Anda di halaman 1dari 18

Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

Efek Jalan Koli – Weda Terhadap Biaya Perjalanan dan

Aksesbilitas Ekonomi Ruas Jalan Sofifi-Weda

Oleh : Hendi Hidayat

Magister Kelas A, Fakultas Teknik Unkhair

1. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang secara


periodik, hal ini tak lepas dari usaha pemerintah mensejahterakan seluruh komponen
masyarakat dari sabang sampai merauke dalam wilayah nusantara. Hal ini
memungkinkan sekali, dengan dibangunnya sarana prasarana dan infrastruktur di
setiap daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maluku utara
sebagai provinsi di wilayah Indonesia Timur, memiliki program-program pembangunan
infrastruktur yang menyentuh masyarakat di wilayah Maluku utara. Pembangunan jalan
merupakan implikasi dan indikasi dari akan lancarnya ekonomi suatu daerah dan akan
menentukan pergerakan arah moda transportasi darat di wilayah Maluku utara.

Sofifi yang sejak dipilih secara definitif sebagai ibukota provinsi Maluku utara, sekarang
berubah menjadi terminal utama untuk moda tranportasi darat pulau Halmahera
sebagai akses ke seluruh Kabupaten Maluku Utara yakni, Kabupaten Tidore
Kepulauan, Halmahera Barat, Halmahera Utara, Halmahera Tengah dan Halmahera
Timur. Pergeseran wilayah adminisitrasi ini mengakibatkan daerah lain mendapatkan
imbas seperti sidangoli, karena sebelum Sofifi secara definitfif menjadi ibu kota
Provinsi, sidangoli adalah terminal transit utama moda angkutan darat barang dan jasa
ke daerah kabupaten di Maluku Utara. Perubahan sistem transportasi terjadi, akibat dari
berubahnya pergerakan individu dari sidangoli ke sofifi. Tren Ekonomi selalu mengikuti
fluktuasi arus barang dan jasa dan hal ini tak bisa dihindari, ketika tempat itu sudah tak

1
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

lagi dijadikan terminal akan berpengaruh pada ekonomi di sekitar terminal tersebut.
Oleh karena daerah lain yang memiliki daya tarik dan fasilitas yang lebih baik maka
dengan sendirinya daerah sebelumnya akan termarjinalkan atau tereduksi.

Jalan Trans Sofifi – weda adalah jalur ekonomi utama di Maluku utara, selain ruas jalan
sofifi – Tobelo, ruas jalan Sofifi – Maba dan ruas jalan Sofifi – Jailolo. Ruas jalan ini
dilalui oleh lebih dari 2000 kendaraan per hari. Dimulai dari kota sofifi di Tidore
kepulauan sampai di Weda Kabupaten Halmahera Tengah. Jalur jalan kendaraan ini
hanya bisa dikalahkan oleh ruas jalan Tobelo – Sofifi yang volume kendaraannya diatas
2000 lebih. Keadaan yang seperti ini pada ruas jalan tersebut akan berubah jika kita
melakukan rekayasa lalu lintas dan transportasi.

Jarak tempuh sangat berpengaruh terhadap waktu perjalanan. Jarak yang pendek
membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk melakukan aktivitas perjalanan begitu
sebaliknya. Oleh karena itu perlakuan rekayasa transportasi akan meningkatkan
aksesbilitas sebuah jalur lalu lintas walaupun dibatasi oleh jarak dan waktu.

2. Rumusan Masalah

Dari ruas jalan trans nasional yang ada di pulau Halmahera, terlihat bahwa semakin
besar nilai biaya perjalanan akan sesuai dengan jarak tempuh yang di laluinya.
Disamping masalah jarak sebagai faktor yang menyebabkan meningkatnya biaya
perjalanan juga kondisi permukaan jalan yang baik akan menambah waktu tempuh
perjalanan dan meningkatkan aksesbilitas.

Begitu pula kondisi geometrik jalan sangat menentukan aksesbilitas suatu ruas jalan.
Suatu ruas jalan yang mempunyai lengkung horizontal dan vertikal lebih banyak
cenderung memiliki waktu tempuh perjalanan lebih panjang dibanding yang lebih sedikit
walaupun jarak tempuh kedua ruas jalan sama.

2
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

Dari potongan memanjang ruas jalan di atas tampak bahwa ruas jalan sofifi – weda,
terutama dari desa koli sampai weda adalah ruas jalan dengan lengkung vertikal paling
efektif untuk suatu sistem transportasi darat dibanding ruas jalan lainnya. Pada Jarak
Sta 9.25 km – Sta 27 Km di ruas jalan Koli – weda, tepatnya setelah lepas dari desa koli
terdapat variasi lengkung vertikal dan horizontal yang lumayan banyak. Dengan
lengkung vertikal tersebut kendaraan cenderung mempunyai kecepatan yang tak terlalu
tinggi dan justru melambat saat memasuki jalur lengkung vertikal. Kemudian penelitian
ini memang sengaja difokuskan pada rusa jalan payahe – weda. Kenapa demikian
Karena ruas jalan sofifi-weda merupakan jalur berat kendaraan karena disamping
geometriknya yang banyak dan rumit juga struktur tanah yang dilalui ruas jalan ini
rawan akan longsor.

Sebenarnya dengan wilayah pulau Halmahera yang masih luas jalur alternatif
kendaraan untuk menghindari sta jalan yang bergunung dan berbukit yang serta

3
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

memiliki banyak variasi lengkung vertikal dan lengkung horizontal masih bisa
dilaksanakan dengan melakukan pemetaan wilayah jalur jalan sofifi weda serta analisa
sistem transportasi. Dan jalur ruas jalan Koli – weda bisa menjawab kendala geometrik
jalan, struktur tanah yang labil dan dampak ekonomi yang dirasakan bila jalur jalan ini
terealisasi dengan baik.

3. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya seputar mengkaji dampak dari masalah sistem transportasi
terhadap ekonomi atau lebih jelasnya biaya perjalanan sofifi ke weda baik secara
pribadi maupun angkutan umum apabila dibuatkan jalur alternatif atau alih trase di ruas
jalan Koli - Weda. Sta jarak jalan sofifi - weda yang ditinjau hanya pada sta 80 Km – 96
Km (Payahe – Weda) yang merupakan jalur ekstrim secara geometrik jalan untuk ruas
jalan tersebut dan bukan jalur jalan Sofifi – weda secara keseluruhan. Adapun masalah
yang berhubungan dengan alinyemen vertikal maupun horizontal hanya sebatas sajian
data saja. Kemudian masalah kestabilan tanah yang ada pada jalur jalan tersebut
hanya sebatas sebagai data pendukung saja dan sebagai pembanding. Inti pokok
dalam persoalan ini adalah dampak ekonomi yang terjadi bila sistem tranportasi jalan
sofifi - weda yang merupakan kelas jalan arteri, dan jalan koli yang merupakan jalan
kolektor dn lokal terhubungi antara satu dengan yang lain, dalam artian jalur alternatif.

4. Tujuan Penelitian

Geometrik jalan sampai dengan masalah kestabilan tanah pada ruas jalan payahe-
weda sangatlah perlu untuk diinventarisir lebih dalam, mengingat dari tahun ke tahun
selalu ada perbaikan oleh pihak yang berwenang. Sebagai Insinyur perlu mencarikan
solusi atau pemecahan masalah atas situasi jalan seperti ini. Merumuskan masalah dan
menganalisa dampak sistem transportasi dari ketidaknyamanan pengemudi dan
kendaraan melalui jalur-jalur jalan yang sulit secara alinyemen. Perbaikan atau
pemberian jawaban yang pasti akan masalah diatas akan menguntungkan sistem
transportasi darat karena meningkatkan aksebilitas dan meminimalisir waktu
perjalanan.

4
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

Trase jalan yang lebih baik akan memperlancar jaringan sistem transportasi yang ada
maupun akan ada, mengurangi resiko kecelekaan dan menghemat biaya perjalanan.
Jalur jalan yang baru dengan sendirinya akan meningkatkan interaksi sosial wilayah
yang dilalui jalan alternatif atau alih trase. Jalan koli weda gharus dipelajari lebih
mendalam lagi.

