Volume 2 Nomor 2
ABSTRAK
Pemanfaatan suatu lahan berpotensi membangkitkan arus lalu lintas. Jalan Temanggung Tilung yang
berada di wilayah Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya merupakan jalan dua lajur dan dua arah
tanpa median dengan panjangjalan 2,3 kilometer, lebar badan jalan enam meter, dan kondisi perkerasan
baik. Tipe guna lahan di sepanjang sisi jalan Temanggung Tilung adalah kawasan pendidikan, kawasan
permukiman, dan kawasan pertokoan.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa model karakteristik lalu lintas untuk kawasan pendidikan
adalah model Underwood sedangkan model karakteristik lalu lintas untuk kawasan permukiman dan
kawasan pertokoan adalah model Greenshields. Indek tingkat pelayanan pada kawasan pendidikan adalah
C dan E. Indek tingkat pelayanan pada kawasan permukiman adalah A. Indek tingkat pelayanan pada
kawasan pertokoan adalah B dan C.
Ditinjau terhadap kapasitas jalan, kawasan pendidikan mengurangi kapasitas jalan sebesar 86,95 persen
dari kapasitas jalan kawasan permukiman sedangkan kawasan pertokoan mengurangi kapasitas jalan
sebesar 64,83 persen dari kapasitas jalan kawasan permukiman. Ditinjau terhadap kepadatan, kawasan
pendidikan menurunkan nilai kepadatan sebesar 87 persen dari nilai kepadatan kawasan permukiman
sedangkan kawasan pertokoan menurunkan nilai kepadatan sebesar 66,67 persen dari nilai kepadatan
kawasan permukiman. Ditinjau terhadap kecepatan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga jenis
tata guna lahan. Penurunan kapasitas diakibatkan juga oleh adanya perbedaan jumlah tarikan pada setiap
kawasan.
Kata kunci: Tata guna lahan, karakteristik lalu lintas, model Greenshields, model Greenberg,
model Underwood
pengamatan berdasarkan tata guna lahan Sedangkan data sekunder berupa peta
yaitu di depan kawasan permukiman, jalan dan kondisi umum kawasan yang
kawasan pertokoan, dan kawasan pendidikan. ditinjau.
Waktu pengamatan dilakukan selama
satu hari untuk setiap interval waktu sepuluh 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menit mulai jam 06.00 WIB sampai jam
18.00 WIB untuk kawasan permukiman dan 3.1 Karakteristik Volume Lalu Lintas
kawasan pertokoan, sedangkan untuk Jalan Temanggung Tilung
kawasan pendidikan penghitungan dimulai Jumlah total volume lalu lintas pada
jam 06.00 WIB sampai jam 13.00 WIB kawasan pendidikan digambarkan ke dalam
sesuai dengan jangka waktu berlangsungnya satu grafik seperti pada Gambar 1 berikut ini
aktivitas kawasan pendidikan.
Pengaruh yang ditinjau adalah
berdasarkan jumlah tarikan perjalanan yang
meliputi banyaknya kendaraan yang datang
ke (attracted traffic) tiga titik pengamatan
berdasarkan kawasan yang ditinjau yang
diteliti per satuan waktu.
2. METODE PENELITIAN
Model umum yang digunakan untuk
merepresentasikan hubungan matematis antar
karakteristik arus lalu lintas yaitu volume,
kecepatan dan kepadatan, adalah Model Gambar 1. Pola Distribusi Lalu Lintas
Greenshields, Model Greenberg, dan Model pada Kawasan Pendidikan
Underwood.
Untuk menentukan korelasi antara Dari grafik terlihat bahwa volume lalu
peubah tidak bebas dengan peubah bebas lintas terbesar pada arah ke Timur terjadi
atau antara sesama peubah bebas digunakan dari jam 06.00 sampai jam 07.00 WIB
koefisien korelasi sebesar 461,13 smp/jam, volume lalu lintas
Pengumpulan data dilakukan dengan terbesar pada arah ke Barat terjadi dari jam
cara survei langsung di lokasi pengamatan 11.20 WIB sampai jam 12.20 WIB sebesar
untuk mendapatkan data-data kecepatan, 434,44 smp/jam, sedangkan untuk volume
jumlah kendaraan yang melintasi ruas jalan, lalu lintas total terbesar terjadi dari jam
jumlah kendaraan yang masuk ke lokasi 11.20 WIB sampai jam 12.20 WIB sebesar
pengamatan, dan data geometrik jalan. 815,46 smp/jam.
Data yang diperlukan berupa data primer Volume lalu lintas terbesar yang terjadi
yang didapatkan dari survei langsung pada pada jam 11.20 WIB sampai jam 12.20 WIB
lokasi pengamatan, yang meliputi: dapat diindikasikan karena pada kurun waktu
1. Data geometrik jalan. tersebut merupakan waktu terjadinya tarikan
2. Data jumlah tarikan lalu lintas kendaraan perjalanan menuju tempat pendidikan
yang meliputi banyaknya kendaraan sehubungan dengan berakhirnya kegiatan
yang datang (attracted traffic) ke tiga pada kedua sekolah yang ada di kawasan
titik pengamatan yang diteliti persatuan pendidikan pada waktu yang bersamaan.
waktu (menit atau jam). Hasil survei volume lalu lintas pada
3. Data arus (flow) lalu lintas. kawasan permukiman dipresentasikan dalam
4. Data kecepatan kendaraan bentuk grafik untuk mengetahui pola
distribusi dari volume lalu lintas yang terjadi
selama periode pengamatan seperti pada
Gambar 2.
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 2 No. 2 (2013) pp. 87-95
88
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Volume 2 Nomor 2
Tabel 2. Model Persamaan Hubungan Antar Karakteristik Arus Lalu Lintas pada
Kawasan Pendidikan
F–S F = 33,333.S.ln(66,492/S)
Dari Tabel 3 terlihat bahwa model persamaan dengan nilai korelasi tertinggi dan nilai
pertimbangan nilai x yang realistis diberikan oleh model Greenshields.
Model persamaan hubungan antar karakteristik arus lalu lintas pada kawasan permukiman
dengan menggunakan pendekatan model Greenshields. dimuat pada Tabel 4.
48,755
Greenshields F–D F =48,755.D – 512,671.D2
512,671 2
F–S F = 512,671.S – .S
48,755
Nilai kecepatan pada saat volume 3.6 Model Hubungan Karakteristik Lalu
maksimum adalah sebesar 24,378 km/jam, Lintas Kawasan Pertokoan
kecepatan pada kondisi arus bebas adalah Gambar 6 dan Tabel 5 memperlihatkan
48,755 km/jam, kepadatan pada saat kondisi hasil model persamaan Kecepatan (S) −
volume maksimum adalah 256,336 smp/km, Kepadatan (D) dan korelasinya, di mana y
kepadatan saat macet adalah 512,671 adalah variabel kecepatan dan x adalah
smp/km, dan nilai volume maksimum (Fc) variabel kepadatan.
adalah sebesar 6.248,82 smp/jam.
Dari Tabel 5 terlihat bahwa model persamaan dengan nilai korelasi tertinggi dan nilai
pertimbangan nilai x yang realistis diberikan oleh model Greenshields.
Model persamaan hubungan antar karakteristik arus lalu lintas kawasan pertokoan dengan
pendekatan model Greenshields dimuat pada Tabel 6.
Nilai kecepatan pada saat volume 3.7 Indeks Tingkat Pelayanan Eksisting
maksimum adalah sebesar 25,738 km/jam, Indek tingkat pelayanan eksisting (ITP)
kecepatan pada kondisi arus bebas adalah diperoleh dari pembagian volume (V) dengan
51,475 km/jam, kepadatan pada saat kondisi kapasitas maksimum (C). Nilai V didapat dari
volume maksimum adalah 85,422 smp/km, volume maksimum data eksisting, sedangkan
kepadatan saat macet adalah 170,843 nilai Csama dengan Fc.
smp/km, dan nilai volume maksimum (Fc) Tabel 7 memperlihatkan nilai indek tingkat
adalah sebesar 2.198,54 smp/jam. pelayanan eksisting untuk masing-masing
kawasan yang ditinjau.
sebesar 14,84 persen dari jumlah tarikan kawasan permukiman berada pada ITP A.
kawasan permukiman. Peningkatan jumlah Indek tingkat pelayanan pada kawasan
tarikan lalu lintas menyebabkan kapasitas pertokoan berada pada ITP B dan ITP C.
jalan menurun. Hal ini diperlihatkan pada 3. Pengaruh tata guna lahan terhadap
Tabel 9. karakteristik lalu lintas pada jalan
Temanggung Tilung yang terbesar adalah
Tabel 9. Nilai Tarikan dan Kapasitas Jalan pada penurunan nilai kapasitas jalan dan
Berdasarkan Tata Guna Lahan nilai kepadatan yang dihasilkan oleh
Tarikan Kapasitas kawasan pendidikan, disusul oleh
Tata Guna Lahan (smp/jam) (Fc) kawasan pertokoan, apabila yang
(smp/jam) digunakan sebagai standar adalah
Kawasan Pendidikan 478,01 815,36 kawasan permukiman. Di samping itu,
Kawasan 56,60 6.248,82 penurunan kapasitas juga diakibatkan
Permukiman oleh adanya perbedaan jumlah tarikan
Kawasan Pertokoan 65,00 2.198
pada setiap kawasan.
Jadi, berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa
kondisi terjadinya perubahan kapasitas jalan
juga diakibatkan oleh perbedaan jumlah
DAFTAR RUJUKAN
tarikan dari masing-masing kawasan.
Dengan demikian, pengaruh tata guna Anonim, (1990), Panduan Survai dan
lahan terhadap karakteristik lalu lintas pada Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu-
jalan Temanggung Tilung yang terbesar lintas No. 001/T/BNKT/1990, Direktorat
adalah pada penurunan nilai kapasitas jalan Jenderal Bina Marga, Direktorat
dan nilai kepadatan yang dihasilkan oleh Pembinaan Jalan Kota.
kawasan pendidikan, disusul oleh kawasan Anonim, (2004), Survai Pencacahan Lalu-
lintas Dengan Cara Manual,
pertokoan, apabila yang digunakan sebagai
Departemen Permukiman dan Prasarana
standar adalah kawasan permukiman. Di
Wilayah.
samping itu, penurunan kapasitas juga
diakibatkan oleh adanya perbedaan jumlah Djumari, (2003), Analisis Karakteristik Lalu
tarikan pada setiap kawasan. Lintas Ruas Jalan Letjen Suprapto
Surakarta, Tesis, Program Pasca
4. KESIMPULAN Sarjana, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Dari seluruh proses pengamatan, Indrajaya, Yupiter, (2002), Pengaruh
perhitungan dan analisis terhadap Penyempitan Jalan Terhadap
karakteristik arus lalu lintas kawasan Karakteristik Lalu Lintas (Studi Kasus
pendidikan, kawasan permukiman, dan Pada Ruas Jalan Kota Demak-Kudus
kawasan pertokoan Jalan Temanggung Tilung Road, Km. 5), Tesis, Program Pasca
Palangka Raya, dapat diambil kesimpulan Sarjana, Universitas Diponegoro,
sebagai berikut: Semarang.
1. Model persamaan hubungan antar Khisty, Jotin (2003), Dasar-dasar Rekayasa
karakteristik arus lalu lintas yang terpilih Transportasi Jilid 1, Penerbit Erlangga,
untuk kawasan pendidikan adalah model Jakarta.
Underwood. Model persamaan hubungan Radam, Iphan F., (2008), Bahan Ajar
antar karakteristik arus lalu lintas yang Rekayasa Lalu Lintas, Universitas
terpilih untuk kawasan permukiman dan Lambung Mangkurat Press, Banjarmasin.
pertokoan adalah model Greenshields.
Tamin, O.Z., (2000), Perencanaan dan
2. Indek tingkat pelayanan pada kawasan
Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua,
pendidikan berada pada kategori ITP C
Penerbit ITB, Bandung
dan ITP E. Indek tingkat pelayanan pada
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 2 No. 2 (2013) pp. 87-95
95
ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS BERDASARKAN TATA GUNA LAHAN (STUDI KASUS RUAS JALAN
TEMANGGUNG TILUNG PALANGKARAYA)
Murniati, Iphan Fitrian Radam Dan Muhammad Arsyad