Anda di halaman 1dari 25

PERENCANAAN OVERPASS 3

(JALAN GALUDRA 1) STA 28+822.029


PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL CISUMDAWU
(CILEUNYI-SUMEDANG-DAWUAN)
SEKSI III
PT. GIRDER INDONESIA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh :

RIDHO ALHUDA AMIRULLAH

167011047

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2019
PERENCANAN OVERPASS 3
(JALAN GALUDRA 1) STA 28+822.029
PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL CISUMDAWU
(CILEUNYI-SUMEDANG-DAWUAN)
SEKSI III
PT. GIRDER INDONESIA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Kerja Praktek Ini Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Kelulusan Kerja Praktek di Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Siliwangi

Oleh :

RIDHO ALHUDA AMIRULLAH


167011047

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERENCANAAN OVERPASS 3 (JALAN GALUDRA 1)


STA 28+822.029
PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL CISUMDAWU
(CILEUNYI-SUMEDANG-DAWUAN)
SEKSI III

Oleh :

RIDHO ALHUDA AMIRULLAH

167011047

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Sipil, Dosen Pembimbing Kerja Praktek

Ir. ASEP KURNIA HIDAYAT, M.T. NINA HERLINA Dra., M.T.


NIP. 19590826 199002 1 001 NIDN. 0412086201
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T. yang mana atas rahmat
dan karunia-Nya Laporan Kerja Praktek yang berjudul “PERENCANAAN
OVERPASS 3 (JALAN GALUDRA 1) STA 28+822.029 PROYEK TOL
CISUMDAWU SEKSI III” dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga
tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.. Laporan
ini terwujud berkat adanya bantuan, bimbingan, serta petunjuk dari berbagai pihak.
Maka sari itu penulis menghaturkan terima kasih kepada :

1. Ibu Nina Herlina, Dra., M.T. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang
telah memberikan bimbingan dan banyak masukan kepada penulis.
2. Bapak Ir. Asep Kurnia Hiadayat, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Sipil Universitas Siliwangi.
3. Bapak Sunantara selaku SEM (Site Engineering Manager) PT. Girder
Indonesia telah mengijinkan penulis melakukan Kerja Praktek pada proyek
ini dan sebagai pembimbing Kerja Praktek.
4. Seluruh staff PT. Girder Indonesia pada proyek pembangunan jalan tol
CISUMDAWU (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) Seksi III yang telah
memberikan ilmu dan pengalamannya kepada penulis selama melaksanakan
Kerja Praktek ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang mendidik kami.
6. Orang tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah memberikan do’a dan
restunya.
7. Teman-teman Kerja Praktek yang telah membantu penulis untuk
menyelesaikan laporan kerja praktek dengan cara mengumpulkan data dan
informasi yang dirasa kurang oleh penulis sendiri. Serta mengerjakan tugas
kelompok dari pembimbimmg lapangan.
8. Handai taulan, rekan mahasiswa - mahasiswi dan semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut memberikan doronngan
dalam menyelesaikan tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa pada laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna
perbaikan dari laporan ini.

Semoga laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya Mahasiswa Teknik Sipil.

Tasikmalaya, …………..2019

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang mempunyai


peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian, sosial budaya, pengembangan
wilayah pariwisata, dan pertahanan keamanan untuk menunjang pembangunan
nasional. Transportasi sebagai salah satu sarana penunjang dalam pebangunan suatu
negara. Dalam hal ini sarana dan prasarana transportasi adalah salah satu faktor
utama.

Untuk itu diperlukan pembangunan jaringan jalan yang memadai agar mampu
memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan kapasitas yang diperlukan.
Selain perencanaan geometric jalan, perkerasan jalan merupakan bagian dari
perencanaan jalan yang harus direncanakan secara efektif dan efisien, karena
kebutuhan tingkat pelayanan jalan semakin tinggi, maka perlu adanya peningkatan
kualitas system dan prasarana jalan, diantaranya adalah kebutuhan akan jalan yang
aman dan nyaman.

Jalan tol adalah suatu jalan alternatif bebas hambatan yang berbayar, untuk
mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun mempersingkat jarak dan waktu.
Pembangunan jalan tol sendiri dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.

Jalan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (CISUMDAWU) merupakan salah


satu proyek jalan tol yang melintasi Cileunyi -Sumedang dan Cirebon daerah
Dawuan. Jalan ini, merupakan lanjutan rencana tola arah Selatan yang
menghubungkan tol Cikampek – Purwakarta – Padalarang dan Cileunyi, yang
nantinya akan bertemu dengan tol dari arah Utara Cikampek – Palimanan Cirebon
daerah Dawuan.

Jalan tol CISUMDAWU yang akan melewati daerah Sumedang yang meliputi
Seksi I Cileunyi Rancakalong (12,025 km), Seksi II, Rancakalong – Sumedang
(17,350 km), Seksi III Sumedang – Cimalaka (4,050 km), dan seksi IV Cimalaka –

1
Legok (7,2 km), Seksi V Legok – Ujung Jaya (15,9 km), dan Seksi VI Ujung Jaya
– Dawuan (4,048 km).

Jalan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (CISUMDAWU) seksi III sepanjang


4,050 km yang pembangunannya dilaksanakan oleh PT. Girder Indonesia
(kontaktor) yang dibantu dengan beberapa sub kontraktor sebgai pelaksana sipil
bertugas melaksanakan dan menyelesaikan proyek jalan tol Cisumdawu. Salah satu
item pekerjaan yang dilaksanakan yaitu pembangunan overpass sebagai
penghubung jalan yang berada di atas jalan tol.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada bagian latar belakang, dapatlah


diambil suatu rumusan masalah yang dapat digunakan sebagai acuan. Adapun
rumusan masalah tersebut adalah

Bagaimana perencanaan pelaksanaan pekerjaan Overpass 3 (Jalan Galudra I)


pada pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (CISUMDAWU)
Seksi III PT. Girder Indonesia ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah yang tujuannya untuk memfokuskan bagian yang


akan dibahas secara terperinci. Batasan-batasan masalah yang akan dibahas yaitu
perencanaan Overpass 3 (Jalan Galudra I) pada pembangunan Jalan Tol Cileunyi –
Sumedang – Dawuan (CISUMDAWU) Seksi III PT. Girder Indonesia.

1.4 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan kegiatan kerja praktek yang dilaksanakan di PT.
Girder Indonesia, adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum
a. Melatih penerapan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh di bangku
kuliah dengan aplikasinya secara teknis di lapangan.
b. Memperoleh pengalaman kerja dan menambah wawasan mahasiswa
mengenai cara kerja suatu perusahaan, sistem organisasi, manajemen
konstruksi, maupun teknologi yang sedang berkembang.
c. Melatih sikap disiplin dan tanggung jawab terhadap tugas yang diterima
selama kerja praktek, sebagai ilmu pegangan dalam dunia kerja yang nyata
d. Menambah relasi/partner selama mahasiswa melaksanakan kerja praktek.
e. Meningkatkan wawasan mahasiswa dalam aspek potensial dunia kerja
seperti struktur organisasi disiplin, lingkungan, keselamatan kerja, dan
sistem kerja serta penerapannya dalam keadaaan yang sebenarnya.
f. Melatih untuk mampu bekerja secara tim.
g. Mengembangkan sikap professional dan disiplin diri dalam rangka
memasuki dunia kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Mempelajari dan memahami proses pembangunan jalan tol Cileunyi –
Sumedang – Dawuan (CISUMDAWU) Seksi III khususnya pada
perencanaan Overpass 3 (jalan Galudra 1).
b. Mengetahui jenis material dan alat tapa saja yang dipakai pada
pembangunan Overpass 3 (Jalan Galudra 1).

1.5 Ruang Lingkup

Pada kegiatan kerja praktek ini, penulis melakukan kerja praktek di proyek
pembangunan jalan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (CISUMDAWU) Seksi III
yang dikerjakan oleh PT. Girder Indonesia. Proyek pada Seksi III ini dimulai pada
STA 26+800 di kecamatan Pasir Malang sampai dengan STA 30+850 di kecamatan
Cimalaka.

Mengingat luasnya ruang lingkup dari kegiatan kerja praktek tersebut, maka
penulis memperkecil ruang lingkup, yaitu mengenai perencanaan pembangunan
Overpass 3 (Jalan Galudra 1), yang meliputi :

a. Perencanaan pilecap
b. Perencanaan pilar / kolom (pier)
c. Perencanaan pierhead
d. Perencanaan abutment
e. Perencanaan wingwall abutment
f. Perencanaan gelagar (girder)
g. Perencanaan balok diafragma
h. Perencanaan lantai jembatan (deck Slab)
i. Perencanaan pengamanan tepi (barrier)

1.6 Metodologi Penyusunan Laporan

Dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek ini digunakan beberapa metode


pendekatan, yaitu :

1. Metode Observasi, yaitu metode pendekatan yang dilakukan dengan


melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
2. Metode Wawancara, yaitu metode pendekatan yang dilakukan dengan
bertanya langsung kepada pihak terkait yang terlibat dan bertanggungjawab
di lapangan, seperti mandor, pelaksana, pengawas (supervisor), dan Site
Manager.
3. Studi Pustaka, yaitu metode pendekatan dengan cara menggunakan berbagai
literature atau seumber di luar pihak lapangan yang bisa digunakan untuk
memperkuat isi tulisan, seperti buku, jurnal, dan berbagai literature lain yang
berkaitan dengan proses akhir bangunan.
4. Dokumentasi, yaitu metode yang berhubungan dengan aspek
pendokumentasian yang berupa foto atau gambar hasil pengamatan di
lapangan.

1.7 Sistematika Penyusunan Laporan

1. Bab pertama adalah bab pendahuluan yang mencakup pandangan umum dari
keseluruhan kegiatan kerja praktek yang meliputi uraian mengenai latar
belakang, perumusan masalah, Batasan masalah, maksud dan tujuan, ruang
lingkup, metodologi, sistematika penulisan laporan yang merupakan
gambaran singkat tentang kerangka tulisan.
2. Bab kedua berisi profil dari perusahaan yang melaksanakan dan
menyelesaikan proyek tersebut, serta profil dari proyek itu sendiri.
3. Bab ketiga berisi perencanaan pelaksanaan pekerjaan.
4. Bab keempat berisi tentang pelaksanaan pekerjaan merupakan gambaran
umum pekerjaan yang dilakukan pada saat melaksanakan kerja praktek.
5. Bab kelima tentang kesimpulan dan saran merupakan ringkasan umum dari
hasil yang tercapai dan berisi tentang pandangan yang berupa saran – saran.
6

BAB 2
GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Deskripsi Proyek

Pembangunan Tol Cisumdawu adalah satu proyek strategis pemerintah


yang telah dimulai sejak tahun 2011. Jalan tol sepanjang 60,253 kilometer bagian
dari Jalan Tol Trans Jawa yang berada di Jawa Barat. Jalan ini menghubungkan
daerah Cileunyi – Sumedang – Dawuan atau jalan Tol Padaleunyi dengan Jalan Tol
Palimanan – Kanci. Secara Keseluruhan Jalan Tol Cisumdawu akan
mempergunakan lahan seluas 825 ha.

Pembangunan jalan tol Cisumdawu ini akan memberikan manfaat sebagai


berikut :

- Meningkatkan perekonomian Provinsi Jawa Barat khususnya Kota Bandung,


Cileunyi, Sumedang dan Cirebon.
- Meningkatkan kapasitas jalan yang menghubungkan Kota Bandung dan
Cirebon.
- Melengkapi jaringan jalan tol Jakarta – Bandung – Cirebon; Jakarta –
Cikampek Cipularang, Padaleunyi, Cisumdawu dan Cikampek – Cirebon.
- Terkoneksi dengan rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat
(Kertajati).
- Sebagai alternative untuk jalan Cadas Pangeran.
- Alternatif Solusi untuk permasalahan kemacetan di Jatinangor.

Pembangunan jalan ini terbagi dalam 6 tahap atau seksi, yaitu :

- Seksi 1, ruas Cileunyi – Rancakalong sepanjang 12,025 km,


- Seksi 2, ruas Rancakalong – Sumedang sepanjang 17,15 km,
- Seksi 3, ruas Sumedang – Cimalaka sepanjang 4,05 km,
- Seksi 4, ruas Cimalaka – Legok sepanjang 7,20 km,
- Seksi 5, ruas Legok – Ujung Jaya 15,90 km, dan
- Seksi 6, ruang Ujung Jaya – Dawuan 4,288 km.
7

Pelaksanaan fisik pembangunan untuk seksi 1 dan 2 adalah pemerintah


sedangkan untuk seksi 3 – seksi 6 adalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)
PT. Citra Karya Jabar Tol.

2.2 Data Umum Proyek

2.2.1 Data Teknis Proyek (Administrasi)

Data-data teknis proyek secara umum adalah sebagai berikut :

1. Nama ruas : Jalan Tol Cisumdawu Seksi 3 ruas


Sumedang Cimalaka
2. Lokasi Proyek : Dsn. Sawah Lega RT 03 RW 04 Ds.
Jatimulya Kec. Sumedang Kabupaten
Sumedang 45321
3. Nama Investor : PT. Citra Karya Jabar Tol
4. Konsultan Perencana : PT. Yodya Karya
5. Konsultan Pengawas : PT. Indec Internusa
6. Kontraktor Pelaksana : PT. Girder Indonesia
7. Jenis Kontrak :
8. Sifat Kontrak :
9. Nilai Kontrak : Rp 824.139.166.097,00
10. Awal Proyek : 15 Maret 2018
11. Waktu Pelaksanaan : 549 Hari
12. Target Penyelesaian : 14 September 2019
13. Masa Pemeliharaan : 720 Hari

2.2.2 Data Teknis Spesifikasi Proyek (Fisik)

Adapun data spesifikasi dari perencanaan proyek pembangunan Jalan Tol


Cisumdawu Seksi 3 (Sumedang – Cimalaka) adalah :

1. Panjang Total : 4.050 km


2. Kecepatan Rencana : 80 km/jam
3. Jumlah dan Lebar Jalur Lalu : 2x2 Lajur
Lintas
8

4. Lebar Jalur : 3,60 m


5. Lebar Bahu Luar : 3,00 m
6. Lebar Bahu Dalam : 1,50 m
7. Lebar Median : 2,50 m
8. Tipe Perkerasana : Rigid Pavement dengan ketebalan
30 cm.

Adapun data struktur pada jalan tol Cisumdawu Seksi 3 adalah :

1. Jembatan : 5 unit
2. Box Overpass :
3. Box Underpass :
4. Elevated :
5. Pileslab :

2.2.3 Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan pada proyek pembangunan Jalan Tol Cisumdawu


Seksi 3 ( Sumedang – Cimalaka) adalah sebagai berikut :

1. Umum
2. Pekerjaan pembersihan tempat kerja
3. Pekerjaan Tanah
4. Pekerjaan Galian Struktur
5. Pekerjaan Drainase
6. Pekerjaan Subgrade
7. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat (Sub-base)
8. Pekerjaan perkerasan kaku
9. Pekerjaan Struktur Overpass
10. Pekerjaan struktur Interchange
11. Pekerjaan retainingwall sungai
12. Pekerjaan akses jalan local
13. Pekerjaan box Culvert
9

14. Pekerjaan soldierpile

2.3 Prosedur Kontrak Pekerjaan

2.4 Organisasi Proyek

Pengertian organisasi pada umumnya adalah sekelompok orang yang


melakukan kegiatan dalam wadah dan cara tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek juga bisa diartikan bahwa organisasi
proyek merupakan sekelompok orang dari berbagai latar belakang ilmu, yang
terorganisir dan terkoordinir dalam wadah tertentu yang melaksanakan tugas
dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

Tugas yang dimaksud disini adalah mengelola pelaksanaan proyek dengan


harapan pekerjaan bisa berlangsung dengan lancar dan dapat mencapai tujuan
atausasaran yang ditetapkan berupa keuntungan bagi perusahaan dan kepuasan
pelanggan sebagai pengguna jasa.

2.4.1 Pemilik Proyek (Owner)

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Citra Karya Jabar Tol merupakan pemilik
proyek (Owner) pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 3 ini.

Adapun tugas dan wewenang owner yaitu :

a. Tugas
(1) Mengaluarkan Surat Perintah Kerja, Surat Perjanjian dengan kontraktor
(2) Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor)
(3) Memberikan fasilitas terhadap penyedia jasa, berupa sarana dan prasarana
untuk kelancaran pekerjaan.
(4) Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan.
(5) Mengeluarkan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan
pengawas.
b. Wewenang
(1) Memberikan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing kontraktor
yang mengikuti lelang (tender).
10

(2) Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil


pekerjaan konstruksi.
(3) Mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahukan
secara tertulis kepada kontraktor jika terjadi hal-hal di luar kontrak yang
ditetapkan.
(4) Mengganti tenaga penyedia jasa jika dinilai tidak mampu melaksanakan
pekerjaan.
(5) Mengenakan sanksi apabila penyedia jasa tidak memenuhi kewajiban.
(6) Mengolah bahan atau hasil kerja penyedia jasa yang tidak memenuhi
persyaratan teknis.

2.4.2 Pelaksana (Kontraktor)

Kontraktor adalah badan usaha yang menyediakan layanan pelaksanaan


pekerjaan konstruksi yang telah memenangkan tender dari suatu proyek, yang
kemudian ditetapkan owner sebagai pelaksana proyek yang telah dierncanakan.
Kontraktor Proyek Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 3 ini adalah PT.
Girder Indonesia dibantu dengan beberapa sub kontraktor.

Tugas dan Wewenang kontraktor :

a. Memiliki kantor cabang yang berdomisili di daerah lokasi pekerjaan yang


dilaksnaakan.
b. Menunjuk wakil tetap dari perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
c. Menyusun kembali metode pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
d. Membuat Shop Drawing dan As-Built Drawing untuk diteruskan ke bagian
pelaksana kegiatan dan pengawas konstruksi.
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diharuskan menerima ijin
tertulis dari pemilik proyek yaitu dari pengawas konstruksi.
f. Memiliki dan menyediakan satu set dokumen kontrak untuk digunakan
sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan dan tidak boleh melaksanakan pekerjaan
tanpa kelengkapan dokumen kontrak.
g. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan persyaratan
waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
11

h. Melakukan pemeriksaan dan memproses berita acara kemajuan pekerjaan di


lapangan.
i. Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan alat di
lapangan.
j. Bertanggungjawab atas perawatan, pengawasan maupun keamanan fisik dan
teknis selama masa pelaksanaan pekerjaan.
k. Melakukan perbaikan-perbaikan atas kerusakan atau kekurangan akibat
kelalaian selama pelaksanaan dan biaya perbaikan ditanggung kontraktor.

2.4.3 Konsultan Pengawas Supervisor

Konsultan pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa


(Owner) untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dari awal hingga akhir pekerjaan tersebut. Konsultan Pengawas pada Proyek ini
adalah PT. Indec Internusa.

Adapun tugas dan wewenang konsultan Pengawas (Supervisor) adalah


sebagai berikut :

a. Tugas
(1) Mengawasi kualitas atau mutu-mutu yang digunakan.
(2) Mneyetujui/menolak pekerjaan tambahan yang diusulkan kontraktor.
(3) Memerikas/menyetujui gambar-gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
(4) Memberikan pertimbangan terhadap usul-usul yang diajukan di lapangan
oleh kontraktor pada saat pelaksanaan pekerjaan.
(5) Membuat laporan pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.
b. Wewenang
(1) Memperingatkan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja.
(2) Mengehentikan pelaksanan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
(3) Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan.
(4) Mengoreksi pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor agar sesuai dengan
kontrak kerja yang telak disepakati.
12

2.5 Rencana Pelaksanaan

2.5.1 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

2.5.2 Jadwal Kegiatan (Time Schedule)

Jadwal pelaksanaan (Time Schedule) adalah suatu alat pengendalian prestasi


pelaksanaan proyek secara menyeluruh agar pelaksanaan proyek tersebut berjalan
dengan lancar.

Fungsi dari time schedule ini adalah :

1. Sebagai pedoman kontraktor untuk melaksanakan suatu pekerjaan dan


sebagai pedoman direksi untuk mengontrol apakah suatu pekerjaan
berlangsung sesuai jadwal atau tidak.
2. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi suatu pekerjaan yang telah
diselesaikan.
3. Sebagai pedoman untuk mengatur kecepatan suatu pekerjaan.
4. Untuk menentukan tahap-tahap pekerjaan sesuai dengan urutan waktu
pelaksanaan.
5. Untuk memperkirakan biaya yang harus disediakan dalam jangka waktu
tertentu, serta untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja, jumlah dan
macam peralatan, serta material yang digunakan. Pembuatan jadwal
pelaksanaan (time schedule) harus memperhatikan beberapa faktor :
1. Kondisi / keadaan lapangan
2. Macam dan volume pekerjaan
3. Metode pelaksanaan dan peralatan yang digunakan
4. Jumlah dan kualitas sumber daya yang tersedia
5. Perkiraan iklim dan cuaca

2.5.3 Volume Pekerjaan

Macam atau jenis alat pekerjaan ditentukan oleh konsultan perencana pada
tahap perancangan. Macam pekerjaan diuraikan dengan berpedoman dari
spesifikasi gambar rencana, dalam spesifikasi dijelaskan tentang metoda
13

pelaksanaan dan mutu material yang digunakan, serta syarat-syarat yang harus
dipenuhi.

Volume pekerjaan ditentukan berdasarkan informasi yang tersedia dalam


gambar rencana. Dari gambar tersebut diperoleh informasi mengenai dimensi fisik
bangunan yang diperlukan dalam proses penentuan volume pekerjaa
14

BAB 3
PERENCANAAN

3.1 HHH
15

BAB 4
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN

4.1 j
16

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Anda mungkin juga menyukai