PENGUKURAN UKURAN

PUSAT (TENDENSI
SENTRAL)
• Salah satu tugas statistik adalah menentukan angka yang
menjadi pusat suatu distribusi.
• Angka/ nilai yang menjadi pusat suatu distribusi
selanjutnya disebut tendensi sentral atau kecenderungan
tengah.
• Ada 3 jenis pengukuran tendensi sentral yang sangat
penting: Mean, Median dan Modus
Mean (rata-rata)
• Mean diterapkan dengan tujuan untuk menentukan angka /
nilai rata-rata dan secara aritmatik ditentukan dengan cara
menjumlah seluruh nilai dibagi banyaknya individu.
• Pengukuran rata-rata dapat diterapkan dengan asumsi
bahwa data yang diperoleh dari hasil pengukuran berskala
interval dan rasio.
Mean data tunggal
𝑛
1
𝑥ҧ = ෍ 𝑥𝑖
𝑛
𝑖=1
n = jumlah data

Contoh:
Hitung rata-rata dari𝑛 data 2, 2, 4, 5, 7.
෍ 𝑥𝑖 = 2 + 2 + 4 + 5 + 7 = 20
𝑖=1
20
n = 5, maka 𝑥𝑖 = =𝟒
5
Mean data berkelompok
σ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑥ҧ =
σ 𝑓𝑖
𝑓 = frekuensi
Contoh:
Hitung rata-rata untuk data-data berikut.
222
Data (xi) Frekuensi (fi) Xi fi maka 𝑥ҧ = = 7,4
30
2 3 6
4 6 24
8 9 72
10 12 120

 30 222
Median
• Median merupakan nilai tengah data ketika
data disusun dari urutan besarnya
• Nilai yang membagi distribusi menjadi 2
bagian yang sama yakni sebelah kirinya 50
persen, dan sebelah kanannya juga 50 persen.
Median data tunggal
• Untuk kasus n ganjil
median = 𝑥𝑘+1 (data ke-(k+1))
𝑛−1
Dengan: 𝑘 = ,𝑛 = banyaknya data
2

• Untuk kasus n genap:

1
median = (𝑥𝑘 + 𝑥𝑘+1 )
2
𝑛
Dengan 𝑘 = ,𝑛 = banyaknya data
2
Median data berkelompok
𝑛
− 𝑐𝐹𝑏
𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 = 𝐵𝑏 + 𝑃 2
𝐹𝑑
Keterangan:
• 𝐵𝑏 = Batas bawah nyata dari interval kelas yang mengandung
median
• 𝑐𝐹𝑏 = Frekuensi kumulatif di bawah interval kelas yang
mengandung median
• 𝐹𝑑 = Frekuensi dalam interval yang mengandung median
• P = lebar kelas / interval
• n = banyaknya data atau jumlah frekuensi.
Contoh:
Diketahui data distribusi frekuensi berikut.

Hitung mediannya.
Jawab:
• Carilah nilai interval yang mengandung unsur median, karena jumlah
frekuensi70dalam data ini 70, maka kira-kira median terdapat di dekat
data ke- = 35 , maka median terletak di interval 75-79.
2
• Carilah batas bawah dari kelas median (𝐵𝑏) yaitu 75-0,5 = 74,5
• Hitunglah lebar interval (𝑃), karena 75 – 79 maka lebar intervalnya
adalah 5
• Carilah jumlah frekuensi median (𝐹𝑑) yaitu frekuensi dari kelas yang
mengandung median yaitu 20
• Hitung 𝑐𝐹𝑏 yakni jumlah frekuensi kumulatif di bawah interval kelas
yang mengandung median yakni frekuensi kumulatif dari 60-64 +
frekuensi kumulatif dari 65-69 + frekuensi kumulatif 70-74 = 2+6+15 =
23
Maka diperoleh:
𝑛 70
− 𝑐𝐹𝑏 − 23
Median = 𝐵𝑏 + 𝑃 2 = 74,5 + 5 2 = 𝟕𝟕, 𝟓
𝐹𝑑 20
Modus
• Nilai yang paling sering muncul atau nilai yang memiliki
frekuensi paling banyak.
• Ada :
• Modus DataTunggal
• Modus Data Berkelompok
Modus data tunggal
• Sangat mudah, dilihat data manakah yang frekuensinya
paling banyak.

Contoh:
• 2,2,3,3,4,4,4,5
• Maka berdasarkan contoh di atas modusnya adalah 4
karena frekuensinya paling banyak.
Modus data berkelompok
𝐹1
Modus = 𝐵𝑏 + 𝑃
𝐹1 + 𝐹2

Keterangan:
• 𝐵𝑏 : Batas bawah nyata dari interval kelas yang mengandung
modus
• P : Lebar kelas / interval
• 𝐹1 : Selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya
• 𝐹2 : Selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya
Rata-rata ukur (geometric mean)
• Rata-rata ukur (geometrik) : rata-rata yang diperoleh
dengan mengalikan semua data dalam suatu kelompok
sampel, kemudian diakarpangkatkan dengan banyaknya
data sampel tersebut. Karena mengikuti proses akar
pangkat, maka apabila terdapat unsur data yang bernilai
negatif maka rata-rata ukur tidak bisa dilakukan.
Rata-rata ukur pada data tunggal
• Cara I:
𝑛
𝑥𝑔ҧ = 𝑥1 × 𝑥2 × ⋯ × 𝑥𝑛
• Penghitungan dengan Cara I akan sulit jika data yang digunakan
banyak dan nilainya besar. Hasil perkalian pada saat penghitungan
akan menjadi sangat besar. Sehingga, untuk mengurangi hitungan
yang terlalu besar maka digunakan logaritma (Cara II).
• Cara II:
𝑛
1
log 𝑥𝑔ҧ = ෍ log 𝑥𝑖
𝑛
𝑖=1
Rata-rata ukur pada data berkelompok
σ𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 × log 𝑥𝑖
log 𝑥𝑔ҧ =
σ𝑘𝑖=1 𝑓𝑖

Dimana:
• 𝑥𝑖 : titik tengah
• k : banyaknya kelas
• 𝑓𝑖 : frekuensi data kelas ke-i
Kwartil
• Nilai atau angka yang membagi data dalam empat bagian yang
sama, setelah data disusun dari yang terkecil hingga terbesar.
• Bentuk kwartil :
• Kwartil pertama
Nilai dalam distribusi yang membatasi 25% frekuensi bagian atas dan 75%
frekuensi bagian bawah
• Kwartil kedua
Nilai dalam distribusi yang membatasi 50% frekuensi di bagian atas dan
50%frekuensi bagian bawah, bisa disebut juga dengan median
• Kwartil ketiga
Nilai dalam distribusi yang membatasi 75% frekuensi bagian atas dan 25%
frekuensi bagian bawah
Kwartil data tunggal
• Urutkan data
• Rumus posisi kwartil:
𝑛+1
𝐾1 =
4
𝑛+1
𝐾2 =
2
3(𝑛 + 1)
𝐾3 =
4
Contoh kwartil data tunggal:
• Data:
65 70 90 40 35 45 70 80 50

• Hitunglah K1, K2 dan K3!

Kwartil data berkelompok
𝑛
−𝑐𝐹𝑏
• 𝐾1 = 𝐵𝑏 + 𝑃 4
𝐹𝑑
𝑛
−𝑐𝐹𝑏
• 𝐾2 = 𝐵𝑏 + 𝑃 2
𝐹𝑑
3𝑛
−𝑐𝐹𝑏
• 𝐾3 = 𝐵𝑏 + 𝑃 4
𝐹𝑑

• Keterangan:
• K : Kwartil
• 𝐵𝑏 : Batas bawah nyata dimana nilai K berada
• 𝑐𝐹𝑏 : Frekuensi kumulatif sebelum K
• 𝐹𝑑 : Frekuensi kelas kwartil
• P : Lebar kelas / interval
• n : Banyak individu atau jumlah frekuensi
Desil
• Nilai atau angka yang membagi data menjadi 10 bagian
yang sama
• Rumusnya hampir sama dengan median dan kwartil,
bedanya di pembagian
Desil data tunggal
• D1 → titik yang membatasi 10% frekuensi terbawah dalam
distribusi

• Rumus:
(𝑛 + 1)
𝐷1 =
10
Desil data berkelompok
𝑛𝑥
−𝑐𝐹𝑏
• 𝐷𝑥 = 𝐵𝑏 + 𝑃 10
𝐹𝑑

Keterangan:
• x : Desil ke-x
• 𝐵𝑏 : Batas bawah nyata dimana nilai D berada
• 𝑐𝐹𝑏 : Frekuensi kumulatif sebelum D
• 𝐹𝑑 : Frekuensi kelas desil
• P : Lebar kelas / interval
• n : Banyak individu atau jumlah frekuensi
Persentil
• Nilai yang membagi data menjadi 100 bagian yang
sama
• Rumusnya hampir sama dengan median dan
kwartil, hanya beda di pembagian, kalau di persentil
nanti dibagi 100
• Persentil data tunggal:
𝑛+1 𝑥
𝑃𝑥 =
100
Persentil data berkelompok
𝑛𝑥
−𝑐𝐹𝑏
• 𝑃𝑥 = 𝐵𝑏 + 𝑃 100
𝐹𝑑

Keterangan:
• x : Desil ke-x
• 𝐵𝑏 : Batas bawah nyata dimana nilai D berada
• 𝑐𝐹𝑏 : Frekuensi kumulatif sebelum D
• 𝐹𝑑 : Frekuensi kelas desil
• P : Lebar kelas / interval
• n : Banyak individu atau jumlah frekuensi