DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Pengujian Pembebanan Jembatan

Seksi 7.17 – Spesifikasi Umum

1
 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
UMUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

• Uji beban disarankan oleh AASHTO

“effective means of evaluating the structural response of a bridge”

• Pengujian pembebanan jembatan bertujuan untuk

a) Mengetahui tingkat keselamatan struktur,
b) Mengetahui kapasitas struktur terhadap beban layan (beban lalu lintas),
c) Menentukan kondisi awal operasional jembatan berdasarkan kekakuan struktur.

• Referensi
SNI 1725-2016 : Pembebanan untuk jembatan
SK SNI T-12-2004 : Perencanaan struktur beton untuk jembatan
SK SNI T-03-2005 : Perencanaan struktur baja untuk jembatan

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 2

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
UMUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

• Persiapan teknis
a) Dokumen perencanaan dan gambar (desain dan as built drawings),
b) Diskusi dengan perencana dan pelaksana konstruksi untuk mengetahui kondisi
struktur dan memprediksi perilaku struktur,
c) Membuat model dan Analisa struktur berdasarkan dokumen perencanaan dan
gambar.

• Persiapan administratif
a) Surat permohonan izin pelaksanaan pengujian (instansi teknis terkait),
b) Surat permohonan Kerjasama pelaksanaan pengujian (Kepolisian dan Dinas
Perhubungan terkait),

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 3

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PERALATAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

• Peralatan utama
a) Peralatan uji visual
crack meter, kunci momen, kamera, UPV, hammer test, dll
b) Peralatan uji beban statik
data logger, strain gauge, total station, truk beban
c) Peralatan uji beban dinamik
data logger, accelerometer, balok uji, truk beban
• Peralatan pendukung
kelengkapan panjat, Handy Talky, kamera, cat semprot, meteran, dll
• Peralatan keselamatan kerja
safety hat, safety shoes, sarung tangan

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 4

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PERALATAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Strain gauge baja Accelerometer

Strain gauge beton Deflektometer (LVDT)

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 5

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PERALATAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 6

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PERALATAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 7

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PERALATAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 8

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PERALATAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Distribusi Beban Kendaraan

Roda Depan Roda Belakang

0,2 0,4 0,4

Kode Truk Berat (Kg) No. Kendaraan Kode Truk Berat (Kg) No. Kendaraan
1 32.710 H 1907 CR A 32.240 H 1806 GR
2 32.920 H 1908 CR B 32.250 H 1795 DG
3 33.900 H 1808 GR C 33.340 H 1775 GG
4 33.120 H 1918 EG D 34.360 H 1778 GG
5 32.020 H 1905 CR E 33.640 H 1952 BG
6 32.950 H 1623 NG F 34.920 H 1784 EZ
7 32.370 H 1956 BG G 32.030 H 1824 FG
8 34.740 H 1933 DZ H 32.300 H 1829 GG

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 9

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

• Pengujian beban harus memberikan informasi deformasi dan tegangan

kritis pada struktur
• Pengujian beban harus mencerminkan daya dukung struktur terhadap
beban aktual
• Beban uji harus tidak mengakibatkan kerusakan pada struktur

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 10

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 11

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

23:50

PARKIR TRUK
A1 A2

5 1 A E

6 2 B F

7 3 C G

8 4 D H

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 12

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KOMBINASI BEBAN 4 TRUK

P2 P3
2,75

A
2,75

2 02:05

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 13

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KOMBINASI BEBAN 8 TRUK

P2 P3
7,80 7,80

1 A

2 B 04:45

3 C

4 D

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 14

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KOMBINASI BEBAN 12 TRUK

P2 12,85 12,85 P3
2,75

1 A E

6 2 B 07:20

7 3 C
2,75

4 D H

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 15

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KOMBINASI BEBAN 16 TRUK

P2 17,90 17,90 P3
7,80

5 1 A E

6 2 B F 09:10

7 3 C G
7,80

8 4 D H

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 16

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Pengujian Beban Statis

LENDUTAN ARAH SALATIGA
JEMBATAN SENJOYO
6

2
Lendutan (mm)

0
0 20 40 60 80 100 120
-2

-4

-6

-8

-10
P1 P2 P3 P4
Jarak antar titik (m)

Zero-2 4 Truk 8 Truk 12 Truk 16 Truk

4 Truk Model 8 Truk Model 12 Truk Model 16 Truk Model

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 17

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Pengujian beban dinamis

- Truk melewati balok kayu
- Truk melintasi struktur dengan kecepatan 10 – 30 km/jam

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 18

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Frekuensi Alami/natural frequency

Peak 1 Peak 2 Peak 3 Peak 4 Peak 5
Uraian
(Hz) (Hz) (Hz) (Hz) (Hz)
Pengujian 1 2.56 3.17 5.86 7.08 9.16
Pengujian 2 2.56 3.88 5.88 7.13 9.59

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 19

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Faktor Beban Dinamis (FBD)/Dynamic Load Factor (DLF)

0
𝐷𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑠
FBD = 1 −
-0.5 𝐷𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠
Dsta
<Low Pass Pilter>
Ddyn
-1

DLA SNI 2016 (L < 50 m)

-1.5
0,23 0,40
-2 0,23 0,40

-2.5

-3
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
TIME [SEC]

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 20

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Faktor Beban Dinamis (FBD)/Dynamic Load Factor (DLF)

SNI 1725-2016 “Pembebanan untuk Jembatan”

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 21

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Rasio Redaman/damping ratio

𝑥𝑖
𝑛𝛿 = 𝑙𝑛
𝑥𝑖+𝑛
𝑥
𝑙𝑛 𝑖
𝑥𝑖+𝑛
𝛿=
𝑛
𝛿
ζ=
(2𝜋)2 +𝛿 2

Rasio redaman jembatan kondisi baik < 5%,

terukur di lapangan < 1,5%

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 22

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 23

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 24

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 25

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 26

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Posisi 1/4 B6 1/2 B6 3/4 B6

Jarak 50 60 70
KONFIG 2 -2.252 -3.66 -2.473
KOMBINASI
BEBAN KONFIG 3 -4.06 -6.12 -4.421
UDL 1 -10.283 -14.77 -10.492

POSISI P2 1/4 B3 1/2 B3 3/4 B3 P3

JARAK 0 10 20 30 40
KOMBINASI

INISIAL 0 0 0 0 0
BEBAN

LOADING 1 0,00 -2,00 -2,00 -2,00 0,00

LOADING 2 0,00 -4,00 -5,00 -4,00 0,00
UNLOADING 0,00 -1,25 0,50 -0,75 0,00
POSISI P2 1/4 B3 1/2 B3 3/4 B3 P3
JARAK 0 10 20 30 40
KOMBINASI

INISIAL 0 0 0 0 0
BEBAN

LOADING 1 0,00 -1,50 -4,00 -2,50 0,00

LOADING 2 0,00 -2,50 -6,00 -3,50 0,00
UNLOADING 0,00 0,50 -1,00 0,50 0,00

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 27

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Pembebanan untuk Jembatan (RSNI T-02-2005)

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 28

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Skema Pembebanan UDL

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 29

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PELAKSANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Dari pemodelan didapat

tegangan maksimum tengah
bentang 3,58 MPa dan reg
maksimum 113,6 μm di
girder 8.

M Zbc σb=M/Zbc fc' E ε=σb/E

GIRDER ε=σb/E
Nmm mm3 N/mm2(Mpa) Mpa Mpa μm
G1 1433156022 409101000 3.503 45.00 31529 0.000111 111.111
G2 1436705853 409101000 3.512 45.00 31529 0.000111 111.387
G3 1450311474 409101000 3.545 45.00 31529 0.000112 112.441
G4 1460334826 409101000 3.570 45.00 31529 0.000113 113.219
G5 1463137145 409101000 3.576 45.00 31529 0.000113 113.436
Lapangan :
G6 1461947973 409101000 3.574 45.00 31529 0.000113 113.344 σb=Mb/Zbc
G7 1462874193 409101000 3.576 45.00 31529 0.000113 113.415
G8 1465557282 409101000 3.582 45.00 31529 0.000114 113.623
G9 1463161142 409101000 3.577 45.00 31529 0.000113 113.438
Tumpuan :
G10 1451832835 409101000 3.549 45.00 31529 0.000113 112.559 σt=Mt/Ztc
G11 1435236869 409101000 3.508 45.00 31529 0.000111 111.273
G12 1427944989 409101000 3.490 45.00 31529 0.000111 110.707

