Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku
2.1.2. Kependudukan
Jumlah penduduk dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas, dan migrasi atau
perpindahan penduduk. Jumlah penduduk di Penajam Paser Utara pada tahun 2015
mencapai 154.235 jiwa. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun
sebelumnya. Berikut adalah statistika pertumbuhan penduduk di Kabupaten PPU tahun
2013-2015.
II - 1
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku
2.1.3. Ketenagakerjaan
Tingkat ketenagakerjaan di Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami
penurunan dari tahun 2014 yaitu sebesar 1,65%. Angka ketenagakerjaan Kabupaten
PPU tahun 2015 mencapai 60,05%. Peningkatan produktivitas kerja sejalan dengan
tingkat pendidikan. Secara umum dapat dikatakan bahwa selama tahun 2015
sebagian besar pekerja di Kabupaten PPU belum menuntaskan wajib belajar 12 tahun.
Jika dilihat dari jenis kelamin, persentase pekerja perempuan yang berpendidikan
rendah lebih tinggi dibandingkan pekerja lakik-laki. Presentase pekerja perempuan
dan laki-laki yang tidak/belum tamat SLTA masing-masing adalah 63,37 persen dan
59,18 persen.
Berdasarkan lapangan usahanya, dalam beberapa tahun terakhir, pertanian
menyerap tenaga kerja paling dominan. Pada tahun 2015, 48,80 persen pekerja
bergelut disektor pertanian dengan subsektor paling dominan adalah subsektor
pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan dan holitkultural (36,74 persen).
Sektor lain yang memiliki daya serap tenaga kerja tinggi adalah sektor perdagangan,
rumah makan dan jasa akomodasi (15,71 persen) dan sektor jasa kemasyarakatan,
sosial dan perorangan (13,83 persen).
II - 2
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku
2.1.4. Pendidikan
Partisipasi Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Kabupaten PPU masih perlu ditingkatkan
karena hampir 70% anak usia 0-6 tahun tidak atau belum pernah mengikuti pra sekolah.
Berikut adalah data statistika angka partisipasi sekolah menurut umur dan jenis kelamin pada
tahun 2015 di Kabupaten PPU.
Tabel 2. 2. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun
2015
Selama selang waktu tiga tahun terakhir APK (Angka Partisipasi Kasar) pada jenjang
SD di Kabupaten PPU sudah di atas 100. Bahkan, nilai APM (Angka Partisipasi Murni) pada
jenjang SD sudah mendekati 100. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten PPU telah mampu
menampung penduduk usia SD (7-12 tahun). Namun hal ini tidak berlaku pada tingkat SMP
dan SMA. Pada tahun 2015, baru 29,98 persen penduduk Kabupaten PPU yang telah
menamatkan pendidikan hingga SMA.
2.1.5. Kesehatan
Selama tahun 2015, 49,09 persen masyarakat yang mengalami kesehatan di
Kabupaten PPU melakukan pengobatan jalan dari puskesmas. Puskesma dan Pusban menjadi
tempat favorit untuk berobat bagi masyarakat di Kabupaten PPU. Angka keluhan kesehatan
di Kabupaten PPU pada tahun 2015 mencpai 32,25 persen sdangkan kesakitannya
mencapai angka 17,96 persen. Jika dilihat dari jenis kelamin, angka keluhan kesehatan
penduduk perempuan Kabupaten PPU lebih tinggi dibanding penduduk laki-laki. Sebaliknya
angka kesakitan perempuan lebih rendah dibandingkan penduduk laki-laki. Selain itu, pada
tahun 2015 sebanyak 66,49 persen balita di Kabupaten PPU telah mandapat imunisasi
secara lengkap.
II - 3
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku
2.1.6. Perumahan
Dari data statistika mengenai perumahan di Kabupaten PPU yang menyimpulkan bahwa
sehatnya perumahan di Kabupaten PPU dilihat dari kecilnya prosentase rumah tangga yang
menempati rumah dengan lantai tanah yaitu sebesar 1,02 persen, dinding bambu 1,00 perseb
dan atap ijuk/rumbia sebesar 1,54 persen. Dilihat dari segi kepemilikannya, rumah tangga di
Kabupaten PPU menempati rumah sendiri dengan persentase sebesar 74,54 persen, rumah
bebas sewa sebesar 7,41 persen, kontrak/sewa 4,51 persen dan sisanya menempati rumah
dinas dan lainnya.
Untuk masalah sanitasi, terdapat hampir 30 persen rumah tangga yang menggunakan
sumur tak terlindungi, mata air tak terlindungi, air permukaan dan air hujan sebagai sumber air
untuk memasak. Sedangkan untuk jenis kloset dan pembuangan limbah di Kabupaten PPU
menggunakan kloset leher angsa mencapai 87,97 persen namun hanya 63,37 persen rumah
tangga yang telah menggunakan septictank sebagai tempat pembuangan limbah.
II - 4
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku
Adapun jarak dan permukaan jalan dan sarana transportasi dari ibukota kecamatan dan
ibukota kabupaten ke desa/kelurahan di Kecamatan Sepaku menurut data dari Kecamatan
Sepaku pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
II - 5
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku
II - 6
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku
Jumlah penduduk Kecamatan Sepaku pada tahun 2015 adalah 30.567 jiwa
(data proyeksi BPS Kabupaten Penajam Paser Utara) sedikit menurun dari tahun 2014
yaitu sebanyak 30.683 jiwa. Dengan luas wilayah daratan sekitar 1.172,36 km2, maka
setiap km2 dihuni oleh 26 orang. Sedangkan untuk jumlah penduduk di Desa Bumi
Harapan yang menjadi lokasi rencana penataan permukiman baru terpadu adalah
1.751 jiwa.
Di Kecamatan Sepaku, kelapa sawit menjadi komoditas terbesar dengan luas
area 3.228 Ha dan lada adalah komoditas utama dengan luas 1.414,24 Ha. Nilai
produksi kelapa sawit tahun 2015 adalah 25.572,69 Ton sedangkan nilai produksi
lada pada tahun 2015 adalah 1.1189,44 Ton. Selain itu juga Kecamatan Sepaku
memiliki potensi yang besar pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari luas
II - 7
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku
tanam padi sawah dengan luas 1.398 Ha dengan luas panen 1.408 Ha dan luas tanam
padi ladang adalah 758 Ha dengan luas panen 887 Ha.
2.2.2. Pendidikan
Menurut data statistika Kecamatan Sepaku, fasilitas pendidikan di Kecamatan
Sepaku mengalami peningkatan terutama untuk sekolah TK sedangkan fasilitas
lainnya mengalami jumlah yang stagnan. Dalam hal ini, keberadaan fasilitas
pendidikan dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga menengah atas dapat memenuhi
wajib belajar 12 tahun.
2.2.3. Kesehatan
Berdasarkan data statistik Kecamatan Sepaku tahun 2016, tercantum bahwa
jumlah pelayanan posyandu memiliki peningkatan pada tahun 2015, sedangkan
pelayanan kesehatan puskesmas keliling mengalami penurunan yang sangat drastis
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan pelayanan kesehatan lainnya memiliki
jumlah yang stagnan.
II - 8
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku
2.2.4. Perdagangan
Kegiatan pasar memiliki peran yang besar dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat lokal. Akan tetapi, di Kecamatan Sepaku terdapat
beberapa titik pasar yang tidak dimanfaatkan akibat perencanaan yang kurang
strategis dan optimal, karena masyarakat lebih memilih untuk berdagang di badan
jalan atau di gang-gang. Namun, di Desa Bumi Harapan sudah tersedia pasar bagi
masyarakat setempat.
II - 9
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku
Selain itu, di Kecamatan Sepaku juga terdapat KUD dengan jumlah yang stagnan
selama 3 tahun terakhir. Sedangkan jumlah non- KUD mengalami penambahan jumlah
yaitu 2 koperasi.
II - 10
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku
II - 11
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku
2.2.7. Pariwisata
Di Kecamatan Sepaku, terdapat dua kawasan wisata yang harus di lindungi
yaitu Pohon Aathis (Agathis Borneensis) yang merupakan pohon raksasa dengan lingkar
pohon mencapai 7,2 meter; dan Goa Kembar dimana terdapat Goa Batu dan Goa Air
yang berdampingan. Objek Wisata Pohon Agathis terletak di Kelurahan Pemaluan
yang masuk ke dalam kawasan hutan industri milik PT ITCI Kartika Utama. Sedangkan
objek wisata goa terletak di Desa Wonosari.
II - 12