu pelaksanaan sesuai metode pelaksanaan
v. mencantumkan macam, jenis, kapasitas, dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan
vi. mencantumkan syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
vii. mencantumkan syarat pengujian bahan dan hasil produk
viii. mencantumkan kriteria kinerja produk yang diinginkan
ix. mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran

b. Konsep spesifikasi dapat disusun setelah pelaksanaan kliring teknologi dengan ketentuan yang berlaku.

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (2/13)

PERATURAN TERKAIT SPESIFIKASI UMUM 2018 REVISI 2

UU No. 2 Tahun 2017

tentang Jasa Konstruksi

PERMEN PUPR :
PP No. 22 Tahun 2020 No. 14 Tahun 2020
No. 10 Tahun 2021

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- tentang Standar dan


Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Pedoman Pengadaan
Konstruksi Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia

Perpres No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem


Manajemen Keselamatan
tentang Perubahan atas Peraturan Konstruksi
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (3/13)

DIVISI DALAM SPESIFIKASI UMUM 2018 REVISI 2

1 2 3 4 5
Divisi 5
Divisi 3 Divisi 4
Divisi 1 Divisi 2 Pekerasan Berbutir
Pekerjaan Tanah Pekerjaan
Umum Drainase dan Perkerasan
dan Geosintetik Preventif Beton Semen

6 7 8 9 10
Divisi 9
Divisi 8 Divisi 10
Divisi 6 Divisi 7 Pekerjaan Harian
Rehabilitasi Pekerjaan
Perkerasan Aspal Struktur dan Pekerjaan
Jembatan Pemeliharaan
Lain-lain

INFORMASI UMUM MENGENAI SPESIFIKASI UMUM 2018 REVISI 2


1. Memuat segala peraturan & ketentuan tentang bagaimana pekerjaan harus dikerjakan & berhasil “akhir”
2. Salah satu bagian penting dari dokumen lelang / kontrak
3. Dikenal dengan nama spesifikasi umum (ketentuan teknis bidang jalan dan jembatan)
4. Jika perlu dilengkapi spesifikasi khusus (addendum)
5. Bentuk : berjenjang atau “end result”

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (4/13)

STRUKTUR PENULISAN DALAM SPESIFIKASI UMUM 2018 REVISI 2

1) UMUM 2) BAHAN

a. Uraian cakupan pekerjaan a. Jenis-jenis bahan yang diperlukan


b. Pekerjaan seksi yang lain berkaitan b. Persyaratan mutu bahan yang diminta:
c. Standar rujukan i. Bahan baku
d. Kondisi cuaca yang diizinkan ii. Campuran
e. Mutu pekerjaan dan perbaikan pekerjaan yang iii. Produk akhir
tidak memenuhi c. Jenis dan persyaratan peralatan yg dibutuhkan
f. Penyusunan kesiapan kerja
g. Pengembalian kondisi sebagai akibat pengujian
h. Kondisi tempat kerja
i. Pengendalian lalu lintas 3) PELAKSANAAN
j. Dll
a. Perencanaan campuran
b. Pengadaan bahan
c. Pengangkutan
d. Penghamparan
e. Pemadatan
Knowledge Sharing Forum
bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (5/13)
STRUKTUR PENULISAN DALAM SPESIFIKASI UMUM 2018 REVISI 2 (Lanjutan)

Pengendalian mutu mencakup 2 aspek, yaitu:


Aspek a. Kuantitas : dimensi dari produk
b. Kualitas : mutu dari produk

Pengendalian mutu mencakup 3 tahap, yaitu:


a. Tahap bahan mentah
4) PENGENDALIAN MUTU Tahap b. Tahap bahan campuran (olahan)
c. Tahap bahan terpasang (produk akhir)

Pengendalian mutu mengatur 5 hal, yaitu:


a. Objek pengujian, contoh: pengujian kepadatan
Hal b. Metoda pengujian, contoh: metoda sand cone
c. Target pengujian, contoh: 98 % kepadatan lab
d. Frekuensi pengujian, contoh: setiap 50 m
e. Toleransi hasil pengujian : +/- 2 %, +/- 0.5 cm

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (6/13)
STRUKTUR PENULISAN DALAM SPESIFIKASI UMUM 2018 REVISI 2 (Lanjutan)

a. Pengukuran : bagaimana menentukan nilai mana yang akan dipakai


PENGUKURAN DAN sebagai dasar perhitungan untuk pembayaran dan satuan yang dipakai
5) PEMBAYARAN (buah, panjang, luas atau volume)
b. Pembayaran : Item pembayaran dianggap sebagai mata pembayaran
termasuk satuan jumlah yang dibayar

Contoh mata pembayaran:

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (7/13)
SOP/UPM/DJBM-170

Spesifikasi Khusus adalah spesifikasi yang Spesifikasi Khusus Interim adalah dokumen
menjelaskan tentang item pekerjaan yang khusus atau spesifikasi khusus yang disusun dalam status sementara yang
yang belum biasa dikerjakan dalam penerapannya harus dilakukan dengan pemantauan dan
evaluasi, dan hasilnya menjadi masukan perubahan status
spesifikasi khusus tersebut

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (8/13)
SOP/UPM/DJBM-170

SPESIFIKASI

Format penulisan penomoran Spesifikasi Khusus:


SKh(-/.) n.(no.divisi pekerjaan/A/M).(No.)
SKh : Spesifikasi Khusus
-/. : Untuk spesifikasi khusus atau untuk spesifikasi khusus interim
n : Menyatakan edisi ke berapa dari dokumen spesifikasi khusus
untuk satu seksi pekerjaan tertentu yang telah disusun/direvisi
No. : Nomor Spesifikasi Khusus sesuai database
Contoh : SKh-2.6.28

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (9/13)
SOP/UPM/DJBM-170

TEMPLATE SPESIFIKASI KHUSUS/ SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (10/13)
SOP/UPM/DJBM-170

TEMPLATE SPESIFIKASI KHUSUS/ SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (11/13)
SOP/UPM/DJBM-170

TEMPLATE SPESIFIKASI KHUSUS/ SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (12/13)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR Penyusunan SE DJBM, Pedoman/Manual, SOP, dan Spesifikasi

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENYUSUNAN & PENETAPAN KRITERIA (13/13)
SOP/UPM/DJBM-170

DIAGRAM ALIR Penyusunan SE DJBM, Pedoman/Manual, SOP, dan Spesifikasi (Lanjutan)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
SIRKULER, LEGAL, DAN PENGENDALIAN
DOKUMEN NSPK (1/3)
Sirkuler : Kegiatan mengedarkan lembar kendali produk hukum untuk konfirmasi paraf dari para direktur
terkait dan permintaan ttd Kabag. Hukum dan Komunikasi Publik, Setditjen BM, serta Dirjen BM

Contoh Lembar Kendali

DALAM 1X24 JAM SETELAH


LEGAL DOKUMEN AKAN
DIUNGGAH PADA TAUTAN

https://binamarga.pu.go.id/lacak-nspk/

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
SIRKULER, LEGAL, DAN PENGENDALIAN
DOKUMEN NSPK (2/3)
DALAM SOP INI, MENGATUR KETENTUAN MENGENAI TATA
CARA PENGENDALIAN DOKUMEN NSPK (HARDCOPY DAN
DIGITAL) YANG TELAH DISAHKAN DAN DIDISTRIBUSIKAN
DI DJBM YANG MELIPUTI:
1 PENGUMPULAN KELENGKAPAN

2 KLASIFIKASI DAN PENOMORAN DOKUMEN

3 PENERBITAN

KEGIATAN PENGENDALIAN
4 PERUBAHAN DOKUMEN NSPK MERUPAKAN
PROSEDUR YANG WAJIB
5 PENGGANDAAN DILAKUKAN SETELAH MELALUI
TAHAPAN AKHIR DARI
PROSEDUR LEGALISASI NSPK
6 PENDISTRIBUSIAN

7 KAJI ULANG/REVIU

8 PEMUSNAHAN DOKUMEN YANG SUDAH TIDAK BERLAKU

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
SIRKULER, LEGAL, DAN PENGENDALIAN
DOKUMEN NSPK (3/3)

SURAT EDARAN PEDOMAN DAN SOP DAN


8 SPESIFIKASI UMUM
JENDERAL BINA MANUAL INSTRUKSI KERJA DAN SPESIFIKASI
MARGA KHUSUS

PEMBUBUHAN STATUS DOKUMEN HIERARKI PENERBITAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
TERIMA KASIH

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan

Anda mungkin juga menyukai