Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 23-28, p-ISSN 2716-2990

Politeknik Transportasi Darat Bali

KAJIAN PELEBARAN RUAS JALAN WALISONGO


Dwi Wahyu Hidayat1*, Yuka Nur Wibisono2
1
Manajemen Transportasi Jalan, Politeknik Transportasi Darat Bali
Jl. Cempaka Putih, Desa Samsam, Kec.Kerambitan, Kab. Tabanan – Bali, Indonesia 80582
2
Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
Jl. Semeru Nomor 03, Kota Tegal, Indonesia 52125
*dwi.wahyu@poltradabali.ac.id

ABSTRAK
Jalan Walisongo Semarang adalah jalan nasional yang memiliki panjang 8,7 kilometer yang berlokasi di
semarang barat sebagai akses pintu masuk dari arah barat menuju kota semarang .Jalan nasional
walisongo sebelumnya pernah melakukan pelebarannya sebelum tahun 2014. Dengan hasil ini pada
pelebaran kapasitas jalan di walisongo semarang masih tinggi nya angka kemacetan.Karena jalan
walisongo banyak di lalui bus-bus dan truck peti kemas yang membuat kapasitas jalan nasional di ruas
jalan walisongo menjadi tidak terkendali.jalan waliosngo semarang sebagai pusat industri dan
perbelanjaan ,sekolahan banyak hambatan samping yang membuat macet pada jalan walisongo
semarang dan membuat kapasitas jalan walisongo mulai tidak stabil.Tujuhan dari penelitian ini adalah
untuk Mengkaji kapasitas perencanaan pelebaran di ruas jalan walisongo kota semarang,yang
sebelumnya dilakukan pelebaran pada tahun 2014 dengan hasil masih adanya kapasitas jalan yang tidak
sebanding dengan volume jalan.

Kata kunci: hambatan samping; jumlah kendaraan; pelebaran jalan; volume kapasitas

WALISONGO ROAD WALK RELEASE STUDY

ABSTRACT
The road is the national road Semarang Wali Sanga long 8.7 kilometers west of semarang, located at
the entrance of the access from the West to the city of semarang. National road information previously
never done pelebarannya before the year 2014. With this result on widening road capacity at his
semarang information still high number of traffic congestion.Because of the way in a lot of information
to go through buses and truck container that keeps the national road capacity road information become
uncontrolled. road waliosngo semarang as the Centre of industry and shopping, side barriers many
schoolgirls create a traffic jam on the road information semarang and creating road capacity
information begins is not stable.Tujuhan of this research is to Examine the capacity of planning the
widening of roads information in semarang city, previously done widening in 2014 with the results still
the existence of road capacity which is not proportional to the volume path.

Keywords: improved roads; obstacles aside; total vehicle; volume capacity

PENDAHULUAN
Jalan sebagai urat nadi suatu bangsa sudah seharusnya dapat memenuhi kebutuhan prasarana
transportasi bangsa tersebut. Jalan menjadi pendukung utama dari berbagai sektor yang ada.
Dengan adanya akses jalan, listrik dapat dijangkau hingga pelosok desa. Tidak hanya itu, di
Indonesia total jaringan jalan tercatat lebih dari 477.000 Km dengan nilai aset lebih dari 15%
PDB. Tetapi, jumlah dan kualitas infrastruktur jalan di Indonesia masih di bawah negara-
negara tetangga (The World Bank). Perkembangan ekonomi dapat tercapai dengan dukungan
prasarana jalan yang memadai.Dukungan tersebut dapat diwujudkan melalui usaha-usaha
antara lain menetapkan kondisi jalan dan pembangunan jalan yang memenuhi standar
perencanaan. Pembangunan jalan baru maupun peningkatan jalan yang diperlukan
sehubungan dengan penambahan kapasitas jalan raya, tentu akan memerlukan metode yang
efektif dalam perancangan agar diperoleh hasil yang terbaik dan ekonomis,memenuhi unsur
keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.

