Anda di halaman 1dari 5

Labotarium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik


Universitas Indonesia

A. ANALISIS
Analisis Percobaan
Praktikan melakukan percobaan pada hari Sabtu, 07 Oktober 2017 yang
berjudul “Kehilangan Tekanan (Energi) Pada Aliran Dalam Pipa Melalui
Lengkungan, Perubahan Penampang dan Katup”. Praktikum ini bertujuan
untuk menentukan koefisien kehilangan energi dari lengkungan, perubahan
penampang dan katup pada pipa. Alat-alat yang dibutuhkan pada praktikum ini
ialah meja hidrolika, perangkat peraga kehilangan energi pada aliran melalui
pipa. Perangkat peraga ini terdiri dari 7 penampang yaitu lengkungan
berjenjang (mitre), pembesaran penampang (enlargement ), pengecilan
penampang (contraction), lengkung panjang (longbend ), lengkung pendek
(short bend ), lengkung 45°, dan lengkung siku (elbow).
Cara kerja pada percobaan ini adalah praktikan terlebih dahulu menyiapkan
seperangkat alat percobaan tersebut di meja hidrolika. Setelah itu, praktikan
menghubungkan pipa aliran masuk dengan suplai dari meja hidrolika dan pipa
aliran keluar kedalam tangka pengukur volume. Selanjutnya, praktikan
membuka katup pengatur aliran suplai sepenuhnya, dan juga katup pengatur
aliran pada alat percobaan. Dan juga, praktikan membuka katup udara pada
manometer, dan membiarkan manometer terisi penuh sehingga gelembung
udara pada manometer tidak terlihat di manometer agar pembacaan manometer
jelas dilihat praktikan. Sesudah itu, praktikan menambah tekanan sebesar 5
lpm. Air akan menaik cepat, praktikan harus mengatur katup pengatur aliran
pada alat percobaan sampai stabil. Setelah itu, praktikan mencatat pembacaan
pada manometer, dan praktikan menghitung debit dengan menampung volume
air pada tabung ukur kira kira selama 3 detik. Setelah selesai, praktikan
mengulang percobaan tersebut dengan tekanan 5 lpm sampai 15 lpm dengan
interval 2,5 lpm.
Setelah selesai, praktikan mengulang percobaan tersebut dengan tekanan 10
lpm sampai 20 lpm dengan interval 2 lpm. Namun percobaan ini tidak
menghitung ketinggian air, praktikan hanya menampung volume air yang
keluar selama 3 detik.
Labotarium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Analisis Hasil
Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh praktikan, praktikan mendapati
hasil percobaan yaitu tinggi air pada manometer, tekanan air, volume air dan
waktu. Untuk mendapatkan debit air, volume air dibagi dengan waktu. Pada
pengolahan data, praktikan mencari hubungan antara kehilangan energy dan
kecepatan kuadrat (v²) dan hubungan antara tekanan (pressure) dengan
kecepatan kuadrat (v²). Pada pengolahan data pertama digunakan rumus:

𝑘
∆ℎ = × 𝑣2
2𝑔

∆ℎ = 𝑏 × 𝑣 2

Untuk mendapatkan v2, debit air dibagi dengan area penampang dan
dikuadratkan. Area penampang pada selain enlargement adalah 20 mm dan
untuk enlargement adalah 35 mm. Selanjutnyan, untuk mendapat ∆ℎ,
didapatkan pada perbedaan tinggi pada pembacaan manometer. Setelah itu,
praktikan menggunakan regresi linear ∆ℎ sebagai y dan v2 sebagai x. Praktikan
𝑘
akan mendapatkan persamaan linear, nilai b sebagai nilai . Selanjutnya,
2𝑔

praktikan mencari nilai k dengan nilai b dikalikan dengan 2g. Untuk mencari
kesalahan literatur, praktikan menggunakan rumus:
𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝑘 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 = | | × 100%
𝑘 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
Nilai k semua penampang dan kesalahan literature dituliskan pada tabel
berikut ini:
Nilai K Nilai K Kesalahan
No. Jenis Penampang
Percobaan Literatur Relatif
1. Mitre 0.75264 1.27 65.75118 %
2. Enlargement 5.00976 0.27 1755.467 %
3. Contraction 1.34652 0.8 51.29438 %
4. Long Bend 1.25048 0.5 150.096 %
5. Short Bend 0.01176 0.56 97.9%
6. 45 degree 1.29556 1.22 6.193443%
Labotarium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

7. Elbow 0.75264 0.85 11.45412 %


Pada pengolahan data kedua digunakan rumus:
𝑘𝜌
𝑃= × 𝑣2
2
𝑃 = 𝑏 × 𝑣2

Untuk mendapatkan v2, debit air dibagi dengan area penampang dan
dikuadratkan. Area penampang pada selain enlargement adalah 20 mm dan
untuk enlargement adalah 35 mm. Setelah itu, praktikan menggunakan regresi
linear 𝑃 sebagai y dan v2 sebagai x. Praktikan akan mendapatkan persamaan
𝑘𝜌
linear, nilai b sebagai nilai . Selanjutnya, praktikan mencari nilai k dengan
2

nilai b dikalikan dengan 2 dan dibagi dengan 𝜌air sebesar 1000 kg/m3. Untuk
mencari kesalahan literatur, praktikan menggunakan rumus:
𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝑘 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 = | | × 100%
𝑘 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
Nilai k yang menggunakan pressure tersebut sebesar 0.77634 dan nilai K
literatur sebesar 498.3 dengan kesalahan literature sebesar 99.8442 %.
Pada pengolahan data pertama, dilihat dari perbandingan kliteratur dengan
kpercobaan sangat berbeda jauh. Seharusnya nilai kpercobaan dan nilai
kliteratur tidak berbeda jauh. Namun pada grafik pengolahan data pertama
memperlihatkan jika kehilangan energy dan kecepatan kuadrat (v²) berbanding
lurus. Sama halnya pada grafik pengolahan kedua hubungan antara tekanan
(pressure) dengan kecepatan kuadrat (v²) berbanding lurus.
Pada data praktikum pertama, praktikan melihat ∆ℎ yang berbeda besar
pada contraction pipe yaitu h1>>h2. Hal ini dikarenakan bentuk pipa yang dilalui
air pertama kali mempunyai bentuk area yang meluas ke area yang menyempit.
Dan pada kasus enlargement pipe yaitu h1>h2, hal ini dikarenakan bentuk pipa
dari area yang kecil menuju area yang besar.
Selanjutnya, praktikan melihat koefisien yang berbeda pada pipa-pipa. Hal
ini mempengaruhi air yang keluar pada pipa-pipa tersebut. Maka jika koefisien
semakin kecil, maka debit air yang keluar akan kecil.
Labotarium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

Analisis Kesalahan
Setelah praktikan melakukan percobaan, praktikan mendapati kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada percobaan tersebut terlihat dari kesalahan relatif
pada percobaan. Hal tersebut mempengaruhi data praktikum. Pertama, pada
saat mengatur katup suplai aliran kurang tepat sehingga mempengaruhi
tekanan. Kedua, praktikan kurang benar pada saat mengatur katup air pada alat
percobaan sehingga air bergerak naik turun saat pembacaan manometer yang
membuat praktikan sulit membaca manometer. Selanjutnya, praktikan sulit
membaca manometer dikarenakan air pada manometer berbentuk lengkung
yang membuat praktikan kesulitan dalam membaca manometer. Terakhir,
ketika praktikan menampung air dalam 3 detik, terjadi ketidaksinkronan pada
stopwatch dan tabung ukur sehingga air yang ditampung kurang tepat.
KESIMPULAN
1. Nilai koefisien kehilangan energi (k) memiliki nilai yang tergantung
pada jenis penampang. Nilai tersebut berpengaruh pada air yang keluar pada
penampang tersebut.
2. Nilai koefisien kehilangan energi semua penampang, ditampilkan pada tabel
tersebut:

Nilai K Nilai K Kesalahan


No. Jenis Penampang
Percobaan Literatur Relatif
1. Mitre 0.75264 1.27 65.75118 %
2. Enlargement 5.00976 0.27 1755.467 %
3. Contraction 1.34652 0.8 51.29438 %
4. Long Bend 1.25048 0.5 150.096 %
5. Short Bend 0.01176 0.56 97.9%
6. 45 degree 1.29556 1.22 6.193443%
7. Elbow 0.75264 0.85 11.45412 %

DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Praktikum Mekanika Fluida. Laboratorium Hidrolika, Hidrologi,
dan Sungai. Departemen Teknik Sipil. Universitas Indonesia. Depok, 2016.
Labotarium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

LAMPIRAN

Gambar 1. Alat Peraga Gambar 2. Praktikan mencatat


ketinggian air pada manometer
Sumber: Dokumen Penulis
Sumber: Dokumen Penulis
(2017)
(2017)

Gambar 3. Penghitungan menghitung


volume air yang keluar
Sumber: Dokumen Penulis (2017)

Anda mungkin juga menyukai