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 30

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

• Pembayaran diukur berdasarkan jumlah pelaksanaan pengujian yang telah

dikerjakan dan laporan diterima

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN 31

PROPOSAL UJI KELAIKAN JEMBATAN RANGKA BAJA TYPE A60
 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

FLOWCHRAT PENGUJIAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Tinjauan Meliputi:
- Nilai Frekuensi Aktual

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN

 PEMERIKSAAN VISUAL KONDISI JEMBATAN
Definisi :
Pemeriksaan visual dilakukan terhadap bangunan gedung dan kondisi lingkungannya, dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi mengenai keadaan
di lapangan. Dari hasil tersebut diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai jenis-jenis kerusakan yang ada pada jembatan serta diperkirakan faktor-faktor
penyebabnya. Pemeriksaan visual dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan untuk memeriksa elemen Jembatan pada area akses yang terjangkau, yang
kemudian setiap jenis kerusakan serta lokasi kerusakan akan didokumentasikan. Standar :
Bridge Management Systems (BMS 1992)

Kriteria Kondisi Pemeriksaan Secara Umum Dibagi

Dalam 6 Tingkatan :
0: Baik sekali
1: baik
2: rusak ringan
3: rusak
4: rusak kritis
5: runtuh / tidak berfungsi
STATIC
LOADING TEST
 PT. Graha Survei Indonesia
STATIC LOADING TEST
❑ Static loading test merupakan sebuah pengujian beban yang
dilakukan menggunakan beban secara diam, pengujian pada
jembatan menggunakan beberapa truk dengan muatan yang telah
disepakati, truk-truk tersebut nantinya akan diposisikan sepanjang
jembatan, lalu dilakukan analisa terhadap kelendutan yang terjadi
pada jembatan.
 PT. Graha Survei Indonesia
INSTRUMENT

❑ DATA LOGGER DEWETRON ❑ SPRING WIRE

DEWE 43 A POTENTIOMETER

❑ CONVERTER STRAIN GAUGE

❑ STRAIN GAUGE

38
 PT. Graha Survei Indonesia
INSTRUMENT PENDUKUNG STATIC TEST
❑ TOTAL STATION

❑ WATERPASS
 PT. Graha Survei Indonesia
DATA LOGGER
Dewe-43
Technical reference manual

Thank you!
Thank you very much for your investment in our unique data acquisition systems.
These are top-quality instruments which are designed to provide you years of
reliable service. This guide has been prepared to help you get the most from your
investment, starting from the day you take it out of the box, and extending for
years into the future.
PT. Graha Survei Indonesia
STRAIN GAUGE BAJA
PT. Graha Survei Indonesia
SPRING WIRE POTENSIOMETER
 PT. Graha Survei Indonesia
CONTOH HASIL PENGUJIAN BEBAN STATIK
DYNAMIC
LOADING TEST
 PT. Graha Survei Indonesia
DINAMIC
❑ Dynamic Test adalah pengujian yang dilakukan dengan memberikan beban kejut pada
jembatan. Pemberian beban ini dapat dengan menggunakan beban truk yang
melewati speed trap. Roda yang melewati sped trap akan berfungsi sebagai beban
pada struktur jembatan sehingga menimbulkan efek getaran yang kemudian direkam
dengan menggunakan sensor accelerometer untuk mendapatkan getaran alami /
naturalnya.
 PT. Graha Survei Indonesia
INSTRUMENT

