Progo melalui Bidang Bina Marga mempunyai misi dalam mengembangkan suatu sistem
jaringan jalan melalui program pemeliharaan berkala jalan kabupaten. Tujuan pemeliharaan
berkala adalah untuk mempertahankan kondisi jalan mantap sesuai dengan tingkat
Para pengguna jalan menuntut agar jalan yang dilewatinya selalu memberi
kenyamanan dan keselamatan. Namun demikian perkerasan jalan akan
mengalami penurunan kondisi seiring dengan berkurangnya umur
pelayanan karena perkerasan secara terus menerus mengalami tegangan
tegangan akibat beban lalu lintas yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan minor pada perkerasan. Selain beban lalu lintas juga terdapat
pengaruh air, iklim, cuaca, kelembaban, dan lingkungan yang dapat
menurunkan kondisi pelayanan jalan.
a. Mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi dalam melayani lalu
lintas sehingga keselamatan lalu lintas terjamin dan pelayanan jalan
meningkat. Artinya kecelakaan yang diakibatkan oleh konsidi jalan yang
buruk dapat ditekan seminimal mungkin dan karena kondisi jalan yang baik
para pengguna jalan akan menikmati kenyamanan selama perjalanannya.
Fungsi talud yang utama ialah untuk menahan tanah yang terletak di belakangnya,
melindungi kondisi tanah di depannya, dan mencegah timbulnya bahaya longsor.
Penyebabnya bisa bermacam-macam seperti berat tanah, berat benda, dan berat air yang
terlampau berlebih. Sedangkan kegunaan talud secara khusus antara lain sebagai
pelindung area tebing, pemelihara sarana dan prasarana, serta pemanfaatan ruang dari
suatu pembangunan.
Pada umumnya, konstruksi dinding penahan tanah tersusun atas batu yang dicampur
dengan semen, pasir, dan air. Seringkali batu yang dipakai berupa batu kali atau batu
gunung. Begitupun dengan semennya, bisa menggunakan PC (Portland Cement) atau PCC
(Portland Cement Composite). Dan untuk pasirnya harus bersih dari tanah lempung,
kotoran, sampah, dan sebagainya. Kualitas adukan beton tersebut dapat disesuaikan
dengan desain yang direncanakan dan pastikan dapat mengikat konstruksi dengan kuat.
Selain dari faktor-faktor di atas, perencanaan dinding penahan tanah juga perlu
memperhatikan jenis-jenis tanah yang ada di lokasi pembangunan. Pada tanah tanpa
lapisan air tanah, analisa dilakukan berdasarkan tekanan yang terjadi tanpa air dan
indikatornya ialah tanah dalam kondisi yang kering.
Sedangkan pada tanah yang mengandung lapisan air tanah analisa dilaksanakan menurut
tekanan akibat air dan indikatornya yaitu tanah dalam kondisi jenuh. Lain lagi dengan tanah
lempung, analisanya juga mencakup pengaruh dari daya lekat tanah. Sementara itu,
analisa tanah pasir mempunyai nilai daya lekat yang rendah atau nol sehingga pengaruh
kohesinya bisa tidak dianggap.
Macam-Macam Dinding Penahan Tanah
- October 12, 2017
Catatan :
Apabila dinding penahan tanah tidak dihitung untuk menahan air maka
wajib dipasang subdrain (pipa PVC Ø 2,5 Inc) agar tidak terjadi gaya
horizontal yang diakibatkan oleh tekanan air.
4. DINDING PENAHAN TANAH TYPE BUTTRESS
Catatan :
1. Apabila dinding penahan tanah tidak dihitung untuk menahan air maka
wajib dipasang subdrain (pipa PVC Ø 2,5 Inc) agar tidak terjadi gaya
horizontal yang diakibatkan oleh tekanan air.
2. Untuk penulangan dinding penahan tanah type buttress prinsipnya sama
dengan dinding penahan tanah type counterfort
Catatan :
? Pipa PVC dipasang tiap 1 M², agar air dapat keluar dari dalam tanah
? Kemiringan minimal talud 3 kerarah vertical dan 1 kearah harisontal,
kemiringan maksimal 1 kearah vertical dan 1 kearah horisontal
Fungsi talud yang utama ialah untuk menahan tanah yang terletak di belakangnya, melindungi kondisi
tanah di depannya, dan mencegah timbulnya bahaya longsor. Penyebabnya bisa bermacam-macam seperti
berat tanah, berat benda, dan berat air yang terlampau berlebih. Sedangkan kegunaan talud secara khusus
antara lain sebagai pelindung area tebing, pemelihara sarana dan prasarana, serta pemanfaatan ruang dari
suatu pembangunan.
FUNGSI
Fungsi utama dari konstruksi penahan tanah adalah menahan tanah yang berada dibelakangnya dari
bahaya longsor akibat :
1. Benda-benda yang ada atas tanah (perkerasan & konstruksi jalan, jembatan, kendaraan, dll)
2. Berat tanah
3. Berat air (tanah)
Atau dengan kata lain merupakan pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran semen, pasir dan air
untuk melindungi tebing dari keruntuhan tanahnya.
1. Batu kali murni & batu kali dengan tulangan (gravity & semi gravity)
2. Tembok yang dibuat dari bahan kayu (talud kayu)
3. Tembok yang dibuat dari bahan beton (talud beton)
– Jenis Konstruksi DPT –
KRITERIA PERENCANAAN
Secara garis besar, kriteria perencanaan untuk DPT adalah :
1. Potensi sarana dan prasarana yang sudah ada dan potensi sumber daya alamnya.
2. Tanah letak rencana /bentuk lokasi,
– Jenis tanah
– Perlindungan tebing → keamanan sarana dan prasarana (jalan, pemukiman, dll) yang ada diatas atau di
bawahnya, pencegah gerusan.
PERSYARATAN TEKNIS
Hal-hal teknis yang harus diperhatikam dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Dinding Penahan
Tanah adalah sebagai berikut.
1. Ukuran / Dimensi.Rumus ancar-ancar dimensi TPT : Lebar Atas (A) = H (tinggi tembok)
dibagi 12. Dan minimal lebar atas adalah 25 Cm, Lebar dasar (B) = (0,47 s.d 0,7) dikalikan H,
Tebal kaki dan tumit* (B1) = (1/8 s.d 1/6) dikalikan H, Lebar kaki dan tumit* (B3) = (0,5 s.d 1)
dikalikan B1.
2. Kestabilan Prasarana.Analisis kestabilan antara lain meliputi : Analisa terhadap guling,
Analisa terhadap geser, Daya dukung tanah dasar, Patah tembok akibat gaya yang diterimanya.
3. Kemiringan Dinding. Minimal 50 : 1 (H dibanding B2).
4. Jenis Tanah. Jenis tanah juga harus diperhatikan dalam perencanaan, seperti : Tanpa lapisan
air tanah. Analisa tekanan yang terjadi tidak mencakup tekanan akibat air/lapisan air tanah, dan
indikator tanah yang berpengaruh adalah tanah dalam kondisi biasa (kering udara), Ada lapisan air
tanah. Analisa tekanan yang terjadi mencakup tekanan akibat air/lapisan air tanah, dan indikator
tanah yang berpengaruh adalah tanah dalam kondisi jenuh, Tanah lempung. Analisa tekanan yang
terjadi ada pengaruh daya lekat tanah (kohesi), Tanah Pasir. Nilai daya lekat tanah untuk tanah pasir
(murni) biasanya kecil atau = 0 dan pengaruh daya lekatnya dapat diabaikan.
5. Bahan penyusun. Bahan penyusun dapat diperkirakan sesuai dengan jenis konstruksi dari TPT
tersebut, misalnya :Batu, batu yang digunakan biasanya batu kali atau batu gunung hitam, Semen,
semen yang digunakan haruslah yang mempunyai jenis yang baik dan dapat menggunakan Portland
Cement(PC) atau Portland Cement Composit (PCC), Pasir, pasir yang digunakan harus bebas dari
bahan lain seperti tanah lempung, sampah, atau kotoran lainnya.
6. Kualitas Adukan. Disesuaikan dengan desain yang direncanakan dan dapat mengikat bahan
konstruksi dengan baik dan kuat, disyaratkan berat volumenya antara 2,0 s.d 2,3 t/m3 (PPI 1983).