Anda di halaman 1dari 6

PERHITUNGAN KAPASITAS JALAN DAN TEBAL PERKERASAN

JALAN PADA RUAS JALAN PROFESOR MOCH. YAMIN


KABUPATEN CIANJUR

Yudi Sekaryadi
Dina Anjani
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

ABSTRAK

Kapasitas adalah jumlah maksimum kendaraan atau orang yang dapat melintasi suatu titik pada lajur
jalan pada periode waktu tertentu dalam kondisi jalan tertentu atau merupakan arus maksimum yang
dapat dilewatkan pada suatu ruas jalan. Apabila diamati secara kasat mata jumlah kendaraan yang
melintasi jalan Prof. Moch Yamin cukup tinggi, mengingat jumlah kendaraan LHR
Dari Perhitungan Kapasitas pada ruas jalan Prof. Moh Yamin didapat nilai Kapasitas Jalan Perkotaan
C= 2371 dan Nilai Kapasitas Dasar Co= 3100, maka tidak diperlukan pelebaran jalan karena
kapasitas masih memenuhi. Jalan tersebut dilakukan pelapisan tambahan dikarenakan jalan kurang
baik, dari perhitungan pelapisan pada ruas jalan tersebut dilakukan dengan metode perkerasan lentur
dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp. 2.186.451.550

Kata Kunci: Ruas Jalan, Kapasitas Jalan, Perkerasan Lentur


1. PENDAHULUAN Meningkatnya kemacetan pada jalan
perkotaan maupun jalan luar kota yang
Transportasi pada hakekatnya telah dikenal diakibatkan bertambahnya kepemilikan
secara alamiah semenjak manusia ada di kendaraan, terbatasnya sumber daya untuk
bumi, meskipun pergerakan/perpindahan membangun jalan raya, dan belum
manusia atau barang masih dilakukan secara optimalnya pengoprasian fasilitas lalu lintas
sederhana. Perkembangan yang begitu cepat merupakan persoalan utama dibanyak
ini diakibatkan karena kebutuhan akan negara.
transportasi meningkat dengan tajam.
Kemacetan selain menyebabkan
Jalan merupakan salah satu prasarana menurunnya produktivitas karena
transportasi yang sering digunakan, jalan terbuangnya waktu untuk melakukan
mempunyai peranan penting dalam perjalanan, disadari atau tidak menjadi
kehidupan khususnya untuk kelancaran penyumbang terbesar dalam penurunan
transportasi. kualitas udara. Polusi CO2 dari kendaraan
Tentunya diharapkan Jalan yang aman, bermotor telah membawa dampak negatif
nyaman dan lancar menjadi kebutuhan yang bagi kesehatan masyarakat. Selain
harus terpenuhi demi mencapai citi-cita berdampak secara fisik, dampak negatif
bersama. Artinya lintasan yaitu sebagai kemacetan dalam jangka panjang akan
tanah yang diperkeras atau jalan tanah tanpa berpengaruh terhadap kondisi mental
perkerasan, sedangkan lalu lintas yaitu masyarakat yaitu meningkatnya tingkat
semua benda dan makhluk hidup yang stress. Oleh sebab itulah, masalah kemacetan
melewati jalan tersebut baik itu manusia, perlu diidentifikasi sejak awal, deteksi
hewan, kendaraan bermotor, maupun tidak pemicu terjadinya kemacetan perlu
bermotor. diantisipasi sedini mungkin dan solusi serta

JURNAL MOMEN VOL 01 NO.02 HAL - 77


kebijakan yang tepat perlu dilakukan. Perlu 1. Data daya dukung tanah berupa data
diketahui meningkatnya jumlah kendaraan CBR (California Bearing Ratio) yang
bukanlah faktor utama penyebab terjadinya didapat dari perencanaan teknis Jalan
kemacetan, ada beberapa faktor lain yang Raya Prof. Moch Yamin KM BDG 63
selama ini tidak kita sadari. ± 94–64 ± 94.
2. Curah Hujan curah Daerah Kabupaten
Dengan permasalahan yang ada penulis Cianjur bekisar 1750 mm/thn.
menganggap pentingnya solusi kemacetan 3. Jumlah Penduduk 0,9 juta, Maka kelas
lalu lintas pada jalan Profesor Moh Yamin ukuran kota termasuk kategori
Kabupaten Cianjur oleh karena itu penulis Sedang.
memilih kemacetan lalu lintas sebagai studi Setelah data-data di atas sudah dirasa
kasus. cukup, maka akan dilakukan analisa data
2. METODOLOGI PENELITIAN berdasarkan data tersebut berdasarkan
Proses perencanaan dalam melakukan standar yang ada, sehingga dapat
penelitian perlu dilakukan analisis yang teliti, dihasilkan hasil evaluasi mengenai
pada pembahasan ini mengenai metode perkerasan dan geometrik jalan yang
penyelesaian masalah pada ruas jalan diteliti dan menghasilkan desain
Profesor Moh. Yamin KM BDG 63 ± 94 – 64 perkerasan dan geometrik jalan yang baru
± 94. Analisis yang baik memerlukan dan diharapkan dapat melayani beban lalu
pengumpulan data berupa data arus lalu lintas sesuai dengan umur rencana dan
lintas, Cbr, Pertumbuhan lalu lintas, koefisien geometrik jalan yang lebih nyaman dan
lalu lintas, dan untuk perhitungan kapasitas, aman bagi pengguna jalan.
menggunakan MKJI.
3. PENGOLAHAN DATA DAN
1.1 Pengumpulan Data PERHITUNGAN
A. Data Primer
Pada tahapan pengumpulan data primer 3.1 Perhitungan Kapasitas Jalan
ini, penulis melakukan survey langsung ke Perhitungan kapasitas yang akan
lapangan yang berlokasi di jalan Profesor ditunjukan untuk mengetahui serta
Moch. Yamin, untuk mengetahui kondisi membandingkan nilai perencanaan yang
perkerasan dan geometrik jalan, dan untuk sudah dilaksanakan oleh Bina Marga dengan
mengetahui jumlah kendaraan dan tipe perhitungan hasil penilitian. Dalam
kendaraan yang lewat pada masing-masing perhitungan kapasitas jalan raya, kajian yang
segmen jalan, maka digunakan metode dianalisa antara lain:
survey manual (Perhitungan volume lalu 1) Analisa Kecepatan Arus Bebas
lintas secara manual). Perhitungan volume Dalam perhitungan arus lalu lintas
lalu lintas dilakukan selama 24 jam pada hari dengan menggunakan beberapa tabel dan
Kerja, tepatnya pada hari Senin tanggal 13 angka yang diperlukan, didapat sebagaimana
Maret 2017. Survey yang dilakukan antara telah disajikan sebagai berikut:
lain: - 𝐹𝑉0 : Kecepatan arus bebas kendaraan
1. Pengamatan mengenai lintas harian 65 km/jam (Mengunakan Tabel 2.2
kendaraan/jam pada 2 arah. Kecepatan Arus Bebas Kendaraan
2. Metoda Pengamatan Bergerak (Moving Ringan).
Car Observer). - 𝐹𝑉𝑊 : Dengan lebar jalan 7 meter/2
3. Pengamatan mengenai geometrik jalan. lajur sehingga didapat 3,5 meter
4. Pengamatan kerusakan perkerasan jalan perlajur dan kondisi jalan datar, maka
yang telah terjadi. faktor penyesuaian lebar lajur lintas
B. Data Sekunder efektif didapat 0 km/jam
Data sekunder merupakan data yang (Menggunakan Tabel 2.3 Faktor
diperoleh dalam bentuk dokumen yang Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas
dikumpulkan oleh pihak lain dalam bentuk Efektif).
publikasi. Data sekunder diperoleh dari Dinas - 𝐹𝐹𝑉𝑆𝐹 : Pada jalan ini kelas hambatan
PU Bina Marga Kabupaten Cianjur dan Dinas samping dengan kedua lebar bahu 0,50
Perhubungan Komunikasi dan Informatika meter maka faktor penyesuaian kondisi
Kabupaten Cianjur, antara lain: hambatan samping menggunakan 0,85

JURNAL MOMEN VOL 01 NO.02 HAL - 78


(Menggunakan Tabel 2.4 Faktor Dasar Co= 3100 lebih besar dari nilai
Penyesuaian Kondisi Hambatan Kapasitas Jalan Perkotaan C= 2371 maka dari
Samping). itu tidak diperlukan pelebaran jalan karena
- 𝐹𝐹𝑉𝑅𝐶 : Penyesuaian ukuran kota pada kapasitas masih memenuhi.
kecepatan arus bebas untuk jalan luar
kota sehingga diperoleh 0,90 3) Derajat Kejenuhan
(Menggunakan Tabel 2.5 Faktor - Qdh = LHRT × k × SP
Penyesuaian Ukuran Kota). = 20803 × 0,11 × 58%
Berdasarkan data-data tersebut maka dapat = 1327,23
𝑄 1327
dihitung dengan menggunakan rumus: = = 0,5
𝐶 2371
𝐹𝑉 = (𝐹𝑉0 + 𝐹𝑉𝑊 ) × 𝐹𝐹𝑉𝑆𝐹 × 𝐹𝐹𝑉𝑅𝐶 - Qdh = LHRT × k × SP
(km/jam) = 20803 × 0,11 × 42%
𝐹𝑉 = (65 + 0) × 0,85 × 0,90 = 961,09
𝐹𝑉 = 49,72 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 𝑄 961
= = 0,4
𝐶 2371
2) Analisa Kapasitas Berdasarkan hasil perhitungan arus jam
Dalam perhitungan Kapasitas Jalan perencana untuk kedua arah menunjukan
dengan menggunakan beberapa tabel dan bahwa kondisi lalu lintas Prof. Moch Yamin
angka yang diperlukan, didapat sebagaimana tidak mengalami kondisi jenuh, Untuk arah
telah disajikan sebagai berikut: Sukabumi-Cianjur 0,5 dan Cianjur Sukabumi
- 𝐶0 : Kapasitas dasar (smp/jam) dengan 0,4.
kondisi jalan 2/2 UD tanpa terbagi
maka didapat nilai 3100 3.2 Perhitungan Perkerasan Lentur
(Menggunakan Tabel 2.8 Analisa
Kapasitas dasar Co jalan Perkotaan). Dari perkembangan lalu lintas
berdasarkan hasil survey yang telah
- 𝐹𝐶𝑆𝑃 ∶ Faktor penyesuain distribusi
dilakukan, untuk LHR pada tahun 2017 (awal
arah dengan jenis jalan 2/2 UD tidak
umur rencana), Maka dihitung untuk LHR
ada median dan presentasi 55-41
rata-rata pada akhir tahun rencana sebagai
didapat nilai 0,97 (Menggunakan
berikut:
Tabel 2.9 Faktor Penyesuaian
a. Data lalu lintas: 2026
Ditribusi Arah).
b. Umur Rencana: 10 tahun
- 𝐹𝐶𝑤 ∶ Faktor penyesuaian untuk lebar c. Fungsi Jalan: Kolektor
jalur lalu lintas pada kapasitas jalan d. Pertumbuhan lalu lintas :
Perkotaan dengan jenis lajur 2/2 UD - Kendaraan Ringan 15 %
tak terbagi dan lebar jalur 7 meter, - Kendaraan Berat 8%
didapat nilai 1,00 (Menggunakan Di dapat dari hasil perhitungan LHR pada
Tabel 2.10 Lebar Jalur Efektif). Tahun 2026: 60551
- 𝐹𝐶𝑆𝐹 : Faktor penyesuaian hambatan Setelah lintas harian rata-rata pada awal
samping untuk pengarus hambatan rencana didapat, selanjutnya dicari nilai
samping pada ruas jalan Prof Moch. angka ekivalen beban sumbu kendaraan. Dan
Yamin dengan lebar bahu 0,50 meter dilanjutkan mencari angka ekivalen dengan
dibilang tinggi karna banyak mengitung lintas ekivalen pemula, lintas
kendaraan keluar masuk Perkantoran, ekivalen akhir, lintas ekivalen tengah, dan
gang, sekolah, minimarket. Sehingga yang terakhir lintas ekivalen rencana.
didapat nilai 0,90 (Menggunakan
Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Ukuran
Kota).
Berdasarkan data-data tersebut maka
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
𝐶 = 𝐶0 × 𝐹𝐶𝑆𝑃 × 𝐹𝐶𝑊 × 𝐹𝐶𝑆𝐹
𝐶 = 3100 × 0,90 × 1,00 × 0,85
C = 2371,5 smp/jam

Dari perhitungan kapasitas jalan Prof


Moch. Yamin telah didapat nilai Kapasitas

JURNAL MOMEN VOL 01 NO.02 HAL - 79


3,48
DO = = 8,7 𝑐𝑚
0,40

Berdasakan hasil perhitungan untuk lapis


tambahan didapat kebutuhan tebal perkerasan
diambil menjadi 9 cm.
Untuk penyesuaian perhitungan lapis
tambahan, mengacu kepada spesipikasi
Binamarga (2010), Dengan menggunakan
Tabel 2.20 Nominal rancangan Campuran
Aspal dan Toleransi, disajikan pada gambar
sebagai berikut:

3.3 Perhitungan Biaya Lapisan


Tambahan
Tabel 4.12 Rekapitulasi RAB

5. Penutup
5.1 Kesimpulan

Jumlah
Berdasarkan grafik diatas didapat nilai CBR Jenis Kendaraan Kendar
yang mewakili sebesar 5,5% Maka daya aan
dukung tanahnya di tentukan dengan rumus:
13831
𝐷𝐷𝑇 = 4,3 log(𝐶𝐵𝑅) + 1,7 Kendaraan Ringan
𝐷𝐷𝑇 = 4,3 log(5,5) + 1,7 = 4,8 815
Sehingga didapat nilai DDT 4,8 Pick-up

Truck 2 as (L) 433

Truck 2 as (H) 80

Bus Besar 90
Didapat Indeks Tebal Perkerasan, dengan
menggunakan Nomogram untuk ITP umur 15250
Laston ACWC 80% 7,75 Cm
rencana 9,5.

Berdasarkan data kekuatan jalan lama, maka Batu pecah 90% 20 Cm


sudah dapat menentukan tebal lapis tambahan
dengan umur rencana 10 tahun, dengan LPB sirtu 100 % 10 Cm
perhitungan sebagai berikut:
Total
LASTON: 80% × 0,40 × 7,75 = 2,48 - Dari hasil perhitungan kapasitas
jalan didapat Nilai Kapasitas Jalan
BATU PECAH: 90% × 0,13 × 20 = 2,34
Perkotaan (C) sebesar 2371
SIRTU: 100% × 0,12 × 10 = 1,2
smp/jam, lebih besar dari nilai
ITP yang ada 6,02
Kapasitas Dasar (Co) 3100, maka
dari itu pada ruas jalan Prof. Moch.
Jadi untuk lapis tambahan (overlay)
Yamin KM BDG 63 ± 94–64 ± 94
ITP = 𝐼𝑇𝑃10 – 𝐼𝑇𝑃𝑎𝑑𝑎
tidak diperlukan pelebaran jalan,
ITP = 9,5 − 6,02 = 3,48
dikarenakan kapasitas masih
ITP = a0 D0
memenuhui.
2,48 = 0,40 𝐷0

JURNAL MOMEN VOL 01 NO.02 HAL - 80


- Derajat kejenuhan dihitung dengan yang terjadi. Agar perkerasan alan
menggunakan arus dan kapasitas dapat terhindar dari kerusakan
dinyatakan dalam smp/jam. struktur, dan sesuai pada umur
Besarnya derajat kejenuhan secara rencana.
teoritis tidak bisa lebih nilai satu, - Perlu adanya rambu-rambu diarea
maka rasio lalulintas pada ruas jalan ruas jalan Prof. Moch Yamin dan
Prof. Moch. Yamin KM BDG 63 ± perlu adanya penerangan, Untuk
No. DIVISI URAIAN Jumlah Harga
mengurangi kejenuhan.
1 UMUM 17.217.320,00
- Pada ruas jalan Prof Moch Yamin,
2
3
DRAINASE
PEKERJAAN TANAH
77.090.019,41
4.368.433,21
diharuskan ada tempat parker
4
5
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
PERKERASAN ASPAL
26.823.442,48
1.760.959.962,47
sehingga tidak ada kendaraan yang
6 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 101.224.049,67 parkir di ruas jalan, atau ada
7 PEKERJAAN HARIAN -
8 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN - ketegasan dari pihak kepolisian
(A)
(B)
Jumlah Harga Pekerjaan (Belum termasuk Biaya Umum dan Keuntungan)
Pajak Pertambahan Nilai (PPn) = 10% x (A)
1.987.683.227
198.768.323
dalam hal parker sembarangan.
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B)

DUA MILIAR SERATUS DELAPAN PULUH ENAM JUTA EMPAT RATUS LIMA
2.186.451.550
- Diperlukannya kesadaran semua
Terbilang :
PULUH SATU RIBU LIMA RATUS LIMA PULUH RUPIAH
pihak khususnya pengguna jalan
94–64 ± 94. untuk kedua arah untuk menaati peraturan-peraturan
menunjukan bahwa kondisi lalu lalu lintas yang berlaku di jalan
lintas Prof. Moch Yamin tidak tersebut.
mengalami kondisi jenuh, Untuk
arah Sukabumi-Cianjur 0,5 dan 4. DAFTAR PUSTAKA
Cianjur Sukabumi 0,4. Tidak perlu
adanya pelebaran jalan, hanya saja Dewan Standardisasi Nasional, Tata Cara
perlu adanya overlay, untuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
meningkatkan kenyamana. Jalan Raya dengan Metode Analisa
- Berdasarkan hasil perhitungan Komponen, SNI 1732-1989-F, 1987
analisa untuk lapis tambahan pada Dewan Standardisasi Nasiaonal Perencanaan
ruas jalan Prof. Moch. Yamin KM Kota MKJI 1997
BDG 63 ± 94 – 64 ± 94, didapat Dewan Standardisasi Nasional, Tata Cara
kebutuhan tebal perkerasan 9 cm. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
- Dari hasil perhitungan RAB pada Jalan Raya dengan Metode Analisa
lapis tambahan dengan Komponen, SNI 1732-1989-F, 1987
menggunakan cara Bina Marga Edward K. Morlok dan Johan K. Hainim,
dibutuhkan biaya Rp. Pengantar Teknik & Perencanaan
2.186.451.550. Ilham, Diktat Kuliah Perencangan
Perkerasan Jalan.
5.2 Saran Ilham, Diktat Kuliah Rekayasa Transportasi.
- Diperlukannya manajemem lalu Silvia Sukirman, Perkerasan Lentur Jalan
lintas baik untuk mengurangi Raya, Penerbit Nova, Bandung, tanpa
tundaan, antrian bahkan kemacetan tahun

JURNAL MOMEN VOL 01 NO.02 HAL - 81


JURNAL MOMEN VOL 01 NO.02 HAL - 82

Anda mungkin juga menyukai