Anda di halaman 1dari 119

SEPARATOR UNTUK

PEMISAHAN GAS - LIQUID

FTTM - ITB
Tugas 3

Suatu lapangan minyak terdiri dari 7 sumur produksi. Properties sumur sumur
nya sama . Jarak antar node tertulis pada tabel tercantum.

Diketahui tekanan pada Tangki pengumpul sama dengan 50 psia. Sebagai


seorang production engineers, lakukan design lapangan tersebut sehingga
dapat berproduksi secara maksimal. Diasumsikan bahwa reservoir tersebut
tidak mempunyai masalah yang berarti, dan buatlah asumsi asumsi yang
masuk akal bila diperlukan.
Sistem jaringan flow line sumur
1 sumur pada lapangan minyak.
4 10

13
5 8 12
4
6 9

7 11
3
2
Jarak antar Node

1- 4 = 300 ft, 2-4 = 350 ft ;4-5 = 200 ft, 3-5 = 250 ft, 5-6 = 300 ft, 4-6 = 400 ft
6 – 8 = 300 ft , 7 – 8 = 250 ft , 8 – 9 = 180 ft , 9 – 10 = 400 ft, 9 – 12 = 300
ft, 11 – 12 = 300 ft, 12 – 13 = 800 ft.
Properties Satuan Nilai

Tekanan Reservoir psia 2000


Temperatur F 140
PI STB/D/psi 4
Kedalaman sumur feet 5000
ID tubing inches 2.875
Water Cut % 20
GOR Scf/stb 30
SG gas 0.8
SG water 1.02
API 30
SEPARATOR /
PEMISAH
GAS
GAS ( Outlet )

OIL + GAS

TANK
( Inlet )

LIQUID

OIL
PARTICLE SIZE /
UKURAN PARTIKEL

Deskripsi Diameter Partikel (micron)

Molekul sampai 0.004


Asap Rokok 0.0045 - 1.00
Mist 0.5 - 10
Embun 1 - 100
Debu 1 - 2000
Tepung Coklat 8 - 10
Bedak 10
Spray 10 - 1000
Rambut Orang 50 - 70
Garam Meja 100
Air Hujan 100 - 4000
1/64 in 400
1 in 25.400

1 cm = 10 4 µm
MEKANISME PEMISAHAN
PARTIKEL

1) Sentrifugal
2) Gravity Settling
3) Benturan (impingement)
4) Scrubbing
5) Diffusion
6) Electrical Precipitation
7) Sonic Precipitation
8) Thermal
MEKANISME PEMISAHAN PARTIKEL
1) Sentrifugal

.. .
MEKANISME PEMISAHAN PARTIKEL

2) Gravity Settling

0.5 0.5
 dm   (  W - o ) 
Vt  0.0119    
OIL  CD    o 

dm = diameter droplet, micron


ρ = densitas fluida

Water Droplet
Separator pada umumnya beroperasi dengan menggunakan
prinsip pengurangan tekanan agar terjadi pemisahan gas dan
cairan dari aliran inlet.

• Agar dapat berfungsi dengan baik, separator harus didesain


sehingga dapat:

1. Mengatur dan menghamburkan energi dari aliran sumur pada saat


memasuki separator dan dapat mengurangi kecepatan gas dan
cairan sehingga cukup rendah untuk pemisahan gravitasi dan
kesetimbangan uap-cairan.

2. Membuang cairan dari gas pada bagian pemisahan utama

3. Memiliki ruang pengendapan yang besar, volume yang cukup


besar untuk memperbaiki pemisahan utama dengan cara
membuang cairan yang tertahan gas dan mengatasi slug cairan
(biasanya diketahui sebagai cairan yang bergelombang).
Gas Outlet
Safety Valve

Mist Extractor

Inlet
Diverter

Inlet

Float
Protector
Liquid Level
Control

Dump
Valve

Liquid
Outlet

Drain

Separator Vertikal Konvensional


Gas dari bagian
pemisahan utama
mengalir ke arah
atas, sedangkan
cairan jatuh ke
bagian penampungan
cairan.
Suatu penghalang
yang berbentuk
kerucut disediakan
untuk memisahkan
bagian penampungan
cairan dan bagian
pemisahan utama.
Tujuannya untuk
menjamin permukaan
cairan yang tidak
terganggu sehingga
pengaturan tingkat
cairan dapat
dilakukan dengan
baik dan gas terlarut
dapat lepas.
•Droplet cairan
yang lebih kecil
yang tetap
terbawa oleh
aliran gas,
dialirkan melalui
Mist Extractor di
dekat bagian atas
separator.
Separator Vertical
Geometry
Mist extractor pada
outlet gas membuang
droplet cairan yang
terbawa gas dalam
ukuran berkisar 5 – Inlet
100 mikron.
Sedangkan yang
terendapkan
berukuran sekitar 500
micron.
Separator Vertikal
• Gas dari bagian pemisahan utama mengalir
ke arah atas, sedangkan cairan jatuh ke
bagian penampungan cairan.

• Suatu penghalang yang berbentuk kerucut


disediakan untuk memisahkan bagian
penampungan cairan dan bagian
pemisahan utama. Tujuannya untuk Inlet
menjamin permukaan cairan yang tidak
terganggu sehingga pengaturan tingkat
cairan dapat dilakukan dengan baik dan
gas terlarut dapat lepas.

• Droplet cairan yang lebih kecil yang tetap


terbawa oleh aliran gas, dibuang di
penghalang sentrifugal di dekat bagian atas
separator.

• Mist extractor pada outlet gas membuang


droplet cairan yang tertahan pada gas
dalam range ukuran mikron.
Penampang Bagian Dasar Separator
MIST EXTRACTOR

Droplet Ukuran Droplet Ukuran


Kecil Besar
AGAR SUPAYA SEPARATOR
BEKERJA LEBIH EFFISIEN

1) Meminimalisasi turbulensi pada bagian gas di separator untuk


memastikan pengendapan yang baik.

2) Memiliki mist extractor di dekat outlet gas untuk menangkap dan


menggumpalkan partikel cairan yang lebih kecil yang tidak dapat dibuang
dengan pengendapan gravitasi.

3) Mengatur akumulasi buih dan gelembung dalam separator.

4) Mencegah tercampur kembalinya gas dan cairan yang telah dipisahkan.

5) Memiliki alat pengatur yang baik untuk mengatur tekanan balik dan
tingkat cairan dalam separator.

6) Menyediakan peralatan yang dapat diandalkan untuk menjamin


keselamatan dan efisiensi operasi.
Kelebihan Separator Vertikal:

1. Separator vertikal dapat menangani slug cairan dalam


jumlah yang relatif besar tanpa terjadi liquid carryover
pada outlet gas.

2. Separator vertikal sering digunakan untuk sumur-sumur


dengan perbandingan gas-minyak (GOR) rendah
sampai menengah dan sumur-sumur dimana
diperkirakan terjadi slug cairan dalam jumlah besar.

3. Separator vertikal dapat menangani pasir dalam jumlah


yang lebih besar.
4. Bagian bawah dari kerucut dapat disesuaikan untuk
menangani produksi pasir.

5. Pengaturan jumlah cairan tidak terlalu kritis pada


separator vertikal.

6. Kecenderungan cairan untuk menguap diminimalisasi,


karena hanya tersedia luas permukaan yang sedikit
bagi cairan untuk menguap.

7. Tidak banyak menyita tempat, sangat menguntungkan


untuk platform offshore dimana luas area sangat
terbatas.
Kekurangan:
1. Separator vertikal lebih mahal pembuatannya, dan
juga lebih mahal biaya pengiriman ke lokasi.

2. Separator vertikal untuk kapasitas yang sama,


biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dari
separator horisontal. Hal ini disebabkan aliran gas ke
arah atas pada separator vertikal bertentangan dengan
arah jatuhnya droplet cairan.
SEPARATOR
HORIZONTAL
Separator Horizontal

• Pada separator horisontal (single tube), aliran dari sumur


masuk melalui inlet, menabrak penghalang bersudut,
kemudian kerangka separator, yang menghasilkan
pemisahan utama yang efisien seperti halnya pada
separator vertikal.

• Penghalang-penghalang ini bertindak sebagai tempat


untuk melepaskan gas terlarut. Gas mengalir secara
horisontal dalam separator horisontal.

• Aliran sumur menabrak penghalang yang diletakkan


pada sudut 45o. Oleh karena itu cairan yang tertahan
terlepas secara impingement.

• Mist extractor biasanya dipasang di dekat outlet gas.


• Untuk jenis double tube, tube di atas berfungsi sebagai
separator, sedangkan tube yang di bawah hanya
berfungsi sebagai tempat akumulasi cairan.

• Separator jenis double type mirip dengan single type,


tetapi memiliki kapasitas cairan yang lebih besar.

• Cairan yang dihasilkan dari pemisahan utama di dekat


inlet, secepatnya dibuang ke tube bawah.

• Gas basah yang mengalir melalui penghalang pada tube


atas memiliki kecepatan yang tinggi.

• Cairan tambahan yang dihasilkan dibuang ke bagian


bawah melalui saluran cairan yang disediakan sepanjang
separator.
Kelebihan

• Separator horisontal memiliki luas batas antar muka gas-


cairan yang lebih besar, sehingga memperbolehkan
kecepatan gas yang lebih tinggi.

• Separator horisontal dapat menangani gas dalam jumlah


yang besar secara ekonomis dan efisien.

• Separator horisontal lebih murah untuk dibuat dan


dikirim ke lokasi dibandingkan separator vertikal.

• Separator horisontal lebih mudah dan lebih murah untuk


dipasang dan diperbaiki.
• Separator horisontal meminimalisasi terjadinya
turbulensi dan buih.

• Untuk kapasitas yang sama, separator horisontal


berukuran lebih kecil dan lebih murah daripada
separator vertikal.

• Separator horisontal hampir selalu digunakan pada


sumur-sumur dengan GOR tinggi, aliran sumur yang
berbuih, dan pemisahan cairan-cairan.
Kekurangan :

• Pengaturan tingkat cairan sangat penting, dan ruangan


untuk buih agak terbatas.

• Separator horisontal lebih sulit dibersihkan, sehingga


tidak dianjurkan untuk digunakan pada sumur yang
memproduksi banyak pasir.

• Kebutuhan ruangan separator horisontal dapat dikurangi


dengan menumpuk beberapa separator horisontal pada
pemisahan bertingkat.
Separator Horisontal Tekanan Rendah
Separator Horisontal Double Tube
Separator Spherical

• Separator spherikal didesain untuk mengoptimalkan


penggunaan semua metode pemisahan gas dan cairan
seperti pengendapan gravitasi, penurunan kecepatan,
gaya sentrifugal dan kontak permukaan.

• Aliran inlet dialihkan, sehingga aliran sumur menyebar


mengelilingi dinding separator.

• Cairan dipisahkan menjadi dua aliran yang bergabung


kembali setelah melewati setengah dari dinding
separator, kemudian jatuh ke bagian penampungan
cairan.
• Droplet cairan dari gas hampir seluruhnya dibuang
dengan penurunan kecepatan terhadap gas di dalam
separator.

• Mist extractor digunakan untuk pembuangan terakhir


droplet cairan yang lebih kecil.
Kelebihan :

1. Separator spherikal murah, lebih murah dari separator


vertikal maupun horisontal.

2. Separator vertikal berukuran kecil, dan memberikan


fasilitas pembersihan sumur dan pengeringan dari
bawah yang lebih baik dari separator vertikal.

3. Separator spherikal dapat digunakan untuk aliran sumur


dengan GOR rendah sampai menengah.
Kelemahan Separator Spherical:

1. Pengaturan tingkat cairan sangat penting bagi efisiensi


separator spherical.

2. Separator spherical memiliki ruangan untuk buih dan


bagian pengendapan cairan yang terbatas. Karena
keterbatasan ruang dalam, separator spherical sulit
digunakan untuk pemisahan tiga fasa (gas-minyak-
air).
Separator Spherikal Tekanan Rendah
Prinsip Pemisahan

• Berbagai perbedaan teknik yang diaplikasikan untuk


proses pemisahan dapat dikelompokkan menjadi dua
kategori yaitu pemisahan mekanik dan pemisahan kimia
dengan menggunakan prinsip kesetimbangan
thermodinamika uap-cairan.

• Pemisahan mekanik meliputi beberapa teknik yang akan


dibahas lebih lanjut dalam bagian pembersihan gas.

• Pada separator, metode pemisahan mekanik yang


diaplikasikan ada tiga jenis yaitu gaya sentrifugal
(centrifugal action), pengendapan gravitasi (gravity
settling), dan impingement.
Pemisahan Sentrifugal

• Asumsikan suatu sentrifugal dengan radius R2, tinggi h


dan radius dalam R1.
t 
Volume sentrifugal

 
 R 2 2  R 12 h
Laju alir fluida q

dimana : h = tinggi
q = laju alir
Dalam analisa berikut, untuk penyederhanaan diasumsikan
bahwa droplet cairan berbentuk bola, dengan diameter
 2
seragam dp. Luas permukaan droplet A adalah 4 dp .

Terdapat dua gaya yang bekerja di droplet pada radius R :


1. Gaya tarikan, Fd, akibat gesekan, ditentukan dengan
persamaan berikut :
C d g v 2 A C d g v 2 dp 2
Fd  
2 8
dimana :
Cd = koefisien gesekan
g = densitas gas
v = kecepatan droplet
2. Gaya Fa akibat percepatan angular, ditentukan
dengan persamaan berikut :

dp 3 l 2R
Fa 
6

dimana :
l = densitas cairan
Impingement
• Dalam proses impingement, gas yang mengandung
partikel cairan menabrak permukaan seperti baffle plate
atau wire mesh.

• Gas mengalir mengelilingi rintangan aliran, tetapi


momentum droplet cairan cenderung untuk bergerak
lurus, bertumbukan dan terkumpul pada permukaan.

• Parameter desain untuk permukaan tumbukan yang


efektif adalah jarak aliran yang diperlukan untuk
menghentikan droplet cairan. Parameter ini akan
menentukan besarnya ukuran permukaan tumbukan
yang dibutuhkan untuk membuang droplet sampai
ukuran yang diinginkan, dan kehilangan tekanan yang
diakibatkan aliran gas melalui medium tumbukan.
Impingement (Cont’d)

• Ukuran permukaan tumbukan dapat ditentukan dengan


menggunakan hukum aliran partikel dalam fluida.

• Penurunan tekanan yang diakibatkan media tumbukan


juga diperhatikan, karena semakin besar penurunan
tekanan berarti semakin besar biaya kompresi gas
tersebut.

• Teknik tumbukan (impingement) dapat digunakan untuk


partikel cairan yang berukuran lebih besar dari  5
mikron.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemisahan

• Perubahan dari salah satu faktor berikut akan berakibat


berubahnya jumlah gas dan cairan yang keluar dari
separator.

• Peningkatan tekanan operasi atau penurunan


temperatur operasi akan meningkatkan jumlah cairan
yang dihasilkan dari separator.

• Terdapat titik optimum dimana perubahan tekanan dan


temperatur tidak akan meningkatkan perolehan cairan
dari separator.
• Dalam hal peralatan pemisahan wellhead, pada
umumnya operator ingin menentukan kondisi optimum
separator agar dapat menghasilkan perolehan
maksimum.

• Dalam pelaksanaannya di lapangan, faktor ekonomis


selalu merupakan faktor yang paling diperhatikan.

• Jenis separator yang dipilih, kondisi operasi, dan


komposisi produk (gas dan minyak) semuanya
merupakan pokok bahasan dalam analisa ekonomi.

• Dua parameter yang dapat diatur yaitu tekanan dan


temperatur.
• Batasan tekanan operasi separator disebabkan saling
keterkaitannya dengan tekanan wellhead dan tekanan
pada jalur pengiriman.

• Tekanan wellhead (kepala sumur) berhubungan dengan


karakteristik sumur sedangkan tekanan pada jalur
pengiriman biasanya sudah ditetapkan pada saat
desain.

• Pengaturan temperatur biasanya dapat dilakukan dalam


rentang yang cukup besar.
• Temperatur aliran dari sumur biasanya lebih tinggi dari
temperatur operasi separator, sehingga aliran dari sumur
harus didinginkan sampai temperatur yang diinginkan.

• Metode pendinginan yang paling banyak digunakan yaitu


pengurangan tekanan dan temperatur secara
bersamaan dengan mengembangkan aliran dari sumur
melalui choke. Metode pendinginan lain seperti heat
exchanger, cooling tower dan refrigeration juga sering
digunakan.
Desain Separator
Kapasitas Gas
• Kapasitas gas pada separator minyak-gas telah dihitung selama
beberapa tahun dengan menggunakan persamaan empirik yang
diusulkan oleh Souders-Brown:
0.5 0 .5
l   g  dm   (  L - g ) 
vg  K Vt  0.0119    
g  CD    g 

dimana :
vg = kecepatan gas yang diperbolehkan pada kondisi operasi, ft/s
l = densitas cairan pada kondisi operasi, lbm/ft3
g = densitas gas pada kondisi operasi, lbm/ft3
K = koefisien pemisahan Souders-Brown
Koefisien pemisahan ditentukan sebagai berikut :
Jenis Separator Range Nilai K Nilai K yang sering digunakan

0,117 tanpa mist extractor


Vertikal 0,06 – 0,35
0,167 dengan mist extractor
Horisontal dan 0,382 dengan mist extractor
0,40 – 0,50
Spherical 0,35 dengan mist extracctor

Menurut Sivalls, nilai koefisien pemisahan, K, yaitu sbb :

Kondisi Separator Nilai K


Wire mesh dengan mist eliminator 0,35

Bubble cap trayed columns 0,16 untuk spasi 24”


Valve tray columns 0,18 untuk spasi 24”
zT Vdalam pipa  ft 3 
Bg  0.0282 (cuft/scf) Bg   
p VStandard Scf
 
zT
Bg  0.00502 (res bbl/scf)
p

D2K l   g
qg  Av g 
4 g

qg qg Av g D 2 K l   g
 (q g ) sc   
Bg Bg Bg 4 Bg g

D 2 K l   g 2.40 D 2 K p l   g
(q g )sc  q gsc 
 zT g Z T  460 g
4 0.0282 
 p 
Kapasitas gas pada kondisi operasi, qg, dalam ft3/s
ditentukan sebagai berikut :
D2K l   g
qg  Av g 
4 g
dimana :
A = luas permukaan separator, ft2
D = diameter dalam separator, ft
2.40 D 2 K p l   g
q gsc 
Z T  460 g
dimana :
qgsc = kapasitas gas pada kondisi standar, MMscfd
p = tekanan operasi, psia
T = temperatur operasi, oF
Z = faktor kompressibilitas gas pada kondisi operasi
qg
Am 
vm
dimana :
Am = luas daerah yang diperlukan oleh mist extractor
vm = kecepatan gas
K = 0,35
Kapasitas cairan suatu separator tergantung pada volume
separator yang tersedia untuk cairan, dan retention time
cairan dalam separator.
VL
W  1440 Gas
t W
dimana :
W = kapasitas cairan, bbl/day
Vl = volume pengendapan cairan, bbl VL
t = retention time, menit

Keterangan : angka 1440 merupakan faktor konversi untuk


merubah satuan bbl/day menjadi bbl/menit.
• Volume pengendapan cairan, VL, dapat dihitung sebagai
berikut :

VL  0,1399D 2 h untuk separator vertikal


L
VL  0,1399D 2 untuk separator horisontal dengan satu pipa
2
VL  0,1399D 2 L untuk separator horisontal dengan dua pipa
D
VL  0,0466D 3 untuk separator spherical
2
Untuk pemisahan yang baik, dibutuhkan retention time
yang cukup.

Jenis pemisahan Retention Time


Pemisahan minyak-gas 1 menit
Pemisahan minyak-gas-water pada
2 – 5 menit
tekanan tinggi
5 – 10 menit, pada T > 100oF
10 – 15 menit, pada 90oF
Pemisahan minyak-gas-water pada
15 – 20 menit, pada 80oF
tekanan rendah 20 – 25 menit, pada 70oF
25 – 30 menit, pada 60oF
Pertimbangan Desain Separator
1. Rasio panjang terhadap diameter (L/D) untuk separator
horisontal dan vertikal harus berada pada range 3 – 8.

2. Untuk separator vertikal, batas permukaan antara gas


dan cairan harus sekurang-kurangnya berada 2 ft dari
dasar dan 4 ft dari atas separator. Hal ini berarti untuk
separator vertikal, tinggi (panjang) minimum adalah 6
ft.

3. Untuk separator horisontal, batas permukaan antara gas


dan cairan dapat diatur untuk memperoleh kapasitas gas
atau cairan yang dibutuhkan. Batas permukaan antara
gas dan cairan minimal berada 10 in dari bawah dan 16
in dari atas separator. Hal ini berarti separator horisontal
memiliki diameter minimum 26 in.
4. Separator vertikal dengan panjang kurang dari 6 ft dan
separator horisontal dengan diameter kurang dari 26 in
juga tersedia dan telah digunakan dengan berhasil.

5. Volume separator yang ditempati gas, VG, ditentukan


sebagai berikut :
VG  V  VL  V  W.t

dimana :
V = Volume total separator
VG = qg.t = W (GLR) t
W (GLR ) t  V  W t
V
t 
W GLR  1
Contoh Soal
Diketahui :
Tekanan = 1000 psia
Laju alir gas = 7 MMscfd
LGR = 40 bbl/MMscf

Tentukan ukuran separator yang diperlukan ?


Separator vertikal
Separator Horisontal
Separator Spherikal

Asumsikan densitas cairan (minyak+air) sebesar 52 lbm/ft3,


gas ideal dengan SG = 0,8. Temperatur operasi 110oF,
retention time = 3 menit dan kondisi cairan ½ penuh.
Solusi
Densitas Gas

g 
pM

1000 28,97  3,789 lbm / ft 3
ZRT 110,73110  460

Ukuran diameter separator (D)

2,40D 2Kp l   g
q gsc 
ZT  460  g

2 qsc ZT  460  g 71110  460 3,789  0,466065


D  
2,4Kp l   g 2,4K 1000  52  3,789 K

0,466065
D
K
Volume pengendapan cairan

VL 
W.t

4073
 0,583 bbl
1440 1440
Ukuran untuk masing-masing jenis separator
1. Separator vertikal dengan mist extractor (K = 0,167)

0,466065 0,466065
D   1,67 ft  20 in
K 0,167
VL  0,1399D2h  0,583
0,583 0,583
h   1,49 ft
0,1399D 2

0,1399 1,67 2

Karena h < 6 ft maka digunakan tinggi minimum separator
yaitu 6 ft.
6
Rasio L / D   3,6
1,67
 Separator vertikal yang dibutuhkan berukuran 20 in x 6 ft
2. Separator horisontal dengan mist extractor (K = 0,382)

0,466065 0,466065
D   1,1 ft  13,2 in
K 0,382

Karena D < 26 in maka digunakan diameter minimum


Separator 26 in = 2,17 ft
L
VL  0,1399D 2  0,583
2
L 
20,583  1,77 ft
0,1399 2,17 2 
1,77
Rasio L / D   0,816
2,17

Karena L/D < 3 maka digunakan L/D minimum yaitu 3


L
L  xD  32,17  6,5 ft
D
 Separator horisontal yang dibutuhkan berukuran 26 in x 6,5 ft
3. Separator spherikal dengan mist extractor (K = 0,25)
0,466065
D   1,15 ft
0,25

0,5
D
VL  0,0466D3    0,583
2

D  3,5
2 0,583  2,27 ft
0,5

0,0466

Ambil nilai D yang paling besar.

Jadi Separator spherikal yang dibutuhkan berdiameter

2,27 ft = 27 in.
Desain Separator dengan Menggunakan Grafik

• Gambar 5 sampai 14 merupakan grafik kapasitas gas


untuk berbagai jenis separator sebagai fungsi dari
ukuran dan tekanan operasi.

• Untuk separator horisontal, perlu dilakukan koreksi


terhadap ketinggian cairan (misalnya ¼ penuh, 1/3
penuh, atau ½ penuh) yang dapat dibaca pada Gambar
8 sampai 10.

• Volume settling cairan yang sebenarnya, VL, untuk


separator standar dapat ditentukan dari spesifikasi yang
diberikan pada Tabel 1 – 11.
Example :
Size a standard oil-gas separator both vertically and horizontally for the following
conditions:
Gas Flow rate = 5.0 MMscfd
Operating pressure = 800 psig
Condensate flow rate = 20 bbl / MMscf (LGR)

Solution:
Total liquid capacity = (LGR ) Qq = (20) (5.0) = 100 bbl/day
From the figure below, at P = 800 psig dan Qg = 5.4 MMscfd, size of vertical
separator obtained is [ 20 in x 7 ft , 6 in ]
From the table below, separator with size of 20” x 7’, 6”, volume of liquid settling is
0.65 BBL, therefore liquid capacity of this separator is as follows:
W = (1440 V) / t = (1440) ( 0.65) / 1.0 = 936 bbl / day. > 100 bbl / day (OKE)

The liquid capacity of this separator


is still larger than the real liquid flow .
Diameter

Height

20 in x 7 ft , 6 in

P = 800 psig
Qg= 5.4 MMscfd

Gas Capacity For Vertical Separator with High Pressure


Settling volumes of Standard Vertical High-Pressure
Separator, 230 to 2000 Working Pressure

Size VL = Settling Volume (bbl)


(Dia x Ht)
Oil-Gas Separators Oil-Gas-Water Separators

16” x 5’ 0,27 0,44


16” x 7½’ 0,41 0,72
16” x 10’ 0,51 0,94
20” x 5’ 0,44 0,71
20” x 7½’ 0,65 1,15
20” x 10’ 0,82 1,48
24” x 5’ 0,66 1,05
24” x 7½’ 0,97 1,68
24” x 10’ 1,21 2,15
30” x 5’ 1,13 1,76
30” x 7½’ 1,64 2,78
30” x 10’ 2,02 3,54
36” x 7½’ 2,47 4,13
36” x 10’ 3,02 5,24
36” x 15’ 4,13 7,45
CONTOH:
Size a standard oil-gas-water Horizontal separator for the following conditions:
Gas Flow rate = 10.0 MMscfd
Operating pressure = 800 psig
Condensate flow rate = 500 bbl / day
Water load = 100 bbl / day

Solution: (Gunakan Half Full Horizontal Separator)


Dari Gambar dibawah ini, pada P = 800 psig dan Qg = 10.2 MMscfd, untuk separator
vertikal diperoleh ukuran [ 20 in x 10 ft ]
Dari Table dibawah ini, untuk horizontal separator dengan ukuran 20” x 10’ half full
liquid, diperoleh volume settling nya sebesar 1.8 BBL, sehingga separator ini
mempunyai kapasitas alir sbb:
W = (1440 V) / t = (1440) ( 1.8) / 5.0 = 518 bbl / day. < 600 bbl / day (tidak
oke)
Gunakan diameter yang lebih besar yaitu 24 in x 10 ft, sehingga
W = (1440) (2.63) / 5.0 = 757 bbl/day > 600 bbl/d
Kapasitas Gas untuk Separator Horisontal Tekanan Tinggi
Size Settling Volume (bbl)**
(Dia x Length) ½ Full 1/3 Full ¼ Full

12¾” x 5’ 0,38 0,22 0,15


12¾” x 7½’ 0,55 0,32 0,21
12¾” x 10’ 0,72 0,42 0,28
16” x 5’ 0,61 0,35 0,24
16” x 7½’ 0,88 0,50 0,34
16” x 10’ 1,14 0,66 0,44
20” x 5’ 0,98 0,55 0,38
20” x 7½’ 1,39 0,79 0,54
20” x 10’ 1,80 1,03 0,70
24” x 5’ 1,45 0,83 0,55
24” x 7½’ 2,04 1,18 0,78
24” x 10’ 2,63 1,52 0,01
24” x 15’ 3,81 2,21 1,47
Volume Settling untuk Separator Horisontal
Tekanan Tinggi Standar (Tekanan Operasi 230 – 2.000 psi*)
Kapasitas Gas untuk Separator Vertikal Tekanan Rendah
20 in x 7 ft , 6 in

Kapasitas Gas untuk Separator Vertikal Tekanan Tinggi


Kapasitas Gas untuk Separator Vertikal Tekanan Tinggi
Kapasitas Gas untuk Separator Horisontal Tekanan Rendah
Kapasitas Gas untuk Separator Horisontal Tekanan Tinggi
Kapasitas Gas untuk Separator Horisontal Tekanan Tinggi
Kapasitas Gas untuk Separator Spherikal Tekanan Rendah
Kapasitas Gas untuk Separator Spherikal Tekanan Tinggi
Kapasitas Cairan untuk Separator Horisontal Tekanan Tinggi
Single Tube
Kapasitas Cairan untuk Separator Horisontal Tekanan Tinggi
Double Tube
Standard Valves
Working Inlet and Oil Shipping
Size
Pressure Gas Outlet Outlet Oil or Oil Weight
(Dia x Ht) Gas
(psi) Conn. Conn. and Water (lb)

24” x 5’ 125 2” Thd 2” Thd 2” 2” 950


24” x 7½’ 125 2” Thd 2” Thd 2” 2” 1150
30” x 10’ 125 3” Thd 3” Thd 2” 2” 2000
36” x 5’ 125 4” Thd 2” Thd 2” 2” 2000
36” x 7½” 125 4” Thd 3” Thd 2” 2” 2350
36” x 10’ 125 4” Thd 4” Thd 2” 2” 2700
48” x 10’ 125 6” Flg 4” Thd 2” 2” 3400
48” x 15’ 125 6” Flg 4” Thd 2” 2” 4500
60” x 10’ 125 6” Flg 4” Thd 3” 3” 5200
60” x 15’ 125 6” Flg 4” Thd 3” 3” 6400
60” x 20’ 125 6” Flg 4” Thd 3” 3” 7600
Spesifikasi untuk Separator Vertikal Tekanan Rendah Standar
Volume Settling (bbl)
Size (Dia x Ht) Oil-Gas Separator Oil-Gas-Water
Separator*
24” x 5’ 0,65 1,10
24” x 7½’ 1,01 1,82
30” x 10’ 2,06 3,75
36” x 5’ 1,61 2,63
36” x 7½’ 2,43 4,26
36” x 10’ 3,04 5,48
48” x 10’ 5,67 10,06
48” x 15’ 7,86 14,44
60” x 10’ 9,23 16,08
60” x 15’ 12,65 12,93
60” x 20’ 15,51 18,64

Volume Settling untuk Separator Vertikal


Tekanan Rendah Standar (Tekanan Operasi 125 psi)
Size Working Pressure Inlet and Gas Standard Liquid Shipping
(Dia x Ht) (psi)* Outlet Conn. Valve Weight (lb)

16” x 5’ 1000 2” Thd 1” 1.100


16” x 7½’ 2” Thd 1” 1.200

16” x 10’ 2” Thd 1” 1.500


20” x 5’ 1000 3” Flg 1” 1.600
20” x 7½’ 3” Flg 1” 1.900

20” x 10’ 3” Flg 1” 2.200


24” x 5’ 1000 3” Flg 1” 2.500
24” x 7½’ 3” Flg 1” 2.850

24” x 10’ 3” Flg 1” 3.300


30” x 5’ 1000 4” Flg 1” 3.200
30” x 7½’ 4” Flg 1” 3.650

30” x 10’ 4” Flg 1” 4.200

Spesifikasi untuk Separator Vertikal Tekanan Tinggi Standar


36” x 7½’ 1000 4” Flg 1” 5.400
36” x 10’ 4” Flg 1” 6.400
36” x 15’ 4” Flg 1” 8.700
42” x 7½’ 1000 6” Flg 2” 7.700
42” x 10’ 6” Flg 2” 9.100
42” x 15’ 6” Flg 2” 12.000
48” x 7½’ 1000 6” Flg 2” 10.400
48” x 10’ 6” Flg 2” 12.400
48” x 15’ 6” Flg 2” 16.400
54” x 7½’ 1000 6” Flg 2” 12.300
54” x 10’ 6” Flg 2” 14.900
54” x 15’ 6” Flg 2” 20.400
60” x 7½’ 1000 6” Flg 2” 17.500
60” x 10’ 6” Flg 2” 20.500
60” x 15’ 6” Flg 2” 26.500
60” x 20’ 6” Flg 2” 32.500

Spesifikasi untuk Separator Vertikal Tekanan Tinggi Standar


42” x 10’ 4,29 7,32
42” x 15’ 5,80 10,36
48” x 7½’ 4,81 7,79
48” x 10’ 5,80 9,78
48” x 15’ 7,79 13,76
54” x 7½’ 6,33 10,12
54” x 10’ 7,60 12,65
54” x 15’ 10,12 17,70
60” x 7½’ 8,08 12,73
60” x 10’ 9,63 15,83
60” x 15’ 12,73 22,03
60” x 20’ 15,31 27,20

Volume Settling untuk Separator Vertikal Tekanan Tinggi


(Tekanan Operasi 230 – 2000 psia)
Size Working Inlet and Oil Standard Valves Shipping
(Dia x Ht) Pressure Gas Outlet Outlet Oil or Oil Gas Weight (lb)
(psi) Connection Connection and Water

24” x 5’ 125 2” Thd 2” Thd 2” 2” 1.000


24” x 7½’ 125 2” Thd 2” Thd 2” 2” 1.200
24” x 10’ 125 3” Thd 2” Thd 2” 2” 1.600
30” x 5’ 125 3” Thd 3” Thd 2” 2” 1.200
30” x 7½’ 125 3” Thd 3” Thd 2” 2” 1.600
30” x 10’ 125 4” Thd 4” Thd 2” 2” 2.100
36” x 10’ 125 4” Thd 4” Thd 2” 2” 2.900
36” x 15’ 125 4” Thd 4” Thd 2” 2” 3.800
48” x 10’ 125 6” Flg 4” Thd 2” 2” 3.500
48” x 15’ 125 6” Flg 4” Thd 3” 3” 4.600
60” x 10’ 125 6” Flg 4” Thd 3” 3” 6.200
60” x 15’ 125 6” Flg 4” Thd 3” 3” 8.100
60” x 20’ 125 6” Flg 4” Thd 4” 4” 10.000
Spesifikasi untuk Separator Horisontal
Tekanan Rendah Standar
Size Settling Volume (bbl)
(Dia x Length) ½ Full 1
/3 Full ¼ Full

24” x 5’ 1,55 0,89 0,59


24” x 7½’ 2,22 1,28 0,86
24” x 10’ 2,89 1,67 1,12
30” x 5’ 2,48 1,43 0,94
30” x 7½’ 3,54 2,04 1,36
30” x 10’ 4,59 2,66 1,77
36” x 10’ 6,71 3,88 2,59
36” x 15’ 9,76 5,66 3,79
48” x 10’ 12,24 7,07 4,71
48” x 15’ 17,72 10,28 6,85
60” x 10’ 19,50 11,24 7,47
60” x 15’ 28,06 16,23 10,82
60” x 20’ 36,63 21,21 14,16
Volume Settling untuk Separator Horisontal
Tekanan Rendah Standar (Tekanan Operasi 125 psi)
Size Working Inlet and Gas Standard Shipping
(Dia x Ht) Pressure (psi)* Outlet Connection Liquid Valve Weight (lb)
12¾” x 5’ 2” Thd 1” 1.100
12¾” x 7½’ 1000 2” Thd 1” 1.200
12¾” x 10’ 2” Thd 1” 1.300
16” x 5’ 2” Thd 1” 1.400
16” x 7½’ 1000 2” Thd 1” 1.750
16” x 10’ 2” Thd 1” 2.100
20” x 5’ 3” Flg 1” 1.800
20” x 7½’ 1000 3” Flg 1” 2.300
20” x 10’ 3” Flg 1” 2.900
24” x 5’ 4” Flg 1” 2.200
24” x 7½’ 4” Flg 1” 3.000
1000
24” x 10’ 4” Flg 1” 3.800
24” x 15’ 4” Flg 1” 5.400

Spesifikasi untuk Separator Horisontal


Tekanan Tinggi Standar
30” x 5’ 4” Flg 1” 3.200
30” x 7½’ 4” Flg 1” 4.300
1000
30” x 10’ 4” Flg 1” 5.500
30” x 15’ 4” Flg 2” 7.800
36” x 7½’ 6” Flg 2” 6.100
36” x 10’ 6” Flg 2” 7.500
1000
36” x 15’ 6” Flg 2” 10.200
36” x 20’ 6” Flg 2” 12.000
42” x 7½’ 6” Flg 2” 8.200
42” x 10’ 6” Flg 2” 9.900
1000
42” x 15’ 6” Flg 2” 13.400
42” x 20’ 6” Flg 2” 16.900
48” x 7½’ 8” Flg 2” 10.900
1000
48” x 10’ 8” Flg 2” 12.700

Spesifikasi untuk Separator Horisontal


Tekanan Tinggi Standar
48” x 15’ 8” Flg 2” 17.500
48” x 20’ 8” Flg 2” 22.100
54” x 7½’ 8” Flg 2” 13.400
54” x 10’ 8” Flg 2” 16.000
1000
54” x 15’ 8” Flg 2” 21.200
54” x 20’ 8” Flg 2” 26.400
60” x 7½’ 8” Flg 2” 16.700
60” x 10’ 8” Flg 2” 19.900
1000
60” x 15’ 8” Flg 2” 26.400
60” x 20’ 8” Flg 2” 32.900

Spesifikasi untuk Separator Horisontal


Tekanan Tinggi Standar
Size Settling Volume (bbl)**
(Dia x Length) ½ Full 1/3 Full ¼ Full

12¾” x 5’ 0,38 0,22 0,15


12¾” x 7½’ 0,55 0,32 0,21
12¾” x 10’ 0,72 0,42 0,28
16” x 5’ 0,61 0,35 0,24
16” x 7½’ 0,88 0,50 0,34
16” x 10’ 1,14 0,66 0,44
20” x 5’ 0,98 0,55 0,38
20” x 7½’ 1,39 0,79 0,54
20” x 10’ 1,80 1,03 0,70
24” x 5’ 1,45 0,83 0,55
24” x 7½’ 2,04 1,18 0,78
24” x 10’ 2,63 1,52 0,01
24” x 15’ 3,81 2,21 1,47
Volume Settling untuk Separator Horisontal
Tekanan Tinggi Standar (Tekanan Operasi 230 – 2.000 psi*)
30” x 5’ 2,43 1,39 0,91
30” x 7½’ 3,40 1,96 1,29
30” x 10’ 4,37 2,52 1,67
30” x 15’ 6,30 3,65 2,42
36” x 7½’ 4,99 2,87 1,90
36” x 10’ 6,38 3,68 2,45
36” x 15’ 9,17 5,30 3,54
36” x 20’ 11,96 6,92 4,63
42” x 7½’ 6,93 3,98 2,61
42” x 10’ 8,83 5,09 3,35
42” x 15’ 12,62 7,30 4,83
42” x 20’ 16,41 9,51 6,32
48” x 7½’ 9,28 5,32 3,51

Volume Settling untuk Separator Horisontal


Tekanan Tinggi Standar (Tekanan Operasi 230 – 2.000 psi*)
48” x 10’ 11,77 6,77 4,49
48” x 15’ 16,74 9,67 6,43
48” x 20’ 21,71 12,57 8,38
54” x 7½’ 12,02 6,87 4,49
54” x 10’ 15,17 8,71 5,73
54” x 15’ 12,49 12,40 8,20
54” x 20’ 27,81 16,08 10,68
60” x 7½’ 15,05 8,60 5,66
60” x 10’ 18,93 10,86 7,17
60” x 15’ 26,68 15,38 10,21
60” x 20’ 34,44 19,90 13,24

Volume Settling untuk Separator Horisontal


Tekanan Tinggi Standar (Tekanan Operasi 230 – 2.000 psi*)
Working Inlet and Gas Standard
Shipping
Diameter Pressure Outlet Liquid
Weight (lb)
(psi) Connection Valve
41” 4” Thd 2” 1.000
46” 125 4” Thd 3” 1.300
54” 4” Thd 4” 1.700
42” 3” Flg 2” 1.100
48” 250 4” Flg 2” 1.400
60” 6” Flg 2” 3.400
24” 2” Flg 1” 1.300
30” 2” Flg 1” 1.400
36” 3” Flg 1” 1.800
1000*
42” 4” Flg 2” 2.800
48” 4” Flg 2” 3.700
60” 6” Flg 2” 4.300

Spesifikasi untuk Separator Spherikal Standar


Size (OD) Settling Volume (bbl)
41” 0,77
46” 1,02
54” 1,60

Volume Settling untuk Separator Spherikal


Tekanan Rendah Standar (Tekanan Operasi 125 psi)

Size (OD) Settling Volume (bbl)


24” 0,15
30” 0,30
36” 0,54
42” 0,88
48” 1,33
60” 2,20

Volume Settling untuk Separator Spherikal


Tekanan Tinggi (Tekanan Operasi 230 – 3000 psi*)
SEPARATOR BERTINGKAT

( STAGE SEPARATION)
Skema Diagram untuk Pemisahan Bertingkat
Pemisahan Bertingkat
• Ketika dua atau lebih tingkat pemisahan kesetimbangan
digunakan secara berurut, proses tersebut dinamakan
pemisahan bertingkat.

• Tangki penyimpanan disebut stock tank karena biasanya


berada pada kondisi standar (14,7 psia dan 60oF) untuk
pengukuran hidrokarbon terproduksi yang akurat,
bertindak sebagai tingkat pemisahan terakhir.

• Ide proses separator yaitu penurunan tekanan secara


perlahan-lahan pada masing-masing tahap, sehingga
membutuhkan tingkat pemisahan yang tidak terbatas.
• Proses yang disebut differential liberation dapat
memaksimalkan perolehan cairan dan menghasilkan
cairan pada stock tank yang lebih stabil.

• Proses selanjutnya, dimana tekanan dikurangi dengan


cukup besar, disebut flash liberation.

• Flash vaporization juga berbeda dengan differential


vaporization dimana pada differental vaporization,
uap langsung dibuang pada saat terbentuk, tetapi
pada flash vaporization, cairan dan uap dipertahankan
sampai tercapai kesetimbangan.
Metode yang paling sederhana dalam penentuan tekanan
separator untuk hasil yang optimum yaitu dengan
mengasumsikan perbandingan tekanan yang sama antar
tingkat
1/ n
 p1 
r 
 p 
 s
dimana :
r = perbandingan tekanan
n = jumlah tingkat pemisahan – 1
p1 = tekanan pada separator pertama.
ps = tekanan pada stock tank
Berdasarkan metode ini maka dapat digunakan hubungan
umum berikut :
p I  p sr n  I  1
dimana I merupakan tingkatan pada separator.
Berdasarkan hubungan berikut :

p I  p sr n  I  1

dimana I merupakan tingkatan pada separator. Maka dapat


dituliskan hubungan berikut ini:

p2 = ps r n-1 dan p3 (tekanan stock tank) = ps r n-2


Gas Gas

Gas
Well 2
1 3

P1 P2 PS = P 3
Dari hasil analisa empirik, Whinery dan Cambell
membuat hubungan untuk menentuan tekanan
pada separator tingkat dua (kedua) untuk pemisahan tiga
tingkat sebagai berikut :
1. Untuk aliran dengan SG > 1,0 (udara = 1)

p 2  A P10,686   A  0,057
0,0233

2. Untuk aliran dengan SG < 1,0 (udara = 1)

 
p 2  A P10,765 
A  0,028
0,012
dimana :
p1 = tekanan pada separator pertama
p2 = tekanan pada separator kedua
A = parameter yang merupakan fungsi dari tekanan stock
stank dan komposisi sistem (dari gambar dibawah ini)
Hubungan antara Tekanan pada Tahap Kedua
dengan Recovery Stock Tank
Hubungan antara A dan SG pseudo wellstream
Pemisahan Dengan Separator Temperatur
Rendah (LTX)
• Pemisahan pada temperatur rendah berdasarkan prinsip
bahwa menurunkan temperatur operasi separator akan
meningkatkan perolehan cairan.

• Selain dapat meningkatkan perolehan cairan, pemisahan


pada temperatur rendah juga memiliki kemampuan untuk
dehydrasi gas, biasanya sesuai dengan spesifikasi
pipeline.

• Separator temperatur rendah terdiri dari separator tekanan


tinggi, satu atau lebih choke penurun tekanan, dan
peralatan pertukaran panas (heat exchanger).

• Ketika aliran dari sumur dengan tekanan tinggi mengalami


ekspansi dengan penurunan tekanan melalui choke,
temperatur juga diturunkan. (Joule Thompson Effect)
Joule Thompson
Coefficient Gas

 T 
   
 P  H
Choke

GAS
P2

P1 T2

T1
Dengan menggunakan Choke,
tekanan dan temperatur
didalam separator dapat Liquid
diturunkan menjadi sangat
rendah.
ΔT T1 , P 1

C ΔP

 T 
   
 P  H
P T2 , P 2

% Liquid Gas Phase


Phase

T
• Proses adiabatik irreversibel (tidak terjadi pertukaran
panas dengan lingkungan) bersamaan dengan proses
penurunuan tekanan dan temperatur disebut efek Joule-
Thomson

• Kandungan panas gas setelah melewati choke tetap


sama, tetapi temperatur dan tekanan telah diturunkan.

• Choke dipasang pada inlet separator tekanan tinggi,


sehinggga hydrat yang terbentuk di bawah choke jatuh ke
bawah (bagian settling). Pada bagian settling ini hydrat
dipanaskan dan dicairkan dengan kumparan pemanas.

• Untuk menentukan penurunan temperatur melalui choke,


dapat digunakan korelasi yang dibuat oleh Gas
Processors Suppliers Association (GPSA) yang berupa
gambar 18.
Pi = 3500 psig
ΔP = 3000 psig
ΔT = 105 F

Hubungan Antara Penurunan Temperatur Dengan


Penurunan Tekanan
Pi
LTX : LOW TEMPERATURE
SEPARATION UNIT

1000 PSI 0O F - 20O F

5
LEAN GAS

4
HEATING COIL

2000 – 3000 PSI 2

COLD TEMPERATURE
3 SEPARATOR
INLET GAS
Liquid
1 CONDENSATE
HP SEPARATOR
WATER
Jika P akhir <
dari 400 psi
maka akan
terjadi hidrat
GAS

OIL

Water

Anda mungkin juga menyukai