Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENGARUH SETELAH PELEBARAN JEMBATAN TERHADAP

KARAKTERISTIK LALU LINTAS


(STUDI KASUS JALAN PEMUDA KM 2 KABUPATEN KOLAKA)

Abd. Rahim

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains Dan Teknologi


Universitas SembilanBelas November Kolaka

ABSTRAK

Jalan Pemuda Km. 2 Kabupaten Kolaka merupakan salah satu fasilitas pendukung
yang sangat penting bagi perkembangan Kabupaten Kolaka. Sebelumnya jembatan yang ada
di jalan Pemuda Km. 2 memiliki lebar 7,2 meter dan panjangnya 6,3 meter. Pada akhir tahun
2021 jembatan tersebut mengalami peningkatan lebar sebesar 17,2 meter dan panjangnya 6,7
meter.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei langsung di Kel. Laloeha untuk
mencari volume lalulintas dan waktu tempu kendaraan pada ruas jalan menggunakan metode
perhitungan Grenshield. Untuk mendapat data ini di tempatkan 2 pos pencatatn yang di setiap
pos di tempatkan beberapa orang yang bertugas mencatat pergerakan jumlah kendaraan tiap
jam sibuk tiap arah. Pencatat atau pengamat pertama, kedua dan ketiga mencatat jumlah
kendaraan yang melewati jembatan setelah pelebaran jalan, sedangkan pencatat atau pengamat
keempat dan kelima mencatat waktu tempuh kendaraan.
Hasil penelitian terdahulu volume pada hari Senin dan Rabu yaitu 650,33 smp/jam,
dengan kecepatn 19,78 km/jam, dan kerapatan 35,81 smp/km. Sedangkan hasil penelitian
setelah pelebaran jembatan pada hari yang sama yaitu 900,16 smp/jam, dengan kecepatan
48,34 km/jam, dan kerapatan 19,58 smp/km. Hal ini membuktikan setelah pelebaran
jembatan volume dan kecepatan mengalami peningkatan begitupun kerapatan mengalami
penurunan pada kedua jalur.

Kata Kunci : Pelebaran, Volume, Kecepatan, Kerapatan dan Greenshields.

ABSTRACT

Youth Street Km. 2 Kolaka Regency is one of the supporting facilities that is very
important for the development of Kolaka Regency. Previously the existing bridge on Jalan
Pemuda Km. 2 is 7.2 meters wide and 6.3 meters long. At the end of 2021 the bridge has
increased in width by 17.2 meters and length by 6.7 meters.
The research method used is a direct survey in Kel. Laloeha to find traffic volume and
vehicle travel time on roads using the Grenshield calculation method. To obtain this data, 2
recording posts were placed in which several people were assigned to record the movement
of the number of vehicles per rush hour in each direction. The first, second and third loggers
or observers recorded the number of vehicles that passed the bridge after road widening,
while the fourth and fifth loggers or observers recorded the travel time of the vehicles.
The results of previous studies that the volume on Monday and Wednesday is 650.33
pcu/hour, with a speed of 19.78 km/h, and a density of 35.81 pcu/km. While the results of the
study after widening the bridge on the same day were 900.16 pcu/hour, with a speed of 48.34
km/hour, and a density of 19.58 pcu/km. This proves that after the widening of the bridge the
volume and speed have increased as well as the density has decreased on the off-track.

Keywords: Widening, Volume, Speed, Density and Greenshields.


.

