DISUSUN OLEH :
NAMA: CHRISTO BUCE AKIHARY
NPM: 12122201210021
Penilaian terhadap kondisi perkerasan jalan merupakan aspek yang penting dalam hal
menentukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan jalan. Untuk melakukan penilaian kondisi
perkerasan jalan tersebut, terlebih dahulu perlu ditentukan jenis kerusakan, penyebab, serta
tingkat kerusakan yang terjadi. Banyak perkerasan jalan Kabupaten/Kota di Indonesia yang
mengalami kerusakan diakibatkan terjadinya repetisi beban lalu lintas, seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan perekonomian di kawasan tersebut, termasuk salah satunya
terjadi pada ruas jalan raya Puncak Bogor (Karpan) wilayah Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Pada ruas jalan raya Puncak Bogor terdapat beberapa lubang pada jalan yang berdampak
pada kenyamanan dan keamanan masyarakan yang sering beraktifitas atau melewati jalan
tersebut, kerusakan jalan di puncak bogor sendiri tejadi di beberapa ruas jalan dan ada
beberapa yang sudah di tambal dengan aspal baru akan tetapi kerusakan yang paling parah
terdapat pada jalan di depan keluarga J. Lesilolo dan sampai sekarang belum ada penanganan.
Jalan di depan kediaman keluarga J. Lesiololo sendiri terdapat beberapa lubang akan tetapi
lubang yang terbesar berukuran 20 cm. Sehubungan dengan hal diatas maka diperlukan
“kajian mengenai penyebab kerusakan jalan yang ada pada ruas jalan Puncak Bogor
(Karapan)”. Dari hasil penelitian ini akan diketahui penyebab, tingkat dan jenis kerusakan
yang dominan terjadi, serta ruas jalan yang harus segera dilakukan penanganan berdasarkan
hasil nilai kondisi kerusakan pada ruas jalan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitain ini adalah “mengidentifikasi dan menganalisisi
penyebab kerusakan jalan pada ruas jalan Puncak Bogor Karapan Ambon”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk “mengetahui penyebab kerusakan jalan pada ruas
jalan Puncak Bogor Karapan Ambon”.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah pada ruas Jalan Puncak Bogor, Kelurahan
Amantelu, Kecamatan Sirimau Kota Ambon Terkhususnya terdapat pada ruas jalan
sepanjang 5 meter di depan kediaman keluarga J. Lesilolo .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah atau air, seta di
atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, dan jalan kabel (UU RI No 38 Tahun 2004).
Sedangkan bedasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
didefinisikan jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas umum, yang berada pada permukaan
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan air, serta di atas permukaan
air, kecuali jalan rel dan jalan kabel. Menurut stasusnya yaitu :
1. Jalan Nasional adalah jalan yang menghubungkan provinsi (antar provinsi). Jalan nasional
terdiri atas jalan arteri primer, jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota
provinsi, jalan tol, dan jalan strategis nasional.
2. Jalan Provinsi adalah jalan yang menghubungkan antar kabupaten/kota dalam sebuah
provinsi. Jalan provinsi terdiri atas jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota
provinsi dengan ibukota kabupaten atau kota, jalan strategis provinsi, kecuali jalan arteri
primer, jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, jalan tol, dan
jalan strategis nasioanl.
3. Jalan Kabuapaten adalah jalan yang menghubungkan antar kelurahan/desa. Jalan
kabupaten terdiri atas jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan,
jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan,
ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan.
Survei kondisi perkerasan perlu dilakukan secara periodik baik structural maupun
nonstruktural untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan yang ada. Pemeriksaan nonstruktural
(fungsional) antara lain bertujuan untuk memeriksa kerataan (roughness), kekasaran (texture),
dan kekesatan (skid resistance). Pengukuran sifat kerataan lapis permukaan jalan akan
bermanfaat di dalam usaha menentukan program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan. Di
Indonesia pengukuran dan evaluasi tingkat kerataan jalan belum banyak dilakukan salah
satunya dikarenakan keterbatasan peralatan. Karena kerataan jalan berpengaruh pada
keamanan dan kenyamanan pengguna jalan maka perlu dilakukan pemeriksaan kerataan
secara rutin sehingga dapat diketahui kerusakan yang harus diperbaiki. (Suwardo dan
Sugiharto, 2004).
Start
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Tahap Persiapan :
* Studi Literatur
* Survey Pendahuluan
Data Primer ;
Data Sekunder ;
- Pengukuran Panjang kerusakan
- Peta Lokasi
-Dokumentasi
Analisis Data :
- Penyebab Kerusakan
- Jenis Kerusakan
- Faktor Penyebab Kerusakan
Finish
Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini dapat dilihat dalam bentuk time schedule
dibawah ini:
Lokasi penelitian JL. LR D Limboto (Gereja Bukit SION) merupakan penetapan lokasi
penelitian dikarenakan terdapat kerusakan keretakan dinding pada salah satu rumah setempat.
Dalam melakukan penelitian guna mendapatkan data–data yang diperlukan, maka perlu
adanya alat dan bahan yang dipakai dalam mendukung pengukuran di lapangan, untuk itu alat
dan bahan yang dipakai yaitu :
1. Meter
2. Alat tulis
Data-data yang dikumpulkan dalam studi ini berasal dari data observasi di lapangan dan
data studi literature yang terdiri dari:
Data Sekunder meliputi panjang lokasi kerusakan serta data – data lainnya jika perlukan.
1. Penyebab kerusakan
2. Jenis Kerusakan
3. Faktor penyebab
Daftar Pustaka
Lampiran