Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN PEKERJAAN PENINGKATAN

JALAN RUAS MAPILLI-PIRIANG


KECAMATAN LUYO
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
HALAMAN SAMPUL
KERJA PRAKTIK INDUSTRI

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Kerja
Praktik Industri dari FakultasTeknik Universitas Sulawesi Barat

Oleh
MUHAMMAD FAHRI SILAH
D01 17 327
TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
JANUARI 2021
ABSTRAK

LAPORAN PEKERJAAN PENINGKATAN RUAS JALAN BOTTO


KATUMBANGAN
Muhammad Fahri Silah.Teknik Sipil, (2021)
muhfahri21111998@gmail.com

Sesuai dengan tuntutan perkuliahan dan kurikulum perkuliahan pada


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Barat, untuk
melaksanakan kerja praktik. Penulis memilih lokasi Kerja Praktik Proyek
Pemeliharaan Ruas Jalan Mapilli-Piriang Kec. Luyo Kab. Polewali Mandar
maksudnya untuk menumbuhkan, mendukung dan memperlancar laju
pertumbuhan ekonomi, khususnya Mapilli-Piriang yang merupakan daerah
berpenghasilan dari sektorpertanian, maka jalan harus dapat memberikan tingkat
pelayanan yang nyaman bagi semua pengguna. Seiring dengan tingkat kepadatan
lalu lintas yang melintasi jalan tersebut.
Dalam pelaksanaan kerja praktik ini metode pelaksanaan yang dipakai
adalah sistem pengamatan langsung dilapangan, peninjauan dan pengumpulan
data proyek baik bersifat teknis maupun yang bersifat administratif.
Pelaksanaan proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Mapilli-Piriang ini
tidak terlepas pula dari permasalahan yang menghambat
pekerjaan,namundemikian permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik pihak
dari kontraktor/penyedia jasa dan konsultan pengawas. Pengamatan selama kerja
praktik di ruas jalan Mapilli-Piriang dilaksanakan berbagai tahap mulai dari
pengukuran, mobilisasi, pembersihan lahan sampai proses pengujian core drill,
bagi mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktik sebaiknya terlebih dahulu
mempelajari secara mendalam tentang proses-proses pekerjaan dilapangan
sehingga pada saat mengikuti Praktik tidak mengalami kesulitandan pihak kampus
atau fakultas mampu mampu menyediakan dalam hal ini tempat ataupun proyek
untuk kemudian mempermudah mahasiswa untuk melakukan kegiatan Kerja
Praktik.

Kata Kunci: konstruksi Perkerasan Lentur, tahap pengaspalan jalan.

i
ABSTRACT

MAPILLI-PIRIANG ROAD SECTION IMPROVEMENT REPORT

Muhammad Fahri Silah.Civil Engginnering, (2021)


muhfahri21111998@gmail.com

In accordance with the demands of lectures and lecture curricula at the


Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of West
Sulawesi, to carry out practical work. The author chooses the location of the
Practical Work Project Maintenance for the Mapilli-Piriang Road Section, Kec.
Luyo Kab. Polewali Mandar means to grow, support and accelerate the rate of
economic growth, especially Mapilli-Piriang which is an income region from the
agricultural sector, so roads must be able to provide a comfortable level of
service for all users. Along with the level of traffic density that crosses the road.
In the implementation of this practical work the implementation method
used is a system of direct field observation, review and project data collection,
both technical and administrative in nature.
The implementation of the Mapilli-Piriang Road Periodic Maintenance project
cannot be separated from the problems that hinder the work, however, these
problems can be resolved properly from the contractors/service providers and
supervisory consultants. Observations during practical work on the Mapilli-
Piriang road section are carried out in various stages starting from measurement,
mobilization, land clearing to the core drill testing process, for students who will
carry out practical work, it is better if they first study in depth about the work
processes in the field so that when they follow practice does not experience
difficulties and the campus or faculty are able to provide in this case a place or a
project to make it easier for students to carry out practical work activities.

Keywords: Flexible pavement construction, road paving stage.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada pernah terputus
memberi limpahan karunia dan hidayah-Nya kepada kita sekalian. Atas
rahmatNya laporan Kerja Praktik Industri (KPI) ini dapat penulis selesaikan
meskipun masih banyak terdapat kekurangan akibat kekurang-mampuan kami
sebagai manusia biasa. Dan tak lupa pula kita kirimkan salam dan taslim kepada
khalifah dimuka bumi Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan di
permukaan bumi.

Laporan ini berisi mengenai pelaksanaan kegiatan kerja praktik


Penngkatan Jalan Ruas Mapilli-Piriang pada tanggal 03 November 2020 sampai
03 Januari 2021 selama 2 (dua) bulan yang dilaksanakan oleh PT. BANGUN
SARANA NUSANTARA.

Laporan kerja Praktik ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik dari Fakultas Teknik Universitas
Sulawesi Barat. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
laporan kerja Praktik ini serta pada saat pelaksanaan kerja praktik ini serta pada
saat pelaksanaan kerja praktik di lapangan. Untuk itu penyusun mengucapakn
mengucapkan terima kasih kepada:

Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Dr. Ir. H Akhsan Djalaluddin, M.S. Selaku Rektor Universitas


Sulawesi Barat.
2. Bapak Dr. Eng. Ir. Zulfajri Basri Hasanuddin, M. Eng. Selaku Dekan Fakultas
Teknis Universitas Sulawesi Barat.
3. Ibu Nurmiati Zamad, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sulawesi Barat.
4. Ibu HJ .Syukuriah, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing Laporan Kerja
Praktik.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat.

iii
6. Bapak Rianto, S.PdI selaku Pembimbing Lapangan 1 dan Bapak Priyanto, ST
selaku Pembimbing Lapangan 2
7. Semua tim PT. Bangun Sarana Nusantara yang memberikan ilmu pada saat
di lapangan.
8. Keluarga tercinta, terkhusus kedua orang tua yang terus memberikan doa,
dukungan dan motivasi kepada penulis.
9. Beserta rekan-rekan Kerja Praktik yang selalu setia menemani dalam setiap
kegiatan yang berlangsung dilokasi proyek.

Majene, .....,............... 2021

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN KERJA PRAKTIK......................................................

ABSTRAK ............................................................................................................... i

ABSTRACT.............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI........................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Maksud Dan Tujuan.................................................................................. 2

C. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek .......................................................... 2

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ........................................ 2

E. Informasi Umum Data Proyek .................................................................. 4

F. Sistematika Penyusunan Laporan ............................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6

A. Core Drill .................................................................................................. 6

B. Tebal Lapisan Dan Toleransi .................................................................... 6

C. Peralatan Pengujian Ketebalan Lapisan Aspal dengan Core Drill ........... 7

D. Spesifikasi Umum Core Drill ................................................................... 9

E. Peralatan/Alat Berat ................................................................................ 10

v
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK INDUSTRI ........................................ 23

A. Identitas Mahasiswa Pelaksana Proyek .................................................. 23

B. Item Pekerjaan Yang Ditinjau................................................................. 23

C. Tahapan-Tahapan Pekerjaan ................................................................... 26

BAB IV PERMASALAHAN DAN SOLUSI....................................................... 35

A. Permasalahan Yang Terjadi .................................................................... 35

B. Solusi....................................................................................................... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 37

A. Kesimpulan ............................................................................................. 37

B. Saran ....................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Lokasi Praktek................................................................................... 3


Gambar 1. 2. Detail Lokasi Praktek ........................................................................ 3

Gambar 2. 1. Jarak Titik Tes Core Drill pada Satu Lajur Penuh.......................... 10
Gambar 2. 2. Jarak Titik Tes Core Drill pada Setengah Lajur ............................. 10
Gambar 2. 3. Excavator......................................................................................... 12
Gambar 2. 4. Dump Truck .................................................................................... 13
Gambar 2. 5. Motor Grader................................................................................... 14
Gambar 2. 6. Water Tank Truck ........................................................................... 15
Gambar 2. 7. Vibro Roller..................................................................................... 16
Gambar 2. 8. Asphalt Mixing Plant....................................................................... 17
Gambar 2. 9. Asphalt Finisher .............................................................................. 18
Gambar 2. 10. Tandem Roller............................................................................... 19
Gambar 2. 11.Tired Roller .................................................................................... 20
Gambar 2. 12. Aspahlt Sprayer ............................................................................. 20
Gambar 2.13. Sand Cone ...................................................................................21

Gambar 3. 1. Pengukuran Awal ............................................................................ 26


Gambar 3. 2. Pembersihan Lokasi Pekerjaan........................................................ 27
Gambar 3. 3. Pekerjaan Galian Tanah .................................................................. 28
Gambar 3. 4 Pekerjaan Galian Perkerasan Berbutir.............................................. 29
Gambar 3. 5. Penghamparan Material Urugan Pilihan ......................................... 30
Gambar 3. 6. Pemadatan Lapisan Pondasi Lapis Atas Kelas A............................ 30
Gambar 3. 7. Pengujian Sand Cone ...................................................................... 31
Gambar 3. 8. Pembersihan debu-debu menggunakan compressor ....................... 31
Gambar 3. 9. Penyemprotan Prime Coat............................................................... 32
Gambar 3. 10. Asphalt Mixing Plant .................................................................... 33

vii
Gambar 3. 11. Pekerjaan Pemadatan Lapisan Surface dengan Tired Roller dan
Tandem Roller....................................................................................................... 33
Gambar 3. 12. Pekerjaan Pengujian Core Drill .................................................... 34
Gambar 3. 13. Pekerjaan Bahu Jalan................................................................34

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tebal Nominal Minimum Campuran Beraspal ...................................... 7


Tabel 2. 2 Alat Pengujian Ketebalan Lapisan Aspal............................................... 7

Tabel 3. 1.Prosedur Pelaksanaan........................................................................... 22


Tabel 3. 2.Penyajian Data Hasil Core Drill AC-BC............................................. 24
Tabel 3. 3. Penyajian Data Hasil Core Drill AC-WC........................................... 24

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :Surat Izin Kerja Praktek ................................................................... 40


Lampiran 2 : Surat Penerimaan Kerja Praktek...................................................... 41
Lampiran 3 : Rekapitulasi Harga Proyek .............................................................. 42
Lampiran 4 : Jadwal Waktu Pelaksanaan.............................................................. 43
Lampiran 5 : Jadwal Pelaksanaan Mahasiswa Kerja Praktek ............................... 44
Lampiran 6 : Kegiatan Harian Kerja Praktek....................................................... 46
Lampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan Kerja Praktik .............................................. 48
Lampiran 8 : Gambar Perencanaan ....................................................................... 55
Lampiran 9 : Absensi .....................................................................................57
Lampiran 10 : Lembar Konsultasi......................................................................58

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan tuntutan perkuliahan dan kurikulum perkuliahan pada
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat,
sekaligus sebagai penunjang ke arah bidang profesi khususnya sektor
transportasi, maka peranan kerja praktek akan sangat dirasakan manfaatnya
bagi mahasiswa yang menyelesaikan study dengan baik, dimana ini merupakan
langkah awal sebelum berada ditengah-tengah masyarakat dan dunia kerja.
Perguruan tinggi Universitas Sulawesi Barat sebagai tempat pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta pencetak tenaga-tenaga ahli yang
memenuhi syarat di bidang masing-masing. Perguruan tinggi Universitas
Sulawesi Barat sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Menyadari bahwa teori-teori yang diperoleh dibangku kuliah tanpa
ditunjang dengan praktek di lapangan tentu tidak dapat menghasilkan luaran
yang mampu dan dapat bertanggung jawab.
Melihat laju perkembangan pembangunan di Indonesia, khususnya di
Provinsi Sulawesi Barat yang terus meningkat sampai pada saat ini dengan
sendirinya membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang memenuhi syarat di
bidangnya masing-masing.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka telah mendapatkan ilmu di bangku
kuliah berupa teori, mahasiswa diwajibkan mengikuti kerja praktik dilapangan
yang merupakan persyaratan kurikulum dalam rangka menyelesaikan studi
pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sulawesi Barat.
Adapun penulis memilih lokasi Kerja Praktik adalah pekerjaan proyek
Peningkatan Ruas Jalan Mapilli-Piriang Kec. Luyo Kab. Polewali Mandar
maksudnya untuk menumbuhkan, mendukung dan memperlancar laju
pertumbuhan ekonomi. Khususnya Mapilli-Piriang yang merupakan daerah
berpenghasilan dari sektor perkebunan.
Ruas Jalan Mapilli-Piriang merupakan penghubung antar Desa Siratuang
Kec. Luyo dan Desa Piriang Kec. Tutar yaitu jalan yang sedang mengalami

1
kegiatan pengembangan ruas jalan dan pelebaran. Sebagai prasarana
perhubungan yang utama antar daerah, maka jalan harus dapat memberikan
tingkat pelayanan yang nyaman bagi semua pengguna. Seiring dengan tingkat
kepadatan lalu lintas yang melintasi jalan tersebut.

B. Maksud Dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari Kerja Praktek ini, yaitu :
a. Salah satu syarat kurikulum pada semester VII
b. Menambah pengalaman dan pemahaman bagi penulis sendiri
c. Menambah pengalaman khususnya dalam hal dunia kerja
d. Mengaplikasikan dan merealisasikan ilmu teori ke praktek
e. Mempelajari pekerjaan Core Drill pada suatu proyek.

C. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek


Metode pelaksanaan kerja praktek ini menggunakan metode sistem
pengamatan langsung di lapangan, peninjauan, dan pengumpulan data proyek
baik bersifat teknis maupun yang bersifat administratif. Sehubungan dengan
itu, maka data yang dibutuhkan sebagai penunjang penyusunan laporan ini
dilakukanlah diskusi/pembicaraan dengan pihak yang berkompeten dibidang
masing-masing dalam hal ini Kontraktor PT. Bangun Sarana Nusantara.

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek


Tempat pelaksanaan kerja praktek ini berlokasi di Kecamatan Luyo Kabupaten
Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat pada Proyek Pemeliharaan Berkala
Jalan Ruas Mapilli - Piriang. Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek
berlangsung selama II (dua) bulan terhitung mulai tanggal 3 November 2020 –
03 Januari 2021.

2
Gambar 1. 1. Lokasi Praktek
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 1. 2. Detail Lokasi Praktek


(Sumber: Digambar Sendiri)

3
E. Informasi Umum Data Proyek

a. Data Proyek Lokasi Kerja Praktik


DATA KEGIATAN PEKERJAAN
Nama Kegiatan : Peningkatan jalan ruas jalan Mapilli -
Piriang
Desa Batupanga Daala Kec. Luyo
Lokasi Kegiatan :
Kabupaten Polewali Mandar Prov.
Sulawesi Barat.

Kontraktor Pelaksana : PT. BANGUN SARANA


NUSANTARA

Nomor kontrak : 1800.02.03.00/1361/DPU-


PR/BM/X/2020

Tanggal Kontrak : 26 Oktober s/d 26 Desember 2020

Nilai Kontrak + PPn : Rp. 11.959.871.659,88

Konsultan Pengawas : CV. ARMYL ENGGINEERING


KONSULTAN

Sumber Dana : APBD PERUBAHAN

Tahun Anggaran : 2020

Jangka waktu Pelaksanaan : 60 Hari Kalender

4
b. Strukrtur Organisasi : Paket Peningkatan Jalan Ruas Mapilli-Piriang

F. Sistematika Penyusunan Laporan


Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, metode
melaksanaan serta tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek.
BAB II Membahas tentang pengertian aspal, jenis aspal dan sifat fisik
aspal. Selain itu di bab ini juga dijelaskan teori dari Core Drill
sebagai topik bahasan dari penulis.
BAB III Mengulas kegiatan kerja praktek yang dilakukan penulis
berdasarkan topik yang dipilih disertai uraian masalah-masalah
yang terdapat selama kerja proyek kaitannya dengan topik.
BAB IV Berisi hal tentang permasalahan yang terjadi di lokasi kerja paktek
dan solusi permasalahan yang akan ditawarkan dalam mencegah
ataupun meminimalisir dampak buruk kedepannya.
BAB V Menarik kesimpulan dari uraian tersebut dan saran dari uraian
tersebut berupa tanggapan terhadap kegiatan kerja praktek

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Core Drill
Tes Core Drill ini adalah sebuah pengetesan yang dilakukan dengan cara
membor/melubangi lapisan jalan aspal menggunakan mesin bor berdiameter
4” atau 6”. Tujuan dari pengetesan ini adalah untuk mengukur ketebalan
lapisan jalan aspal secara lansung dilapangan dan juga sampel hasil bor ini
akan digunakan untuk dihitung berat isi / kepadatannya di laboratorium,
sehingga pekerjaan perkerasan aspal ini dapat diketahui apakah pekerjaan
yang telah dilaksanakan dilapangan sudah sesuai dengan persyaratan dokumen
kontrak atau tidak. Sehingga kualitas pekerjaan perkerasan jalan aspal ini
diharapkan dapat memiliki kualitas pekerjaan yang baik sehingga dapat tahan
lama dan tidak cepat rusak.

B. Tebal Lapisan Dan Toleransi


Tebal setiap lapisan campuran beraspal bukan perata harus diperiksa
dengan benda uji "inti" (core) perkerasan yang diambil oleh Penyedia Jasa
sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan. Benda uji inti (core) paling sedikit
harus diambil dua titik pengujian yang mewakili per penampang melintang
per lajur secara acak sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas
Pekerjaan dengan jarak memanjang antar penampang melintang yang
diperiksa tidak lebih dari 100 m.
Tebal aktual hamparan lapis beraspal di setiap segmen, didefinisikan
sebagai tebal rata-rata dari semua benda uji inti (baik lebih maupun kurang
dari tebal yang ditunjukkan dalam Gambar) yang diambil dari segmen
tersebut yang memenuhi syarat toleransi yang ditunjukkan pada Pasal
6.3.1.4).f) . Segmen adalah panjang hamparan yang dilapis dalam satu kali
produksi AMP dalam satu hari pada satu hamparan.

6
Toleransi tebal unruk tiap lapisan campuran beraspal :
1) Stone Matrix Asphalt Tipis : -2,0 mm
2) Stone Matrix Asphalt Halus : -3,0 mm
3) Stone Matrix Asphalt Kasar : -3,0 mm
4) Lalaston Lapis Aus : -3,0 mm
5) Lalaston Lapis Fondasi : -3,0 mm
6) Laston Lapis Aus : -3,0 mm
7) Laston Lapis Antara : -4,0 mm
8) Laston Lapis Fondasi : -5,0 mm

Tabel 2. 1 Tebal Nominal Minimum Campuran


Beraspal

(Spesifikasi Umum 2018)

C. Peralatan Pengujian Ketebalan Lapisan Aspal dengan Core Drill

Tabel 2. 2 Alat Pengujian Ketebalan Lapisan Aspal

No. Alat Gambar


1 Mesin Core Drill

7
2 Jangka Sorong

3 Pencapit Aspal

4 Air

5 Tipe-X

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

8
D. Spesifikasi Umum Core Drill
Apabila mengacu pada Dokumen Spesifikasi Umum 2010 (revisi 2),
Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina
Marga. Pekerjaan Core Drill ini dilakukan dengan menggunakan alat mesin
bor berdiameter 4” (Apabila lapisan campuran beraspal tersebut tersusun dari
campuran aspal dan agregat batu-batuan berdiameter ≤ 1”). Sedangkan alat
mesin bor berdiameter 6” (digunakan apabila agregat-agregat penyusun
campuran aspal tersebut memiliki jenis agregat paling besar >1”). Adapun
jumlah sampel dan jarak pengeboran ini dilakukan sebanyak minimum 6
sampel / 200 m’ (dalam 1 lajur). Namun biasanya,dilapangan jarak dan jumlah
pengukuran dapat berbeda-beda dan dilakukan secara acak sesuai dengan
persetujuan dari pihak pengawas maupun owner pekerjaan jalan tersebut.
Hal yang paling sering dilakukan adalah, apabila pekerjaan jalan beraspal
tersebut akan di tes dalam satu lajur jalan utuh, maka jarak pengetesan
dilakukan per 50 m dengan system selang-seling / zigzag. Apabila hanya
setengah lajur, maka dilakukan per 100 m tanpa selang-seling / zigzag. Jika
menginginkan hasil yang lebih akurat maka dilakukan pengetesan satu lajur
penuh dengan jarak 50 m dan system selang-seling / zigzag.
Pengujian core drill ini bertujuan untuk menentukan dan mengambil
sampel perkerasan di lapangan sehingga dapat diketahui tebal dan karakteristik
campuran perkerasan. Sebetulnya pengetesan ini dapat dilakukan sebanyak-
banyaknya sampai pengukuran tersebut dapat mewakili nilai rata-rata ketebalan
pekerjaan jalan beraspal tersebut. Adapun jarak titik-titik pengetesan pemboran
tersebut harus dilakukan dengan jarak minimum dari tepi jalan selebar 30 cm,
seperti pada gambar berikut:

9
Gambar 2. 1. Jarak Titik Tes Core Drill pada Satu Lajur Penuh
Sumber Gambar : Digambar Sendiri

Gambar 2. 2. Jarak Titik Tes Core Drill pada Setengah Lajur


Sumber Gambar : Digambar Sendiri

10
E. Peralatan dan Alat Berat
Pengadaan alat berat pada suatu proyek diharapkan dapat menunjang
pelaksanaan pekerjaan. Adapun alasan mengapa alat berat diperlukan dalam
proyek konstruksi adalah :
1. Kebutuhan Terhadap Suatu Pekerjaan
Akibat adanya spesifikasi mutu pekerjaan yang semakin tinggi, volume
pekerjaan semakin besar, maka menuntut fasilitas yang dapat mengerjakan
dan menghasilkan produksi yang cepat dan bermutu.
2. Kapasitas Pekerjaan Konstruksi
Kapasitas pekerjaan konstruksi yang semakin meningkat memerlukan
prasarana dan peralatan yang besar, kuat dan berkualitas tinggi. Kapasitas
yang besar tersebut harus dilayani dengan seimbang sesuai kebutuhan.
3. Nilai Ekonomi
Pekerjaan konstruksi dengan volume yang semakin besar, memerlukan
peralatan untuk kepentingan ekonomi yaitu membantu menurunkan Unit
Cost dari suatu pekerjaan. Karena dalam pekerjaan besar penggunaan tenaga
manusia sudah tidak ekonomis.
4. Kemajuan Industri Mesin Konstruksi
Dengan berkembangnya teknologi dalam industri mesin-mesin
konstruksi yang dapat dipakai untuk menunjang dan memperlancar proyek
konstruksi. Hal ini bertujuan untuk lebih produktifnya produksi lapangan.
Pada Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Mapilli - Piriang, alat-
alat berat yang digunakan antara lain :
1. Jenis-jenis Alat Berat yang digunakan
a) Excavator
Alat ini berfungsi untuk membersihkan, menggali, dan mengangkut
material ke dump truck. Alat ini mempunyai as diantara alat penggeraknya
dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan
memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak. Adapun waktu
penggunaan excavator selama pekerjaan yaitu sekitar 30-40 hari.

11
a. Produksi perjam dari excavator dapat dihitung dengan rumus berikut :
Excavator
Nama alat =Hydraulic Excavator
Tipe alat = Komatsu 130
Volume Bucket (qHE)= 0,55 m3
Jenis tanah = lempung kepasiran
BFF = 100 %
Manajemen alat (JM)= baik
Keadaan medan = sedang
Cycle Time (Cm) = 0,30 menit
Kapasitas kerja alat Excavator :
= × × 60 ×
QHE = 0,55 m3 x 100 % x 60(0,30) x 0,78
QHE = 7,722 m3/jam
Jadi kapasitas produktivitas excavator adalah 7,722m3/jam.

Gambar 2. 3. Excavator
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

b) Dump Truck
Alat ini berfungsi untuk mengangkut material baik itu kerikil, pasir,
sirtu, termasuk aspal dan menghampar material. Dalam proyek kebutuhan
akan dump truck sangatlah penting mengingat mobilisasi material disetiap
kegiatan cukup rutin dilakukan. Selain itu, supir dump truck diwajibkan

12
untuk selalu melaporkan setiap jenis material yang diangkut, banyaknya
material, dan waktu keluaran ke konsultan sebagai bentuk pelaporan
pertanggungjawaban. Adapun waktu penggunaan dump truck selama
pekerjaan yaitu sekitar 30-40 hari.
Produksi perjam dari dump truck dapat dihitung dengan rumus
berikut :
Nama alat = Dump Truck
Tipe alat = Hino 500
Volume dump (qDT) = 9,6 ton ≈ 6 m3
Jenis tanah = lempung kepasiran
BFF = 100 %
Manajemen alat (JM) = baik
Keadaan medan = sedang
Cycle Time (Cm) = 6,34 menit (analisa waktu siklus)
Kapasitas produksi Dump Truk :
= × 60 × M
= 6 x 60(6,34) x 0,8 = 1.826 m3/jam.
Jadi kapasitas produktivitas Dump truk = 1.826 m3/jam.

Gambar 2. 4. Dump Truck


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
c) Motor Grader
Alat ini berfungsi untuk meratakan tanah dan sebagai pembentuk
kemiringan permukaan dan material yang dihampar. Pada bagian bawah
alat ini terdapat suatu blade yang melintang dan dapat diatur

13
kemiringannya sesuai dengan kebutuhan. Adapun waktu penggunaan
motor grader selama pekerjaan yaitu sekitar 40 hari.
Nama alat = Motor Grader
Tipe alat = Mitsubishi 3300 MGE
Panjang blade (Le) = 3,6 meter
Lebar overlay (Lo) = 0,3 meter
Kecepatan operasi (v)= 4 km/jam (data dilapangan)
Jenis tanah = lempung kepasiran
Tebal hamparan = 0,30 meter (data perencanaan)
Manajemen alat (JM) = baik
Keadaan medan = sedang
Kapasitas produksi Motor Grader
=[ ×( − ) × 1000 × ]×t
QMG = [4 x (3,6-0,3) x 1000 x 0,80 ] x 0,30 = 3.168 m3/jam
Jadi kapasitas produktivitas motor grader adalah 3.168 m3/jam

Gambar 2. 5. Motor Grader


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

d) Water Tank Truck


Alat ini berfungsi sebagai truk pembawa air ke lokasi pekerjaan yang
digunakan untuk menyiram jalan yang telah dihampar dengan material dan
akan dipadatkan. Adapun waktu penggunaan water tank truk selama
pekerjaan yaitu sekitar 30 hari.

14
Dimana :
Q = produksi alat per jam (m³/jam)
N = pengisian tangki perjam
C = kapasitas bak/volume tangki (m³)
E = faktor efisiensi kerja total
Wc = kebutuhan air/m³ material padat

Gambar 2. 6. Water Tank Truck


(Sumber: internet)
e) Vibro Roller
Alat ini berfungsi untuk memadatkan permukaan dengan memberikan
tekanan dan getaran terhadap material di bawahnya. Dengan adanya
getaran maka partikel yang lebih kecil mengisi rongga diantara partikel-
partikel yang lebih besar. Alat ini mempunyai roda depan besi dan roda
belakang karet. Pada roda karet terdapat kembang yang berfungsi untuk
menjaga agar alat tidak mengalami slip. Adapun waktu penggunaan vibro
roller selama pekerjaan yaitu sekitar 30 hari.

Dimana :
P = produktivitas kerja vibrator roller (m3 /jam)

15
W = lebar roller (m)
S = kecepatan gerak alat (km/jam)
E = efisiensi kerja alat
N = jumlah lewat bolak-balik
p = tebal pemadatan (m).

Gambar 2. 7. Vibro Roller


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

f) AMP (Asphalt Mixing Plant)


Asphalt Mixing Plant (AMP atau unit produksi campuran beraspal)
adalah seperangkat peralatan mekanik dan elektronik dimana agregat
dipanaskan, dikeringkan dan dicampur dengan aspal untuk menghasilkan
campuran beraspal panas yang memenuhi persyaratan tertentu. Alat ini
berfungsi untuk memproduksi campuran aspal. Dilokasi ini sejumlah alat
berat bekerja untuk memilah material yang nantinya akan diukur
berdasarkan komposisi pencampurannya. Adapun waktu penggunaan
AMP selama pekerjaan yaitu sekitar 20 hari.

Dimana :
Q = produktivitas alat / kapasitas produksi (m3 /jam)
V = kapasitas alat (m3)
Fa = faktor efisiensi alat

16
Gambar 2. 8. Asphalt Mixing Plant
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

g) Aphalt Finisher
Aphalt Finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal hot
mix yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu AMP. Alat berat ini
memiliki roda yang berupa kelabang atau dimaksud dengan crawler track
dengan hopper yang tidak beralas. Pada proses pekerjaannya, aspal akan
ditumpahkan secara bertahap diatas ruang dari Asphalt Finisher ini yang
berada dibagian depan dengan bentuk kotak . Adapun waktu penggunaan
asphalt finisher selama pekerjaan yaitu sekitar 20 hari.
Nama alat = Asphalt Finisher
Tipe alat = Mitsubishi MF60WD
Kapasitas Hopper (Cp)= 7 ton
Lebar Hamparan (b) = 3,5 meter
Kecepatan operasi (v)= 5 meter/menit = 0,3 km/jam
Jenis material = hot-mix
Tebal hamparan = 5,3 cm = 0,053 m ( data perencanaan)
Manajemen alat (JM) = baik = 0,83
Kapasitas produksi :
=( × × × 60) × t
QAF = ( 0,3 x 3,5 x 0,83 x 60 ) x 0,053 = 2,77 m3/jam
Jadi kapasitas produksi asphalt finisher adalah 2,77 m3/jam.

17
Gambar 2. 9. Asphalt Finisher
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

h) Tandem Roller
Alat ini berfungsi untuk memadatkan tanah/material seperti urpil, lapis
pondasi atas maupun lapis pondasi bawah, serta lapis permukaan. Adapun
waktu penggunaan tandem roller selama pekerjaan yaitu sekitar 20 hari.
Nama alat = Tandem Roller
Tipe alat = Sekai SW 800
Lebar roda gilas (L) = 1,7
Manajemen alat (JM)= baik
Kecepatan operasi (v)= 1,5 km / jam (data di lapangan)
Jumlah lintasan (N) = 6 lintasan
Tebal hamparan padat = 4 cm (direncanakan)
Be = 1,2-0,30 = 0,9 m
b= lebar efektif = 1,2 m
bo= lebar overlap = 0,30 m
Kapasitas Produksi Tandem Roller
QTR = ((be x v x 1000) x t x JM)/N
QTR = (0,90 x 1,5 x 1000 x 0,04 x 0,83) / 6 = 7,47 m3/jam
Jadi kapasitas produksi tandem roller adalah 7,47 m3/jam

18
Gambar 2. 10. Tandem Roller
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

i) TR (Tired Roller)
Alat ini berfungsi untuk memadatkan tanah/material seperti urpil, lapis
pondasi atas maupun lapis pondasi bawah, serta lapis permukaan.
Perbedaan alat ini terletak pada roda yang digunakan yaitu roda karet dan
alat ini biasanya digunakan pada pekerjaan finishing. Adapun waktu
penggunaan tired roller selama pekerjaan yaitu sekitar 20 hari.
Nama alat = Pneumatik Tired Roller
Tipe alat = Sekai TS600C
Lebar roda gilas (L) = 2,290 meter
Lo adalah lebar overlap; (0,30 m)
Le adalah lebar efektif pemadatan =L-L0 = 2,290-0,30 = 2,260 m
Manajemen alat (JM) = baik = 0,83
Kecepatan operasi (v)= 2,5 km/jam (data di lapangan)
Jumlah lintasan (N) = 16 lintasan
Tebal hamparan padat = 4 cm (direncanakan)
Kapasitas produksi :
Q = (Le x v x 1000 x t x JM) / N
Q = ( 2,260 x 2,5 x 1000 x 0,04 x 0,83) / 16 = 11,724 m3/jam
Jadi kapasitas produksi tired roller adalah 11,724 m3/jam

19
Gambar 2. 11.Tired Roller
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

j) Aspahlt Sprayer
Pada umumnya alat penyemprotan aspal di berikan untuk memberikan
lapisan aspal resap pengikat (prime coat) dan lapisan aspal perekat (tack
coat) pada permukaan yang akan diberi lapisan aspal di atasnya dengan
tujuan untuk mengikat lapisan perkerasan baru dengan lapisan perkerasan
lama. Adapun waktu penggunaan asphalt sprayer selama pekerjaan yaitu
sekitar 7 hari.
P = w.s.e. p
Dimana :
P = Produktifitas kerja mesin asphalt sprayer
w = Lebar penyemprotan
e = Efisiensi kerja alat : 0,75%
s = Kecepatan gerak (mm/jam)
p = tebal asphalt (m)

Gambar 2. 12. Aspahlt Sprayer


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

20
k) Sandcone
Test Sandcone pada tanah dilakukan untuk menentukan kepadatan di
tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan. Alat yang
diuraikan disini hanya terbatas untuk tanah yang mengandung butiran
kasar tidak lebih dari 5 cm

Gambar 2. 13. Sandcone


( Sumber : Internet)

21
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTIK INDUSTRI

A. Identitas Mahasiswa Pelaksana Proyek


Nama : Muhammad Fahri Silah
NIM : D0117327
Alamat : Lampa, Jalan Poros Majene no. 123 Kec. Mapilli Kab.
Polewali Mandar

Adapun kegiatan kerja praktek sesuai item tinjauan dan akan dibahas
dalam laporan ini yaitu dari pekerjaan pengujian ketebalan lapisan aspal
dengan dengan menggunakan mesin Core Drill. Pada Proyek Pemeliharaan
Berkala Jalan Ruas Mapilli-Piriang.
B. Item Pekerjaan yang Ditinjau

Secara umum kegiatan proyek yang diikuti selama proses kegiatan kerja
praktek dalam waktu dua bulan terhitung sejak tanggal 04 September 2019 s/d
04 November 2020 cukup banyak seperti pengerjaan pasangan batu (talud),
plat duicker, lapis pondasi Agregat kelas A, sand cone, prime coat,
pengaspalan, dan pengambilan sampel core drill. Dan pada pembahasan ini
lebih berfokus pada proses pengambilan sampel Core Drill, sebagai berikut :

1) Prosedur Pelaksanaan
Tabel 3. 1.Prosedur Pelaksanaan

No. Tahapan Pekerjaan Core Drill Gambar


1. Tentukan area jalan yang akan di Tes
(titik STA mana yang akan di tes dan
panjang serta banyaknya jumlah sampel
yang akan diambil)

22
2. Letakkan mesin bor tepat diatas titik
lokasi tes

3. Masukkan air ke mesin bor (agar


pengeboran, mata pisau bor tidak cepat
aus dan tidak cepat rusak)

4. Nyalakan mesin Core Drill dan mulai


bor titik tersebut secara perlahan sampai
pada titik dasar lapisan aspal tersebut
(diusahakan pengeboran ini harus tegak
lurus, agar hasil yang didapat baik dan
tidak hancur)
5. Tarik mata bor keatas dan gunakan
pencapit aspal untuk mengambil lapisan
aspal yang sudah di bor

6. Ukur ketebalan lapisan aspal yang


sudah diangkat tersebut menggunakan
jangka sorong (ukur di 3 sisi, kemudian
rata-ratakan hasilnya, maka itulah hasil
tebal lapisan aspal di titik tersebut)
7. Catat hasil pengukuran tersebut dan beri
tanda sampel dengan tipe-X

8. Ulangi langkah 2 sampai dengan 10


pada titik berikutnya

23
9. Sampel-sampel tersebut disimpan, dan
nnti harus dibawa ke laboratorium
untuk dilaksanakan pengetesan lanjutan
pada sampel tersebut (yaitu pengukuran
nilai kepadatan lapisan aspal actual
dilapangan)

Adapun penyajian data hasil pengujian core drill adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 2.Penyajian Data Hasil Core Drill AC-BC
TEBAL
No. CORE AC-BC LOKASI T1 T2 T3
RATA2 Status
1 00+010 L 6.0 6.0 6.1 6.03 Ok
2 00+050 R 6.2 6.1 6.0 6.10 Ok
3 00+100 L 6.0 6.0 6.0 6.00 Ok
4 00+150 R 6.2 6.1 6.0 6.10 Ok
5 00+200 L 6.0 6.2 6.0 6.07 Ok
6 00+250 R 6.3 6.2 6.2 6.23 Ok
7 00+300 L 6.0 6.0 6.0 6.00 Ok
8 7/12/2020 00+350 R 6.1 6.0 6.1 6.07 Ok
9 00+400 L 6.2 6.1 6.1 6.13 Ok
10 00+450 R 6.0 6.1 6.1 6.07 Ok
11 00+500 L 6.2 6.1 6.1 6.13 Ok
12 00+550 R 6.0 6.0 6.0 6.00 Ok
13 00+600 L 6.0 6.2 6.2 6.13 Ok
14 00+650 R 6.3 6.3 6.2 6.27 Ok
15 00+680 L 6.0 6.0 6.0 6.00 Ok
RATA - RATA 6.06
(sumber : Data Lapangan)
Tabel 3. 3. Penyajian Data Hasil Core Drill AC-WC
TEBAL
No. CORE AC-WC LOKASI T1 T2 T3 Status
RATA2
1 00+010 R 4.0 4.0 4.1 4.03 Ok
2 00+050 L 4.2 4.1 4.2 4.17 Ok
3 00+100 R 4.2 4.0 4.0 4.07 Ok
4 00+150 L 4.3 4.2 4.2 4.23 Ok
5 00+200 R 4 4.1 4.0 3.93 Ok
6 00+250 L 4.1 4.2 4.2 4.17 Ok
7 00+300 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok

24
8 00+350 L 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
9 00+400 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
10 00+450 L 4.2 4.1 4.2 4.17 Ok
11 17/12/2020 00+500 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
12 00+550 L 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
13 00+600 R 4.1 4.1 4.1 4.10 Ok
14 00+650 L 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
15 00+700 R 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
16 00+750 L 4.1 4.1 4.1 4.10 Ok
17 00+800 R 4.0 4.2 4.1 4.10 Ok
18 00+850 L 4.2 4.2 4.1 4.17 Ok
19 00+900 R 4.0 4.2 4.2 4.13 Ok
20 00+950 L 4.1 4.0 4.0 4.03 Ok
21 01+000 R 4.0 4.1 4.1 4.07 Ok
RATA - RATA 4.10

TEBAL
N CORE AC-WC LOKASI T1 T2 T3 RATA2 Status
o.
1 01+050 L 4.1 4.0 4.1 4.07 Ok
2 01+100 R 4.2 4.1 4.1 4.13 Ok
3 01+150 L 4.1 4.0 4.0 3.83 Ok
4 01+200 R 4.3 4.3 4.3 4.30 Ok
5 01+250 L 4 4.0 4.0 4.00 Ok
6 01+300 R 4.1 4.1 4.1 4.10 Ok
7 01+350 L 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
8 01+400 R 4.2 4.2 4.1 4.17 Ok
9 01+450 L 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
1 01+500 R 4.3 4.3 4.3 4.30 Ok
0
1 18/12/2020 01+550 L 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
1
1 01+600 R 4.1 4.0 4.0 3.90 Ok
2
1 01+650 L 4.1 4.0 4.0 4.03 Ok
3
1 01+700 R 4.2 4.1 4.1 4.13 Ok
4
1 01+750 L 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
5
1 01+800 R 4.1 4.1 4.0 4.07 Ok
6
1 01+850 L 4.1 4.1 4.2 4.13 Ok
7
1 01+900 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
8
1 01+950 L 4.2 4.2 4.2 4.20 Ok
9
2 02+000 R 4.0 4.0 4.0 4.00 Ok
0
2 02+045 L 4.3 4.3 4.3 4.30 Ok
1 RATA - RATA 4.08
(sumber : Data Lapangan)

25
C. Tahapan-Tahapan Pekerjaan

Dalam Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek tahapan- tahapan pekerjaan yang


di laksanakan pada Jalan Ruas Botto–Katummbangang ini merupakan
rehabilitasi/pemeliharaan, dalam hal ini khusunya pelebaran badan jalan
sebagai berikut :

1. Pengukuran MC-0 atau Pengukuran Awal

Sebelum suatu badan jalan di bangun, maka terlebih dahulu harus


diketahui tinggi permukaan tanah dan rencana meratakan tanahnya,
sehingga dapat dihitung seberapa tanah yang digali dan berapa banyak
urugan yang diperlukan serta untuk menentukan peil suatu bangunan yang
akan dibangun untuk pedoman ketinggian. Pada tahap ini membutuhkan
hanya 1 hari pekerjaan.

Gambar 3. 1. Pengukuran Awal


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

2. Mendatangkan Alat Berat (Mobilisasi)

Mobilisasi Proyek adalah kegiatan mendatangkan peralatan berat,


bahan dan tenaga kerja kelokasi proyek menggunakan alat angkut berupa
Trailer, Truk dan angkutan lain sebagainya. Dalam pekerkerjaan khususnya
pada proyek Pemeliharaan berkala Jalan Ruas Botto-Katumbangan ini
khususnya pada item “Pekerjaan Galian Tanah dan Penghamparan dan

26
Pemadatan Lapis Pondasi Kelas A (LPA)”. Pada tahap ini waktu yang
dibutuhkan untuk bekerja yaitu selama 15 hari.

3. Pembersihan Lokasi Pekerjaan

Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama


proyek ini di pasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan
data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek,
waktu pelaksanaan proyek, dan lain-lain.

Pekerjaan ini meliputi penggalian,penanganan tanah atau batuan


maupun bahan-bahan lainnya sepeti rumput dan pohon dari lahan pekerjaan
dan pelebaran jalan serta sekitarnya yang diperlukan untuk pembuatan
saluran air atau drainase. Di tahap ini membutuhkan waktu selama 10 hari.

Gambar 3. 2. Pembersihan Lokasi Pekerjaan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

4. Pekerjaan Galian Tanah dan Galian Perkerasan Berbutir

a. Galian Tanah

Untuk pekerjaan galian tanah biasa dilaksanakan dengan alat berat


excavator jenis standard yang di laksanakan pada pekerjaan galian,
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang bidang
yang ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk direksi pekerjaan yaitu 60-

27
70 cm, Memasang rambu peringatan dan brikade disekitar lokasi
pekerjaan agar tidak membahayakan bagi pengguna jalan.Hasil dari
galian tanah dilokasi pekerjaan diangkut menggunakan dump truk untuk
selanjutnya dibawa kelokasi pembuangan yang telah disiapkan. Jadi,
setelah tanah digali maka diguanakan alat berat yaitu Vibrator Compact
Roller adalah alat yang berfungsi untuk memadatkan lapisan tanah
galian. Lapisan tanah galian perlu dipadatkan sebelum dilapisi urugant
pilihan dal lapisan pondasi atas serta lapisan permukaan.

Pekerjaan galian untuk pelebaran badan jalan dan tidak hanya


mencakup pekerjaan penggalian namun juga harus untuk galian talud,
plat duicker dan mencakup pekerjaan penanganan, pembuangan atau

Gambar 3. 1. Pekerjaan Galian Tanah


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

penumpukan tanah. Sebelum pekerjaan galian dilakukan maka dilakukan


pekerjaan pembersihan lahan baik pembersihan dari pohon-pohonan
maupun akar-akar pohon, dan dilanjutkan dengan pekerjaan pemerataan
tanah. Tahap ini membutuhkan waktu selama 7-10 hari.

b. Galian Perkerasan Berbutir

Galian perkerasan berbutir merupakan pekerjaan yang mencakup


galian pada perkerasan beraspal lama dan pembuangan bahan perkerasan
beraspal dengan maupun tanpa Cold Milling Machine (mesin pengupas
perkerasan beraspal tanpa pemanasan) dimana pada kondisi eksisting
badan jalan lama mengalami kerusakan yang signifikan, sehingga untuk

28
menstabilisasikan lapis pondasi badan jalan harus di lakukan galian
kembali. Tahap ini membutuhkan waktu selama 7-10 hari.

Gambar 3. 4. Pekerjaan Galian Perkerasan Berbutir


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

5. Pekerjaan Urugan

Pekerjaan urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai


berikut :

a. Pengangkutan material pengangkutan material urugan pilihan ke lokasi


pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan
menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material
dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material
di satu tempat dan kekurangan material di tempat lain.
b. Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader .

29
Gambar 3. 5. Penghamparan Material Urugan Pilihan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

6. Pekerjaan Pondasi Lapisan Atas (basecourse)

Pada pekerjaan lapisan pondasi atas ini material dan agregat yang
dipakai telah ditentukan yaitu lapisan agregat kelas A pada bagian
badanjalan. Tahap ini membutuhkan waktu selama 7-10 hari.

Gambar 3. 6. Pemadatan Lapisan Pondasi Lapis Atas Kelas A


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

7. Pengujian Kepadatan Tanah Menggunakan SandCone

Setelah material agregat kelas A dihamparkan dan dipadatkan, maka


dilakukan tes kepadatan dengan menggunakan sand cone. Pemeriksaan sand
cone bertujuan untuk melihat tingkat kepadatan agregat. Tahap ini
membutuhkan waktu selama 2 hari.

30
Gambar 3. 7. Pengujian Sand Cone

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

8. Pekerjaan Pembersihan debu-debu menggunakan compressor

Pembersihan lahan dari debu-debu menggunakan alat kompresor


sehingga lapisan utama pondasi agregat terlihat, tujuan dari pembersihan
debu ini adalah agar saat penyemprotan lapisan pengikat (Prime Coat),
lapisan resap tersebut dapat meresapdanmengikat dengan baik pada batu-
batuan pondasi agregat tersebut, sehingga batu-batuan dapat mengunci satu
sama lain. Tahap ini membutuhkan waktu selama 3 hari.

Gambar 3. 8. Pembersihan debu-debu menggunakan compressor


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

9. Penyemprotan Aspal Resap Pengikat (Prime Coat) dan Aspal Perekat (Tack
Coat)

Proses penyemprotan lapisan resap pengikat (prime coat) dan aspal


perekat (tack coat) menggunakan alat hand sprayer dan disemprot hanya

31
pada permukaan kering atau mendekati kering. Penyemprotan tidak boleh
dilakukan waktu angin kencangdan hujan, Apabila dalam kondisi tertentu
lalu lintas tidak dapat di izinkan lewat sebelum asapal telah meresap dan
mengering serta tidak akan terkelupas akibat dilewati roda lalu lintas.
Tahap ini membutuhkan waktu selama 7-10 hari.

Gambar 3.9. Penyemprotan Prime Coat


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

10. Pekerjaan Lapisan Permukaan(surface)

Lapisan permukaan (surface course) merupakan lapisan ke dua dari


konstruksi perkerasan jalan.Penggunaan bahan aspal agar lapisan tanah
dasar bersifat kedap air. Disamping itu bahan aspal sendiri memberikan
bantuan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan
terhadap beban roda. Pada pekerjaan jalan ruas Botto Katumbangan Bahan
aspal yang digunakan untuk lapisan ini adalah aspal AC-BC dan AC-WC.
Pada pekerjaan lapisan permukaan ini ketebalan aspalnya adalah 6 cmdan4
cm. Untuk menghubungkan lapisan base course dengan AC-BC terlebih
dahulu digunakan lapisan prime coat dan untuk Aspal AC-BC dengan AC-
WC digunakan lapisan tack coat yang merupakan campuran aspall dengan
bahan pencair yang lebih kental. Tahap ini membutuhkan waktu selama
15- 20 hari.

32
Gambar 3.10 . Asphalt Mixing Plant

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tahapan selanjutnya adalah Dump Truck membawa campuran aspal


yang telah di desain di AMP (Asphalt Mixing Plant) kemudian di bawa ke
lokasi pekerjaan permukaan jalan. Bak Dump Truck harus terbuat dari
metal dan harus bersih dari kotoran dan pada bagian atas Dump Truck
ditutup rapat dengan terpal yang tahan terhadap air agar material tidak
meleakat dan tidak cepat turun suhunya,dari Dump Truck aspal dicurahkan
ke Asphalt Finisher kemudian dihamparkan.

Tahap berikutnya yaitu pemadatan lapisan permukaan


menggunakan alat berat yaitu Pneumatic Tired Roller dan Dual Tandem
Roller.

Gambar 3.11. Pekerjaan Pemadatan Lapisan Surface dengan


Tired Roller dan Tandem Roller
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


33
11. Pengujian Core Drill

Untuk mengetahui ketebalan aspal maka dilakukan pengujian yaitu


Core Drill untuk mengetahui ketebalan aspal pada pekerjaan lapisan
permukaan jalan. Pengujian ini dilakukan beberapa titik sesuai STA yang
ditentukan dilakukan di posisi kanan, kiri dan tengah jalan. Pada pengujian
ini hasil pengeboran yang berupa bracket kemudian diukur menggunakan
jangka sorong dan hasil sampel tersebut disimpan untuk pengujian
dilaboratorium. Tahap ini membutuhkan waktu selama 2 hari.

Gambar 3. 12. Pekerjaan Pengujian Core


Drill
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
12. Pekerjaan Bahu Jalan

Pekerjaan ini terdiri dari pengangkutan material oleh dump truck,


penghamparan oleh motor greder dan pemadatan oleh vibro roller pada tanah
dasar yang disiapkan atau permukaan lainnya yang disetujui, lebar bahu jalan
dalam perencanaan peningkatan ruas jalan Mapili-Piriang ini yaitu 1 m. Tahap
ini membutuhkan waktu selama 14 hari.

Gambar 3. 13. Proses Penghamparan Material


untuk Bahu Jalan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

34
BAB IV

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

A. Permasalahan Yang Terjadi


Adapun permasalahan yang terjadi pada Proyek Pemeliharaan Berkala
Jalan Ruas Mapilli – Piriang terdapat beberapa masalah yaitu :
1. Mutu Aspal Kurang
Ketika proses penghamparan aspal lapis AC-WC terdapat campuran
aspal yang kurang baik dimana agregat tidak tercampur dengan sempurna
sehingga menyebabkan mutu aspal tidak baik.
2. Kerusakan Alat Berat
Kerusakan alat berat beberapa kali terjadi di lapangan sehingga menjadi
penghambat jalannya proses pekerjaan.
3. Cuaca
Hujan menjadi permasalahan yang sering menghambat pekerjaan, para
pekerja akan berhenti jika cuaca berubah menjadi hujan.
4. Kekurangan Air saat Pengujian Core Drill
Hal ini menjadi masalah yang cukup sering terjadi saat pengujian Core
Drill di ruas jalan Mapilli – Piriang karena stok air sedikit, sehingga
membuat pekerjaan terhambat.
B. Solusi
Adapun solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi adalah
sebagai berikut :
1. Pada aspal yang campurannya kurang baik tersebut dilakukan pemilahan
dengan cara membuang bagian-bagian aspal yang tidak tercampur dengan
baik ke area bahu jalan. Dan untuk lapiran yang sudah terlanjur dihampar
dilakukan Laburan Aspal (BURAS) untuk menjaga mutu aspal agar tetap
baik.
2. Apabila terjadi kerusakan alat berat maka bagian pelaksana lapangan akan
segera memanggil mekanik untuk segera memeriksa alat berat dan
memperbaiki kerusakannya.

35
3. Solusi untuk permasalahan cuaca adalah dengan memaksimalkan
pekerjaan pada saat cuaca sedang mendukung agar pekerjaan tetap bisa
selesai sebelum masa pekerjaan berakhir.
4. Solusinya yaitu menunggu para pekerja mengambil stok air di sungai
maupun di sumur perumahan warga setempat agar bisa kembali
melakukan pengujian Core Drill.

36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil kerja praktek ini bahwa :
a. Penulis mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja dengan sejumlah
pemahaman dalam berbagai jenis pekerjaan dalam Proyek Pemeliharaan
Berkala Jalan Ruas Mapilli - Piriang.
b. Penulis mendapati kesesuaian antara teori yang didapatkan di kampus
mengenai pengerjaan core drill yang sebelumnya telah didapatkan
diperkuliahan yang kemudian diaplikasikan dalam proyek.
c. Melalui pengujian ketebalan aspal laston menggunakan core drill penulis
bias mengetahui bahwa lapisan aspal laston tersebut telah memenuhi
standar atau belum.
B. Saran
Sebagai saran dari penulis bahwa dalam proses kegiatan kerja praktek
ini yaitu :
a. Dalam pengujian core drill diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih
hati-hati dalam menggunakan alat dan membaca hasil pengukuran dengan
teliti.
b. Perhatikan area tepi jalan sebelum melubangi aspal dengan mesin core
drill, usahakan agar berjarak 30 cm dari tepi jalan.

37
DAFTAR PUSTAKA

Bina Marga. (2018): Spesifikasi Umum 2018, Departemen Pekerjaan Umum


Direktorat Jendral Bina Marga. Jakarta.

Nabar, Darmansyah Drs. (1998): Pemindahan Tanah Mekanis Dan Alat


Berat, Universitas Sriwijaya. Palembang.

PT. Bangun Sarana Nusantara (2020): Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan


Mapilli-Piriang.

39
LAMPIRAN

Lampiran 1 :Surat Izin Kerja Praktek

40
Lampiran 2 : Surat Penerimaan Kerja Praktek

41
Lampiran 3 : Rekapitulasi Harga Proyek

42
Lampiran 4 : Jadwal Waktu Pelaksanaan

43
Lampiran 5 : Jadwal Pelaksanaan Mahasiswa Kerja Praktik Industri

44
45
Lampiran 5 : Kegiatan Harian Kerja Praktek

Lampiran Kegiatan Kerja Praktek


No. Hari / Tanggal Kegiatan
Memasukkan surat permohonan KP dari
1. Jumat/01-12-2020
kampus
Mengamati proses pengerjaan sta 0+300
2. Senin/02-12-2020
sampai sta 0+400
Mengamati proses pengerjaan galian sta
3. Selasa/03-12-2020
0+400 sampai sta 0+500
4. Selasa/04-12-2020 Teori di sekretariat
6. Kamis/05-12-2020 Mengamati pekerjaan galian talud
7. Jumat/06-12-2020 Mengamati pengerjaan talud
Mengamati proses galian duicker dan
8. Sabtu/07-12-2020
mengukur kedalaman talud
9. Rabu/08-12-2020 Mengamati pekerjaan talud
10. Rabu/09-12-2020 Mengukur panjang talud yg sudah selesai
11. Kamis/10-12-2020 Mengamati pekerjaan talud
12. Senin/11-12-2020 Mengamati pekerjaan talud
Melakukan tes sand cone di ruas
13. Rabu/12-12-2020
tinambung segmen 1 dan segmen 2
Mengamati proses pembersihan badan
14. Kamis/13-12-2020
jalan dan penyemprotan prime coat
Mengamati proses pengaspalan ruas
15. Jumat/14-12-2020
tinambung segmen 2
Mengamati pembersihan badan jalan ,
penyemprotan prime coat dan
16. Minggu/15-12-2020 pengaspalan ruas tinambung segmen 3
serta mengukur pekerjaan drainase yg
telah dikerja
17. Senin/16-12-2020 Mengamati pengaspalan ruas tinambung

46
segmen 3
Mengati proses laburan aspal (BURAS)
18. Selasa/16-12-2020 ruas tinambung segmen 1 dan melakukan
core di segmen 1,2 dan3.
Jumat/17-12-2020 Mengamati pekerjaan duicker ke dua.
Melakukan pengukuran jalan ruas
19. Sabtu/18-12-2020 tinambung yang telah selesai
pekerjaannya dan melakukan core
Mengukur pekerjaan duicker dan galian
20. Jumat/19-12-2020
badan jalan serta sisa pasangan batu.
Berkunjung kelokasi quary yang berada di
21. Minggu/20-12-2020
beroanging.
22. Selasa/21-12-2020 Mengamati penghamparan LPA kelas A
23. Rabu/22-12-2020 Mengamati penghamparan LPA kelas A
Melakukan tes kepadatan LPA dengan uji
24. Kamis/22-12-2020
Sand Cone
25. Jumat/23-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-BC
27. Sabtu/24-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-BC
28. Sabtu/25-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-BC
29. Rabu/26-12-2020 TesCore Drill AC-BC
30. Kamis/27-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-WC
31. Jumat/28-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-WC
32. Sabtu/29-12-2020 Mengamati penghamparan Aspal AC-WC
33. Minggu/30-12-2020 TesCore Drill AC-WC

47
Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan Kerja Praktik

Pengukuran Awal atau MC-0

Rapat Bersama Pengawas PU dan Warga


Setempat

Foto Bersama Pengawas PU dan Warga Setempat

48
Mengamati Pembersihan Lokasi Pekerjaan

Mengamati Batu Yang Akan Digunakan

Berkunjung Ke Tempat Pengambilan Material

Mengamati Proses Penghamparan LPA

49
Proses Peninggian Badan Jalan

Kunjungan Ke Tempat Pemecah Batu

Penyemprotan Prime Coat

50
Penghamparan AC BC

Tes Core Drill AC BC

Penghamparan AC WC

51
Tes Core Drill AC WC

Hasil Core Drill

Foto Bersama Saat Pengujian Core Drill

52
Menghitung Volume Pasangan Batu

Pengukuran MC-0 Untuk Bahu Jalan

Mengamati Proses Penghamparan Timbunan


Bahu Jalan

53
Mengamati Perataan Timbunan Bahu Jalan

Proses Pengukuran Bahu Jalan

Pengujian Core Drill Dihadiri Oleh Tim


Pengawas PU

54
Lampiran 8 : Gambar Perencanaan

Gambar Site Plan Perencanaan

55
Gambar Potongan Melintang

56

Anda mungkin juga menyukai