Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DI DEPAN PASAR KALINDO

JALAN BELITUNG DARAT,


BANJARMASIN-KALIMANTAN SELATAN.

NAMA MAHASISWA
NIM
JURUSAN
DOSEN PEMBIMBING

: MUHAMMAD RIZAL
: H1A109060
: TEKNIK SIPIL, FTSP-UNLAM
: Ir. ROSEHAN ANWAR, MT

Abstrak
Analisa Tingkat Pelayanan Jalan akibat pergerakkan kegiatan masyarakat yakni
Pasar Kalindo sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil berupa kemampuan ruas
jalan tersebut untuk menampung volume lalu lintas, sehingga apakah kegiatan Pasar
Kalindo tersebut mempengaruhi fungsi ruas jalan tersebut.
Tiga model pendekatan lalu lintas melalui model Greenshields, Greenberg,
Underwood dan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 memberikan pedoman
untuk mendapatkan Tingkat Pelayanan Jalan dari suatu ruas jalan.
Dari hasil penelitian di Jalan Belitung Darat, kota Banjarmasin, KalimantanSelatan. Dengan menggunakan 3 permodelan yaitu Greenshields, Greenberg, Underwood
dan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, pada hari Sabtu, 12 Oktober
2013 didapatkan ITP maksimum D, yaitu arus mendekati tidak stabil, kecepatan perjalanan
rata-rata 25 Km dengan perbandingan nilai volume (F) dan kapasitas (C) sebesar 0.9.
sedangkan pada hari Minggu, 13 Oktober 2013 didapatkan ITP maksimum E, yaitu arus lalu
lintas nya tidak stabil dengan tundaan yang tidak dapat di tolerir, kecepatan perjalanan ratarata sekitar 25 Km/Jam dengan perbandingan volume (F) dan kapasitas (C) sebesar 1,0
Kata Kunci: Greenshields, Greenberg, Underwood, MKJI 1997.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seperti diketahui bahwa sekarang
ini banyak sekali alat transportasi yang
dapat digunakan, namun alat transportasi
daratlah yang banyak dan sering
digunakan oleh pemakainya. Sekarang ini
pengaturan lalu lintas tidak hanya terbatas
pada arus lalu lintas saja, tetapi juga
dirasakan perlu diketahui hubungan dan
akibat dari adanya fasilitas-fasilitas
transportasi pada keadaan lingkungan
sekitarmya, sehingga akan sesuai dengan
apa yang diingini. Manajemen lalu lintas
harus dilihat sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari teknik transportasi
dimana jaringan jalan raya merupakan
suatu bagian dari sistem transportasi
secara keseluruhan.
Transportasi merupakan sarana
yang penting untuk menunjang semua
aktivitas. Transportasi yang semakin padat
menyebabkan sering timbulnya
kemacetan pada ruas-ruas jalan dan
berpengaruh terhadap hambatan samping
yang terjadi pada ruas jalan yang akan
mengakibatkan kapasitas dan tingkat
pelayanan jalan menjadi berkurang.
Tidak seimbangnya antara tingkat
pelayanan prasarana dengan kebutuhan
khususnya pada kawasan pasar KalindoBelitung di Banjarmasin merupakan salah
satu permasalahan yang sering
menyebabkan terjadinya kemacetan di
kawasan tersebut. Pemicu seringnya
terjadi kemacetan arus lalu lintas yaitu
pada jam-jam tertentu yang disebabkan
oleh berjalannya kegiatan masyarakat
yakni pasar Kalindo pada pagi hari yang
menimbulkan banyaknya terjadi hambatan
pada ruas jalan tersebut.
Perumusan Masalah
Rumusan permasalahan adalah
sebagai berikut: Seberapa besar Tingkat
pelayanan jalan Belitung Darat, pada saat
jam-jam sibuk masyarakat setempat
dengan menggunakan metode 3 model
(Greenshield, Greenberg, dan
Underwood) dan menggunakan metode
MKJI 1997 di jalan Belitung Darat,
Banjarmasin.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Tingkat pelayanan jalan
Belitung Darat, Banjarmasin pada segmen

