Disusun Oleh :
Nama : Jose Cardoso
Nim : 08.01. 01. 51
Semester : IX
Jurusan : Teknik Sipil
SCHOOL OF SCIENCE AND ENGINEERING
DILI INSTITUTE OF TECHNOLOGY
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Timor Leste merupakan negara yang baru merdeka tentu menghadapi berbagai
masalah di bidang Infrastruktur, salah satunya konstruksi Jalan raya, dengan demikian
untuk mengingat Negara baru ini yang masih dalam segala proses rekonstruksi,
kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang
pesat di berbagai segi kehidupan
Dari uraian latar belakang, Penulis terinspirasi untuk menulis laporan ini atau karya
ilmiah ini, Penulis melakukan perbandingan perhitungan dengan judul “EVALUASI
TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA PEKERJAAN TAMBAHAN DENGAN
METODE ANALISA KOMPONEN BINA MARGA (1987)”
Maksud dan Tujuan
Maksud
Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Strata satu (S1) pada
Dili Institute of Technology.
Sebagai aplikasi dari ilmu-ilmu teoritis yang diperoleh dipekuliahan terhadap realitas
sebenarnya yang ada di lapangan.
Tujuan
•Sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan pengalaman kerja di lapangan dalam
pelaksanaan pekerjaan bangunan.
•Merupakan syarat untuk menyelesaikan kurikulum program Strata Satu (S1) pada jurusan
Teknik Sipil di DIT.
Batasan masalah
•Evaluasi perhitungan tebal perkerasan lentur pada lapisan pondasi bawah,pondasi atas
dan lapisan permukaan.
•Study kasus yang disajikan adalah akses jalan masuk Surikmas,DIT dan UNPAZ
dengan data yang di dapat adalah volume lalu lintas,kondisi lingkungan dan data jenis
perkerasan.
Manfaat PKL
Pada awalnya jalan hanya jejak manusia untuk mencari kebutuhan hidup
atau sumber air.Setelah manusia hidup berkelompok jejak-jejak itu
berubah menjadi jalan setapak.Dengan mulai dipergunakan hewan-hewan
sebagai alat transportasi,jalan mulai dibuat rata sampai diperkera
Fungsi perkerasan jalan raya yaitu :
Lapisan permukaan (Surface Course) adalah lapisan yang terletak paling atas dari
struktur perkerasan jalan raya
Tebal minimum lapis permukaan (LP)
Kelompok Jenis lapis permukaan (lp) Tebal lapis (cm) Koefisien kekuatan Kekuatan bahan
relatif (a1)
1 Penetrasi macadan 5 0.25 mekanis
0.20 manual
2 LASTON 4 0.40 744
0.35 590
0.32 454 MS/kg
0.30 340
3 Aspal buton(Lasbutag) 3 0.31 590
0.25 454 MS/kg
0.26 340
Lapisan pondasi atas ( Base Course ) adalah lapisan perkerasan yang
terletak diantara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan
< 3.00 15 Batu pecah; Stabilitas tanah dengan semen; stabilitas tanah,
dengan kapur.
3.00 – 7.49 20 Batu pecah; Stabilitas tanah dengan semen; stabilitas tanah
10 dengan kapur.
Laston atas
7.50 – 9.99 20 Batu pecah; Stabilitas tanah dengan semen; stabilitas tanah
15 dengan kapur; pondasi macadam.
Laston atas
10. – 12.24 20 Batu pecah; Stabilitas tanah dengan semen; stabilitas tanah
dengan kapur; pondasi macadam; lapen; Laston atas.
˃ 30 ˃ 30
≤ 30 % % ≤ 30 % ˃ 30 % ≤ 30 % %
Iklim I ˂ 900 1.5 –
0.5 1.0 – 1.5 1.0 1.5 2.0 – 2.5
mm / thn 2.0
Iklim II ˃ 900 2.5 –
1.5 2.0 – 2.5 2.0 2.5 3.0 – 3.5
mm / thn 3.0
Volume Lalulintas
Yang dimaksud dengan Lalu - lintas adalah semua kendaraan yang
melewati jalan raya.Lalu - lintas yang beragam terdiri ( mix traffic )
bervariasi baik ukuran, berat total, konfigurasi, dan beban sumbunya
Lalu lintas harian rata – rata tahunan ( LHRT ), yaitu volume lalu lintas harian
yang diperoleh dari nilai rata – rata jumlah kendaraan selama satu tahun penuh.
LHRT =
LHRT dinyatakan dalam kendaraan / hari / dua arah untuk jalan dua arah tanpa
median atau kendaraan / hari / arah untuk jalan dua jalur dengan median.
Lalu lintas harian rata – rata ( LHR ), yaitu volume lalu lintas harian yang
diperoleh dari nilai rata – rata jumlah kendaraan selama beberapa hari pengamatan.
LHR =
Daftar Angka
Ekivalen
Beban Satu Sumbu Angka Ekivalen
Kg Lbs Sumbu Tunggal Sumbu Ganda
1000 2205 0.0002
2000 4409 0.0036 0.0003
3000 6614 0.0183 0.0016
4000 8818 0.0577 0.0050
5000 11023 0.1410 0.0121
6000 13228 0.2923 0.0251
7000 15432 0.5415 0.0466
8000 17637 0.9238 0.0794
8160 18000 1.0000 0.0860
9000 19841 1.4798 0.1273
10000 22046 2.2555 0.1940
11000 24291 3.3022 0.2840
12000 26455 4.6770 0.4022
13000 28660 6.4419 0.5540
14000 30864 8.6647 0.7452
15000 33069 11.4184 0.9820
16000 35276 14.7815 1.2721
Indeks Permukaan
Tabel indeks permukaan (IPo)
LASTON ≥4 ≤ 1000
3.9 – 3.5
Umur rencana perkerasan jalan adalah jumlah tahun dari saat jalan
tersebut dibuka untuk lali-lintas kendaraan sampai diperlukan suatu
perbaikan struktural atau sampai diperlukan overlay lapisan
perkerasan (Sukirman, 1999).
a1 a2 a3
0.40 - - 744 - -
0.35 - - 590 - - LASTON
0.32 - - 454 - -
0.30 - - 340 - -
0.35 - - 744 - -
0.31 - - 590 - - LABUSTAG
0.28 - - 454 - -
0.26 - - 340 - -
0.30 - - 340 - - HRA
0.26 - - 340 - - Penetrasi macadam
0.25 - - - - - Lapen (mekanis)
0.20 - - - - - Lapen (manual)
- 0.28 - 590 - -
- 0.26 - 454 - - Laston atas
- 0.24 - 340 - -
- 0.23 - - - - Lapen (mekanis)
- 0.19 - - - - Lapen (manual)
- 0.15 - - 22 - Stabilitas dengan Semen
- 0.13 - - 18 -
- 0.15 - - 22 - Stabilitas dengan Kapur
- 0.13 - - 18 -
- 0.14 - - - 100 Batu pecah (Kelas A)
- 0.13 - - - 80 Batu pecah (Kelas B)
- 0.12 - - - 60 Batu pecah (Kelas C)
- - 0.13 - - 70 Sirtu/Pitrun (Kelas A)
- - 0.12 - - 50 Sirtu/Pitrun (Kelas B)
- - 0.11 - - 30 Sirtu/Pitrun (Kelas C)
- - 0.10 - - 20 Tanah/lempug kepasiran
Catatan : kuat tekan stabilisasi tanah dengan semen diperiksa pada hari ke - 7
kuat tekan stabilisasi tanah dengan kapur diperiksa pada hari ke – 21
Tabel Jumlah Jalur ditentukan dari lebar
Perkerasan
Lebar Perkerasan Jumlah Kendaraan ringan * Kendaraan berat **
(L) Jalur ( n )
1 arah 2 arah 1 arah 2 arah
Metodologi Penilitian
DIRECTOR
I JIN FILIPE
PROJECT MANAGER
SYAHRUL AKBAR
ADMINISTRATION FINANCE
HIDY/ANGEL CARLITO RODRIGUES
SITE MANAGER
EDGAR T.CIRILO
Ya Tidak
Sesuai Gambar
Pengaspalan
Star
Perkerasan lentur
LER = LET x FP
LET = ½ (LEP + LEA)
FP = UR/10
LEA = LEP (1+r)2
LEP = Σ LHRi x ESALi x Ci x (1+a)n’
Itp =a1d1+a2d2+a3d3
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data curah hujan yang diguanakan yaitu curah hujan tahun 2011 diambil
intensitas curah hujan rata – rata 582.50 mm/Tahun (diambil data data hasil
pengamatan Meterologi)
Bahan-bahan perkerasan
•Sub –Base Course dengan CBR 60 % (Sirtu/ Pitru, batu pecah Kelas B ).
•Base Course dengan CBR 86 % ( batu pecah, Kelas B ).
•Surface ( LASTON, MS 744 ).
Jumlah kendaraan /2
No Type kendaraan (1 + i)n arah
1 Kendaraan ringan 4564 x (1 + 8 % )2 5323.4496
2 Kendaraan bus 8 ton 5 x (1+8 % )2 5.832
Kendaraan truck 2AS (12
3 TON) 50 x (1+8 % )2 58.32
Kendaraan truck 3 AS (20
4 TON) 14 x (1+8 %)2 16.3296
Kendaraan truck 4 AS (25
5 ton) 4 x (1+8 % )2 4.6656
Perhitungan LHR Akhir Umur Rencana ( FinalAverage Daily Traffic Design)
No Type kendaraan (1 + i) n Jumlah kendaraan /2 arah
1 Kendaraan ringan 2 ton 5323.4496 x 1+10)10 13807.65726
2 Kendaraan bus 8 ton 5.832 x 1+10)10 15.12670603
Kendaraan truck 2AS (12
3 TON) 58.32 x (1+10)10 151.2670603
Kendaraan truck 3 AS (20
4 TON) 16.3296x (1+10)10 42.35477688
Kendaraan truck 4 AS (25
5 ton) 4.6656x (1+10)10 12.10136482
Angka Ekivalen
No. Tipe kendaraan Angka Ekivalen
1 Kendaraan ringan 2 ton (1 + 1) 0.0004
2 Kendaraan Bus 8 ton ( 3 + 5) 0.1593
3 Kendaraan Truk 2 AS 12 ton ( 4 + 8) 0.9815
4 Kendaraan Truk 3 AS 20 ton (6 + 7 + 7) 1.3753
5 Kendaraan Truk 4 AS 25 ton (6 + 7 + 7 + 5) 1.5163
Perhitungan LEP= LHR awal umur rencana ( LHR 2013 ) x C xE
No. Tipe kendaraan LHR 2011 x C x E Jumlah
1 Kendaraan ringan 2 ton 5323.4496x 1.000 x 0.0004 2.12937984
2 Kendaraan Bus 8 ton 5.832x 1.000 x 0.1593 0.9290376
3 Kendaraan Truk 2 AS 12 ton 58.32x 1.000 x 0.9815 57.24108
4 Kendaraan Truk 3 AS 20 ton 16.3296x 1.000 x 1.0375 22.45809888
5 Kendaraan Truk 4 AS 25 ton 4.6656x 1.000 x 1.5163 7.07444928
Total LEP = 89.8320456
LET = = = 161.416
LER = = 161.416
= 161.416
INDEKS PERMUKAAN ( IP )
Klasifikasi jalan Kabupaten ( Lokal )
LER = 161.416 diantara 100 – 1000 ( Tabel 2.12 )
IPT = 1.00-1.5 maka diambil nilai 1.5
Lapisan Permukaan ( LP ) yaitu LASTON, jadi IPo = ( ≥ 4 )
Maka diambil IPo = 4 ( tabel 2.7 )
Persentase ( % ) jumlah kendaraan berat terhadap kendaraan ringan
x 100 % = 1.58 %
FAKTOR REGIONAL ( FR )
Kelandaian perkarasan jalan raya relative datar < 6 % dengan intensitas
curah hujan 582.50 mm/ tahun, persentase kendaraan berat ≤ 30 %,
maka :FR = 0.5 ( tabel 2.5 )
Korelasi monogram 1 ITP
Korelasi ITP
IPt = 1.5 ; IPo = 4 Maka ITP = 7.2 (dari hasil korelasi Nomogram)
DDT = 4.7 LER = 161.416
FR = 0.5
Maka, D1 = 5 cm ( Laston )
•Lapisan Pondasi Atas ( LPA ) : Batu pecah kelas B CBR 86 %, maka a 2 = 0.13
•Lapisan Pondasi Bawah ( LPB ) : Sirtu / pitrun Kelas B CBR 60 % , maka a 3 = 0.12
D3 = = 15 cm
Gambar
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan Re-analisis pada proyek pekerjaan tambahan
untuk hasil perhitungan Lapis tebal perkerasan jalan raya dengan
panjang total 2.8 km di kampus DIT Surikmas dan UNPAZ bahwa: