Anda di halaman 1dari 29

AGREGAT

Agregat menempati lebih dari 75 % volume beton, sehingga sangat


mempengaruhi sifat fisik dan mekanis pada beton segar dan beton
keras. Demikian pengaruhnya agregat terhadap beton, sehingga
suatu kewajiban bagi pembuat beton untuk meneliti terlebih dahulu
sifat fisik dan mekanisnya apabila mau membuat beton struktural.
KLASIFIKASI AGREGAT

SUMBER
SUMBERAGREGAT
AGREGAT

DIAMETER
DIAMETER BUTIRAN
BUTIRAN

BERAT
BERAT AGREGAT
AGREGAT

BENTUK
BENTUKAGREGAT
AGREGAT
SUMBER AGREGAT
Alam Organik : limbah pertanian
an organik
Batuan beku
Batuan sedimen
Batuan metamorph

Buatan Alwa ( Artificial Light Weight Aggregate


Pecahan Terak
limbah pabrik
limbah industri
DIAMETER BUTIRAN

Agregat halus, yaitu agregat dengan butiran lebih kecil


dari 4,75 mm (lolos saringan 4.75 mm ).
Agregat kasar, adalah agregat dengan ukuran lebih
besar dari 4,75 mm (tertahan di atas saringan 4.75 mm).
BERAT AGREGAT

Agregat berat, yaitu agregat dengan berat


jenis lebih dari 2.9
Agregat normal, yaitu agregat dengan
berat jenis antara 2.2 – 2.9
Agregat ringan yaitu agregat dengan berat
jenis kurang dari 1.8
BENTUK AGREGAT
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR
Berat jenis bulk (bulk specific gravity), adalah
berat jenis dengan memperhitungkan berat Berat
BeratJenis
Jenis
agregat dalam keadaan kering dan seluruh
volume agregat
Berat jenis kering permukaan (saturated
surface dry), adalah berat jenis dengan
memperhi­tungkan berat agregat dalam
Berat
Beratjenis
jenisssd
ssd
keadaan kering permukaan, jadi merupakan
berat agregat kering + berat air yang dapat
meresap ke dalam pori agregat, dan seluruh
volume agregat Berat
Beratjenis
jenissemu
semu
Berat jenis semu (apparent specific gravity),
adalah berat jenis dengan memperhitungkan
berat agregat dalam keadaan kering, dan vol­
ume agregat yang tak dapat diresapi oleh air
Penyerapan adalah kemampuan agregat Penyerapan
Penyerapanair
air
untuk menyerap air dari kondisi kering mutlak
sampai menjadi jenuh kering permukaan .
Pengujian berat jenis dan penyerapan air
AGREGAT KASAR
MASUKAN KERANJANG

Rendam dalam air 24 jam


Lap permukaannya
SSD/JPK
Timbang A gram

TIMBANG DALAM AIR OVEN SAMPAI BERAT TETAP


(B gram) Timbang ( C Gram )
Pengujian berat jenis dan penyerapan air
AGREGAT HALUS
TEST
SSD/JPK

PANASKAN
RENDAM DALAM AIR 24 JAM
BASAH

MASUKKAN PICNOMETER
– ISI AIR SAMPAI BATAS KERIN
LALU TIMBANG (B GRAM) G

TIMBANG SSD/JPK
± 500
GRAM (A
gram)
Keluarkan ag. Halus lalu oven
ISI PICNOMETER DGN AIR SAMPAI BATAS TERTEN
Suhu (110±5)°C sampai kering oven
LALU TIMBANG (D Gram)
Timbang (C gram)
PERHITUNGAN
AGREGAT AGREGAT
KASAR HALUS
BERAT JENIS

BERAT JENIS
SSD/JPK

BERAT JENIS SEMU

PENYERAPAN AIR
KONDISI SSD PADA AGREGAT

AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS


ANALISA SARINGAN

BERAT TERTAHAN

% BERAT TERTAHAN
% B E R AT
T E RTA H A N K O M U L AT I
F

% LOLOS KOMULATIF

ANGKA KEHALUSAN
Jenis saringan dengan satuan inchi dan nomor

Ukuran Bukaan Ukuran Bukaan


Lubang (mm) Lubang (mm)
Saringan Saringan
4 inci 100 3/8 inchi 9,5
3½ inci 90 No.4 4,75
3 inci 75 No.8 2,36
2½ inci 63 No.16 1,18
2 inci 50 No.30 0,6
1½ inci 37,5 No.50 0,3
1 inci 25 No.100 0,15
¾
inci 19 No.200 0,075
½ inci 12,5
Contoh perhitungan analisa saringan

Lubang Berat % Berat % Tertahan % Lolos


Saringan Tertahan (gr) Tertahan Kumulatif Kumulatif spec
(mm)

9.5 0 0 0 100 100


4.75 6,10 0,61 0,61 99,39 90-100
2.36 50,70 5,09 5,70 94,30 75-100
1.18 168,40 16,89 22,59 77,41 55-90
0.6 286,80 28,77 51,36 48,64 35-59
0.3 299,40 30,04 81,40 18,60 8-30
0.15 166,70 16,72 98,12 1,88 0-10
Pan 18,70 1,88 100 0
Jumlah 996,8 100
GAMBAR GRAFIK GRADASI AGREGAT HALUS

110
100
90
80
Persen lolos komulatif

70
60
50
40
30
20
10
0
0,15 0,3 0,6 1,18 2,36 4,75 9,5

Batas Atas Batas Bawah Hasil Analisa Ayak


Lubang saringan ( mm )
GRADING REQUIREMENTS FOR COARSE AGGREGATE
ACCORDING TO ASTM STANDARD C – 33-78
 
Persentase Lolos komulatif, butiran nominal agregat  

Ukuran lubang 5 mm – 38 mm 5 mm – 19 mm 5 mm – 12.5 mm


saringan
Nominal in BS ASTM BS ASTM BS ASTM

50 2 100 100 -      

38 1½ 90 - 100 95 - 100 100      

25 1 -   - 100    

19 3/4 35 - 70 35 - 70 90 - 100 90 – 100 100 100

12.5 ½ 25 - - 40 - 80 - 90 - 100 90 - 100


55
10 3/8 10 - 40 10 – 30 30 – 60 20 - 55 50 - 85 40 - 70

5 3/16 0 - 5 0-5 0 - 10 0 - 10 0 - 10 0 - 15

2.36 No 8       0-5   0-5


BS and ASTM GRADING REQUIREMENTS FOR
FINE AGGREGATE

Ukuran lubang Persentase Lolos komulatif,


saringan
BS 882 : 1973
ASTM
mm No ZONE 1 ZONE 2 ZONE 3 ZONE 4 C 33 - 78

9.5 3/8 100 100 100 100 100

4.75 3/16 90 - 100 90- 100 90 - 100 95 – 00 95 - 100

2.36 8 60 - 95 75 –100 85 – 00 95 - 100 80 - 100

1.18 16 30 - 70 55 - 90 75 - 100 90 – 00 50 – 85

600 µm 30 15 - 34 35 – 59 60 - 79 80 – 00 25 – 60

300 µm 50 5 - 20 8 – 30 12 – 40 15 – 50 10 – 30

150 µm 100 0 - 10 0 - 10 0 - 10 0 - 15 2 - 10

             
GRADING REQUIREMENTS FOR ALL-IN ACCORDING TO BS 882: 1973

Persentase lolos komulatif


Ukuran nominal Ukuran nominal
40mm (1½ in) 20 mm ( ¾ in)

Lubang saringan

75 3 in 100 -

37.5 1½ in 95 – 100 100

20 ¾ in 45 – 80 95 – 100

5 3/16 in 25 – 50 35 – 55

600 µm No 30 8 – 30 10 – 35

300 µm No 100 0-6 0-6


FINENES MODULUS (ANGKA KEHALUSAN )

Angka kehalusan adalah jumlah tertahan


komulatif dari suatu seri saringan yang disusun
kelipatan dua mulai dari saringan 150 μm( 0.15
mm) dibagi dengan 100.

Angka kehalusan yang baik untuk agregat kasar adalah


• Menurut SII No. 52 tahun 1980 = 6.00 – 7.00

Angka kehalusan yang baik untuk agregat halus adalah


Menurut SII No. 52 tahun 1980 = 1.5 – 3.8
Menurut ASTM C 33 – 73 = 2.3 – 3.0
a b
Y ya  yb
100 100
MENGGABUNGKAN AGREGAT
A. Cara analitis :
a b n
Y  ya  yb ...... yn
100 100 100

a + b + …..n = 100 %

Y = ordinat dari grafik gradasi standar pada suatu lubang saringan.


ya = ordinat dari grafik gradasi agregat a pada lubang saringan yang sama
yb = ordinat dari grafik gradasi agregat b pada lubang saringan yang sama
Yn = ordinat dari grafik gradasi agregat n pada lubang saringan yang sama
a = persentase agregat a
b = persentase agregat b
n = persentase agregat n
B. Cara Grafis :
UNIT WEIGHT & VOIDS

LOSS UNIT WEIGHT

COMPACTED UNIT WEIGHT

VOIDS
KEKUATAN AGREGAT
KUAT
KUATTEKAN
TEKAN

LOS ANGELES

BEJANA RUDELOFF
Syarat kekuatan / kekerasan pada agregat kasar untuk pembetonan
dengan berbagai mutu
Pengujian Konstruksi berat Konstr. sedang Konstruksi ringan
Beton > K 225 Beton K-125 s.d Beton < K 125
K 225 GORESAN
GORESAN
Kuat tekan min 1200 Kgf/cm2 800 Kgf/cm2 600 Kgf/cm2 TEMBAGA
TEMBAGA

Kekerasan dgn < 0.80 < 0.70 < 0.60


indeks Rudellof
Ketahanan aus <27 27 - 40 40 - 50
dgn Los angeles
Penyerapan air 3% 3% 3%
Relation between the compressive strength of the parent rock and the crushing
value of aggregate obtained from the same rock
KEPIPIHAN
Agregat yang pipih harus
dihindarkan dalam pembuatan
beton, karena akan menyulitkan
dalam pengadukan, maupun dalam
pengecoran. Pada beton keras akan
banyak terdapat sarang-sarang
kerikil atau kurang padat, sehingga
mengurangi kualitas dan penampilan
pada beton, maka dari itu agregat
yang pipih sangat dibatasi
jumlahnya. Untuk menguji banyak
agregat yang pipih dapat diuji
dengan metode SK SNI, ASTM atau
British Standard
Kondisi Kering Udara
Kondisi Basah

Kondisi Kering Mutlak


Kondisi SSD

DIAGRAMMATIC REPRESENTATION OF
MOISTURE IN AGGREGATE
SAND EQUIVALENT

Nilai Sand Equivalent =


( SKALA PASIR / SKAL A LUMPUR) X 100 %
BAHAN MERUGIKAN DALAM AGREGAT

BAHAN
BAHAN ORGANIK
ORGANIK

LUMPUR ( LOLOS
SARINGAN 0.075 mm

TANAH LIAT

Reaktif
Reaktif terhadap
terhadap
alkali
alkali
THE END

Anda mungkin juga menyukai