ABSTRAK
Kemacetan adalah situasi tersendatnya lalu lintas yang terjadi karena jumlah kendaraan melebihi
kapasitas jalan di Kota Semarang yang saat ini ditinjau kinerjanya menunjukkan kurang optimalnya
kinerja pada bagian jalan tersebut. Bagian jalan tersebut adalah Jalan Arteri - Banjir Kanal Barat
Semarang, titik kemacetan perlintasan kereta api di Jalan Kokrosono dengan total LHR adalah
3625 smp/jam dan mayoritas kendaraan adalah sepeda motor, mobil, bus, truck. Dengan rata-
rata kendaraan 1843.7556 smp /jam. Dengan perhitungan Tingkat nilai kejenuhan rata-rata
sebesar 0,94 dimana batas maksimal 1. Jadi jalan perpotongan antara kereta api dengan jalan
raya Kokrosono Semarang lalu lintasnya mulai macet, dan kecepatan mulai rendah, artinya
pada ruas jalan Kokrosono dapat menerima kendaraan pada jam sibuk. Dari perhitungan
pertumbuhan kendaraan bahwa pertumbuhan dikota Semarang setiap tahun mencapai 16
persen, dan akan terus meningkat pada tahun ketahun, maka kapasitas volume lalu lintas di
jalan perlintasan kereta api untuk tahun kedepan atau 5 tahun kedepan tidak layak jika tidak
ada pembenahan jalan diperlintasan sebagian jalan Kokrosono Semarang dengan jalur kereta
api.
Kata kunci : Kemacetan, LHR, Volume, Jalan kereta api, Jalan Raya Arteri-Banjir Kanal Barat
ABSTRACT
Congestion is a frequent occurrence in Semarang City, this is due to the decline in the performance of
existing roads. The existing road sections in Semarang City which are currently being reviewed for
their performance show that the performance of these roads is not optimal. One of these roads is
Jalan Arterial - Banjir Kanal Barat Semarang, a congestion point at Jalan Kokrosono with a total
LHR of 3625 pcu / hour and the majority of vehicles are motorbikes, cars, buses, trucks. With an
average vehicle rate of 1843,755 smp / hour. With the calculation of the average saturation value
level of 0.94 where the maximum limit is 1. So the road at a level crossing between the train and the
Kokrosono Semarang highway, the traffic starts to jam, and the speed starts to be low, meaning that
the road segment is still able to accommodate traffic flow. traffic during rush hour. From the
calculation of vehicle growth that the growth in the city of Semarang every year reaches 16 percent,
and will continue to increase from year to year, the traffic volume capacity on the railroad crossing
for the next year or the next 5 years is not feasible if there is no road improvement at a level crossing
between roads. Raya Kokrosono Semarang by rail.
Key words: Congestion, LHR, Volume, Railway road, West Arterial-Flood Canal Highway
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemacetan adalah suatu kejadian yang sering terjadi di kota Semarang. Disebabkan
karena menurunnya kinerja jalan yang ada. Bagian jalan di Kota Semarang yang saat ini
ditinjau kinerjanya menunjukkan kurang optimalnya kinerja pada bagian jalan ruas jalan
tersebut merupakan Jalan Arteri - Banjir Kanal Barat Semarang, titik kemacetan perlintasan
kereta api di Jalan Kokrosono sendiri merupakan jalan yang diketahui kepadatan lalu
lintasnya cukup tinggi dan ruas jalan yang tidak begitu lebar untuk ukuran jalan raya, hal ini
diperparah dengan banyaknya arus langsung yang menuju ke Jalan Kokrosono Semarang.
Saat ini, Jalan Kokrosono menjadi jalan penghubung antara Jalan Arteri - Banjir Kanal Barat
Semarang. Maka dari itu Jalan Arteri - Banjir Kanal Barat Semarang khususnya pada ruas
Jalan Kokrosono mendapat limpahan arus lalu lintas yang lumayan padat dan juga adanya
rel kereta api. Pada jam-jam sibuk yaitu jam pagi pada saat warga mulai beraktivitas dan
pada jam sore pada saat selesai beraktivitas.
Maka adanya analisis uji kelayakan jalan sangatlah diperlukan. Mengingat besarnya
kendaraan yang melewati bagian jalan tersebut dan menampung arus yang sangat terbatas
Dengan banyaknya permasalahan dan titik konflik yang terjadi pada saat jam sibuk, maka
perlu dilakukannya kajian maupun analisis kinerja pada ruas jalan tersebut. Kajian maupun
analisis dimaksudkan agar mendapatkan solusi jangka panjang maupun jangka pendek agar
kinerja ruas jalan ini menjadi optimal. Penyelesaian yang mampu dipertimbangkan yakni
merubah bagian Jalan Arteri-Banjir Kanal Barat Semarang.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Jalan
Transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare trans berarti seberang atau
sebelah dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi transportasi adalah
mengangkut atau membawa (sesuatu) dari suatu tempat ke tempat yang lain. Transportasi
dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau memuat benda atau
penumpang dari suatu tempat ke tempat lain (Kamaludin, 2003).
Panjang Antrian
Panjang antrian Menurut Emiliani (2003) dalam melakukan penelitian dari kondisi
antrian kendaraan, akan terlihat bahwa pengguna jalan menghentikan kendaraanya dengan
suatu jarak yang beragam dari stop line. Hingga kendaraan terakhir dari panjang antrian
diukur dimulai saat pintu lintasan, ditutup lintasan dibuka, untuk menghitung panjang
antrian adalah sebagai berikut :
NQ = ∑n/n
NQ : Jumlah antrian rata-rata (smp)
∑n : Jumlah keseluruhan kendaraan dalam antrian (smp)
N : Jumlah lintasan ditutup
METODE PENELITIAN
Flow Chart
Berikut ini merupakan skema dari metode penelitian untuk menyelesaikan
permasalahan dalam penelitian:
Lebar Jalur Lalu Lintas : 6 m, Terdiri dari dua jalur, arah barat (banjir kanal barat)
dari arah timur (arteri)
Komposisi Lalu Lintas : Terdiri dari kendaraan tak bermotor, sepeda motor, mobil
penumpang , mini bus, pick up, bus, truk 2 as, truk 3 as.
Rambu–rambu Lalu Lintas : Terdapat Palang Pintu Perlintasan Kereta Api, dan
Lampu Trafic
Kendaraan Rencana
Kendaraan rencana dikelompokan menjadi 4 kategori :
1. Kendaraan ringan, di wakili oleh mobil penumpang.
2. Kendaraan berat, diwakili oleh truk 3 As atau Bus besar atau 2 As diwakili truk semi
trailer.
3. Kendaraan bermotor, diwakili oleh sepeda motor.
4. Kendaraan tidak bermotor, diwakili oleh sepeda ontel, dan becak.
Data Arus Lalu Lintas Kendaraan Sepeda Motor dan Kendaraan tidak Bermotor pada
hari/tanggal Penelitian : Senin, 13 Juli 2020
Data Arus Lalu Lintas Kendaraan Sepeda Motor dan Kendaraan tidak Bermotor
Hari/tanggal Penelitian Jumat, 17 Juli 2020
Data Arus Lalu Lintas Kendaraan Berat dan Kendaraan Ringan Hari/tanggal Penelitian :
Minggu, 19 Juli 2020
Jumlah Kendaraan Melewati Jalan Kereta Api Kokrosono ketika Palang Perlintasan
Kereta Api Tertutup
Data Arus Lalu Lintas pada Hari/tanggal Penelitian : Senin,13 Juni 2020
Data Arus Lalu Lintas pada Hari/tanggal Penelitian : Jumat, 17 Juli 2020
Total Panjang Antrian Kendaraan pada Lajur timur dari arteri dan Lajur Barat dari
Banjir Kanal Barat Semarang di Perlintasan Jalan kereta Api di Kokrosono saat
Palang Pintu Perlintasan di Tutup. Pada Hari Senin, Jumat, dan Minggu.
Analisa Data
Analisa Kapasitas Data
C = Co x FCsp x Fcsf x FCcs
= 2900 x 1,25 x 1,00 x 1,00
= 3625 smp/jam
Jadi nilai kepadatan jalan pada kondisi sesungguhnya (exiting) adalah 3625 smp/jam.
Jadi dari Tabel 4. tersebut dari MKJI dan data lapangan ditemukan kondisi lalu lintas
tersebut dikualifikasikan dari Tabel 4.19 maka tergolong pada pelayanan E, 0,8 – 30 – 40,
lalu lintas macet, kecepatan rendah. Dengan kendaraan paling ramai pada hari senin antara
jam 6.00 - 8.00 WIB pada titik 2 sebanyak 0,9045, karena pada saat jam tersebut banyaknya
pengendara dari arah timur atau dari arah Arteri untuk bekerja, sekolah dan beraktivitas
lainnya menuju Semarang dan sekitarnya. Dan nilai paling rendah terdapat pada hari Minggu
antara jam 15.00 - 16.00 dan 17.00 - 18.00 WIB pada titik 2 sebanyak 0.2936, maka
tergolong pada pelayanan B, 0,04 – 0,24, 50 – 60, lalu lintas agak ramai, kecepatan
menurun, pada hari libur dan lalu lintas sepi
Tabel 4. Nilai Derajat Kejenuhan ketika Pintu Jalan Kereta Api di Tutup
Jadi dari Tabel 6. tersebut dari MKJI dan data lapangan ditemukan kondisi lalu lintas
tersebut dikualifikasikan dari tabel di atas maka tergolong pada pelayanan C, 0,25 – 30,54,
50 - 60, padat kendaraan, kecepatan terbatas. Dengan kendaraan paling ramai pada hari
senin, 13 Juli 2020 antara jam 6.00 - 8.00 WIB pada titik 2, karena pada saat jam tersebut
banyaknya pengendara dari arah timur atau dari arah Arteri untuk bekerja, sekolah dan
beraktivitas lainya menuju Semarang dan sekitarnya. Dan nilai paling rendah terdapat pada
hari minggu 19 Juli 2020 antara jam 15.00 - 16.00 dan 17.00 - 18.00 WIB pada POS 1 dari
arah Banjir Kanal Barat menuju ke Arteri.
Dengan rata-rata kendaraan sebanyak 398.344 smp/jam, dan tundaan akibat pintu
perlintasan kereta api Tertutup rat-rata 199.778 detik dengan panjang antrian rata-rata 21-30
m.
Analisa Perlintasan Sebidang Rel Kereta Api dan Jalan Raya Kokrosono Semarang
Arteri – Banjir Kanal Barat
Kondisi persimpangan jalan sebidang antara jalan kereta api dengan jalan raya
Kokrosono Semarang. Jalan ini merupakan salah satu akses akses jalan penghubung antara
Arteri ke Banjir Kanal Barat kondisi persimpangan jalan kereta api di Kokrosono Semarang
kurang begitu baik dengan volume kendaraan yank melintas tidak sesui dengan lebar jalan,
dan kesadaran berlalu lintas pengguna jalan bisa di katakan rendah, meskipun sudah ada
rambu lalu lintas yang terpasang (trafic light) dan palang pintu kereta api, pada jam – jam
sibuk banyak pengendara yang melanggar rambu lalu lintas. Hal tersebut juga dikarenakan
jalan di perlintasan kereta api di Kokrosono Semarang ini menjadi penghubung ke Banjir
Kanal Barat Kota Semarang, hal ini menyebabkan kepadatan lalu lintas.
Dari survey dan pembahasan data volume lalu lintas pada persimpangan jalan sebidang jalan
kereta api dengan jalan raya Kokrosono Semarang, bisa diketahui bahwa daerah tersebut
mempunyai LHR cukup tinggi, sehingga diperlukan pembahasan lebih lanjut terkait solusi
pemecahanya. Volume pertambahan kendaraan terjadi pada waktu jam-jam sibuk.
Pada analisis Terjadi tundaan dan antran yang besar pad hari senin 13 juli 2020 pukul
8.00 sepanjang 50, sedangkan menurut Reni puspita sari, Universitas Lampung, 2014 pada
analisis terjadi tundaan dan panjang antrean yang cukup besar, yakni di dapatkan nilai
tertinggi pada sekmen satu pukul 17: 50 WIB yaitu dari arah jalan simpang urep sumaharjo.
Dan menurut Sivia Indriani danwandi wijaya, Universitas Sebelas Maret 2013 pada antrean
yang terjadi pada perlintasan KA dan dan kondisi eksisting menghasilkan antran tak
terhitung/tak dapat diprediksi sehingga bila frekuensi perjalanan KA di tingkatkan maka
antran semakin panjang, pada ruas jalan citayam Depok. Dan menurut Fadli bayu Laksana
dan Eko Handoyono, universitas Muhamadiah Surakarta, 2007 hasil yang diperoleh
perlintasan tidak berpengaruh pada volume dengan nilai R = 0,081 melalui persamaan
regresi y = -564.25x+17.35x=1253.7 menurut M.zainal muktakim, Agus Sumarsono dan
Dewi handayani, Universitas Sebelas Maret, 2014 Hasil analisis yang dilakukan ialah lama
tundaan, panjang antrean dan geselerasi rata-rata yang terjadi pada jalan salametria sebesar
167.11 Detik standar deviasi 31.68637,154,56 m.
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dan analisa jumlah maka Analisa Kemacetan Jalan Raya Arteri
– Banjir Kanal Barat Terhadap Perlintasan Kereta Api di Jalan Kokrosono Semarang dapat
disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan analisis pada persimpangan jalan sebidang antara jalan Kereta Api dengan
jalan raya Arteri – Banjir kanal Barat, jalan Kokrosono Semarang. Merupakan salah satu
akses yang menghubungkan jalan Arteri – Banjir Kanal Barat Semarang, jalan raya
Kokrosono Semarang mempunyai tipe jalan 2 lajur 2 arah dengan intensitas lalu lintas
sedang. Dengan total LHR adalah 3625 smp/jam dan mayoritas kendaraan adalah sepeda
motor, mobil, bus, truck. Dengan rata-rata kendaraan 1843.7556 smp /jam. Dengan
perhitungan Tingkat nilai kejenuhan rata-rata sebesar 0,94 dimana batas maksimal 1. Jadi
jalan di perlintasan sebidang antara kereta api dan jalan raya Kokrosono Semarang. Lalu
lintasnya mulai macet, dan kecepatan mulai rendah, artinya pada ruas jalan tersebut
masih mampu menampung arus lalu lintas pada jam sibuk. Dari perhitungan
pertumbuhan kendaraan bahwa pertumbuhan dikota Semarang setiap tahun mencapai 16
persen, dan akan terus meningkat pada tahun ketahun, maka kapasitas volume lalu lintas
di jalan perlintasan kereta api untuk tahun kedepan atau 5 tahun kedepan tidak layak jika
tidak ada pembenahan jalan diperlintasan sebidang antara jalan raya Kokrosono
Semarang dengan jalan kereta api.
2. Berdasarkan hasil analisis perhitungan data, kinerja lalu lintas pada saat palang pintu
kereta api tertutup rata-rata lama waktu tundaan adalah 199.778 detik, dengan rata-rata
kendaraan yang berhenti pada saat palang pintu kereta api tertutup sebanyak 398.344
smp/jam dan panjang antrian kendaraan rata-rata 20-30 m.
SARAN
Hasil analisa data-data yang telah diperoleh dari penelitian di lapangan dan berasarkan
kesimpulan maka diperlukan upaya–upaya yang dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Membuat penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya jalan raya sebagai sarana
transpotasi, untuk tidak membuat bangunan atau melakukan proses jual beli disepanjang
ruas jalan perlintasa kereta api di Jalan Kokrosono Semarang. Dan selalu rutin untuk
petugas Satpol PP untuk menangani para PKL disepanjang jalan.
2. Menindak lanjuti rencana pembangunan pelebaran jalan tersebut untuk mengurangi
volume kemacetan lalu lintas yang melintas di jalan Kokrosono Semarang.
3. Perlunya penambahan rambu–rambu lalu lintas di beberapa titik agar pengguna
kendaraan bermotor tidak berhenti maupun parkir di bahu jalan.
4. Untuk mengurangi jumlah kepemilikan kendaran bermotor, diharapkan keterlibatan
pemerintah untuk membuat kebijakan batasan kepemilikan kendaraan bermotor.
DAFTAR PUSTAKA
Drijen Bina Marga, 2009, Prosedur Operasional Setandart Survey Lalu Lintas,Departeman
Pekerjaan Umum.
Direktorat Jendral Perhubungan Darat.2005. SK 770/KA.401/DRJD/2005/Drijen Hubdar
Pendoman Teknis Pelintasan Sebidang Antara Jalan dan Jalur Kereta Api.
Departeman Perhubungan 2000, : Higway, Capacity Manual.
Elimiani Sri Widyastuti. 2003. Hubungan Lama Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api
Terhadap Tundaan Dan Panjang Antrian Ditinjau Dari Analisis Statistik. Skripsi
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS, Sarakarta.
Fadli Bayu Laksana dan Eko Handoyono, 2007. Pengaruh Perlintasan Kereta Api Terhadap
Arus Lalu Lintas, Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Haryoputri, C.Y.F. 2005. Pengaruhnya Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Fakultas
Teknik Diponegoro
Kamaludin, Rustian.2003. Ekonomi Transportasi, Ghalia Indonesia.Indonesia.
M.Zaenal Muktakim, Agus Sumarsono dan Dewi Handayani, 2014, Pengaruh Tundaan dan
Antrian Panjang Kendaraan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Minyak Akibat
Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api, Universitas Sebelas Maret.
MKJI, 2002. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Direktorat Jendral Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Pedoman Perencanaan Perlintasan Jalan Dengan Jalur Kereta Api (No:008/PW/2004).
Reni Puspita Sari, 2016, Analisis Tundaan Akibat Penutupan Palang Pintu Kereta Api Di
Jalan Simpang Urip Sumaharjo, Universitas Lampung.
Sivia Indriyai dan Wandi Wijaya, 2013, Pengaruh Perlintasan Kereta Api Terhadap Kinerja
Jalan Raya Citayam Depok, Universitas Sebelas Maret.
Tamin, O.Z 2003. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Institut Teknologi Bandung.