5. Manfaat Penelitian

Perbedaan waktu tempuh perjalanan (time travel) dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain :

1. Geometrik Jalan

2. Kondisi permukaan jalan

3. Jalur Kendaraan

4. Tata Guna Lahan

Jalur alternatif jalan payahe – weda dari segi geometrik jalan raya dan tata guna lahan
sudah sepatutnya dicarikan solusi untuk solusi jalur lain, hal ini mengapa karena di
samping rawan akan bahaya longsor, waktu tempuh antara payahe weda waktunya
kurang lebih setengah jam dengan jarak 18 km yang pasti kecepatan rata-ratanya
adalah 36 km/jam. Dengan demikian dari segi pengaruh sistem transportasi terhdap
ekonomis, jalur alternatif dengan jarak yang lebih dekat dan kombinasi alinyemen
horizontal dan vertikal yang lebih sederhana tentu akan lebih ekonomis. Dan penelitian
ini mengambil manfaat sebagai informasi tambahan tentang sistem transportasi yang
lebih efektif dan ekonomis pada jalur jalan Sofifi – Weda. Dan pengambilan STA awal
pengamatan diambil dari pertigaan Koli Sampai di dekat Polres Halteng dan STA
berikut diambil dari pertigaan koli sampi Kilo 3 daerah perkantoran Pemda Halmahera
tengah.

Informasi ini diharapkan mampu dijadikan sebagai perbandingan atau komparasi suatu
sitem informasi yang lebih akurat. Dimana panjang ruas jalan, kondisi terrain yang di

5
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

lalui, nilai stabilitas tanah mempunyai dampak terhadap sebuah sistem transportasi
yang baik dan efisien. Pemerintah yakni stakeholder atau penyelenggara sistem
transportasi memiliki kebijakan atau peraturan yang mendukung sebuah sistem
transportasi yang aman, baik dan cepat. Hal yang diharapkan jalur jalan yang cepat dan
ekonomis

6
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

2. Tinjauan Teori

1. Perencanaan Transportasi

Perencanaan transportasi adalah suatu kegiatan perencanaan sistem transportasi yang


sitematis yang bertujuan menyediakan layanan transportasi baik sarana maupun
prasarananya disesuaikan dengan kebutuhan transportasi bagi masyarakat di suatu
wilayah serta tujuan-tujuan kemasyarakatan yang lain. Perencanaan transportasi akan
mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan orang akan pergerakan orang
ataupun barang. faktor-faktor tersebut dapat berupa tata guna lahan, ekonomi, sosial
budaya, teknologi transporatsi dan faktor-faktor lain yang mungkin terkait.
Perkembangan terakhir mengarah pada perencanaan sistem transportasi yang
berkelanjutan yang memadukan antara efisiensi transportasi, pertumbuhan ekonomi
dan kelestarian sumber daya.

Secara garis besar, transportasi dapat dilihat sebagai suatu sistem dengan 3 komponen
utama yang saling mempengaruhi. Ketiga komponen tersebut adalah :

a. Sub sistem tata guna lahan

Sub sistem ini mengamati pengunaan lahan tempat akitivitas-aktivitas masyarakat


dilakukan, seperti tipe, struktur dan ukuran intensitas aktifitas sosial dan ekonomi
(berupa : populasi, tenaga kerja, output industri)

b. Sub sistem transportasi supply

Sub sistem ini merupakan penyediaan penghubung fisik antara tata guna lahan dan
manusia pelaku aktivitas dalam masyarakat. Penyediaan ini meliputi berbagai moda
transportasi seperti : jalan ray, rel kereta, rute bus dan lain lain, dan menyatakan
karakteristik operasional moda tersebut seperti : Waktu tempuh, biaya, frekuensi dan
lain-lain.

c. Lalu Lintas

7
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

Lalu lintas merupakan akibat langsung dari interaksi antara tata guna lahan dan
transportasi supply yang berupa pergerakan barang dan jasa.

Secara umum, hubungan antara tata guna lahan dan transportasi dapat di lihat pada
gambar di bawah ini.

2. Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan

2.1.Jenis kendaraan

Perhitungan biaya operasi kendaraan dalam pedoman ini digunakan untuk menghitung
BOK jenis kendaraan sebagai berikut: sedan (SD), utiliti (UT), bis kecil (BL), bis besar
(BR), truk ringan (TR), truk sedang (TS), dan truk berat (TB).

2.2. Jenis bahan bakar

Untuk perhitungan biaya konsumsi bahan bakar, jenis bahan bakar minyak yang
digunakan adalah premium untuk jenis kendaraan sedan dan utiliti, dan solar untuk
jenis kendaraan bis kecil, bis besar, truk ringan, truk sedang dan truk berat.

2.3. Berat kendaraan total

Batasan berat kendaraan total (dalam ton) yang dicakup oleh persamaan adalah :

2.4. Kecepatan kendaraan

8
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

Batasan kecepatan rata-rata kendaraan (dalam km/jam) yang dicakup oleh


model persamaan adalah :

2.5. Tanjakan dan turunan

Geometri jalan yang diperhitungkan dalam model persamaan hanya faktor alinemen
vertikal, yang terdiri dari tanjakan dan turunan. Batasan tanjakan dan turunan
yang dicakup oleh model persamaan adalah :

2.6. Percepatan rata-rata

Percepatan rata-rata lalu lintas dalam suatu ruas jalan dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :

AR = 0,0128 x (V/C) ........................................................................... (1)

dengan pengertian,

AR = percepatan rata-rata

9
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

V = volume lalu lintas (smp/jam)

C = kapasitas jalan (smp/jam)

2.7. Simpangan baku percepatan

Simpangan baku percepatan lalu lintas dalam suatu ruas jalan dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :

SA = SA max (1,04/(1+e (a0+a1)V/C) ...................................................................(2)

dengan pengertian,

SA = Simpangan baku percepatan (m/s2)

SA max = Simpangan baku percepatan maksimum (m/s ) (tipikal/default = 0,75)

a0, a1 = koefisien parameter (tipikal/default a0 = 5,140 ; a1 = - 8,264)

V = volume lalu lintas (smp/jam)

C = kapasitas jalan (smp/jam)

2.8. Tanjakan dan turunan

Tanjakan rata-rata ruas jalan dapat dihitung berdasarkan data alinyemen vertikal
dengan rumus berikut:

...........................................................................(3)

Turunan rata-rata ruas jalan dapat dihitung berdasarkan alinyemen vertikal dengan
rumus berikut :

10
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

..............................................................................(4)

Apabila data pengukuran tanjakan dan turunan tidak tersedia dapat digunakan nilai
tipikal(default) sebagai berikut :

2.9. Konsumsi bahan bakar minyak (KBBM)

Konsumsi bahan bakar minyak untuk masing-masing kendaraan dapat dihitung


dengan rumus persamaan berikut, yaitu:

BiBBMj = KBBMi x HBBMj ..............................................................(5)

Dengan pengertian,

BiBBMj = Biaya konsumsi bahan bakar minyak untuk jenis kendaraan i, dalam
rupiah/km

KBBMi = Konsumsi bahan bakar minyak untuk jenis kendaraan i, dalam liter/km

HBBMj = Harga bahan bakar minyak untuk jenis BBM j, dalam rupiah/liter

i = Jenis kendaraan sedan (SD), utiliti (UT), bus kecil (BL), bus besar (BR),
truk ringan (TR), truk sedang (TS) atau truk berat (TB)

j = Jenis bahan bakar minyak solar (SLR) atau premium (PRM)

2.10. Konsumsi bahan bakar minyak (KBBM)

11
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

Konsumsi bahan bakar minyak untuk masing-masing kendaraan dapat dihitung dengan
rumus persamaan berikut, yaitu :

Dengan pengertian,

α = konstanta (lihat tabel 5)

β1..... β2 = koefisien-koefisien parameter (lihat tabel 5)

VR = kecepatan rata-rata

FR = tanjakan rata-rata

DTR = Derajat tikungan rata-rata

AR = Percepatan rata-rata

SA = Simpangan baku percepatan

BK = Berat kendaraan

12
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan teori atau data sekunder dengan menambahkan data-data
primer yang sudah diambil di lapangan. Data-data ini kemudian disusun dan dikerjakan
mengikuti prosedur perhitungan biaya operasi kendaraan pada ruas jalan payahe-weda
dan ruas jalan koli-weda.

Identifikasi Ruas
Jalan

Identifikasi Profil Identifikasi Identifikasi Identifikasi Jenis


Lalu Lintas (kecepatan, Profil Jalan Jenis BBM
V/C, Akselerasi) (tanjakan/ Kendaraan
turunan)

Hitung Berat Hitung Harga


Kendaraan Satuan Ekonomi
Hitung
BBM
Hitung Hitung Hitung Kecepatan
Akselerasi Simpangan Tanjakan kendaraan
Rata-rata Baku Turunan Rata-rata
Rata rata

Hitung
tingkat
Konsumsi
BBM

Hitung
Biaya BBM

13
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

Bagan alir diatas akan diaplikasikan dalam makalah ilmiah ini untuk memperoleh
komparasi pemakaian bahan bakar ruas jalan payahe-weda dan ruas jalan koli-weda
yang di tinjau. Manakah yang lebih efektif dalam pemakaian bahan bakar.

14
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

4. Hasil Dan Pembahasan

4.1. Ruas Jalan Payahe – Weda

4.1.1. Pofil memanjang ruas jalan Payahe-Weda

Dimana kelihatan dari prfoil memanjang ruas jalan ini memiliki alinyemen vertikal jalan
yang sangat banyak. Tentu bisa diasumsikan akan menguras bahan bakar kendaraan
sangat signifikan.

2. Kecepatan Kendaraan

Kecepatan Kendaraan mempengaruhi pemakaian bahan bakar kendaraan, semakin


kuat kendaraan dipacu, semakin banyak tenaga mesin yang dibutuhkan dan akan
semakin menguras energi bahan bakar kendaraan . Pada kondisi seperti ini ruas jalan
payahe-weda yang memilik elinyemen vertikal dengan tanjakan dan turunan lumayan

15
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

banyak. Dengan grade rata-rata 8 – 12 %, tentu kendaraan yang melalui ruas jalan ini
memiliki kecepatan rata-rata = 40 km/jam sesuai dengan tabel dibawa h ini.

3. Kapasitas jalan

Untuk melengkapi perhitungan pemakaian bahan bakar pada kendaraan trayek payahe-
weda. Kapasitas jalan harus diformulasikan dengan sangat baik.

C = C0 x FCW x FCsp x FCsf x FCcs

= 1312.84 smp/jam

4. Volume lalu lintas

Volume lalu lintas untuk kendaraan ringan lebih tinggi dibanding kendaraan bermotor
dan kendaraan berat. Volume puncak kendaraan terjadi pada pukul 09.30 - 12.00.

Jenis Kendaraan Kendaraan Kendaraan Ringan Kendaraan Berat


bermotor (MC) (LV) (HV)
Jumlah per jam 54 38 12
SMP 0.5 1 1.3
Jumlah SMP 27 38 15.6
80.6 smp/ jam

5. Tingkat pelayanan jalan (LOS)

16
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

Tingkat pelayanan jalan adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui
kualitas suatu ruas jalan teretentu dalam melayani arus lalu lintas yang melewatinya.

LOS = V/C

= 0.06 < 0.6 (Tingkat Pelayanan A)

6. Percepatan Rata-rata

AR = 0.0128 x (V/C)

= 0.00078

7. simpangan baku percepatan

Simpangan baku percepatan lalu lintas dalam suatu ruas jalan dapat dihitung sebagai
berikut :

SA = SA max (1.04/(1+e(a0+a1)*v/c)

= 0.94 m/s2

8. Konsumsi bahan bakar minyak (Mobil sedang)

= 631.66 (untuk medan pegunungan) (Payahe-weda)

= 124.343 (untuk medan datar) (koli-weda)

17
Makalah Ilmiah Sistem Transportasi

5. Kesimpulan

Pemakaian bahan bakar pada ruas alternatif jalan koli-weda lebih efisien dalam
pemakaian bahan bakar, dapat dilihat dari hasil penelitian dimana pemakaian bahan
bakar lebih hemat 5x dibanding pada ruas jalan payahe – weda. Sehingga bisa
dikatakan ruas jalan koli - weda lebih ekonomis dibanding ruas jalan payahe weda

18

Anda mungkin juga menyukai