Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 5 Perencanaan

perhitungan LHR
Jl Gajayana kec Lowokwaru kota
Malang
Jurnal Rekayasa Lalu Lintas, Unisma, Teknik Sipil

| Received December 14, 2022 | Accepted January 03, 2023 |

ANALISIS PERHITUNGAN LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA


JALAN GAJAYANA & SIMPANG TAK BERSINYAL GAJAYANA KOTA MALANG

M. Amin Firmansyah, M. Mahbub muhdlor B, Riesmay Zidane,


Muhammad.Fikry.
Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil Universitas
Islam Malang
22001051104@unisma.ac.id

ABSTRAK
Rekasaya lalu lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan,
pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas pelengkapan jalan dalam rangka mewujudkan,
mendukung, dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan eklancaran lalu lintas.
Perhitungan lalulintas harian rata-rata adalah volume lalu-lintas rata-rata dalam satu hari yang melalui
satu ruas jalan tersebut dibagi dengan lamanya pengamatan (lamanya survey kendaraan), biasanya
dihitung sepanjang tahun. LHR adalah istilah yang baku digunakan dalam menghitung beban lalu
lintas pada suatu ruas jalan dan merupakan dasar dalam proses perencanaan transportasi ataupun
dalam pengukuran polusi yang diakibatkan oleh arus lalu lintas pada suatu ruas jalan.

Kata Kunci: Rekayasa Lalulintas, Volume Lalulintas, Kapasitas Jalan, Kerapatan

ABSTRACT
Traffic engineering is a series of businesses and activities which include planning, procurement,
installation, regulation and maintenance of road equipment facilities in the framework of realizing,
supporting and maintaining security, safety, order and smooth traffic. The calculation of the average
daily traffic is the average traffic volume in one day passing through one road segment divided by
the length of observation (vehicle survey time), usually calculated throughout the year. LHR is a
standard term used in calculating the traffic load on a road section and is the basis for the
transportation planning process or in measuring pollution caused by traffic flow on a road section.
Key word : Traffic Engineering, Traffic Volumes, Road Capacity, Density
PENDAHULUAN segmen jalan yang terdiri dari banyak tipe
kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan
Jalan raya merupakan suatu jalan utama yang tersebut harus dikonversi kedalam satuan mobil
menghubunkan satu kawasan dengan kawasan penumpang (smp). Konversi kendaraan ke
lainya dalam sektor perhubungan terutama untuk dalam satuan smp diperlukan angka faktor
kesinambungan distribusi barang dan jasa. ekivalen untuk berbagai jenis kendaraan.
Penggunaan jalan raya sendiri juga telah di atur Volume lalu lintas adalah jumlah
dalam undang undang yang di sepakati. kendaraan yang melewati suatu penampang
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia tertentu pada suatu ruas jalan tertentu dalam
no 38 tahun 2004 tentang jalan, di sebutkan adalah satuan waktu, satuan volume lalu lintas adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala kendaraan/jam. Kerapatan adalah jumlah
bagian jalan, termasuk bangunan perlengkapan kendaraan yang menempati suatu panjang
dan perlengkapannya yang di peruntukkan bagi jalanan atau lajur dalam kendaraan per km atau
lalu lintas. kendaraan per km per lajur. Nilai kerapatan

LHR adalah hasil bagi jumlah kendaraan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus,
yang diperoleh selama pengamatan dengan karena sulit diukur dilapangan. Ketiga unsur
lamanya pengamatan dalam perencanaan jalan karakteristik dasar lalulintas merupakan unsur
dilokasi jalan Gajayana Malang. Perhitungan pembentuk aliran lalu lintas yang akan
lalu lintas dapat dilakukan dengan Perhitungan mendapatkan pola hubungan :
Tangan (Manual) dan Perhitungan Mekanik. • Kecepatan dengan Kerapatan.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑎𝑙𝑢𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 • Volume dengan Kecepatan.
𝐿𝐻𝑅 =
𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 • Volume dengan Kerapatan.

Data LHR ini cukup teliti jika pengamatan METODE SURVEI


dilakukan pada interval-interval waktu yang Metode yang dipakai pada penelitian ini
cukup mengambarkan fluktuasi lalulintas adalah metode deskriptif kualitatif. Semua
selama pengamatan. Volume adalah jumlah informasi dan data mengenai objek penelitian
kendaraan yang melewati suatu titik atau yang diperoleh dari pengamatan langsung
ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 2 (survei) maupun studi literatur akan diolah
4 jam) tanpa membedakan arah dan lajur. menjadi hitungan VLHR.
Segmen jalan selama selang waktu tertentu
Pengumpulan data sekunder dilakukan
yang dapat di ekspreikan dalam
dengan mengumpulkan literatur baik berupa
tahunan,harian (LHR), jam-an atau sub jam.
artikel, jurnal, dan penelitian tentang transportasi
Rate of Flow atau Nilai Arus adalah volume
yang telah dilakukan sebelumnya, dan MKJI
lalu-lintas yang biasanya kurang dari satu jam
1997. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
tetapi diekspresikan dalam satu jam.
menghitung langsung jumlah kendaraan yang
Untuk mendapatkan nilai arus suatu
melewati titik pengamatan dengan menggunakan
pencatatan secara manual. Penghitungan
kendaraan dilakukan setiap 15 menit. Survei C = C₀ x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

dilakukan oleh dua pengamat pada titik


Dengan :
pengamatan dengan 1 pengamat pada setiap
C = kapasitas (smp/jam)
arah lalu lintas.
Co = kapasitas dasar
Pengolahan data dilakukan dengan FCw = faktor penyesuaian kecepatan
memperhitungkan data yang didapat dari akibat lebar jalan
survei yang telah dilakukan sebelumnya FCsp = faktor penyesuaian kecepatan

berdasarkan MKJI 1997 tentang Jalan akibat pemisah jalan

Perkotaan. Perhitungan yang dilakukan adalah FCsf = faktor penyesuaian kecepatan


akibat hambatan samping
perhitungan lalulintas harian rata-rata.
FCcs = faktor penyesuaian kecepatan
Sehingga hasil yang didapat adalah volume
akibat ukuran kota
kendaraan, kerapatan, kecepatan arus bebas
Dari perhitungan lalu lintas harian rata-rata didapatkan
kendaraan, kapasitas, derajat kejenuhan, dan
data survey maksimum pada jam 11.00-14.00 volume lalu
tingkat pelayanan jalan (Level of Service). lintas pada Jl. Gajayana, Kec. Lowokwaru, Kota Malang,
Jawa Timur. Dalam menghitung nilai V/C ratio selain
nilai volume lalu lintas, diperlukan juga nilai dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
kapasitas jalan tersebut. Perhitungan Jalan Raden Intan
Berdasarkan hasil hasil pengolahan data dari berdasarkan nilai MKJI 1997 :
hasil survey maka didapat hasil perhitungan sebaga
berikut: C = Co × FCw × FCsp × FCsf × FCcs (smp/jam)

1. Perhitungan Kecepatan arus bebas Berdasarkan kondisi jalan diketahui :


FV = (FV₀ + FVw) × FFVsf × FFVcs
Kondisi jalan ialah dua lajur terbagi : Co = 2900
= (42 + -3) x 0,5 x 0,95
= 18,52 km/jam Lebar jalur perlajur ialah 3,60 m : FCw = 0,96

Jadi, kecepatan arus bebas (FV) adalah 18,52


Jalan 2/2 tanpa pemisah arah 50%-50% : FCsp = 1,00
km/jam
2. Analisis Kapasitas Jalan (C). Jalan 2/2 D 1,5m dengan kelas hambatan samping rendah
Kapasitas ruas jalan adalah arus lalu lintas : FCsf = 0,98
maksimum yang dapat melintas dengan stabil pada
Ukuran kota 0,5 – 1,0 (874.890 penduduk (2022))
suatu potongan melintang jalan pada keadaan
: FCcs = 0,94
(geometrik, pemisah, arah, komposisi lalu lintas, Untuk Tipe jalan 2/2 D maka Co: 1650 x 4= 6600
lingkungan) tertentu. Untuk jalan dua lajur dua arah,
kapasitas ditentukan untuk arus dua arah, tetapi untuk
jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan masing-
masing dan kapasitas ditentukan tiap lajurnya. Menurut
MKJI 1997, besar kapasitas jalan dihitung dengan
rumus berikut :
Sehingga : penentuan tingkat kinerja segmen jalan. Nilai DS
menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai
C = Co × FCw × FCsp × FCsf × FCc (smp/jam)
masalah kapasitas atau tidak. Derajat kejenuhan
C = (1650x4) × 0,96× 1,00 × 0,98 × 0,94
dirumuskan sebagai berikut :
C = (6600) × 0,96 × 1,00 × 0,98 × 0,94 𝑄
𝐷𝑆 =
C = 5836.7232 smp/jam 𝐶
Dari perhitungan di atas didapat nilai
Dengan :
kapasitas (C) pada Jl. Gajayana, Kec. Lowokwaru,
Q = arus (smp/jam)
Kota Malang, Jawa Timur adalah 6080 smp/jam.
C = kapasitas
Tabel Rasio Arus Lalulintas (Q) dan Kapasitas (C)
terhadap DS
Berikut akan dijabarkan hasil dan
Didapat total lalu lintas (Q) di Jl. Gajayana pada saat Weekday
pembahasan mengenai unsur dari setiap objek studi
adalah 2857 smp/jam.
kasus untuk mengetahui jenis-jenis arsitektur
Sedangkan nilai kapasitas (C) yang telah didapat 5836
metafora yang diterapkan pada masing-masing smp/jam.
objek studi kasus bangunan bertingkat tinggi. 𝑄 2857
𝐷𝐶 = = = 0,489
𝐶 5836

3. Analisis Volume Kapasitasi Rasio Jadi, nilai derajat kejenuhan adalah 0,489
Setelah mengetahui nilai volume (v) dan kapasitas dengan tingkat pelayanan B.
(c), maka : (Hasil Perhitungan, 2022)
V/C Rata KESIMPULAN
smp
V 4971,9 jam Setelah melakukan pengamatan dan penelitian
= smp = 0,851
C 5836 diatas, hal yang dapat kami simpulkan adalah sebagai
jam
berikut:
Maka, arus masih stabil kecepatan terkadang terbatas,
Disimpulkan nilai volume (V) dan Kapasitas (C) pada
permintaan sudah mendekati kapasitas dengan tingkat
Weekday di Jl..Gajayana adalah:
pelayanan B (0,20-0,44)
smp
V 4971,9 jam
= smp = 0,851
C 5836
jam
Sedangkan derajat kejenuhannya adalah:
DC=Q/C=2857/5836 = 0,489 Maka, pada Weekday di
Jl. Gajayana, Kec. Lowokwaru, Malang, Jawa Timur
adalah 0,20-0,44 maka jalan tersebut memiliki tingkat
pelayanan B, Arus stabil, tetapi kecepatan operasi
(Sumber: MKJI 1997) mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, pengemudi
4. Derajat Kejenuhan (DS)
memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih
Derajat kejenuhan (didefinisikan sebagai rasio
kecepatan.
arus lalulintas Q (smp/jam) terhadap kapasitas C
(smp/jam) digunakan sebagai faktor utama dalam

Anda mungkin juga menyukai