Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN PEMBANGUNAN GOR KOTA

WEDA

KOTA WEDA HALMAHERA BARAT

LAPORAN
TOPOGRAFI
DAFTAR ISI

1............................................................................................................................. PENDAHULUAN
......................................................................................................................................................... 4
2. METODE PEKERJAAN....................................................................................................................... 7
2.1 Persiapan.................................................................................................................................... 6
2.2 Metode Pengukuran.................................................................................................................... 6
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN......................................................................................................... 14
3.1 Persiapan.................................................................................................................................. 13
3.2 Pemasangan Titik Tetap dan Patok Bantu.................................................................................13
3.3 Titik Referensi............................................................................................................................ 14
3.4 Pengukuran Poligon.................................................................................................................. 15
3.5 Pengukuran Detail Situasi......................................................................................................... 15
3.6 Pekerjaan Kantor Studio............................................................................................................ 16
3.7 Pelaporan.................................................................................................................................. 17
4. KESIMPULAN.................................................................................................................................... 18

LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan gedung gelandang olahraga merupakan salah satu bentuk upaya
pemerintah membangun sarana prasarana yang layak yang memadai di bidang
olahraga, karena pembangunan gedung olahraga merupakan cikal bakal
berkembangnya dunia olahraga di suatu daerah.

Pemerintah menganggap perlu untuk mengembangkan konsep pembangunan


gelandang olahraga yang dapat menampung semua kegiatan olahraga di kabupaten
Halmahera tengah, dimana gedung gelandang olahraga merupakan pusat kegiatan
olahraga. Untuk itu pembangunan gedung gelanggang olahraga yang memadai dan
konstruktif sangat diperlukan.

Halmahera Barat sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Maluku utara dengan
jumah penduduk 90.078 jiwa dengan kepadatan penduduk 13,84 Jiwa/km2 masih
tergolong rendah tingkat kepadatannya. Tetapi kota weda sebagai ibukota kabupaten
Halmahera timur yang secara geografis struktur tanahnya didominasi tanah jenis rawa
memiliki areal yang terbatas untuk lahan perumahan dan permukiman. Oleh
karenanya pembangunan Gedung Gor yang mampu berdiri diatas tanah lunak adalah
hal yang mutlak.

Sebagai langkah awal pemerintah kabupaten Halmahera tengah, menanggarkan


perencanaan GOR pada tahun 2018. Yang kegiatan fisiknya akan dilaksanakan pada
tahun 2019.
Gambar 1.1. Lokasi Kota Weda

Survey Pendahuluan (Pleminary Design) untuk perencanaan ini mencakup kegiatan


Survey Topografi. Survey topografi adalah metode penentuan posisi tanda/mark
buatan manusia maupun alamiah diatas permukaan bumi.

1.2 Maksud dan Tujuan


Tujuan dari kegiatan survey topografi ini adalah pembuatan peta yang memuat data
ketinggian dan planimetri yang dapat memperlihatkan luasan serta pemanfaatannya
secara jelas dan benar sesuai dengan keadaan di lapangan yang diukur. Khususnya
untuk memenuhi kelengkapan Detail Engineering Desain Pembangunan GOR kota
Weda Halmahera Tengah. Data yang diambil di lapangan akan dikumpulkan untuk di
olah menjadi peta topografi. Peta topografi ini akan menjelaskan situasi medan
(terrain) tanah secara elevasi dan koordinat pada titik acuan yang telah ditentukan.

1.3 Lingkup Pekerjaan


Secara garis besar Pekerjaan Survey topografi Pembangunan Rumah Susun
Solaipoh Kota Maba Halmaher Timur ini terdiri terdiri dari :
1. Pencarian Patok BM referensi
2. Pemasangan patok TP di daerah survey.
3. Penentuan Koordinat X , Y diperoleh dari titik BM referensi.
4. Pengukuran Sipat Datar (Waterpass) dan areal.
5. Pengukuran Profil melintang dan memanjang
6. Perhitungan.
7. Penggambaran.
8. Laporan.

1.4 Lokasi Pekerjaan


Lokasi survey topografi ini berada di Desa Nurweda, Kota Weda Halmahera Tengah,.
Secara geografis, lokasi ini berada pada 01°59’53.41” LU dan 128°16’47.82” BT.
Lokasi ini dapat dilihat pada peta berikut :

Lokasi kegiatan berdekatan dengan garis pantai Laut Halmahera dan berada di
sekitar hutan Halmahera tengah. Kondisi eksisting lahan adalah vegetasi hutan yang
berbatasan dengan kebun warga. Perkebunan warga berupa tanaman pohon kelapa
sedangkan lokasi GOR terdiri atas vegetasi hutan berupa pohon ketapang dan pohon
beringin.

Gambar 1.3. Lokasi GOR kota Weda (Vegetasi Hutan)

Gambar 1.4. Vegetasi Hutan

2. METODE PEKERJAAN

2.1 Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan untuk mempersiapkan segala hal yang dapat
memperlancar jalannya pekerjaan pengukuran. Pada tahap persiapan ini selain
dilakukan penyiapan alat dan personil, juga dilakukan koordinasi dengan pihak Proyek
yakni Dinas Pekerjaan umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Halmahera Tengah
serta Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah, hal ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi dan penegasan lokasi yang jelas, batas lokasi lahan serta
untuk mendapatkan ijin baik dari pihak proyek maupun pemerintah setempat.

2.2 Metode Pengukuran


2.2.1 Pembuatan dan Pemasangan Patok
Patok yang digunakan terbuat dari Pipa PVC diameter 4 inchi (20 cm) dengan
yang ditulis dengan spidol yang tak tehapus. Patok pasang dengan panjang
100 cm, ditanam 50 cm dan muncul di permukaan tanah sepanjang 50 cm.
Pengukuran Polygon kroscek BM yang ada dibutuhkan patok referensi
sebanyak 1 buah.

Gambar 2.1. Pemasangan Patok BM

2.2.2 Pengamatan Azimuth Matahari


Tujuan pengamatan Azimuth Matahari adalah menentukan lintang dan bujur
suatu titik (tempat) di bumi, yaitu koordinat astronomis titik tersebut, serta
menentukan azimuth arah antara dua titik dipermukaan bumi.
Pada khususnya penentuan azimuth suatu arah dipermukaan bumi sangat
diperlukan dalam pekerjaan-pekerjaan pengadaan titik dasar untuk pekerjaan
pemetaan, baik pemetaan cara terestris maupun pemetaan cara fotogrametris.
Azimuth diperlukan bukan saja untuk pemberian orientasi utara kepada peta,
tetapi lebih penting untuk mengontrol ukuran-ukuran sudut pada pengukuran
poligon dan triangulasi.
2.2.3 Pengukuran Polygon
Pengukuran kerangka kontrol horizontal dilakukan dengan menggunakan
system pengukuran metode poligon, atau lebih dikenal dengan nama
pengukuran poligon.

2.2.3.1 Pengukuran Sudut


Sudut diukur dengan menggunakan alat ukur Total Station merk
TopCon. Pengukuran sudut dapat dijelaskan dengan gambar II-1
berikut ini :

A 111 29’ 25” (Bacaan


I)

Gambar. 2.1 Pengukuran Sudut Poligon


111 29’ 24” (Bacaan II) B
Sudut yang dipakai adalah sudut dalam yang merupakan hasil rata-
rata dari pengukuran I dan II.
Bacaan I = 111 29’ 25”
Bacaan II = 111 29’ 24”
Rata-rata = 111 29’ 24,5”
Sedangkan untuk pengukuran jarak dilakukan dengan cara optis dan
dicek dengan menggunakan meetband.
2.2.3.2 Hitungan Poligon
Poligon dihitung dengan cara sebagai berikut :

4
d4
5 d d3
e
d5
c 3
6 f

Gambar 2.2 Poligon d2


d6
b
 Sudut a - 2) x 360  
= (n 2
dimana : d1
1
 Sudut = jumlah sudut dalam
n = jumlah titik poligon
a,b,c,d...f = besar sudut
d1,d2,...d6 = jarak antar titik poligon
 = kesalahan sudut yang besarnya sudut ditentukan
(104n)
2.2.3.3 Hitungan Koordinat
Koordinat masing-masing titik poligon dihitung dengan persamaan
dari gambar berikut :

Utara
B
(Xb, Yb)
ab

dab

Gam
A
gambar 2.3 Model Matematis Hitungan Koordinat
(Xa, Ya)
Xb = Xa + dab Sin ab  x
Yb = Ya + dab Cos ab  y
dimana :
Xa, Ya = Koordinat titik A
Xb, Yb = Koordinat titik B
dab = Jarak datar antara titik A ke titik B
ab = Azimuth sisi titik A ke titik B
x, y = Koreksi

Sedangkan untuk koreksi absis dan ordinat digunakan metode


Bouwditch berikut ini :
di di
fxi =  fx ; fyi =  fy
d d

dimana :
xi, yi = Koreksi absis dan ordinat masing-masing koordinat
x, y = Koreksi absis dan ordinat keseluruhan
di = Jarak sisi - i
d = Jumlah jarak keseluruhan
2.2.4 Pengukuran Waterpass
Pengukuran waterpass dilakukan untuk mengetahui perbedaan ketinggian
antara dua titik, sehingga apabila salah satu titik diketahui ketinggiannya maka
titik selanjutnya dapat diketahui ketinggiannya, hal tersebut dapat dijelaskan
dengan gambar sebagai berikut :

bb bd

Gambar 2.4. Model Matematis Observasi Beda Tinggi B

HA-B A= bb – bd

dimana :
HA-B = beda tinggi antara titik A dan titik B
bb = bacaan rambu belakang
bd = bacaan rambu depan
A, B = titik yang di observasi

Sehingga untuk mengetahui tinggi titik B dapat dicari dengan persamaan :


HB = HA + HA-B
dimana :
HA = tinggi titik A
HB = tinggi titik B
HAB = beda tinggi antara titik A dan titik B
2.2.5 Pengukuran Detail Situasi
Pengukuran detail situasi dilaksanakan untuk memperoleh dan mengetahui
keadaan topografi daerah yang akan dipetakan. Pelaksanaan pengukuran
detail situasi dapat dilakukan dengan Sistem Raai dan Sistem Voorsall.
Pelaksanaan pengukuran situasi detail dengan sistem raai dilakukan dengan
merajang daerah yang akan dipetakan menjadi poligon-poligon cabang yang
lebih kecil. Dengan merajang meng ”array” daerah yang akan dipetakan maka
akan didapat jalur-jalur poligon yang saling sejajar satu sama lain. Perhitungan
poligon raai dilakukan dengan menggunakan sistem hitungan poligon terbuka
terikat sempurna, detil situasi diukur dengan methode sudut kutub sebagai
berikut :

P10 a

d1 b
c
d2
d3
s2 s3
s1
Gambar 2.5 Metode Sudut Kutub
dimana :
P10,P11,P12 = titik - titik poligon
S1,S2,S3 = sudut ikat masing-masing titik detil
d1,d2,d3 = jarakP11sisi masing-masing titik detil P12
a, b, c = titik - titik detil
Detil-detil tersebut diukur dengan menggunakan alat Total Station dan
Theodolith Wild T0. Jarak dan beda masing-masing sisi dan titik detil diukur
dengan methode Tachimetry seperti pada gambar berikut ini :

Dm
Dtgh bt
h D

t B
Gambar 2.6 Methode Tachimetry

AB = Dtgh + ti – bt
dimana : A
D = jarak datar
h = sudut vertikal
bt = bacaan benang tengah
ti = tinggi instrumen
AB = beda tinggi antara titik A dan B

Untuk besaran jarak (D) diperoleh dengan persamaan :


D = AY Cos2 h
dimana :
D = jarak datar
A = besaran konstanta alat (100)
Y = benang atas - benang bawah
h = sudut vertikal.
2.2.6 Pengolahan Data dan Penggambaran
Semua data diolah dan menghasilkan No Titik, Koordinat X, Koordinat Y, dan
Tinggi Titik. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Software
Microsoft Ecxel, dan penggambarannya menggunakan program Autodesk
Land Desktop 2006 untuk menghasilkan peta topografi (digital). Basis skala
plot dilakukan pada skala 1:1000 dengan interval setiap 1 M. Peta hasil survey
ini berupa peta digital dan di plot pada Kertas A1 dengan skala plot 1:1000.
Gambar-gambar dilengkapi dengan penunjuk arah utara, legenda, skala, kop,
judul gambar disertai dengan kelengkapan yang diperlukan lainnya.

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1 Persiapan
Persiapan dimaksudkan untuk memenuhi dan melengkapi aspek-aspek pendukung
guna memperlancar jalannya pekerjaan Topografi yang akan dilaksanakan, antara lain
:
- Persiapan administrasi dan perijinan dari Pemkab Halmahera Timur dan instansi
terkait.
- Pengumpulan data-data pendukung lain seperti koordinat titik-titik acuan dan
referensi ketinggian terdekat yang ada, laporan-laporan yang terkait dan
sebagainya.
- Mengumpulkan peta – peta dari BAKOSURTANAL skala 1 : 50.000, dan data lain
yang dapat diperoleh dari kantor – kantor / instansi terkait.
- Mobilisasi personil dan alat.
- Orientasi lapangan untuk memprediksi rencana jalur pengukuran, pemasangan titik-
titik tetap serta mengantisipasi kendala yang muncul akibat keaadaan medan.
Pada kegiatan pengukuran ini peralatan yang dipakai dapat dilihat pada tabel 3.1.
berikut ini :

No. Nama Alat Tipe - Jumlah

1 Theodolit Topcon DT 207 1 buah – 1 buah

2 Bak Ukur 1 buah

3 Meter Rol 1 buah

4 Statif 1 buah

5 GPS Garmin - GPS Maps 1 buah

Tabel 3.1 Daftar Peralatan Pengukuran

3.2 Pemasangan Titik Tetap dan Patok Bantu


3.2.1 Titik Tetap
Titik tetap utama ( BM ) sudah ada didaerah rencana, yaitu BM 01, BM 02, dan
BM 03, , dimana tiap-tiap BM tersebut sudah mempunyai Nilai Koordinat dan
Elevasi. Titik tetap acuan arah azimuth yang dipasang pada pekerjaan
pengukuran ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2.2 Titik Bantu
Selain titik-titik tetap di atas, juga dipasang patok-patok di lapangan yang
dijadikan sebagai titik berdiri instrumen ( titik bantu ) berupa patok-patok kayu
dengan panjang 40 cm serta di tanam kuat-kuat dengan bagian yang muncul
di permukaan tanah masih nampak secukupnya tetapi mudah untuk ditemukan
kembali, hal ini dilakukan agar keberadaan patok bantu tersebut tidak mudah
terganggu atau tergeser akibat adanya aktivitas pergerakan di sekitar patok
tersebut.

3.3 Titik Referensi


Pada pekerjaan ini, titik referensi yang digunakan adalah BM 01, BM 02, dan BM 03
sebagai acuan pengukuran awal, karena lokasi patok BM-nya berada di tempat yg
aman dan masih dalam keadaan baik.
Koordinat planimetris ( X , Y ) menggunakan Bench Mark ( BM ) diperoleh dari hasil
pengukuran terdahulu dengan harga koordinat X , Y dan Z adalah sebagai berikut :

BM 1 X : 311645.53 E
Y : 84764.7 N
Z:2m

3.4 Pengukuran Poligon


Pada pelaksanaan pekerjaan ini, dilakukan pengukuran Topografi pada lokasi lahan
pusat riset kelautan. Diperoleh hasil pengukuran poligondengan jalur titik-titik Poligon
yang digunakan menggunakan jalur batas pembebasan lahan

Pengukuran Detail Situasi


Dari hasil pengukuran poligon dikembangkan ke pengukuran detail situasi, dengan
menggunakan titik – titik jalur poligon sebagai tempat berdiri alat. Pengukuran
dilakukan secara menyeluruh sungai, rawa, maupun bukit. Maka akan diperoleh hasil
pengukuran untuk penggambaran topografi.

3.5 Pengukuran tracking


Pada pengukuran tracking ini dilakukan secara terpisah yaitu di area tertentu dengan
uraian sebagai berikut :
- tracking pada lokasi pada areal laham.
- tracking pada batas lahan yang dibebaskan
- tracking pada jalan nasional ke jalan akses lokasi rumah susun

3.6 Pekerjaan Kantor Studio


3.6.1 Pekerjaan Hitungan
Setelah hitungan awal dilakukan di lapangan, terutama hitungan kerangka
kontrol horisontal dan kerangka kontrol vertikal, maka proses selanjutnya
adalah penghitungan data secara simultan. Hitungan-hitungan yang dilakukan
adalah hitungan untuk data detil situasi dengan mengacu pada koordinat dan
elevasi dari tempat berdiri alat sewaktu pengukuran.

Tahapan pekerjaan hitungan ini meliputi :

 Melakukan hitungan akhir untuk kerangka kontrol horisontal dan vertikal


setelah dilakukan perbaikan pada kesalahan yang terjadi.

 Melakukan penghitungan elevasi definitif detil-detil situasi yang diukur


dengan menggunakan tinggi definitif titik berdiri alat pada pengukuran.

 Melengkapi sketsa jalur pengukuran beserta hasil-hasil kesalahan dan


koreksi yang dilakukan.

3.6.2 Pekerjaan Penggambaran


Pekerjaan penggambaran dilakukan setelah pekerjaan hitungan baik untuk
hitungan poligon, ketinggian dan situasi selesai dilakukan. Penggambaran
dilakukan dalam dua tahap yaitu gambar draft dan gambar final.

Pengambaran dilakukan secara dijital dengan menggunakan bantuan sotware


Auto-CAD beserta pelengkapnya. Spesifikasi dan standar yang dipakai adalah
sebagai berikut :

 Garis grid kontur dibuat setiap interval 20 cm Titik ikat maupun BM dan CP
yang dipasang harus digambarkan dengan legenda yang telah ditentukan
dan dilengkapi dengan koordinat dan elevasi.
 Interval kontur minor setiap 20 centimeter, serta kontur indeks yang
digambar dengan garis lebih tebal pada setiap interval 1 meter untuk major.

 Petunjuk baku seperti arah aliran sungai, arah tujuan jalan, arah utara
gambar, bangunan-bangunan penting dan sebagainya harus dicantumkan
secara jelas dan teratur mengikuti standar penulisan.

 Pada setiap lembar peta Skala 1 : 2000 dilengkapi dengan petunjuk lembar
peta untuk memudahkan membaca peta tersebut.

3.7 Pelaporan
Pelaporan yang disajikan terdiri dari 2 macam yaitu :

1. Buku utama pengukuran yang memuat Pendahuluan, Methode Pelaksanaan


Pekerjaan, Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran serta Kesimpulan dan Saran.

2. Data Ukur, Hitungan, Diskripsi Bench Mark (BM) dan Control Point (CP).

4. KESIMPULAN

Dari Pekerjaan Survey Topografi di Lokasi Pembangunan Rumah Susun Solaipoh Maba
ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Ketelitian Pengukuran Poligon utama, poligon cabang, waterpas utama dan waterpass
cabang serta ketelitian penggambaran memenuhi toleransi yang ditentukan, sehingga
peta yang dihasilkan dapat dipakai sebagai bahan untuk pekerjaan selanjutnya.

2. Kondisi topografi umumnya datar dengan beda tinggi rata-rata 50 cm di daerah


timbunan, dan topgrafi bukit disamping

3. Peta yang dihasilkan dari pengukuran ini adalah peta topografi skala 1 : 2000
4. Luas areal hasil pengukuran di lapangan dengan menggunakan alat pengukuran
teodolit adalah 8386.378 M2 (0.838 Ha)
LAMPIRAN

Point X Y Z Lahan Topografi Pembangunan Gor Kota Weda

1 415169.1135 91981.6793 21.8721

2 415169.1000 91979.0800 22.0000 (BENCH MARK)

3 415165.5086 91956.3718 21.1957

4 415160.9068 91934.6031 21.4339


5 415157.8522 91918.6802 21.4361

6 415162.3138 91944.2940 21.5767

7 415179.7078 91953.7212 21.1281

8 415180.7171 91935.9969 20.9124

9 415158.7683 91920.9769 21.4891

10 415177.4562 91912.8075 20.9507

11 415170.0992 91901.0152 21.1563

12 415143.3062 91850.6591 22.1198

13 415152.9316 91914.1262 21.2837

14 415155.6031 91894.3062 20.9493

15 415172.3987 91929.7820 20.9457

16 415151.8463 91887.5531 20.8395

17 415164.6599 91885.5363 20.8798

18 415174.4055 91887.9343 19.7244

19 415260.5800 91929.0200 21.0000

20 415239.2659 91933.3744 20.4450

21 415218.4278 91945.3300 21.7500

22 415213.4739 91942.7800 20.8560

23 415211.9533 91912.5397 21.3210

24 415238.1969 91900.7643 19.9920

25 415250.1574 91889.3405 19.8760

26 415223.3866 91889.8302 20.5430

27 415241.8235 91871.7893 20.0500

28 415242.6400 91852.8700 19.6500

29 415201.7241 91868.8924 20.5430

30 415224.3944 91866.5653 20.0500

31 415195.0204 91886.6579 20.4520


32 415254.9598 91916.2434 20.7760

33 415190.2801 91975.8253 21.1500

34 415182.9594 92027.1552 22.5400

Anda mungkin juga menyukai