Latar Belakang Penelitian perhitungan menggunakan metode


Jalan merupakan sarana transportasi Greenshield. Berdasarkan hal tersebut
yang sangat penting dalam kehidupan diatas maka penulis tertarik untuk
sehari-hari diantaranya untuk tuk melakukan penelitian dengan judul
mewujudkan hal tersebut, selain “ANALISIS PENGARUH SETELAH
pembangunan infrastruktur jalan PELEBARAN JEMBATAN
diperlukan pula pemeliharaan jalan. Satu TERHADAP KARAKTERISTIK
diantara jenis pemeliharaan jalan adalah LALU LINTAS (STUDI KASUS
peningkatan jalan, baik berupa JALAN PEMUDA KM 2
peningkatan struktur perkerasan jalan KABUPATEN KOLAKA”
ataupun pelebaran jalan.
Jalan Pemuda Km. 2 Kabupaten TINJAUAN PUSTAKA
Kolaka merupakan salah satu fasilitas Tinjauan Umum
pendukung yang sangat penting bagi Jalan sebagai prasarana
perkembangan Kabupaten Kolaka. transportasi, dibuat untuk menyalurkan
Sebelumnya jembatan yang ada di jalan berbagai moda transport jalan yang
Pemuda Km. 2 memiliki lebar 7,2 meter bergerak dari asalnya ke tujuannya. Moda
dan panjangnya 6,3 meter. Pada akhir transportasi seperti mobil penumpang,
tahun 2021 jembatan tersebut mengalami bus, dan truk, merupakan alat untuk
peningkatan lebar sebesar 17,2 meter dan melakukan perpindahan orang dan barang.
panjangnya 6,7 meter. Bentuk fisik dari sistem
Penelitian ini untuk mendapatkan transportasi tersusun atas 4 (empat)
gambaran tentang arus lalulintas, volume, elemen dasar, yaitu :(Khisty and Lall,
kecepatan dan kerapatan pada ruas jalan 2005).
Pemuda km 2 Kabupaten Kolaka setelah 1. Sarana Perhubungan (link) : jalan
pelebaran jembatan. Penelitian ini raya atau jalur yang
menggunakan metode pengamatan menghubungkan dua titik atau lebih
langsung diruas Jalan Pemuda Km. 2 pipa, jalur darat, jalur laut, dan
untuk mendapatkan data jumlah jalur penerbangan juga dapat
kendaraan, data waktu tempuh kendaraan dikategorikan sebagai sarana
dan data-data yang diperlukan pada perhubungan.
2. Kendaraan : alat yang memindahkan S = kecepatan (km/jam)
manusia dan barang dari satu titik ke
titik lainnya di sepanjang sarana Volume adalah jumlah kendaraan
perhubungan. Mobil, bis, kapal, yang melalui satu titik yang tetap pada
dan pesawat terbang adalah jalan dalam satuan waktu. Volume
contoh-contohnya. lalu lintas dapat dihitung dengan
3. Terminal : titik titik dimana menggunakan rumus berikut : (Indrajaya,
perjalanan orang dan barang Y. Riyanto, B. dan Widodo, D.2003).
n
dimulai atau berakhir. Contoh V= ........................................(2.2)
t
:garasi mobil, lapangan parkir,
gudang bongkar muat, terminal Keterangan :
bis, dan bandara udara. V = Volume lalu lintas yang melalui satu
4. Manajemen dan tenaga kerja : titik (kendaraan/jam)
orang orang yang membuat, n = Jumlah kendaraan yang melalui titik
mengopreasikan, mengatur, dan itu dalam interval waktu
memelihara sarana perhubungan, pengamatan
