Oleh
Furqon Affandi
Campuran Beraspal Panas Jenis SMA
Isi Paparan
1. Pendahuluan
2. Perancangan Campuran Beraspal
3. Pelaksanaan
3.1 Pelaksanaan di AMP
3.2 Pelaksanaan di Lapangan
Campuran Beraspal Panas Jenis SMA
Pendahuluan
Sejarah Singkat Stone Matrix Asphalt
• Ditemukan di Jerman pertengahan th 60 an oleh Dr Zichner
(Manager Pusat Laboratorium untuk Pembangunan Jalan )
dengan nama Splittmasticasphalt
• Untuk mengatasi peningkatan beban lalu lintas, tahan terhadap
kerusakan permukaan dan awet
• Jenis perkerasan ini cepat berkembang ke negara negara lain
(Eropa, Amerika, Australia dll)
• Eropa, Australia menamakannya Stone Mastic Asphalt
• Amerika menamakannya Stone Matrix Asphalt (SMA)
• Indonesia menamakannya Stone Matrix Asphalt (SMA).
• Tahun 2018 masuk dalam Spesifikasi Umum jalan dan
Jembatan PUPR
Prinsip Dasar Dari SMA
• Mempunyai agregat kasar yang banyak ( 72 s.d 80%) dan tahan beban
dynamis (crushing), dan merupakan komponen utama
• Agregat kasar membentuk rangka ( skeleton) atau kontak antara agregat
kasar ( Stone on Stone contact)
• Kandungan mastic dan aspal yang tinggi, menjamin durabilitas
SMA
SMA
Aspal Beton
Perbedaan Gradasi SMA dan Aspal Beton
(Gap dan Menerus)
100
90
80
70
Prosen lolos (%)
60
50
40
30
20
10
0
0.01 0.1 1 10 100
Ukuran saringan (mm)
Amerika
VMA DRC
Ukuran alat untuk pengujian Drain Down
Persyaratan campuran SMA, SPEK PUPR 2018
SPEK PUPR 2018
Sifat Campuran Tipis, Halus, Tipis, Halus, Kasar
Kasar (Aspal Modified )
Tumbukan Marshall 2 x 50
Air Void, % 4–5
VMA, % Min 17
VCA mix,% < VCA DRC
Draindown at produc temp % Max 0,3
Stabilitas Marshall, kg Min 600 Min 750
Pelelehan, mm 2 – 4,5
Stab sisa, % (Ren 24 jam ; 60 C) Min 90
Stab Dinamis ( lint / mm) Min 2500 Min 3000
Persyaratan Agregat Kasar SMA (ini Lebih ketat)
Test Spec PUPR 2018 Ket:
Abrasi % Maks 6% dan 30% 100 dan 500 putaran
60
50
40
30
20
10
0
0.01 0.10 1.00 10.00 100.00
Ukuran saringan (mm)
Grad. batas atas Grad. batas bawah SMA atas SMA bawah
Keperluan dan Saran Ukuran Agregat Untuk HMA dan SMA
JENIS CAMPURAN UKURAN NOMINAL AGREGAT KASAR PENAMPUNG
DINGIN (COLD BIN ) MINIMUM YANG DIPERLUKAN
( mm )
SMA 5-8 8 - 11 11 - 16 16 - 22
SMA TIPIS YA YA
SMA HALUS YA YA YA
SMA KASAR YA YA YA YA
LATASTON / LASTON 5 - 10 10 - 14 14- 22 22 – 30
LATASTON LAPIS AUS YA YA
LATASTON LAPIS PONDASI YA YA
LASTON LAPIS AUS YA YA
LASTON LAPIS ANTARA YA YA YA
LASTON LAPIS PONDASI YA YA YA YA
Ringkasan Langkah Perencanaan SMA
1. Bahan :, sesuai persyaratan
2. Pemilihan gradasi optimum :
a. Buat 3 gradasi percobaan dalam amplop gradasi; atas, tengah, bawah
b. Lakukan VCA DRC agregat kasar untuk masing masing gradasi
c. Tentukan kadar aspal permulaan ( antara 6 s/d 6,5 %), ( ini untuk Gsb
2,75 bila Gsb tidak sama dengan 2,75 pergunakan Tabel Aspal min),
d. Buat paling sedikit tiga contoh untuk dipadatkan dan satu lagi tidak
dipadatkan ( total 4 per masing masing gradasi). Dalam membuat
gradasi, lolos #200 untuk masing masing trial sekitar 10%,
Spec Gradasi dan 3 Gradasi Percobaan
100
90
80
70
Prosen lolos (%)
60
50
40
30
20
10
0
0.01 0.1 1 10 100
Ukuran saringan (mm)
Grad. batas atas Grad. batas bawah
Gradasi percobaan 1 SMA Gradasi percobaan 2
Gradasi percobaan 3
Perhitungan kadar aspal dengan rumus Dense graded
dicoba dengan gradasi ideal;
Jenis campuran A B C K Kadar aspal
Ideal spec gradasi perkiraan
Stabilitas sisa
Tabel Penentuan Kadar Aspal Minimum
• Tabel penentuan kadar aspal minimum berdasarkan Gsb
• Gsb Agregat Minimum Gsb Agregat Minimum
gabungan kadar aspal gabungan kadar aspal
2,40 6,8 2,75 6,0
2,45 6,7 2,80 5,9
2,50 6,6 2,85 5,8
2,55 6,5 2,90 5,7
2,60 6,3 2,95 5,6
2,65 6,2 3,00 5,5
2,70 6,1
Campuran Beraspal Panas Jenis SMA