Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sandi Sopian

Nim : 2411201112
Kelas : D-Teknik Sipil

Assigment 3 Kuliah 3 Metode Penelitian


Parameter Penelitian dalam Literatur Review

1. Tuliskan Judul Penelitian ?


Jawab:
EVALUASI PENGARUH BANJIR DAN BEBAN BERLEBIH PADA
KONDISI JALAN DI DAERAH KABUPATEN BANDUNG

2. Tunjukan Abstrak dari 3 literatur yang dipilih?


Jawab :
a. Banjir di Cekungan Bandung terjadi setiap tahun di wilayah cekungan
terendah seperti di Kecamatan Majalaya, Ciparay, Deyeuhkolot, Rancaekek,
Bojongsoang, dan Baleendah, Kab. Bandung. Kajian analisis bahaya dan
arahan mitigasi banjir merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko
dari bencana tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bahaya dan
menyusun arahan mitigasi banjir di wilayah Cekungan Bandung. Bahaya
banjir diidentifikasi dengan menganalisis daerah bahaya banjir menggunakan
Modification Topography Wetness Index (MTWI), sedangkan arahan mitigasi
banjir dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil analisis
bahaya dengan data penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
2.36% daerah Cekungan Bandung termasuk kelas bahaya tinggi, 7.15%
termasuk bahaya sedang, dan 90.49% termasuk daerah bahaya rendah.
Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan yang rendah juga
menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Cekungan Bandung. Pada zona
prioritas arahan mitigasi banjir dilakukan dengan pembuatan saluran drainase
tambahan untuk mengalirkan air dari cekungan terendah. Selain itu, perlu
dilakukan pengendalian penggunaan lahan dengan cara penegakan hukum
terhadap penggunaan lahan yang tidak sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dan dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan pada lahan kritis di DAS
Citarum Hulu.
Kata kunci: Lahan kritis, penggunaan lahan, MTWI, rencana tata ruang
wilayah
(PENILAIAN BAHAYA DAN ARAHAN MITIGASI BANJIR DI
CEKUNGAN BANDUNG)
(Muhammad Fitrah Irawan, Yayat Hidayat dan Boedi Tjahjono)

b. Penurunan kemampuan layan jalan terindikasi dari meningkatnya jenis dan


tingkat keparahan kerusakan jalan. Banjir akibat saluran drainase yang buruk,
beban berlebih, dan rendahnya mutu konstruksi ditengarai menjadi penyebab
utama dari penurunan kemampuan layan jalan ini. Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi pengaruh faktor banjir, beban berlebih, dan mutu
konstruksi pada konstruksi jalan dengan meninjau ruas jalan yang rawan
tergenang banjir dan mengalami beban berlebih. Penelitian dilakukan pada ruas
Jalan Raya Timur Kendal Km 25 + 600 – Km 27 + 800 di Provinsi Jawa
Tengah. Data diperoleh melalui pengamatan kondisi jalan dan drainase selama
jalan tergenang banjir, pascabanjir dan saat perbaikan selama 3 bulan, serta
dilengkapi dengan data-data sekunder, seperti SDI (Surface Distress Index) dan
IRI (International Roughness Index), beban lalulintas, curah hujan, dan lain-
lain. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak signifikan banjir secara
empiris terhadap kerusakan jalan yang diperparah dengan indikasi beban
berlebih yang melalui ruas jalan tersebut. Untuk itu, diperlukan upaya strategis
dan koordinasi kementerian terkait untuk mengatasi masalah kerusakan jalan.
Kata-kata kunci: banjir, beban berlebih, mutu konstruksi, kerusakan jalan

c. Jalan-jalan di Kota Denpasar banyak memiliki daerah-daerah rawan terjadinya


genangan, khususnya di Kecamatan Denpasar Timur. Daerah yang sering
terjadi genangan pada musim hujan yaitu jalan Antasura. Genangan yang
terjadi akibat adanya perubahan fungsi lahan dan berkurangnya daerah resapan,
diperparah lagidengan kondisi saluran drainase yang kurang berfungsi dengan
baik. Tingkat kerusakan jalan raya di Jalan Antasura cukup parah akibat curah
hujan yang cukup tinggi dan didukung oleh faktor sistem drainase yang tidak
berfungsi dengan baik. Kondisi jalan Antasurasaat ini bisa dikatagorikan, rusak
sebab sepanjang jalan terjadi kerusakan. Jalan seperti lubanglubang, pelepasan
butiran, dan retak-retak. Kerusakan jalan yang terjadi disebabkan oleh
padatnya kendaraan yang melintas di jalan Antasurayang lalulalang (berulang-
ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu
pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan. Maka timbulah
kerusakan jalan sebagai berikut: Lubang Pada Jalan, retak kulit buaya, Retak
refleksi (reflection cracks) yaitu retak memanjang, melintang, diagonal, atau
membentuk kotak. Kata kunci: dampak, genangan, kerusakan, jalan

3. Sebutkan parameter penelitian yang digunakan dalam tiap penelitian


Jawab :
1. Analisis kondisi perkerasan jalan berdasarkan IRI dan SDI
2. Analisis kondisi drainase dan genangan air (Banjir)
3. Analisis beban berlebih (overloading)
4. Evaluasi dimensi saluran
5. Curah hujan
6. Data volume lalu lintas
7. Data kendaraan
8. Perhitunghan Intensitas hujan

4. Sebutkan parameter yang akan digunakan dalam penelitian anda


Jawab :
1. Analisis kondisi perkerasan jalan berdasarkan IRI dan SDI
2. Analisis kondisi drainase dan genangan air (Banjir)
3. Analisis beban berlebih (overloading)
4. Perhitungan intensitas hujan
5. Susun literature review penelitian anda setelah menentukan parameter
penelitian.
Jawab :

EVALUASI PENGARUH BANJIR DAN BEBAN BERLEBIH PADA


KONDISI JALAN DI DAERAH KABUPATEN BANDUNG

1.1 Latar belakang


Banjir di Cekungan Bandung terjadi setiap tahun di wilayah cekungan
terendah seperti di Kecamatan Majalaya, Ciparay, Deyeuhkolot, Rancaekek,
Bojongsoang, dan Baleendah, Kab. Bandung.[1] Penurunan kemampuan
layan jalan terindikasi dari meningkatnya jenis dan tingkat keparahan
kerusakan jalan. Banjir akibat saluran drainase yang buruk, beban berlebih,
dan rendahnya mutu konstruksi ditengarai menjadi penyebab utama dari
penurunan kemampuan layan jalan ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pengaruh faktor banjir, beban berlebih, dan mutu konstruksi
pada konstruksi jalan dengan meninjau ruas jalan yang rawan tergenang
banjir dan mengalami beban berlebih.[2] Beban berlebih sangatlah besar
pengaruhnya terhadap pencapaian umur rencana jalan (Kirmanto, 2012).
Kelebihan beban atau muatan berlebih mengakibatkan jalan rusak sebelum
waktunya dan hal ini akan mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Pada
dasarnya, semua jenis perkerasan jalan, baik perkerasan aspal maupun
beton, telah dirancang sedemikian rupa untuk mampu menahan beban
kendaraan yang melintas. Namun banyak kendaraan bermuatan lebih yang
tidak mematuhi ketentuan akan batas maksimal beban sumbu pada suatu
ruas jalan, sehingga akumulasi beban sumbu yang diprediksi baru akan
tercapai di akhir umur layan di awal telah terjadi setelah beberapa tahun ruas
jalan tersebut beroperasi. Banjir mempunyai dampak yang signifikan pada
kerusakan infrastruktur jalan. Laporan Bappenas (2007) menunjukkan
bahwa kerugian akibat banjir tahun 2002 dan 2007 di Jabodetabek masing-
masing sebesar Rp 9,9 triliun dan Rp 8,8 triliun. Kementerian Pekerjaan
Umum (PU) memproyeksikan kebutuhan dana penanganan jalan nasional
yang rusak akibat banjir dan tanah longsor mencapai Rp 2,12 triliun
(Murjanto, 2014). Selain faktor alam (banjir), kerusakan juga dapat
diakibatkan oleh mutu konstruksi dan sistem pengoperasian yang buruk
yang mengakibatkan beban berlebih pada jalan (Wu dan Chou, 2013).

METODE PENELITIAN

Penelitian difokuskan pada ruas Jalan Raya Dayeuh kolot, di wilayah


Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada kondisi
jalan yang rawan tergenang air (banjir) dan jenis perkerasannya
menggunakan tipe perkerasan lentur. Data primer diperoleh dengan
melakukan pengamatan kondisi jalan dan drainase selama jalan tergenang
banjir, pascabanjir dan saat perbaikan.Data curah hujan digunakan untuk
menghitung debit dan kapasitas saluran drainase jalan. Data SDI dan IRI
yang merepresentasikan mutu konstruksi dikombinasikan untuk menentukan
kondisi perkerasan jalan, di mana data tersebut ditinjau pada tiap segmen
sepanjang seratus meter. Data volume lalulintas (terutama kendaraan berat)
digunakan untuk menghitung nilai Cumulative Equivalent Single Axle Load
(CESAL), sedangkan data kelebihan beban digunakan untuk menghitung
pelanggaran beban.

HASIL DAN ANALISIS

Analisis Kondisi Perkerasan Jalan Berdasarkan IRI dan SDI


Kondisi perkerasan jalan pada ruas Jalan Raya Dayeuh kolot didapat
dari kombinasi penilaian berdasarkan nilai SDI dan IRI, dengan ketentuan
sesuai pada Tabel 1 SDI merupakan prosedur penilaian kondisi fungsional
perkerasan jalan berdasarkan pengamatan visual akan jenis dan tingkat
keparahan kerusakan jalan. Sementara IRI merupakan parameter kekasaran
atau ketidakrataan permukaan jalan yang dihitung dari kumulatif perubahan
arah vertikal dari permukaan jalan dibagi dengan jarak yang diukur (dalam
satuan m/km).

Analisis Kondisi Drainase dan Genangan Air (Banjir)


Kondisi banjir ini terjadi akibat buruknya kondisi saluran drainase
yang ada di sepanjang Jalan Raya Dayeuh Kolot. Kondisi sebagaian besar
saluran drainase tertimbun oleh tanah dan sampah akibat banjir yang
melanda daerah tersebut sehingga air tidak mengalir dengan maksimal
kedalam saluran drainase

Evaluasi dimensi saluran


Untuk mengetahui apakah kapasitas saluran drainase masih
mencukupi untuk menampung debit air yang terjadi, maka diperlukan
adanya evaluasi dimensi saluran drainase. Pada ruas Jalan Raya Dayeuh
Kolot , terdapat saluran drainase di setiap sisinya. Saluran drainase pada sisi
jalan ke arah Moch. Toha mempunyai dimensi saluran yang lebih besar
dibandingkan dengan saluran drainase pada sisi jalan ke arah Baleendah.

Anda mungkin juga menyukai