Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

MODUL II.1

ANALISA SPESIFIC GRAVITY DAN ABSORBSI DARI AGREGAT KASAR Commented [RNG1]: Judul dulu

KELOMPOK P6

KEVIN LAWYER 1606907392


ALYA HAFIDZHA 1606907335
FIKRI MUHAMMAD 1606907386
GEMAL RAMADHAN 1606907234
MOHAMAD KHAERUN ZUHRY 1606907285

Tanggal Praktikum : Sabtu, 28 Oktober 2017

Asisten Praktikum : Raseesha Nauratul Gustia

Tanggal Disetujui :

Nilai :

Paraf Asisten :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2017
Commented [RNG2]: Cover (edit lg ini contoh)

ANALISA SPESIFIC GRAVITY DAN ABSORBSI DARI AGREGAT KASAR Commented [RNG3]: Judul dulu

A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan bulk dan apparent specific gravity dan absorbsi dari agregat halus menurut
ASTMC 128, guna menentukan volume agregat dalam beton

B. PERALATAN
1. Neraca timbangan dengan kepekaan 0,1 gr dan kepasitas maksimum 1 kg
2. Piknometer kapasitas 500 gram
3. Cetakan Kerucut Pasir
4. Tongkat pemadat [Tamper] dari logam untuk cetakan kerucut pasir
5. Oven, dengan ukuran yang mencukupi dan dapat mempertahankan suhu [110 ± 5]
0
C

C. BAHAN
500 gr agregat halus dengan kondisi SSD (Saturated Surface Dry), diperoleh dari alat
pemisah contoh atau cara perempat Commented [RNG4]: Kondisinya apa? Lewat saringan
nomor berapa?

D. PROSEDUR
1. Agregat halus dibuat jenuh air dengan cara merendam selama 1 hari, kemudian
dikeringkan [kering udara] sampai didapat keadaan kering merata. Agregat halus
dibuat kering merata jika telah dapat tercurah [Free Flowing Condition]
2. Pengujiannya dilakukan dengan memasukan sebagian benda uji pada metal sand
cone mold. Kemudian benda uji dipadatkan dengan tongkat pemadat sampai 25 kali
tumbukan. Kondisi SSD [Saturated Surface Dry] diperoleh ketika cetakan diangkat,
agregat halus runtuh atau longsor
3. 500 gram agregat halus kondisi SSD dimasukan kedalam piknometer, kemudian
ditambahkan air sampai 90% kapasitas piknometer
4. Gelembung-gelembung udara dihiangkan dengan cara menggoyang-goyangkan
piknometer.
5. Merendam dalam air dengan temperatur air [73,4 ± 3] 0F selama paling sedikit satu
hari. Kemudian tentukan berat piknometer, benda uji dan air
6. Memisahkan benda uji dari piknometer dan mengeringkan pada temperatur [212-
230]0F selama satu hari
7. Menentukan berat piknometer berisi air sesuai kapasitas kalibrasi pada temperatur
[73,4 ± 3]0F dengan ketelitian 0,1 gram.

E. PERHITUNGAN
Data Percobaan Besar Massa

Massa pasir SSD 500 gram

Massa benda uji oven dry (A) 460 gram

Massa Piknometer (berisi air) (B) 663 gram

Massa piknometer + air + pasir (C) 943 gram

a. Pengolahan Data
A. Berat Jenis Curah ( Bulk Specific Gravity )
𝐴
𝐵 + 500 − 𝐶
460
= 2.0909
663 + 500 − 943
B. Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan (SSD)

500
𝐵 + 500 − 𝐶
500
= 2.27
663 + 500 − 943
C. Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity)
𝐴
𝐵+𝐴−𝐶
460
= 2.55
663 + 460 − 943

D. Penyerapan (Absorsi)

500 − 𝐴
𝑥100%
𝐴

500 − 460
𝑥100% = 8.69%
460

F. Analisa
1. Analisis Percobaan
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan tentang
Analisa Spesific Gravity dan Absorsi dari agregat halus. Praktikum kali ini
mempunyai tujuan untuk menentukan bulk specific gravity ( perbandingan antara
berat agregat kering dan berat agregat keadaan jenuh ) , Berat Jenis Jenuh Kering
Permukaan (perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat
agregat keadaan jenuh ), apparent specific gravity ( Perbandingan antara berat
agregat kering dan berat agregat kering pada suhu tertentu ) dan absorbsi dari Commented [RNG5]: Jelasin apa artinya

agregat halus menurut ASTMC 128, guna menentukan volume agregat dalam
beton. Langkah pertama dalam melakukan percobaan ini adalah mengambil 500
gram sampel agregat halus , setelah itu praktikan melakukan pengecekan terhadap Commented [RNG6]: Jelasin pas persiapan bahannya pas
persiapan praktikum
agregat halus tersebut, apakah agregat halus tersebut sudah memenuhi kondisi SSD
Commented [RNG7]: Gimana cara bikin tanahnya jadi SSD,
( Saturated Surface Dry ) atau belum. Untuk menciptakan agregat halus tersebut jelasin kondisi SSD itu artinya apa?

menjadi kondisi SSD atau keadaan pada agregat tidak terdapat air pada
permukaannya tetapi pada rongganya terisi oleh air , agregat halus tersebut harus
direndam didalam air selama satu hari, kemudian dikeringkan sampai keadaan
kering merata. Kondisi SSD diperoleh jika agregat halus dimasukkan didalam cone
mold dan dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tumbukan, jika pada
saat cone mold diangkat agregat halus tersebut runtuh diatas 50% dari agregat
halusnya , maka agregat halus tersebut sudah memenuhi kondisi SSD. Setelah Commented [RNG8]: Dispesifikin lagi, runtuh nya berapa
banyak kalo kondisi SSD
agregat halus diketahui sudah kondisi SSD maka 500 gram dari agregat halus
tersebut dimasukkan ke dalam piknometer , kemudian ditambahkan air sampai Commented [RNG9]: Kenapa ditambahkan air? Supaya
tanah kondisinya apa?
airnya melewati garis pembatas yang ada didalam piknometer guna mengurangi
udara didalam agregat halus. Setelah itu praktikan menggoyang-goyangkan
piknometer untuk menghilangkan udara yang masih tersimpan didalam agregat Commented [RNG10]: Bukan gelembung udara

halus. Setelah itu praktikan membiarkan piknometer tersebut selama 1 hari , setelah
satu hari praktikan menimbang piknometer kembali untuk mendapatkan massa Commented [RNG11]: Untuk mendapatkan data apa

piknometer berisi air dan agregat halus, dan setelah itu agregat halus tersebut
dipisahkan ke suatu wadah dan dikeringkan didalam oven selama satu hari dan
setelah itu ditimbang lagi berat agregat halusnya untuk mendapatkan massa benda
uji over dry. Commented [RNG12]: Untuk mendapatkan data apa

2. Analisis Hasil
Dari praktikum kali ini, praktikan mendapatkan beberapa data yaitu
berat dari uji oven , berat piknometer berisi air , berat dari piknometer dengan benda
uji dan air sesuai kapasitas kalibrasi. Setelah mendapatkan semua data tersebut
praktikan melakukan pengolahan data. Dengan mengolah data praktikan
mendapatkan nilai dari berat jenis curah ( Bulk Specific Gravity ) sebesar 2.0909,
nilai berat jenis jenuh kering ( SSD ) sebesar 2.27 , Apparent Specific Gravity
sebesar 2.55 dan juga nilai penyerapan (absorbsi) sebesar 8.69%. Menurut ASTM Commented [RNG13]: Di analisis, apakah angka2 tsb
memenuhi standard beton. Cantumin refrensi juga untuk
agregat normal adalah jika Specific Gravity dalam kisaran 1,20-2.80, maka dari data standar betonnya.
Dan analisa juga perhitungan mana yang nantinya bakalah
tersebut Specific Gravity sebesar 2.55 menunjukkan bahwa agregat yang telah diuji digunakan untuk membuat beton

adalah agregat yang normal dan juga syarat berat jenis pasir yang baik untuk beton
adalah 2.4-2.9 dan dari data praktikan mendapatkan berat jenis sebesar 2.55 yang
menunjukkan bahwa agregat halus tersebut adalah pasir yang baik untuk beton.

3. Analisis Kesalahan
Pada praktikum kali ini , Kesalahan yang mungkin terjadi ialah
sedikit gelembung udara yang masih tersimpan didalam agregat halus dikarenakan
praktikan tidak terlalu banyak menggoyang piknometer dan juga kesalahan yang
mungkin terjadi ialah jeda dalam mengangkat benda uji dari oven lebih dari 24 jam
yaitu 25.5 jam. Dan mungkin kesalahan yang terjadi praktikan tidak bisa Commented [RNG14]: Tambahin lagi. Hint: Liat dlm segi
kondisi agregatnya.
memastikan dengan pasti kondisi pasir tersebut sudah SSD atau belum , karena
pengukuran dalam runtuhnya pasir dalam cone mold masih didalam perkiraan
praktikan saja.
4. K3
Pada praktikum kali ini , praktikan menggunakan beberapa alat
untuk menunjang keselamatan dalam melaksanakan praktikum, yaitu sarung tangan
( pada saat mengangkat benda uji dari oven ) dan jas lab. Mungkin ada beberapa
saran dari praktikan untuk mengenakan sepatu bot untuk mencegah jatuhnya
praktikan akibat tumpuan kaki yang licin dan juga mengenakan masker karena debu
didalam lab sangat banyak , mencegah adanya penyakit yang kambuh seperti asma
ataupun penyakit saluran pernapasan lainnya.

G. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini yang bertujuan untuk menentukan bulk dan apparent specific
gravity dan absorbsi dari agregat halus menurut ASTMC 128, guna menentukan volume
agregat dalam beton , praktikan akhirnya mendapatkan beberapa hasil dari pengolahan
data, yaitu: Commented [RNG15]: Masukin tujuan juga yaa

1. Bulk Specific Gravity = 2.0909


2. berat jenis jenuh kering = 2.27
3. Absorbsi = 8.69 %
4. Apparent Specific Gravity = 2.55

Menurut ASTM agregat normal adalah jika Specific Gravity dalam kisaran 1,20-2.80, maka
dari data tersebut Specific Gravity sebesar 2.55 menunjukkan bahwa agregat yang telah
diuji adalah agregat yang normal dan juga syarat berat jenis pasir yang baik untuk beton
adalah 2.4-2.9 dan dari data praktikan mendapatkan berat jenis sebesar 2.55 yang
menunjukkan bahwa agregat halus tersebut adalah pasir yang baik untuk beton.
H. Referensi
1. American Society for Testing and Materials. “Standards Test Method for Density,
Relative Density (Specific Gravity), and Absorption for Fine Aggregate”, No.
ASTM C 128-04a. Annual Book of ASTM Standards, Vol 04.02
2. https://lauwtjunnji.weebly.com/agregat-halus--parameter.html
3. PUBI 1982 Pasal 11 Pasir Beton “Syarat berat jenis pasir yang baik adalah 2.4-
2.9”
I. Lampiran

Commented [RNG16]: Lampiran?

Gambar 2. Praktikan
menimbang agregat
halus

Gambar 1. Praktikan Mengurangi

Udara yang berada didalam agregat halus dengan cara menggoyangkan piknometer

Gambar 3. Praktikan menguji


kondisi pasir.

Anda mungkin juga menyukai