Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH JALAN RAYA

KOORDINASI ALINYEMEN DAN PERMASALAHAN


PADA GEOMETRIC JALAN

Oleh :

MUHAMMAD IKHLAS FAJRI

1601021046

Dosen Pembimbing:

DWINA ARCHENITA,ST.,MT

POLITEKNIK NEGERI PADANG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini kita sering melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan
raya. Banyaknya kendaraan ini terkadang membuat jalan menjadi semakin padat
dari hari kehari, bahkan tidak jarang banyak pengemudi jalan yang ugal-ugalan
saat berkendara. Kepadatan jalan raya yang tidak diimbangi dengan pengetahuan
berkendara dapat menimbulkan kecelakaan, kecelakaan di jalan raya bukan hanya
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pengendara dalam berkendara, tetapi
juga disebabkan karena kondisi jalan yang kurang baik. Kerusakan jalan ini
seperti berupa retak-retak (cracking), berupa gelombang (corrugation), juga
kerusakan berupa alur/cekungan arah memanjang jalan sekitar jejak roda
kendaraan (rutting) ada juga berupa genangan aspal dipermukaan jalan (bleeding),
dan ada juga berupa lobang-lobang (pothole). Kerusakan tersebut bisa terjadi pada
muka jalan yang menggunakan beton aspal sebagai lapis permukaannya.
Kerusakan jalan seperti ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor misalnya,
akibat beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka
air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa
akibat kesalahan.
Kerusakan seperti ini biasanya kurang mendapat perhatian dari pemerintah,
terbukti dengan dibiarkannya kerusakaan ini selama berbulan-bulan lamanya.
Kerusakan jalan yang terjadi merupakan kerusakan yang parah di daerah tersebut,
karena hampir seluruh jalan yang kita lewati mengalami kerusakan. Kerusakan
jalan ini seperti kerusakan jalan pada umumnya, banyak jalan yang berlubang,
retak buaya, bahkan kerusakan jalan ini jika hujan turun air bisa menggenangi
jalan tersebut dan tak jarang kerusakan ini nampak seperti kolam ikan. Kerusakan
jalan di daerah ini juga sering merengut nyawa seseorang, karena pada dasarnya
jika hujan tiba maka airpun akan menggenang dan lubang di jalan tidak terlihat
akhirnya pengendara motor banyak yang mengalami kecelakaan di daerah ini.
Selain itu kerusakan jalan ini bisa mengakibatkan kemacetan. Meski jalan ini
tidak segera diperbaiki oleh pemerintah, masyarakat juga tidak bisa menyalahkan
pemerintah sepenuhnya, seperti yang telah tertulis diatas bahwa kerusakaan jalan
raya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, kerusakan jalan yang dikarenakan beban
kendaraan yang berlebih misalnya dari sini bisa terlihat bahwa kerusakan jalan itu
juga disebabkan oleh penggendara sendiri. Untuk itu sebagai warga negara yang
baik masyarakat harus bisa menunjukkan perannya untuk membantu pemerintah
dalam mengatasi masalah ini. Karena pada dasarnya masyarakat sebagai warga
negara yang memiliki peran untuk mengontrol pemerintahan agar tidak berbuat
sewenang-wenang. Serta masyarakat juga membutuhkan bantuan dari pihak
swasta untuk mengatasi masalah ini. Karena jalan raya ini milik umum yang perlu
dijaga dan dirawat. Pengguna jalan dan pemerintah harus bisa sama-sama
melindungi apa yang telah ada. Jika kerusakan ini dibiarkan berlarut-larut di
takutkan akan menyebabkan kecelakaan, serta bisa memutus jalur hubungan
antara daerah satu dengan daerah yang lain.

1.2 Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dari
penulisan ini adalah :

1.2.1 Apa penyebab dari kecacatan jalan?

1.2.2 Bagaimana Solusi dari masalah kecacatan jalan raya?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini adalah :

1.3.1 Menjelaskan apa penyebab dari kecacatan jalan

1.3.2 Memaparkan bagaimana solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki


kerusakan atau kecacatan jalan tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Menambah pengetahuan kita tentang penyebab dari kerusakan atau
kecacatan jalan

1.4.2 Menambah pengetahuan kita tentang dampak-dampak dari kerusakan jalan

1.4.3 Mengetahui apa yang seharusnya dilakukan oleh stakeholder dalam


perbaikan jalan

1.4.4 Mampu membuat kebijakan yang dapat menyelesaikan masalah tanpa


menimbulkan masalah
BAB II

PEMBAHASAN

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Pasal 1


tentang jalan, Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan
air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan umum adalah jalan
yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Pada dasarnya Penyelenggara jalan
umum wajib mengusahakan agar jalan dapat digunakan sebesar-besar
kemakmuran rakyat,terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional, dengan mengusahakan agar biaya umum perjalanan menjadi serendah-
rendahnya.(PPRI 34/2006, pasal 4) Sesuai dengan pasal 4 tersebut terlihat bahwa
penyelenggara jalan ini bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, tapi saat ini peningkatan
kemakmuran rakyat dan pertumbuhan ekonomi nasional dirasa akan terhambat
karena saat ini banyak terjadi kerusakan di jalan raya dan jika ini dibiarkan
berlarut-larut tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kerusakan ini akan menghambat
peningkatan-penigkatan tersebut.
Dalam masalah ini penyebab kerusakan jalan disebabkan oleh beban roda
kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang
tinggi, akibat dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan
perencanaan. Dengan berbagai penyebab kerusakan ini tentu masyarakat akan
semakin tahu bahwa kerusakan ini disebabkan oleh beban roda kendaraan yang
berat yang sering berlalulalang, pada umumnya perkerasan dapat digunakan untuk
memikul beban lalu lintas, tapi jika beban ini berlebih (over loading), maka yang
terjadi adalah perkerasan jalan raya akan rusak sebelum waktunya. Dan kerusakan
ini akan menimbulkan kerugian besar untuk memperbaikinya.
Kasus kerusakan jalan yang terjadi ini karena beban roda kendaraan yang
berlalulalang berlebihan dan air hujan yang akhir-akhir ini turun dan membuat
perkerasan jalan semakin lemah dan akhirnya jalanpun ambles dan berlubang.
Dalam menangani kerusakan semacam ini, misalkan jalan raya yang berlubang
sering terlihat bahwa pemerintah hanya menambalnya padahal penambalan ini
tidak baik jika dipergunakan untuk kerusakan yang dianggap parah. Jika pada
musim penghujan datang kita sering melihat bahwa jalan raya akan mengalami
kerusakan yang lebih parah mulai dari sekedar retak buaya, atau bahkan sampai
genangan kerbau. Hal ini disebabkan karena daya dukung tanah pada badan jalan
sangat dipengaruhi oleh kandungan air yang ada dalam tanah tersebut. Jika
kandungan air optimum sudah terlewati maka daya dukung tanah akan menurun,
apalagi jika sampai muka jalan tergenang maka kondisi saturated akan terjadi.
Daya lekat antar butiran tanah menjadi sangat kecil bahkan bisa tidak ada sama
sekali, gesekan antar partikal sangat menurun dan saling mengunci antar butiran
sudah tidak bekerja. Pada kondisi ini kemampuan tanah mendukung beban boleh
dikatakan sangat-sangat kecil. Sedangkan kendaraan tetap akan lewat, akibat
beban kendaraan yang menekan muka jalan maka terjadilah pelepasan ikatan antar
butiran pada tanah, dan akan mengakibatkan permukaan jalan menjadi pecah dan
amblas.

Kerusakan jalan raya ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan raya, kenapa
menganggu kenyamanan karena pada dasarnya karena kerusakan ini akan
mengakibatkan kemacetan, dan apalagi saat hujan deras mengguyur kawasan
rusak ini, air akan menggenang dan menutupi jalan rusak(berlubang) akhirnya
masyarakat menjadi cemas dan was-was. Kecemasan dan kemacetan inilah yang
dimaksud menganggu kenyamanan pengguna jalan. Selain itu Kerusakan jalan ini
bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan. Semakin padatnya lalu lintas
di jalan raya tidak bisa dipungkiri bahwa kepadatan ini mengakibatkan
kecelakaan, apalagi jika jalan rusak dan didukung dengan ketidak hati-hatian
pengguna jalan, bisa dipastikan akan menambah nilai kecelakaan. Bahkan jika ini
dibiarkan bisa dipastikan kerusakan ini bisa menimbulkan dampak bertambahnya
pengagguran. Kenapa? Bisa dibilang bahwa pundi-pundi pendapatan bagi abang-
abang yang tadinya ngangkot kini menghilang, dan akhirnya tidak mempunyai
pekerjaan dan menganggur. Dari pengangguran ini bisa juga menimbulkan
dampak psikologi bagi orang-orang yang menganggur dan sekitarnya. Bahkan
juga terhambatnya pendidikan. Pendidikan bisa terhambat karena jika bang angkot
ini mempunyai anak yang masih bersekolah, tapi bang angkot tidak mempunyai
pendapatan yang tetap maka bisa dipastikan juga bahwa pendidikan sang anak
bisa terhambat. Dan pasti masih banyak lagi dampak yang akan ditimbulakan dari
kerusakan ini.

Dalam menyelesaikan permasalahan ini kita tidak hanya bisa bergantung pada
pemerintah, dan hanya menyalahkan pemerintah saja. Dalam kesuksesan suatu
negara menurut teori governance terdapat 3 aktor yang berperan. Yaitu
pemerintah, privat(swasta), serta masyarakat. Menurut Salomo (2002), birokrasi
dituntut agar mempunyai karakter bersih, terbuka, akuntabel responsif,
berorientasi pada kepentingan msyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat
dalam bagi keterlibatan dalam proses pembuatan, pelaksanaan dan kontrol
kebijakan. Dunia usaha dituntut adanya keterbukaan, akuntabilitas, moralitas
tinggi, sosial responsibility, dan patuh terhadap undang-undang yang berlaku.
Masyarakat yang dituntut kuat, berani menyatakan pendapatnya, berkualitas
tinggi, serta partisipatif terhadap berbagai proses yang dilakukan baik oleh
birokrasi maupun dunia usaha. Dengan adanya peran-peran ketiga aktor ini
diharapkan bisa menyelesaikan masalah yang ada, dalam hal ini kerusakan jalan
raya bisa teratasi. Dalam menyelesaikan masalah ini masyarakat bisa memberi
usul yang positif untuk memperbaiki jalan tersebut agar bisa mengurangi
kemacetan dan angka kecelakaan di jalan raya. Masyarakat bisa bersama-sama
untuk memperbaiki kerusakan ini dengan cara iuran dari setiap desa dan pengguna
jalan. Dan membentuk sebuah program kerja bagi masyarakat yaitu Rp 1000,-
menuju Sejahtera, kenapa di katakan seribu menuju sejahtera? Karena hanya
dengan uang seribu yang diberikan oleh masyarakat ini mampu memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan uang seribu yang dikumpulkan
masyarakat, dan gotong royong untuk memperbaiki kerusakan ini maka kerusakan
jalan ini akan terselesaikan. Dengan partisipasi masyarakat dan kebersamaan ini
masyarakat nantinya dalam menyelesaikan masalah yang ada tidak hanya bisa
mengeluh dan mengandalkan pemerintah saja, karena sekarang masyarakat
mampu hidup mandiri. Dengan awal seperti ini masyarakat nantinya bisa
membentuk sebuah perkumpulan atau organisasi bagi masyarakat, dan organisasi
ini dikelola dan diciptakan sebagai sarana bagi masyarakat sendiri agar tidak
apatis dengan permasalahan yang ada di pemerintahan. Saat ini sering terlihat
bahwa masyarakat kurang peduli pada masalah yang ada di Indonesia, dan
masyarakat hanya bisa mengikuti dan menjalani kebijakan yang dibuat
pemerintah, dan jika kebijakan itu mengalami permasalahan masyarakat enggan
bicara, dan malah membiarkannya. Jika masyarakatnya saja apatis dalam berbagai
masalah yang dialami dinegeri ini bagaimana bisa kita menjadi negara yang kaya
yang bebas dari masalah. Semua masalah yang ada di negeri ini bisa terselesaikan
jika masyarakatnya aktif dan turut berpartisipasi dalam pemerintahan, karena pada
dasarnya kita berhak memberikan saran, pendapat, serta aspirasi kita pada
pemerintahan Indonesia. Semua yang ada di Indonesia adalah milik kita bersama
bukan hanya milik seseorang yang mampu berkuasa. Di Indonesia menganut
hukum demokratis yang dari rakyat untuk rakyat kepada rakyat. Semua untuk kita
rakyat Indonesia, bukan untuk seseorang yang berkuasa. Negara kita tidak
menganut hukum rimba dimana yang kuat dialah yang menang. Kita semua
berhak mendapatkan apa yang kita inginkan. Seperti keamanan, kelancaran dalam
bertransportasi. Dalam menyelesaikan kerusakan jalan yang terjadi, pemerintah
berperan sebagai pembuatan kebijakan yang pada dasarnya adalah melindungi
masyarakat sebagai warga negara. Pemerintah harusnya mampu menangani
kerusakan jalan ini dengan segera jangan biarkan masyarakat sekitar menjadi
benci dan tidak percaya pada pemerintah, karena pada dasarnya masyarakat hanya
beranggapan bahwa pemerintah saat ini hanyalah pembohong dan hanya menyiksa
rakyat saja. Seharusnya dalam membuat suatu anggaran perencanaan atau
memutuskan sebuah kebijakan pemerintah mengajak masyarakat untuk bergabung
dalam memutuskan suatu kebijakan. Dalam membuat sebuah anggaran
pemerintah harus lebih terbuka dan menunjukkan kepada masyarakat tentang
dana-dana yang dikeluarkan dan bahan-bahan apa yang digunakan agar rakyat
kembali percaya pada pemerintah. Kenapa rakyat indonesia terkesan apatis
terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia ini? itu semua disebabkan karena
rakyat merasa dibohongi dan dipermainkan pemerintah, kepercayaan masyarakat
hilang pada pemerintah. Masyarakat tidak dapat disalahkan dalam keapatisan ini,
terbukti dengan banyaknya pejabat yang hanya menyenangkan, mengumpulkan
pundi-pundi materinya dari uang rakyat tanpa pernah peduli pada rakyatnya.
Inikah yang dibilang perwakilan rakyat? Inikah yang dibilang untuk rakyat? Kalau
ditanya apa salah masyarakat apatis? Jika memang disalahkan maka perbaiki
moral-moral pemerintah yang hanya menjadi penyakit bagi negara, yang hanya
menambah masalah dalam negara. Jika pemerintah bisa mengembalikan
kepercayaan masyarakat pada pemerintah, maka dalam membangun negara ini
kita bisa bersatu. Tidak hanya pemerintah dan masyarakat yang berperan, pihak
swastapun ikut berperan dalam menyelesaikan masalah. Kerusakan jalan raya
diperbaiki oleh pegawai yang notabennya bisa dikatakan sebagai pihak swasta,
jika pihak swasta ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik, dan menggunakan
bahan-bahan yang bagus untuk memperbaiki jalan raya ini maka dengan
berfungsinya ketiga peran ini maka akan tercipta keselarasan yang baik dalam
menjalankan sebuah kebijakan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kerusakan jalan ini disebabkan oleh berbagai faktor yaitu beban roda kendaraan
berat yang lalulalang (berulang-ulang), dan beban yang berlebih(overloading)
serta air hujan yang turun dan mengurangi daya perkerasan dan akhirnya jalan jadi
ambles. Adanya kerusakan jalan ini jika tidak ada tindakan yang lebih lanjut
dalam mengatasi masalah ini maka kerusakan ini akan tetap di lewati oleh beban-
beban yang berat dan tambah merusak jalan. Ibarat manusia jalan yang rusak ini
adalah manusia yang terkena penyakit yang parah jika tidak diobati dan tidak
menjaga kesehatan maka akan matilah manusia tersebut. begitu juga jalan raya
yang sudah rusak tapi tidak diperbaiki, tidak dirawat. Apa boleh buat nantinya
akan hancurlah jalan ini dan memutuskan koneksi antara daerah satu dan daerah
lain.