23
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 23-28, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

Jalan Walisongo Semarang adalah salah satu jalan utama di Kota Semarang yang menjadi
pintu masuk Kota Semarang dari arah barat dan menjadi lokasi strategis karena banyaknya
perkantoran, industri, sekolah,pusat perbelanjaan dan permukiman di sekitarnya. Dengan
kondisi seperti ini maka diperlukan penambahan kapasitas jalan agar tidak terjadi
penumpukan volume lalu lintas. Jalan Walisongo Semarang adalah jalan nasional yang
memiliki panjang 8,7 kilometer yang berlokasi di semarang barat sebagai akses pintu masuk
dari arah barat menuju kota semarang.

Jalan nasional walisongo sebelumnya pernah melakukan pelebarannya sebelum tahun 2014.
Dengan hasil ini pada pelebaran kapasitas jalan di walisongo semarang masih tinggi nya
angka kemacetan.Karena jalan walisongo banyak di lalui bus-bus dan truck peti kemas yang
membuat kapasitas jalan nasional di ruas jalan walisongo menjadi tidak terkendali.jalan
waliosngo semarang sebagai pusat industri dan perbelanjaan ,sekolahan banyak hambatan
samping yang membuat macet pada jalan walisongo semarang dan membuat kapasitas jalan
walisongo mulai tidak stabil. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka tujuan dari
penelitian ini yaitu Mengkaji kapasitas perencanaan pelebaran di ruas jalan walisongo kota
semarang,yang sebelumnya dilakukan pelebaran pada tahun 2014 dengan adanya penambahan
kapasitas jalan saat ini berdasarkan metode MKJI 1997.

METODE

Gambar 1. Bagan Alir penelitian

Pengambilan data berupa jenis jumlah kendaraan yang melewati dari arus yang berlawanan ini
di ruas jalan walisongo kota semarang .pengambilan data pertama kali dilakukan saat berapa
jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan walisongo selama 1jam dan berapa waktu jenuh
dalam melakukan tempo suatu perjalanan.dan jumlah penduduk kota semarang dan termasuk
dalam kategori apakah hambatan samping yang mempengaruhi kemacetan dalam ruas jalan
walisongo dan selanjutnya data diolah dengan rumus kapasitas berdasarkan metode MKTJI
1997. Untuk memperoleh data maka diperlukan suatu cara untuk mengumpulkannya.
Terkait dengan masalah tersebut, untuk memperoleh data volume lalu lintas adalah dengan

24
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 23-28, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

Manual Count, yaitu perhitungan lalu lintas dengan cara sederhana, menghitung setiap jenis
kendaraan yang melalui suatu titik pengamatan pada suatu ruas jalan.

Perhitungan, kapasitas pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 menggunakan volume
lalu lintas dari tiga jenis kendaraan, yaitu kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV) dan
sepeda motor (MC). Kendaraan berat meliputi bus dan truk ataupun kendaraan dengan jumlah
roda lebih dari 4 buah. Kendaraan ringan meliputi mobil penumpang, angkatan umum seperti
bemo dan taxi, pick up, mobil box dan truk kecil. Sepeda motor merupakan semua jenis
kendaraan bermotor roda dua.

HASIL

Gambar 2. Lokasi Penelitian

Jalan Walisongo Semarang adalah jalan nasional yang memiliki panjang 8,7 kilometer yang
berlokasi di semarang barat sebagai akses pintu masuk dari arah barat menuju kota semarang.
Jalan nasional walisongo sebelumnya pernah melakukan pelebarannya sebelum tahun 2014.
Berdasarkan kriteria perencanaan pelebaran jalan tersebut, maka Jalan Walisongo memiliki
spesifikasi sebagai berikut:
a) Fungsi jalan : Jalan arteri 4/2 UD
b) Kelas jalan : Kelas jalan II
c) Dimensi jalan : - lebar jalur lalu lintas = 11 meter (dua arah)
d) Lebar lajur : 3,5 meter (kanan kiri)
e) Muatan sumbu terberat : Max. 10 ton (sesuai kelas jalan II)

Tabel 1.
Hasil RTC/Counting Jalan Walisongo
Waktu Jumlah Kendaraan
LV HV MC
06.00-07.00 489 300 1545
Sumber :Hasil Pengamatan

Tabel 2.
RTC jalan wali songo
PCE Hour EFF Cap Hour Vc Ratio
6507 7164 0,91
Sumber :Hasil Bina Marga Jateng 2017

25
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 23-28, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

PEMBAHASAN
Pada kali ini akan menganalisa tentang kapasitas jalan di jalan walisongo semarang yang
sebelumnya pernah melakukan pelebaran jalan dengan lebar jalan 11 meter dan lebar bahu 1,5
dengan rumus MKJI 1997 yang telah diterapkan,penulis akan mencoba mengurangi angka
kemacetan yang terjadi pada ruas jalan walisongo dengan pelebaran 3,5 m Berikut hasil
ulasannya.

Lebar 11+3,5=14,5
Rumus : C = C0 x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
= 6600 x 1,04 x 1,0 x 1,0 x 0,95 x 1= 6520
= 6520 x 2 =13041,6

Hasil Vc Ratio
V/C = 6507 : 13041.6 = 0.5

Berdasarkan hasil analisis terbaru dengan pelebaran 3,5 m maka didapat VC ratio sebesar 0,50
dan jalan walisongo mendapat nilai tingkat pelayanan C dengan karakteristik arus zona stabil
pengemudi dibatasi dalam kecepatan. Tingkat pelayanan (level of service) adalah ukuran
kinerja ruas jalan atau simpang jalan yang dihitung berdasarkan tingkat penggunaan jalan,
kecepatan, kepadatan dan hambatan yang terjadi.Dalam bentuk matematis tingkat pelayanan
jalan ditunjukkan dengan V-C Ratio versus kecepatan (V = volume lalu lintas, C = kapasitas
jalan). Tingkat pelayanan dikategorikan dari yang terbaik (A) sampai yang terburuk (tingkat
pelayanan F). Adapun karakteristik – karakteristik tingkat pelayanan jalan adalah sebagai
berikut :

Tingkat Karakteristik – Karakteristik Batas Lingkup


Pelayanan V/C
A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi dan volume lalu 0,00-0,19
lintas rendah. Pengemudi dapat memilih kecepatan yang
diinginkan tanpa hambatan.
B alam zone arus stabil. Pengemudi memiliki kebebasan yang 0,25-0,44
cukup
untuk memilih kecepatan
C dalam zone arus stabil. Pengemudi dibatasi dalam memilih 0,45-0,75
kecepatan
D Mendekati arus tidak dimana hampir seluruh pengemudi akan 0,75-0,84
dibatasi volume pelayanan berkaitan dengan kapasitas yang
dapat ditolerir
E Volume lalu lintas mendekati atau berapa pada kapasitasnya. 0,85-1,00
Arus tidak stabil dengan kondisi yang sering berhenti.
F Arus yang dipaksakan atau macet pada kecepatan yang Lebih dari 1
rendah. Antrian yang panjang dan terjadi hambatan-
hambatan yang besar
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997

Berdasarkan hasil analisa diatas telah didapatkan jika dengan adanya penambahan kapasitas
pelebaran ruas jalan walisongo maka telah didapatkan tingkat pelayanan C .yaitu arus stabil
kecepatan terkendali hal ini membuat ruas jalan tersebut keadaan lancar.

26
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 23-28, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

SIMPULAN
Berdasarkan pengamatan data vc ratio lama yaitu vc rata-rata 0,90 ,maka dengan adanya
penambahan pelebaran ruas sebesar 3,5 m telah diperoleh vc ratio 0,50 .hal ini membuat vc
ratio menurun dan keadaan lalu lintas menjadi lebih stabil kecepatan terkendali karena dalam
manfaat pelebaran jalan ini sangat berujung pada keadaan lalu lintas di jalan walisongo.dan
pelayanan tingkat lalu lintas jalan berdasarkan MKJI mendapatkan kategori C

DAFTAR PUSTAKA
.(2010),Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 22 Tahun 2010
Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah.Jakarta.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997,

Direktorat Jenderal Bina Marga Republik Indonesia. Jakarta.

Direktorat Jendral Bina Marga, 1970, Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13.

Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998,Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Lalu


Lintas di Wilayah Perkotaan. Direktorat Jendral Bina Marga. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.

Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 55 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum. .

27
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 23-28, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

28

Anda mungkin juga menyukai