Anda di halaman 1dari 7

Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology

ISSN : 1234567 Vol.xxxxx No.x (xxxx) x-xx

Analisis Tingkat Pelayanan Jalan Akibat Aktivitas Parkir Pasar Tradisional Pajak
Melati Kota Medan

M.Fauzan1*, Syibral Malaysi2, Abrory Tsani Altha3, Burhanuddin4, Teuku Mudi Hafli5,
1Prodi Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, Jl. Batam, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe
2
Prodi Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, Jl. Batam, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe
3
Prodi Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, Jl. Batam, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe
4Prodi
Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, Jl. Batam, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe
5Prodi
Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, Jl. Batam, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe
6Prodi
Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, Jl. Batam, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe
*
Corresponding Author: abroryaltha@gmail.com

Abstract – Tingginya nilai hambatan samping pada suatu ruas jalan berpengaruh terhadap tingkat
pelayanan jalan yang akan menyebabkan penurunan pada kinerja jalan sehingga terjadi kemacetan pada
jam-jam tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
penurunan kinerja lalu lintas pada beberapa kondisi hambatan samping. Penelitian yang dilakukan
meliputi survei mengenai volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, dan hambatan samping. Penelitian
dilakukan selama 7 hari, mulai dari hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu. Lokasi penelitian
di jalan Flamboyan Raya, panjang segmen lokasi penelitian 300 meter. Dari hasil survei didapat data yang
selanjutnya akan dihitung menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014) untuk jalan
perkotaan. Dari data survei dan kemudian diolah menggunakan pedoman PKJI 2014 di dapat arus lalu
lintas tertinggi pada hari minggu sebesar 1048,8 skr/jam. Kecepatan kendaraan rata-rata 50 km/jam,
bobot hambatan samping sebesar 1128,91 dengan kelas hambatan samping tinggi (T), Kapasitas ruas
jalan (C) sebesar 1348,05 skr/jam, derajat kejenuhan (DJ) 0,78 dan tingkat pelayanan jalan D yaitu kondisi
lalu lintas arus mendekati stabil, kecepatan masih dapat dikendalikan, V/C masih ditoleri.

Keywords: volume, kecepatan, Tingkat Pelayanan dan derajat kejenuhan

Manuscript received January xxxx, revised January xxxx Copyright © 2011 Department of Mechanical Engineering. All rights reserved.
Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology

ISSN : 1234567 Vol.xxxxx No.x (xxxx) x-xx

1 Pendahuluan penelitian agar mengetahui kondisi awal daerah yang


akan disurvei dengan tujuan mengidentifikasi
Pajak Melati Kota Medan merupakan salah satu permasalah yang ada. Pengukuran geometrik dilakukan
pusat perekonomian yang ramai di Kota Medan di
Jalan Flamboyan Raya Kelurahan Tanjung Selamat menggunakan meteran, pengukuran yang meliputi
Medan. Pasar ini merupakan salah satu pasar yang panjang ruas jalan, lebar jalan dan bahu jalan.
terkenal di Kota Medan. Masyarakat setempat lebih
Pengumpulan Data
sering menyebutnya sebagai Pajak Melati.
Disepanjang ruas jalan terdapat pasar, pertokoan, Pengumpulan data dimulai dari pengukuran geometrik
dan pedangang kaki lima yang tak memiliki lahan jalan Pengukuran ini diperlukan untuk tahap awal
parkir yang cukup. penelitian agar mengetahui kondisi awal daerah yang
akan disurvei dengan tujuan mengidentifikasi
Dengan semakin berkembangnya pasar ini semakin permasalah yang ada. Pengukuran geometrik dilakukan
banyak pedagang yang berjualan. Pasar Melati pun menggunakan meteran, pengukuran yang meliputi
semakin padat dengan para pedagang yang tertarik panjang ruas jalan, lebar jalan dan bahu jalan.
untuk ikut berjualan di pasar ini. Hal ini sempat Menghitung volume lalu lintas untuk menghitung
membuat jalan di sekitar pasar menjadi macet karena volume lalu lintas, data jumlah volume per 15 menit
para pedagang dan pembeli yang menumpuk. dihitung dilakukan mulai pukul (06.00-18.00) Pencatatan
sehingga pada jam-jam tertentu sering terjadinya meliputi semua kendaraan yang melintas sepanjang
kemacetan dijalan tersebut, akibat pengguna sering jalan atau sekitaran jalan Bunga Sakura, Kecamatan
memarkirkan kendaraannya dibadan jalan karena Medan Tuntungan, Kota Medan. Dari data pengamatan
tidak tersedianya fasilitas untuk permarkiran disekitar akan diketahui berapa kendaran yang melewati rute
jalan tersebut tingkat hambatan sampingnya penelitian. Menghitung hambatan samping cara
meningkat serta mempengaruhi tingkat pelayanan menghitung kelas hambatan samping adalah dengen
jalan. Oleh karena penulis mengambil judul “Analisis cara menghitung jumlah hambatan samping lalu
Tingkat Pelayanan Jalan Akibat Aktivitas Parkir Pasar mengalikannya dengan bobot hambatan samping
Tradisional Pajak Melati Kota Medan”. berdasarkan tipe-tipe kejadiannya. Setelah
mendapatkan kecepatan arus lalu lintas bedasarkan
hasil survei, maka dihitung kecepatan arus bebas.
Menghitung kapasitas. Kemudian menghitung kapasitas
2 Metodologi Penelitian didapat dari persamaan kapasitas dasar, faktor
penyesuaian kapasitas terkait lebar jalur, faktor
penelitian dilakukan pada jalan Flamboyan Raya,
penyesuaian kapasias terkait pemisah arah, dan Faktor
Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota
kapasitas akibat hambatan samping.
Medan, Sumatera Utara. Lokasi ini merupakan tempat
yang sering terjadinya kemacetan lalu lintas akibat dari
hambatan samping karena parkir dibadan jalan yang
menyebabkan penurunan tingkat pelayanan jalan. Pengolahan Data
Pengumpulan data melalui survey lapangan yang Volume Lalu Lintas
dilakukan selama 7 hari yaitu hari senin, selasa, rabu,
kamis, jumat dan minggu, dengan asumsi mewakili jam Menurut Sukirman (2010), volume lalu lintas
kerja dan waktu libur. Survey dilakukan pada jam-jam menunjukkan jumlah kendaraan-kendaraan yang
sibuk pagi dimulai dari pagi hingga sore dari pukul 06.00- melintasi suatu titik pengamatan dalam satu satuan
18.00 wib. Pengukuran ini diperlukan untuk tahap awal waktu (hari, jam, menit). Volume lalu lintas suatu jalan

Manuscript received January xxxx, revised January xxxx Copyright © 2011 Department of Mechanical Engineering. All rights reserved.
raya dihitung berdasarkan jumlah kendaraan yang T = Waktu tempuh (dt)
melewati titik yang tetap pada jalan dalam satuan
waktu.
𝑛 Kapasitas
LHR= (1)
𝑇
Kapasitas merupakan arus maksimum yang dapat
Dimana : dipertahankan persatuan jam yang melewati suatu
LHR = lalu lintas harian rata-rata (skr/jam). segmen jalan dalam kondisi yang ada. Untuk jalan 2/2
TT, kapasitas didefenisikan untuk arus dua arah, tetapi
n = jumlah kendaraan yang melewati suatu jalan untuk jalan banyak lajur. (PKJI, 2014).
(skr).
Menurut PKJI 2014, kapasitas ruas jalan dapat dihitung
T =waktu pengamatan (jam). berdasarkan persamaan berikut:
Arus lalu lintas terdiri dari berbagai jenis kendaraan C = C0 × FCw × FCPA × FCHS (3)
dimana setiap jenis kendaraan mempunyai karakteristik
tersendiri. Indonesia Highway Capacity Manual (IHCM) Dimana :
merupakan satuan perbandingan kendaraan untuk C = Kapasitas (skr/jam)
kendaraan di Indonesia, yang dinyatakan dalam Satuan
Kendaraan Ringan (SKR) yaitu angka jenis kendaraan C0 = Kapasitas dasar (skr/jam)
dimana setiap kendaraan tertentu terhadap mobil
FCW = Faktor penyesuaian kapasitas terakit lebar lajur
penumpang.
atau jalur lalu lintas
Klasifikasi kendaraan diperlukan untuk mengonversikan
FCPA = Faktor penyesuaian kapasitas terkait pemisah
dalam satuan kendaraan ringan (skr). Untuk lebih
arah, hanya ada pada jalan tak terbagi
jelasnya dapat dilihat pada tabel 2. 1 berikut ini.
FCHS = Faktor kapasitas akibat hambatan samping
Tabel 2.1 Ekivalen Kendaraan Ringan