Kerusakan jalan ini memberikan dampak negatif bagi pengguna jalan, seperti
kemacetan, kecelakaan, terhambatnya perekonomian, bertambahnya
pengangguran, dan terhambatnya pendidikan. Dengan banyaknya akibat yang
ditimbulkan oleh kerusakan jalan ini maka berbagai aktor yang terlibat dalam
penyelenggara jalan ini harus turun tangan dan ikut aktif serta mewujudkan idenya
dalam sebuah tindakan untuk mengatasi masalah ini. aktor-aktor yang terlibat
seperti pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Jika aktor ini bisa berfungsi
sesuai dengan tugasnya maka permasalan ini akan terselesaikan dengan mudah.
Tidak hanya masalah kerusakan saja yang terselesaikan, tapi juga permasalahan
yang ada di negara kita akan terselesaikan.

3.2 REKOMENDASI/SARAN

Permukaan perkerasan jalan raya harus selalu dijaga dan dirawat agar tetap aman
untuk dilalui bagi pengguna jalan. Perencanaan dan konstruksi yang cukup kuat
dan ekonomis disesuaikan dengan kebutuhan selama umur rencana yang telah
ditetapkan. Dan memberikan batasan-batasan terhadap kendaraan yang berlalu-
lalang dalam membawa beban yang melebihi muatan yang telah ditetapkan.
Adanya pengawasan dari pihak yang berwajib jika ada kendaraan yang melanggar
peraturan, dan tetap membawa beban yang berlebih, padahal peraturan maksimal
beban yang harus dibawa telah ditetapkan. Karena beban yang berlebihan ini akan
mempercepat kerusakan pada jalan sebelum waktu/umur yang ditetapkan. Untuk
mengatasi kerusakan berupa retak buaya yang terjadi pada lapis permukaan jalan
yang kondisinya belum terjadi alur/amblesan dengan perbaikan secara non-
struktural, berupa :HRS (Hot Rolled Sheets). Untuk memperbaiki kerusakan pada
lokasi pengkerasan yang telah mengalami kerusakan retak dan terjadi alur/ambles.
Perbaikan tersebut dapat berupa patching dengan perbaikan tanah dasar atau
melakukan pelapisan (overlay) disertai pekerjaan lavelling. Serta membuat saluran
drainase yang memiliki fungsi untuk menangkap air dan mengalirkan air agar
tidak terjadi banjir di jalan raya saat musim penghujan datang. Setelah perbaikan
ini dilakukan kita harus bisa memberikan perawatan berkala agar kerusakan ini
tidak terjadi terus-menerus dan hanya menghabiskan dana semata. Untuk pihak
pasar dalam membuat suatu jalan raya harus memberikan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan jalan umum atas dasar harga kontruksi yang
ekonomis dan tanpa mengesampingkan mutu dan kekuatannya.

Dalam menangani kerusakan ini semua aktor harus bisa berperan sesuai dengan
fungsinya. Masyarakat yang diharapkan selalu aktif dan berpartisipasi dalam
mengatasi kerusakan jalan ini. Dari masyarakat sendiri bisa mengusulkan ide
untuk mengatasi masalah, tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Kita
bisa bergotong royong dari berbagai warga desa dan pengguna jalan untuk
memperbaiki jalan ini. dengan menggalang dana dengan cara iuran seikhlasnya
dari para warga setempat dan pengguna jalan, setelah itu dirembukkan dengan
pihak pemerintahan bisa saja kepala desa, camat, atau bupati. Atau kita bisa
memperbaiki sendiri tanpa bantuan dari pemerintah, ini akan lebih bagus karena
kita bisa membuktikan bahwa kita masyarakat yang pintar dan kita bisa
memberikan yang terbaik untuk negara ini. Masyarakat membuat program kerja
yaitu Rp 1000,- menuju sejahtera dan membentuk suatu organisasi
kemasyarakatan yang terbuka bagi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
yang diharapkan dapat memberikan semangat kepada seluruh masyarakat luas
agar peduli terhadap masalah negara. Diharapkan dengan keaktifan kita ini dan
dengan kekritisan dari masyarakat pemrintah akan takut jika akan berbuat
seenaknya atau sewenang-wenang pada masyarakat. Masyarakat dalam suatu
negara berfungsi untuk mengontrol pemerintah, jika kita tidak bisa mengontrol
mereka bisa dibayangkan pemerintah bisa seenaknya membodohi kita, dan hanya
menguntungkan dirinya sendiri. Pihak swastapun juga begitu jangan hanya
mencari keuntungan semata dan memikirkan dirinya sendiri, pihak swasta
seharusnya bisa lebih care juga terhadap kemakmuran masyarakat. Jika jalan
rusak maka yang dirugikan juga pihak swasta sendiri, karena kerusakan jalan
maka pendistribusian barang akan terhambat. Oleh karena itu semua aktor yang
berperan harus bisa memerankan fungsinya atau tugasnya masing-masing. Dan
saling bekerjasama untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di Indonesia.
Salah satu permasalahannya adalah kerusakan jalan.
4. DAFTAR PUSTAKA

Archenita, Dwina.2016.BUKU AJAR/MODUL AJAR JALAN RAYA. Politeknik


Negeri Padang.

Saragi Napitu, Waldenhoff.2006.KERUSAKAN YANG TIMBUL PADA JALAN


RAYA AKIBAT BEBAN ANGKUTAN YANG MELEBIHI DARI YANG
DITETAPKAN.Sumatera Utara.

Bachnas.2009.Penyebab Kerusakan Jalan. http://www.google.com/penyebab


kerusakan jalan.

http://www.google.com/pp-34-tahun-2006-ttg-jalan.pdf

http://www.google.com/ITS-NonDegree-10201-Chapter1.pdf

Anda mungkin juga menyukai