Anda di halaman 1dari 19

58

BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Ogan Komering Ilir


Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Sumatera Selatan. Sejak Tahun 2003, berdasarkan Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2003, Kabupaten Ogan Komering Ilir mengalami pemekaran menjadi dua
kabupaten, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Ogan Ilir
(OI). Dengan luas wilayah 19.023,47 km 2, pada tahun 2013 Kabupaten Ogan
Komering Ilir berpenduduk 764.952 jiwa, dengan kepadatan penduduk 40,21
jiwa/km2, dan dengan mempertimbangkan luas wilayah serta jauhnya rentang
kendali, maka Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, sejak tahun 2007 telah
melakukan kajian pemekaran wilayah wilayah pantai timur Ogan Komering Ilir
untuk dijadikan Daerah Otonom Baru. Aspek geografis dan demografis
Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai berikut:

4.1.1. Aspek Geografis Kabupaten Ogan Komering Ilir


Aspek Geografis menggambarkan karakteristik lokasi dan wilayah, potensi
pengembangan wilayah dan kerentanan Wilayah. Secara Geografis wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ilir terletak diantara 1040, 20” sampai 106000’ Bujur
Timur dan 20,30’ sampai 40,15’ Lintang Selatan, dengan ketinggian rata-rata 10
meter diatas permukaan laut. Daerah tertinggi diperlihatkan oleh topografi Bukit
Gajah di kecamatan Pampangan, dengan titik ketinggian sekitar 14 meter dari
permukaan laut, sedang daerah terendah terletak di kawasan timur, tepatnya di
Kecamatan Air Sugihan, dengan rata-rata ketinggian sekitar 8 meter dari
permukaan laut. Bentang alam pada umumnya disusun oleh endapan aluvial yang
bersifat lempungan liat atau lembek dan endapan gambut, kecuali Bukit Gajah
dimana batuan penyusun utamanya adalah batuan beku intrusi granit.
Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan ibukota Kayuagung memiliki luas
wilayah 19.023,47 km2 atau 21,86 persen dari luas Provinsi Sumatera
Selatan,secara administratif pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri
dari 18 Kecamatan, 13 kelurahan dan 308 desa berbatasan langsung dengan:

Universitas Sriwijaya
59

Sebelah Utara : Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin;


Sebelah Selatan : Kabupaten Mesuji (Provinsi Lampung);
Sebelah Timur : Selat Bangka dan Laut Jawa, dan;
Sebelah Barat : Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten OKU Timur.

Sumber : Portal Kab OKI


Gambar 4.1. Peta Administrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir

4.1.2. Aspek Demografis Kabupaten Ogan Komering Ilir


Berdasarkan data Statistik tahun 2014, penduduk Kabupaten Ogan
Komering Ilir berjumlah 764.952 jiwa terdiri dari 391.213 laki-laki dan 373.739
perempuan, dengan sex ratio penduduk laki-laki terhadap perempuan 104,68,
jumlah penduduk ini mengalami peningkatan dari tahun 2010 yaitu 707.627 jiwa.
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir sebesar 1,766
persen, dari sisi kepadatan penduduk, kepadatan rata-rata pendududuk di
Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2014 mencapai 40,21 jiwa/km2, dengan

Universitas Sriwijaya
60

kecamatan terpadat penduduknya adalah Kecamatan Mesuji (728,12 jiwa/km2)


disusulKecamatan Kayuagung (445,68 jiwa/km2). Sedangkan kecamatan dengan
kepadatan penduduk terendah adalah di Kecamatan Tulung Selapan (8,61
jiwa/km2) dan Kecamatan Air Sugihan (12,65 jiwa/km2). Jumlah dan kepadatan
penduduk di Kabupaten Ogan Komering ilir tahun 2017 dan 2018, ditampilkan
pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.1.
Jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Ogan Komering ilir
tahun 2017-2018

