WEDA
LAPORAN
TOPOGRAFI
DAFTAR ISI
1............................................................................................................................. PENDAHULUAN
......................................................................................................................................................... 4
2. METODE PEKERJAAN....................................................................................................................... 7
2.1 Persiapan.................................................................................................................................... 6
2.2 Metode Pengukuran.................................................................................................................... 6
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN......................................................................................................... 14
3.1 Persiapan.................................................................................................................................. 13
3.2 Pemasangan Titik Tetap dan Patok Bantu.................................................................................13
3.3 Titik Referensi............................................................................................................................ 14
3.4 Pengukuran Poligon.................................................................................................................. 15
3.5 Pengukuran Detail Situasi......................................................................................................... 15
3.6 Pekerjaan Kantor Studio............................................................................................................ 16
3.7 Pelaporan.................................................................................................................................. 17
4. KESIMPULAN.................................................................................................................................... 18
LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN
Halmahera Barat sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Maluku utara dengan
jumah penduduk 90.078 jiwa dengan kepadatan penduduk 13,84 Jiwa/km2 masih
tergolong rendah tingkat kepadatannya. Tetapi kota weda sebagai ibukota kabupaten
Halmahera timur yang secara geografis struktur tanahnya didominasi tanah jenis rawa
memiliki areal yang terbatas untuk lahan perumahan dan permukiman. Oleh
karenanya pembangunan Gedung Gor yang mampu berdiri diatas tanah lunak adalah
hal yang mutlak.
Lokasi kegiatan berdekatan dengan garis pantai Laut Halmahera dan berada di
sekitar hutan Halmahera tengah. Kondisi eksisting lahan adalah vegetasi hutan yang
berbatasan dengan kebun warga. Perkebunan warga berupa tanaman pohon kelapa
sedangkan lokasi GOR terdiri atas vegetasi hutan berupa pohon ketapang dan pohon
beringin.
2. METODE PEKERJAAN
2.1 Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan untuk mempersiapkan segala hal yang dapat
memperlancar jalannya pekerjaan pengukuran. Pada tahap persiapan ini selain
dilakukan penyiapan alat dan personil, juga dilakukan koordinasi dengan pihak Proyek
yakni Dinas Pekerjaan umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Halmahera Tengah
serta Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah, hal ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi dan penegasan lokasi yang jelas, batas lokasi lahan serta
untuk mendapatkan ijin baik dari pihak proyek maupun pemerintah setempat.
4
d4
5 d d3
e
d5
c 3
6 f
Utara
B
(Xb, Yb)
ab
dab
Gam
A
gambar 2.3 Model Matematis Hitungan Koordinat
(Xa, Ya)
Xb = Xa + dab Sin ab x
Yb = Ya + dab Cos ab y
dimana :
Xa, Ya = Koordinat titik A
Xb, Yb = Koordinat titik B
dab = Jarak datar antara titik A ke titik B
ab = Azimuth sisi titik A ke titik B
x, y = Koreksi
dimana :
xi, yi = Koreksi absis dan ordinat masing-masing koordinat
x, y = Koreksi absis dan ordinat keseluruhan
di = Jarak sisi - i
d = Jumlah jarak keseluruhan
2.2.4 Pengukuran Waterpass
Pengukuran waterpass dilakukan untuk mengetahui perbedaan ketinggian
antara dua titik, sehingga apabila salah satu titik diketahui ketinggiannya maka
titik selanjutnya dapat diketahui ketinggiannya, hal tersebut dapat dijelaskan
dengan gambar sebagai berikut :
bb bd
HA-B A= bb – bd
dimana :
HA-B = beda tinggi antara titik A dan titik B
bb = bacaan rambu belakang
bd = bacaan rambu depan
A, B = titik yang di observasi
P10 a
d1 b
c
d2
d3
s2 s3
s1
Gambar 2.5 Metode Sudut Kutub
dimana :
P10,P11,P12 = titik - titik poligon
S1,S2,S3 = sudut ikat masing-masing titik detil
d1,d2,d3 = jarakP11sisi masing-masing titik detil P12
a, b, c = titik - titik detil
Detil-detil tersebut diukur dengan menggunakan alat Total Station dan
Theodolith Wild T0. Jarak dan beda masing-masing sisi dan titik detil diukur
dengan methode Tachimetry seperti pada gambar berikut ini :
Dm
Dtgh bt
h D
t B
Gambar 2.6 Methode Tachimetry
AB = Dtgh + ti – bt
dimana : A
D = jarak datar
h = sudut vertikal
bt = bacaan benang tengah
ti = tinggi instrumen
AB = beda tinggi antara titik A dan B
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1 Persiapan
Persiapan dimaksudkan untuk memenuhi dan melengkapi aspek-aspek pendukung
guna memperlancar jalannya pekerjaan Topografi yang akan dilaksanakan, antara lain
:
- Persiapan administrasi dan perijinan dari Pemkab Halmahera Timur dan instansi
terkait.
- Pengumpulan data-data pendukung lain seperti koordinat titik-titik acuan dan
referensi ketinggian terdekat yang ada, laporan-laporan yang terkait dan
sebagainya.
- Mengumpulkan peta – peta dari BAKOSURTANAL skala 1 : 50.000, dan data lain
yang dapat diperoleh dari kantor – kantor / instansi terkait.
- Mobilisasi personil dan alat.
- Orientasi lapangan untuk memprediksi rencana jalur pengukuran, pemasangan titik-
titik tetap serta mengantisipasi kendala yang muncul akibat keaadaan medan.
Pada kegiatan pengukuran ini peralatan yang dipakai dapat dilihat pada tabel 3.1.
berikut ini :
4 Statif 1 buah
BM 1 X : 311645.53 E
Y : 84764.7 N
Z:2m
Garis grid kontur dibuat setiap interval 20 cm Titik ikat maupun BM dan CP
yang dipasang harus digambarkan dengan legenda yang telah ditentukan
dan dilengkapi dengan koordinat dan elevasi.
Interval kontur minor setiap 20 centimeter, serta kontur indeks yang
digambar dengan garis lebih tebal pada setiap interval 1 meter untuk major.
Petunjuk baku seperti arah aliran sungai, arah tujuan jalan, arah utara
gambar, bangunan-bangunan penting dan sebagainya harus dicantumkan
secara jelas dan teratur mengikuti standar penulisan.
Pada setiap lembar peta Skala 1 : 2000 dilengkapi dengan petunjuk lembar
peta untuk memudahkan membaca peta tersebut.
3.7 Pelaporan
Pelaporan yang disajikan terdiri dari 2 macam yaitu :
2. Data Ukur, Hitungan, Diskripsi Bench Mark (BM) dan Control Point (CP).
4. KESIMPULAN
Dari Pekerjaan Survey Topografi di Lokasi Pembangunan Rumah Susun Solaipoh Maba
ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Ketelitian Pengukuran Poligon utama, poligon cabang, waterpas utama dan waterpass
cabang serta ketelitian penggambaran memenuhi toleransi yang ditentukan, sehingga
peta yang dihasilkan dapat dipakai sebagai bahan untuk pekerjaan selanjutnya.
3. Peta yang dihasilkan dari pengukuran ini adalah peta topografi skala 1 : 2000
4. Luas areal hasil pengukuran di lapangan dengan menggunakan alat pengukuran
teodolit adalah 8386.378 M2 (0.838 Ha)
LAMPIRAN