Anda di halaman 1dari 12

Laporan Pendahuluan

Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku

2.1. KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA


2.1.1. Gambaran Umum Kabupaten Penajam Paser Utara
Penajam Paser Utara memiliki luas 3.333,06 km2. Secara geografis berbatasan
langsung dengan Kutai Kartanegara di sebelah utara, Balikpapan dan Selat Makassar
di sebelah timur, dan Kab. Paser di sebelah barat dan Selatan. Luas daratan Penajam
Paser Utara mencapai 3.060,82 km2 dan luas pengelolaan laut 272,24 km2. Letak
astronomisnya antara 11601930-11605635 Bujur Timur dan antara 0004829
0103637 Lintang Selatan.
Topografi wilayah Penajam Paser Utara berada pada ketinggian 0-150 m
diatas permukaan laut (dpl). Dengan tingkat lereng 15-40% tersebar di wilayah
bagian barat lereng 0 - 5%. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Penajam Paser Utara
dalam tiga tahun terkahir terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013, rata-rata
curah hujan di Kabupaten PPU mencapai 170,23 milimeter, tahun 2014 turun menjadi
151,60 milimeter perbulan, dan pada tahun 2015 turun menjadi 147,73 milimeter
perbulan dari tahun sebelumnya. Kecamatan dengan curah hujan tertinggi adalah
Kecamatan Waru. Sedangkan curah hujan terendah terjadi di Kecamatan Sepaku.

2.1.2. Kependudukan
Jumlah penduduk dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas, dan migrasi atau
perpindahan penduduk. Jumlah penduduk di Penajam Paser Utara pada tahun 2015
mencapai 154.235 jiwa. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun
sebelumnya. Berikut adalah statistika pertumbuhan penduduk di Kabupaten PPU tahun
2013-2015.

II - 1
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku

Tabel 2.1. Statistika Kependudukan PPU Tahun 2013-2015

Uraian 2013 2014 2015

Jumlah Penduduk 150.199 152.119 154.235


Pertumbuhan 1,46 1,28 1,39
Kepadatan Penduduk 45,06 45,64 46,27
Sex Ratio 109,79 109,77 109,48
Jumlah Rumah Tangga 38.145 38.630 39.129
Rata-rata ART 3,94 3,94 3,94
Sumber : Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2016

Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan


Penajam. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan
Waru. Walaupun demikian, tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Penajam berada
pada urutan nomor dua setelah Kecamatan Babulu.

2.1.3. Ketenagakerjaan
Tingkat ketenagakerjaan di Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami
penurunan dari tahun 2014 yaitu sebesar 1,65%. Angka ketenagakerjaan Kabupaten
PPU tahun 2015 mencapai 60,05%. Peningkatan produktivitas kerja sejalan dengan
tingkat pendidikan. Secara umum dapat dikatakan bahwa selama tahun 2015
sebagian besar pekerja di Kabupaten PPU belum menuntaskan wajib belajar 12 tahun.
Jika dilihat dari jenis kelamin, persentase pekerja perempuan yang berpendidikan
rendah lebih tinggi dibandingkan pekerja lakik-laki. Presentase pekerja perempuan
dan laki-laki yang tidak/belum tamat SLTA masing-masing adalah 63,37 persen dan
59,18 persen.
Berdasarkan lapangan usahanya, dalam beberapa tahun terakhir, pertanian
menyerap tenaga kerja paling dominan. Pada tahun 2015, 48,80 persen pekerja
bergelut disektor pertanian dengan subsektor paling dominan adalah subsektor
pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan dan holitkultural (36,74 persen).
Sektor lain yang memiliki daya serap tenaga kerja tinggi adalah sektor perdagangan,
rumah makan dan jasa akomodasi (15,71 persen) dan sektor jasa kemasyarakatan,
sosial dan perorangan (13,83 persen).

II - 2
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku

2.1.4. Pendidikan
Partisipasi Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Kabupaten PPU masih perlu ditingkatkan
karena hampir 70% anak usia 0-6 tahun tidak atau belum pernah mengikuti pra sekolah.
Berikut adalah data statistika angka partisipasi sekolah menurut umur dan jenis kelamin pada
tahun 2015 di Kabupaten PPU.

Tabel 2. 2. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun
2015

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total

7 12 99,10 99,96 99,47


13 15 98,36 98,06 98,22
16 18 82,32 79,18 80,57
Total 95,95 94,14 95,11
Sumber : Statistika Kesra Kabupaten PPU 2016

Selama selang waktu tiga tahun terakhir APK (Angka Partisipasi Kasar) pada jenjang
SD di Kabupaten PPU sudah di atas 100. Bahkan, nilai APM (Angka Partisipasi Murni) pada
jenjang SD sudah mendekati 100. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten PPU telah mampu
menampung penduduk usia SD (7-12 tahun). Namun hal ini tidak berlaku pada tingkat SMP
dan SMA. Pada tahun 2015, baru 29,98 persen penduduk Kabupaten PPU yang telah
menamatkan pendidikan hingga SMA.

2.1.5. Kesehatan
Selama tahun 2015, 49,09 persen masyarakat yang mengalami kesehatan di
Kabupaten PPU melakukan pengobatan jalan dari puskesmas. Puskesma dan Pusban menjadi
tempat favorit untuk berobat bagi masyarakat di Kabupaten PPU. Angka keluhan kesehatan
di Kabupaten PPU pada tahun 2015 mencpai 32,25 persen sdangkan kesakitannya
mencapai angka 17,96 persen. Jika dilihat dari jenis kelamin, angka keluhan kesehatan
penduduk perempuan Kabupaten PPU lebih tinggi dibanding penduduk laki-laki. Sebaliknya
angka kesakitan perempuan lebih rendah dibandingkan penduduk laki-laki. Selain itu, pada
tahun 2015 sebanyak 66,49 persen balita di Kabupaten PPU telah mandapat imunisasi
secara lengkap.

II - 3
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku

2.1.6. Perumahan
Dari data statistika mengenai perumahan di Kabupaten PPU yang menyimpulkan bahwa
sehatnya perumahan di Kabupaten PPU dilihat dari kecilnya prosentase rumah tangga yang
menempati rumah dengan lantai tanah yaitu sebesar 1,02 persen, dinding bambu 1,00 perseb
dan atap ijuk/rumbia sebesar 1,54 persen. Dilihat dari segi kepemilikannya, rumah tangga di
Kabupaten PPU menempati rumah sendiri dengan persentase sebesar 74,54 persen, rumah
bebas sewa sebesar 7,41 persen, kontrak/sewa 4,51 persen dan sisanya menempati rumah
dinas dan lainnya.
Untuk masalah sanitasi, terdapat hampir 30 persen rumah tangga yang menggunakan
sumur tak terlindungi, mata air tak terlindungi, air permukaan dan air hujan sebagai sumber air
untuk memasak. Sedangkan untuk jenis kloset dan pembuangan limbah di Kabupaten PPU
menggunakan kloset leher angsa mencapai 87,97 persen namun hanya 63,37 persen rumah
tangga yang telah menggunakan septictank sebagai tempat pembuangan limbah.

2.2. KECAMATAN SEPAKU


2.2.1. Gambaran Umum Kecamatan Sepaku
Luas wilayah Kecamatan Sepaku ditetapkan seluas 1.172,36 km2 atau 35,17 persen luas
wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Kecamatan Sepaku terletak di bagian utara dari
Kabupaten Penajam Paser Utara. Secara geografis, Kecamatan Sepaku terletak di
11604556,15 Bujur Timur dan 0005357,18 Lintang Selatan. Adapun batas wilayah
administratif Kecamatan Sepaku adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Kutai Kertanegara
Sebelah Timur : Kota Balikpapan
Sebelah Selatan : Kecamatan Penajam
Sebelah Barat : Kecamatan Penajam
Kecamatan Sepaku terdiri dari 11 desa dan 4 kelurahan yaitu : Desa Telemow,
Desa Binung, Desa Bumi Harapan, Desa Bukit Raya, Desa Karang Jinawi, Desa Sukaraja,
Desa Tengin Baru, Desa Suko Mulyo, Desa Argo Mulyo, Desa Semoi Dua, Desa Wonosari,
Kelurahan Maridan, Kelurahan Pemaluan, Kelurahan Sepaku dan Kelurahan Mentawir. Ibu
kota Kecamatan Sepaku adalah Desa Tengin Baru. Sedangkan luas wilayah masing-masing
desa / kelurahan berdasarkan data dari Kantor BAPEDA Kabupaten Penajam Paser Utara
adalah sebagai berikut:

II - 4
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku

Tabel 2.3. Luas Wilayah Desa/Kelurahan di Kecamatan Sepaku


Luas Wilayah
Nama Desa/Kelurahan Prosentase (%)
(Km2)
(1) (2) (3)
1. Maridan 37,05 3,16
2. Mentawir 132,24 11,28
3. Pemaluan 367,18 31,32
4. Bumi Harapan 15,00 1,28
5. Wonosari 33,41 2,85
6. Semoi Dua 47,74 4,07
7. Argo Mulyo 36,14 3,08
8. Suko Mulyo 27,11 2,31
9. Tengin Baru 43,48 3,71
10. Sukaraja 77,38 6,60
11. Bukit Raya 185,34 15,81
12. Sepaku 133,97 11,43
13. Karang Jinawi 13,85 1,18
14. Telemow 4,82 0,41
15. Binuang 17,65 1,51
Jumlah 1.172,36 100,00
Sumber : Kecamatan Sepaku Dalam Angka 2016

Adapun jarak dan permukaan jalan dan sarana transportasi dari ibukota kecamatan dan
ibukota kabupaten ke desa/kelurahan di Kecamatan Sepaku menurut data dari Kecamatan
Sepaku pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Jarak Desa ke Kota dan Jenis Transportasi


Jarak dari Jarak dari Sarana
Ibukota Ibukota Jalan yang Transportasi
Ibukota-Desa
kecamatan Kabupaten Dilalui yang
(Km) (Km) Digunakan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Maridan 32 48,00 Aspal Darat/Laut
2. Mentawir 22 102,00 Aspal Darat/Laut
3. Pemaluan 22 58,00 Aspal Darat

II - 5
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan MBR
Wilayah Kecamatan Sepaku

4. Bumi Harapan 11 69,00 Beton/Aspal Darat


5. Wonosari 15 95,00 Aspal Darat
6. Semoi Dua 9 89,00 Aspal Darat
7. Argo Mulyo 6 86,00 Aspal Darat
8. Suko Mulyo 7 87,00 Beton/Aspal Darat
9. Tengin Baru 0 80,00 Aspal Darat
10. Sukaraja 3 77,00 Aspal Darat
11. Bukit Raya 12 68,00 Aspal Darat
12. Sepaku 9 71,00 Aspal Darat
13. Karang Jinawi 9 71,00 Diperkeras Darat
14. Telemow 28 52,00 Diperkeras Darat
15. Binuang 25 55,00 Diperkeras Darat
Sumber : Kecamatan Sepaku Dalam Angka 2016

Menurut letak desa/kelurahan dan letak geografisnya, sebagian besar kawasan


pedesaan di Kecamatan Sepaku berada di lereng/bukit punggung dan berada di tepi/sekitar
kawasan hutan, hanya Desa Sepaku yang letak geografisnya berada di lembah atau daerah
aliran sungai. Selain itu, Desa Bumi Harapan yang menjadi lokasi rencana penataan permukiman
baru terpadu secara geografis terletak ditepi/sekitar kawasan hutan yaitu berada di
lereng/punggung bukit. Hal ini menjadi potensi bagi Desa Bumi Harapan pada sektor kehutanan,
perkebunan dan pertanian. Berikut adalah data topografi desa/kelurahan di Kecamatan
Sepaku berdasarkan dari data Kecamatan Sepaku :

