Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PEKERJAAN PENANGANAN LONG SEGMEN

RUAS JALAN KOMBILING – POLO PANTAI


KECAMATAN PANGALE
KABUPATEN MAMUJU TENGAH
PROVINSI SULAWESI BARAT

KERJA PRAKTIK INDUSTRI


Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Kerja
Praktik dari Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Barat

Oleh

SARDEDI
D0120333
(TEKNIK SIPIL)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
JULI 2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN
KERJA PRAKTIK INDUSTRI

LAPORAN PEKERJAAN PENANGANAN LONG SEGMEN


RUAS JALAN KOMBILING – POLO PANTAI
Nama : SARDEDI
NIM : D0120333
Program Studi : Teknik Sipil
Jenjang Pendidikan : S1
Alamat/lokasi : Kec. Pangale, Kab. Mamuju Tengah, Prov. Sulawesi Barat
Waktu Pelaksanaan : 10 Juli 2023

Telah diperiksa dan disetujui:

Mamuju, 10 September 2023

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

(Hj. Syukuriah,S.T.,M.T) (Julianti A.R., S.T)


NIP. 89423000020

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Sipil

(AMALIAH NURDIN,S.T,.M.T)
NIP. 198712122019032017

ii
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTIK INDUSTRI
LAPORAN PEKERJAAN PENANGANAN LONG SEGMEN
RUAS JALAN KOMBILING – POLO PANTAI
Disusun oleh:
SARDEDI (D0120333)

Telah dipertahankan di Dewan Penguji


Pada tanggal …………….
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji :
Ketua Penguji

(………………………….)
NIDN………………………
Penguji 1 Penguji 2

(Ir. Sainuddin, S.T.,M.T.) (Akbar Indrawan Saudi, S.T,M.T.)


NIDN. NIDN. 0023069102

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

(Amalia Nurdin, S.T., M.T.)


NIP. 19871212 201903 2 017

iii
ABSTRAK
LAPORAN PEKERJAAN PENANGANAN LONG SEGMEN RUAS JALAN
KOMBILING – POLO PANTAI
Hj. Syukuriah Katjo, S.T., M.T, SARDEDI. Teknik Sipil, (2023)
sardedijrsyak@gmail.com
Sesuai dengan tuntutan perkuliahan dari kurikulum perkuliahan pada
jurusan Teknik Sipil, Fakultas teknik, Universitas Sulawesi Barat, untuk
melaksanakan kerja praktik penulis memilih Lokasi Kerja Praktik Pada Proyek
Penanganan Long Segmen Ruas Jalan Kombiling - Polo Pantai, Kab. Mamuju
Tengah, Prov. Sulawesi Barat maksudnya untuk meningkatkan kualitas dan
kelancarab laju perjalanan pengendara yang melewati jalan di desa tersebut.
Dalam pelaksanaan kerja praktik ini metode pelaksanaan yang dipakai
adalah sistem pengamatan langsung dilapangan, peninjauan dan pengumpulan
data proyek baik bersifat teknis maupun yang bersifat administratif.
Pelaksanaan pada proyek Penanganan Long Segmen Ruas Jalan
Kombiling - Polo Pantai, Kab. Mamuju Tengah, Prov. Sulawesi Barat ini tidak
terlepas pula dari permasalahan yang menghambat pekerjaan, namun demikian
permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik oleh pihak dari
kontraktor/penyedia jasa dan konsultan pengawas.
Pengamatan selama kerja praktek di ruas jalan Kombiling - Polo Pantai
dilaksanakan berbagai tahap mulai dari mobilisasi, pengahamparan LPB dan
LPA sampai Proses pengujian Core Drill, bagi mahasiswa yang akan
melaksanakan kerja praktek sebaiknya terlebih dahulu mempelajari secara
mendalam tentang proses – proses pekerjaan di lapangan sehingga pada saat
mengikuti praktek tidak mengalami kesulitan dan pihak kampus atau fakultas
mampu menyediakan dalam hal ini tempat atapun proyek untuk kemudian
mempermudah mahasiswauntuk melakukan kegiatan kerja praktek.
Kata kunci : konstruksi perkerasan lentur, tahap pengaspalan jalan.

iv
ABSTRACT
WORK REPORT ON THE HANDLING OF THE LONG SEGMENT OF THE
KOMBILING – BEACH POLO
Hj. Syukuriah Katjo, S.T., M.T, SARDEDI. Civil Engineering, (2023)

In accordance with the lecture demands of the lecture curriculum in the


Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of West
Sulawesi, to carry out practical work the author chose the Practical Work
Location on the Long Segment Handling Project of Kombiling Road - Polo Beach,
Kab. Central Mamuju, Prov. West Sulawesi aims to improve the quality and
smoothness of the travel speed of motorists passing through the roads in the
village.
In carrying out this practical work, the implementation method used is a
system of direct observation in the field, review and collection of project data,
both technical and administrative.
Implementation of the Long Segment Handling Project on the Kombiling
Road - Polo Beach, Kab. Central Mamuju, Prov. West Sulawesi is not free from
problems that hinder work, however these problems can be resolved well by the
contractors/service providers and supervisory consultants.
Observations during practical work on the Kombiling road - Beach Polo
is carried out in various stages starting from mobilization , from providing LPB
and LPA to the Core Drill testing process, for students who will carry out
practical work, it is best to first study in depth about the work processes in the
field so that when participating in practice they do not experience difficulties and
the campus or faculty is able to provide a place in this case. or projects to then
make it easier for students to carry out practical work activities.
Keywords : flexible pavement construction, road asphalting stage.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada pernah terputus
memberi limpahan karunia dan hidayah-Nya kepada kita sekalian. Atas
rahmatNya laporan Kerja Praktik (KP) ini dapat penulis selesaikan meskipun
masih banyak terdapat kekurangan akibat kekurang-mampuan kami sebagai
manusia biasa dan tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada khalifah
dimuka bumi Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan di permukaan
bumi.

Laporan ini berisi mengenai pelaksanaan kegiatan kerja praktik Pekerjaan


Penanganan Long Segmen Ruas Jalan Kombiling – Polo Pantai pada tanggal 10
Juli 2023 sampai 10 September 2023 selama 2 (dua) bulan yang dilaksanakan oleh
PT. KARYA MANDALA PUTERA.

Laporan kerja Praktik ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik dari Prodi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Sulawesi Barat. Semua pihak yang telah banyak membantu
dalam penyusunan laporan kerja Praktik ini serta pada saat pelaksanaan kerja
praktik ini di lapangan. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. H Akhsan Djalaluddin, M.S. Selaku Rektor Universitas Sulawesi
Barat.

2. Ibu Dr. Ir. Hafsah Nirwana, M.T. Selaku Dekan Fakultas Teknis Universitas
Sulawesi Barat.

3. Ibu Amalia Nurdin, S.T,.M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sulawesi Barat.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat.

5. Ibu Hj. Syukuriah Katjo, S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing Laporan Kerja
Praktik.

6. Ibu Julianti A.R.,S.T. selaku Pembimbing Lapangan 1.

vi
7. Semua tim PT. Karya Mandala Putera yang memberikan ilmu pada saat di
lapangan.

8. Keluarga tercinta, terkhusus kedua orang tua yang terus memberikan doa,
dukungan dan motivasi kepada penulis.

9. Beserta rekan-rekan Kerja Praktik yang selalu setia menemani dalam setiap
kegiatan yang berlangsung dilokasi proyek.

Mamuju, 17 Agustus 2023

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kerja Praktek
1.2. Tujuan dan Maksud
1.3. Metode Pelaksanaan kerja praktek
1.4. Tempat dan Waktu Kerja Praktek
1.5. Informasi Umum Data Proyek
1.6.

viii
DAFTAR GAMBAR

ix
DAFTAR TABEL

x
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek


Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa
harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya
yang sesuai dengan bidang yang digelutinya. Banyak sekali hal yang menjadi
hambatan bagi seseorang yang belum mengalami pengalaman kerja untuk
terjun ke dunia pekerjaan, seperti halnya ilmu prngetahuan yang diperolehdi
kampus bersifat statis ( pada kenyataannya masih kurang adaptif atau kaku
terhadap kegiatan kegiatan dalam dunia kerja yang nyata ), teori yang
diperoleh belum tentu sama dengan praktik kerja di lapangan , dan
keterbatasan waktu dan ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh masih terbatas.
Dikarenakan hal di atas, maka universitas menetapkan mata kuliah kerja
praktek agar para mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan yang tidak
diberikan oleh kampus.
Pada umumnya kegiatan kerja praktek yang dilakukan pada salah satu
perusahaan ( berkaitan dengan desain interior ) itu meliputi : kerterkaitan
antara gagasan desain dengan pelaksanaan, keterampilan teknis yang
memadai, dan tata laksana proses dalam desain.
PT KARYA MANDALA PUTRA merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang kontraktor, konsultan bangunan, dan konsultan desain
interior yang telah memiliki pengalaman dalam menangani bidangnya. Oleh
karenanya PT KARYA MANDALA PUTRA telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di tempatnya sehingga
penulis dapat menambah pengalaman dan pengetahuan kerja yang tidak
diperoleh di dalam perkuliahan.

1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik
Maksud dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah untuk memenuhi
persyaratan kurikulum Strata Satu (S1) Program studi Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sulawesi Barat. Selain itu untuk memenuhi program mata
kuliah kerja praktik pada semester VII.
Adapun tujuan umum dan tujuan khusus dari kerja praktek ini adalah
sebagai berikut:
1.2.1 Tujuan dan Maksud Umum
a. Menambah pengalaman khususnya dalam hal dunia kerja.
b. Untuk merealisasikan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah
dengan metode pelaksanaan dilapangan.
c. Untuk mempelajari tahapan penyelesaian teknis pelaksanaan dari
suatu proyek.
1.2.2 Tujuan dan Maksud Khusus
a. Untuk mengetahui pelaksanaan Pekerjaan Penanganan Long
Segmen Ruas Jalan Kombiling-Polo Pantai, Kec. Pangale, Kab.
Mamuju Tengah, Prov. Sulawesi Barat.
b. Untuk mengetahui secara langsung metode pelaksanaan pekerjaan
pengaspalan terkhusus pada bagian Core Drill pada suatu proyek.
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik
Tempat pelaksanaan kerja praktek ini berlokasi pada Proyek Pekerjaan
Penanganan Long Segmen Ruas Jalan Kombiling-Polo Pantai, Kec. Pangale,
Kab. Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat. Adapun waktu pelaksanaan
kerja praktek terhitung selama 2 (dua) bulan mulai tanggal 10 Juli 2023 s/d
10 September 2023.
Kerja praktek pada proyek pekerjaan Penanganan Long Segmen Ruas
Jalan Kombiling-Polo Pantai, Kec. Pangale, Kab. Mamuju Tengah, Provinsi
Sulawesi Barat, dengan harga kontrak Rp.7.492.11.513.217.000,00, sumber
dana oleh DAK, lama waktu pelaksanaan 270 (duaratus tujuh puluh) hari
kalender. Kontraktor pelaksana adalah CV. Karya Mandala Lestari dan
konsultan pengawas adalah CV.ERSHIYU 09.

2
Gambar 1.1 Peta Lokasi Pekerjaan Penanganan Long Segmen Ruas
Jalan Kombiling - Polo Pantai
(Sumber : Google Earth)

1.4 Sistematika Penyusunan Laporan


Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN

Bagian pada bab ini membahas mengenai latar belakang kerja


praktik ,maksud dan tujuan kerja praktik, tempat dan waktu kerja
praktik, sistematika penyusunan laporan kerja praktik, dan data umum
proyek.

BAB II TINJAUAN TEORI


Bagian pada bab ini membahas mengenai pengertian perkerasan jalan,
pengertian aspal, jenis- jenis aspal, , acuan baku, spesifikasi standar
mutu standar nasional, standar internasional dsb yang berhubungan
dengan aspek-aspek tinjauan dan tahapan-tahapan pekerjaan yang
dilakukan pada waktu pelaksanaan kerja praktek.
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK

3
Berisi tentang informasi umum proyek, tahapan – tahapan lokasi
pekerjaan kerja praktek dan beberapa pengujian.

BAB IV PERMASALAHAN DAN SOLUSI


Membahas permasalahan yang terjadi di lokasi kerja praktek dan
solusi permasalahan yang akan ditawarkan dalam mencegah ataupun
meminimalisir dampak buruk kedepannya.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan tujuan maupun
tahapan – tahapan dalam pelaksanaan Kerja Praktek.

1.5 Informasi Umum Data Proyek

Data Kegiatan Pekerjaan

Nama Kegiatan : Penanganan Long Segmen Ruas Jalan


Kombiling – Polo Pantai.

Lokasi Kegiatan : Desa Kombiling, Kec. Pangale, Kab.


Mamuju Tengah, Prov. Sulawesi Barat.

Sumber Dana : DAK

Tahun Anggaran : 2023

Nilai Kontrak : Rp 11.513.217.000,00 (Terbilang : Sebelas


Milyar Lima Ratus Tiga Belas Juta Dua
Ratus Tujuh Belas Rupiah)

Waktu Pelaksanaan : 270 (Dua Ratus Tujuh Puluh) Hari


Kalender

Nomor Kontrak : 600/203/622.4/SP/DAK/BM/2023

Kontraktor Pelaksana : CV. KARYA MANDALA LESTARI

4
Konsultan Pengawas : CV. ERSHIYU 09

Gambar 1.2 Informasi Proyek


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Core Drill


Tes Core Drill ini adalah sebuah pengetesan yang dilakukan dengan cara
membor/melubangi lapisan jalan aspal menggunakan mesin bor berdiameter
4” atau 6”. Tujuan dari pengetesan ini adalah untuk mengukur ketebalan
lapisan jalan aspal secara lansung dilapangan dan juga sampel hasil bor ini
akan digunakan untuk dihitung berat isi / kepadatannya di laboratorium,
sehingga pekerjaan perkerasan aspal ini dapat diketahui apakah
pekerjaanyang telah dilaksanakan dilapangan sudah sesuai dengan
persyaratan dokumen kontrak atau tidak. Sehingga kualitas pekerjaan
perkerasan jalan aspal ini diharapkan dapat memiliki kualitas pekerjaan yang
baik sehingga dapat tahan lama dan tidak cepat rusak.
2.2. Tebal Lapisan Toleransi
Tebal setiap lapisan campuran beraspal bukan perata harus diperiksa
dengan benda uji "inti" (core) perkerasan yang diambil oleh Penyedia Jasa
sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan. Benda uji inti (core) paling sedikit
harus diambil dua titik pengujian yang mewakili per penampang melintang
per lajur secara acak sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas
Pekerjaan dengan jarak memanjang antar penampang melintang yang
diperiksa tidak lebih dari 100 m.
Tebal aktual hamparan lapis beraspal di setiap segmen, didefinisikan
sebagai tebal rata-rata dari semua benda uji inti (baik lebih maupun kurang
dari tebal yang ditunjukkan dalam Gambar) yang diambil dari segmen
tersebut yang memenuhi syarat toleransi yang ditunjukkan pada Pasal
6.3.1.4).f) . Segmen adalah panjang hamparan yang dilapis dalam satu kali
produksi AMP dalam satu hari pada satu hamparan.

6
Toleransi tebal unruk tiap lapisan campuran beraspal :
1) Stone Matrix Asphalt Tipis : -2,0 mm
2) Stone Matrix Asphalt Halus : -3,0 mm
3) Stone Matrix Asphalt Kasar : -3,0 mm
4) Lalaston Lapis Aus : -3,0 mm
5) Lalaston Lapis Fondasi : -3,0 mm
6) Laston Lapis Aus : -3,0 mm
7) Laston Lapis Antara : -4,0 mm
8) Laston Lapis Fondasi : -5,0 mm

Tabel 2.1 Tebal Nominal Minimum Campuran Beraspal

Tebal Nominal
Jenis campuran Simbol
Minimum (cm)
Stone Matrix Asphalt Tipis SMA Tipis 3,0
Stone Matrix Asphalt Halus SMA-Halus 4,0
Stone Matrix Asphalt Kasar SMA-Kasar 5,0
Lapis Aus HRS-WC 3,0
Lalaston
Lapis Fondasi HRS-Base 3,5
Lapis Aus AC-WC 4,0
Lalaston Lapis Antara AC-BC 6,0
Lapis Fondasi AC-Base 7,5
(Spesifikasi Umum 2018)

7
2.3 Peralatan Pengujian Ketebalan Lapisan Aspal dengan Core Drill

Tabel 2.2 Alat Pengujian Ketebalan Lapisan Aspal

N
Alat Gambar
O

1 Mesin Core Drill

2 Jangka Sorong

3 Penjepit Aspal

8
9
N
Alat Gambar
O

1 Bak Air

2 Selang Air

3 Penjepit Aspal

10
N
Alat Gambar
O

1 Palu

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

2.4 Spesifikasi Umum Core Drill


Apabila mengacu pada Dokumen Spesifikasi Umum 2018, Kementerian
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga. Pekerjaan Core Drill ini
dilakukan dengan menggunakan alat mesinbor berdiameter 4” (Apabila
lapisan campuran beraspal tersebut tersusun dari campuran aspal dan agregat
batu-batuan berdiameter ≤ 1”). Sedangkan alat mesin bor berdiameter 6”
(digunakan apabila agregat-agregat penyusun campuran aspal tersebut
memiliki jenis agregat paling besar >1”). Adapun jumlah sampel dan jarak
pengeboran ini dilakukan sebanyak minimum 6 sampel / 200 m’ (dalam 1
lajur). Namun biasanya,dilapangan jarak dan jumlah pengukuran dapat
berbeda-beda dan dilakukan secara acak sesuai dengan persetujuan dari pihak
pengawas maupun owner pekerjaan jalan tersebut.
Hal yang paling sering dilakukan adalah, apabila pekerjaan jalan beraspal
tersebut akan di tes dalam satu lajur jalan utuh, maka jarak pengetesan
dilakukan per 50 m dengan system selang-seling / zigzag. Apabila hanya
setengah lajur, maka dilakukan per 100 m tanpa selang-seling / zigzag. Jika
menginginkan hasil yang lebih akurat maka dilakukan pengetesan satu lajur
penuh dengan jarak 50 m dan system selang-seling / zigzag.

11
Pengujian core drill ini bertujuan untuk menentukan dan mengambil
sampel perkerasan di lapangan sehingga dapat diketahui tebal dan
karakteristik campuran perkerasan. Sebetulnya pengetesan ini dapat
dilakukan sebanyak- banyaknya sampai pengukuran tersebut dapat mewakili
nilai rata-rata ketebalan pekerjaan jalan beraspal tersebut. Adapun jarak titik-

titik pengetesan pemboran tersebut harus dilakukan dengan jarak minimum


dari tepi jalan selebar 30 cm, seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.1. Jarak Titik Tes Core Drill pada Satu Lajur Penuh
(Sumber : internet, 2023)

12
Gambar 2.2. Jarak Titik Tes Core Drill pada Setengah Lajur

(Sumber : internet, 2023)

2.5 Item Pekerjaan Yang Ditinjau


Secara umum kegiatan proyek yang diikuti selama proses kegiatan kerja
praktek dalam waktu dua bulan terhitung sejak tanggal 10 Juli 2023 s/d 10
September 2023 cukup banyak seperti pengerjaan pasangan batu (talud), plat
duiker, lapis pondasi agregat kelas A, lapis pondasi agregat B, sand cone,
prime coat, pengaspalan, dan pengambilan sampel core drill. Dan pada
pembahasan ini lebih berfokus pada proses pengambilan sampel Core Drill,
sebagai berikut.
2.5.1. Prosedur plaksanaan

Tabel 2.3 Prosedur Pelaksanaan

NO Tahapan Pekerjaan Core Drill Gambar


1 Tentukan area jalan yang akan di
Tes (titik STA mana yang akan
di tes dan panjang serta
banyaknya jumlah sampelyang
akan diambil).

2 Letakkan mesin bor tepat diatas


titik lokasi tes.

13
3 Masukkan air ke mesin bor (agar
pengeboran, mata pisau bor tidak
cepat aus dan tidak cepat rusak).

NO Tahapan Pekerjaan Core Drill Gambar


4 Nyalakan mesin Core Drill dan
mulai bor titik tersebut secara
perlahan sampai pada titik dasar
lapisan aspal tersebut(diusahakan
pengeboran ini harus tegak lurus,
agar hasil yang didapat baik dan
tidak hancur).

5 Tarik mata bor keatas dan


gunakan penjepit aspal dan palu
untuk mengambil lapisan aspal
yang sudah di bor.

6 Ukur ketebalan lapisan aspal


yang sudah diangkat tersebut
menggunakanjangka sorong
(ukur di 3 sisi, kemudian rata-
ratakan hasilnya, maka itulah
hasil tebal lapisan aspal di titik
tersebut).

14
7 Catat hasil pengukuran tersebut
dan beritanda sampel dengan
tipe-X.

NO Tahapan Pekerjaan Core Drill Gambar


8 Sampel-sampel tersebut
disimpan, dan harus dibawa ke
laboratorium untuk melakukan
penimbangan sampel core drill.

(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Adapun penyajian data hasil pengujian Core Drill adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Penyajian Data Hasil Core Drill AC-BC

No. CORE STA SISI T1 T2 T3 TEBAL


AC - BC L/R RATA-
RATA
1 0 + 000 L 6.7 6.7 6.5 6.63
2 0 + 100 R 6.1 6.0 6.1 6.07
3 0 + 200 L 6.5 6.4 6.3 6.40
4 0 + 300 R 6.0 6.1 6.1 6.07
5 0 + 400 L 6.0 6.0 6.0 6.00
6 0 + 500 R 6.0 6.1 6.1 6.07
7 0 + 600 L 6.3 6.4 6.3 6.33
8 20/08/2023 0 + 700 R 6.6 6.6 6.5 6.57
9 0 + 800 L 6.4 6.4 6.2 6.33
10 0 + 900 R 6.3 6.3 6.0 6.20

15
11 1 + 000 L 6.2 6.1 6.0 6.10
12 1 + 100 R 6.0 6.1 6.1 6.03

13 1 + 200 L 6.4 6.4 6.2 6.33


14 1 + 300 R 6.1 6.0 6.1 6.16

15 1 + 400 L 6.2 6.0 6.2 6.13

RATA - RATA 6.22

No. CORE STA SISI T1 T2 T3 TEBAL


AC - BC L/R RATA-
RATA
16 1 + 500 L 6.7 6.7 6.5 6.63
17 1 + 600 R 6.1 6.0 6.1 6.07
18 20/08/2023 1 + 700 L 6.5 6.4 6.3 6.40
19 1 + 800 R 6.0 6.1 6.1 6.07
20 1 + 900 L 6.0 6.0 6.0 6.00
21 2 + 000 R 6.0 6.1 6.1 6.07
RATA - RATA 6.20
(Sumber : Data lapangan)

Tabel 2.5 Penyajian Data Hasil Core Drill AC-WC


No. CORE STA SISI T1 T2 T3 TEBAL
AC - WC L/R RATA-
RATA
1 0 + 000 L 4.4 4.4 4.3 4.37
2 0 + 100 R 4.3 4.2 4.3 4.27
3 0 + 200 L 4.2 4.2 4.2 4.20
4 0 + 300 R 4.1 4.2 4.2 4.17
5 0 + 400 L 4.3 4.4 4.4 4.37
6 0 + 500 R 4.2 4.2 4.2 4.20
7 0 + 600 L 4.2 4.1 4.2 4.17
8 0 + 700 R 4.3 4.2 4.2 4.23
23/08/2023
9 0 + 800 L 4.2 4.1 4.1 4.13

16
10 0 + 900 R 4.4 4.3 4.3 4.33
11 1 + 000 L 4.0 4.1 4.1 4.06
12 1 + 100 R 4.1 4.2 4.1 4.13
13 1 + 200 L 4.3 4.2 4.1 4.20
14 1 + 300 R 4.4 4.0 4.2 4.20
15 1 + 400 L 4.3 4.4 4.4 4.37

RATA - RATA 4.22


No. CORE STA SISI T1 T2 T3 TEBAL
AC - WC L/R RATA-
RATA
16 1 + 500 L 4.2 4.3 4.2 4.23
17 1 + 600 R 4.3 4.3 4.3 4.30
18 23/08/2023 1 + 700 L 4.4 4.3 4.3 4.33
19 1 + 800 R 4.2 4.2 4.3 4.23
20 1 + 900 L 4.2 4.3 4.2 4.23
21 2 + 000 R 4.3 4.2 4.2 4.23

RATA - RATA 4.24

(Sumber : lapangan)

17
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTIK

3.1 Tahapan-Tahapan Pekerjaan Lokasi Praktek


Dalam Teknis Pelaksanaan Kerja Praktik ada tahapan- tahapan
pekerjaan yang di laksanakan pada Jalan Ruas Kombiling – Polo Pantai
dalam hal ini khusunya pelebaran badan jalan dan rekonstruksi jalan
sebagai berikut :
1.1. Mobilisasi
Mobilisasi Proyek adalah kegiatan mendatangkan peralatan
berat, bahan dan tenaga kerja kelokasi proyek menggunakan alat
angkut berupa Trailer, Truk dan angkutan lain sebagainya.
Dalam pekerkerjaan khususnya pada proyek Pekerjaan
Penanganan Long Segmen Ruas Jalan Kombiling-Polo Pantai ini
khususnya pada item “Penghamparan dan Pemadatan Lapis
Pondasi Kelas A (LPA)” serta pekerjaan pekerjaan lapis
permukaan (surface course). Ada beberapa alat berat yang di
datangkan ke lokasi pekerjaan seperti :
a. Dump Truck
Fungsi dump truck pada proyek ini adalah untuk mengangkut
atau mendatangkan material agregat kelas A dan mengangkut
aspal ACWC dan ACBC ke lokasi pekerjaan.

Gambar 3.1 Dump Truck


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

18
b. Motor Grader
Fungsi Motor Grader pada pekerjaan proyek ini sebagai alat
bantu untuk menghamparkan material lapis pondasi struktur
badan jalan.

Gambar 3.2 Motor Grader


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
c. Vibratory Roller
Fungsi Vibratory Roller pada proyek ini adalah untuk
membantu memadatkan lapisan pondasi agregat layer 1 maupun
layer 2.

Gambar 3.3 Vibratory Roller


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
d. Tandem Roller
Tandem Roller (kapasitas 8-10 ton) termasuk sebagai alat
pemadatan biasanya di pakai untuk penggilas akhir yang artinya

19
fungsi alat ini adalah untuk meratakan permukaan.
Gambar 3.4 Tandem Roller

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)


e. Tire Roller
Tire Roller (kapasitas 10-20 ton adalah alat berat yang terdiri
dari roda- roda ban karet yang di pomp, susunan dari roda
bagian muka roda belakang selang-seling sehingga bagian yang
tidak tergilas oleh roda bagian muka maka akan tergilas oleh
roda bagian belakang. Alat ini baik sekali digunakan pada
penggilasan lapisan hot mix (sebagai penggilas antara). Alat ini
di pakai biasanya untuk memadatkan permukaan yang halus.

Gambar 3.5 Tire Roller


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
f. Asphalt Sprayer
Pada umumnya alat penyemprotan aspal di berikan untuk
memberikan lapisan aspal resap pengikat (prime coat) dan

20
lapisan aspal perekat (tack coat) pada permukaan yang akan
diberi lapisan aspal di atasnya dengan tujuan untuk mengikat
lapisan perkerasan baru dengan lapisan perkerasan lama.
Gambar 3.6 Asphalt Sprayer

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)


g. Water Tank Truck
Sebelum pemadatan di lakukan hamparan material di siram
air menggunakan alat ini, tangki memiliki kapasitas tertentu
untuk menampung air.

Gambar 3.7 Water Tank Truck


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
1.2. Pekerjaan Talud
Talud adalah dinding yang terbuat dari beton atau batu kali
yang disusun sebagai penahan tanah. Talud berfungsi untuk
mencegah terjadinya erosi akibat kecepatan arus air yang deras
sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitarnya.

21
Kebanyakan dinding penahan tanah terbuat dari pasangan batu kali
yang diperkuat campuran semen, pasir, dan air. Selain itu, bahan
baku untuk membuat konstruksi ini juga bisa berasal dari mortar,
beton, kayu, dan sebagainya. Pembuatan talud menggunakan

bahan-bahan pilihan. Pembuatan talud dikerjakan sesuai gambar


yang telah dibuat konsultan.
Gambar 3.8 Pekerjaan Talud
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
1.3. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Layer 1 Dan Layer 2
Pada pekerjaan lapisan pondasi agregat ini material dan agregat
yang dipakai telah ditentukan yaitu lapisan agregat kelas A pada
bagian badan jalan. Material agregat kelas A didatangkan dan
ditempatkan pada lokasi pekerjaan pondasi pelebaran dan bahu jalan
dengan menumpuk pada sejumlah titik dengan volume dan jarak
tertentu sesuai kebutuhan, kemudian dihampar dengan menggunakan
motor grader dengan ketebalan tertentu. Proses penghamparan
dilakukan dengan cermat untuk menghindari kontaminasi dan
segregasi. Selanjutnya agregat dipadatkan dengan vibrator roller
untuk mencapai ketebalan sesuai dengan ketebalan yang telah
ditentukan.

22
Gambar 3.9 Pekerjaan penghamparan LPA layer 1
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.10 Pekerjaan Penghamparan LPA layer 2


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.11 Pekerjaan Pemadatan Lapis Pondasi Agregat


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
1.4. Pengujian Kepadatan Tanah Menggunakan Sand Cone
Setelah material lapis pondasi agregat dihamparkan dan
dipadatkan, maka dilakukan tes kepadatan dengan menggunakan sand

23
cone. Pemeriksaan sand cone bertujuan untuk melihat tingkat kepadatan
agregat, apakah sudah memenuhi standar atau belum dan siap untuk
digunakan.

Gambar 3.12 Pengujian Sand Cone


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
1.5. Pekerjaan Pembersihan Debu-Debu Menggunakan Compressor
Pembersihan lahan dari debu-debu menggunakan alat kompresor
sehingga lapisan utama pondasi agregat terlihat, tujuan dari
pembersihan debu ini adalah agar saat penyemprotan lapisan pengikat
(Prime Coat), lapisan resap tersebut dapat meresap dan mengikat
dengan baik pada batu- batuan pondasi agregat tersebut, sehingga
batu-batuan dapat mengunci satu sama lain.

Gambar 3.13 Pekerjaan Pembersihan Debu


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
1.6. Penyemprotan Aspal Resap Pengikat (Prime Coat) dan Aspal Perekat
(Tack Coat)

24
Proses penyemprotan lapisan resap pengikat (prime coat) dan aspal
perekat (tack coat) menggunakan alat hand sprayer dan disemprot
hanya pada permukaan kering atau mendekati kering. Penyemprotan
tidak boleh dilakukan waktu angin kencang dan hujan. Apabila dalam
kondisi tertentu lalu lintas tidak dapat di izinkan lewat sebelum aspal
telah meresap dan mengering serta tidak akan terkelupas akibat
dilewati roda lalu lintas.

Gambar 3.14 Penyemprotan Aspal Pengikat (Prime Coat)


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.15 Penyemprotan Aspal Perekat (Tack Coat)


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
1.7. Pekerjaan Lapisan Permukaan (Surface)
Lapisan permukaan (surface course) merupakan lapisan ke dua
dari konstruksi perkerasan jalan.Penggunaan bahan aspal agar lapisan
tanah dasar bersifat kedap air. Disamping itu bahan aspal sendiri
memberikan bantuan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya
dukung lapisan terhadap beban roda. Pada pekerjaan jalan ruas

25
Kombiling – Polo Pantai. Bahan aspal yang digunakan untuk lapisan ini
adalah aspal AC- BC dan AC-WC.
Pada pekerjaan lapisan permukaan ini ketebalan aspalnya adalah 6
cm dan 4 cm. Penggunaan aspal AC-BC mempunyai tekstur yang lebih
kasar sedangkan penggunaan aspal AC-WC yaitu untuk lapis
permukaan (paling atas) dalam perkerasan dan mempunyai tekstur yang
paling halus. Untuk menghubungkan lapisan base course dengan AC-
BC terlebih dahulu digunakan lapisan prime coat dan untuk Aspal
AC-BC dengan AC-WC digunakan lapisan tack coat yang merupakan
campuran aspal dengan bahan pencair yang lebih kental.
Tahapan selanjutnya adalah Dump Truck membawa campuran
aspal yang telah di desain di AMP (Asphalt Mixing Plant) kemudian di
bawa ke lokasi pekerjaan permukaan jalan. Bak Dump Truck harus
terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran dan pada bagian atas
Dump Truck ditutup rapat dengan terpal yang tahan terhadap air agar
material tidak melekat dan tidak cepat turun suhunya, dari Dump Truck
aspal dicurahkan ke Asphalt Finisher kemudian dihamparkan.

Gambar 3.16 Pekerjaan Surface dengan Asphalt Finisher


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Tahap berikutnya yaitu pemadatan lapisan permukaan


menggunakan alat berat yaitu Pneumatic Tandem Roller.

26
Gambar 3.17 Pekerjaan Pemadatan Lapisan Surface dengan
Tandem Roller
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Tahap berikutnya yaitu pemadatan lapisan permukaan
menggunakan alat berat yaitu Pneumatic Tire Roller.

Gambar 3.18 Pekerjaan Pemadatan Lapisan Surface dengan Tire


Roller
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
1.8. Pengujian Core Drill
Untuk mengetahui ketebalan aspal maka dilakukan pengujian yaitu
Core Drill untuk mengetahui ketebalan aspal pada pekerjaan lapisan
permukaan jalan. Pengujian ini dilakukan beberapa titik sesuai STA
yang ditentukan dilakukan di posisi kanan, kiri dan tengah jalan. Pada
pengujian ini hasil pengeboran yang berupa briket kemudian diukur
menggunakan jangka sorong dan hasil sampel tersebut disimpan untuk
pengujian di laboratorium.

27
Gambar 3.19 Pengujian Core Drill
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

28
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil kerja praktek ini bahwa:
5.1.1 Penulis mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja dengan
sejumlah pemahaman dalam berbagai jenis pekerjaan dalam
Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Batu Papan – Papalang.
5.1.2 Penulis mendapati kesesuaian antara teori yang didapatkan di
kampus mengenai pengerjaan core drill yang sebelumnya telah
didapatkan diperkuliahan yang kemudian diaplikasikan dalam
proyek.
5.1.3 Melalui pengujian ketebalan aspal laston menggunakan core drill
penulis biasa mengetahui bahwa lapisan aspal laston tersebut
telah memenuhi standar atau belum.
5.2 SARAN
Sebagai saran dari penulis bahwa dalam proses kegiatan kerja praktek
ini yaitu:
5.2.1 Dalam pengujian core drill diharapkan kepada mahasiswa untuk
lebih hati-hati dalam menggunakan alat dan membaca hasil
pengukuran dengan teliti.
5.2.2 Perhatikan area tepi jalan sebelum melubangi aspal dengan mesin
core drill, usahakan agar berjarak 30 cm dari tepi jalan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Bina Marga. (2018): Spesifikasi Umum 2018, Departemen Pekerjaan


UmumDirektorat Jendral Bina Marga. Jakarta.

Nabar, Darmansyah Drs. (1998): Pemindahan Tanah Mekanis Dan AlatBerat,


Universitas Sriwijaya. Palembang.

30

Anda mungkin juga menyukai