KELOMPOK P6
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan besar lendutan dan putaran sudut dari sebuah struktur
balok statis tertentu.
2. Membandingkan hasil percobaan dengan hasil teoritis.
A B
M/EI
A x
Gambar F.1 Metode Momen Area untuk Balok Kantilever
I
P
A
C A C
Gambar F.2 Unit Load Method untuk Balok Kantilever untuk Mencari Lendutan
c = ( M .m.dx) / EI
0
dimana:
M = momen akibat beban P
m = momen akibat satu satuan gaya (unit load) yang bekerja pada titik C.
C
C
C
A A 1
Gambar F.3 Unit Load Method untuk Balok Kantilever untuk Mencari Putaran Sudut
c = ( M .m.dx) / EI
0
dimana:
M = momen akibat beban P.
m = momen akibat satu satuan momen (unit moment) yang bekerja pada titik
C.
III. PERALATAN
Peralatan 1 untuk percobaan 1 dan 2:
1 - HST.601 Penyangga ujung dengan penjepit tetap
1 – HST.602 Penyangga ujung dengan rol
1 – HST.603 Penggunaan momen lengkap
2 – HST.604 Katrol ganda
2 – HST.605 Kumpulan kawat
3 – HST.606 Penjepit gantungan
2 – HST.607 Penghubung penggantung
2 – HST.608 Gantungan-gantungan besar
7 – HST.609 Gantungan-gantungan kecil
1 – HST.610 Pengimbang gantungan
1 – HST.611 Kumpulan penyangga yang dapat disesuaikan
1 – HST.6m Arloji pengukur
1 – HST.6c Logam
1 – HST.6d Balok uji perspektif
IV. BAHAN
Benda uji yang sudah dibuat sesuai dengan prosedur modul IV.4
V. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Persiapan Pengujian
1. Mengeluarkan benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekannya
dari bak perendam 1 hari sebelum waktu uji yang ditentukan,
kemudian membersihkan dari kotoran yang menempel dengan kain
lembab.
2. Keesokan harinya, menentukan berat dan ukuran benda uji.
3. Untuk benda uji berbentuk silinder, melapisi [capping] permukaan
atas dan bawah benda uji dengan mortar belerang dengan cara
sebagai berikut :
Menggunakan gipsum sebanyak 100 gr ke dalam capping plate.
Lalu beri air hingga gipsum terbentuk kental. Setelah itu, tuangkan
ke permukaan silinder beton dan tekan menggunakan kaca bening
serta alat penyeimbang hingga merata. Kemudian, gipsum
didiamkan selama 30 menit hingga keras. Dengan cara yang sama
melakukan pelapisan pada permukaan lainnya.
4. Diamkan selama ± 1 jam sampai lapisan belerang mengering. Benda
uji siap diperiksa.
b. Pengujian Tekan Beton
1. Meletakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris.
2. Menjalankan mesin tekan dengan penambahan beban secara konstan
berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm² per detik.
3. Melakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan
mencatat beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda
uji.
4. Amati pola kerekatan pada uji, lalu membandingkan dengan gambar
5.1
Keterangan :
P = beban maksimum (kg)
A = luas penampang beban uji (cm²)
Data yang diketahui
d = 30 cm
𝐴 = 𝜋𝑟 2
= (3,14)(152 )
= 706.5cm²
Perhitungan
1. Kelompok 7 hari
P : 15.669,4 kg
𝑃
Kuat Tekan Beton = 𝐴
15.669.4
= 706.5
300
250
200
150
100
50
0
0 5 10 15 20 25 30
Umur Beton (Hari)
diangkat pada 1 hari sebelum diuji tekan. Setelah 1 hari, beton tersebut
diberi lapisan gipsum pada alas permukaan beton (capping) secara merata.
Selanjutnya, lapisan tersebut diletakkan kaca agar lebih rata. Hal ini
bertujuan agar beton mendapat tekanan yang sama. Setelah lapisan tersebut
mengeras selama kurang lebih 30 menit, beton uji diletakkan pada mesin
tekan secara sentris. Pada saat dijalankan, alat tersebut akan berhenti sampai
pembebanan maksimal sehingga beton hancur. Alat tersebut akan terlihat
berapa pembebanan maksimal. Praktikan mencatat hasil data tersebut.
ii. Analisa Hasil
Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil dari data-data diatas diolah
menggunakan metode manual. Praktikan mempunyai variasi kekuatan
tekanan beton yaitu selama 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Untuk
mendapat nilai kekuatan beton, perhitungan tersebut didapat dari tekanan
yang dicatat dari alat tersebut dibagi dengan luas lingkaran beton. Semua
beton yang dipakai mempunya jari jari 15 cm sehingga beton tersebut
mempunya luas sebesar 706,5 cm2. Perhitungan beton ditampilkan pada
tabel berikut.
300
250
200
150
100
50
0
0 5 10 15 20 25 30
Umur Beton (Hari)
VIII. KESIMPULAN
Kuat tekan beton selama 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 21 hari:
No. Beton Tekanan (P) Luas (A) Kuat tekan
1. 3 hari 14.410 kg 706,5 cm2 20,39 kg/cm²
2. 7 hari 15.669,4 kg 706,5 cm2 22,18 kg/cm3
3. 14 hari 24.065,08 kg 706,5 cm2 34,06 kg/cm3
4. 28 hari 227.505.59 kg 706,5 cm2 322.01 kg/cm
REFERENSI
Metode pengujian kuat tekan beton. 1992. BSN. Diambil dari:
http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/2350
Tim Penyusun Modul Praktikum Pemeriksaan Bahan Beton dan Mutu
Beton. Pedoman Praktikum Pemeriksaan Bahan Beton dan Mutu Beton.
Depok: Laboratorium Struktur dan Material. Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Modul uji kuat tekan beton. Swidoyo. UNY. Diambil dari:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256207/pendidikan/modul-bahan-
bangunan-ii-kuat-tekan-betonemail.pdf
IX. LAMPIRAN