II - 6
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku

Tabel 2.5 Letak Geografis di Kecamatan Sepaku

Nama Desa/Kelurahan Letak Desa/Kelurahan Letak Geografis

(1) (2) (3)

1. Maridan Di luar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit


2. Mentawir Di luar kawasan hutan Pesisir/Tepi Laut
3. Pemaluan Di luar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
4. Bumi Harapan Ditepi/sekitar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
5 Wonosari Ditepi/sekitar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
6. Semoi Dua Ditepi/sekitar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
7. Argo Mulyo Di luar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
8. Suko Mulyo Ditepi/sekitar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
9. Tengin Baru Di luar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
10. Sukaraja Ditepi/sekitar kawasan hutan Dataran
11. Bukit Raya Ditepi/sekitar kawasan hutan Dataran
12. Sepaku Ditepi/sekitar kawasan hutan Lembah/DAS
13. Karang Jinawi Ditepi/sekitar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
14. Telemow Di luar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
15. Binuang Di luar kawasan hutan Lereng/Punggung Bukit
Sumber : Kecamatan Waru Dalam Angka 2016

Jumlah penduduk Kecamatan Sepaku pada tahun 2015 adalah 30.567 jiwa
(data proyeksi BPS Kabupaten Penajam Paser Utara) sedikit menurun dari tahun 2014
yaitu sebanyak 30.683 jiwa. Dengan luas wilayah daratan sekitar 1.172,36 km2, maka
setiap km2 dihuni oleh 26 orang. Sedangkan untuk jumlah penduduk di Desa Bumi
Harapan yang menjadi lokasi rencana penataan permukiman baru terpadu adalah
1.751 jiwa.
Di Kecamatan Sepaku, kelapa sawit menjadi komoditas terbesar dengan luas
area 3.228 Ha dan lada adalah komoditas utama dengan luas 1.414,24 Ha. Nilai
produksi kelapa sawit tahun 2015 adalah 25.572,69 Ton sedangkan nilai produksi
lada pada tahun 2015 adalah 1.1189,44 Ton. Selain itu juga Kecamatan Sepaku
memiliki potensi yang besar pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari luas

II - 7
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku

tanam padi sawah dengan luas 1.398 Ha dengan luas panen 1.408 Ha dan luas tanam
padi ladang adalah 758 Ha dengan luas panen 887 Ha.

2.2.2. Pendidikan
Menurut data statistika Kecamatan Sepaku, fasilitas pendidikan di Kecamatan
Sepaku mengalami peningkatan terutama untuk sekolah TK sedangkan fasilitas
lainnya mengalami jumlah yang stagnan. Dalam hal ini, keberadaan fasilitas
pendidikan dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga menengah atas dapat memenuhi
wajib belajar 12 tahun.

Gambar 2.1. Jumlah Sekolah di Kecamatan Sepaku

2.2.3. Kesehatan
Berdasarkan data statistik Kecamatan Sepaku tahun 2016, tercantum bahwa
jumlah pelayanan posyandu memiliki peningkatan pada tahun 2015, sedangkan
pelayanan kesehatan puskesmas keliling mengalami penurunan yang sangat drastis
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan pelayanan kesehatan lainnya memiliki
jumlah yang stagnan.

II - 8
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku

Tabel 2.6. Statisitika Kesehatan di Kecamatan Sepaku

URAIAN 2013 2014 2015


Rumah Sakit
Puskesmas
Puskesmas Induk 4 4 4
Puskesmas 9 11 11
Pembantu
Puskesmas 3 4 0
Keliling
Posyandu 52 66 71
Sumber : Puskesmas Sepaku, 2016

2.2.4. Perdagangan
Kegiatan pasar memiliki peran yang besar dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat lokal. Akan tetapi, di Kecamatan Sepaku terdapat
beberapa titik pasar yang tidak dimanfaatkan akibat perencanaan yang kurang
strategis dan optimal, karena masyarakat lebih memilih untuk berdagang di badan
jalan atau di gang-gang. Namun, di Desa Bumi Harapan sudah tersedia pasar bagi
masyarakat setempat.

