Anda di halaman 1dari 19

BAB II

GAMBARAN SARANA DAN PRASARANA


JARINGAN JALAN

2.1 UMUM
Provinsi Papua terletak pada posisi 0° 19' - 10° 45' LS dan 130° 45' - 141° 48' BT,
menempati setengah bagian barat dari New Guinea yang merupakan pulau terbesar
kedua dari Greenland. Secara fisik, Papua merupakan Provinsi terluas di Indonesia,
dengan luas daratan 21,9 % dari total tanah seluruh Indonesia yaitu 421.981 km2,
membujur dari barat ke timur (Sorong-Jayapura) sepanjang 1,200 km (744 mile) dan
dari utara ke selatan (Jayapura- Merauke) sepanjang 736 km (456 mile).
Provinsi Papua terletak di ujung timur Republik Indonesia dengan batas wilayah
sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Samudera Fasifik
 Sebelah Selatan : Laut Arafura
 Sebelah Barat : Laut Seram, Laut Banda, Provinsi Maluku
 Sebelah Timur : Papua New Guinea

2.1.1 Pemerintahan
Hingga tahun 2005, Pemerintahan Daerah Papua memiliki 20 daerah kabupaten/kota,
terdiri dari 19 kabupaten dan 1 kota terbagi atas 250 distrik, 2.442 desa/kelurahan.
Dilihat dari komposisi jumlah distrik dan desa/kelurahan, Kabupaten Jayawijaya dan
Kabupaten Yahukimo memiliki jumlah kecamatan terbanyak yaitu sebanyak 32
kecamatan. Sedangkan Kabupaten Supiori memiliki jumlah kecamatan paling sedikit
yaitu 3 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 38 kelurahan. Pada tabel 2.1
dapat dilihat nama – nama kabupaten / kota berserta nama ibukota, jumlah kampung
dan desa di Provinsi Papua.

II – 1
Tabel 2.1 Nama Kabupaten / Kota beserta nama Ibukota, jumlah kampung dan
desa di Provinsi Papua
Desa
Kecamatan
Kabupaten/Kota Ibukota Number Perkotaan Pedesaan
Number of
Regency/Municipality Capital of Urban Rural
District
Villages
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten / Regency
1. Merauke Merauke 11 168 7 161
2. Jayawijaya Wamena 32 366 4 362
3. Jayapura Jayapura 16 132 8 124
4. Paniai Enatotali 17 156 6 150
5. Puncak Jaya Mulia 7 111 4 107
6. Nabire Nabire 10 188 10 178
7. Mimika Timika 21 136 0 136
8. Yapen Waropen Serui 15 147 0 147
9. Biak Numfor Biak 12 84 6 78
Tanah
10. Boven Digoel 15 86 2 84
Merah
11. Mappi Qeti 6 137 0 137
12. Asmat Agats 7 139 1 138
13. Yahukimo Ninia 32 91 0 91
14. Pegunungan Bintang Oksibil 10 89 0 89
15. Tolikara Karubaga 10 137 0 137
16. Sarmi Sarmi 8 97 1 96
17. Keerom Arso 5 48 0 48
18. Waropen Waren 9 61 1 60
19. Supiori Sorndiweri 3 38 0 38
Kota / Municipality
71. Kota Jayapura Jayapura 4 31 16 15
Jumlah / Total 20 250 2442 66 2376
Sumber : Papua Dalam Angka / Papua in Figures 2006

2.1.2 Kependudukan
Jumlah penduduk Provinsi Papua berdasarkan hasil proyeksi pada tahun 2005, tercatat
sebanyak 1,87 juta jiwa seperti terlihat pada tabel 2.2. Dengan luas wilayah 31.700
km2 berarti kepadatan penduduknya mencapai 5,91 km2, sehingga menjadikan Provinsi
Papua sebagai wilayah yang paling sedikit penduduknya di Indonesia.

II – 2
Secara rata – rata laju pertumbuhan penduduk Papua selama periode 1971 – 1980
tumbuh dengan 2,6%, periode 1980 – 1990 tumbuh 3,34%, sedangkan pada kurun
waktu 1990 – 2000 tumbuh sekitar 3,18%.

Tabel 2.2 Banyaknya Rumah tangga dan Penduduk menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua

Sumber : Papua Dalam Angka / Papua in Figures 2006

2.2 SARANA TRANSPORTASI JALAN


Untuk transportasi darat jumlah kendaraan bermotor tahun 2004 adalah 100.977 unit
(naik 24,30%) dibanding tahun 2003. Dari jumlah tersebut, 26.743 unit (26,48%)
adalah mobil penumpang, 5.951 unit (5,89%) merupakan mobil barang, dan mobil bis
sebanyak 337 unit (0,33%). Sementara jumlah sepeda motor sebanyak 67.946 unit
(67,28%).

