Anda di halaman 1dari 5

Nama: Mochammad Harish Syafa’atur Rachman

Kelas: 2A Teknik Sipil


NPM: 121130072
UTS METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh perlintasan sebidang terhadap kinerja lalu lintas di kabupaten indramayu.


1.Latar Belakang.
Dengan meningkatnya kuantitas perjalanan masyarakat khususnya yang menggunakan
moda transportasi kereta api, maka PT Kereta Api Indonesia telah membangun jalur
double track di sekitar daerah Indramayu. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
kapasitas lalu lintas perjalanan kereta api. Seiring kemajuan tersebut berdampak juga
terhadap kinerja lalu lintas jalan raya yang disebabkan meningkatnya jumlah kendaraan
bermotor yang melakukan perjalanan antar kota maupun dalam kota dan pengangkut
barang. Hal ini tentunya berdampak langsung terhadap perlintasan sebidang antara jalan
rel kereta api dengan jalan raya. Karena tidak bisa dihindari beberapa jalan utama antar
kota ataupun dalam kota bersimpangan dengan jalan rel, dan masing-masing jalan
tersebut memiliki peraturan-peraturannya sendiri dengan maksud memberikan
keamanan dan kenyamanan penggunanya.
2. Rumusan Masalah.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh tundaan di simpang perlintasaan sebidang antara jalan rel
dengan jalan raya di Jalan sekitar Indramayu akibat penutupan pintu perlintasan kereta
api terhadap kinerja lalu lintas jalan raya.
2. Antisipasi simpang sebidang yang ada saat ini dalam menghadapi double track yang
direncanakan mulai beroperasi pertengahan tahun 2017.
3. Tujuan Penelitian.
Untuk memberikan solusi atas hasil analisa kinerja lalu lintas pada simpang perlintasan
sebidang antara jalan raya dengan jalan rel di Indramayu untuk menghadapi
meningkatnya kereta api akibat double track di tahun 2017.

4. Batasan Penelitian.
Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisa kinerja lalu lintas akibat pintu perlintasan dengan tidak membandingkan
kedua simpang melainkan mencari solusi dari permasalahan masing-masing simpang
perlintasan sebidang antara jalan rel dan jalan raya di Indramayu.
2. Survei dilakukan pada jam sibuk pagi, siang, dan sore hari. Dilakukan survey lalu
lintas pada saat palang pintu perlintasan terbuka dan palang pintu perlintasan tertutup.
3. Analisa kinerja lalu lintas untuk jangka waktu pendek.
4. Arus lalu lintas bersifat determinan dan uniform.

[1]Telah melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Penutupan Pintu Perlintasan


Jalan Rel Terhadap Kinerja Lalu Lintas Jalan Raya Di Perlintasan Kaligawe Semarang
Dan Kaliwungu Kendal dengan hasil analisis simpang perlintasan pada kondisi
eksisting diperoleh kesimpulan bahwa untuk saat ini Jalan Kaligawe Semarang dan
Kaliwungu Kendal masih mampu menampung lalu lintas kendaraan yang melewati
simpang perlintasan, karena berdasarkan GAPEKA 2013 tercatat +72 kereta melintas
setiap hari dengan headway kereta pada jam puncak lalu lintas pagi, siang, dan sore
rata-rata 22 menit untuk Jalan Kaligawe dan 25 menit untuk Jalan Kaliwungu dengan
lama penutupan 3-4 menit. Kemudian [2]Sosialisasi Keselamatan Perkeretaapian untuk
Meningkatan Peran Masyarakat Tertib Berlalu Lintas di Perlintasan Sebidang dengan
hasil dari penelitian ini yaitu untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tertib berlalu
lintas di perlintasan sebidang kereta api dan pengabdian untuk mengkader para pelajar
sebagai generasi muda dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
keselamatan perkerataapian. Lalu [3]Kajian Peningkatan Keselamatan Perlintasan
Sebidang Kereta Api Grogol Di Kabupaten Tegal dengan hasil penelitian ini bertujuan
untuk memberikan rekomendasi penanganan yang sesuai dengan pedoman
SK.770/KA.401/DRJD/2005 tentang Pedoman Teknis Perlintasan Sebidang Antara
Jalan Dengan Jalur Kereta Api. Kemudian [4]Studi Kelayakan Perlintasan Sebidang
antara Jalan Kereta Api dengan Jalan Raya dengan hasil analisis menunjukkan bahwa
perlintasan sebidang layak bila kecepatan kereta api yang melintas pada perlintasan <
60 km/jam, selang waktu antara kereta api satu dengan kereta api berikutnya (head way)
yang melintas pada lokasi tersebut minimal 6 menit, jalan yang melintas adalah jalan
kelas III, tidak terletak pada lengkungan jalan kereta api atas tikungan jalan. Lalu jurnal
berikutnya [5]Studi Keselamatan Dan Keamanan Transportasi Di Perlintasan Sebidang
Antara Jalan Rel Dengan Jalan Umum Kemudian hasil analisa kapasitas jalan menurut
MKJI 1997 didapat hasil C = 1313 smp/jam dan untuk hasil volume lalulintas pada jam
sibuk didapat pada hari Senin di jam 07.00- 08.00 dengan 218 smp/jam, Selanjutnya
nilai derajat kejenuhan pada Jalan Padang Medan Tembung berdasarkan hasil
perhitungan adalah 0,17 kemudian perhitungan jarak pandang pada perlintasan kereta
api jalan Padang yaitu jarak pandang pengguna jalan dari as rel didapat dH = 45,54
meter dan Jarak pandang masinis kereta terhadap pengguna jalan didapat dT 104,54
meter. Lalu [6]Sistem Peringatan Pada Perlintasan Sebidang Tidak Berpintu
Menggunakan Kontroler Arduino dan hasil analisis tersebut dihimbau kepada
masyarakat yang melewati jalan tersebut untuk lebih berhati hati, untuk
mengantisipasinya maka dipasangkan alat Kontroler Arduino untuk meminimalisir
terjadinya kecelakaan didaerah tersebut. Kemudian jurnal terakhir [7]Tanggung Jawab
PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) Sebagai Perusahaan Jasa Pengangkutan
Terhadap Keselamatan Penumpang Kereta Di Perlintasan Sebidang dengan hasil
analisis sebagai berikut bahwa jumlah perlintasan sebidang resmi tidak dijaga serta
perlintasan sebidang yang tidak memiliki izin atau bersifat liar jumlahnya lebih banyak
dibandingkan dengan perlintasan sebidang resmi, Pemerintah mempunyai tanggung
jawab atas pengadaan perlintasan sebidang. Fasilitas penunjang pada perlintasan
sebidang resmi tidak dijaga belum sepenuhnya dilengkapi. Selain itu, penutupan pada
perlintasan sebidang yang tidak memiliki izin belum sepenuhnya dilakukan. Hal ini
disebabkan karena kurangnya alokasi dana serta tidak adanya tindak lanjut dari hasil
evaluasi perlintasan sebidang oleh pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Hamdani and A. A. Anisarida, “Identifikasi Kapasitas Ruas Jalan Letjen
Ibrahim Adjie Sta. 3 +100 Di Perlintasan Sebidang Kereta Api Kota
Tasikmalaya,” J. Tek. Sipil Cendekia, vol. 1, no. 1, pp. 45–57, 2020, doi:
10.51988/vol1no1bulanjulitahun2020.v1i1.7.
[2] F. Rozaq, W. A. Wirawan, N. F. Rachman, H. Handoko, and A. Zulkarnaen,
“Sosialisasi Keselamatan Perkeretaapian untuk Meningkatan Peran Masyarakat
Tertib Berlalu Lintas di Perlintasan Sebidang,” Madiun Spoor (JPM), vol. 1, no.
1, pp. 13–22, 2021, doi: 10.37367/jpm.v1i1.139.
[3] A. Budiharjo and I. F. Yunarto, “Kajian Peningkatan Keselamatan Perlintasan
Sebidang Kereta Api Grogol Di Kabupaten Tegal Study On Improving The
Safety Of The Crossroads Of The Grogol Railway In The Tegal Regency,” J.
Keselam. Transp. Jalan (Indonesian J. Road Safety), vol. 6, no. 2, pp. 15–37,
2019, doi: 10.46447/ktj.v6i2.30.
[4] Y. Aswad, “Studi Kelayakan Perlintasan Sebidang antara Jalan Kereta Api
dengan Jalan Raya,” J. Ilmu dan Terap. Bid. Tek. Sipil, vol. 19, pp. 183–189,
2013.
[5] D. T. Asfiati, Sri Mutiara, “Progress in Civil Engineering Journal UMUM ( Studi
Kasus Perlintasan Kereta Api Di Jalan Padang , Bantan Timur , Kecamatan
Medan Tembung ),” Prog. Civ. Eng. J., vol. 2, no. 1, pp. 31–41, 2020.
[6] B. Widiawan, F. E. Purnomo, and S. Kautsar, “Sistem Peringatan Pada
Perlintasan Sebidang Tidak Berpintu Menggunakan Kontroler Arduino,” Semin.
Nas. Has. Pengabdi. Masy., pp. 261–264, 2017.
[7] A. L. Belakang, “DIPONEGORO LAW REVIEW implisit , PT Kereta Api jasa
pengangkutan , secara,” vol. 5, no. 23, pp. 1–16, 2016.

Anda mungkin juga menyukai