B. POKOK BAHASAN
1. Konsep Geologi Modern
2. Susunan Kerak Bumi
3. Mineral
C. BAHAN KAJIAN
1. Konsep Geologi Moderen
1.1 Defenisi dan Pengertian Geologi
Geologi, berasal dari kata geo dan logo bahasa Yunani, didefinisikan sebagai studi
tentang Bumi, tetapi sekarang juga mencakup studi tentang planet dan bulan di tata
surya kita. (Monroe et al., 2007).
Lebih jauh Earle, S., 2015 menyebutkan bahwa dalam arti luasnya, geologi adalah
studi tentang Bumi, baik di bagian dalamnya dan permukaan luarnya, batuan dan
bahan lain yang ada di sekitar kita, proses yang menghasilkan atau pembentukan
bahan-bahan itu, aliran air di atas dan di bawah permukaan tanah,
perubahanperubahan yang telah terjadi selama sepanjang waktu geologis, dan
perubahan yang dapat kita antisipasi akan terjadi dalam waktu dekat.
Geologi adalah ilmu, artinya untuk memahami masalah geologis tersebut,
menggunakan penalaran deduktif dan metode ilmiah.
Lebih lanjut Hefferan dan O’Brien, (2010) menyebutkan bahwa mineral didefinisikan
oleh lima sifat berikut :
1. Mineral adalah padat, karena semua atom di dalamnya disatukan dalam posisi
tetap oleh kekuatan yang disebut ikatan kimia. sehingga tidak termasuk cairan
dan gas.
2. Mineral terjadi secara alami. Definisi ini tidak termasuk padatan sintetis yang
dihasilkan melalui teknologi.
3. Beberapa bahan padat Bumi terbentuk melalui proses anorganik dan organik.
Mineral biasanya terbentuk oleh proses anorganik.
4. Setiap spesies mineral memiliki komposisi kimia tertentu yang dapat
diekspresikan dengan formula kimia.
5. Susunan atom dalam mineral tidak secara acak. Sebaliknya mineral mengkristal
dengan pola geometris sehingga pola yang sama akan diulangi di seluruh
mineral.
Haldar. S. K., (2014) menyatakan : Mineral adalah benda yang homogen dengan susunan
atom yang teratur dan struktur atom hasil kristalisasi. Mineral adalah bagian integral dari
kerak bumi, dan memiliki komposisi kimia yang konstan yang dapat diekspresikan
dengan rumus kimia. Dalam kondisi spesifik suhu dan tekanan, mineral memiliki sifat
fisik yang stabil.
Sifat Mineral
Identifikasi mineral dan penamaan suatu mineral kuncinya terletak dalam deskripsi sifat
sifat mineral, identifikasi sifat mineral dapat dilakukan baik secara megaskopis maupun
mikroskopis atau melalui berbagai analisa. Identifikasi megaskopis yaitu melakukan
pengamatan dengan mata telanjang, tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan
identifikasi secara mikroskopis dilakukan dengan menggunakan bantuan alat mikroskop,
pengamatan dengan cara lain misalnya dengan scaning mikroskop elektron dan lain-
lainya.
Sifat Fisik Mineral
Mineral memiliki struktur kristal dan komposisi kimia tertentu sehingga mempunyai sifat
fisik dan kimia semua spesimen mineral, terlepas dari kapan atau di mana mereka
terbentuk. Sebagai contoh, dua sampel mineral kuarsa akan sama keras dan sama-sama
padat, tetapi akan pecah dengan cara yang sama. Namun, sifat fisik tiap sampel individu
dapat bervariasi dalam batas-batas tertentu karena adanya substitusi ionik, inklusi elemen
asing, atau karena cacatnya struktur kristal.
Beberapa mineral (tidak semua) , ada yang mempunyai sifat sangat khas artinya tidak
semua mineral memiliki sifat ini, sifat demikian disebut sebagai sifat diagnostik, sangat
berguna dalam mengidentifikasi mineral yang tidak dikenal. Mineral halit, misalnya,
memiliki rasa asin, karena sangat sedikit mineral yang mempunyai sifat asin ini, sehingga
rasa asin dianggap sebagai sifat atau properti diagnostik dari halit. Sifat atau properti lain
dari mineral tertentu dapat bervariasi di antara sample yang berbeda walaupun dari
mineral yang sama, sifat atau properti ini disebut sebagai properti ambigu. Sifat mineral
untuk identifikasi atau mengenal mineral:
a) Bentuk kristal (crystall form)
Apabila suatu mineral mendapat kesempatan untuk berkembang tanpa mendapat
hambatan, maka ia akan mempunyai bentuk kristalnya yang khas. Tetapi apabila
dalam perkembangannya ia mendapat hambatan, maka bentuk kristalnya juga akan
terganggu. Secara umum bentuk kristal dibagi menjadi 2, yaitu kristal isometrik dan
non isometric. Kristal mineral intan, dapat dikenali dari bentuknya yang segi-delapan
atau oktahedron dan mineral grafit dengan segi-enamnya yang pipih, meskipun
keduanya mempunyai susunan kimiawi yang sama, yaitu keduanya terdiri dari unsur
Karbon (C). Perbedaan bentuk kristal tersebut terjadi karena susunan atom yang
berbeda.
b) Berat jenis (specific gravity)
Setiap mineral mempunyai berat jenis tertentu. Besarnya ditentukan oleh unsurunsur
pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebut dalam susunan
kristalnya.
c) Warna (color)
Warna mineral memang bukan merupakan penciri utama untuk dapat membedakan
antara mineral yang satu dengan lainnya. Sebagai contoh warna gelap yang dipunyai
mineral, mengindikasikan terdapatnya unsur besi. Disisi lain mineral dengan warna
terang, diindikasikan banyak mengandung aluminium.
d) Kekerasan (hardness)
Salah satu kegunaan dalam mendiagnosa sifat mineral adalah dengan mengetahui
kekerasan mineral. Kekerasan adalah sifat resistensi dari suatu mineral terhadap
kemudahan mengalami abrasi (abrasive) atau mudah tergores (scratching). Skala
kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras (skala 10)
diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.
e) Kilap (luster)
Kilap adalah kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral.
Kilap pada mineral ada 2 (dua) jenis, yaitu kilap logam dan kilap non Logam. Kilap
non-logam antara lain : kilap mutiara, kilap gelas, kilap sutera, kelap resin, dan kilap
tanah. Galena, pirit dan magnetit adalah contoh mineral yang sangat baik dengan kilap
logam atau metalik, kromit, magnetit, dan bornit, memiliki kilap submetalik. Kuarsa,
kalsit, dan fluorit adalah mineral umum yang memiliki kilau vitreous atau kilap kaca.
Banyak sampel mineral permata, seperti berlian, zamrud, ruby, dan safir, memiliki
kilau adamantin yang membantu memberi mereka daya tarik visual. Silky lustre atau
kilap sutera adalah karakteristik mineral yang biasanya berserat yang terdiri dari
agregat berserat paralel. Serat paralel memantulkan cahaya dengan cara yang
mengingatkan pada sutra.
Gambar Jenis Pecahan Mineral: A. Irregular Fracture; B. Splintery
Fracture; C. Conchoidal Fracture; D. Hackly Fracture