kenderaan, dan terminal.
t = Waktu pengamatan
Karakteristik Arus Lalu Lintas
Kecepatan lalu lintas, dinyatakan
Arus lalu lintas terbentuk dari dengan notasi S adalah jarak yang dapat
pergerakan individu pengendara dan ditempuh oleh sebuah kendaraan dalam
kendaraan yang melakukan interaksi satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan
antara yang satu dengan yang lainnya dalam satuan km/jam (Tamin, 2008).
pada suatu ruas jalan dan lingkungannya. Kecepatan dirumuskan sebagai berikut :
Karena persepsi dan kemampuan idividu
pengemudi mempunyai sifat yang berbeda L
S= .....................................(2.3)
t
maka perilaku kendaraan arus lalu lintas
tidak dapat diseragamkan lebih lanjut, Keterangan :
arus lalu lintas akan mengalami
S = kecepatan (m/dtk)
perbedaan karakteristik akibat dari
L = Jarak (m)
perilaku pengemudi yang berbeda yang
t = Waktu tempuh (detik)
dikarenakan oleh karakteristik lokal dan
kebiasaan pengemudi. Kerapatan adalah rata-rata
Hubungan matematis antara kendaraan persatuan panjang jalur gerak
kecepatan, kerapatan dan volume lalu dalam waktu tertentu. Rumus kerapatan
lintas dinyatakan dengan persamaan adalah sebagai berikut :
berikut : V
K= ................................(2.4)
Us
V=D.S.......................................(2.1) Keterangan :
Keterangan : K= D= kerapatan kendaraan
V = volume (kend/jam) (kendaraan/km)
D = kerapatan (kend/km)
V= Arus/volume kendaraan k = kerapatan (kendaraan/km)
Us = Kecepatan rata-rata Metode Greenshields
Faktor Konversi Kendaraan Pemodelan ini merupakan model
Data hasil survei yang dilakukan di paling awal yang tercatat dalam usaha
lapangan merupakan jumlah dan waktu mengamati peilaku lalu lintas.
tempuh kendaraan yang bermacam-macan Greenshields mengadakan studi pada
jenisnya, maka data tersebut haruslah jalur jalan, dimana kondisi lalu lintas
dinyatakan dalam satuan yang sama. Oleh memenuhi syarat karena tanpa gangguan
karena itu, dilakukan suatu proses dan bergerak secara bebas (steady state
pengubahan satuan atau yang disebut condition). Greenshields mendapat hasil
dengan proses pengkonversian menjadi bahwa hubungan antara kecepatan dan
satu satuan yang sama. Satuan dasar yang kerapatan bersifat linier. Berdasarkan
digunakan adalah Satuan Mobil penelitian-penelitian selanjutnya terdapat
Penumpang (smp). hubungan yang erat antara model linier
Tabel 2.1 Konversi satuan mobil dengan keadaan data di lapangan.
penumpang Hubungan linier antara kecepatan dan
Jenis kendaraan Nilai smp kerapatan ini menjadi hubungan yang
paling populer dalam tinjauan
Kendaraan ringan / 1
pergerakan lalu lintas, mengingat fungsi
Light vihicle (LV)
hubungannya adalah yang paling
Kendaraan berat/ 1,2 sederhana sehingga mudah diterapkan.
Heavy Vehicle (HV) Tabel 2.2 Persamaan yang dihasilkan
Sepeda Motor/ Motor 0,25 Model Greenshield
cycle (MC)
Sumber : Direktorat Bina Marga, 1997

Hubungan antara Volume, Kecepatan


dan Kerapatan
Volume, kecepatan dan kerapatan
merupakan 3 (tiga) variabel/parameter
utama (makroskopis) dalam aliran lalu
lintas yang digunakan untuk mengetahui Sumber : Ofyar Z Tamin, 2000
karakteristik arus lalu lintas. Keterangan :
Hubungan antara ketiga parameter V = Arus/volume (smp/jam)
di atas selanjutnya dapat dinyatakan
S = Kecepatan (Km/jam)
dalam hubungan matematis sebagai
D = Kerapatan (smp/jam)
berikut:
VM = Kapasitas atau volume maksimum
q = k . s ...........................(2.5) (Kendaraan/jam)
Keterangan : SM = Kecepatan pada arus maksimum
q = volume (kendaraan/jam) (Km/jam)
s= kecepatan (km/jam)
DM = Kerapatan pada arus maksimum Data sekunder berupa data
(Kendaraan/Km) pendukung seperti peta lokasi penelitian
serta penelitian terdahulu
METODOLOGI PENELITIAN
Pengambilan Data Waktu Tempuh
Lokasi Penelitian
Kendaraan
Adapun lokasi penelitian ini
Pengambilan data waktu tempuh
bertempat di jembatan jalan Pemuda Km.
kendaraan di lapangan dilakukan dengan
2 Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara
metode kecepatan setempat dengan
mengukur waktu perjalanan bergerak.
Metode kecepatan setempat dimaksudkan
Lokasi Penelitian untuk pengukuran karakteristik kecepatan
pada lokasi tertentu pada lalu lintas.
Pengambilan waktu tempuh kendaraan
dilakukan sebanyak mungkin sehingga
dapat menggambarkan keadaan
sebenarnya di lapangan.
Gambar 3.1 Lokasi penelitian (Google
Earth, 2022) Pengaturan Waktu Pelaksanaan
Seperti pada pengambilan data
jumlah kendaraan, pencatatan waktu
tempuh ini dilakukan pada hari Senin dan
Rabu, pagi jam 06.00-08.00 WITA,
siang jam 10.00-12.00 WITA, dan sore
jam 16.00-18.00 WITA, dengan interval
waktu 1 jam. Pengambilan data jumlah
kendaraan pada penelitian ini dilakukan
selama 2 hari berdasarkan pada penelitian
Gambar 3.2 Layout Penelitian (Hasil terdahulu sebagai data sekunder pada
Pengukuran, 2022) penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk
membandingkan penelitian terdahulu dengan
Pengumpulan Data melakukan metode serta pengambilan data
Data Primer jumlah kendaraan pada hari yang sama,
Data primer yaitu merupakan data namun dengan kondisi setelah pelebaran
yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh jembatan.
peneliti dari hasil survei di lapangan.
Contoh data primer seperti perhitungan Tata Cara Pelaksanaan
volume lalu lintas dan waktu tempuh  Menetapkan titik tinjau pengamatan
kendaraan. melintang pada ruas jalan yang
berguna untuk perhitungan waktu
Data Sekunder tempuh kendaraan masing-masing
ruas.
 Menghitung waktu tempuh tiap-tiap
kendaraan yang lewat dengan
menggunakan stop watch.
 Mencatat waktu tempuh yang telah
diperoleh kedalam format survei
yang telah disediakan.
Tabel 4.4 Data volume kendaraan arah
Metode Analisis Data menuju Pelabuhan Kolaka, hari Rabu 25
Dari hasil pencatatan jumlah
Mei 2022
kendaraan sebenarnya di lapangan pada
jalan Pemuda Km 2 untuk waktu
penghitungan per satu jam selama 6 jam,
kemudian data masing-masing kendaraan
tersebut dikalikan dengan ekuivalen pada
masing-masing satuan mobil penumpang
lalu dijumlahkan.
Tabel 4.1 Data volume kendaraan arah Hasil perhitungan :
menuju terminal Sabilambo, hari Rabu 25  Motor(MC) = jumlah motor x
Mei 2022 ekuivalen kendaraan
= 1151 x 0,25
= 287,75 smp/jam
 Kendaraan Ringan (LV) = jumlah
kendaraan ringan x ekuivalen
kendaraan
= 590 x 1
= 590 smp/jam
Tabel 4.2 Data volume kendaraan arah  Kendaraan Berat (HV) = jumlah
menuju Pelabuhan Kolaka, hari Rabu 25 kendaraan berat x ekuivalen
Mei 2022 kendaraan
= 15 x 1,2
= 18 smp/jam
Total smp = 287,5 + 590 + 18

= 895,75 smp/jam

Tabel 4.5 Hasil perhitungan kecepatan


Tabel 4.3 Data volume kendaraan arah kendaraan arah menuju terminal
menuju terminal Sabilambo, hari Rabu 25 Sabilambo, hari Senin 23 Mei 2022
Mei 2022
Tabel 4.9 Hasil perhitungan kerapatan
kendaraan arah menuju terminal
Sabilambo, hari Senin 23 Mei 2022

Tabel 4.6 Hasil perhitungan kecepatan


kendaraan arah menuju Pelabuhan
Kolaka, hari Senin 23 Mei 2022
Tabel 4.10 Hasil perhitungan kecepatan
kendaraan arah menuju Pelabuhan
Kolaka, hari Senin 23 Mei 2022.

Tabel 4.7 Hasil perhitungan kecepatan


kendaraan arah menuju terminal
Sabilambo, hari Rabu 25 Mei 2022

Tabel 4.8 Hasil perhitungan kecepatan


Grafik 4.1 Hubungan antara kecepatan
kendaraan arah menuju Pelabuhan
dan kerapatan arah menuju terminal
Kolaka, hari Rabu 25 Mei 2022
Sabilambo hari Senin 23 Mei 2022

Hasil perhitungan :

Kecepatan Kendaraan = Jarak tempuh Grafik 4.2 Hubungan antara kecepatan


waktu tempuh dan kerapatan arah menuju Pelabuhan
= 0,05 Kolaka hari Senin 23 Mei 2022.
0,00086
Grafik hubungan kecepatan dan
= 57,88 km/jam kerapatan ditampilkan pada grafik linier
garis lurus serta menampilkan garis
trendline. Berdasarkan grafik linier
hubungan kecepatan dan kerapatan diatas
didapatkan nilai R2 pada arah menuju
terminal Sabilambo adalah 0,8971 dan
nilai Sff sebesar 67,146. Sedangkan pada
arah menuju Pelabuhan Kolaka Tabel 4.12 Hasil perhitungan kecepatan
2
didapatkan nilai R yaitu 0,8511 dan nilai kendaraan arah menuju Pelabuhan
Sff sebesar 78,036. Selain grafik Kolaka, hari Rabu 25 Mei 2022.
hubungan linier, perbandingan kecepatan
dan kerapatan dapat ditampilkan dalam
grafik batang seperti yang terlihat pada
grafik 4.3 dan 4.4 berikut.

Grafik 4.3 Grafik kecepatan dan


kerapatan kendaraan arah menuju terminal
Sabilambo pada hari Senin, 23 Mei 2022 Grafik 4.5 Hubungan antara kecepatan
dan kerapatan arah menuju terminal
Sabilambo hari Rabu 25 Mei 2022

Berdasarkan grafik batang


perbandingan kecepatan dan kerapatan
diatas maka didapatkan kecepatan akan
Hubungan antara kecepatan dan kerapatan
menurun apabila kepadatan bertambah.
arah menuju Pelabuhan Kolaka hari
Kecepatan arus bebas akan terjadi apabila
Rabu 25 Mei 2022
kepadatan sama dengan nol, dan pada saat
Grafik hubungan kecepatan dan kerapatan
kecepatan sama dengan nol maka akan
ditampilkan pada grafik linier garis lurus
terjadi kemacetan (Dj)
serta menampilkan garis trendline.
Tabel 4.11 Hasil perhitungan kerapatan
Berdasarkan grafik linier hubungan
kendaraan arah menuju terminal
kecepatan dan kerapatan diatas didapatkan
Sabilambo, hari Rabu 25 Mei 2022.
nilai R2 pada arah menuju terminal Nilai Kecepatan Maksimum (SM),
Sabilambo adalah 0,8449 dan nilai Sff Kerapatan Maksimum (DM) dan Volume
sebesar 78,826. Sedangkan pada arah
menuju Pelabuhan Kolaka didapatkan Maksimum (VM) dapat diperoleh dengan
nilai R2 yaitu 0,6326 dan nilai Sff sebesar menggunakan rumus yang telah
58,824. Selain grafik hubungan linier, diturunkan, dengan demikian maka pada
perbandingan kecepatan dan kerapatan
dapat ditampilkan dalam grafik batang penentuan Kecepatan Maksimum (SM),
seperti yang terlihat pada grafik 4.7 dan Kerapatan Maksimum (DM) dan Volume
4.8 berikut. Maksimum (VM) langsung dipakai rumus
yang ada.
a.) Kecepatan Maksimum
 Pada jalan arah ke Sabilambo
pada hari Senin, 23 Mei 2022.
SM = Sff
2
SM = 67,15 km/jam
2
SM = 33,575 km / jam
 Pada jalan arah ke Pelabuhan
Kolaka pada hari Senin, 23 Mei
Berdasarkan grafik batang perbandingan
2022
kecepatan dan kerapatan diatas maka
SM = Sff
didapatkan kecepatan akan menurun
2
apabila kepadatan bertambah. Kecepatan
SM = 78,037 km/jam
arus bebas akan terjadi apabila kepadatan
2
sama dengan nol, dan pada saat kecepatan
SM = 39,019 km / jam
sama dengan nol maka akan terjadi
kemacetan (Dj).  Kemudian pada jalan arah ke
Sabilambo pada hari Rabu, 25
Menentukan Nilai Kecepatan Mei 2022.
Maksimum (SM), Kerapatan SM = Sff
Maksimum (DM) dan Arus Maksimum 2
(VM) SM = 78,83 km/jam
2
SM = 39,415 km / jam DM = 16,12 kendaraan / km
 Pada jalan arah ke Pelabuhan  Pada jalan arah ke Pelabuhan
Kolaka pada hari Rabu, 25 Mei Kolaka pada hari Rabu, 25 Mei
2022. 2022.
SM = Sff DM = Dj
2 2
SM = 58,83 km/jam DM = 92,71 Kendaraan/Km
2 2
SM = 29,415 km / jam DM = 46,355 kendaraan / km

b.) Kerapatan Maksimum c.) Volume Maksimum.


 Pada jalan arah ke Sabilambo  Pada jalan arah ke Sabilambo
pada hari Senin, 23 Mei 2022 pada hari Senin, 23 Mei 2022
DM = Dj VM = Dj . Sff
2 4
DM = 44,081 Kendaraan/Km VM = 44,081 Kendaraan/Km .
2 67,15 km/jam
DM = 22,0405 kendaraan / km 4
 Pada jalan arah ke Pelabuhan VM = 740,009 km / jam
Kolaka pada hari Senin, 23 Mei
2022  Pada jalan arah ke Pelabuhan
DM = Dj Kolaka pada hari Senin, 23 Mei
2 2022
DM = 44,52 Kendaraan/Km VM = Dj . Sff
2 4
DM = 22,26 kendaraan / km VM = 44,52 Kendaraan/Km .
 Kemudian pada jalan arah ke 78,037 km/jam
Sabilambo pada hari Rabu, 25 4
Mei 2022. VM = 868,55 kendaraan / jam
DM = Dj
2  Kemudian pada jalan arah ke
DM = 32,24 Kendaraan/Km Sabilambo pada hari Rabu, 25
2 Mei 2022
VM = Dj . Sff
Dari hasil analisa, diperoleh :
4
a. Kecepatan rata-rata yang dihasilkan
VM = 32,24 Kendaraan/Km .
pada model greenshield,
78,83 km/jam
 Dari bagian jalan arah menuju
4
terminal Sabilambo pada hari
VM = 635,37 kendaraan / jam
Senin, 23 Mei 2022 :
 Pada jalan arah ke Pelabuhan
Sff = 67,15 km/jam; Dj =
Kolaka pada hari Rabu, 25 Mei
44,081 kendaraan/km ; VM =
2022
740,009 kendaraan/jam.
VM = Dj . Sff
 Dari bagian jalan arah menuju
4
Pelabuhan Kolaka pada hari
VM = 92,71 Kendaraan/Km .
Senin, 23 Mei 2022 :
58,83 km/jam
Sff = 78,037 km/jam; Dj =
4
44,52 kendaraan/km ; VM =
VM = 1.363,53 kendaraan / jam
868,55 kendaraan/jam.
Pembahasan  Dari bagian jalan arah menuju
Dari kurva atau grafik terlihat terminal Sabilambo pada hari
bahwa hubungan mendasar antara Rabu, 25 Mei 2022 :
volume dan kecepatan adalah dengan Sff = 78,83 km/jam; Dj = 32,24
bertambahnya volume lalulintas maka kendaraan/km ; VM = 635,37
kecepatan rata-rata ruangnya akan kendaraan/jam.
berkurang sampai kerapatan kritis  Dari bagian jalan arah menuju
(volume maksimum) tercapai. Setelah Pelabuhan Kolaka pada hari
kerapatan kritis tercapai maka kecepatan Rabu, 25 Mei 2022 :
rata-rata ruang dan volume akan Sff = 58,83 km/jam; Dj = 92,71
berkurang. Jadi kurva ini
kendaraan/km ; VM = 1.363,53
menggambarkan dua kondisi yang
kendaraan/jam.
berbeda dimana lengan atas untuk stabil
sedangkan lengan bawah menunjukkan Dari angka - angka tersebut
membuktikan bahwa adanya pelebaran
kondisi lalu lintas yang padat. Catatan:
pada jembatan sangat berpengaruh
hubungan antara volume dan kecepatan terhadap karakteristik lalulintas. Hal ini
bukan fungsi. lebih disebabkan oleh karakteristik
lalulintas khususnya pada kecepatan lalulintas yang lebih akurat,
kendaraan dan kerapatan kendaraan. sebaiknya dilakukan penelitian
tambahan pada segmen dari ruas
PENUTUP jalan ini.
Kesimpulan 2 Bagi para mahasiswa yang ingin
1. Pada hasil penelitian terdahulu, menyelesaikan penelitian, bisa
volume yang didapatkan pada hari menjadikan laporan ini sebagai
Senin dan Rabu yaitu 650,33 referensi.
smp/jam. Sedangkan pada hasil
penelitian ini setelah pelebaran DAFTAR PUSTAKA
jembatan, volume yang didapatkan
pada hari Senin dan Rabu yaitu Budiarto, A. 1998. Pengaruh ‘Bottleneck’
900,16 smp/jam. Terhadap Karakteristik Lalu
Pada hasil penelitian terdahulu, Lintas, Tesis, ITB, Bandung.
kecepatan yang didapatkan pada hari
Senin dan Rabu yaitu 19,78 km/jam. Cambridge Systematics, Inc. 2005. An
Sedangkan pada hasil penelitian ini Initial Assesment of Freight
setelah pelebaran jembatan, Bottlenecks on Highways. Jurnal
kecepatan yang didapatkan pada hari Battelle Memorial Institute
Senin dan Rabu yaitu 48,34 km/jam. Columbus, Ohio
Hal ini membuktikan bahwa setelah Direktorat Jenderal Bina Marga (1997).
pelebaran jembatan, volume dan Manual Kapasitas Jalan
kecepatan yang didapatkan Indonesia (MKJI). Bina Karya.
mengalami peningkatan yang cukup Jakarta.
tinggi pada kedua jalur.
Donny Dwy Judianto Leihitu, 2012,
2. Pada hasil penelitian terdahulu, Analisa Perbandingan
kerapatan yang didapatkan pada hari Perhitungan Kapasitas Dengan
Senin dan Rabu yaitu 35,81 Menggunakan Metode
smp/km. Sedangkan pada hasil Greenshield, Program Studi
penelitian ini setelah pelebaran Teknik Sipil Universitas Darman
jembatan, kerapatan yang Ali.
didapatkan pada hari Senin dan
Rabu yaitu 19,58 smp/km. Hal ini Ekly Sentosa Siburian, 2020, Analisa
membuktikan bahwa setelah Hubungan Kecepatan,
pelebaran jembatan, kerapatan yang Kepadatan, dan Volume
didapatkan mengalami penurunan Lalulintas Dengan Metode
pada kedua jalur. Greenshield, Program Studi
Teknik Sipil Universitas Medan.
Saran
1 Untuk hasil studi penelitian dari Google.Eart, Peta Lokasi penelitian, Ruas
perhitungan perbandingan kapasitas Jalan Pemuda KM. 2 Kab
dan hubungan karakteristik arus Kolaka, Sulawesi Tenggara,
diakses pada tanggal 30 Januari Jurnal Teknik, Program Pasca
2022 Sarjana Magister Teknik Sipil
UMS
Hardian Desastra Hafid, 2018, Analisis
Pengaruh Penyempitan Jalan Wibisana, Hendra, 2009. Studi Pemodelan
Pada Jembatan Terhadap Arus Lalu Lintas Di Ruas Jalan
Karakteristik Lalu Lintas (Studi Rungkut Lor Kota Madya
Kasus: Jalan Pemuda KM. 2 Surabaya Dengan Metode
Kabupaten Kolaka). Dengan Greenshield, Jurnal Teknik Sipil
Menggunakan Metode FTSP.
Greenshield. Skripsi Tugas
Akhir, Program Studi Teknik
Sipil, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas
Sembilanbelas November
Kolaka.

Indrajaya, Y. Riyanto, B. dan Widodo,


D.2003. Pengaruh kondisi
geometrik jalan terhadap
karakteristik lalu lintas. Jurnal
Universitas Diponegoro.
Semarang

Khisty, C. J dan B Kent Lall. 2005.


Dasar-Dasar Rekayasa
Transportasi. Cetakan III.
Erlangga, Jakarta

Munawar, Ahmad. 1995. Dasar-Dasar


Teknik Transportasi. Penerbit
Beta Offset. Yogyakarta.

Ofyar Z Tamin. 2000. Perencanaan dan


Pemodelan Transportasi
menggunakan pemodelan metode
greensield. 2nd ed. ITB.
Bandung.

Ofyar Z Tamin. 2008. Perencanaan dan


Pemodelan Transportasi 3rd ed.
ITB. Bandung.

Sri Widodo, 2007, Permasalahan Jalan


Di Indonesia, Eco Rekayasa

Anda mungkin juga menyukai