II – 3
2.3 PRASARANA JARINGAN JALAN
Meskipun Papua kaya akan sumber daya, namun miskin dalam infrastruktur.
Kurangnya prasarana yang memadai tidak hanya membatasi peluang bagi mata
pencaharian potensial, akan tetapi juga memberikan hambatan serius untuk
meningkatkan akses masyarakat pada layanan kesehatan dan pendidikan selain
komunikasi dengan pemerintah dan pasar di luar. Letak geografi Papua merupakan
kendala utama untuk membangun jalan di daerah itu. Hingga saat ini, jaringan jalan
yang menghubungkan kabupaten dan kota masih sangat terbatas. Jalan arteri prioritas
di daerah pegunungan belum dibangun, sedangkan jalan-jalan yang dibangun oleh
perusahaan pengusahaan hutan tidak untuk digunakan oleh umum. Akses dan
transportasi di Provinsi Papua jauh lebih mudah untuk ditangani melalui laut dan
udara.
Memang, banyak daerah pedalaman dan pegunungan di Papua hanya dapat dicapai
dengan angkutan udara. Papua mempunyai 4 bandara berstandar internasional
(Sentani-Jayapura, Biak, Merauke, Timika), 59 lapangan terbang domestic (termasuk
lapangan terbang perintis), dan 297 lapangan terbang kecil yang dikelola oleh gereja
atau organisasi berbasis masyarakat. Pelabuhan laut utama di daerah ini
menghubungkan daerah ini dengan perdagangan nasional dan internasional. Terdapat
fasilitas pelabuhan laut dalam di Sorong, Manokwari, Biak dan Jayapura, untuk
melaksanakan mengekspor komoditas. Pelabuhan laut juga merupakan satu-satunya
prasarana angkutan ke pulau-pulau kecil di daerah itu, daerah pantai dan tepi sungai
besar. Transportasi laut relatif lebih murah dibandingkan dengan transportasi darat dan
udara, oleh karena itu, angkutan laut memainkan peran yang penting dalam
perekonomian daerah.
Pelabuhan Merauke merupakan pelabuhan dengan frekuensi kunjungan kapal terbesar
yaitu sebanyak 1.563 kunjungan (36,60%), diikuti pelabuhan Jayapura sebanyak 680
kunjungan (15,93%). Dari kunjungan kapal tersebut, jenis pelayaran lokal mempunyai
peranan yang cukup besar yaitu sebanyak 1.233 kunjungan (57,92%) diikuti jenis
pelayaran lainnya dan Nusantara/perintis yang masing – masing sebesar 472
kunjungan (24,13%) dan 295 kunjungan (15,08%).
Berdasarkan data BPS (Papua Dalam Angka 2006), saat ini panjang jalan diprovinsi
Papua adalah 2.872,483 km, dengan status Nasional sepanjang 267,252 km dan Status
Jalan Provinsi sepanjang 576,107 km seperti terlihat pada tabel 2.3, sedangkan panjang
jembatan di Provinsi Papua adalah 36.512 meter, klasifikasi jenis jembatan
berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada tabel 2.4.

II – 4
Tabel 2.3 Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintahan yang berwenang dan
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua

Jalan
Kabupaten/Kota Jalan Negara Jalan Provinsi/ Kabupaten Jumlah/
Regency/Municipalit / State Road Province Road / Regency Total
y (km) (km) Road (km)
(km)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Merauke 267.000 232.450 1 006.895 1 506.345
2. Jayawijaya 201,75 28 328,93 558,68
3. Jayapura - - - -
4. Paniai - - - -
5. Puncak Jaya - - 867 867
6. Nabire - - - -
7. Mimika - 42.500 449.900 492.400
8. Yapen Waropen - - - -
9. Biak Numfor - 301.090 570.840 871.930
10. Boven Digoel - - - -
11. Mappi - - - -
12. Asmat - - - -
13. Yahukimo - - - -
14. Pegunungan Bintang - - - -
15. Tolikara - - - -
16. Sarmi - - - -
17. Keerom - - - -
18. Waropen - - - -
19. Supiori 2 885 6 535 6 174 12 709
Kota / Municipality
71. Kota Jayapura 50 38,5 293,33 381,83
Jumlah / Total 267.252 576.107 2 029.124 2 872.483
Sumber : Papua Dalam Angka / Papua in Figures 2006

II – 5
Tabel 2.4 Panjang Jembatan Menurut Jenisnya dan Kabupaten/Kota
di Provinsi Papua (meter)
Kabupaten/Kota Beton / Kayu /
Baja / Steel Jumlah
Regency/Municipalit Concrete Wood
(m) (m)
y (m) (m)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten / Regency
1. Merauke 3.987,70 2.538,20 1.067,60 7.593,50
2. Jayawijaya 430,7 705,8 2.496,00 3.632,50
3. Jayapura 1.105,50 3.163,00 3.426,00 7.694,50
4. Paniai 280 113,4 2.643,00 3.036,40
5. Puncak Jaya 0 0 249 249
6. Nabire 680 1.746,60 1.390,00 3.816,60
7. Mimika 515,2 180 368 1.063,20
8. Yapen Waropen 0 663 5.340,00 6.003,00
9. Biak Numfor 1.491,40 1.210,00 488,6 3.190,00
10. Boven Digoel - - - -
11. Mappi - - - -
12. Asmat - - - -
13. Yahukimo - - - -
14. Pegunungan Bintang - - - -
15. Tolikara - - - -
16. Sarmi - - - -
17. Keerom - - - -
18. Waropen - - - -
19. Supiori - - - -
Kota / Municipality
71. Kota Jayapura 104 108 22 234
Jumlah / Total 8 594,50 10 428,00 17 490,20 36 512,70

Sumber : Papua Dalam Angka / Papua in Figures 2006

Sedangkan berdasarkan SK Menteri No.375/KPTS/M/2004, menyatakan bahwa jalan


di Provinsi Papua saat ini panjangnya adalah 3.195,58 km dengan perincian jalan
Nasional 1.794,95 km dan Jalan Provinsi 1.400,63 km, seperti terlihat pada
gambar 2.1, tabel 2.5 dan tabel 2.6.

II – 6
Gambar 2.1. Peta Jaringan Jalan di Provinsi Papua

II – 7
Tabel 2.5. Data Jaringan Jalan Status Nasional Berdasarkan SK Menteri

II – 8
Tabel 2.5. Data Jaringan Jalan Status Nasional Berdasarkan SK Menteri (lanjutan)

II – 9
Tabel 2.6. Data Jaringan Jalan Status Provinsi Berdasarkan SK Menteri

II – 10
2.4 WILAYAH STUDI
2.4.1 Kabupaten Jayapura
Letak geografis Kabupaten Jayapura terletak antara 1370 27' 00" BT - 141 0 00'
00" BT dan 1 0 27' 00" LS - 3 0 49' 00" LS dengan Luas Wilayah Kabupaten
Jayapura adalah 1.751.400 Ha. Wilayah administratif Kabupaten Jayapura terbagi
menjadi 11 Kecamatan ( Tahun 2002 ).
Pada tahun 2001 Jumlah Penduduk Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan
Kabupaten Sarmi adalah 175 705 jiwa, sektor yang menjadi andalan potensial di
Kabupaten Jayapura antara lain sektor perkebunan (pala, kakao, cengkeh, kopi,
kelapa sawit), pariwisata dan perdagangan. Peta batas wilayah kabupaten Jayapura
dapat dilihat pada gambar 2.2.

2.4.2 Kabupaten Biak Numfor


Letak geografis Kabupaten Biak Numfor dan Supiori terletak antara 134º 18 '29"
BT - 137º 47' 22" BT dan 0º 9' 47" LS - 1º 22' 12" LS dengan luas wilayah
mencapai 313.000 Ha. Wilayah administratif Kabupaten Biak Numfor terbagi
menjadi 12 Kecamatan, 214 Desa dan 10 Kelurahan ( Tahun 2002 ).
Pada tahun 2003 Jumlah Penduduk Kabupaten Biak Numfor adalah 113.504 jiwa,
sektor yang menjadi andalan potensial di Kabupaten Biak Numfor antara lain
kekayaan alam laut, pariwisata (wisata alam bahari dan wisata budaya), pertanian
(kacang hijau, keladi/talas, cabe, pisang, durian, matoa, anggrek). Pada gambar 2.3
dapat dilihat batas wilayah Kabupaten Biak Numfor.

2.4.3 Kabupaten Marauke


Letak geografis Kabupaten Merauke terletak antara 137º 4' 23" BT - 141º 4' 23" BT
dan 6º 36' 37" LS - 9º 56' 54" LS dengan luas wilayah mencapai 11.974.900 Ha.
Wilayah administratif Kabupaten Merauke terbagi menjadi 23 Kecamatan dan 510
Desa/Kelurahan (Tahun 2002).
Pada tahun 2001 Jumlah Penduduk Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digul,
Kabupaten Asmat dan Kabupaten Mappi adalah 327. 232 jiwa, sektor yang menjadi
andalan potensial di Kabupaten Merauke antara lain Sektor pariwisata, pertanian
(padi, kedelai, bawang merah, cabe, pisang, mangga) dan perikanan. Gambar 2.4
adalah batas wilayah Kabupaten Marauke.

2.4.4 Kabupaten Jayawijaya


Letak geografis Kabupaten Jayawijaya terletak antara 1370 49' 38" BT - 139 0 40'
37" BT dan 3 0 25' 38" LS - 4 0 45' 23" LS dengan luas wilayah mencapai
6.149.300 Ha. Wilayah administratif Kabupaten Jayawijaya terbagi menjadi 15

II – 11
kecamatan, 363 desa, dan 2 kelurahan.
Pada tahun 2003 Jumlah Penduduk Kabupaten Jayawijaya adalah 212.715 jiwa,
sektor yang menjadi andalan potensial di Kabupaten Jayawijaya antara lain sektor
pertanian, peternakan dan perdagangan. Batas wilayah Kabupaten Jayawijaya dapat
dilihat pada gambar 2.5.

2.4.5 Kabupaten Nabire


Letak geografis Kabupaten Nabire antara 134º 40' 47" BT - 136º 24' 54" BT dan 2º
08' 29" LS - 4º 4' 28" LS dengan luas wilayah mencapai 1.535.001 Ha. Wilayah
administratif Kabupaten Nabire terbagi menjadi 10 Kecamatan dan 147 Desa 9
Kelurahan ( Tahun 2002 ). Pada tahun 2003 Jumlah Penduduk Kabupaten Nabire
adalah 150.118 jiwa, sektor yang menjadi andalan potensial di Kabupaten Nabire
antara lain sektor perkebunan (kelapa, kakao, kelapa sawit). Pada Gambar 2.6
dapat dilihat batas wilayah Kabbupaten Nabire

2.4.6 Kabupaten Yapen Waropen


Letak geografis Kabupaten Yapen Waropen terletak antara 134 0 44 ' 38 " BT - 137
0 41 ' 53 " BT dan 2 0 46 ' 13" LS - 1 0 21' 38" LS dengan luas wilayah mencapai ±
1.694.400 Ha. Wilayah administratif Kabupaten Yapen Waropen terbagi menjadi 3
Kecamatan ( Tahun 2002 ).
Pada tahun 2004 Jumlah Penduduk Kabupaten Yapen Waropen adalah 82. 850
jiwa, potensi yang menjadi andalan perekonomian. Kabupaten Yapen Waropen
antara lain sektor kelautan dan perikanan, kehutanan (kayu dan rotan), pariwisata
dan perkebunan (Kakao). Batas wilayah Kabupaten Yapen Waropen dapat dilihat
pada gambar 2.7.

2.4.7 Kabupaten Mimika


Letak geografis Kabupaten Mimika terletak antara 134º 40' 59" BT - 136º 24' 42"
BT dan 2º 09' 05" LS - 4º 04' 22" LS dengan luas wilayah mencapai 1.870.877 Ha.
Wilayah administratif Kabupaten Mimika terbagi menjadi 12 Kecamatan, 79 Desa
dan 6 Kelurahan ( Tahun 2002 ).
Pada tahun 2003 Jumlah Penduduk Kabupaten Mimika adalah 122.948 jiwa, sektor
yang menjadi andalan potensial di Kabupaten Mimika antara lain, sektor
pertambangan (emas dan tembaga), perdagangan dan industri. Pada gambar 2.8
dapat dilihat batas wilayah Kabupaten Mimika.

II – 12
Sumber : PPWI 2004
Gambar 2.2 Kabupaten Jayapura

II – 13
Sumber : PPWI 2004
Gambar 2.3 Kabupaten Biak Numfor

II – 14
Sumber : PPWI 2004
Gambar 2.4 Kabupaten Merauke

II – 15
Sumber : PPWI 2004
Gambar 2.5 Kabupaten Jayawijaya

II – 16
Sumber : PPWI 2004
Gambar 2.6 Kabupaten Nabire

II – 17
PETA
PRASARANA WILAYAH INDONESIA
KABUPATEN YAPEN WAROPEN

Sumber : PPWI 2004


Gambar 2.7 Kabupaten Yapen Waropen

II – 18
Sumber : PPWI 2004
Gambar 2.8 Kabupaten Mimika

II – 19

Anda mungkin juga menyukai