Anda di halaman 1dari 23

RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB II
PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS

2.1 Wilayah Administrasi


Secara geografis, kabupaten Musi Rawas terletak pada posisi 1020 07’

00” – 1030 40’ 10” Bujur Timur dan 020 20’ 00” – 030 38’ 00” Lintang Selatan.

Luas wilayah Kabupaten Musi Rawas adalah 635.717,15 Ha, dengan batas–

batas wilayah sebagai berikut :

 Utara : Kab. Musi Rawas Utara

 Timur : Kab. Musi Banyuasin dan Kab. Muara Enim

 Selatan : Kab. Empat Lawang

 Barat : Provinsi Bengkulu dan Kota Lubuklinggau

PROVINSI
JAMBI

KAB. MUSI
BANYUASIN
KAB. MUSI
RAWAS
UTARA

PROVINSI
BENGKULU
KAB. MUSI RAWAS

KOTA
LUBUK
LINGGAU

Gambar 2.1 Peta Posisi Kabupaten Musi Rawas

Bidang Cipta Karya II-1


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Wilayah administratif Kabupaten Musi Rawas terdiri dari 14 Kecamatan

yang terbagi lagi menjadi wilayah administrasi lebih kecil dengan total 199

wilayah, terdiri dari 186 wilayah desa dan 13 wilayah kelurahan.

Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas

Luas Wilayah Persentase Terhadap


Kecamatan
(Ha) Musi Rawas (%)
(1) (2) (3)
01. STL Ulu 59 692,40 9,39

02. Selangit 71 733,91 11,28

03. Sumber Harta 10 378,03 1,63

04. Tugumulyo 6 770,91 1,07

05. Purwodadi 6 325,77 1,00

06. Muara Beliti 17 562,87 2,76

07. TP. Kepungut 32 642,43 5,13

08. Jayaloka 16 045,82 2,52

09. Suka Karya 12 153,13 1,91

10. Muara Kelingi 64 581,90 10,16

11. BTS Ulu 75 153,61 11,82

12. Tuah Negeri 26 345,09 4,14

13. Muara Lakitan 196 353,62 30,89

14. Megang Sakti 39 977,66 6,29

Jumlah/ Total 635 717,15 100

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016,


Departemen Pemerintahan Sekretariat Daerah Musi Rawas

Bidang Cipta Karya II-2


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Tabel dibawah ini menjabarkan 186 wilayah desa dan 13 wilayah

kelurahan yang berada di kabupaten Musi Rawas.

Tabel 2.2 Banyaknya Desa dan Kelurahan menurut Kecamatan

di Kabupaten Musi Rawas, 2015

Kecamatan Desa Kelurahan

(1) (2) (3)


01. STL Ulu 12 1
02. Selangit 11 1
03. Sumber Harta 9 1
04. Tugumulyo 17 1
05. Purwodadi 9 2
06. Muara Beliti 11 1
07. TP. Kepungut 10 0
08. Jayaloka 12 1
09. Suka Karya 8 0
10. Muara Kelingi 20 1
11. BTS Ulu 18 1
12. Tuah Negeri 11 0
13. Muara Lakitan 19 1
14. Megang Sakti 19 2
Jumlah/Total 186 13

Jumlah Tahun 2012/Total 186 13


of 2012
Jumlah Tahun 2011/Total 186 13
of 2011
Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016,
Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Rawas

Bidang Cipta Karya II-3


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara

Bidang Cipta Karya II-4


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Musi Rawas

2.2.1 Potensi Perdagangan dan Jasa

Seiring berkembangnya Kabupaten Musi Rawas, kebutuhan belanja

dan jasa masyarakat kian meningkat, hal ini memberikan sinyal potensi

perdagangan dan jasa yang tumbuh dan membutuhkan peran serta

pemerintah. Salah satu peran serta pemerintah kabupaten yaitu dengan

cara melakukan penataan dan pengembangan pasar dan terminal.

Diharapkan dengan adanya penataan dan pengembangan ini potensi

perdagangan dan jasa kabupaten menjadi meningkat cepat dan terarah.

2.2.2 Potensi Perindustrian

Pembangunan sektor industri berkaitan dengan sektor perdagangan

dan jasa. Dimana kedua sektor ini adalah sektor yang menunjang

pembangunan daerah. Berdasarkan pendataan yang dilakukan dinas

terkait, mayoritas industri yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas berjenis

industri kerajinan rumah tangga yang memiliki pekerja 1-4 orang. Batu bata

dan gula merah adalah salah satu jenis hasil industri yang cukup banyak

dapat ditemui, beberapa lokasi industri batu bata dapat ditemui di

kecamatan Megang Sakti, Muara Beliti, STL Ulu, Muara Kelingi, Selangit,

Muara Lakitan, Tuah Negeri, Sumber Harta, dan Purwodadi sedangkan

industri gula merah dapat ditemui di kecamatan Megang Sakti, Muara Beliti,

dan Purwodadi. Pengembangan sektor industri

Bidang Cipta Karya II-5


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

2.2.3 Potensi Pariwisata

Danau Aur Bukit Cogong

Gambar 2.3 Foto Danau Aur dan Bukit Cogong

Objek wisata di wilayah Kabupaten Musi Rawas yang telah dikenal

masyarakat antara lain Objek Wisata Bukit Cogong dan Objek Wisata Danau

Aur. Kedua Objek Wisata ini perlu didukung infrastruktur permukiman di area

sekitarnya antara lain infrastruktur persampahan, infrastruktur air limbah

permukiman, infrastruktur air minum, jalan lingkungan dan pedestrian, ruang

terbuka hijau, penataan kawasan wisata. Sehingga kawasan permukiman

yang telah tertata dapat bersinergi dengan kawasan wisata tersebut. pada

tahun 2013 telah dikunjungi sebanyak masing-masing 30.100 dan 38.366

wisatawan. Selain kedua objek wisata tersebut, berikut ini, terdapat objek

wisata lainnya yang tersebar di kabupaten Musi Rawas.

Bidang Cipta Karya II-6


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Tabel 2.3 Objek Wisata, Jenis Objek Wisata, Jarak dari Ibukota

Kabupaten, dan Luas Kawasan Wisata di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014

Jarak dari Luas


Jenis Objek
Nama Objek Wisata Lokasi/ Ibukota Kawasan
Wisata/
Kab/ (Ha)
1 2 3 4 5
01. Air Terjun Telun Tiga STL Ulu ODTW Alam 80 2
02. Air Terjun Temba STL Ulu ODTW Alam 80 1
03. Air Terjun Tiga Beradik STL Ulu ODTW Alam 80 4
04. Air Terjun Sri Pengantin STL Ulu ODTW Alam 80 1

05. Keramat Napalibo STL Ulu ODTW Budaya 80 0,5

06. Keramat Batu Ampar STL Ulu ODTW Budaya 80 0,25


07. Bukit Kurungan/Botak Suka Karya ODTW Alam 70 2
08. Danau Suka Hati Sumber Harta ODTW Alam 48 4
09. Air Terjun Bunyi Selangit ODTW Alam 60 1
10. Bukit Batu Putih Selangit ODTW Alam 50 10
11. Danau Tikip Purwodadi ODTW Alam 55 1
12. Bendung Tikip Purwodadi ODTW Alam 55 1

13. Bendung Bharata Tugumulyo ODTW Alam 80 2,5

14. Pancuran Air Panas Muara Kelingi ODTW Alam 70 15


15. Hutan Bulian Muara Kelingi ODTW Alam 70 70
16. Air Terjun satan Muara Beliti ODTW Alam 60 0,5
17. Air Terjun Kou Muara Beliti ODTW Alam 60 3
18. Air Terjun Menai Muara Beliti ODTW Alam 60 3
19. Air Terjun Panjang Muara Beliti ODTW Alam 60 8
20. Danau Satan Muara Beliti ODTW Alam 60 1
21. Danau Gegas Jayaloka ODTW Alam 40 100
22. Gua Pengungsian Bkt. Botak STL Ulu ODTW Budaya 100 0,5
23. Bukit Cogong STL Ulu ODTW Alam 51 12
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

2.2.4 Potensi Pertambangan

Daerah Pertambangan di kabupaten Musi Rawas memiliki potensi

sumber daya alam pertambangan yang beragam dan melimpah, baik

migas maupun non-migas. Selain komoditas minyak dan gas bumi di

Bidang Cipta Karya II-7


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Kabupaten Musi Rawas juga ditemukan potensi bahan tambang batubara

yang masih dalam tahap eksplorasi.

2.3 Demografi dan Urbanisasi

2.3.1 Jumlah Penduduk

Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2013 memiliki penduduk sebanyak

373.300 jiwa, meningkat pada tahun 2014 378.987 jiwa dan pada tahun 2015

meningkat 384.333 jiwa. Hal ini menunjukkan jumlah penduduk kian

bertambah tiap tahunnya.

Tabel. 2.4 Sebaran Penduduk Kabupaten Musi Rawas

Berdasarkan Kecamatan, 2015

Luas Jumlah Kepadatan


Total
No. Kecamatan Wilayah Penduduk Penduduk
(Km²) Laki-Laki Perempuan (Jiwa) (Jiwa/Km2)
1 STL Ulu 596,924 15516 14794 30310 50,78
2 Selangit 717,3391 9401 9119 18520 25,82
3 Sumber Harta 103,7803 8692 8370 17062 164,40
4 Tugumulyo 67,7091 23132 22526 45658 674,33
5 Purwodadi 63,2577 7548 7434 14982 236,84
6 Muara Beliti 175,6287 12469 12116 24585 139,98
7 TP. Kepungut 326,4243 5931 5923 11854 36,31
8 Jayaloka 160,4582 8218 7698 15916 99,19
9 Suka Karya 121,5313 7389 6968 14357 118,13
10 Muara Kelingi 645,819 20159 19007 39156 60,63
11 BTS Ulu 751,5361 14231 13491 27722 36,89
12 Tuah Negeri 263,4509 14298 13837 28135 106,79
13 Muara Lakitan 1963,5362 23383 21641 45024 22,93
14 Megang Sakti 399,7766 26372 24680 51052 127,70
Total 6357,1715 196729 187604 384333 60,46
Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Musi Rawas 2015

Bidang Cipta Karya II-8


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk

Sebaran penduduk masih bertumpu di Kecamatan Tugumulyo dengan

jumlah penduduk mencapai 674 jiwa/km². Sedangkan kecamatan dengan

penduduk terkecil adalah Kecamatan Muara Lakitan yaitu 20 jiwa/km².

Berdasarkan data, tingkat kemiskinan pada tahun 2011 sebesar 18,25% dan

pada tahun 2014 turun menjadi 15,51%. Sebaran penduduk per kecamatan

Kab. Musi Rawas tahun 2015 dan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Musi

Rawas disajikan secara lebih rinci dalam tabel dan gambar berikut ini.

Tabel. 2.5 Penduduk Miskin Kabupaten Musi Rawas

Tahun 2011-2014

Tahun
Indikator
2011 2012 2013 2014* 2015
Jumlah 97.900 96.200 98.800 58.990 57.880
Penduduk Miskin
persentase 18,25 17,67 17,85 15,51 15,06
Penduduk Miskin
Indeks 2,75 2,38 2,2 1,49 1,36
Kedalaman
Kemiskinan
Indek Keparahan 0,65 0,52 0,44 0,45 0,27
Kemiskinan
Garis Kemiskinan 293.582,00 310.365,69 326.798,00 473.371,00 510.222
Angka Harapan 66,82 66,85 66,87 66,88 67,18
Hidup
Persentase 81,75 82,33 82,15 84,49 84,94
Penduduk diatas
garis kemiskinan
Sumber : BPS Kab. Musi Rawas 2014
*Berdasarkan Suseda 2014 (Data terpisah dengan Kab. Muaratara)

Bidang Cipta Karya II-9


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Grafik 2.1 Sebaran Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015


Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Musi Rawas 2015

Grafik 2.2 Kepadatan Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015


Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Musi Rawas 2015

2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun Ke Depan

Bidang Cipta Karya II-10


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Grafik 2.3 Proyeksi Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2017-2021

2.4 Isu Strategis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

PDRB salah satu indikator ekonomi yang menggambarkan kondisi riil

suatu daerah, indikator pertumbuhan PDRB ini menunjukkan kesejahteraan

masyarakat dalam lingkup daerah dan mengenai geliat keberhasilan

program pembangunan ekonomi makro daerah yang telah dicapai dalam

meningkatkan kemakmuran masyarakat di suatu daerah. Salah satu tujuan

yang terkandung diantara cita-cita tersebut adalah peningkatan

Pendapatan Domestik Bruto penduduk Kabupaten Musi Rawas yang terus

meningkat dari tahun ke tahun.

Bidang Cipta Karya II-11


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Tabel 2.6 PDRB Kabupaten Musi Rawas Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2011-2015 (Rp. Juta)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian, Kehutanan,
3.326.080,2 3.714.292,3 4.121.587,7 4.328.484,5 4.536.599,1
dan Perikanan
Pertambangan dan
4.129.225,0 4.045.701,4 4.208.788,1 4.844.702,3 4.643.608,1
Penggalian
Industri Pengolahan 982.270,1 1.109.537,3 1.246.417,7 1.447.961,8 1.696.090,7
Pengadaan Listrik dan
1.743,7 1.858,3 1.890,9 2.226,6 2.905,4
Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, 583,4 656,5 682,7 815,5 954,6
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 433.274,7 528.879,7 620.441,0 736.249,1 827.033,6
Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi
557.430,1 617.911,3 672.813,5 735.659,9 965.555,0
Mobil dan Sepeda
Motor
Transportasi dan
34.697,2 38.143,5 45.873,0 54.919,6 65.055,4
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
20.704,8 24.406,8 28.246,1 31.864,5 38.940,4
dan Makan Minum
Informasi dan
27.372,7 29.719,5 31.609,1 35.901,0 40.518,4
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
59.310,1 68.119,8 75.330,7 82.832,1 89.836,3
Asuransi
Real Estat 108.723,9 119.979,6 132.586,7 156.814,3 184.043,1
Jasa Perusahaan 1.307,3 1.509,2 1.760,1 2.019,6 2.268,7
Administrasi
Pemerintahan,
235.913,6 260.374,2 298.074,9 322.994,8 369.165,9
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 233.720,1 263.099,7 302.693,8 389.770,3 430.947,6
Jasa Kesehatan dan
57.688,3 64.462,8 72.248,9 82.061,9 93.302,4
Kegiatan Sosial
Jasa lainnya 100.338,9 100.825,3 111.496,8 121.052,5 134.109,2
10.310.384,
PDRB Dengan Migas 10.989.477,3 11.972.541,7 13.376.330,4 14.120.933,7
0
PDRB Tanpa Migas 6.908.944,9 7.803.031,5 8.735.478,1 9.670.542,7 10.861.607,0
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
***) Angka Sangat- sangat Sementara

Berdasarkan data pada tabel 2.6 nilai PDRB atas dasar harga berlaku

dengan migas Kabupaten Musi Rawas meningkat dari Rp.10,31milyar pada

tahun 2011 menjadi Rp.14,12 milyar pada tahun 2015 untuk PDRB dengan

Bidang Cipta Karya II-12


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

migas. Pada tahun 2011 PDRB tanpa migas sebesar Rp. 6,91 milyar dan

pada tahun 2015 menjadi Rp. 10,86 milyar. Sedangkan data struktur ekonomi

Kabupaten Musi Rawas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.7 Struktur Ekonomi Kabupaten Musi RawasTahun 2011-2015 (%)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***


Pertanian, Kehutanan, dan
32,26 33,80 34,43 32,36 32,13
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 40,05 36,81 35,15 36,22 32,88
Industri Pengolahan 9,53 10,10 10,41 10,82 12,01
Pengadaan Listrik dan Gas 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Pengadaan Air, Pengelolaan
0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 4,20 4,81 5,18 5,50 5,86
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda 5,41 5,62 5,62 5,50 6,84
Motor
Transportasi dan Pergudangan 0,34 0,35 0,38 0,41 0,46
Penyediaan Akomodasi dan
0,20 0,22 0,24 0,24 0,28
Makan Minum
Informasi dan Komunikasi 0,27 0,27 0,26 0,27 0,29
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,58 0,62 0,63 0,62 0,64
Real Estat 1,05 1,09 1,11 1,17 1,30
Jasa Perusahaan 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial 2,29 2,37 2,49 2,41 2,61
Wajib
Jasa Pendidikan 2,27 2,39 2,53 2,91 3,05
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
0,56 0,59 0,60 0,61 0,66
Sosial
Jasa lainnya 0,97 0,92 0,93 0,90 0,95
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
***) Angka Sangat- sangat Sementara

Tahun 2011-2015 merupakan tahun berbasis pada pemanfaatan

sumber daya alam dengan leading sektor yang menjadi unggulan selama ini

sebagai penyumbang PDRB yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan

perikanan dan juga sektor pertambangan dan penggalian. Di tahun 2011,

sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan sumbangan 32,26

persen, dan terus mengalami kenaikan hingga tahun 2013, yaitu sebesar

Bidang Cipta Karya II-13


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

34,43 persen, dan mengalami penurunan di tahun 2015 menjadi 32,13 persen.

Sektor pertambangan dan penggalian memberikan sumbangan sebesar

32,88 persen.

Sektor Industri Pengolahan pada tahun 2015 memberikan peningkatan

kontribusi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,01 persen. PDRB

atas dasar harga konstan Kabupaten Musi Rawas tahun 2011-2014 dapat

dlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.8. PDRB Kabupaten Musi Rawas Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2011-2015 (Rp. Juta)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***


Pertanian,
Kehutanan, dan 3.081.857,6 3.288.393,7 3.528.201,0 3.746.798,5 4.005.122,0
Perikanan
Pertambangan dan
3.400.167,9 3.044.511,8 3.125.563,7 3.406.480,9 3.463.594,9
Penggalian
Industri Pengolahan 920.556,2 1.001.051,3 1.076.009,5 1.155.228,0 1.249.381,1
Pengadaan Listrik
1.928,3 2.073,9 2.195,0 2.331,7 2.349,7
dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
590,6 653,8 690,6 740,0 791,6
Sampah, Limbah &
Daur lang
Konstruksi 379.849,9 425.233,6 475.040,8 509.488,8 533.332,8
Perdagangan Besar
dan Eceran;
528.780,8 576.519,5 618.234,7 647.677,9 678.479,6
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi dan
34.632,6 37.786,0 41.044,6 44.612,6 48.727,1
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi dan 19.127,0 20.854,2 22.119,7 23.525,7 25.872,1
Makan Minum
Informasi dan
27.734,0 30.079,9 32.244,9 35.054,8 38.016,9
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
57.462,4 62.722,2 66.231,4 68.694,9 71.483,5
Asuransi
Real Estate 104.338,2 114.528,2 124.638,2 134.659,8 144.274,5
Jasa Perusahaan 1.232,3 1.332,1 1.447,4 1.552,5 1.629,5

Bidang Cipta Karya II-14


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***


Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan 228.881,3 234.864,6 241.844,6 255.609,6 277.924,3
Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan 228.042,2 244.394,4 265.908,8 300.768,9 322.183,7
Jasa Kesehatan
56.652,9 61.524,7 65.009,4 70.969,5 76.412,8
dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya 95.637,1 98.763,2 102.141,2 105.882,0 110.127,9
PDRB Dengan Migas 9.167.471,3 9.245.287,1 9.788.565,6 10.510.076,1 11.049.704,1
PDRB Tanpa Migas 6.447.390,7 6.932.242,9 7.438.244,3 7.935.182,1 8.475.325,0
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
***) Angka Sangat- sangat Sementara

2.4.2 Data pendapatan per kapita dan proporsi penduduk miskin

Tabel 2.9 Pendapatan Perkapita Kabupaten Musi Rawas

Tahun 2011-2015

Harga berlaku Harga konstan


Tahun
Dengan Migas Tanpa Migas Dengan Migas Tanpa Migas
2011 28.434.673 19.053.955 25.282.671 17.781.049
2012 29.854.516 21.198.072 25.116.169 18.832.448
2013* 32.037.757 23.375.581 26.193.576 19.904.266
2014** 35.293.748 25.515.944 27.731.071 20.937.156
2015*** 36.744.558 28.263.354 28.752.808 22.053.929
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat- sangat Sementara

Berdasarkan data di atas, dapat terlihat bahwa pendapatan per

kapita Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 atas dasar harga berlaku dengan

migas sebesar Rp. 36.744.558,- dan tanpa migas sebesar Rp. 28.263.354,-

sedangkan berdasarkan atas dasar harga konstan tanpa migas sebesar Rp.

22.053.929,- dan dengan migas sebesar Rp. 28.752.808,-.

Bidang Cipta Karya II-15


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

2.4.3 Data kondisi lingkungan strategis

Kondisi fisik Kabupaten Musi Rawas mempunyai topografi yang

bergelombang dengan ketinggian berkisar 125-200 m dari permukaan laut,

dengan kemiringan bervariasi dari 0-2%, sampai lebih dari 40%. Luas wilayah

yang dominan adalah wilayah dengan kemiringan 0-15% yang merupakan

daerah potensial untuk pertanian, selebihnya berupa tanah perbukitan yang

mempunyai kemiringan sangat curam yang sebagian besarnya berupa Bukit

Barisan yang memanjang dari Utara sampai Selatan, khususnya di bagian

Barat daerah ini yang termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Kerinci

Sebelat (TNKS) yang membentang luas dalam 4 (empat) provinsi.

Keadaan alam wilayah Kabupaten Musi Rawas terdiri atas hutan

potensial, sawah, ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainnya. Di sebelah

Barat terdapat dataran rendah yang sempit dan berbatasan dengan Bukit

Barisan, dataran ini semakin ke timur semakin luas. Penyebaran jenis tanah di

Kabupaten Musi Rawas terdiri dari :

1. Aluvial dengan ciri warna coklat kekuning-kuningan terbentuk


oleh endapan liat dan pasir dijumpai di Kecamatan Tugumulyo
dan Muara Kelingi. Tanah jenis ini seluas ± 8,05% dari luas
kabupaten dan sangat cocok untuk tanaman padi dan
palawija.
2. Litosol seluas ± 7,17% dari luas kabupaten baik dimanfaatkan
untuk tanaman keras, rumput-rumputan dan usaha ternak.
3. Asosiasi Latisol hanya terdapat di kecamatan STL Ulu Terawas.
4. Regosol luasnya sama seperti asosiasi latisol, di mana ± 55,89 %
berada di Kecamatan Muara Beliti, yang diidentifikasi sangat

Bidang Cipta Karya II-16


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

cocok untuk budidaya tanaman padi sawah, palawija dan


tanaman keras lainnya.
5. Podsolik merupakan jenis tanah terluas di Kabupaten Musi
Rawas. Sebagian besar terdapat di Kecamatan Muara Lakitan
dan Kecamatan Jayaloka, baik untuk tanaman padi sawah,
padi ladang dan tanaman karet.
6. Asosiasi Podsolik hanya terdapat di Kecamatan Muara Lakitan.

Wilayah Kabupaten Musi Rawas berada di ketinggian 129 meter dpl,

terdiri dari 66,5% dataran rendah yang subur dengan struktur 62,75% tanah

liat. Keadaan alam wilayah Kabupaten Musi Rawas terdiri atas hutan

potensial, sawah, ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainnya. Di sebelah

Barat terdapat dataran rendah yang sempit dan berbatasan dengan bukit

barisan, dataran ini semakin ke Timur semakin luas.

Kabupaten Musi Rawas banyak terdapat sungai-sungai besar., adapun

sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas yaitu Sungai Lakitan,

Sungai Kelingi, Sungai Semangus dan Sungai Musi. Selain memiliki sungai-

sungai besar, di Kabupaten Musi Rawas terdapat danau, yakni Danau Aur, di

Kecamatan Sumber Harta. Selain fungsinya sebagai penampung air, danau

ini juga merupakan potensi wisata bagi Kabupaten Musi Rawas.

Secara umum, wilayah Kabupaten Musi Rawas memiliki topografi yang

beragam, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Ketinggian

wilayah kabupaten ini berkisar antara 25-1000 meter di atas permukaan laut.

Bidang Cipta Karya II-17


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Gambar 2.4 Peta Kemiringan Lahan Wilayah Kabupaten Musi Rawas

Bidang Cipta Karya II-18


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

Gambar 2.5 Peta Jenis Tanah Wilayah Kabupaten Musi Rawas

Bidang Cipta Karya II-19


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

2.4.4 Data Risiko Bencana Alam

Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa rawan bencana adalah

kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis,

sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk

jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam,

mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi

dampak buruk bahaya tertentu.

Tabel 2.10 Jumlah Bencana Alam yang Terjadi menurut Kecamatan di

Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014

Jenis Bencana/Type of Disaster


Kecamatan Angin Tanah Rawan
/District Banjir/ Kebakaran/ Longsor/
Puyuh/ Pangan/Food
Flood Fire Landslide
Whirlwind Insecurity

1 2 3 4 5 6 7
1 STL Ulu - 1 - - -
2 Selangit - 1 - - -
3 Sumber Harta - - - - -
4 Tugumulyo - - - - -
5 Purwodadi - - - - -
6 Muara Beliti - - - - -
7 TP Kepungut 1 - - - -
8 Jayaloka - - - - -
9 Suka Karya - 1 - - -
10 Muara Kelingi 3 1 - - -
11 BTS Ulu - 1 1 - -
12 Tuah Negeri - - 1 - -
13 Muara Lakitan - 2 - - -
14 Megang Sakti 1 - - - -
Total 5 7 2 0 0
Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

Bidang Cipta Karya II-20


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

2.4.5 Isu-Isu Strategis terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Isu-isu strategis Kabupaten Musi Rawas, yaitu sebagai berikut:

1. Pertanian; Pengelolaan pertanian dalam arti luas, termasuk

perkebunan dan kehutanan memerlukan sistem pengelolaan yang

modern, lebih efektif, lebih efisien, didukung oleh prasarana dan

sarana yang memadai serta bersifat ramah lingkungan. Hal ini

penting mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Musi

Rawas, karena beberapa hal :

a. Karena besarnya potensi alam, buatan dan manusia yang

dapat mendukung pengembangan pertanian modern.

b. Sebagai bagian dari peran lokal Kabupaten Musi Rawas

terhadap misi nasional/regional dalam swa sembada beras

dalam kerangka mendukung ketahanan pangan nasional

serta menjalankan misi provinsi sebagai lumbung pangan.

c. Telah dibangunnya infrastruktur dan fasiltas yang mendukung

bertumbuhnya sistem pertanian modern.

d. Telah ditetapkannya sistem pengelolaan pertanian dengan

pendekatan agropolitan yang berorientasi pada peningaktan

nilai tambah pasca panen.

2. Pertambangan; Musi Rawas sangat kaya dengan sumber daya

alam berbasis fosil, mulai dari batubara, biji bisi, emas, nikel, sampai

gas dan minyak bumi. Namun pengolahan pertambangan selalu

membawa dampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari

Bidang Cipta Karya II-21


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

kerusakan tanah, limbah cair ataupun padat sisa pengolahan,

polusi udara, permasalahan sosial dan lain-lain. Sumber daya

pertambangan adalah sumber daya yang tidak dapat

diperbaharui serta memerlukan investasi yang sangat besar untuk

pengolahannya. Oleh karena diperlukan perencanaan dan

skenario pengelolaan yang terprogram dan mempertimbangkan

berbagai resiko dan keuntungannya. Kendati demikian hasil

pengelolaan hasil tambang akan memberi dampak pertumbuhan

ekonomi daerah yang cukup signifikan, meskipun pengalaman

menunjukkan bahwa pembangunan masyarakat lokal sering

terabaikan.

3. Pemulihan Kawasan Lindung; selain berkurangnya kawasan hutan

dan hutan lindung mencapai lebih dari 25% juga perlu dilakukan

revitalisasi terhadap kawasan lindung lain seperti sumber mata air,

hulu sungai, sempadan sungai/situ dalam kerangka memulihkan

dan menjaga kesinambangan alam serta menanggulangi

bencana banjir. Dalam UUPR No. 26 Tahun 2007 telah diamanatkan

untuk menetapkan 30% dari DAS menjadi RTH. Dalam proses

pemulihan dan revitalisasi kawasan lindung tentu perlu diperhatikan

kondisi sosial budaya masyarakat lokal, kemampuan daerah, dan

kondisi kawasan yang akan diberikan/dikembalikan fungsi

lindungnya.

Bidang Cipta Karya II-22


RPIJM 2017-2021 KABUPATEN MUSI RAWAS

4. Pusat Pemerintahan dan Pusat Agropolitan; Pengembangan

struktur ruang wilayah diarahkan pada penguatan peran Kota

Muara Beliti sebagai pusat ibukota kabupaten dan pusat

agropolitan, pengembangan pusat-pusat pelayanan pada

kawasan perbatasan sehingga menempatkan peran Kabupaten

Musi Rawas sebagai pusat agropolitan regional. Berperannya pusat

pemerintahan dan pusat agropolitan termasuk sub pusat

agropolitan pada lima pusat pelayanan sangat dipengaruhi oleh

tersedia dan berfungsinya infrastruktur wilayah yang tepat dan

memadai. Penguatan peran sub pusat agropolitan juga akan

berpengaruh terhadap penurunan kesenjangan pertumbuhan

antar wilayah (kecamatan/kelompok kecamatan).

5. Kualitas SDM dan Kelembagan; Peningkatan kapasitas, kompetensi

dan profesionalisme aparat pemerintah, pihak swasta dan

masyarakat dalam pengelolaan ruang dan pembangunan

ekonomi wilayah. Kabupaten Musi Rawas dengan luas 1,2 juta Ha,

jumlah penduduk lebih kurang ½ juta jiwa, dengan sumber daya

alam yang berlimpah, namun berada pada kawasan yang juga

mempunyai karakteristik yang sama (Kabupaten Sarolangun,

Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Empat Lawang, dan

Kabupaten Rejang Lebong) serta dipengaruhi langsung oleh

perkembangan ekonomi global, maka sangat diperlukan suatu

kelembagaan yang kuat dan SDM yang profesional (good

governance dan good corporate governance).

Bidang Cipta Karya II-23

Anda mungkin juga menyukai