1.
Bias adalah perbedaan nilai pada hasil pengujian secara replikasi karena adanya faktor error. error. Bias bisa terjadi pada alat preparasi dan pengujian dari sample yang di ambil atau dari sample itu sendiri. sendiri. Bias tidak bisa dihilangkan tapi harus tetap terjaga pada batas toleransi, tergantung pada pengujian sample yang di jadikan referensi, pada umumnya Maximum Tolerable Bias ( MTB ) pada 0,2 % - 0,3%. Perlu adanya pengujian secara statistik yang di tuangkan dalam suatu grafik atau chart terhadap pengujian sample replikasi dari sample-sample sampleyang di jadikan referensi dan pembanding untuk di dapatkan tingkat kepercayaan (confidence limit ) 95%. 95% catatan : Gambaran mengenai bias pada produk tambang dari setiap titik lokasi pengambilan sample, dapat di lihat pada gambar di halaman berikut ini,
Coal Getting
Removal OB
Validation capacity
CV(Adb):5920; TS:0,55;Ash:3.5;M:13,0
???
Stacking
Coal Hauling
CV(Adb):6000; TS:0,43;Ash:2.5;M:12,4
Barge Loading
???
Rehandling
?? ?
Rehandling Crushing
CV(Adb):5980; TS:0,6;Ash:3.0;M:12,0
CS 55_01
CS 55_02
CS 55_03
CS55_04
CS 55_05
CS 55_06
No 1 2 3 4 5 6
Call (kcal/kg,Ad)
Ket :
Jarak antara titik CS per 10M Titik CS Seam Produk
15/03/2012
Hauling
Handling
1D 1C 1B 1A
6 2
Stacking
No 1 2 3 Produk 1A 2A 3A M (% Ad ) 12,4 11,6 11,1 Ash(% Ad) 9,10 6,90 6,42 TS(% Ad) 0,96 0,91 0,32 Call (kcal/kg,Ad) 5763 6005 6053
15/03/2012
1B 1D
Blending Act
Handling
1 D 1 B
Ash(% Ad) 7,32 7,17 7,34 8,14 5,88 7,34
1C1D 1B 1 A Stacking
TS(% Ad) 0,70 0,76 0,74 1,02 0,64 0,94 Call (kcal/kg,Ad) 5718 5802 5638 5665 5944 6037
Restacking
No 1 2 3 4 5 6 Produk Random 1 Random 2 Random 3 Random 4 Random 5 Random 6
Rehandling
M (% Ad ) 14,3 14,1 14,1 13,8 13,1 12,1
15/03/2012
Sampling
((Tonage x 60)/Flowrate)/n
Tug Boat
Barge Loading
No 1 2 3 4 5 6 Barge ROBBY 205 ROBBY 206 RVR 12 B. Pertiwi 2775 B. Pertiwi 2776 B. Pertiwi 2775/2 M (% Ad ) 11,90 11,50 11,2 10,7 11,9 11,2 Ash(% Ad) 9,7 9,4 7,9 9,3 7,3 8,6
Rehandling
TS(% Ad) 1,01 1,00 0,77 0,88 0,73 0,86
Dumping
Call (kcal/kg,Ad) 5599 5697 5870 5782 5922 5857
15/03/2012
15/03/2012
Cat : Form di atas belum di revisi terhadap beberapa kesalahan penulisan, tetapi format strukturnya sudah benar.
15/03/2012
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mempersiapkan sample yang akan di uji fisik dan kimia pada laboratorium agar memenuhi persyaratan standar yang telah di tetapkan . Prinsip tahapan dalam preparasi sample : Pencampuran. Pencampuran. Penghancuran. Penghancuran. Pembagian. Pembagian. Pengeringan. Pengeringan. Pembubukan. Pembubukan. Penyimpanan. Penyimpanan.
15/03/2012
produk Mencampur sample batubara yang sama yang merupakan bagian dari beberapa lot atau sublot untuk di proses lebih lanjut pada ruang preparasi. preparasi. Gambar di samping merupakan sample yang sudah di campur dalam satu wadah. wadah.
15/03/2012
Gross Sample
Pengambilan sample pada 1000 ton dengan metode Standard ASTM D 2234/2234M dengan jumlah increment 35.
15/03/2012
Penghancuran
Proses penghancuran/pengecilan sample dengan alat penghancur/pengecilan dari top size yang bervariasi menjadi top size yang diinginkan agar memenuhi persyaratan standard yang dipersyaratkan untuk pengujian fisik dan kimia. kimia. Alat penghancur yang digunakan :
1. 2. 3. 4. 5. Roll Crusher. Hammer Mill. Jaw Crusher. Raymod Mill. Cofee Mill/Plate Mill.
15/03/2012
Roll Crusher : Alat penghancur dari Top size 50 mm ke 20 mm. Hammer Mill : Alat penghancur dari Top size 20 mm ke 10 mm. Jaw Crusher : Alat penghancur dari Top size 10 mm ke 4,75 mm. Raymond mill : Alat penghancur dari top size 4,75 ke 0,212mm. Coffee mill / plate mill: Alat penghancur -4,75 mm ke 0,6mm.
HamerMILL
JAW CRUSHER
RAYMOND MILL
COFEE MILL
15/03/2012
Tujuan
Untuk mendapatkan keseragaman sample. sample. Mendapatkan ukuran sample yang di persyaratkan. persyaratkan. Membantu dalam proses pembubukan. pembubukan. Dapat menghindari kemacetan pada mesin pembagi atau RSD. RSD. Mereduksi bobot dan ukuran sample. sample. Proses penghancuran pada mesin dapat terlihat pada gambar setelah halaman ini
15/03/2012
Roll Crusher
105 Kg 3/5 1/5 1/5
Sublot Sample
To Crusher
Sizing
Storage
Sublot Sample
Hammer Mill
1/5
Storag e
Input 63kg
1/5
SIZING
kg
3/5
To JAW Crusher
S a m p l e To p S i ze 1 0 m m
Jaw Crusher
37,8 kg Sisa
Storage
2/4
GA
1/5
H G I Sample Top Size 4,75mm
1/4 RM
15/03/2012
Pembagian (Dividing)
Input
Output
To m b o l
P e n g a t u r
15/03/2012
RSD di lakukan minimal 4 5x dalam pembagiannya, untuk mendapatkan sample yang homogen. 1. RSD dengan bobot 10kg untuk sample ukuran terbesar -4,75 mm. 2. RSD dengan bobot 30 kg untuk sample ukuran terbesar -10mm
1.
2.
15/03/2012
Pengeringan
Memasukan sample ukuran terbesar 4,75 mm dengan bobot tertentu ke dalam oven dengan suhu 35C 38C 35 38 untuk di hilangkan kadar airnya ( ADL ), dalam waktu yang disesuaikan dengan metode standard. standard. ASTM :3 4 Jam dengan suhu 35C 38C 35 38 ISO : 3 - 4 Jam dengan suhu 35C 38C di lanjutkan 1 35 38 jam sampai konstan. konstan. Maksimum 18 jam untuk pengkonstanan. pengkonstanan. Harus ada pengujian terhadap rentang waktu dengan temperature, metode ini juga untuk mengetahui bias pada metode rapid. rapid.
15/03/2012
ALAT-ALAT YG DIBUTUHKAN
Drying Oven : Alat untuk menghilangkan kadar air bebas. Tray : Alat untuk meletakan sample yang akan dihilangkan kadar airnya. Timbangan 10 kg : Alat untuk menimbang bobot tray dan sample dalam tray. tray.
15/03/2012
Tujuan
Untuk menghilangkan kadar air bebas dalam batubara. batubara. Untuk membantu proses penghancuran pada mesin jaw crusher lebih mudah. mudah. Sebagai perhitungan dalam analisa Total Moisture. Moisture. Untuk membantu perhitungan analisa dalam basis AR. AR. Menghitung persentase kadar air bebas ( Free Moisture ).
15/03/2012
15/03/2012
Pembubukan
Menghancurkan/mengecilkan ukuran sample untuk dapat di uji fisik dan kimia sesuai dengan standard yang telah di tetapkan. tetapkan. Sample dihancurkan sampai dengan ukuran terbesar 0,6 mm sd 0,212 mm. mm. Dengan Alat Raymond mill, Coffee/Plate mill, Screen size +1,18 mm ,+0,6 mm, -0,6 m dan ,+0 Rotap Sieve. Sieve.
15/03/2012
Pembubukan
Input
R AY M O N D M I L L
1 / 4 Lab GA
To m b o l A u t o m a t i c Dynamo
1 5 / 0 3 / 2 0 1 2
Te r t a h a n
COFEE MILL
Input To m b o l O n / O f f Manual atau dengan R O TA P S I E V E
+ 1,18
D y n a m o Output S c r e e n S i ze Te r t a h a n
120gr
+ 1,18 + 0,6
Sample size -4,75
F o r H G I
Sample size -1,18 & +0,6
- 0,6
1 5 / 0 3 / 2 0 1 2
1/4
2/4
RM + GA
1/4
1/4
1/4
1/4
RM + GA UMPIRE
RM + GA For LAB
RM + GA
PRINCIPAL
RM + GA
SHIPPER
15/03/2012
Penyimpanan sample yang sudah di preparasi Sample untuk explorasi dengan waktu tidak terbatas. Sample non explorasi dengan waktu 3 bulan sd 3 tahun.
15/03/2012
Wo r k f l o w P re p a rat i o n S a m p l e
Gross sample Sample Received Crusher R S D Mixing sample STORAGE Umpire
Principal To p S i z e 20 mm To p S i z e 10 mm To p S i z e 4,75 mm S i z i n g
L o t / S u b l o t
S i z i n g
Shiper Lab
1 5 / 0 3 / 2 0 1 2
Analisa / Pengujian
Melakukan pengujian fisik dan kimia pada sample batubara dengan tetap mengacu pada standard yang telah di tetapkan untuk di ketahui kualitasnya sebagai syarat utama dalam penggunaanya. penggunaanya. Acuan standard (Standard reference ) 1. ASTM 2. ISO 3. BS Pengujian Fisik : Pengujian pada sample untuk mengetahui sifat fisik batubara yaitu distribusi sebaran batubara ( Sizing ), Nilai kekerasan ( HGI ), Abration index, Bulk & Relative density, Float & Sink. Sink. Pengujian Kimia : Pengujian pada sample untuk kandungan dan sifat kimia dalam batubara seperti kandungan C,H,O,N ( Ultimate ) dan Sulfur ( TS ), Kandungan abu, Mineral ikutan, Kadar air serta nilai pembakaran. pembakaran.
15/03/2012
Sizing
Merupakan pengujian untuk mengetahui variasi ukuran butir pada produk batubara. batubara. Acuan Standard : ISO 1953 -1994 BS 1016,109 ASTM D4749 -1987 Alat yang digunakan adalah Screen Size + 50 mm sd -2,00 mm, Timbangan 100 kg, Sekop, wadah penampung. penampung.
Massa Original yang sudah di keringkan
50mm 30mm 20mm 10mm 5mm 3mm 2mm 1mm
Min 20 kg
15/03/2012
Tujuan
Untuk mengetahui distribusi variasi ukuran pada batubara. batubara. Untuk mengetahui persentase masa yg hilang pada produk ketika di crusher plant, baik ketika di preparasi ataupun di produksi. produksi. Untuk mengetahui penyimpangan ukuran pada produk batubara yang memiliki hubungannya dengan kualitas. kualitas. Untuk mengetahui tingkat akurasi dan presisi pada sampling. sampling. Untuk kalibrasi dan maintenance alat crusher
15/03/2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Size + 50 - 50 + 31,5 - 31,5 + 22,4 - 22,4 + 11,2 - 11,2 + 4,75 - 4,75 + 2,00 - 2,00 + 1,00 To t a l
Ad sample 20 kg Berat fraksi : mn x100/m M = M1 + M2 + .....+ Mn Los (%) = ( M1 M )/ M1 Ad sub sample 3620 % Mass hilang ((20 - 19,9 )/20) X 100 0,5 %
Massa keseluruhan 0,59 O,56 0,51 18,4
No 1 2 3 4
15/03/2012
Size 20 mm
1,2 %
1,7 %
1,3 %
Size 10 mm
15/03/2012
60 50 40 SIZE 30 20 10 0 0 5 ASH/Grain Cat : Bahwa masih dalam produk yang sama Ash /grain bukan kumulative. 10 R = 0,955
15/03/2012
HGI
Pengujian untuk mengetahui nilai kekerasan pada batubara. batubara. Nilai kekerasan ini untuk mengetahui kuat gerus batubara baik terhadap alat atau proses pelapukan ( oksidasi ). Semakin tinggi nilai batubara maka semakin mudah di gerus, semakin rendah semakin sukar di gerus. gerus. Acuan Standard ( Standard Reference ) ASTM D 409/D 409 M 409/D ISO 5074 :1994 Pengujian dilakukan pada sample -1,18 mm dan + 0,6 mm, dengan alat wallace hardgrove di set pada angka 60,untuk di dapat size 0,075 mm.
HGI = 12.02 + 7.24*X
15/03/2012
15/03/2012
Tujuan
Untuk mengetahui tingkat sukar atau mudah batubara tergerus Untuk membantu menentukan jenis unit pada saat pengambilan produk. produk. Untuk membantu pihak penambang atau pengujian dalam menentukan dan memperlakukan alat crusher pada stockpile atau preparasi. preparasi.
15/03/2012
15/03/2012
Tujuan
Untuk mengetahui densitas relative pada sample batubara. batubara. Untuk mengetahui perbedaan densitas batubara dan non batubara. batubara. Untuk mengetahui apakah ada material non batubara pada sample batubara. batubara. Untuk memisahkan batubara dengan material non batubara. batubara. Untuk mengetahui jumlah cadangan batubara yang dapat di tambang. tambang. dimana berat produk ( Ton ) x RD ( kg/m ) = Berat/Jumlah Muatan ( M/T ).
15/03/2012
Bulk Density
Pengujian pada sample batubara untuk mengetahui berat batubara ( kg ) dalam suatu volume ( m ). Acuan Standard ( Standard Reference ) ASTM D 4071 2007 procedure A. Pengujian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan pada suatu bangun ruang berbentuk kubus dengan ukuran 30 x 30 x 30,6 dengan volume : 27540 cm. 30, cm. Dengan berat minimum sample batubara 136 kg / lot. lot. Perbedaan bulk density dengan relative density, kalau BD merupakan berat batubara yang mengisi ruang volume sedangkan RD untuk jumlah muatan yang mengisi suatu ruang volume. volume.
15/03/2012
Prinsipnya sama dengan pada saat muat ( loading ) batubara di truck atau tongkang/vessel Curahan Batubara Berat sample = ( Berat kotak + sample ) Berat kotak BD = ( Berat sample ) / Volume Berat muatan = Berat muatan =
V = 27540 cm
Apakah BD pada pengujian bisa di korelasikan thd penentuan muatan di truck atau tongkang..???
15/03/2012
Ratio perbandingan = V balok : V kerucut terhadap tinggi maks kerucut Tinggi Maks gundukan agar tidak tumpah Tinggi Maks gundukan pada tongkang, truck Volume kerucut
Volume ruang = Volume balok + Volume kerucut Ratio perbandingan = V balok : V kerucut
15/03/2012
ALAT ALAT YG DIBUTUHKAN Bangun Ruang Kubus terbuat dari besi dengan dimensi 30 x 30 x 30,5 dalam satuan cm. Bangun Ruang kerucut atas terbuat dari besi dengan D atas = 51 cm, D bawah = 11 cm , tinggi 61 cm. Timbangan 10 kg. Sekop ukuran kecil.
15/03/2012
Tujuan
Untuk mengetahui berat batubara pada truck atau tongkang / vessel. vessel. Sebagai perbandingan dalam perhitungan draught survey. survey. Membantu perhitungan dalam penentuan muatan. muatan.
15/03/2012
Uji Kimia
Pengujian Kimia : Pengujian pada sample untuk kandungan dan sifat kimia dalam batubara seperti kandungan C,H,O,N ( Ultimate ) dan Sulfur ( TS ), Kandungan abu, Mineral ikutan, Kadar air serta nilai pembakaran. pembakaran. Dalam pengujian pada laboratorium ada istilah metode rapid dan konvensional. konvensional. Untuk metode rapid ( Moisture, Ash, Volatile Matter ) merupakan metode hasil modifikasi dengan memainkan tingkat konsentrasi dan rentang waktu, sedangkan metode std atau konvensional adalah metode yang di tetapkan, di sepakati serta di akui secara internasional. internasional.
15/03/2012
Proximate Analysis 1. 2. 3. 4. 5. Moisture Ash Content Volatile Matter Calorivic Value Fixed Carbon
15/03/2012
Ultimate Analysis : Kandungan Carbon ( C ). Kandungan Hidrogen ( H ). Kandungan Oxygen ( O ). Kandungan Nitrogen ( N ). General Analysis : 1. Total Sulfur 2. Ash Analysis 3. Ash Fusion Temperature 4. Relative Density 5. Proximate Analysis 6. Crusible Swelling Number
15/03/2012 Sucofindo SBU Mineral
Total Sulfur
Pengujian/analisa untuk mengetahui kandungan sulfur keseluruhan pada satuan massa sample batubara. Efek atau dampak yang ditimbulkan oleh sulfur dalam batubara pada saat pembakaran pada boiler menimbulkan korosi pada mesin pembakaran atau pipa. Acuan Standard ASTM D 4239 2008 Pengujian di lakukan pada sample dengan ukuran terbesar 0,212 mm bobot 0,2 gr pada krusible porcelain yang kemudian di masukan ke dalam lecco analyzer . Sulfur tersebut di konversikan menjadi sulfur oksida selama pembakaran di bawah atmosfer oksigen yang di baca oleh cell infra merah yang terhubung pada suatu layar komputer dalam suatu bentuk grafik.
15/03/2012 Sucofindo SBU Mineral
ALATALAT-ALAT YG DIBUTUHKAN Lecco S 144 DR Perangkat lunak Komputer Analytic Balance Krusible Porcelain CRM Std Pinset
Lecco
CRM
Computer nalytic A
15/03/2012
Total Moisture
Merupakan pengujian untuk mengetahui kadar kelembaban total pada sample batubara dari hasil penjumlahan antara residual moisture dengan free moisture. moisture. TM = (100 ADL) /100 X ( RM + FM ) ADL = (M2 M3/M3 M1) x 100 (M2 /M3 Acuan Standard ISO 589-2008E 589-2008E Pengujian ini di lakukan pada sample ukuran terbesar 4,75 mm dengan bobot 5 gr pada suhu 105 - 107C 107 pengeringan dengan gas nitrogen selama 5 jam. jam.
15/03/2012 Sucofindo SBU Mineral
ALAT ALAT YG DIBUTUHKAN Minimum Free Oven Petridish Analytic Balance Tray Gegep 30 cm Gas Nitrogen
15/03/2012
Tujuan
Untuk menghitung kadar air kelembaban keseluruhan pada satuan massa sample. sample. Sebagai parameter dalam basis pelaporan dari Adb ke Ar. Ar. Untuk membantu dalam menentukan residual moisture. moisture. Sebagai pembanding dengan harga residual moisture. moisture. Untuk mengetahui kebenaran hasil pengujian dalam basis Ar. Ar.
15/03/2012
Dalam pengujian TM ada dengan metode inhause ( rapid ) dan dengan konvensional methode, kedua pengujian itu biasa di lakukan dalam suatu laboratorium, Rapid untuk mengejar waktu operasional. operasional. Hasil pengujian Rapid dengan Standard harus mendekati, MTB 0,2% - 0,3 % atau masih dalam control chart. chart.
No 1 2 3
Product
G o l d T r a n s 3 1 7 c o m p o s i t e G o l d T r a n s 3 0 7 c o m p o s i t e G o l d T r a n s 3 1 3 c o m p o s i t e
T m R a p i d ( % A r )
T M A r
15/03/2012
12,8 12,3
TM
11,3
11,2
Rapid
10,8 10,13
Rapid
160
105
160
105
160
TM RAPID TM DISPUTE
15/03/2012
Control Chart
14 13,5 Analysis Result 13 12,5 12 11,5 11 10,5 10 0 2 4 n 6 8 10
Hasil Uji Replikasi Random Value Action Level
Warning Level
Control Level
Average /Mean
15/03/2012
Residual Moisture
Pengujian pada sample batubara untuk di ketahui kadar air sisa dalam batubara. Acuan Standard ( Standard Reference ) ISO 589 : 2008E ASTM D 3302 /3302M 210 Hubungan TM, IM dan RM
Coal profile RM IM
15/03/2012
0,212 mm
FM
4,75 mm
Pengujian pada sample top size 4,75 mm dengan bobot 10 gr yang diletakan pada crucible porcelain kemudian dimasukan ke dalam MFS dengan gas Nitrogen pada temperature 105 -107C selama 5 jam. 107 jam. AlatAlat-alat yang dibutuhkan MFS ( Minimum Free Space ) Oven. Analytic Balance Petridish 80 mm Pinset Gegep 15 cm Gas Nitrogen Densikator
15/03/2012
Tujuan
Untuk mengetahui kadar air sisa dalam batubara. batubara. Untuk mengetahui harga Total Moisture. Moisture. Sebagai pembanding dengan hasil analisa pada Total Moisture. Moisture. Untuk mengetahui kebenaran seluruh hasil analisa Proximate dalam basis Ar. Ar. Untuk mengetahui harga FM. FM.
15/03/2012
15/03/2012
SL 1 A SL 1 B SL 1 C SL 1 D
15/03/2012
17 16 15 14 13 12 11 10 9 1
RM
1,5
2,5
Warning Level
3,5
Control Level
Action Level
15/03/2012
Performance
14,5 14 13,5 13 RM 12,5 12 11,5 11 10,5 10 1 2 n
Sucofindo SBU Mineral
RM
15/03/2012
Moisture
Pengujian pada satuan massa sample batubara untuk mengetahui kandungan kadar air terikat pada batubara. batubara. Acuan Standard ( Standard Reference ) ISO 1722 : 1999 ASTM 2173 : 2003 ( Reapproved 2008 ) Pengujian pada sample dilakukan dengan menggunakan sample dengan ukuran terbesar 0,212 mm dengan bobot 1 gr pada petridish yang di keringkan dengan MFS pada suhu 105 105C hingga 110C, selama 3 jam ( ISO ). 110
15/03/2012
AlatAlat-alat yg dibutuhkan
MFS Petridish 40 mm Pinset Analytic Balance Gegep 15 cm Gas Nitrogen Deksikator
Sucofindo SBU Mineral
15/03/2012
Quality Product
N o 1 2 3 4 5 Product SM A SM B SM C SM D SM E
M Rapid ( % Ad ) M ( % Ad )
15/03/2012
Chart M rapid Vs M
8 6 4 2
SM B SM A SM E SM D
M( % Adb ) M Rapid (% Adb )
SM C
Dispu te
15/03/2012
Quality Control
8,4 8,2 8 7,8 7,6 7,4 7,2 7 6,8 6,6 6,4 6,2 6 5,8 5,6 5,4 5,2 5 1 2 3 4 5
Bias M rapid dengan M 8 7,8 7,6 7,4 7,2 7 6,8 6,6 6,4 6,2 6 5,8 5,6 5,4 5,2 5
105
Analysis Result
Rapid
Rapid
Rapid
Rapid
Te m p
15/03/2012 Sucofindo SBU Mineral
Rapid
160
105
160
105
160
105
160
105
160
Ash Content
Pengujian pada sample batubara untuk mengetahui kandungan abu dalam batubara. Pengujian ash content ini juga merupakan proses atau tahap awal dalam pengujian kandungan logam dalam abu dengan AAS ( Atomic Absorbtion Specktrophotometri ). Acuan standard ISO 1171 1997 ASTM D 3174 2004 Pengujian dilakukan pada sample batubara dengan bobot 1 gram dengan ukuran terbesar 0,212 mm yang diletakan krusible 40 mm dan dipanaskan dengan furnace AAF secara bertahap pada suhu 500C dengan waktu 1,5 jam kemudian suhu dinaikan s.d 850C selama 2jam.
15/03/2012
ALATALAT-ALAT YG DIBUTUHKAN
15/03/2012
TUJUAN
Untuk mengetahui kandungan abu dalam batubara Sebagai syarat utama dalam melakukan uji abu seperti AFT dan AAS. AAS. Untuk mengetahui efisiensi pembersihan pada hasil pembakaran batubara dalam mesin pembakaran. pembakaran. Sebagai salah satu faktor dalam merancang ketel pembakaran Untuk mengetahui kualitas batubara, yang memiliki hubungannya dengan kalori ( niai pembakaran ). Untuk mengetahui kebenaran hasil pengujian proximate. proximate.
15/03/2012
Quality Produk
No 1 2 3 4 5 6
Ash (% Adb)
GCV ( % Adb )
Cat : produk di ambil berdasarkan analisa dengan melihat hasil2 yang di anggap memungkinkan dan bisa di terima.
15/03/2012
CV ( % Adb )
15/03/2012
VOLATILE MATTER
Pengujian pada sample batubara untuk mengetahui kandungan zat terbang pada batubara. batubara. Zat terbang juga merupakan senyawa lain yang terdapat pada batubara yang mudah terbakar dan menguap pada mesin pembakaran. pembakaran. Acuan Standard ASTM D 3175 : 2007 ISO 562 : 1998 Pengujian dgn menggunakan krusible porcelain atau platina yang telah di isi dengan sample batubara dgn bobot 1 gram yang kemudian dimasukan ke dalam furnace VM F, untuk metode ASTM selama 7 menit pada suhu 950C dilanjutkan dengan pendinginan selama 10 menit. ISO pada 950 menit. suhu 900C selama 7 menit dgn pendinginan selama 7 menit. 900 menit.
15/03/2012
ALAT ALAT YG DIBUTUHKAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Krusible porcelain VMF Analytic Balance Pinset Gegep 15 cm Tray/container
15/03/2012
TUJUAN
Untuk mengetahui kandungan zat terbang pada batubara. Untuk mengetahui tingkat batubara dengan melihat perbandinganya dengan fixed carbon. Sebagai salah satu parameter untuk mengetahui harga atau nilai carbon tertambat ,dimana FC = 100 ash vm m. Untuk mengetahui kebenaran analisa proksimate. Untuk mengetahui tingkat kekokasan batubara.
15/03/2012 Sucofindo SBU Mineral
Fixed Carbon
Merupakan kandungan karbon yang tertambat pada batubara. Fixed Carbon batubara. atau Karbon tertambat adalah hasil dari analisa ash, volatile matter dan moisture. moisture. Tidak ada acuan standard ( no standard reference ) karena tidak menggunakan pengujian secara langsung pada sample batubara. batubara. Hasil atau jumlah carbon dalam batubara sama dengan nilai carbon pada pengujian ultimate dengan CHN analyzer. Nilai carbon pada batubara adalah analyzer. faktor yang menentukan nilai kalori. kalori.
15/03/2012
TUJUAN
Untuk mengetahui kandungan carbon dalam batubara. Untuk mengetahui tingkat atau jenis batubara. Sebagai pembanding untuk analisa ultimate Untuk mengetahui kebenaran hasil pengujian proksimate. Untuk mengetahui kisaran harga calorie.
15/03/2012
CALORIVIC VALUE
Pengujian untuk mengetahui nilai pembakaran pada batubara yang digunakan untuk atau sebagai persyaratan dalam penggunaanya. Nilai penggunaanya. kalori juga merupakan nilai yang digunakan untuk menentukan tingkatan jenis batubara selain jumlah karbon dan volatile. volatile. Acuan Standard ( Standard Reference ). ASTM 5865 ISO 1928 Pengujian dilakukan pada sample batubara dengan bobot 1 gr yang diletakan pada krusible platina ukuran 40 mm dimasukan ke dalam calorimeter parr dgn tabung yang telah diisi dengan oxygen, hasil dari pembakaran di koreksi dengan acid yang merupakan konversi dari total sulfur. sulfur.
15/03/2012
Alat-Alat yg di Butuhkan
Kalorimeter Parr. Tabung untuk pembakaran sample. Krusible Platina. Analytic Balance. Pinset. Gas Oxygen. Timer. Presure Regulator & Gangue. Water handling & Cooler.
15/03/2012
TUJUAN
Untuk mengetahui nilai pembakaran pada batubara. Untuk mengetahui tingkat kematangan & jenis batubara. Untuk mengetahui kualitas batubara. Sebagai syarat utama dalam penggunaannya. Untuk mengetahui kisaran nilai jual produk.
15/03/2012
Quality Product
No 1 2 3 4 5 6 7 Product (Bagaskara.R.ST & Yulie Kwan) A (Bagaskara.R.ST & Yulie Kwan) B (Bagaskara.R.ST & Yulie Kwan) C (Bagaskara.R.ST & Yulie Kwan) D (Bagaskara.R.ST & Yulie Kwan) E (Bagaskara.R.ST & Yulie Kwan) F (Bagaskara.R.ST & Yulie Kwan) G VM (%Adb) 40,04 40,04 39,7 40,2 40,8 39,2 40,04 FC (%Adb) 48,5 50,3 49,6 48,3 49,8 45,9 49,2 Call (%Adb) 6820 7027 6910 6784 6985 6477 6993
15/03/2012
46,0
46,5
47,0
47,5
48,0
FC
48,5
49,0
49,5
50,0
50,5
51,0
CV
FC/VM
Terlihat penyimpangan pada hasil analisa dalam satu produk perlu dilihat harga simpangan dengan variance yang ada
1,21
1,22
1,23
1,24
1,25
1,26
15/03/2012
Jenis Batubara
Kokas Antracite Semi Anthracite Semi Bituminous Bituminous ( Low Volatile ) Bituminous ( Medium Volatile ) Bituminous ( High Volatile ) Lignite
FC/VM
92 24 8,6 4,3 2,8 1,9 1,3 0,9
Untuk produk di atas dengan kisaran perbandingan FC/VM dengan harga 1,2 Termasuk Jenis Batubara Bituminous dgn High Volatile
15/03/2012
ALATALAT-ALAT YG DI BUTUHKAN
Furnace AFT Mortar Spatula Gold & Nickel Wire ( 0,055 mm ) Aquades High Silicon Grease Gas Hidrogen Gas Karbondioksida Brass Cone Mould Test Sieve Cone Mold Thermo Couple Optical Pyrometer
Sucofindo SBU Mineral
15/03/2012
Tujuan
Untuk mengetahui titik leleh abu Untuk memberikan informasi dalam mengatasi slagging pada mesin pembakaran. Memberikan informasi dalam merancang ketel. Memberikan Informasi dalam mengatasi penumpukan abu yang kaitannya dgn pembersihan mesin boiler.
15/03/2012
Original 1321 C
Deformation
Hemisphere
Ash softening temperature lebih kecil dari temperature gas mengandung ash Maka akan menimbulkan kerak pada boiler 1321 C 1461 C Ash softening temperature lebih besar dari temperature gas mengandung ash Maka akan menimbulkan debu pada boiler
15/03/2012 Sucofindo SBU Mineral
Ash Analysis
Pengujian pada abu batubara untuk mengetahui kandungan unsur atau element yang mengandung logam atau non logam dalam abu. abu. UnsurUnsur-unsur yang mengandung logam dapat berupa TiO2, Al2O3, Fe2O3, Mn3O4. Sedangkan unsur-unsur yang mengandung non logam seperti SiO2, CaO, unsurMgO, Na2O, K2O, P2O5, SO3. Acuan Standard ( Standard Reference ) ASTM D 3682 01 Pengujian dilakukan pada sample dari hasil analisa ash content yang dilarutkan dengan lithium tetraborat yang telah dicampurkan dengan aquades kemudian di analisa dengan alat spectrophotometri dengan ion selective electrode dan larutan standard sesuai dengan kandungan unsur yang ingin diketahui. diketahui.
15/03/2012 Sucofindo SBU Mineral
Alat-alat yg dibutuhkan
Mesin AAS Ion Selective Electrode Larutan Standard ASCRM dan Unsur Krusible Platina Magnetic Stirrer HCL Larutan Lanthanum Gelas Piala Stirer Hotplate Labu Ukur 200 ml
Sucofindo SBU Mineral
15/03/2012
Tujuan
Untuk mendeteksi unsur-unsur yang mengandung oksida logam. Mengevaluasi potensi slaging dan fouling pada mesin pembakaran. Untuk mengevaluasi efisiensi pembersihan pada boiler. Untuk mengetahui ratio perbandingan unsur unsur yang mengandung asam dan basa. Untuk mengetahui tipikal slaging dan fouling index. Untuk mengetahui komposisi kimia pada abu batu bara.
15/03/2012
Relative Density
Pengujian untuk mengetahui densitas relative pada batubara yang dikonversikan kedalam satuan gr/ml. Dilakukan dengan melihat ratio perbandingan batubara dengan massa air dalam satuan volume ( gr/ml ). Acuan Standard ( Standard Reference ) AS 1038.21 Pengujian dilakukan pada sample batubara dengan bobot 2 gr yang dimasukan ke dalam botol pignometer yang dicampur dengan air sabun terkalibrasi, yang kemudian di vacum dengan deksikator selama 15 menit dan kemudian dipanaskan dengan penangas air sampai suhu 25C.
15/03/2012 Sucofindo SBU Mineral
Alat-alat yg di Butuhkan
Krusible porcelain Analytic Balance Pinset Penangas Air Pignometer Air Sabun terkalibrasi Waterbath
15/03/2012
15/03/2012
15/03/2012
Tujuan
Untuk mengetahui tingkat kekokasan batubara Sebagai data pembanding untuk mengkorelasikan kematangan batubara dengan tingkat kekokasan batubara. Untuk mengetahui kualitas batubara
15/03/2012