Gambar 2.2 Jumlah Pasar per Desa di Kecamatan Sepaku

II - 9
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku

2.2.5. Perbankan dan Investasi


Jumlah bank di Kecamatan Sepaku dari tahun 2013-2015 memiliki jumlah
yang stagnan yaitu 3 buah bank yang diantaranya adalah BRI, Bank Mandiri, dan
Bank Kaltim. BRI dan bank Mandiri terletak di Desa Suka raja dan Bank Kaltim Desa
Tengin Baru. Selain itu di Kelurahan Maridan terdapat BRI keliling. Dari data
statistika ini menunjukkan bahwa Desa Sesulu yang menjadi lokasi rencana penataan
permukiman baru terpadu masih belum terpenuhi kebutuhan akan fasilitas perbankan.
Sehingga perlu dipertimbangkan agar sektor perbankan dapat tumbuh dan
berkembang di Desa Sesulu sebagai salah satu penyokong perekonomian
kerakyatan.

Gambar 2.3 Statistika Perbankan di Kecamatan Sepaku

Selain itu, di Kecamatan Sepaku juga terdapat KUD dengan jumlah yang stagnan
selama 3 tahun terakhir. Sedangkan jumlah non- KUD mengalami penambahan jumlah
yaitu 2 koperasi.

2.2.6. Transportasi dan Komunikasi


Menurut data statistik Kecamatan Sepaku tentang permukaan jalan di Kecamatan
Sepaku, terdapat jalan dengan permukaan aspal sepanjang 57,52 km, jalan krikil
sepanjang 113,45 km, masih berupa tanah sepanjang 18,82 km dan jenis lainnya
sepanjang 7,28 km. Dari data ini menunjukkan bahwa perbaikan pada infrastruktur
jalan masih perlu untuk ditangani secara serius di Kecamatan Sepaku. Sedangkan untuk
kondisi jalan di Kecamatan Sepaku adalah sebagai berikut :

II - 10
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku

Tabel 2.7. Statistika Transportasi di Kecamatan Sepaku

Uraian 2013 2014 2015

Panjang Jalan Menurut Status


- Nasional (km) 0,00 0,00 0,00
- Provinsi (km) 52,00 52,00 52,00
- Kab./Kota (km) 154,50 166,32 197,07
Panjang Jalan Menurut
Kondisi Jalan
- Baik (km) 52,44 61,78 89,77
- Sedang (km) 61,38 63,86 66,62
- Rusak Ringan (km) 23,49 25,49 23,49
- Rusak Berat (km) 17,20 17,20 17,20
Sumber : Kecamatan Sepaku Dalam Angka 2016

Namun untuk jumlah kendaraan mobil barang/angkutan khusus di kecamatan


Sepaku menurut data statistika mengalami penurunan, berikut adalah data statistika
mengenai jumlah kendaraan bermotor angkutan umum di Kecamatan Sepaku :

Gambar 2.4. Statistika Angkutan Umum di Kecamatan Sepaku

II - 11
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Kegiatan Penataan Kawasan Dan Pembangunan Perumahan
MBR Wilayah Kecamatan Sepaku

2.2.7. Pariwisata
Di Kecamatan Sepaku, terdapat dua kawasan wisata yang harus di lindungi
yaitu Pohon Aathis (Agathis Borneensis) yang merupakan pohon raksasa dengan lingkar
pohon mencapai 7,2 meter; dan Goa Kembar dimana terdapat Goa Batu dan Goa Air
yang berdampingan. Objek Wisata Pohon Agathis terletak di Kelurahan Pemaluan
yang masuk ke dalam kawasan hutan industri milik PT ITCI Kartika Utama. Sedangkan
objek wisata goa terletak di Desa Wonosari.

II - 12

Anda mungkin juga menyukai