2017 2018**
No Kecamatan Kepadatan/ Kepadatan/
Penduduk % Penduduk %
km2 km2
1 Lempuing 73.133 9,71 139,14 74.943 9,78 142,58
2 Lempuing Jaya 61.943 8,23 122,95 61.170 8,00 121,42
3 Mesuji 40.240 5,34 720,37 40.673 5,32 728,12
4 Sungai Menang 48.673 6,46 16,92 48.724 6,37 16,94
5 Mesuji Makmur 53.326 7,08 35,24 53.461 6,99 35,99
6 Mesuji Raya 35.688 4,74 276,97 36.359 4,75 282,18
7 Tulung Selapan 42.161 5,60 8,69 41.793 5,46 8,61
8 Cengal 44.576 5,92 20,02 47.978 6,27 21,55
9 Pedamaran 41.409 5,50 39,08 44.996 5,88 42,46
10 Pedamaran Timur 20.905 2,78 44,98 21.753 2,84 46,80
11 Tanjung Lubuk 33.020 4,39 148,09 32.545 4,25 145,96
12 Teluk Gelam 21.896 2,91 130,11 22.052 2,88 131,04
13 Kayuagung 64.791 8,61 445,45 66.133 8,65 454,68
14 S. Pulau Padang 42.891 5,70 287,70 43.996 5,75 295,12
15 Jejawi 39.284 5,22 179,40 38.951 5,09 177,88
16 Pampangan 28.688 3,81 161,70 29.251 3,82 162,33
17 Pangkalan Lampam 27.109 3,60 23,79 26.904 3,52 23,52
18 Air Sugihan 33.173 4,41 12,79 32.819 4,29 12,65
Total 752.906 39,58 764.952 40,21
Sumber: Disdukcapil Kab. OKI

Ditinjau dari sebaran geografis, jumlah penduduk di Kabupaten Ogan


Komering Ilir pada tahun 2017 terbanyak di Kecamatan Lempuing sebesar 9,78%
dan yang terkecil terletak di kecamatan Pedaman Timur sebesar 2,84%. Tabel di
atas menunjukkan bahwa persebaran penduduk tidak merata antar kecamatan.
Kondisi ini memicu ketidak merataan pembangunan, kesenjangan pembangunan
antar bagian wilayah ini, terutama dengan kawasan-kawasan yang masih terisolasi
memerlukan prioritas penanganan guna mencegah bertambahnya tingkat

Universitas Sriwijaya
61

kesenjangan, meningkatkan tingkat pemerataan pembangunan antar wilayah


sehingga mencegah potensi konflik horizontal.
Profil penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir, dapat dilihat dari
komposisi penduduknya, yakni berdasarkan jenis kelamin, usia, lapangan usaha
dan pendidikan. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-lakidalam 5
tahun terakhir lebih banyak daripada perempuan. Rasio penduduk laki-laki
terhadap perempuan pada 2013 adalah 104,68 sedangkan dilihat dari usianya,
persentase penduduk angkatan kerja (usia 15-64 tahun) pada tahun 2014 masih
cukup tinggi yaitu 66,09 persen. Dari sisi lapangan usaha, komposisi penduduk
yang bekerja di sektor primer cenderung mengalami penurunan dari 79,92 persen
pada tahun 2010 menjadi 65,08 persen pada tahun 2014, sedangkan proporsi
penduduk yang bekerja disektor tersier mengalami kenaikan dari 14,31 persen
pada tahun 2011 menjadi 27,92 persen pada tahun 2018.

4.2. Gambaran Umum Kecamatan Kayuagung


Kecamatan Kayuagung merupakan salah satu Kecamatan Definitif dan
merupakan ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir. Secara geografis Kecamatan
ini terletak diantara 104,20° - 106,00° Bujur Timur dan 40,30° - 40,15° Lintang
Selatan. Kecamatan ini terletak pada ketinggian ±500 meter dari permukaan laut,
dengan luas wilayah 140,71 km2, yang secara administratif berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Jejawi dan Kecamatan Tanjung
Raja, Kabupaten Ogan Ilir Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan
Tanjung Lubuk dan Pedamaran, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Pampangan dan Sirah Pulau Padang.
Kecamatan Kayuagung beriklim tropis. Musim kemarau umumnya berkisar
antara bulan Mei sampai Oktober dan musim hujan antara bulan November
sampai April. Penyimpangan musim biasanya terjadi lima tahun sekali, berupa
musim kemarau yang lebih panjang daripada musim hujan. Namun saat ini cauca
sudah sulit diperkirakan kapan musim hujan berakhir dan kapan musim kemarau.
Sebagian besar wilayah Kecamatan Kayuagung merupakan dataran rendah dan
rawa-rawa. Beberapa desa dialiri oleh aliran sungai-sungai.

Universitas Sriwijaya
62

4.2.1. Geografi Kecamatan Kota Kayuagung


4.2.1.1. Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Kota
Kayuagung
Tabel 4.2.
Desa/Kelurahan di Kecamatan Kota Kayuagung

No Desa/Kelurahan Luas ( Km2) Persentase


1. Buluh Cawang 7,63 5,42
2. Banding Ayar 12,40 8,81
3. Muara Baru 2,86 2,03
4. Ayar 3,82 2,71
5. Lubuk Dalam 2,86 2,03
6. Kedaton 8,58 6,10
7. Jua-Jua 5,72 2,03
8. Sidakersa 2,86 2,03
9. Kota Raya 7,63 5,42
10. Perigi 7,63 5,42
11. Mangun Jaya 10,49 7,46
12. Cinta raja 11,45 8,14
13. Celikah 7,63 5,42
14. Paku 1,43 1,02
15. Kayuagung 3,34 2,37
16. Tanjung Serang 4,77 3,39
17. Tanjung Lubuk 4,77 3,39
18. Arisan Buntal 2,86 2,03
19. Sukadana 4,77 3,39
20. Serigeni Lama 1,43 1,02
21. Serigeni Baru 7,85 5,58
22. Teloko 7,63 5,42
23. Kijang Ulu 3,82 2,71
24. Tanjung Menang 4,77 3,39
25. Tanjung Rancing 6,68 4,75
Kayuagung 140,71 100,00
Sumber : Profil Kecamatan Kayuagung

Kecamatan Kayuagung terdiri dari 14 Desa dan 11 Kelurahan untuk yang


berstatus kelurahan klasifikasi nya adalah perkotaan sedangkan untuk yang
berstatus desa klasifikasi nya adalah pedesaan. Setiap desa dan kelurahan terbagi
atas dusun, lingkungan, rukun warga dan rukun tetangga. Sedangkan menurut
klasifikasi Satuan Lingkungan Setempat (SLS) terkecil yaitu Rukun Tetangga
(RT) berjumlah 200, Rukun Warga (RW) berjumlah 11, Lingkungan (LK)
berjumlah 46, dan Dusun berjumlah 42.

Universitas Sriwijaya
63

Saat ini jumlah Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Kecamatan


Kayuagung sebanyak 2.567 orang, dengan rincian Golongan I sebanyak 23 orang,
Golongan II sebanyak 497 orang, Golongan III sebanyak 1.554 orang, dan
Golongan IV sebanyak 493 orang. Jumlah penduduk Kecamatan Kayuagung pada
pertengahan tahun 2017 sebanyak 69.694 jiwa, terdiri dari 35.081 jiwa laki-laki
dan 34.613 perempuan. Kalau dilihat dari angka tersebut, di Kecamatan ini jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan dengan sex ratio 101,4 artinya
dari 100 orang perempuan terdapat lebih kurang 101 orang laki-laki. Jumlah
rumah tangga yang paling banyak terdapat di Kelurahan Jua-Jua yaitu sebanyak
6.418 rumah tangga, sedangkan yang paling sedikit di Desa Banding Anyar yaitu
sebanyak 792 rumah tangga.
Jika dilihat berdasarkan kelompok umur, maka yang paling banyak yaitu
kelompok umur 0 – 4 tahun sebanyak 7.151 jiwa, sedangkan yang paling sedikit
yaitu kelompok umur 75+ tahun yaitu 852 jiwa. Jumlah balita di Kecamatan ini
sebanyak 7.151 jiwa, sedangkan pasangan usia subur (PUS) sebanyak 10.866
jiwa. Penduduk usia muda (0 – 14 tahun) sebanyak 20.012 jiwa (28,71%),
penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) sebanyak 46.647 jiwa (66,93%), dan
penduduk usia lanjut (65+) 3.035 jiwa (4,35%).
Kecamatan Kayuagung adalah 49,41%, artinya Kecamatan ini setiap
penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 49 orang yang tidak produktif.
Dipendensi rasio anak yaitu sekitar 42,90%, artinya setiap 100 penduduk usia
produktif harus menanggung 42 orang anak. Dan dipendensi ratio lanjut usia
sebesar 6,51%, artinya setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung
sekitar 6 orang usia lanjut.

4.3. Profil Desa Anyar


Menurut sejarahnya, Desa Anyar telah ada sejak zaman sebelum
Kemerdekaan RI, berada pada masa pemerintahan marga dan merupakan
keturunan dari marga Pegagan Suku II. Nama Desa Anyar menurut sejarahnya
adalah nama desa yang diberikan atas datang sepasang pengantin anyar, yang
bermukim dan bercocok tanam di desa anyar. Pada awalnya desa ini hanya sebuah
kawasan dataran persawahan, yang belum ada penghuninya. Semenjak

Universitas Sriwijaya
64

kedatangan sepasang Pengantin Anyar, maka banyak orang-orang yang datang


bermukim dan bercocok tanam mengikuti jejak pengantin anyar tersebut.
Sehingga menjadi sebuah desa, yang pada akhirnya di beri nama DESA
ANYAR (artinya Desa Baru). Pada saat ini di desa anyar terdiri dari beberapa
etnis warga pendatang baik dari Jawa, Sunda, Melayu, Medan dan warga asli
Sumatera Selatan. Sejak tahun 1969 sampai sekarang ini telah mengalami
beberapa pereode kepemimpinan desa, yakni :

1. Badarun : Pereode tahun 1968 s/d tahun 1970


2. Ahmad Hasim : Pereode tahun 1970 s/d tahun 1972
3. M. Dani : Pereode tahun 1972 s/d tahun 1975
4. Ahmad Hasim : Pereode tahun 1975 s/d tahun 1977
5. Syarkowi : Pereode tahun 1977 s/d tahun 1978
6. Yasanan : Pereode tahun 1978 s/d tahun 1980
7. Musaini : Pereode tahun 1980 s/d tahun 1983
8. Mustofa : Pereode tahun 1983 s/d tahun 1986
9. Ibnu Sirin : Pereode tahun 1986 s/d tahun 1989
10. Elizen : Pereode tahun 1989 s/d tahun 1992
11. Arsani Kamaludin, BA : Pereode tahun 1992 s/d tahun 2000
12. Rusli Matjik : Pereode tahun 2000 s/d tahun 2000
13. Arsani Kamaludin, BA : Pereode tahun 2000 s/d tahun 2009
14. Fauzi M. Zen : Pereode tahun 2009 s/d tahun 2009
15. Eli Suryani : Pereode tahun 2009 s/d tahun 2009
16. ANDI CANDRA, S.S : Pereode tahun 2009 s/d SEKARANG

4.3.1. Peta dan Kondisi Desa


Desa Anyar merupakan desa yang terdapat di Kecamatan Kota Kayuagung
Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, Desa ini mempunyai
empat Dusun Yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III, dan Dusun IV, antara Dusun I
dengan dusun yang lainnya jaraknya berdekatan. Jarak desa ini ke Pusat
Pemerintahan Kecamatan lebih kurang 7 KM, jaraknya ke Ibu Kota Kabupaten 7
KM, jarak ke Ibu Kota Privinsi 85 KM dan dapat dicapai melalui jalan darat
dengan kondisi jalan secara umum baik. Luas wilayah keseluruhan 248 ha.
Luas wilayah tersebut terbagi atas :
a) Tanah sawah/pertanian : 150 ha
b) Tanah pemukiman umum : 5 ha
c) Tanah perkebunan : 80 ha
d) Sekolah : 1 ha
e) Tempat Ibadah : 0,25 ha

Universitas Sriwijaya
65

f) Jalan : 0,25 ha
g) Lain-lain : 0,5 ha

Sebagai administratif berbatasan dengan :


a) Sebelah Utara : Kelurahan Jua-Jua
b) Sebelah Timur : Desa Lubuk Dalam
c) Sebelah Selatan : Desa Banding Anyar
d) Sebelah Barat : Desa Muara Baru
e) Sungai : 1,5 KM

4.3.2. Sumber Daya Manusia


Berdasarkan sensus/data penduduk tahun 2015, penduduk Desa Anyar
berjumlah 1.240 jiwa ( 320 kepala keluarga), rata-rata pertumbuhan penduduk
sebesar 10% pertahun. dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.3.
Jumlah Penduduk
Statistik Keterangan
No Nama Dusun Jumlah KK
Pria Wanita Jumlah
1. Dusun I 75 145 135 280
2. Dusun II 72 133 120 253
3. Dusun III 79 165 175 340
4. Dusun IV 94 193 174 367
Jumlah 320 636 604 1240
Sumber : Pendataan Penduduk, 2015.

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Anyar sebagai berikut :

Tabel 4.4.
Tingkat Pendidikan
No Tingkat pendidikan Jumlah (orang)
1 Belum Sekolah 181
2 Tidak tamat SD 151
3 Tamat SD/Sederajat 475
4 Tamat SLTP/Sederajat 163
5 Tamat SLTA/Sederajat 233
6 Tamat Diploma II 12
7 Tamat Diploma III 10
8 Tamat Diploma IV/ Strata I 13
9 Tamat Strata II 2
Jumlah 0
Sumber : Buku Profil Desa Anyar, 2015.

Universitas Sriwijaya
66

4.3.3. Sumber Daya Pembangunan


Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Anyar secara garis besar adalah
sebagai berikut :

Tabel 4.5.
Sarana Dan Prasarana Desa

NO Sarana/Prasarana Jumlah/ Volume Keterangan


1. Kantor Desa 1 Unit Layak Pakai
2. Poskesdes 1 Unit Layak Pakai
3. Masjid 1 Unit Layak Pakai
4. Mushola 1 Unit Layak Pakai
5. Pos Kamling 3 Unit Layak Pakai
6. SD Negeri 1 Unit Layak Pakai
7. Sungai 12000 m’ -
8. Jalan Cor Beton 15000 m’ -
9. Sumur Bor 122 unit Layak Pakai
Sumber : Buku Profil Desa Anyar, 2015.

4.3.4. Kelembagaan Desa


4.3.4.1. Pembagian Wilayah Desa
Pembagian wilayah Desa Anyar dibagi menjadi 4 (Empat) dusun, dan
masing-masing dusun tidak ada pembagian wilayah secara khusus, jadi di setiap
dusun ada yang mempunyai wilayah pertanian dan perkebunan, setiap dusun
dipimpin oleh seorang Kepala Dusun.
Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-cita
kemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, Desa
telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan
diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat
menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

a) Struktur Organisasi Pemerintah Desa (SOPD)


Struktur Organisasi Desa Anyar Kecamatan Kota Kayuagung menganut
Sistem Kelembagaan Pemerintahan Desa dengan Pola Minimal, selengkapnya
disajikan dalam gambar sebagai berikut:

Universitas Sriwijaya
67

PERANGKAT DESA ANYAR

KADES
BPD
ANDI CANDRA

KETUA W..KETUA

ASNAWI ROCHLAN SEKDES


Sekretaris
YENI ELY
AFRIZAH SURYANI

Anggota Anggota

MUJAHIDIN LISNAWATI KAUR KAUR KAUR


PEMRIN UMUM PEMBG

ELY KHAIRUL NOVI


YUSRIANA RIZAL YANTI

KADUS KADUS KADUS KADUS


I II III IV
CHANDRA AGUS FERLI YUDI
CARLEVI MARHETA DESPRIYANTO

MASYARAKAT

Sumber: Buku Profil Desa Anyar, 2015.


Gambar 4.2. Desa Anyar Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten OKI

Keterangan Singkatan:
1. Kades adalah Kepala Desa
2. Sekdes adalah Sekretaris Desa
3. Kaur Pemerintahan adalah Kepala Urusan Pemerintahan
4. Kaur Umum adalah Kepala Urusan Umum
5. Kaur Pembangunan adalah Kepala Urusan Pembangunan
6. Kadus adalah Kepala Dusun
7. BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa

Universitas Sriwijaya
68

b) Organisasi Kemasyarakatan
Organisasi Kemasyarakatan atau disingkat Orkemas adalah suatu istilah
yang digunakan di Indonesia untuk bentuk organisasi berbasis kemasyarakatan
yang tidak bertujuan politis, istilah semula adalah "organisasi Massa" yang
disingkat "Ormas". Namun sejak dikeluarkannya Permendagri nomor 33 tahun
2012 istilahnya diganti menjadi "organisasi Kemasyarakatan" dan disingkan
"Orkemas", dalam BAB I pasal 1 ayat 1. Orkemas dapat dibentuk berdasarkan
beberapa kesamaan atau tujuan, misalnya: agama,  pendidikan,  sosial, dll.
Beberapa Organisasi atau Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Desa Anyar
diantaranya:

1) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


Merupakan lembaga perwujudan yang demokrasi di dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa. BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-
nya desa. BPD merupakan lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di
Indonesia.Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan
berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan
mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan
profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan
anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali
masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan
merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.
Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota,
dimana sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara
bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota. Ketua
BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang
diadakan secara khusus. BPD berfungsi menetapkan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

2) Lembaga Kemasyarakatan Desa / LKMD Desa Anyar


Lembaga Kemasyarakatan Desa mempunyai tugas membantu Pemerintah
Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat desa.

Universitas Sriwijaya
69

Tugas Lembaga Kemasyarakatan Desa meliputi :

1) Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif dengan


mengakomodir kebutuhan masyarakat menyelesaikan permasalahan
yang ada dan mengoptimalkan potensi yang ada;
2) Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan
mengembangkan pembangunan secara partisipatif;
3) Menggerakkan, memotivasi dan mengembangkan partisipasi,
gotong- royong, dan swadaya masyarakat;
4) Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan di
segala bidang;

3) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)


Gerakan PKK Bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan
kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju
dan mandiri, kesetaraaan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan
lingkungan.

10 Program Pokok PKK


1. Penghayatan dan Pengamalan Pacasila
2. Gotong royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan Tata laksana Rumah Tangga
6. Pendidikan daan ketrampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan hidup
10. Perencanaan sehat

Universitas Sriwijaya
70

4.3.5 Visi dan Misi Desa Anyar


4.3.5.1 Visi Desa
Visi Desa Anyar adalah Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur
Desa Yang Memadai, Ekonomi, Sumber Daya Manusia Dan Religius.
Dimaksudkan dengan Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Desa Yang
Memadai, Ekonomi, Sumber Daya Manusia Dan Religius adalah suatu desa yang
dapat mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya alam didesa secara
bersama berdasarkan asas musyawarah dan mufakat untuk mewujudkan tujuan
pembangunan dalam rangka meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Desa,
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara merata dan berkeadilan,
meningkatkan SDM masyarakat dan nilai-nilai religi masyarakat.

Tabel 4.6.
Deskripsi Visi Desa Anyar
Deskripsi
Meningkatkan Memelihara infrastruktur yang ada, dan berusaha memenuhi
Infrastruktur infrastruktur yang belum ada, seperti Paud, Ponyandu,
poskamling, dan lain-lain.
Ekonomi Masyarakat dan lembaga-lembaga desa mempunyai kemauan
dan kemampuan untuk bekerjasama dalam melakukan
pembangunan desa secara terencana, bertahap serta didukung
fasilitas pendidikan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat
itu sendiri
Sumber Daya Terwujudnya fasilitas Pendidikan dalam meningkatkan SDM
Manusia dan dan kehidupan sosial kemasyarakatan yang nyaman, tenteram,
religius rukun dan damai dalam nuansa religius.
Sumber : Buku Profil Desa Anyar, 2015.

4.3.5.2 Misi Desa


Dalam rangka mewujudkan Visi Meningkatkan Pembangunan
Infrastruktur Desa Yang Memadai, Ekonomi, Sumber Daya Manusia Dan
Religius, secara umum misi yang akan dikembangkan dapat di operasionalkan /
dikerjakan didesa adalah:
1. Peningkatan Kapasitas Lembaga aparatur Desa dan Mewujudkan sarana
dan prasarana desa Anyar.
2. Memberikan rasa aman, nyaman dan kepuasan bagi masyarakat desa
Anyar
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Anyar melalui

Universitas Sriwijaya
71

keterampilan dan Sumberdaya manusia


4. Menyelenggarakan pemerintahan yang melayani dan mengayomi
masyarakat
5. Pengadaan dan perbaikan sarana infrastruktur, Pendidikan dan
Kesehatan masyarakat.
6. Menyelenggarakan pemerintahan yang amanah.
7. Pelatihan Kapasitas Lembaga dan kelompok masyarakat desa.

4.4 Profil Desa Lubuk Dalam


4.4.1. Peta dan Kondisi Desa
Desa Lubuk Dalam merupakan desa yang terdapat di Kecamatan Kota
Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, Desa ini
mempunyai empat Dusun Yaitu Dusun I, Dusun II, antara Dusun I dengan dusun
yang lainnya jaraknya berdekatan. Jarak desa ini ke Pusat Pemerintahan
Kecamatan lebih kurang 7,6 KM, jaraknya ke Ibu Kota Kabupaten 5,6 KM, jarak
ke Ibu Kota Privinsi 89 KM dan dapat dicapai melalui jalan darat dengan kondisi
jalan secara umum baik. Luas wilayah keseluruhan 248 ha.
Luas wilayah tersebut terbagi atas :
a) Tanah sawah/pertanian : 161 ha
b) Tanah pemukiman umum : 5 ha
c) Tanah perkebunan : 80 ha
d) Sekolah : 1 ha
e) Tempat Ibadah : 0,25 ha
f) Jalan : 0,25 ha
g) Lain-lain : 0,5 ha

Sebagai administratif berbatasan dengan :


a) Sebelah Utara : Kelurahan Kedaton dan Jua-Jua
b) Sebelah Timur : Desa Buluh Cawang
c) Sebelah Selatan : Desa Buluh Cawang dan Srinanti
d) Sebelah Barat : Jalan Sepucuk

Universitas Sriwijaya
72

4.4.2. Sumber Daya Manusia


Berdasarkan sensus/data penduduk tahun 2015, penduduk Desa Lubuk
Dalam berjumlah 989 jiwa (248 kepala keluarga), rata-rata pertumbuhan
penduduk sebesar 10% pertahun. dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.7.
Jumlah Penduduk
Statistik Keterangan
No Nama Dusun Jumlah KK
Pria Wanita Jumlah
1. Dusun I 126 251 239 490
2. Dusun II 122 254 245 499
Jumlah 248 505 484 989
Sumber : Pendataan Penduduk, 2015.

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Lubuk Dalam sebagai berikut :

Tabel 4.8.
Tingkat Pendidikan

No Tingkat pendidikan Jumlah (orang)


1. Belum Sekolah 100
2. Tidak tamat SD 107
3. Tamat SD/Sederajat 403
4. Tamat SLTP/Sederajat 215
5. Tamat SLTA/Sederajat 90
6. Tamat Diploma I -
7. Tamat Diploma III 2
8. Tamat Diploma IV/ Strata I 20
9. Tamat Strata II -
Jumlah 937
Sumber : Buku Profil Desa Lubuk Dalam, 2015.

4.4.3. Sumber Daya Pembangunan


Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Lubuk Dalam secara garis besar
adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9.
Sarana Dan Prasarana Desa

NO Sarana/Prasarana Jumlah/ Volume Keterangan


1 Kantor Desa 1 Unit Layak Pakai
2 Poskesdes 1 Unit Layak Pakai
3 Masjid 1 Unit Layak Pakai
4 Mushola 1 Unit Layak Pakai

Universitas Sriwijaya
73

5 Pos Kamling 3 Unit Layak Pakai


6 SD Negeri 1 Unit Layak Pakai
7 Sungai m’
8 Jalan Cor Beton m’
9 Sumur Bor 15 unit Layak Pakai
10 MCK Umum 10 Unit Layak Pakai
Sumber : Buku Profil Desa Lubuk Dalam, 2015.

4.4.4. Kelembagaan Desa


4.4.4.1. Pembagian Wilayah Desa
Pembagian wilayah Desa Lubuk Dalam dibagi menjadi 2 (Dua) dusun, dan
masing-masing dusun tidak ada pembagian wilayah secara khusus, jadi di setiap
dusun ada yang mempunyai wilayah pertanian dan perkebunan, setiap dusun
dipimpin oleh seorang Kepala Dusun.
Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-cita
kemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, Desa
telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan
diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat
menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan
pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

a) Struktur Organisasi Pemerintah Desa (SOPD)


Struktur Organisasi Desa Lubuk Dalam Kecamatan Kota Kayuagung
menganut Sistem Kelembagaan Pemerintahan Desa dengan Pola Minimal,
selengkapnya disajikan dalam gambar sebagai berikut :

Universitas Sriwijaya
74

PERANGKAT DESA LUBUK


DALAM

KADES
BPD
Danak

KETUA W..KETUA

- - SEKDES
Sekretaris
- -

Anggota Anggota

- - KAUR KAUR KAUR


PEMRIN UMUM PEMBG

- - -

KADUS KADUS
I II
- -

MASYARAKAT

Sumber: Buku Profil Desa Lubuk Dalam, 2015.


Gambar 4.3. Desa Lubuk Dalam Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten OKI

Keterangan Singkatan:
1. Kades adalah Kepala Desa
2. Sekdes adalah Sekretaris Desa
3. Kaur Pemerintahan adalah Kepala Urusan Pemerintahan
4. Kaur Umum adalah Kepala Urusan Umum
5. Kaur Pembangunan adalah Kepala Urusan Pembangunan
6. Kadus adalah Kepala Dusun
7. BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa

Universitas Sriwijaya
75

a) Organisasi Kemasyarakatan
Organisasi Kemasyarakatan atau disingkat Orkemas adalah suatu istilah
yang digunakan di Indonesia untuk bentuk organisasi berbasis kemasyarakatan
yang tidak bertujuan politis, istilah semula adalah "organisasi Massa" yang
disingkat "Ormas". Namun sejak dikeluarkannya Permendagri nomor 33 tahun
2012 istilahnya diganti menjadi "organisasi Kemasyarakatan" dan disingkan
"Orkemas", dalam BAB I pasal 1 ayat 1. Orkemas dapat dibentuk berdasarkan
beberapa kesamaan atau tujuan, misalnya: agama,  pendidikan,  sosial, dll.
Beberapa Organisasi atau Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Desa Lubuk
Dalam diantaranya:

1) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


Merupakan lembaga perwujudan yang demokrasi di dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa. BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-
nya desa. BPD merupakan lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di
Indonesia.Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan
berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan
mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan
profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan
anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali
masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan
merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.
Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota,
dimana sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara
bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota. Ketua
BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang
diadakan secara khusus. BPD berfungsi menetapkan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

2) Lembaga Kemasyarakatan Desa / LKMD Desa Lubuk Dalam


Lembaga Kemasyarakatan Desa mempunyai tugas membantu Pemerintah
Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat desa.

Universitas Sriwijaya
76

Tugas Lembaga Kemasyarakatan Desa meliputi :

5) Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif dengan


mengakomodir kebutuhan masyarakat menyelesaikan permasalahan
yang ada dan mengoptimalkan potensi yang ada;
6) Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan
mengembangkan pembangunan secara partisipatif;
7) Menggerakkan, memotivasi dan mengembangkan partisipasi,
gotong- royong, dan swadaya masyarakat;
8) Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan di
segala bidang;

3) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)


Gerakan PKK Bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan
kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju
dan mandiri, kesetaraaan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan
lingkungan.

10 Program Pokok PKK


1. Penghayatan dan Pengamalan Pacasila
2. Gotong royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan Tata laksana Rumah Tangga
6. Pendidikan daan ketrampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan hidup
10. Perencanaan sehat

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai