Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Kerja
Praktik Industri dari FakultasTeknik Universitas Sulawesi Barat
Oleh
MUHAMMAD FAHRI SILAH
D01 17 327
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
JANUARI 2021
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada pernah terputus
memberi limpahan karunia dan hidayah-Nya kepada kita sekalian. Atas
rahmatNya laporan Kerja Praktik Industri (KPI) ini dapat penulis selesaikan
meskipun masih banyak terdapat kekurangan akibat kekurang-mampuan kami
sebagai manusia biasa. Dan tak lupa pula kita kirimkan salam dan taslim kepada
khalifah dimuka bumi Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan di
permukaan bumi.
Laporan kerja Praktik ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik dari Fakultas Teknik Universitas
Sulawesi Barat. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
laporan kerja Praktik ini serta pada saat pelaksanaan kerja praktik ini serta pada
saat pelaksanaan kerja praktik di lapangan. Untuk itu penyusun mengucapakn
mengucapkan terima kasih kepada:
iii
6. Bapak Rianto, S.PdI selaku Pembimbing Lapangan 1 dan Bapak Priyanto, ST
selaku Pembimbing Lapangan 2
7. Semua tim PT. Bangun Sarana Nusantara yang memberikan ilmu pada saat
di lapangan.
8. Keluarga tercinta, terkhusus kedua orang tua yang terus memberikan doa,
dukungan dan motivasi kepada penulis.
9. Beserta rekan-rekan Kerja Praktik yang selalu setia menemani dalam setiap
kegiatan yang berlangsung dilokasi proyek.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... x
v
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK INDUSTRI ........................................ 23
B. Solusi....................................................................................................... 35
A. Kesimpulan ............................................................................................. 37
B. Saran ....................................................................................................... 37
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Jarak Titik Tes Core Drill pada Satu Lajur Penuh.......................... 10
Gambar 2. 2. Jarak Titik Tes Core Drill pada Setengah Lajur ............................. 10
Gambar 2. 3. Excavator......................................................................................... 12
Gambar 2. 4. Dump Truck .................................................................................... 13
Gambar 2. 5. Motor Grader................................................................................... 14
Gambar 2. 6. Water Tank Truck ........................................................................... 15
Gambar 2. 7. Vibro Roller..................................................................................... 16
Gambar 2. 8. Asphalt Mixing Plant....................................................................... 17
Gambar 2. 9. Asphalt Finisher .............................................................................. 18
Gambar 2. 10. Tandem Roller............................................................................... 19
Gambar 2. 11.Tired Roller .................................................................................... 20
Gambar 2. 12. Aspahlt Sprayer ............................................................................. 20
Gambar 2.13. Sand Cone ...................................................................................21
vii
Gambar 3. 11. Pekerjaan Pemadatan Lapisan Surface dengan Tired Roller dan
Tandem Roller....................................................................................................... 33
Gambar 3. 12. Pekerjaan Pengujian Core Drill .................................................... 34
Gambar 3. 13. Pekerjaan Bahu Jalan................................................................34
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan tuntutan perkuliahan dan kurikulum perkuliahan pada
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat,
sekaligus sebagai penunjang ke arah bidang profesi khususnya sektor
transportasi, maka peranan kerja praktek akan sangat dirasakan manfaatnya
bagi mahasiswa yang menyelesaikan study dengan baik, dimana ini merupakan
langkah awal sebelum berada ditengah-tengah masyarakat dan dunia kerja.
Perguruan tinggi Universitas Sulawesi Barat sebagai tempat pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta pencetak tenaga-tenaga ahli yang
memenuhi syarat di bidang masing-masing. Perguruan tinggi Universitas
Sulawesi Barat sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Menyadari bahwa teori-teori yang diperoleh dibangku kuliah tanpa
ditunjang dengan praktek di lapangan tentu tidak dapat menghasilkan luaran
yang mampu dan dapat bertanggung jawab.
Melihat laju perkembangan pembangunan di Indonesia, khususnya di
Provinsi Sulawesi Barat yang terus meningkat sampai pada saat ini dengan
sendirinya membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang memenuhi syarat di
bidangnya masing-masing.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka telah mendapatkan ilmu di bangku
kuliah berupa teori, mahasiswa diwajibkan mengikuti kerja praktik dilapangan
yang merupakan persyaratan kurikulum dalam rangka menyelesaikan studi
pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat.
Adapun penulis memilih lokasi Kerja Praktik adalah pekerjaan proyek
Peningkatan Ruas Jalan Mapilli-Piriang Kec. Luyo Kab. Polewali Mandar
maksudnya untuk menumbuhkan, mendukung dan memperlancar laju
pertumbuhan ekonomi. Khususnya Mapilli-Piriang yang merupakan daerah
berpenghasilan dari sektor perkebunan.
Ruas Jalan Mapilli-Piriang merupakan penghubung antar Desa Siratuang
Kec. Luyo dan Desa Piriang Kec. Tutar yaitu jalan yang sedang mengalami
1
kegiatan pengembangan ruas jalan dan pelebaran. Sebagai prasarana
perhubungan yang utama antar daerah, maka jalan harus dapat memberikan
tingkat pelayanan yang nyaman bagi semua pengguna. Seiring dengan tingkat
kepadatan lalu lintas yang melintasi jalan tersebut.
2
Gambar 1. 1. Lokasi Praktek
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
3
E. Informasi Umum Data Proyek
4
b. Strukrtur Organisasi : Paket Peningkatan Jalan Ruas Mapilli-Piriang
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Core Drill
Tes Core Drill ini adalah sebuah pengetesan yang dilakukan dengan cara
membor/melubangi lapisan jalan aspal menggunakan mesin bor berdiameter
4” atau 6”. Tujuan dari pengetesan ini adalah untuk mengukur ketebalan
lapisan jalan aspal secara lansung dilapangan dan juga sampel hasil bor ini
akan digunakan untuk dihitung berat isi / kepadatannya di laboratorium,
sehingga pekerjaan perkerasan aspal ini dapat diketahui apakah pekerjaan
yang telah dilaksanakan dilapangan sudah sesuai dengan persyaratan dokumen
kontrak atau tidak. Sehingga kualitas pekerjaan perkerasan jalan aspal ini
diharapkan dapat memiliki kualitas pekerjaan yang baik sehingga dapat tahan
lama dan tidak cepat rusak.
6
Toleransi tebal unruk tiap lapisan campuran beraspal :
1) Stone Matrix Asphalt Tipis : -2,0 mm
2) Stone Matrix Asphalt Halus : -3,0 mm
3) Stone Matrix Asphalt Kasar : -3,0 mm
4) Lalaston Lapis Aus : -3,0 mm
5) Lalaston Lapis Fondasi : -3,0 mm
6) Laston Lapis Aus : -3,0 mm
7) Laston Lapis Antara : -4,0 mm
8) Laston Lapis Fondasi : -5,0 mm
7
2 Jangka Sorong
3 Pencapit Aspal
4 Air
5 Tipe-X
8
D. Spesifikasi Umum Core Drill
Apabila mengacu pada Dokumen Spesifikasi Umum 2010 (revisi 2),
Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina
Marga. Pekerjaan Core Drill ini dilakukan dengan menggunakan alat mesin
bor berdiameter 4” (Apabila lapisan campuran beraspal tersebut tersusun dari
campuran aspal dan agregat batu-batuan berdiameter ≤ 1”). Sedangkan alat
mesin bor berdiameter 6” (digunakan apabila agregat-agregat penyusun
campuran aspal tersebut memiliki jenis agregat paling besar >1”). Adapun
jumlah sampel dan jarak pengeboran ini dilakukan sebanyak minimum 6
sampel / 200 m’ (dalam 1 lajur). Namun biasanya,dilapangan jarak dan jumlah
pengukuran dapat berbeda-beda dan dilakukan secara acak sesuai dengan
persetujuan dari pihak pengawas maupun owner pekerjaan jalan tersebut.
Hal yang paling sering dilakukan adalah, apabila pekerjaan jalan beraspal
tersebut akan di tes dalam satu lajur jalan utuh, maka jarak pengetesan
dilakukan per 50 m dengan system selang-seling / zigzag. Apabila hanya
setengah lajur, maka dilakukan per 100 m tanpa selang-seling / zigzag. Jika
menginginkan hasil yang lebih akurat maka dilakukan pengetesan satu lajur
penuh dengan jarak 50 m dan system selang-seling / zigzag.
Pengujian core drill ini bertujuan untuk menentukan dan mengambil
sampel perkerasan di lapangan sehingga dapat diketahui tebal dan karakteristik
campuran perkerasan. Sebetulnya pengetesan ini dapat dilakukan sebanyak-
banyaknya sampai pengukuran tersebut dapat mewakili nilai rata-rata ketebalan
pekerjaan jalan beraspal tersebut. Adapun jarak titik-titik pengetesan pemboran
tersebut harus dilakukan dengan jarak minimum dari tepi jalan selebar 30 cm,
seperti pada gambar berikut:
9
Gambar 2. 1. Jarak Titik Tes Core Drill pada Satu Lajur Penuh
Sumber Gambar : Digambar Sendiri
10
E. Peralatan dan Alat Berat
Pengadaan alat berat pada suatu proyek diharapkan dapat menunjang
pelaksanaan pekerjaan. Adapun alasan mengapa alat berat diperlukan dalam
proyek konstruksi adalah :
1. Kebutuhan Terhadap Suatu Pekerjaan
Akibat adanya spesifikasi mutu pekerjaan yang semakin tinggi, volume
pekerjaan semakin besar, maka menuntut fasilitas yang dapat mengerjakan
dan menghasilkan produksi yang cepat dan bermutu.
2. Kapasitas Pekerjaan Konstruksi
Kapasitas pekerjaan konstruksi yang semakin meningkat memerlukan
prasarana dan peralatan yang besar, kuat dan berkualitas tinggi. Kapasitas
yang besar tersebut harus dilayani dengan seimbang sesuai kebutuhan.
3. Nilai Ekonomi
Pekerjaan konstruksi dengan volume yang semakin besar, memerlukan
peralatan untuk kepentingan ekonomi yaitu membantu menurunkan Unit
Cost dari suatu pekerjaan. Karena dalam pekerjaan besar penggunaan tenaga
manusia sudah tidak ekonomis.
4. Kemajuan Industri Mesin Konstruksi
Dengan berkembangnya teknologi dalam industri mesin-mesin
konstruksi yang dapat dipakai untuk menunjang dan memperlancar proyek
konstruksi. Hal ini bertujuan untuk lebih produktifnya produksi lapangan.
Pada Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Mapilli - Piriang, alat-
alat berat yang digunakan antara lain :
1. Jenis-jenis Alat Berat yang digunakan
a) Excavator
Alat ini berfungsi untuk membersihkan, menggali, dan mengangkut
material ke dump truck. Alat ini mempunyai as diantara alat penggeraknya
dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan
memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak. Adapun waktu
penggunaan excavator selama pekerjaan yaitu sekitar 30-40 hari.
11
a. Produksi perjam dari excavator dapat dihitung dengan rumus berikut :
Excavator
Nama alat =Hydraulic Excavator
Tipe alat = Komatsu 130
Volume Bucket (qHE)= 0,55 m3
Jenis tanah = lempung kepasiran
BFF = 100 %
Manajemen alat (JM)= baik
Keadaan medan = sedang
Cycle Time (Cm) = 0,30 menit
Kapasitas kerja alat Excavator :
= × × 60 ×
QHE = 0,55 m3 x 100 % x 60(0,30) x 0,78
QHE = 7,722 m3/jam
Jadi kapasitas produktivitas excavator adalah 7,722m3/jam.
Gambar 2. 3. Excavator
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
b) Dump Truck
Alat ini berfungsi untuk mengangkut material baik itu kerikil, pasir,
sirtu, termasuk aspal dan menghampar material. Dalam proyek kebutuhan
akan dump truck sangatlah penting mengingat mobilisasi material disetiap
kegiatan cukup rutin dilakukan. Selain itu, supir dump truck diwajibkan
12
untuk selalu melaporkan setiap jenis material yang diangkut, banyaknya
material, dan waktu keluaran ke konsultan sebagai bentuk pelaporan
pertanggungjawaban. Adapun waktu penggunaan dump truck selama
pekerjaan yaitu sekitar 30-40 hari.
Produksi perjam dari dump truck dapat dihitung dengan rumus
berikut :
Nama alat = Dump Truck
Tipe alat = Hino 500
Volume dump (qDT) = 9,6 ton ≈ 6 m3
Jenis tanah = lempung kepasiran
BFF = 100 %
Manajemen alat (JM) = baik
Keadaan medan = sedang
Cycle Time (Cm) = 6,34 menit (analisa waktu siklus)
Kapasitas produksi Dump Truk :
= × 60 × M
= 6 x 60(6,34) x 0,8 = 1.826 m3/jam.
Jadi kapasitas produktivitas Dump truk = 1.826 m3/jam.
13
kemiringannya sesuai dengan kebutuhan. Adapun waktu penggunaan
motor grader selama pekerjaan yaitu sekitar 40 hari.
Nama alat = Motor Grader
Tipe alat = Mitsubishi 3300 MGE
Panjang blade (Le) = 3,6 meter
Lebar overlay (Lo) = 0,3 meter
Kecepatan operasi (v)= 4 km/jam (data dilapangan)
Jenis tanah = lempung kepasiran
Tebal hamparan = 0,30 meter (data perencanaan)
Manajemen alat (JM) = baik
Keadaan medan = sedang
Kapasitas produksi Motor Grader
=[ ×( − ) × 1000 × ]×t
QMG = [4 x (3,6-0,3) x 1000 x 0,80 ] x 0,30 = 3.168 m3/jam
Jadi kapasitas produktivitas motor grader adalah 3.168 m3/jam
14
Dimana :
Q = produksi alat per jam (m³/jam)
N = pengisian tangki perjam
C = kapasitas bak/volume tangki (m³)
E = faktor efisiensi kerja total
Wc = kebutuhan air/m³ material padat
Dimana :
P = produktivitas kerja vibrator roller (m3 /jam)
15
W = lebar roller (m)
S = kecepatan gerak alat (km/jam)
E = efisiensi kerja alat
N = jumlah lewat bolak-balik
p = tebal pemadatan (m).
Dimana :
Q = produktivitas alat / kapasitas produksi (m3 /jam)
V = kapasitas alat (m3)
Fa = faktor efisiensi alat
16
Gambar 2. 8. Asphalt Mixing Plant
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
g) Aphalt Finisher
Aphalt Finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal hot
mix yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu AMP. Alat berat ini
memiliki roda yang berupa kelabang atau dimaksud dengan crawler track
dengan hopper yang tidak beralas. Pada proses pekerjaannya, aspal akan
ditumpahkan secara bertahap diatas ruang dari Asphalt Finisher ini yang
berada dibagian depan dengan bentuk kotak . Adapun waktu penggunaan
asphalt finisher selama pekerjaan yaitu sekitar 20 hari.
Nama alat = Asphalt Finisher
Tipe alat = Mitsubishi MF60WD
Kapasitas Hopper (Cp)= 7 ton
Lebar Hamparan (b) = 3,5 meter
Kecepatan operasi (v)= 5 meter/menit = 0,3 km/jam
Jenis material = hot-mix
Tebal hamparan = 5,3 cm = 0,053 m ( data perencanaan)
Manajemen alat (JM) = baik = 0,83
Kapasitas produksi :
=( × × × 60) × t
QAF = ( 0,3 x 3,5 x 0,83 x 60 ) x 0,053 = 2,77 m3/jam
Jadi kapasitas produksi asphalt finisher adalah 2,77 m3/jam.
17
Gambar 2. 9. Asphalt Finisher
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
h) Tandem Roller
Alat ini berfungsi untuk memadatkan tanah/material seperti urpil, lapis
pondasi atas maupun lapis pondasi bawah, serta lapis permukaan. Adapun
waktu penggunaan tandem roller selama pekerjaan yaitu sekitar 20 hari.
Nama alat = Tandem Roller
Tipe alat = Sekai SW 800
Lebar roda gilas (L) = 1,7
Manajemen alat (JM)= baik
Kecepatan operasi (v)= 1,5 km / jam (data di lapangan)
Jumlah lintasan (N) = 6 lintasan
Tebal hamparan padat = 4 cm (direncanakan)
Be = 1,2-0,30 = 0,9 m
b= lebar efektif = 1,2 m
bo= lebar overlap = 0,30 m
Kapasitas Produksi Tandem Roller
QTR = ((be x v x 1000) x t x JM)/N
QTR = (0,90 x 1,5 x 1000 x 0,04 x 0,83) / 6 = 7,47 m3/jam
Jadi kapasitas produksi tandem roller adalah 7,47 m3/jam
18
Gambar 2. 10. Tandem Roller
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
i) TR (Tired Roller)
Alat ini berfungsi untuk memadatkan tanah/material seperti urpil, lapis
pondasi atas maupun lapis pondasi bawah, serta lapis permukaan.
Perbedaan alat ini terletak pada roda yang digunakan yaitu roda karet dan
alat ini biasanya digunakan pada pekerjaan finishing. Adapun waktu
penggunaan tired roller selama pekerjaan yaitu sekitar 20 hari.
Nama alat = Pneumatik Tired Roller
Tipe alat = Sekai TS600C
Lebar roda gilas (L) = 2,290 meter
Lo adalah lebar overlap; (0,30 m)
Le adalah lebar efektif pemadatan =L-L0 = 2,290-0,30 = 2,260 m
Manajemen alat (JM) = baik = 0,83
Kecepatan operasi (v)= 2,5 km/jam (data di lapangan)
Jumlah lintasan (N) = 16 lintasan
Tebal hamparan padat = 4 cm (direncanakan)
Kapasitas produksi :
Q = (Le x v x 1000 x t x JM) / N
Q = ( 2,260 x 2,5 x 1000 x 0,04 x 0,83) / 16 = 11,724 m3/jam
Jadi kapasitas produksi tired roller adalah 11,724 m3/jam
19
Gambar 2. 11.Tired Roller
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
j) Aspahlt Sprayer
Pada umumnya alat penyemprotan aspal di berikan untuk memberikan
lapisan aspal resap pengikat (prime coat) dan lapisan aspal perekat (tack
coat) pada permukaan yang akan diberi lapisan aspal di atasnya dengan
tujuan untuk mengikat lapisan perkerasan baru dengan lapisan perkerasan
lama. Adapun waktu penggunaan asphalt sprayer selama pekerjaan yaitu
sekitar 7 hari.
P = w.s.e. p
Dimana :
P = Produktifitas kerja mesin asphalt sprayer
w = Lebar penyemprotan
e = Efisiensi kerja alat : 0,75%
s = Kecepatan gerak (mm/jam)
p = tebal asphalt (m)
20
k) Sandcone
Test Sandcone pada tanah dilakukan untuk menentukan kepadatan di
tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan. Alat yang
diuraikan disini hanya terbatas untuk tanah yang mengandung butiran
kasar tidak lebih dari 5 cm
21
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTIK INDUSTRI
Adapun kegiatan kerja praktek sesuai item tinjauan dan akan dibahas
dalam laporan ini yaitu dari pekerjaan pengujian ketebalan lapisan aspal
dengan dengan menggunakan mesin Core Drill. Pada Proyek Pemeliharaan
Berkala Jalan Ruas Mapilli-Piriang.
B. Item Pekerjaan yang Ditinjau
Secara umum kegiatan proyek yang diikuti selama proses kegiatan kerja
praktek dalam waktu dua bulan terhitung sejak tanggal 04 September 2019 s/d
04 November 2020 cukup banyak seperti pengerjaan pasangan batu (talud),
plat duicker, lapis pondasi Agregat kelas A, sand cone, prime coat,
pengaspalan, dan pengambilan sampel core drill. Dan pada pembahasan ini
lebih berfokus pada proses pengambilan sampel Core Drill, sebagai berikut :
1) Prosedur Pelaksanaan
Tabel 3. 1.Prosedur Pelaksanaan
22
2. Letakkan mesin bor tepat diatas titik
lokasi tes
23
9. Sampel-sampel tersebut disimpan, dan
nnti harus dibawa ke laboratorium
untuk dilaksanakan pengetesan lanjutan
pada sampel tersebut (yaitu pengukuran
nilai kepadatan lapisan aspal actual
dilapangan)
Adapun penyajian data hasil pengujian core drill adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 2.Penyajian Data Hasil Core Drill AC-BC
TEBAL
No. CORE AC-BC LOKASI T1 T2 T3
RATA2 Status
1 00+010 L 6.0 6.0 6.1 6.03 Ok
2 00+050 R 6.2 6.1 6.0 6.10 Ok
3 00+100 L 6.0 6.0 6.0 6.00 Ok
4 00+150 R 6.2 6.1 6.0 6.10 Ok
5 00+200 L 6.0 6.2 6.0 6.07 Ok
6 00+250 R 6.3 6.2 6.2 6.23 Ok
7 00+300 L 6.0 6.0 6.0 6.00 Ok
8 7/12/2020 00+350 R 6.1 6.0 6.1 6.07 Ok
9 00+400 L 6.2 6.1 6.1 6.13 Ok
10 00+450 R 6.0 6.1 6.1 6.07 Ok
11 00+500 L 6.2 6.1 6.1 6.13 Ok
12 00+550 R 6.0 6.0 6.0 6.00 Ok
13 00+600 L 6.0 6.2 6.2 6.13 Ok
14 00+650 R 6.3 6.3 6.2 6.27 Ok
15 00+680 L 6.0 6.0 6.0 6.00 Ok
RATA - RATA 6.06
(sumber : Data Lapangan)
Tabel 3. 3. Penyajian Data Hasil Core Drill AC-WC
TEBAL
No. CORE AC-WC LOKASI T1 T2 T3 Status
RATA2
1 00+010 R 4.0 4.0 4.1 4.03 Ok
2 00+050 L 4.2 4.1 4.2 4.17 Ok
3 00+100 R 4.2 4.0 4.0 4.07 Ok
4 00+150 L 4.3 4.2 4.2 4.23 Ok
5 00+200 R 4 4.1 4.0 3.93 Ok
6 00+250 L 4.1 4.2 4.2 4.17 Ok
7 00+300 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
24
8 00+350 L 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
9 00+400 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
10 00+450 L 4.2 4.1 4.2 4.17 Ok
11 17/12/2020 00+500 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
12 00+550 L 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
13 00+600 R 4.1 4.1 4.1 4.10 Ok
14 00+650 L 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
15 00+700 R 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
16 00+750 L 4.1 4.1 4.1 4.10 Ok
17 00+800 R 4.0 4.2 4.1 4.10 Ok
18 00+850 L 4.2 4.2 4.1 4.17 Ok
19 00+900 R 4.0 4.2 4.2 4.13 Ok
20 00+950 L 4.1 4.0 4.0 4.03 Ok
21 01+000 R 4.0 4.1 4.1 4.07 Ok
RATA - RATA 4.10
TEBAL
N CORE AC-WC LOKASI T1 T2 T3 RATA2 Status
o.
1 01+050 L 4.1 4.0 4.1 4.07 Ok
2 01+100 R 4.2 4.1 4.1 4.13 Ok
3 01+150 L 4.1 4.0 4.0 3.83 Ok
4 01+200 R 4.3 4.3 4.3 4.30 Ok
5 01+250 L 4 4.0 4.0 4.00 Ok
6 01+300 R 4.1 4.1 4.1 4.10 Ok
7 01+350 L 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
8 01+400 R 4.2 4.2 4.1 4.17 Ok
9 01+450 L 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
1 01+500 R 4.3 4.3 4.3 4.30 Ok
0
1 18/12/2020 01+550 L 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
1
1 01+600 R 4.1 4.0 4.0 3.90 Ok
2
1 01+650 L 4.1 4.0 4.0 4.03 Ok
3
1 01+700 R 4.2 4.1 4.1 4.13 Ok
4
1 01+750 L 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
5
1 01+800 R 4.1 4.1 4.0 4.07 Ok
6
1 01+850 L 4.1 4.1 4.2 4.13 Ok
7
1 01+900 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
8
1 01+950 L 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
9
2 02+000 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
0
2 02+045 L 4.3 4.3 4.3 4.30 Ok
1 RATA - RATA 4.08
(sumber : Data Lapangan)
25
C. Tahapan-Tahapan Pekerjaan
26
Pemadatan Lapis Pondasi Kelas A (LPA)”. Pada tahap ini waktu yang
dibutuhkan untuk bekerja yaitu selama 15 hari.
a. Galian Tanah
27
70 cm, Memasang rambu peringatan dan brikade disekitar lokasi
pekerjaan agar tidak membahayakan bagi pengguna jalan.Hasil dari
galian tanah dilokasi pekerjaan diangkut menggunakan dump truk untuk
selanjutnya dibawa kelokasi pembuangan yang telah disiapkan. Jadi,
setelah tanah digali maka diguanakan alat berat yaitu Vibrator Compact
Roller adalah alat yang berfungsi untuk memadatkan lapisan tanah
galian. Lapisan tanah galian perlu dipadatkan sebelum dilapisi urugant
pilihan dal lapisan pondasi atas serta lapisan permukaan.
28
menstabilisasikan lapis pondasi badan jalan harus di lakukan galian
kembali. Tahap ini membutuhkan waktu selama 7-10 hari.
5. Pekerjaan Urugan
29
Gambar 3. 5. Penghamparan Material Urugan Pilihan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pada pekerjaan lapisan pondasi atas ini material dan agregat yang
dipakai telah ditentukan yaitu lapisan agregat kelas A pada bagian
badanjalan. Tahap ini membutuhkan waktu selama 7-10 hari.
30
Gambar 3. 7. Pengujian Sand Cone
9. Penyemprotan Aspal Resap Pengikat (Prime Coat) dan Aspal Perekat (Tack
Coat)
31
pada permukaan kering atau mendekati kering. Penyemprotan tidak boleh
dilakukan waktu angin kencangdan hujan, Apabila dalam kondisi tertentu
lalu lintas tidak dapat di izinkan lewat sebelum asapal telah meresap dan
mengering serta tidak akan terkelupas akibat dilewati roda lalu lintas.
Tahap ini membutuhkan waktu selama 7-10 hari.
32
Gambar 3.10 . Asphalt Mixing Plant
34
BAB IV
35
3. Solusi untuk permasalahan cuaca adalah dengan memaksimalkan
pekerjaan pada saat cuaca sedang mendukung agar pekerjaan tetap bisa
selesai sebelum masa pekerjaan berakhir.
4. Solusinya yaitu menunggu para pekerja mengambil stok air di sungai
maupun di sumur perumahan warga setempat agar bisa kembali
melakukan pengujian Core Drill.
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil kerja praktek ini bahwa :
a. Penulis mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja dengan sejumlah
pemahaman dalam berbagai jenis pekerjaan dalam Proyek Pemeliharaan
Berkala Jalan Ruas Mapilli - Piriang.
b. Penulis mendapati kesesuaian antara teori yang didapatkan di kampus
mengenai pengerjaan core drill yang sebelumnya telah didapatkan
diperkuliahan yang kemudian diaplikasikan dalam proyek.
c. Melalui pengujian ketebalan aspal laston menggunakan core drill penulis
bias mengetahui bahwa lapisan aspal laston tersebut telah memenuhi
standar atau belum.
B. Saran
Sebagai saran dari penulis bahwa dalam proses kegiatan kerja praktek
ini yaitu :
a. Dalam pengujian core drill diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih
hati-hati dalam menggunakan alat dan membaca hasil pengukuran dengan
teliti.
b. Perhatikan area tepi jalan sebelum melubangi aspal dengan mesin core
drill, usahakan agar berjarak 30 cm dari tepi jalan.
37
DAFTAR PUSTAKA
39
LAMPIRAN
40
Lampiran 2 : Surat Penerimaan Kerja Praktek
41
Lampiran 3 : Rekapitulasi Harga Proyek
42
Lampiran 4 : Jadwal Waktu Pelaksanaan
43
Lampiran 5 : Jadwal Pelaksanaan Mahasiswa Kerja Praktik Industri
44
45
Lampiran 5 : Kegiatan Harian Kerja Praktek
46
segmen 3
Mengati proses laburan aspal (BURAS)
18. Selasa/16-12-2020 ruas tinambung segmen 1 dan melakukan
core di segmen 1,2 dan3.
Jumat/17-12-2020 Mengamati pekerjaan duicker ke dua.
Melakukan pengukuran jalan ruas
19. Sabtu/18-12-2020 tinambung yang telah selesai
pekerjaannya dan melakukan core
Mengukur pekerjaan duicker dan galian
20. Jumat/19-12-2020
badan jalan serta sisa pasangan batu.
Berkunjung kelokasi quary yang berada di
21. Minggu/20-12-2020
beroanging.
22. Selasa/21-12-2020 Mengamati penghamparan LPA kelas A
23. Rabu/22-12-2020 Mengamati penghamparan LPA kelas A
Melakukan tes kepadatan LPA dengan uji
24. Kamis/22-12-2020
Sand Cone
25. Jumat/23-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-BC
27. Sabtu/24-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-BC
28. Sabtu/25-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-BC
29. Rabu/26-12-2020 TesCore Drill AC-BC
30. Kamis/27-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-WC
31. Jumat/28-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-WC
32. Sabtu/29-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-WC
33. Minggu/30-12-2020 TesCore Drill AC-WC
47
Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan Kerja Praktik
48
Mengamati Pembersihan Lokasi Pekerjaan
49
Proses Peninggian Badan Jalan
50
Penghamparan AC BC
Penghamparan AC WC
51
Tes Core Drill AC WC
52
Menghitung Volume Pasangan Batu
53
Mengamati Perataan Timbunan Bahu Jalan
54
Lampiran 8 : Gambar Perencanaan
55
Gambar Potongan Melintang
56