❑ DATA LOGGER DEWETRON ❑ KABEL KONEKTOR

DEWE 43 A

❑ CONVERTER ACCELEROMETER

❑ JOINT KONEKTOR

❑ ACCELEROMETER

46
 PT. Graha Survei Indonesia
MOVING TEST
Frekuensi Puncak ke-1 (Hz)
No. Sensor

Moving Load

1 ACC-1 -Z 1,95

2 ACC-2-Z 3,91

3 ACC-3-Z 1,95

4 ACC-4-Z 1,95

5 ACC-5-Y-Trans 1,95

6 ACC-6-Z 1,95

7 ACC-7-Z 1,95

8 ACC-8-Z 1,95

9 ACC-9-Z 1,95

10 ACC-10-Z 1,95

11 ACC-11-Z 1,95

12 ACC-12-Z 1,95

13 ACC-13-Y-Trans 1,95

14 ACC-14-Z 1,95

15 ACC-15-Z 1,95

16 ACC-16-Z -
 PT. Graha Survei Indonesia
DAMPING TEST

A0 = 0,0007

An = 0,0002

n= 9
DAMPING RATIO
z= 2,22%

8 ACC 10-Z-PELAT 8 0,0004 0,0001 2,76%

9 ACC 11-Z-PELAT 5 0,0006 0,0003 2,21%
10 ACC 12-Z-PELAT 6 0,0003 0,0001 2,91%
ACC 14-Z-
11 5 0,0004 0,0002 2,21%
PELENGKUNG
ACC 15-Z-
12 9 0,0007 0,0002 2,22%
PELENGKUNG
RATA-RATA 2,51%
PT. Graha Survei Indonesia
 PT. Graha Survei Indonesia
RENCANA PEMBEBANAN DAN LOKASI SENSOR
Static Loading Test
• Beban static ditetapkan berdasarkan perhitungan beban lajur sesuai SNI-1725:2016 Pembanan Jembatan

PERHITUNGAN KEBUTUHAN BEBAN LOADING TEST

1). BENTANG L = 60 m
Berat 1 Truk Single = 40 Ton (Truck dan Muatan)
Panjang Bentang Jembatan (Bentang ) = 60 m (L)
Lebar Jalan untuk Lalu-Lintas (BLL) = 7m (BLL) setelah dikurangi kreb

Beban Lalu Lintas

BTR Jika ≤ 30 m = 9 = 9 Kpa dipakai
Jika > 30 m = 9,0 X (0,5 + (15/L)) = 6,8 Kpa tidak dipakai
Total Beban Lalu Lintas BTR (BTR x L x BLL) = 2835 kN
Beban Uji 80% = 80% X Total Beban Hidup = 2268 kN
Beban 1 Truk untuk Loading Test = 40 Ton = 392,4 kN
Jumlah Truk yang Dipakai untuk Loading Test = 5,7798 Truk
Jumlah Truk yang Digunakan = 6 Truk

Pemakaian Truk
Pembebanan Statis = 6 Truk
Jumlah Jalur = 1 Truk
Total Kebutuhan Truk Ideal = 6 Truk
 PT. Graha Survei Indonesia
RENCANA PEMBEBANAN DAN LOKASI SENSOR
Berikut rencana kombinasi truk yang akan diuji:

No. Tahapan Beban Uji (Ton) Perkiraan Waktu

1 Initial Data 0 45 menit

2 Kombinasi 1 40 45 menit

3 Kombinasi 2 80 45 menit

4 Kombinasi 3 160 45 menit

5 Kombinasi 4 240 45 menit

6 Kombinasi 5 80 45 menit

7 Kombinasi 6 40 45 menit

8 Unloading 0 45 menit
 PT. Graha Survei Indonesia
RENCANA PEMBEBANAN DAN LOKASI SENSOR
Kombinasi Pembebanan Statik

Kombinasi 2 Truck

Kombinasi 4 Truck

Kombinasi 2 Truck

Kombinasi 1 Truck

Data Initial /
Unloading
 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PENGUKURAN DEFORMASI

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN

 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

USULAN LOKASI SENSOR

Lokasi Sensor

DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN

TERIMA KASIH

55