Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 15-22, p-ISSN 2716-2990

Politeknik Transportasi Darat Bali

EVALUASI REKAYASA LALU LINTAS PADA PEMBANGUNAN UNDERPASS

Hendrialdi1, Josefhine Debora Putri2*


1
Manajemen Transportasi Jalan, Politeknik Transportasi Darat Bali
Jl. Cempaka Putih, Desa Samsam, Kec.Kerambitan, Kab. Tabanan – Bali, Indonesia 80582
2
Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
Jl. Semeru Nomor 03, Kota Tegal, Indonesia 52125
*josefhinedeboraputri@gmail.com

ABSTRAK
Kepadatan kendaraan yang tejadi di Simpang Matraman Salemba, diakibatkan karena tingginya volume
lalu lintas sehingga tundaan pada APILL tidak mampu untuk mengakomodir seluruh volume lalu lintas
yang melintasi Simpang Matraman- Salemba. Maka dari itu adapun rencana yang dibuat oleh pihak
Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta yaitu Pembangunan Underpass Matraman-Salemba. Rencana
pembangunan Underpass Matraman-Salemba ini terletak di simpang pertemuan Jalan Matraman Raya,
Jalan Matraman, dan Jalan Pramuka – Jakarta Pusat, yang tentunya akan menimbulkan perubahan
karakteristik lalu lintas mulai dari proses konstruksi hingga setelah beroperasinya underpass.
Pembangunan Underpass Matraman-Salemba yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta terletak di simpang pertemuan Jalan Matraman Raya, Jalan Matraman, dan Jalan
Pramuka – Jakarta Pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rekayasa lalu lintas pada
pembangunan underpass Matraman- Salemba, Jakarta Pusat, mengevaluasi rekayasa lalu lintas pada
pembangunan underpass Matraman-Salemba, Jakarta Pusat, memberikan rekomendasi dari hasil
evaluasi rekayasa lalu lintas

Kata kunci: evaluasi; kemacetan; rekayasa lalu lintas; simpang,; volume lalu lintas; underpass

TRAFFIC EVALUATION OF TRAFFIC ENGINEERING IN UNDERPASS


DEVELOPMENT

ABSTRACT
The density of vehicles that occurred in Simpang Matraman Salemba, due to the high volume of traffic
that the delay in APILL not be able to accommodate the entire volume of traffic flowing through
Simpang Matraman- Salemba. Thus while the plan drafted by the Department of Highways namely
Jakarta Underpass Construction of Matraman-Salemba. Underpass construction plan-Salemba
Matraman is located at the intersection of Jalan Matraman Raya gathering, Jalan Matraman, and
Jalan Pramuka - Central Jakarta, which would lead to changes in the characteristics of the traffic from
the construction process until after the operation of the underpass. Matraman-Salemba Underpass
construction carried out by the Highways Department of the Government of Jakarta located at the
intersection of Jalan Matraman Raya gathering, Jalan Matraman, and Jalan Pramuka - Central
Jakarta. This study aims to determine the traffic engineering in the construction of underpasses
Matraman-Salemba, Central Jakarta, evaluate traffic engineering in the construction of underpasses
Matraman-Salemba, Central Jakarta, giving the recommendations of the evaluation of traffic
engineering.

Keywords: congestion; evaluation; intersections; traffic engineering; traffic volume, underpass

PENDAHULUAN
Jalan raya merupakan sarana atau tempat untuk dilalui kendaraan baik itu kendaraan bermotor
ataupun sejenisnya yang melalui suatu jalan tersebut sehingga jalan raya merupakan sarana
yang sangat penting yang berpengaruh dalam segala aspek kehidupan. Dari segi manapun
jalan raya merupakan penggerak suatu ekonomi dan kemajuan dari suatu Negara. Ada tiga
komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang
saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan
dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan

15
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 15-22, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang
memenuhi persyaratan geometrik.

Kantor Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta berlokasi di Jakarta Pusat. Jakarta Pusat
adalah nama sebuah kota administrasi yang berada di pusat Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Di sebelah utara Jakarta Pusat berbatasan dengan Jakarta Utara, di sebelah timur dengan
Jakarta Timur, di sebelah selatan dengan Jakarta Selatan dan di sebelah barat dengan Jakarta
Barat. Jakarta Pusat adalah administrasi terkecil Provinsi DKI Jakarta. Pada zaman Hindia
Belanda disebut Batavia Centrum. Secara administratif, wilayahnya terdiri atas 8 kecamatan
dengan total populasi sebesar 861.531 jiwa pada tahun 2005. Jakarta Pusat ini memiliki luas
wilayah 50,2km² dengan kepadatan populasi sebesar 17.161,97 jiwa/km².

Kemacetan di Simpang Matraman Salemba, diakibatkan karena tingginya volume lalu lintas
sehingga tundaan pada APILL tidak mampu untuk mengakomodir seluruh volume lalu lintas
yang melintasi Simpang Matraman Salemba. Dan adapun rencana yang dibuat oleh pihak
Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta yaitu Pembangunan Underpass Matraman-Salemba.
Rencana pembangunan Underpass Matraman-Salemba ini terletak di simpang pertemuan
Jalan Matraman Raya, Jalan Matraman, dan Jalan Pramuka – Jakarta Pusat, yang tentunya
akan menimbulkan perubahan karakteristik lalu lintas mulai dari proses konstruksi hingga
setelah beroperasi

METODE
Pada PT. Jaya Kontruksi, penulis ditempatkan pada unit traffic. Karena PT.Jaya Kontruksi
sedang membangun underpass pada simpang Matraman-Salemba, maka PT. Jaya Kontruksi
memiliki unit yang mendiskusikan tentang lalu lintas, yaitu Unit traffic. Ada banyak hal yang
ditangani oleh Unit traffic PT. Jaya Kontruksi, antara lain 1)Membuat rekomendasi rekayasa
lalu lintas guna mendukung proses pembangunan underpass Matraman-Salemba; 2)Untuk
memberikan masukan dalam melakukan kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas;
3)Memberikan kontribusi ide dalam kegiatan pengaturan dan perekayasaan lalu lintas di
sekitar Underpass Matraman-Salemba; Jakarta Pusat.

Gambar 1. Bagan alir penelitian

16
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 15-22, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

Gambar 2. Simpang Matraman- Salemba, Jakarta Pusat

HASIL
Jalan Matraman Dalam merupakan jalan satu arah yang mempunyai lebar jalan 14,11 meter
yang terbagi atas 3 lajur untuk lajur umum dan 1 lajur khusus untuk Bus TransJakarta. Selain
itu jalan ini memiliki batas badan jalan dengan pagar 2,73 meter yang terbagi atas trotoar
selebar 1 meter untuk pejalan kaki dan drainase selebar 1,73 meter. Jalan Pramuka merupakan
jalan satu arah yang mempunyai lebar jalan 17,00 meter yang terbagi atas 3 lajur untuk lajur
umum dan 1 lajur khusus untuk Bus TransJakarta. Namun pada kondisi eksisting ruas jalan
khusus umum ini yang cukup lebar maka biasa digunakan dalam 4 lajur dengan lebar masing-
masing lajur 3,25 meter. Selain itu jalan ini memiliki batas badan jalan dengan pagar 3,19
meter yang terbagi atas trotoar selebar 1 meter untuk pejalan kaki dan drainase selebar 2,19
meter.

Gambar 3. Penampang Melintang Jalan Matraman Dalam (arah Simpan Matraman- Salemba)
KM

Gambar 4. Penampang Melintang Jalan Pramuka (Arah Rawamangun)

Gambar. 5. Penampang Melintang Jalan Matraman Raya (Arah Kampung Melayu)

17
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 15-22, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

Jalan Matraman Dalam merupakan jalan satu arah yang mempunyai lebar jalan 14,11 meter
yang terbagi atas 3 lajur untuk lajur umum dan 1 lajur khusus untuk Bus TransJakarta. Selain
itu jalan ini memiliki batas badan jalan dengan pagar 2,73 meter yang terbagi atas trotoar
selebar 1 meter untuk pejalan kaki dan drainase selebar 1,73 meter. Jalan Pramuka merupakan
jalan satu arah yang mempunyai lebar jalan 17,00 meter yang terbagi atas 3 lajur untuk lajur
umum dan 1 lajur khusus untuk Bus TransJakarta. Namun pada kondisi eksisting ruas jalan
khusus umum ini yang cukup lebar maka biasa digunakan dalam 4 lajur dengan lebar masing-
masing lajur 3,25 meter. Selain itu jalan ini memiliki batas badan jalan dengan pagar 3,19
meter yang terbagi atas trotoar selebar 1 meter untuk pejalan kaki dan drainase selebar 2,19
meter.

Simpang yang memiliki karakteristik volume lalu-lintas masing-masing baik pada pagi hari
maupun sore hari. Hal ini dikarenakan pola pergerakan lalu lintas di area pembangunan
Underpass Matraman-Saelmba merupakan simpang yang mempertemukan jalan utama baik
dari selatan Jakarta maupun timur Jakarta. Dilihat dari volume lalu lintas pagi hari,
kecenderungan lalu lintas berasal dari arah Kampung Melayu, Salemba dan Pramuka menuju
arah Manggarai atau Pusat Kota Jakarta. Sedangkan pada sore hari adalah sebaliknya. Volume
lalu lintas yang masuk di simpang Matraman-Salemba ini mencapai 9488 smp/jam pada jam
puncak pagi, sedangkan pada sore hari mencapai 8988 smp/jam. Selain simpang Matraman-
Salemba beberapa simpang lain yang berdekatan dengan simpang tersebut seperti Simpang
Matraman Dalam-Tambak-Proklamasi, dan Simpang Proklamasi-Salemba Raya memiliki
dampak yang besar akibat besarnya volume lalu lintas dari masing-masing kaki simpang
Matraman-Selemba.

Rata-rata komposisi lalu-lintas kendaraan pada setiap lokasi pos pengamatan cukup
bervariatif. Namun secara umum rata-rata komposisi kendaraan didominasi oleh jenis
kendaraan sepeda motor. Di dalam ananlisis komposisi lalu lintas simpang ditampilkan dalam
bentuk pengelompokan jenis kendaraan, dimana dibagi dalam Low Vehicle (LV) diantaranya
kendaraan pribadi dan kendaraan lain seperti sedan, jeep, angkot, pickup, dll. Selain itu
dikelompokan dalam High Vehicle (HV) diantaranya Bus sedang dan Bus besar, serta truk
dengan berbagai sumbu. Dan terakhir dikelompokan dalam Motor Cycle (MC) atau kendaraan
jenis sepeda motor. komposisi lalu-lintas kendaraan di simpang Matraman- Salemba (lokasi
pembangunan) didominasi oleh jenis kendaraan sepeda motor, yakni 56%. Selanjutnya untuk
jenis kendaraan kecil (mobil pribadi, pick up, dll) sebesar 43%, sedangkan untuk jenis
kendaraan besar (bus dan truck) sebesar 1%. variasi lalu-lintas tiap jam di Simpang
Matraman- Salemba (lokasi pembangunan), menunjukkan volume tertinggi terjadi pada jam
puncak pagi (pukul 07.00 – 08.00), dengan total volume lalu- lintas simpang mencapai 15804
kend/jam atau mencapai 9835 smp/jam.

Gambar 6. Visualisasi Lokasi Pembangunan Underpass Matraman-Salemba

Pembangunan Underpass Matraman-Salemba yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terletak di simpang pertemuan Jalan Matraman Raya, Jalan
Matraman, dan Jalan Pramuka – Jakarta Pusat. Tata guna lahan di sekitar lokasi kegiatan
merupakan area Komersial, Hunian, dan Perkantoran. Pembagunan ini diperkirakan akan
berpengaruh terhadap beberapa ruas jalan terutama masing-masing kaki dari pertemuan Jalan
Salemba Raya, Jalan Matraman Raya, Jalan Matraman, dan Jalan Pramuka. Simpang
Matraman Salemba ini secara eksisting sudah terdapat Fly Over dari arah Jalan Pramuka

18
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 15-22, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

menuju Jalan Salemba Raya dan Jalan Matraman dan Underpass ini dibangun untuk
mengatasi permasalahan lalu lintas dari arah Jalan Matraman menuju Jalan Pramuka dan Jalan
Matraman Raya.

Lokasi pembangunan Underpass Matraman-Salemba ini juga menjadi pertemuan angkutan


umum Trans Jakarta dari masing-masing kaki simpang. Pengaturan lalu lintas eksisting
menggunakan pengendalian simpang dengan sinyal APILL dan dari masing-masing kaki
memiliki volume yang besar. Harapan setelah dibangunnya Underpass ini dapat
menyelesaikan permasalahan lalu lintas yang cukup padat dipengaruhi oleh simpang. Berikut
ini digambarkan lokasi pembangunan Underpass Matraman-Salemba dan pola tata guna lahan
disekitar lokasi yang potensial akan mempengarui pola lalu lintas yang akan terjadi.

PEMBAHASAN
Pembangunan Underpass Matraman Salemba dilakukan pada 2 arah, yaitu dari arah Jalan
Matraman dalam menuju Jalan Pramuka dan dari Jalan Matraman Dalam Menuju Jalan
Matraman Raya. Guna memperlancar arus lalu lintas, maka perlu diberlakukan rekayasa lalu
lintas dengan sistem satu arah. Beberapa cara untuk melakukan rekayasa lalu lintas memang
telah dilakukan. Akan tetapi, masih perlu dilakukan beberapa evaluasi terkait rekayasa lalu
lintas yang telah diberlakukan juga penambahan rekomendasi berdasarkan keadaan di
lapangan secara langsung.

Keadaan simpang Matraman yang mengalami rekayasa lalu lintas perubahan arah, yang
dimana,
1 Kendaraan dari arah Jalan Salemba Raya yang sebelum dilakukan rekayasa adalah
menuju ke arah Jalan Pramuka, Jalan Matraman Raya dan Jalan Matraman Dalam, akan
tetapi setelah dilakukan rekayasa, dari arah Jalan Salemba Raya tidak bisa menuju
langsung ke Jalan Matraman Dalam hanya bisa menuju ke Jalan Pramuka dan Jalan
Matraman Raya.
2 Kendaraan dari arah Jalan Pramuka yang sebelum dilakukan rekayasa adalah menuju ke
arah Jalan Matraman Raya, Jalan Matraman Dalam dan Jalan Salemba Raya, akan tetapi
setelah dilakukan rekayasa, dari arah Jalan Pramuka tidak bisa menuju langsung ke
Jalan Matraman Dalam dan juga tidak bisa berbelok ke kanan, ke arah Jalan Salemba
Raya akan tetapi hanya bisa menuju ke Jalan Matraman Raya.
3 Kendaraan dari arah Jalan Matraman Raya yang sebelum dilakukan rekayasa adalah
menuju ke arah Jalan Matraman Dalam, Jalan Pramuka dan Jalan Salemba Raya, akan
tetapi setelah dilakukan rekayasa, dari arah Jalan Matraman Raya tidak bisa menuju
langsung ke Jalan Salemba Raya dan juga tidak bisa berbelok ke kanan, ke arah Jalan
Pramuka akan tetapi hanya bisa menuju ke Jalan Matraman Dalam.

Kendaraan dari arah Jalan Matraman Dalam yang sebelum dilakukan rekayasa adalah menuju
ke arah Jalan Salemba Raya, Jalan Pramuka dan Jalan Matraman Raya, akan tetapi setelah
dilakukan rekayasa, dari arah Jalan Matraman Dalam tidak bisa menuju langsung ke Jalan
Pramuka dan juga tidak bisa berbelok ke kanan, ke arah Jalan Matraman Raya akan tetapi
hanya bisa menuju ke Jalan Salemba Raya. Pembangunan Underpass Matraman Salemba
dilakukan pada 2 arah, yaitu dari arah Jalan Matraman dalam menuju Jalan Pramuka dan dari
Jalan Matraman Dalam Menuju Jalan Matraman Raya. Guna memperlancar arus lalu lintas,
maka perlu diberlakukan rekayasa lalu lintas dengan system satu arah. Dari strategi rekayasa
lalu lintas yang telah diterapkan, didapatkan beberapa hasil survey lapangan langsung yaitu
kondisi yang kurang tepat guna mendukung pelaksanaan rekayasa lalu lintas. Berikut
beberapa permasalahan yang timbul berserta rekomendasi penanganannya, antara lain:

19
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 15-22, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

1. Perbaikan Geometrik Jalan


Jalur dari Jl. Proklamasi menuju Jl. Diponegoro dengan memperkecil pulau jalan.
2. Pemberlakuan Contra-Flow pada Ruas Jalan Matraman Raya sisi Barat
a. Flow diberlakukan dari Simpang Matraman ystem Jalan Matraman sisi Barat
sepanjang + 300 m.
b. Contra-Flow dilakukan pembongkaran Median Jalan selebar + 15 m untuk
mengakomodir lalu lintas dari Arah Simpang Matraman yang masuk di Matraman
Raya sisi Barat dan kembali ke jalur awalnya (sisi timur).
c. Sepanjang Ruas Contra-Flow dipisahkan dengan lalu lintas normal mengunakan
MCB Beton
3. Pemberlakukan Contra Flow pada Jl. Salemba Raya sisi barat.
a. Jam 22.01 – 12.00 FO Pramuka-Salemba mengarah dari Timur ke Utara.
b. Jam 12.01 – 22.00 FO Pramuka-Salemba mengarah dari Utara ke Timur.
c. Tidak ada perubahan sistem pada lalu lintas di bawah FO.
d. Pembuatan lajur khusus dari simpang Diponegoro sampai simpang Matraman untuk
mengakomodir akses masyarakat yang bekerja di sekitar Salemba Raya sisi Barat
4. Pengalihan arus lalu lintas khusus roda 4 kecuali busway yang akan menuju Matraman
Raya.
5. Pemberian Rambu Petunjuk pengalihan lalu lintas khusus roda 4 kecuali busway pada
jarak 2 km sebelum simpang.
6. Penambahan petugas kepolisian untuk mengatur lalu lintas pada peak hour
7. Dipasang water barrier pembatas antara kendaraan yang mengarah naik fly over atau
lurus ke bawah fly over dari arah Pramuka
8. Pemberian Rambu Petunjuk Pengalihan Lalu Lintas pada jarak 2km sebelum mulut
simpang baik untuk kendaraan dari arah FO Matraman Dalam juga kendaraan dari arah
Salemba. Rambu Petunjuk berisi tentang tidak diijinkannya kendaraan baik dari arah
Salemba maupun Matraman dalam melewati RSCM jika hendak ke arah Metropole
9. Pemasangan rambu dilarang parkir pada bahu jalan sepanjang RSCM karena
menyebabkan penyempitan jalur
10. Pemasangan rambu dilarang parkir pada bahu jalan sepanjang RSCM karena
menyebabkan penyempitan jalur
11. Penempatan traffic cone bertujuan untuk membedakan lajur kendaran yang hendak
belok kiri atau ke kanan.

SIMPULAN
Rekayasa lalu lintas yang dibuat bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan kepadatan
yang terjadi pada pembangunan underpass Matraman- Salemba, Jakarta Pusat. Masih
adanya ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara kendaraan bermotor pada
simpang Matraman- Salemba, Jakarta Pusat. Rekayasa lalu lintas yang dibuat sudah cukup
baik, akan tetapi masih ditemukan ketidak sesuaian pengaturan lalu lintas di lapangan;
Perbaikan Geometrik Jalan : Pelebaran jalur dari Jl. Proklamasi menuju Jl. Diponegoro
dengan memperkecil pulau jalan. Pemberian MCB untuk memberi prioritas pad arus dari
arah proklamasi menuju diponegoro dan pelebaran jalur di Simpang Megaria dari arah
Proklamasi menuju diponegoro, dengan memotong pulau jalan.

20
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 15-22, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

Pemberlakuan Contra-Flow pada Ruas Jalan Matraman Raya sisi Barat, yaitu Contra-Flow
diberlakukan dari Simpang Matraman ystem Jalan Matraman sisi Barat sepanjang + 300 m,
Contra-Flow dilakukan pembongkaran Median Jalan selebar + 15 m untuk mengakomodir
lalu lintas dari Arah Simpang Matraman yang masuk di Matraman Raya sisi Barat dan
kembali ke jalur awalnya (sisi timur), Sepanjang Ruas Contra-Flow dipisahkan dengan lalu
lintas normal mengunakan MCB Beton.

Pemberlakukan Contra Flow pada Jl. Salemba Raya sisi barat, yaitu Jam 22.01 – 12.00 FO
Pramuka-Salemba mengarah dari Timur ke Utara, jam 12.01 – 22.00 FO Pramuka-Salemba
mengarah dari Utara ke Timur, Tidak ada perubahan sistem pada lalu lintas di bawah FO,
Pembuatan lajur khusus dari simpang Diponegoro sampai simpang Matraman untuk
mengakomodir akses masyarakat yang bekerja di sekitar Salemba Raya sisi Barat.

Pengalihan arus lalu lintas khusus roda 4 kecuali busway yang akan menuju Matraman
Raya. Pemberian Rambu Petunjuk pengalihan lalu lintas khusus roda 4 kecuali busway
pada jarak 2 km sebelum simpang. Penambahan petugas kepolisian untuk mengatur lalu
lintas pada peak hour. Dipasang water barrier pembatas antara kendaraan yang mengarah
naik fly over atau lurus ke bawah fly over dari arah Pramuka. Pemberian Rambu Petunjuk
Pengalihan Lalu Lintas pada jarak 2km sebelum mulut simpang baik untuk kendaraan dari
arah FO Matraman Dalam juga kendaraan dari arah Salemba. Rambu Petunjuk berisi
tentang tidak diijinkannya kendaraan baik dari arah Salemba maupun Matraman dalam
melewati RSCM jika hendak ke arah Metropole

DAFTAR PUSTAKA
. 2004. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Jakarta.

. 2006. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Jakarta.

. 2009. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Jakarta

. 2010. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan. Jakarta.

.2013. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang


Manajemen dan Rekayasa.

.2003. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 12 Tahun
2003 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Kereta Api, Sungai Dan Danau serta
Penyeberangan Di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2003. Pedoman Teknis Perencanaan


Perambuan Sementara untuk Pekerjaan Jalan. Jakarta.

Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas. 2017. Underpass Matraman Salemba, Jalan
Matraman Raya, Jalan Matraman, dan Jalan Pramuka Jakarta Pusat.

. 2016. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah. Jambi.

21
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Volume 1 No 1, Juni 2020, Hal 15-22, p-ISSN 2716-2990
Politeknik Transportasi Darat Bali

22

Anda mungkin juga menyukai