METODOLOGI
II.1. Lokasi Pengamatan
Memberikan lintasan yang termudah bagi pengendara lalu lintas yang terbesar.
Kendaraan dapat mengikuti lintasan secara alamiah.
Membuat pengemudi dapat melihat secara mudah dan cepat terhadap lintasan
Persiapan survei meliputi, persiapan alat – alat survei, seperti roll meter,
formulir survei, alat tulis, multi counter, stopwatch dan pembagian waktu serta
penyebaran lajur bagi mahasiswa pengamat.
Metode survei meliputi :
1. Mempersiapkan anggota dan peralatan
2. Penempatan surveyor di lajur yang telah ditetapkan
3. Surveyor mencatat setiap kendaraan yang melintasi lajur yang telah ditentukan.
II.3 Metode Analisis
II.3.1 Analisis Kinerja Ruas Jalan
Kinerja ruas jalan adalah ukuran kuantatif yang digunakan dalam Pedoman
Kapasitas Jalan Indonesia 2023. Berdasarkan PKJI 2023 fungsi jalan yaitu
memberikan pelayanan transportasi yang aman dan nyaman.
2. Derajat Kejenuhan ( 𝑫𝐽 )
𝐷𝐽 adalah ukuran utama yang digunakan untuk menentukan tingkat
kinerja segmen jalan. Nilai 𝐷𝐽 menunjukkan kualitas kinerja lalu lintas dan
bervariasi antara nol sampai dengan satu. Nilai yang mendekati nol
menunjukkan arus yang tidak jenuh yaitu kondisi arus yang lengang
dimana kehadiran kendaraan lain tidak mempengaruhi kendaraan yang
lainnya. Nilai yang mendekati 1 (satu) menunjukkan kondisi arus pada
kondisi kapasitas. Untuk suatu nilai 𝐷𝐽, kepadatan arus dengan kecepatan
arusnya
dapat bertahan atau dianggap terjadi selama satu jam. 𝐷𝐽 dihitung
menggunakan Persamaan 3-2.
𝑫𝑱 𝒒
=𝑪
Keterangan:
- 𝑫𝑱 adalah derajat kejenuhan.
- C adalah kapasitas segmen jalan, dalam SMP/jam.
- q adalah volume lalu lintas, dalam SMP/jam, yang dalam analisis
kapasitas terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu 𝑞𝑒𝑘𝑠𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 hasil perhitungan
lalu lintas dan 𝑞𝐽𝑃 hasil prediksi atau hasil perancangan.
Dalam analisis kapasitas, q harus dikonversikan ke dalam satuan
SMP/jam menggunakan nilai-nilai EMP. Nilai EMP untuk MP adalah satu
dan EMP untuk jenis kendaraan-kendaraan yang lain.
3. Kecepatan Mobil Penumpang (vMP) dan Waktu Tempuh (wT)
Ukuran kinerja yang lain adalah kecepatan arus lalu lintas, vT
(km/jam) yang direpresentasikan oleh kecepatan rata-rata arus MP (v MP)
yang dihitung menggunakan diagram empiris kecepatan rata-rata MP yang
disajikan dalam Gambar 3-1 untuk tipe jalan 2/2-TT dan Gambar 3-2 untuk
tipe jalan 4 (empat) lajur berdasarkan nilai DJ dan kecepatan arus bebas
untuk jenis kendaraan MP (vB,MP). Nilai vB,MP ditetapkan sebagai fungsi
dari vBD,MP, lebar jalan, hambatan samping, lebar bahu, fungsi jalan, dan
tata guna lahan. vB,MP dihitung menggunakan Persamaan 3-3.