jalan di depan Pasar Kalindo dengan


menggunakan metode Greenshield,
Greenberg dan Underwood di bandingkan
dengan Tingkat Pelayanan Jalan yang
menggunakan metode MKJI 1997.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari
perencanaan ini sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada jalan Belitung
darat, Banjarmasin, di depan Pasar
Kalindo (pada saat jam-jam sibuk
aktifitas masyarakat setempat).
2. Perhitungan Tingkat Pelayanan Jalan
dilakukan dengan menggunakan
metode Greenshield, Greenberg dan
Underwood serta Metode MKJI 1997.
3. Survey penelitian dilakukan dengan
panjang segmen 200m, untuk semua
metode.
4. Survey lalu lintas metode
Greenshields, Greenberg, dan
Underwood diambil selama 12 jam
(07.00-19.00). Sedangkan metode
MKJI 1997 diambil pada jam sibuk: pagi
(07.00-08.00), siang (12.00-14.00) dan
sore (17.00-19.00) ditambah dengan
survey hambatan samping.
Manfaat Perencanaan
Adapun manfaat yang dapat
diambil dari penelitian tugas akhir ini
adalah, sebagai berikut :
1. Menginformasikan kondisi tingkat
pelayanan jalan Belitung Darat,
Banjarmasin di depan Pasar Kalindo.
2. Sebagai bahan atau referensi untuk
kebijakan pemerintah kota Banjarmasin
untuk bahan referensi dalam
perencanaan transportasi kota.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah berada
di jalan Belitung Darat, Banjarmasin
tepatnya di depan Pasar Kalindo.
TINJAUAN PUSTAKA
Umum
Jalan merupakan sarana
tranportasi darat yang berperan penting
dalam pengembangan potensi suatau
wilayah, sehngga mencapai tingkat
perkembangan yang merata bagi semua
wilayah.
Karakteristik Arus Lalu Lintas
2

Karakteristik arus lalu lintas pada


suatu area menarik untuk diteliti dan
dianalisa, dimana hasil yang diperoleh
dapat mempresentasikan kondisi dari ruas
jalan yang ada. Dalam hal ini dikenal ada
3 parameter yang utama yaitu:
a. Arus (volume) lalu lintas
b. Kepadatan (densitas) lalu lintas
c. Kecepatan (speed) lalu lintas

a. Kendaraan(MC)
Sepeda Motor dan yang sejenisnya
b. Kendaraan Ringan (LV)
Yang termasuk bagian kendaraan
ringan adalah mobil penumpang,
minibus, Pick Up, truck kecil dan jeep).
c. Kendaraan Berat (HV)
Yang termasuk bagian kendaraan berat
adalah kendaraar alat berat, semua
jenis truk, dan Bus.

a. Volume
Volume lalu lintas adalah jumlah
kendaraan yang melewati suatu titik pada
segmen jalan dalam interval waktu
tertentu yang dinyatakan dalam kendaraan
per satuan waktu. Satuannya adalah
kendaraan/jam atau kendaraan/hari.

F = 1 / h..........................(2.1)
dimana :
F = Arus lalu lintas
h = waktu antara (time headway)
b. Kepadatan
Kepadatan diartikan sebagai jumlah
kendaraan yang ada pada satu ruas jalan
raya atau lajur biasanya dinyatakan dalam
rata rata jumlah kendaraan persatuan
panjang jalan. Kepadatan sukar diukur
secara langsung tetapi dapat dihitung dari
kecepatan dan volume dengan : Volume /
Kecepatan atau,
D = n / l atau D = 1 / s .................(2.2)
Dimana :
D
=kepadatan lalu lintas (kend/km)
n
=jumlah kendaraan pada lintasan
l
=panjang lintasan (km)
s
=Jarak antara (space headway)
C. Kecepatan
Kecepatan menggambarkan tingkat
pergerakan kendaraan yang dinyatakan
dalam jarak tempuh persatuan waktu atau
nilai perubahan jarak terhadap waktu.
Satuannya adalah kilometer/jam,
meter/detik.
Arus dan Komposisi Lalu Lintas
Adapun pembagiannya sebagai
berikut:

Model Hubungan Karakteristik Arus


Lalu Lintas
Model yang umum digunakan
untuk menggambarkan hubungan antar
karakteristik arus lalu lintas yaitu volume,
kecepatan, dan kepadatan adalah:
1. Model Greenshields dapat dijabarkan
sebagai berikut (McShane & Roes,
1990):

S Sf

Sf
.D
Dj .............................. (2.6)

Dimana :
S = kecepatan rata-rata ruang
(km/jam)
Sf= kecepatan pada kondisi arus
bebas (km/jam)
Dj= kepadatan saat macet (smp/jam)
mensubtitusikan persamaan (2.4)
ke persamaan (2.6) sehingga
didapat :

F Sf .D

Sf 2
.D
Dj
.................... (2.7)

Bila D = F/S, maka berdasarkan


persamaan (2.6) didapat hubungan
volume dan kecepatan sebagai berikut:

F Dj .S

Dj 2
.S
Sf
..................... (2.8)

masing-masing hubungan
persamaan (2.7) dan (2.8) sehingga
didapat persamaan sebagai berikut:

Fc Dj .

Sf
4 .................................. (2.9)

Dimana
Fc = volume maksimum (smp/jam)
2. Model Greenberg dapat dijabarkan
sebagai berikut (McShane & Roes,
1990):

S Sc. ln

Dj
D ............................... (2.10)

Dimana:
3

Sc = kecepatan pada saat volume


maksimum (km/jam)
Dj = kepadatan saat macet (smp/jam)
hubungan antara volume
dengan kepadatan sebagai berikut :

F Sc.D. ln

Dj
D .......................... (2.11)

hubungan antara volume


dengan kecepatan diperoleh
persamaan :

F S .Dj . exp

S
Sc ...................... (2.12)

hubungan persamaan (2.11) dan


(2.12) sehingga didapat persamaan
sebagai berikut :

Fc

Dj .Sc
e ................................. (2.13)

Dimana :
e = exp (1)
3. Model Underwood dengan bentuk
persamaan sebagai berikut:

S Sf . exp

D
Dc ........................... (2.14)

Dimana :
Sf = kecepatan pada kondisi arus
bebas (km/jam)
Dj= kepadatan pada saat volume
maksimum (smp/jam)
hubungan persamaan volume
dengan kepadatan sebagai berikut:

F D.Sf . exp

D
Dc ....................... (2.14)

hubungan persamaan volume


dengan kecepatan sebagai berikut:

F S .Dc. ln

C=CoxFCwxFCspxFCsfxFCcs (2.17)
Dimana:
C = Kapasitas jalan (smp/jalan)
Co = Kapasitas dasar untuk kondisi ideal
(smp/jalan)
Fcw = Faktor penyesuain terhadap lebar
jalur lalu lintas
FCsp= Faktor penyesuain terhadap
distribusi arah
FCsf= Faktor penyesuain terhadap
gangguan samping
FCs = Faktor penyesuain terhadap
ukuran kota
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS)
diidentifikasi sebagai rasio arus terhadap
kapasitas, digunakan sebagai faktor
utama dalam penentuan tingkat kinerja.
Secara umum dapat dirumuskan
sebagai berikut :
DS=Q/C (2.18)
Dimana:
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Arus Lalu Lintas
S = Kecepatan
Tingkat Pelayanan
Untuk
mengukur
kualitas
pelayanan dari ruas jalan dengan
menggunakan tingkat pelayanan, meliputi:
1. Kecepatan
2. Volume dibandingkan dengan
Kapasitas
Tabel 2.1 Indeks Tingkat Pelayanan
(ITP) pada Jalan Arteri dan Kolektor
Sekunder

Sf
S ............................ (2.15)

hubungan persamaan (2.14)


dan (2.15) sehingga didapat
persamaan sebagai berikut :

Fc

Dc.Sf
e ................................. (2.16)

Dimana
e = exp (1)
Kapasitas Jalan
Kapasitas jalan didefinisikan
sebagai arus maksimum memalui suatu
titik di jalan yang dapat dipertahankan
persatuan jam pada kondisi tertentu.
Persamaan dasar yang digunakan oleh
Metode MKJI 1997 untuk menentukan
kapasitas adalah sebagai berikut:

METODOLOGI
Studi Pustaka
Studi pustaka pustaka dilakukan
dengan mempelajari literatur yang
menunjang masalah-masalah yang akan
4

dibahas dan sebagai acuan penelitian,


serta mengidentivikasi variabel. Variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian
adalah:
1. Arus lalu lintas
2. Komposisi kendaraan yang membebani
lalu lintas
3. Hambatan samping
4. Jarak dan waktu tempuh
5. Kecepatan
Survey Pendahuluan

Merupakan survey awal yang


dilakukan di lapangan untuk
menentukan teknis pengambilan data.
Dari pengamatan di lapangan akan
diperoleh keterangan-keterangan
secara fakta, baik tentang jumlah
kendaraan yang membebani lalu
lintas, maupun kecepatan untuk
menempuh jarak yang telah ditentukan
pada ruas jalan yang ditinjau.
Pengambilan Data
Pengambilan data terdiri dari dua
tahap, primer dan skunder, adapun
langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data Primer merupakan pengambilan
data profil jalan dan lingkungan di jalan
Belitung Darat, Banjarmasin, di depan
Pasar Kalindo dilakukan Selama 2
hari. Data yang diambil berupa volume
lalu lintas,hambatan samping, serta
data kecepatan. Adapun data yang
diambil untuk data primer adalah
sebagai berikut:
a. Pengambilan data profil jalan
23
b. Volume lalu lintas
c. Data kecepatan perjalanan.
d. Hambatan Samping
e. Data Sekunder
2. Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh dengan studi
literatur atau hasil penelitian sejenis
dan meminta data pada badan atau
instansi terkait dan mencari data dari
internet. Data ini sifatnya memberikan
gambaran umum daerah penelitian,
seperti data Geografis, jumlah
penduduk, dan informasi lain yang
berhubungan dengan kelengkapan
penelitian ini.

Untuk memproses data yang


didapat dari data survey yang ada,
kemudian data yang didapat tadi di input
kedalam program Excel serta melakukan
pemilahan data untuk mendapatkan
komposisi kendaraan yang menggunakan
ruas jalan yang ditinjau serta
kecepatannya kendaraannya.
Analisa Data
Data yang telah didapat kemudian
dianalisa untuk mendapatkan tingkat
pelayanannya (Level of Service) dengan
pendekatan 3 model (Greenshields,
Greenberg, Underwood) dan MKJI 1997.
Dengan membandingkan
pendekatan 3 model (Greenshields,
Greenberg, Underwood) dan MKJI 1997,
diharapkan akan mendapatkan kondisi
tingkat pelayanan jalan Belitung Darat di
depan Pasar Kalindo, Banjarmasin pada
saat jam-jam berlangsungnya aktifitas
masyarakat setempat. Untuk selanjutnya
kegiatan dari penelitian ini dituangkan
dalam bagan alir penelitian sebagai
berikut:

Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian


Gabungan

Pengolahan Data
5

Pengumpulan Data
Data yang telah dikumpulkan
adalah data primer yaitu, Traffic counting
yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 12
Oktober 2013 dan Minggu tanggal 13
Oktober 2013 dalam 12 jam pengamatan
yaitu dari pukul 07.00 - 19.00 Wita,
meliputi data volume lalu lintas dengan
panjang segmen 200 meter.
Tabel 4.1 Data Arus dan Kecepatan Jalan
A.Yani Km 37 arah MartapuraBanjarbaru
Rabu, 9 Oktober 2013

Gambar 3.3 Bagan Alir Penelitian dengan


Metode Greenshields, Greenberg, dan
Underwood.

Gambar 3.4 Bagan Alir Penelitian Metode


Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
1997.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Lalu Lintas


Data-data yang didapat adalah
sebagai berikut:
1. Geometrik Jalan
Dari hasil pengukuran
melintang profil jalan didapat kan data
bahwa segmen jalan yang ditinjau
mempunyai data sebagai berikut:
a. Segmen jalan yang diteliti
mempunyai dua lajur dan setiap
lajurnya mempunyai lebar efektif 3.5
meter.
b. Lebar bahu jalan sekitar 1,5 meter.
c. Gambar melintang dari segmen jalan

Gambar 4.1. Potongan Melintang Ruas


Jalan Belitung Darat, Banjarmasin
2. Data Volume lalu lintas dan
kecepatannya
Pada survei lalu lintas dilakukan
pengumpulan data arus dan kecepatan
lalu lintas selama dua hari yaitu pada
tanggal, Sabtu 12 Oktober 2013 dan
Minggu 13 Oktober 2013
3. Hasil Analisa Menggunakan Model
Greenshield, Greenberg dan
Underwood
Hasil Analisa Menggunakan Model
Greenshield, Greenberg dan
Underwood
Pada hari Sabtu 12 Oktober 2013
volume maksimum terdapat pada jam
08.00-09.10 dengan besar volume
sebesar 1243,51 smp/Jam dan volume
pada hari Minggu 13 Oktober 2013 volume
maksimum terdapat pada jam 07.1008.10 dengan besar volume sebesar
1055,77 SMP/Jam.
6

Pada hari Sabtu 12 Oktober 2013


kecepatan maksimum terdapat pada jam
15.30-16.30 dengan besar kecepatan
sebesar 51,25 Km/Jam. Sedangkan
kecepatan pada hari Minggu 13 Oktober
2013 kecepatan maksimum terdapat pada
jam 14.00-15.00 dengan besar kecepatan
sebesar 47,65 Km/Jam.
Contoh perhitungan untuk jalan
Belitung Darat, Banjarmasin diambil
sampel pada jam 07.00 - 08.00, pada
survey penelitian Sabtu, 12 Oktober 2013
didapat kan data sebagai berikut:
Pada jam 07.00 08.00 didapat nilai:
S = 37,46 Km/jam
V = 1102,26 smp/Jam

1102,26
37,46
Sehingga: D =

= 29,42 smp/Km

Data dianalisis untuk mendapatkan


nilai parameter dari ketiga model
Greenshield, Greenberg dan
Underwood dengan pertimbangan
korelasi yang dihasilkan oleh hubungan
kepadatan (D) dan kecepatan (S)

Contoh perhitungan hari Minggu 13


Oktober 2013 menggunakan model
Greenberg dengan persamaan 2.11:
y= -17.3ln(x) + 92,11
y= S dan x= D
b= -Sc=17,3
a= Sc ln (Dj) =92,11
maka Dj= exp(92,11/17,3)
Dj= 205,260 smp/jam
Tabel 4.6 Model Persamaan Karakteristik
Lalu Lintas Greenberg
Hubungan
Model Persamaan
SD
S = -17,3Ln +92,11
FD
F = 17,3.D.ln(92,11/D)
FS
F = 92,11.S.exp(-S/17,3)

Hasil Analisa Menggunakan Metode


Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI)
Hasil analisis data volume lalu
lintas selama 2 hari dan pada jam sibuk
yaitu pada jam sibuk pagi hari (jam 07.00 jam 9.00), jam sibuk siang hari (jam 12.00
jam 14.00), jam sibuk sore hari (jam
17.00-jam 19.00).
Tabel 4.8 Data Hasil Perhitungan Bobot
Hambatan Samping Rabu, 9 Oktober dan
Kamis 10 Oktober 2013

Gambar 4.5 Hubungan antara kecepatan


(S) dengan kepadatan (D) pada Jl.
Belitung Darat, 12 Oktober 2013

Gambar 4.7 Hubungan antara kecepatan


(S) dengan kepadatan (D) pada
Jl.Belitung Darat, Minggu, 13 Oktober
2013.

Analisa Perhitungan Kapasitas


Jalan diasumsikan dengan satu
arah dan perhitungan kapasitas digunakan
7

persamaan 2.17, hasil perhitungannya


adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kapasitas dasar (CO)
Berdasarkan tabel 2.5 untuk jalan
untuk 2 lajur 1 arah adalah sebagai
berikut
CO= 1650 X 2 = 3300smp/jam
2. Faktor penyesuaian (FCW) akibat jalur
lalu lintas
Berdasarkan tabel dari tabel 2.6 untuk
jalan satu arah FCW adalah sebesar 1
untuk lebar perlajur sebesar 3,5 meter
3. kapasitas untuk pemisah arah (FCSP)
Kapasitas untuk pemisah arah jalan
empat jalur terbagi atau jalan satu arah,
faktor penyesuaian adalah 1 (tidak ada
pemisah jalur) dari tabel 2.9
4. Faktor Penyesuaian Kapasitas (FCsf)
Untuk kondisi jalan 2/2 UD atau jalan
satu arah tak terbagi didapatkan nilai
dari FCsf pada tabel 2.7.
5. Faktor penyesuaian kapasitas untuk
ukuran kota (FCcs), Jumlah penduduk
kota Martapura berjumlah sekitar
516.663 jiwa, berdasarkan tabel 2.8
maka didapat nilai FCcs sebesar 0.94.
Contoh perhitungan:
Diambil sampel dari data survey
Hari Rabu, 9 Oktober 2013 pada jam
07.00-08.00 adalah sebagai berikut:
C=(2.1650)X1X1X 0,9 (hambatan samping
kelas L)X0,94= 2791.80 smp/Jam
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Kapasitas
MKJI 1997

penentuan tingkat kinerja ruas jalan yang


telah di teliti. Dan digunakan persamaan

2.18.
Contoh perhitungan diambil salah
satu sampel volume kendaraan pada hari
Rabu pada jam 07.00-08.00 adalah
sebagai berikut:
DS = 1507,10 / 2791,80
= 0.54
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Derajat
Kejenuhan

Indeks Tingkat Pelayanan


Dari perhitungan didapatkan nilai
DS, sehingga kita bisa mendapatkan nilai
tingkat dari 3 model Greenshield,
Greeenberg, dan Underwood dan juga
dengan MKJI 1997.
1. Indeks Pelayanan Dari Model
Greenberg
Untuk menentukan indeks
tingkat pelayanan jalan maka
digunakan tabel 2.11 dimana pada
tabel itu menggunakan parameter
kecepatan (S) dan derajat Kejenuhan
(DS) atau perbandingan volume (V)
dengan kapasitas (C),
Tabel 4.11 Indeks Tingkat Pelayanan
Model Greenberg

Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan di definisikan
sebagai rasio arus terhadap kapasitas,
digunakan sebagai faktor utama dalam
8

Indeks Tingkat Pelayanan (ITP)


pada Jalan A.Yani Km 37 hari Rabu, 9
Oktober 2013 mempunyai tingkat
pelayanan maksimum D yaitu, arus
mendekati tidak stabil, kecepatan
perjalanan rata-rata 25 Km dengan
perbandingan nilai volume (V) dan
kapasitas (C) sebesar 0.9.
Sedangkan untuk penelitian
Kamis,10 Oktober 2013 mempunyai
tingkat pelayanan maksimum dengan
tingkat C, yaitu arus yang stabil,
kecepatan perjalanan rata-rata 30 KM
dengan perbandingan nilai volume (V)
dan kapasitas (C) sebesar 0.8.
2. Indeks Pelayanan Dari Metode Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
Indeks tingkat pelayanan
eksisting setiap ruas jalan yang ditinjau
didapat dari pembagian volume (V)
yang terjadi terhadap kapasitas
maksimum (C). Survei ini dilakukan
selama 2 hari, dan selama sehari dibagi
menjadi 3 jam sibuk pagi siang dan
sore hari
Tabel 4.12 Indeks Tingkat Pelayanan

Dari hasil diatas berdasarkan


dari peraturan Menhub. No 14 tahun
2006 Indeks Tingkat Pelayanan (ITP)
pada Jalan Arteri dan Kolektor
Sekunder dengan karakteristik data
pada Jl. A.Yani km 37 pada hari Rabu,
9 Oktober 2013 mempunyai tingkat
Pelayanan maksimum sebesar:
a. Jam sibuk pagi hari pukul 07.0009.00 mempunyai tingkat pelayanan
B.
b. Jam sibuk siang hari 12.00-14.00
mempunyai tingkat pelayanan C.

c. Jam Sibuk Sore Hari pukul 17.0019.00 mempunyai tingkat pelayanan


B.
Sedangkan untuk hari kedua
survey Kamis, 10 Oktober 2013
didapatkan tingkat pelayanan
maksimum pada jam sibuk adalah
sebagai berikut:
a. Jam sibuk pagi hari 07.00-09.00
mempunyai tingkat pelayanan B.
b. Jam sibuk siang hari 12.00-14.00
mempunyai tingkat pelayanan C.
c. Jam sibuk sore hari 17.00-19.00
mempunyai tingkat pelayanan B.
Analisa Hasil
Dari 3 permodelan Greenshields,
Greenberg dan Underwood didapatkan
bahwa hubungan antara kecepatan (S)
dan kepadatan (D) memperlihatkan
bahwa kecepatan tinggi pada saaat
kecepatan rendah tinggi pada saat
kepadatan rendah dan apabila kepadatan
cenderung meningkat maka kecepatan
akan berkurang sedikit demi sedikit dan
akan konstan sampai mencapai
kepadatan saat macet.
Berdasarkan dari hasil analisa data
yang diperoleh untuk hari Rabu, Oktober
2013 didapatkan model Greeenberg
dengan persamaan y= -28.0 ln(x) + 142.1,
dan nilai r=0.901 didapatkan saat volume
maksimum sebesar 1647.813 smp/Jam
dengan besaran kecepatan sebesar 28
Km/Jam dan kepadatannya sebesar
159,972 smp/km., sedangkan untuk hari
kedua hari Kamis 10 Oktober 2013
didapatkan persaamaan dengan model
Greenberg y=-17.7ln(x) + 108.5 dan nilai
r=0.662, didapatkan saat volume
maksimum sebesar 2991.4334 smp/Jam
dengan besaran kecepatan sebesar 17.1
Km/Jam dan kepadatannya sebesar 459.
41 smp/Km.
Kemudian dari hasil pendekatan
dengan model Greenberg didapatkan
tingkatan pelayanan jalan Akhmad Yani
KM 37 tepatnya segmen jalan sebelum
SPBU, didapatkan tingkat pelayanan hari
Rabu, 9 Oktober 2013 dengan tingkat D
yaitu, arus mendekati tidak stabil,
kecepatan perjalanan rata-rata 25 KM
dengan perbandingan nilai volume (V) dan
kapasitas (C) sebesar 0.9. Sedangkan
hari Kamis, 10 Oktober 2013, tingkat
pelayanan jalannya adalah C,
yaitu arus yang stabil, kecepatan
9

perjalanan rata-rata 30 Km dengan


perbandingan nilai volume (V) dan
kapasitas (C) sebesar 0.8.
Dari hasil analisa perhitungan
dengan menggunakan metode Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997,
kapasitas jalan sangat dipengaruhi oleh
geometrik jalan serta hambatan samping
Sedangkan untuk derajat kejenuhan
tergantung dari arus lalu lintas dan
kapasitas jalan,
Dengan Metode MKJI didapatkan
Tipe Hambatan samping perjam sesuai
dengan bobot hambatan samping per jam,
Jumlah Hambatan maksimum pada hari
Rabu, 9 Oktober 2013 didapatkan pada
jam 17.10-18.10 dengan jumlah 209.
Sedangkan untuk jumlah maksimum
hambatan samping Kamis 10 Oktober
2013 adalah didapatkan pada jam 07.1008.10 yang berjumlah 215.7 dengan tipe
hambatan samping Low (rendah).
Tingkat pelayanan untuk MKJI
dengan menghitung Kapasitas jalan
terlebih dahulu dengan rumus C=Co x
FCw x FCsp x FCsf x FCcs, didapatkan
nilai kapasitas maksimum pada hari Rabu,
9 Oktober 2013 sebesar 2884.86
SMP/Jam pada jam 12.00-13.00, untuk
hari Kamis, 10 Oktober 2013 sebesar
2791.8 SMP/Jam pada jam 12.00-13.00.
Dari perhitungan kapasitas jalan
kemudian menghitung Ds jalan dengan
menggunakan rumus V/C dan didapatkan
Ds maksimum hari rabu sebesar ).6 dan
hari kamis 0.6.
Untuk tingkat pelayanan jalan
digunakan tabel 2.11 yaitu tabel indek
tingkat pelayanan pada jalan arteri dan
kolektor sekunder dengan parameter
Kecepatan rata-rata, Rasio V/C, maka
didapatkan tingkat pelayanan jalan untuk
hari Rabu mempunyai tingkat pelayanan
maksimum C, yaitu yaitu arus yang stabil,
kecepatan perjalanan rata-rata 30 Km
dengan perbandingan nilai volume (V) dan
kapasitas (C) sebesar 0.8. Sedangkan
untuk hari Rabu adalah B, yaitu arus stabil
kecepatan perjalanan rata-rata 40 Km
dengan perbandingan nilai volume (V) dan
kapasitas (C) sebesar 0.7.
Untuk menentukan tingkat
pelayanan jalan tersebut, maka diambil
tingkat pelayanan yang paling rendah
yaitu D dari model Greenberg dimana arus

mendekati tidak stabil, kecepatan


perjalanan rata-rata 25 Km dengan
perbandingan nilai volume (V ) dan
kapasitas (C) sebesar 0.9.
Dari indeks tingkat pelayanan yang
telah didapatkan yaitu D, maka pada ruas
jalan A.Yani Km 37, dengan ITP yang
sudah D, diharapkan agar tidak ada
kendaraan besar yang memarkir
kendaraannya dipinggir jalan, karena
dapat membuat tingkat pelayanan turun
lagi dengan kata lain ruas jalan A.Yani Km
37 (Kota Martapura-Kota Banjarbaru)
dapat menjadi macet lagi. Diperlukan
ketegasan dari pemerintah kota Martapura
untuk mengatur lalu lintas wilayahnya,
agar tercipta kenyamanan dalam
berkendara di jalan raya.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang didapat,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Model hubungan yang didapat
adalah: Rabu, model Greenberg, y
=-28.0 ln(x) + 142.1 dan nilai R
sebesar 0.901. Hari Kamis, Model
Greenberg, y =-17.7 ln(x) + 108.5
dan nilai R sebesar 0.662.
2 Derajat kejenuhan Rabu, 9 oktober
2013 adalah 159,972 smp/Jam,
sedangkan Kamis, 10 Oktober
2013 adalah 457,410 smp/Jam.
3 Hasil
perhitungan
hambatan
samping
didapatkan pada jam
sibuk:
Rabu,
pagi=
151.90
smp/Jam ( 07.10-08.10), sibuk
siang=115.40 smp/Jam
(12.3013.30), sore= 209.00 smp/Jam
(17.10-18.10). Sedangkan pada
hari Kamis, pagi= 215,70 smp/Jam
(07.10-08.10),
siang=
157,20
smp/Jam (12.50-13.50 dan 13.0014.00), jam sibuk sore= 180.90
SMP/Jam (17.10-18.10).
4. Volume maksimum Jalan pada Rabu
adalah 2884.86 SMP/Jam, sedangkan
pada Kamis, adalah 2791.80 SMP/Jam.
5. Derajat kejenuhan maksimum untuk
metode MKJI 1997: Rabu, pagi= 0.65
SMP/Jam, siang=0.63 SMP/Jam,
sore= 0.63 SMP/jam, sedangkan untu
hari Kamis, pagi= 0.58 SMP/Jam,
siang=0.57 SMP/Jam, sore= 0.55
SMP/jam
10

6. Didapatkan Tingkat pelayanan: Rabu,


9 didapatkan ITP D (model Greenberg)
dan ITP C (MKJI 1997), sedangkan
untuk hari Kamis didapatkan ITP B
(model Greenberg) dan ITP B (MKJI
1997).
7. Dari kedua metode diambil ITP yang
paling besar yaitu D, dengan kata lain
jalan tersebut arus mendekati tidak
stabil, kecepatan perjalanan rata-rata
25 KM dengan perbandingan nilai
volume (V) dan kapasitas (C) sebesar
0.9.
8. Perbedaan antara MKJI dan Model
Greenberg, adalah dari hasil pengaruh
perhitungan kapasitas dan adanya
hambatan samping (MKJI).
Saran
Adapun saran yang didapatkan
peneliti setelah melakukan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Ketegasan dari pihak terkait seperti
pemerintah kota maupun dinas
perhubungan agar lalulintas di jalan
A.Yani Km 37 menjadi stabil dan tidak
terganngu dari aktifitas di samping jalan
2. Menambah rambu lalu lintas agar
kendaraan bermotor tidak
sembarangan memarkir kendaraannya.
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
untuk meneliti ruas jalan A.Yani KM 37
yang belum di teliti (arah Kota
Banjarbaru - Menuju Kota Martapura).
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan
Angkutan Kota.1999.Pedoman
Perencanaan dan
Pengoperasian Lalu Lintas di
Wilayah Perkotaan. Penerbit:
Direktorat BSLLAK. Jakarta.
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan
Angkutan Kota.1999. Rekayasa

Lalu Lintas. Penerbit: Direktorat


Jenderal
Perhubungan
Darat,
Jakarta
Direktorat Pembangunan Jalan
Perkotaan.1997. Manual
Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI). Penerbit:Direktorat Jendral
Bina Marga. Jakarta.
Hidayat, M. Ari.2013.Analisa Arus Lalu
Lintas Di Sekitar Q-Mall
Banjarbaru. Kota Banjarbaru.
Indrajaya, Yupiter dkk.2003. Pengaruh
penyempitan jalan Terhadap
Kharakteristik lalu lintas (Studi
Kasus pada Ruas Jalan Kota
Demak-Kudus Road, Km. 5).
Teknik Sipil Universitas
Diponegoro.Semarang.
Leihitu, Dony D. J .2004.Analisa
Perbandingan Perhitungan
Kapasitas Metode MKJI 1997
Dengan Perhitungan Kapasitas
Menggunakan Metode
Greenshield, Greenberg dan
Underwood.Kota Kuala
Pembuang
Mcshane, W.R and Roes,
R.P.1990.Traffic Engineering.
Penerbit: Prentice Hall, Inc. New
Jersey.
Oglesby, C. H.1998.Teknik Jalan
Raya.Penerbit: Erlangga.Jakarta
Peraturan Menteri Perhubungan. Nomor.
KM 14. 2006. Manajemen dan
Rekayasa Lalulintas di Jalan.
Jakarta.
Radam, Iphan F.2008.Bahan Ajar
Rekayasa Lalu Lintas. Penerbit:
Universitas Lambung Mangkurat
Press. Banjarmasin.
Rajasa, M.Hatta.2006. Menuju LLAJ
yang Tertib. Penerbit: Departemen
Perhubungan.Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai