perhitungan LHR
Jl Gajayana kec Lowokwaru kota
Malang
Jurnal Rekayasa Lalu Lintas, Unisma, Teknik Sipil
ABSTRAK
Rekasaya lalu lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan,
pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas pelengkapan jalan dalam rangka mewujudkan,
mendukung, dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan eklancaran lalu lintas.
Perhitungan lalulintas harian rata-rata adalah volume lalu-lintas rata-rata dalam satu hari yang melalui
satu ruas jalan tersebut dibagi dengan lamanya pengamatan (lamanya survey kendaraan), biasanya
dihitung sepanjang tahun. LHR adalah istilah yang baku digunakan dalam menghitung beban lalu
lintas pada suatu ruas jalan dan merupakan dasar dalam proses perencanaan transportasi ataupun
dalam pengukuran polusi yang diakibatkan oleh arus lalu lintas pada suatu ruas jalan.
ABSTRACT
Traffic engineering is a series of businesses and activities which include planning, procurement,
installation, regulation and maintenance of road equipment facilities in the framework of realizing,
supporting and maintaining security, safety, order and smooth traffic. The calculation of the average
daily traffic is the average traffic volume in one day passing through one road segment divided by
the length of observation (vehicle survey time), usually calculated throughout the year. LHR is a
standard term used in calculating the traffic load on a road section and is the basis for the
transportation planning process or in measuring pollution caused by traffic flow on a road section.
Key word : Traffic Engineering, Traffic Volumes, Road Capacity, Density
PENDAHULUAN segmen jalan yang terdiri dari banyak tipe
kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan
Jalan raya merupakan suatu jalan utama yang tersebut harus dikonversi kedalam satuan mobil
menghubunkan satu kawasan dengan kawasan penumpang (smp). Konversi kendaraan ke
lainya dalam sektor perhubungan terutama untuk dalam satuan smp diperlukan angka faktor
kesinambungan distribusi barang dan jasa. ekivalen untuk berbagai jenis kendaraan.
Penggunaan jalan raya sendiri juga telah di atur Volume lalu lintas adalah jumlah
dalam undang undang yang di sepakati. kendaraan yang melewati suatu penampang
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia tertentu pada suatu ruas jalan tertentu dalam
no 38 tahun 2004 tentang jalan, di sebutkan adalah satuan waktu, satuan volume lalu lintas adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala kendaraan/jam. Kerapatan adalah jumlah
bagian jalan, termasuk bangunan perlengkapan kendaraan yang menempati suatu panjang
dan perlengkapannya yang di peruntukkan bagi jalanan atau lajur dalam kendaraan per km atau
lalu lintas. kendaraan per km per lajur. Nilai kerapatan
LHR adalah hasil bagi jumlah kendaraan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus,
yang diperoleh selama pengamatan dengan karena sulit diukur dilapangan. Ketiga unsur
lamanya pengamatan dalam perencanaan jalan karakteristik dasar lalulintas merupakan unsur
dilokasi jalan Gajayana Malang. Perhitungan pembentuk aliran lalu lintas yang akan
lalu lintas dapat dilakukan dengan Perhitungan mendapatkan pola hubungan :
Tangan (Manual) dan Perhitungan Mekanik. • Kecepatan dengan Kerapatan.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑎𝑙𝑢𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 • Volume dengan Kecepatan.
𝐿𝐻𝑅 =
𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 • Volume dengan Kerapatan.
3. Analisis Volume Kapasitasi Rasio Jadi, nilai derajat kejenuhan adalah 0,489
Setelah mengetahui nilai volume (v) dan kapasitas dengan tingkat pelayanan B.
(c), maka : (Hasil Perhitungan, 2022)
V/C Rata KESIMPULAN
smp
V 4971,9 jam Setelah melakukan pengamatan dan penelitian
= smp = 0,851
C 5836 diatas, hal yang dapat kami simpulkan adalah sebagai
jam
berikut:
Maka, arus masih stabil kecepatan terkadang terbatas,
Disimpulkan nilai volume (V) dan Kapasitas (C) pada
permintaan sudah mendekati kapasitas dengan tingkat
Weekday di Jl..Gajayana adalah:
pelayanan B (0,20-0,44)
smp
V 4971,9 jam
= smp = 0,851
C 5836
jam
Sedangkan derajat kejenuhannya adalah:
DC=Q/C=2857/5836 = 0,489 Maka, pada Weekday di
Jl. Gajayana, Kec. Lowokwaru, Malang, Jawa Timur
adalah 0,20-0,44 maka jalan tersebut memiliki tingkat
pelayanan B, Arus stabil, tetapi kecepatan operasi
(Sumber: MKJI 1997) mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, pengemudi
4. Derajat Kejenuhan (DS)
memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih
Derajat kejenuhan (didefinisikan sebagai rasio
kecepatan.
arus lalulintas Q (smp/jam) terhadap kapasitas C
(smp/jam) digunakan sebagai faktor utama dalam