NAMA MAHASISWA
NIM
JURUSAN
DOSEN PEMBIMBING
: MUHAMMAD RIZAL
: H1A109060
: TEKNIK SIPIL, FTSP-UNLAM
: Ir. ROSEHAN ANWAR, MT
Abstrak
Analisa Tingkat Pelayanan Jalan akibat pergerakkan kegiatan masyarakat yakni
Pasar Kalindo sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil berupa kemampuan ruas
jalan tersebut untuk menampung volume lalu lintas, sehingga apakah kegiatan Pasar
Kalindo tersebut mempengaruhi fungsi ruas jalan tersebut.
Tiga model pendekatan lalu lintas melalui model Greenshields, Greenberg,
Underwood dan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 memberikan pedoman
untuk mendapatkan Tingkat Pelayanan Jalan dari suatu ruas jalan.
Dari hasil penelitian di Jalan Belitung Darat, kota Banjarmasin, KalimantanSelatan. Dengan menggunakan 3 permodelan yaitu Greenshields, Greenberg, Underwood
dan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, pada hari Sabtu, 12 Oktober
2013 didapatkan ITP maksimum D, yaitu arus mendekati tidak stabil, kecepatan perjalanan
rata-rata 25 Km dengan perbandingan nilai volume (F) dan kapasitas (C) sebesar 0.9.
sedangkan pada hari Minggu, 13 Oktober 2013 didapatkan ITP maksimum E, yaitu arus lalu
lintas nya tidak stabil dengan tundaan yang tidak dapat di tolerir, kecepatan perjalanan ratarata sekitar 25 Km/Jam dengan perbandingan volume (F) dan kapasitas (C) sebesar 1,0
Kata Kunci: Greenshields, Greenberg, Underwood, MKJI 1997.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seperti diketahui bahwa sekarang
ini banyak sekali alat transportasi yang
dapat digunakan, namun alat transportasi
daratlah yang banyak dan sering
digunakan oleh pemakainya. Sekarang ini
pengaturan lalu lintas tidak hanya terbatas
pada arus lalu lintas saja, tetapi juga
dirasakan perlu diketahui hubungan dan
akibat dari adanya fasilitas-fasilitas
transportasi pada keadaan lingkungan
sekitarmya, sehingga akan sesuai dengan
apa yang diingini. Manajemen lalu lintas
harus dilihat sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari teknik transportasi
dimana jaringan jalan raya merupakan
suatu bagian dari sistem transportasi
secara keseluruhan.
Transportasi merupakan sarana
yang penting untuk menunjang semua
aktivitas. Transportasi yang semakin padat
menyebabkan sering timbulnya
kemacetan pada ruas-ruas jalan dan
berpengaruh terhadap hambatan samping
yang terjadi pada ruas jalan yang akan
mengakibatkan kapasitas dan tingkat
pelayanan jalan menjadi berkurang.
Tidak seimbangnya antara tingkat
pelayanan prasarana dengan kebutuhan
khususnya pada kawasan pasar KalindoBelitung di Banjarmasin merupakan salah
satu permasalahan yang sering
menyebabkan terjadinya kemacetan di
kawasan tersebut. Pemicu seringnya
terjadi kemacetan arus lalu lintas yaitu
pada jam-jam tertentu yang disebabkan
oleh berjalannya kegiatan masyarakat
yakni pasar Kalindo pada pagi hari yang
menimbulkan banyaknya terjadi hambatan
pada ruas jalan tersebut.
Perumusan Masalah
Rumusan permasalahan adalah
sebagai berikut: Seberapa besar Tingkat
pelayanan jalan Belitung Darat, pada saat
jam-jam sibuk masyarakat setempat
dengan menggunakan metode 3 model
(Greenshield, Greenberg, dan
Underwood) dan menggunakan metode
MKJI 1997 di jalan Belitung Darat,
Banjarmasin.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Tingkat pelayanan jalan
Belitung Darat, Banjarmasin pada segmen
a. Kendaraan(MC)
Sepeda Motor dan yang sejenisnya
b. Kendaraan Ringan (LV)
Yang termasuk bagian kendaraan
ringan adalah mobil penumpang,
minibus, Pick Up, truck kecil dan jeep).
c. Kendaraan Berat (HV)
Yang termasuk bagian kendaraan berat
adalah kendaraar alat berat, semua
jenis truk, dan Bus.
a. Volume
Volume lalu lintas adalah jumlah
kendaraan yang melewati suatu titik pada
segmen jalan dalam interval waktu
tertentu yang dinyatakan dalam kendaraan
per satuan waktu. Satuannya adalah
kendaraan/jam atau kendaraan/hari.
F = 1 / h..........................(2.1)
dimana :
F = Arus lalu lintas
h = waktu antara (time headway)
b. Kepadatan
Kepadatan diartikan sebagai jumlah
kendaraan yang ada pada satu ruas jalan
raya atau lajur biasanya dinyatakan dalam
rata rata jumlah kendaraan persatuan
panjang jalan. Kepadatan sukar diukur
secara langsung tetapi dapat dihitung dari
kecepatan dan volume dengan : Volume /
Kecepatan atau,
D = n / l atau D = 1 / s .................(2.2)
Dimana :
D
=kepadatan lalu lintas (kend/km)
n
=jumlah kendaraan pada lintasan
l
=panjang lintasan (km)
s
=Jarak antara (space headway)
C. Kecepatan
Kecepatan menggambarkan tingkat
pergerakan kendaraan yang dinyatakan
dalam jarak tempuh persatuan waktu atau
nilai perubahan jarak terhadap waktu.
Satuannya adalah kilometer/jam,
meter/detik.
Arus dan Komposisi Lalu Lintas
Adapun pembagiannya sebagai
berikut:
S Sf
Sf
.D
Dj .............................. (2.6)
Dimana :
S = kecepatan rata-rata ruang
(km/jam)
Sf= kecepatan pada kondisi arus
bebas (km/jam)
Dj= kepadatan saat macet (smp/jam)
mensubtitusikan persamaan (2.4)
ke persamaan (2.6) sehingga
didapat :
F Sf .D
Sf 2
.D
Dj
.................... (2.7)
F Dj .S
Dj 2
.S
Sf
..................... (2.8)
masing-masing hubungan
persamaan (2.7) dan (2.8) sehingga
didapat persamaan sebagai berikut:
Fc Dj .
Sf
4 .................................. (2.9)
Dimana
Fc = volume maksimum (smp/jam)
2. Model Greenberg dapat dijabarkan
sebagai berikut (McShane & Roes,
1990):
S Sc. ln
Dj
D ............................... (2.10)
Dimana:
3
F Sc.D. ln
Dj
D .......................... (2.11)
F S .Dj . exp
S
Sc ...................... (2.12)
Fc
Dj .Sc
e ................................. (2.13)
Dimana :
e = exp (1)
3. Model Underwood dengan bentuk
persamaan sebagai berikut:
S Sf . exp
D
Dc ........................... (2.14)
Dimana :
Sf = kecepatan pada kondisi arus
bebas (km/jam)
Dj= kepadatan pada saat volume
maksimum (smp/jam)
hubungan persamaan volume
dengan kepadatan sebagai berikut:
F D.Sf . exp
D
Dc ....................... (2.14)
F S .Dc. ln
C=CoxFCwxFCspxFCsfxFCcs (2.17)
Dimana:
C = Kapasitas jalan (smp/jalan)
Co = Kapasitas dasar untuk kondisi ideal
(smp/jalan)
Fcw = Faktor penyesuain terhadap lebar
jalur lalu lintas
FCsp= Faktor penyesuain terhadap
distribusi arah
FCsf= Faktor penyesuain terhadap
gangguan samping
FCs = Faktor penyesuain terhadap
ukuran kota
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS)
diidentifikasi sebagai rasio arus terhadap
kapasitas, digunakan sebagai faktor
utama dalam penentuan tingkat kinerja.
Secara umum dapat dirumuskan
sebagai berikut :
DS=Q/C (2.18)
Dimana:
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Arus Lalu Lintas
S = Kecepatan
Tingkat Pelayanan
Untuk
mengukur
kualitas
pelayanan dari ruas jalan dengan
menggunakan tingkat pelayanan, meliputi:
1. Kecepatan
2. Volume dibandingkan dengan
Kapasitas
Tabel 2.1 Indeks Tingkat Pelayanan
(ITP) pada Jalan Arteri dan Kolektor
Sekunder
Sf
S ............................ (2.15)
Fc
Dc.Sf
e ................................. (2.16)
Dimana
e = exp (1)
Kapasitas Jalan
Kapasitas jalan didefinisikan
sebagai arus maksimum memalui suatu
titik di jalan yang dapat dipertahankan
persatuan jam pada kondisi tertentu.
Persamaan dasar yang digunakan oleh
Metode MKJI 1997 untuk menentukan
kapasitas adalah sebagai berikut:
METODOLOGI
Studi Pustaka
Studi pustaka pustaka dilakukan
dengan mempelajari literatur yang
menunjang masalah-masalah yang akan
4
Pengolahan Data
5
Pengumpulan Data
Data yang telah dikumpulkan
adalah data primer yaitu, Traffic counting
yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 12
Oktober 2013 dan Minggu tanggal 13
Oktober 2013 dalam 12 jam pengamatan
yaitu dari pukul 07.00 - 19.00 Wita,
meliputi data volume lalu lintas dengan
panjang segmen 200 meter.
Tabel 4.1 Data Arus dan Kecepatan Jalan
A.Yani Km 37 arah MartapuraBanjarbaru
Rabu, 9 Oktober 2013
1102,26
37,46
Sehingga: D =
= 29,42 smp/Km
2.18.
Contoh perhitungan diambil salah
satu sampel volume kendaraan pada hari
Rabu pada jam 07.00-08.00 adalah
sebagai berikut:
DS = 1507,10 / 2791,80
= 0.54
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Derajat
Kejenuhan
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan di definisikan
sebagai rasio arus terhadap kapasitas,
digunakan sebagai faktor utama dalam
8
11