Skr
C0 SM Derajat Kejenuhan
(skr /
Tipe jalan jam) KB <6m >6m Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus
jalan terhadap kapasitas, yang digunakan sebagai faktor
2/2TT >3700 1. 3 0. 5 0. 4 utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan
segmen jalan (Widari, Akbar and Fajar, 2021).
Sumber : Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (2014)
Nilai derajat kejenuhan (DS) yang diizinkan untuk
transportasi perkotaan maksimal senilai 0,85 (PKJI,
2014). Persamaan untuk mencari besarnya kejenuhan
Kecepatan
adalah sebagai berikut:
Kecepatan dari suatu kendaraan dipengaruhi oleh Q
Dj = (4)
C
faktor-faktor manusia, kendaraan dan prasarana, serta
Dimana:
dipengaruhi pula oleh arus lalu lintas, kondisi cuaca dan
lingkungan alam sekitarnya (Kawulur et al., 2013). DJ = Derajat kejenuhan
Kecepatan adalah sebagi rasio jarak yang dijalani dan Q = Arus lalu lintas (skr/jam)
waktu perjalanan. C = Kapasitas (skr/jam).

Hubungan yang ada adalah: Tingkat Pelayanan Jalan


S
V= (2) Ukuran efektivitas tingkat pelayanan jalan atau level of
T
service (LOS) dibedakan menjadi enam kelas, yaitu dari
Dimana : A untuk tingkat paling baik sampai dengan tingkat F
untuk kondisi terburuk (Widari, Akbar and Fajar, 2021) .
V = Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam).

S = Jarak perjalan. Tabel 2.2 Tingkat Pelayanan Jalan

Manuscript received January xxxx, revised January xxxx Copyright © 2011 Department of Mechanical Engineering. All rights reserved.
Tabel 2.3 Ekivalen Kendaraan Ringan untuk
Jalan Terbagi
TINGKAT KARAKTERISTIK LALU LINTAS NVK (Q/C) Tipe Kejadian Simbol Faktor Berbobot
PELAYANAN
Kendaraan KP 1,0
Berhenti atau
A KONDISI ARUS LALU LINTAS BEBAS DENGAN 0,00-0,20 Parkir
KECEPATAN Pejalan Kaki PK 0,5

Kendaraan Tidak UM 0,4


TINGGI DAN VOLUME LALU LINTAS RENDAH
Bermotor
Kendaraan Keluar MK 0,7
Masuk
ARUS STABIL, TETAPI KECEPATAN OPERASI 0,20-0,44
B MULAI Sumber : Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (2014)
Untuk menentukan Kelas Hambatan Samping (KHS) untuk
DIBATASI OLEH KONDISI LALU LINTAS jalan perkotaan berdasarkan (Pedoman Kapasitas Jalan
Indonesia, 2014), dapat di lihat pada Tabel 2.4.

ARUS STABIL, TETAPI KECEPATAN GERAK 0,45-0,74


Tabel 2.4 Kelas Hambatan Samping (KHS) untuk Jalan
KENDARAAN
Perkotaan
C
DIKENDALIKAN

Nilai frekuensi kejadian


ARUS MENDEKATI STABIL, KECEPATAN MASIH 0,75-0,84 Kelas Hambatan
(di kedua sisi) di kali Kondisi Khusus
D Samping
DAPAT bobot

DIKENDALIKAN, V/C MASIH DAPAT DITOLERIR


Daerah
Pemukiman,
Sangat rendah, SR <100 tersedia jalan
ARUS TIDAK STABIL, KECEPATAN TERKADANG 0,85-1,00 lingkungan
TERHENTI, (frontage road)
E Daerah
Pemukiman, ada
Rendah, R 100-299
PERMINTAAN SUDAH MENDEKATI KAPASITAS beberapa angkutan
umum (angkot)
Daerah Industri,
ada beberapa toko
F ARUS DIPAKSAKAN, KECEPATAN RENDAH, ≥1,00 Sedang, S 300-499
di sepanjangsisi
VOLUME DI jalan
Daerah Komersial,
Tinggi, T 500-899 ada aktivitas sisi
ATAS KAPASITAS, ANTRIAN PANJANG (MACET)
jalan yang tinggi
Sumber : Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (2014) Daerah Komersial,
Sangat tinggi, ST >900 ada aktivitas pasar
sisi jalan.
Sumber: Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (2014
Hambatan Samping
Banyaknya hambatan samping pada suatu ruas jalan
seperti besarnya jumlah pejalan kaki, kendaraan yang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
parkir di badan jalan maupun kendaraan yang keluar Data Hasil survei yang dilakukan meliputi data
masuk badan jalan dan juga banyak kendaraan lambat geometrik, volume lalu lintas, kecepatan dan hambatan
seperti kendaraan tidak bermotordapat meminimalisir samping. Survey data lalu lintas jalan dilakukan mulai
lebar efektif badan jalan yang akan berdampak kepada pukul 06.00-18.00 WIB dengan interval waktu 15 menit,
kinerja ruas jalan tersebut (Funan, Cornelis and maka hasil penelitian pada Jalan Flamboyan Raya
Hunggurami, 2014). Kategori hambatan samping dan Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan adalah
faktor berbobotnya dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut. sebagai berikut.Penman modifikasi adalah sebagai
berikut ini (Zubaidah, 2016) dengan Persamaan 7.

Manuscript received January xxxx, revised January xxxx Copyright © 2011 Department of Mechanical Engineering. All rights reserved.
Data geometrik pada Jalan Flamboyan Raya Kecamatan Gambar 4. 1 Grafik Rekaptulasi Jam Puncak
Medan Tuntungan Kota Medan terdiri dari 2 jalur
terbagi dengan median. Lebar badan jalan setiap jalur Hasil dari perhitungan kecepatan yang didapatkan
3,5 meter, untuk bahu masing 1,5 meter dengan jarak berdasarkan penelitian selama 7 hari pada titik
yang diambil 300 m. pengamatan Jalan Flamboyan Raya Kecamatan Medan
Tuntungan Kota Medan adalah sebagai berikut. Maka
Untuk mendapatakan nilai arus lalu lintas pada ruas
diambil rata-rata kecepatan kendaraan perharinya
jalan, terlebih dahulu dipilih sehingga dapat
sebagai berikut.
dikelompokkan jalur dan tipe kendaraan. Dari sini dapat
diketahui jumlah tipe kendaraan tiap jalur. Dengan Tabel 4.2 Rekapitulasi Kecepatan kendaraan /hari
diketahui jumlah tiap tipe kendaraan, maka arus lalu
lintas dapat dihitung menurut persamaan. Survei lalu Rata-Rata
lintas dilakukan dalam tujuh hari dari satu titik Kecepatan
HARI
pengamatan. Hasil pengamatan yang dilakukan akan
dikonversikan kedalam satuan kendaraan ringan (skr), (KM/Jam)
Sehingga didapatkan nilai skr. Maka didapatlah
rekapitulasi jam puncak survey yang dilakukan selama 7 SENIN 51,10
hari.
SELASA 55,26
Tabel 4.1 Rekapitulasi Jam Puncak (skr/jam)
Jam RABU 54,34
HARI Waktu Puncak
KAMIS 53,64
13:00-
SENIN 585,8
14.00 JUMAT 52,10
14:00-
SELASA 709,8
13:00 SABTU 51,32
15:00-
RABU 720 MINGGU 50,22
16:00
15:00-
KAMIS 720,4 Hasil pengamatan yang sudah dilakukan kemudian
16:00
dikalikan dengan faktor bobot hambatan samping
15:00-
JUMAT 897 sehingga didapat nilai seperti tabel berikut
16:00
11:00- Tabel 4.3 Hambatan Samping
SABTU 935,6
12:00
12:00- kend
MINGGU 1048,8 Kend tdk
13:00 keluar/ Pejalan bermo kend
Berdasarkan dari perhitungan rekapitulasi volume lalu Hari Waktu masuk kaki tor berhenti
lintas pada tabel 4.1 didapatlah grafik sebagai berikut.
06:00-
Senin 283 759 25 697
07:00
Jam Puncak
07:00-
234 643 13 640
1200 Selasa 08:00
1000
800 12:00-
600
Rabu 13:00 197 673 11 993
400
200
0 15:00-
15:00-16:00
13:00-14.00

14:00-13:00

15:00-16:00

15:00-16:00

11:00-12:00

12:00-13:00

Kamis 16:00 269 637 24 689

13:00-
Jumat 14:00 249 661 15 794

SENINSELASARABU KAMISJUMATSABTU
MINGGU

Manuscript received January xxxx, revised January xxxx Copyright © 2011 Department of Mechanical Engineering. All rights reserved.
13:00- Hasil dari kejenuhan yang didapat berdasarkan
Sabtu 14:00 267 678 44 628
penelitian selama 7 hari pada Jalan Flamboyan Raya
adalah dengan tingkatan pelayanan D maka arus
mingg 13:00-
u 14:00 243 616 15 942 mendekati stabil, kecepatan masih dapat dikendalikan,
V/C masih dapat ditoleri. Perhitungan Dj pada Jalan
Jumlah 1742 4667 147 5383 Flamboyan Raya dapat dihitung dengan persamaan.
𝑄
Rata-Rata 248,86 666,71 21,00 769,00 Dj=
𝐶

HS X Bobot HS 248,86 333,36 8,40 538,30 1048,8


Dj=
1348,05

Jumlah HS 1128,91
Dj= 0,78
Berdasarkan jumlah Hambatan Samping (HS) setelah Berdasarkan dari hasil perhitungan derajat kejenuhan
pembobotan didapatkan bahwa Jalan Flamboyan Raya maka ruas pada jalan Flamboyan Raya termasuk dalam
memiliki kelas Hambatan Samping Sangat Tinggi, ST (HS, Tingkat Pelayanan D. Berdasarkan tabel 4.4
>900). Dan dengan kendaraan berhenti atau parkir
didapat hamabatan samping 538,30 maka Tingkat Karakteristik Lalu Lintas NVK (Q/C)
digolongkan kelas Tinggi, T (HS, 500-899). Pelayan
an

Dari hasil pengamatan selama 7 hari dilakukan A Kondisi arus lalu lintas bebas dengan 0,00-0,20
dilapangan maka dilakukan pengolahan data untuk kecepatan
kapasitas ruas Jalan Flamboyan Raya menggunakan
tinggi dan volume lalu lintas rendah
langkah analisa sebagai berikut.
Arus stabil, tetapi kecepatan operasi 0,20-0,44
1.Kapasitas Dasar (C0) mulai

Berdasarkan Tabel 2.2 pada Bab II nilai kapasitas B dibatasi oleh kondisi lalu lintas
dasar untuk tipe jalan 1650 skr/jam
Arus stabil, tetapi kecepatan gerak 0,45-0,74
kendaraan
2.Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw)
Berdasarkan tipe jalan 4/2 T dan lebar jalur maka dikendalikan
C
didapatkan FCw sesuai dengan tabel 2.3 pada Bab II Arus mendekati stabil, kecepatan 0,75-0,84
nilai FCw 1,00 masih dapat

dikendalikan, V/C masih dapat


3.Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan
D ditolerir
Samping (FCHS)
Berdasarkan tipe jalan dan lebar bahu efektif dengan Arus tidak stabil, kecepatan terkadang 0,85-1,00
terhenti,
kelas hambatan samping maka berdasarkan tabel
didapatkan nilai 0,95 permintaan sudah mendekati
E kapasitas
4.Faktor Penyesuain Kapasitas Ukuran Kota (FCuk)
Arus dipaksakan, kecepatan rendah, ≥1,00
Berdasarkan jumlah penduduk kecamatan medan volume di
tuntungan 97.249 pada tahun 2020 maka didapatkan
atas kapasitas, antrian panjang
nilai FCuk sebesar 0,86 F
(macet)

Setelah didapatkan nilai-nilai dari faktor penyesuain Tabel 4. 4 Tingkat Pelayanan Jalan
kapasitas, maka didapatkan nilai kapasitas setelah
dikaitkan dengan faktor penyesuain sebagai berikut:

C=C0 x FCw x FCHS x FCuk

C=1650 x 1,00 x 0,95 x 0,86

C= 1348,05

Manuscript received January xxxx, revised January xxxx Copyright © 2011 Department of Mechanical Engineering. All rights reserved.
4. KESIMPULAN DAN SARAN atau instansi memberikan perhatian khusus kembali
Kesimpulan memperhatikan kinerja lalu lintas agar terciptanya
kenyamanan dalam berkendara dan juga diberikan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang ruang parkir khusus didaerah pasar agar tidak terjadi
telah dilaksanakan maka dapat diambil kesimpulan parkir dibadan jalan yang berdampak pada kinerja lalu
sebagai berikut. lintas.

1. Berdasarkan hasil pengolahan data pada Jalan


Flamboyan Raya Kota Medan dapat diketahui bahwa
Derajat Kejenuhan adalah 0,78 dengan Tingkat
Pelayanan D yaitu dengan kondisi lalu lintas arus
Daftar Pustaka
mendekati stabil, kecepatan masih dapat dikendalikan, 1. Funan, G.A., Cornelis, R. And Hunggurami, E. (2014)
V/C masih dapat ditoleri ‘Studi Kinerja Jalan Akibat Hambatan Samping Di Jalan
Timor Raya Depan Pasar Oesao Kabupaten Kupang’,
2. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui Jurnal Teknik Sipil Nusa Cendana, 3(1), Pp. 1–12.
kapasitas Jalan Flamboyan Raya Kota Medan memiliki
kapasitas sebesar 1348,05 skr/jam. Yang artinya 2. Widari, L.A., Akbar, S.J. And Fajar, R. (2021) ‘Analisis
kapasitas jalan tersebut hampir mencapai kapasitas Tingkat Pelayanan Jalan (Studi Kasus Jalan Medan–
jalan yang diisyaratkan dalam PKJI 2014 jalan perkotaan Banda Aceh Km 254+800 S.D Km 256+700)’, Teras
Jurnal, 5(2). Doi:10.29103/Tj.V5i2.11.
yaitu 1650 skr/jam. Yang artinya kapasitas jalan tersebut
memiliki pengaruh yang cukup tinggi dengan adanya 3. Kumalawati, A. Et Al. (2021) ‘Hubungan Volume Dan
aktivitas parkir pasar dibadan jalan. Kecepatan Lalu Lintas Terhadap Kinerja Jalan Ahmad
Yani Kota Kupang’, Jurnal Teknik Sipil, 10(2), P. 12.
3. Berdasarkan hasil pengolahan data bahwa
hambatan samping pada ruas Jan Flamboyan Raya Kota 4. Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (2014). Direktorat
Medan tinggi yaitu sebesar 1128,91 dengan melihat Jenderal Bina Marga , Kementrian Pekerjaan Umum
frekuensi menurut PKJI 2014 yaitu >900, dengan kondisi (Rancangan 1). Available At: Direktorat Jenderal Bina
daerah niaga dengan aktivitas pasar sisi jalan yang Marga , Kementrian Pekerjaan Umum
sangat tinggi, maka perlu dilakukan pengelolaan jalan
yang baik serta mengembalikan fungsi bahu jalan.
Pengaruh yang sangat jelas dengan berkurangnya
kapasitas jalan dan kinerja jalan, maka secara langsung
aktivitas parkir pada badan jalan akan berpengaruh
terhadap kecepatan kendaraan.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas dapat diberikan


saran-saran untuk rekomendasi sebagai berikut:

1.Perhitungan volume lalulintas dilakukan secara


manual maka keakuratan tidak bisa dipastikan, agar bisa
menentukan secara akurat persentase tingkat
keberhasilan jalan disarankan penelitian berikutnya bisa
menggunakan video kamera atau pada analisis data
dapat dilakukan dengan software yang berhubungan
dengan penelitian

2.Kecepatan kendaraan ditentukan dari PKJI 2014 untuk


penelitian berikutnya bisa menggunakan teknologi
dalam pengambilan data kecepatan dengan
menggunakan alat speedgun.

3.Dengan tingkat pelayanan D pada Jalan Flamboyan


Raya Kota Medan lebih baiknya pemerintah setempat

Manuscript received January xxxx, revised January xxxx Copyright © 2011 Department of Mechanical Engineering. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai