Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN KALUKKU-

SALUBATU-MAMBI-MALABO (MYC)

(Kasus Bahasan: Pengujian Sandcone di Desa Sindagamanik Kec.


Tanduk Kalua Kab. Mamasa)
(PT. Putra Jaya-Aphasko-Bukit Bahari, KSO)

KERJA PRAKTEK INDUSTRI


Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah Kerja Praktek industry dari Fakultas Teknik Universitas
Sulawesi Barat

Oleh:
AKBAR
NIM : D0119304
(Teknik Sipil)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI
BARAT AGUSTUS 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI

LAPORAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN KALUKKU-


SALUBATU-MAMBI-MALABO (MYC)

Nama : Akbar
NIM : D0119304
Program Studi : Teknik Sipil
Jenjang Pendidikan : S1
Alamat/Lokasi : Desa Galung Kec. Rante Bulahan Timur
Mamasa Waktu Pelaksanaan : 22 Juli-22 September

Telah diperiksa dan disetujui:

Majene,20 September 2022

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

(Nurmiati Zamad ST., MT.)


(Imanuel Rosardi.A.Md.T)
NIDN. 0928037803
Penyedia Jasa

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sulawesi Barat

(Amalia Nurdin,ST.,MT)
NIP. 19871212 201903 2 017
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI

LAPORAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN KALUKKU-SALUBATU-


MAMBI-MALABO (MYC)

(Kasus Bahan : Proses Pengujian Sand Cone)

Disusun oleh :
Akbar (D0119304)

Telah dipertahankan di depan dewan penguji


Pada tanggal…………..
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji


Ketua Penguji

(Nurmiati Zamad ST.,


MT.) NIDN. 0928037803
Penguji 1 Penguji 2

(Ir. (Muhammad
Harum,ST.,MT.)
Sutriani,ST.,MT)
NIDN 0031087309
NIDN 0026037803
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

(Amalia Nurdin,ST.,MT)
NIDN. 198712122019032017
ABSTRAK

LAPORAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN KALUKKU-


SALUBATU- MAMBI-MALABO
(Kasus Bahasan: Pengujian Sandcone di Desa Bambang Buda Kec.
Rantebulahan Timur Kab. Mamasa)

Nurmiati zamad,ST.,MT 1, Akbar2.


Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Barat
NurmiatiZamad@gmail1, akbarpol12345@gmail.com2

Berdasarkan kurikulum perkuliahan pada Program Studi Teknik


Sipil Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Barat, yang menuntut
perkuliahan untuk melaksanakan kerja praktik maka kami melaksanakan
kegiatan kerja praktik dengan memilih lokasi Kerja Praktik pada Proyek
Preservasi jalan Kalukku- Salubatu-Mambi-Malabo Kec. Rantebulahan
Timur Kab. Mamasa maksudnya untuk menumbuhkan, mendukung dan
memperlancar laju pertumbuhan ekonomi, khususnya Kalukku –
Salubatu
– Mambi - Malabo yang merupakan daerah berpenghasilan dari
sektorpertanian, maka jalan harus dapat memberikan tingkat pelayanan
yang nyaman bagi semua pengguna. Seiring dengan tingkat kepadatan
lalu lintas yang melintasi jalan tersebut. Pelaksanaan kerja praktik ini
metode pelaksanaan yang dipakai adalah sistem pengamatan langsung
dilapangan, peninjauan dan pengumpulan data proyek baik bersifat
teknis maupun yang bersifat administratif. Pelaksanaan proyek
preservasi jalan Kalukku – Salubatu – Mambi- Malabo ini tidak terlepas
pula dari permasalahan yang menghambat pekerjaan,namundemikian
permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik pihak dari
kontraktor/penyedia jasa dan konsultan pengawas. Pengamatan selama
kerja praktik di Kalukku – Salubatu – Mambi - Malabo dilaksanakan
berbagai tahap mulai dari pengukuran, mobilisasi, pembersihan lahan
sampai proses pengujian core drill, bagi mahasiswa yang akan
melaksanakan kerja praktik sebaiknya terlebih dahulu mempelajari
secara mendalam tentangproses- proses pekerjaan dilapangan sehingga
pada saat mengikuti Praktik tidak mengalami kesulitandan pihak kampus
atau fakultas mampu mampu menyediakan dalam hal ini tempat ataupun
proyek untuk kemudian mempermudah mahasiswa untuk melakukan
kegiatan Kerja Praktik.

Kata Kunci: sandcone, ,preservasi, jalan


ABSTRACT

KALUKKU – SALUBATU – MAMBI – MALABO ROAD PRESERVATION


WORK REPORT

(Case Discussion: Sand Cone Testing in Bambang Buda Village,


Kec. Rantebulahan Timur Kab. Mamasa)

Nurmiati zamad,ST.,MT 1, Akbar2.


Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Barat
NurmiatiZamad@gmail1, akbarpol12345@gmail.com2

In accordance with the demands of lectures and lecture curriculum


at the Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering,
University of West Sulawesi, to carry out practical work. The author
chose the location for the Preservation Project Work Practice on the
Kalukku- Salubatu-Mambi-Malabo district, Rantebulahan Timur District,
Kab. Mamasa means to grow, support and accelerate the rate of
economic growth, especially Kalukku – Salubatu – Mambi - Malabo
which is an income area from the agricultural sector, so the road must be
able to provide a comfortable level of service for all users. Along with the
level of traffic density that crosses the road, In the implementation of this
practical work, the implementation method used is a system of direct field
observation, review and collection of project data, both technical and
administrative in nature.The implementation of the Kalukku – Salubatu –
Mambi - Malabo road preservation project is also inseparable from
problems that hinder the work, however, these problems can be overcome
by both the contractors/service providers and the supervisory
consultants. Observations during practical work in Kalukku – Salubatu –
Mambi - Malabo carried out various stages ranging from measurement,
mobilization, land clearing to the core drill testing process, for students
who will carry out practical work should first study in depth about the
work processes in the field so that when participating in the Practice
does not experience difficulties and the campus or faculty is able to
provide in this case a place or project to then make it easier for students
to carry out practical work activities
.
Keywords: sandcone,preservation, road
KATA PENGANTAR

Puji syukur hamba panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
tiada pernah terputus memberi limpahan karunia dan hidayah-Nya kepada
penulis sekalian. Atas bimbinganNya laporan Kerja Praktek Industri (KPI) ini
dapat penulis selesaikan meskipun masih banyak terdapat kekurangan akibat
kekurang-mampuan penulis sebagai manusia biasa.

Laporan ini berisi mengenai pelaksanaan kegiatan kerja praktik pada


Pekerjaan Preservasi Jalan Kalukku-Salubatu-Mambi-Malabo (MYC) pada
tanggal 22 Juli 2022 sampai 22 September 2022 selama 2 (dua) bulan yang
dilaksanakan di PT. BUKIT BAHARI INDAH.

Laporan kerja praktik ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik dari Fakultas Teknik Universitas
Sulawesi Barat. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
laporan kerja praktik ini serta pada saat pelaksanaan kerja praktik di lapangan.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H Akhsan Djalaluddin, M.S. Selaku Rektor Universitas
Sulawesi Barat.
2. Ibu Dr. Ir. Hafsah Nirwana, MT Selaku Dekan Fakultas Teknis
Universitas Sulawesi Barat.
3. Ibu Amalia Nurdin, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sulawesi Barat.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Sulawesi
Barat.
5. Ibu Nurmiati Zamad, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing Laporan Kerja
Praktik.
6. Bapak Abdul Hafid, ST selaku General Superintened (Kepala Proyek).
7. Bapak Immanuel Rosardi.A.Md.T selaku Pembimbing Lapangan Kerja
Praktik.
8. Semua Tim PT. Bukit Bahari Indah yang memberikan ilmu pada saat di
lapangan.
9. Keluarga tercinta, terkhusus kedua orang tua yang terus memberikan doa,
dukungan dan motivasi kepada penulis.
10. Beserta rekan-rekan Kerja Praktik yang selalu setia menemani dalam
setiap kegiatan yang berlangsung dilokasi proyek.

Majene, 20 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek
1.4 Tempat,Waktu Pelaksanaan
1.5 Informasi Umum Data Proyek
1.6 Sistematika Penyusunan Laporan

BAB II LANDASAN TEORI


1.1 Pengertian Kerja Praktik Secara Umum
1.2 Preservasi Jalan
1.3 Sand Cone
1.4 Kalibrasi Sand Cone
1.5 Metode Pengambilan Titik Uji Sand Cone
1.6 Peralatan Atau Alat Berat

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK INDUSTRI


1.1 Identitas Mahasiswa Kerja Praktik
1.2 Tahap-Tahapan Pekerjaan
1.3 Tahapan Kegiatan Kerja Praktik Sesuai Item Tinjauan (Sand Cone)
BAB IV PERMASALAHN DAN SOLUSI
1.1 Permasalahan Yang Terjadi
1.2 Solusi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


1.1 Kesimpulan
1.2 Saran

DAFTAR PUSTKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan jalan merupakan salah satu hal yang selalu beriringan

dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya,


karena jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia agar dapat mencapai
suatu daerah yang ingin dicapai. Jalan sebagai sistem transportasi nasional
mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi,
sosial, budaya dan lingkungan yang dikembangkan melalui pendekatan
pengembangan wilayah agar tercapai suatu keseimbangan dan pemerataan
pembangunan antar daerah. Untuk itu, dibutuhkan prasarana yang
memberikan kelancaran, keamanan dan rasa nyaman, serta memenuhi
persyaratan dari segi perencanaan, pembangunan, perawatan dan
pengelolaannya.
Peningkatan kualitas pelayanan jalan dan jembatan dapat dilakukan
dengan membuat perkerasan baru atau meningkatkan kualitas perkerasan
lama Dengan meningkatkan kualitas perkerasan lama maka permasalahan
lalu lintas dapat teratasi. Sehubungan dengan permasalahan lalu lintas, maka
diperlukan peningkatan kualitas jalan yang tentu akan memerlukan metode
efektif dalam perancangan maupun perencanaan agar diperoleh hasil yang
terbaik dan ekonomis, tetapi memenuhi unsur kenyamanan, keamanan dan
keselamatan pengguna jalan.
Jalan Kalukku-Salubatu-Mambi-Malabo merupakan jalan Nasional yang
memiliki peranan penting sebagai penghubung antara Kabupaten
MamujuMamasa. Jalan ini juga merupakan jalan yang selalu digunakan
untuk jalur kendaraan-kendaraan barang dan jasa dari arah Mamuju ke
Mamasa maupun sebaliknya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Bina Marga, balai
besar pelaksanaan jalan nasional satuan kerja perencanaan dan pengawasan
jalan nasional Provinsi Sulawesi Barat, bermaksud untuk melaksanakan
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Kalukku-Salubatu-Mambi-Malabo
yang akan dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi. Pembangunan
ini bertujuan sebagai akses alternatif yang menghubungkan Mamuju-
Mamasa.
Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa Universitas Sulawesi Barat
khususnya Teknik Sipil pada kurikulum semester 7 (tujuh) mengadakan
praktek kerja lapangan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan tambahan tentang teknik pelaksanaan suatu
proyek di lapangan. Sehingga mahasiswa nantinya dapat menyeimbangkan
teori yang didapatkan diperkuliahan dan praktek yang telah di ikuti di
lapangan.
Melalui Praktek Kerja Lapangan ini dapat menjadi langkah awal dari
penerapan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dengan membandingkan
kenyataan-kenyataan yang ada pada dunia kerja khususnya pada saat
pelaksanaan di lapangan.
Dalam bidang teknik sipil, kita ketahui bahwa dimana semua ilmu yang
didapat ditekankan dan diterapkan pada wujud nyata. Ilmu teknik sipil yang
didapat dalam melakukan pekerjaan mempunyai dua masalah pada dasarnya
yaitu dalam proses perencanaan dan pada saat pelaksanaan. Kadang apa yang
direncanakan atau yang diharapkan tidak sesuai dengan pada saat
pelaksanaan. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dan keseriusan serta
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas baik sebagai kontraktor,
konsultan, maupun owner.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari Praktek Kerja Lapangan ini ialah untuk memenuhi

salah satu persyaratan akademik pada semester VII (Tujuh) Jurusan Teknik
Sipil Universitas Sulawesi Barat. Selain itu kerja praktik dilapangan juga
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan pelaksanaan pengerjaan jalan
dilapangan, khususnya pengujian sand cone.
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh saat perkuliahan ke dalam
dunia pekerjaan di lapangan khususnya mengenai pekerjaan sand cone.
2. Mempelajari kendala dan hambatan yang timbul dalam suatu proyek dan
bagaimana solusi dari pemecahan masalah tersebut
3. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sebelumnya tidak
didapatkan saat perkuliahan.
4. Melatih mahasiswa dalam disiplin terhadap waktu, serta integritas
yang harus dimiliki oleh mahasiswa.

1.3 Metode Pelaksanaan Kerja Praktik

Metode pelaksanaan kerja praktik ini menggunakan metode sistem


pengamatan langsung di lapangan, peninjauan, dan pengumpulan data proyek
baik bersifat teknis maupun yang bersifat administratif. Sehubungan dengan
itu, maka data yang dibutuhkan sebagai penunjang penyusunan laporan ini
dilakukanlah diskusi/pembicaraan dengan pihak yang berkompeten dibidang
masing-masing dalam hal ini Kontraktor PT. Bukit Bahari Indah.

1.4 Tempat, Waktu pelaksanaan


Tempat pelaksanaan Kerja Praktik ini berlokasi di Kabupaten Mamasa

Provinsi Sulawesi Barat pada Proyek Pekerjaan Preservasi Jalan Kalukku-


Salubatu-Mambi-Mala’bo (Myc). Adapun waktu pelaksanaan Kerja Praktik
berlangsung selama II (dua) bulan terhitung mulai tanggal 22 Juli 2022 – 22
Septermber 2022.
Gambar 1.1 Peta Wilayah Sulawesi Barat
(Sumber : Data Proyek PT.Bukit Bahari Indah 2022)

Gambar 1.2 Lokasi Praktek


(Sumber : Geogle Earth ,2022)
1.5 Informasi Umum Data Proyek
a. Data Proyek Kerja Praktik

DATA KEGIATAN PEKERJAAN


Nama Kegiatan : Preservasi Jalan Kalukku-Salubatu-
Mambi-Malabo (MYC)

Desa Galung Kec, Rante Bulahan


Lokasi Kegiatan :
Timur, Mamasa Sulawesi Barat

PT. Putra Jaya-Aphasko-Bukit Bahari


Penyedia Jasa :
Indah,KSO

Nomor kontrak : 001/PKS/PPK.2.3-SULBAR/2021

Tanggal Kontrak : 28 Juni 2021

Nilai Kontrak + PPn : Rp. 145.127.133.000,00-

Konsultan Pengawas : PT. Global Forex Synergy &


Associate

Sumber Dana : APBN

Tahun Anggaran : 2021/2023


b. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana Pada Proyek Perservasi Jalan
Kalukku-Salubatu-Mambi-Malabo.

DRAFTER

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Kontraktor


(Sumber :Drafter PT. Bukit Bahari Indah ,2022)
1.6 Sistematika Penyusunan Laporan

Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I Menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, metode


melaksanaan serta tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek.
BAB II Membahas tentang Proses Preservasi Jalan Kalukku-Salubatu-
Mambi-Malabo yang bertepatan di desa galung rante bulahan
timur mamasa serta membahas sesuai item yang di tinjau secara
individu dalam hal ini pengertian Timbunan Pilihan, fungsi dari
Timbunan Pilihan, serta beberapa spesifikasi alat berat yang
bekerja dalam proyek tersebut.
BAB III Mengulas beberapa proses pekerjaan yang diamati selama dua
bulanbeserta tahapan pekerjaan sesuai item yang ditinjau dalam
hal ini mengenai Timbunan Pilihan.
BAB IV Mengulas permasalahan selama Proses jalannya Sebuah proyek
danmemberikannya berbagai solusi dan saran.
BAB V Menarik kesimpulan dari uraian tersebut dan saran dari uraian
tersebut berupa tanggapan terhadap kegiatan kerja praktek yang
telah di lakukan selama dua bulan.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Kerja Praktek Secara Umum


Kerja Praktek atau biasa dosebut dengan KP adalah salah satu bentuk
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di
Universitas dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai ketingkay
keahlian tertentu.
Praktek Kerja Teknik Sipil adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa tingkat akhir sebagai bagian dari kurikulum yang wajib di
laksanakan oleh mahasiswa teknik sipil, tujuan dari kerja praktek ini misalnya
untuk memperlajari langsung proses pembangunan dalam kondisi nyata, jadi
apa yang dipahami dibangku kuliah menjadi langkah setelah melihat aplikasi
ilmu tersebut di dunia industri. Bagi pihak industri Indonesia dapat
memperoleh keuntungan misalnya bisa mendapatkan ilmu terbaru dari dunia
kampus untuk dapat diaplikasikan di proyek bangunan.

2.2 Pengertian Preservasi Jalan

Preservasi Jalan adalah kegiatan penanganan jalan, berupa pencegahan,


perawatan, dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi
jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu lintas sehingga umur
rencana yang ditetapkan dapat tercapai.
a. Tujuan Preservasi Jalan diantaranya sebagai berikut
Tujuan pemeliharaan jalan adalah untuk mempertahankan kondisi
jalan mantap sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuan pada saat
jalan tersebut selesai dibangun dan dioperasikan sampai dengan
tercapainya umur rencana yang telah ditentukan. Bertitik tolak dari
kondisi mantap tersebut, pemeliharaaan jalan perlu dilakukan secara
terus- menerus dan berkesinambung khususnya pada jenis konstruksi
jalan yang
menggunakan sistem perkerasan lentur (flexible pavement).
Pemeliharaan jalan tidak hanya pada perkerasan saja, namun mencakup
pula pemeliharaan bangunan pelengkap jalan dan fasilitas beserta sarana-
sarana pendukungnya.
Suatu perkerasan jalan sekuat apapun tanpa didukung oleh fasilitas
drainase akan lebih mudah menurun kekuatannya sebagai akibat dari
melemahnya kepadatan lapisan pondasi dan terurainya butiran agregat
dari bahan pengikatnya, pemeliharaan saluran dari tepi kiri dan kanan
badan jalan menjadi penting dan air harus senantiasa mengalir dengan
lancar karena genangan air hujan melemahkan struktur perkerasan secara
menyeluruh. Sedangkan retak rambut pada lapisan permukaan suatu
perkerasan bisa tidak segera ditutup akan semakin membesar dan
dimasuki air hujan yang berdampak terurainya ikatan antara butiran
agregat dari bahan pengikatnya, dan akan menimbulkan kerusakan yang
lebih besar. Kondisi ini akan semakin cepat bertambah parah lagi bila
beban lalu lintasnya padat dan berat
b. Lingkup pemeliharaan jalan
Pemeliharaan jalan meliputi kegiatan pemeliharaan rutin,
pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan dan rekonstruksi jalan.
Penanganan pemeliharaan jalan dilakukan secara preventatif dan reaktif.

1) Preventatif bertujuan untuk :


a) Membatasi jenis, tingkat dan sebaran kerusakan

b) Menunda kerusakan lebih lanjut

c) Mengurangi jumlah kegiatan pemeliharaan rutin

d) Melindungi perkerasan dari pengaruh beban dan lingkungan

e) Mempertahankan kondisi jalan dalam tingkatan baik dan sedang


sesuai rencana
2) Reaktif bertujuan untuk :
Memperbaiki setiap kerusakan yang terjadi pada perkerasan jalan
untuk mengembalikan ke kondisi sesuai umur rencana
3) Lingkup pemeliharaan jalan
a) Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat serta
memperbaiki kerusakan yang terjadi pada ruas-ruas jalan dengan
kondisi pelayanan mantap. Pemeliharaan rutin meliputi :

1. Pemeliharaan/pembersihan bahu jalan;

2. Pemeliharaan sistem drainase (dengan tujuan untuk


memelihara fungsi dan untuk memperkecil kerusakan pada
struktur atau permukaan jalan dan harus dibersihkan terus
menerus dari lumpur, kotoran, dan sampah);

3. Pemeliharaan/pembersihan rumaja;

4. Pemeliharaan pemotongan tumbuhan/tanaman liar


(rumput- rumputan, semak belukar, dan pepohonan) didalam
rumaja;

5. Pengisian celah/retak permukaan (sealing);

6. Laburan aspal;

7. Penambalan lubang;

8. Pemeliharaan bangunan pelengkap;

9. Pemeliharaan perlengkapan jalan; dan

10. Grading operation/Reshaping atau pembentukan kembali

11. Permukaan untuk perkerasan jalan tanpa penutup dan jalan


tanpa perkerasan
b) Pemeliharan berkala jalan adalah kegiatan penanganan
perncegahan terjadinya kerusakan yang lebih luas dan setiap
kerusakan yang di perhitungkan dalam desain agar penurunan
kondisi jalan cepat dikembalikan pada kondisi kemantapan
sesuai dengan rencana. Pemeliharaan berkala jalan meliputi :
1. Pelapisan ulang (overlay);
2. Perbaikan bahu jalan;
3. Pelapisan aspal tipis, termasuk pemeliharaan
4. Pencegahan/preventive yang meliputi antara lain fog seal, chip
seal, slurry seal, micro seal, strain allevating membrane
interlayer (SAMI),;
5. Pengasaran permukaan (regrooving)
6. Pengisian celah/retak permukaan (sealing)
7. Perbaikan bangunan pelengkap;
8. Penggantian/perbaikan perlengkapan jalan yang hilang/rusak;
9. Permarkaan (marking) ulang;
10. Penambalan lubang;
11. Untuk jalan tidak berpenutup aspal/beton semen dapat
dilakukan penggarukan, penambalan, dan pencampuran
kembali material (ripping and reworking existing layer) pada
saat pembentukan kembali permukaan; dan
12. Pemeliharaan/pembersihan rumaja.

c) Rehabilitasi jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan


terjadinya kerusakan yang luas dan setiap kerusakan yang tidak
diperhitungkan dalam desain, yang berakibat menurunnya
kondisi kemantapan pada bagian/tempat tertentu darui suatu ruas
jalan dengan kondisi rusak ringan, agar penurunan kondisi
kemantapan tersebut dapat kondisi kemantapan sesuai dengan
rencana. Rehabilitasi jalan meliputi :
1. Pelapisan ulang;
2. Perbaikan bahu jalan;
3. Perbaikan bangunan pelengkap;
4. Perbaikan/penggantian perlengkapan jalan;
5. Penambalan lubang;
6. Penggantian dowel/tie bar pada perkerasan kaku (rigid
pavement)
7. Penanganan tanggap darurat;
8. Pekerjaan galian;
9. Pekerjaan timbunan;
10. Penyiapan tanah dasar;
11. Pekerjaan struktur perkerasan;
12. Perbaikan/pembuat drainase;
13. Permarkaan;
14. Pengkerikilan kembali (regraveling) untuk pekerjaan jalan;
15. Perpenutup dan jalan tanpa perkerasan; dan
16. Pemeliharaan/pembersihan rumaja;

d) Rekonstruksi adalah peninggalan struktur yang merupakan


kegiatan penanganan untuk dapat meningkatkan kemampuan
bagian ruas jalan yang dalam kondisi rusak berat agar bagian
jalan tersebut mempunyai kondisi mantap kembali sesuai dengan
umur rencana yang ditetapkan. Pemeliharaan berkala jalan
meliputi : 1.Perbaikan seluruh struktur perkerasan, drainase,
bahu jalan, tebing, dan talud;
2. Peningkatan kekuatan struktur berupa pelapisan ulang
perkerasan dan bahu jalan sesuai umur rencananya kembali;
3. Perbaikan perlengkapan jalan;
4. Perbaikan bangunan pelengkapan; dan
5. Pemeliharaan/pembersihan rumaja;

2.3 Sand Cone


Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis
pengujian yang dilakukan di lapangan untuk menentukan berat isi kering
(kepadatan) tanah asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan yang
dilakukan baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif. Nilai berat isi
tanah kering yang diperoleh dari percobaan ini biasanya digunakan untuk
mengevaluasi hasil perkerjaan pemadatan di lapangan (degree of compaction)
yaitu perbandingan antara γd (kerucut pasir) dengan γdmax hasil percobaan
pemadatan di laboratorium.
Tujuan dari pemadatan adalah untuk memperoleh stabilitas tanah dan
memperbaiki sifat-sifat teknisnya. Oleh karena itu, sifat teknis timbunan
sangat penting untuk diperhatikan, tidak hanya kadar air dan berat keringnya.
Pengujian untuk kontrol pemadatan di lapangan dispesifikasikan dan hasilnya
menjadi standar untuk mengontrol suatu proyek.
Secara garis besar teknik yang biasa dilakukan untuk menentukan
kepadatan tanah di lapangan ada 5, yaitu :
1. Metoda Kerucut Pasir (Sand Cone), Pasir kering yang telah diketahui berat
volumenya dikeluarkan lewat kerucut pengukur ke dalam lubang. Volume
lubang dapat ditentukan dari berat pasir di dalam lubang dan berat volume
keringnya. Pengujian ini khusus digunakan untuk tanah kohesif maupun
tanah non kohesif.
2. Metoda Balon Karet, Volume ditentukan secara langsung dari
pengembangan balon yang mengisi lubangnya. Metoda ini bisa digunakan
untuk semua jenis tanah.
3. Metoda Silinder (Drive Cilinder), metoda ini khusus digunakan untuk
tanah kohesif.
4. Metoda Nuklir (Nuclear Method), metoda ini bisa digunakan untuk semua
jenis tanah.
5. Metoda Lilin (Walter Entac Method).

2.4 Kalibrasi Sand Cone


Selanjutnya peralatan yang akan digunakan harus dikalibrasi terlebih
dahulu agar diperoleh ukuran-ukuran yang tepat dalam pengujian. Pekerjaan
kalibrasi sebaiknya dilakukan di laboratorium yang meliputi :
1. Berat isi pasir uji :
Hitung berat isi pasir uji dengan rumus :
keterangan :
a)
Timbang silinder kalibrasi pasir uji (W1)
b)
Isi silinder kalibrasi tersebut sampai penuh dengan menggunakan
botol/silinder yang berisi pasir uji sebanyak 2/3 tinggi
c)
Setelah penuh, ratakan permukaan pasir pada silinder kalibrasi, lalu
timbang (W2)
d)
Ganti pasir uji pada silinder kalibrasi dengan air yang diisi sampai
penuh, kemudian timbang (W3)
2. Berat isi pasir uji
Hitung berat pasir dalam kerucut dengan rumus :

(W6) = (W4 – W5)


keterangan :
a)
Timbang botol/silinder yang berisi pasir uji sebanyak 2/3 tinggi,
beratnya(W4)
b)
Letakkan pelat dasar pada lantai yang datar, lalu letakkan
botol/tabung yang berisi 2/3 tinggi tersebut tepat ditengah pelat
dasar, lalu keran dibuka
c)
Setelah pasir mengisi kerucut, keran ditutup kemudian diangkat lalu
ditimbang (W5)

2.5 Metode Pengambilan Titik Uji Sand Cone


Metode pengambilan titik uji sand cone pada pelaksanaan kerja praktek
didasarkan pada syarat penentuan lokasi titik uji yaitu, area pengujian tidak
dalam kondisit tergenang dan terhindar dari getaran yang bisa mempengaruhi
kinerja dan hasil pengujian. Selain itu pemilihan lokasi pengambilan titik uji
tidak serta merta ditentukan secara bebas melainkan dilihat dari kebutuhan
dan hasil kerja alat berat pasca melakukan proses pemadatan.
Setelah alat berat menggilas/memadatkan tanah dasar/lapisan pondasi
atas/urpil maka pihak kontraktor kemudian melakukan proses pengujian
kepadatan tanah dengan menggunakan metode sand cone untuk mengetahui
tingkat kepadatan yang telah dilakukan operator alat berat. Adapun penulis
dan kontraktor yang mengambil sampel uji dalam praktek kerja ini
mengambil data uji setiap jarak 100 meter, yang dilanjutkan dengan
mengambil disetiap sisi (kanan dan kiri).

2.6 Peralatan/Alat Berat


Pengadaan alat berat pada suatu proyek diharapkan dapat menunjang
pelaksanaan pekerjaan. Adapun alasan mengapa alat berat diperlukan dalam
proyek konstruksi adalah :
1. Kebutuhan Terhadap Suatu Pekerjaan

Akibat adanya spesifikasi mutu pekerjaan yang semakin tinggi,


volume pekerjaan semakin besar, maka menuntut fasilitas yang dapat
mengerjakan dan menghasilkan produksi yang cepat dan bermutu.
2. Kapasitas Pekerjaan Konstruksi

Kapasitas pekerjaan konstruksi yang semakin meningkat memerlukan


prasarana dan peralatan yang besar, kuat dan berkualitas tinggi. Kapasitas
yang besar tersebut harus dilayani dengan seimbang sesuai kebutuhan.
3. Nilai Ekonomi

Pekerjaan konstruksi dengan volume yang semakin besar,


memerlukan peralatan untuk kepentingan ekonomi yaitu membantu
menurunkan Unit Cost dari suatu pekerjaan. Karena dalam pekerjaan
besar penggunaan tenaga manusia sudah tidak ekonomis.
4. Kemajuan Industri Mesin Konstruksi

Dengan berkembangnya teknologi dalam industri mesin-mesin


konstruksi yang dapat dipakai untuk menunjang dan memperlancar
proyek konstruksi. Hal ini bertujuan untuk lebih produktifnya produksi
lapangan. Pada Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kalukku –
Salubatu –
Mambi - Malabo, alat-alat berat yang digunakan antara lain:
No Jenis Alat Gambar

1 Excavator

2 Backhoe Loader

3 Dump Truck

Motor Grade
4

5 Tandem Roller
6 Pneumatic Tired Roller

7 Asphalt Finisher

8 Vibrator y roller
9 Molen

10 Mobil mixer

11 Stamper

12 Alat Bor Aspal

(Sumber : Dokumentasi Pribadi ,2022)


a. Excavator
Excavator adalah alat yang digunakan untuk pekerjaan galian dan
timbunan tanah. Excavator memiliki lengan (arm) yang dapat berputar,
sehingga dapat lebih mudah untuk menggali tanah dengan kedalaman
tertentu. Pada proyek konstruksi jalan, excavator digunakan untuk
menggali tanah dalam pekerjaan cut and fill lahan untuk kebutuhan
proyek.

b. Dump Truk
Dump truk untuk menurunkan material hanya dengan memiringkan
bak materialnya sehingga muatan akan dapat meluncur kebawah. Untuk
memiringkan bak di gunakan oleh pompa hidrolik.Pada proyek
konstruksi jalan, Dump truk digunakan untuk mengangkut material seperti
agregat pondasi kelas A, aspal, pasir dan material timbunan.

c. Motor Grader
Motor grader berfungsi sebagai alat perata atau penghampar yang
biasanya digunakan untuk meratakan dan membentuk permukaantanah.
Selain itu, dimanfaatkan pula untuk mencampurkan dan menebarkan tanah
dan campuran aspal. Pada proyek ini motor grader pakai untuk
menghamparkan material timbunan dan lapis pondasi agregat kelas A.

d. Tandem Roller
Tandem roller adalah alat penggilas atau pemadat terdiri atas
berporos 2 (two axle) dan berporos 3 (three axle tandem rollers).
Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan permukaan
yang agak halus. Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk
mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan
aspal beton dan lain-lain. Tandem roller ini memberikan lintasan yang
sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara8 - 14 ton, penambahan
berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair(ballasting) berkisar antara
25% - 60% dari berat penggilas.
e. Pneumatic Tire Roller
Pneumatic tire roller, alat yang terdiri atas roda-roda ban karet
yang dipompa (pneumatic) maka area pekerjaan juga perlu dibebaskan dari
benda-benda tajam yang dapat merusak roda. Susunan dari roda muka dan
roda belakang selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda
bagian muka maka akan digilasoleh roda bagian belakangnya. Alat ini baik
sekali digunakan pada penggilasan bahan yang bergranular, juga baik
digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”

f. Water Tank Truck


Water tank truck digunakan untuk mengangkut air, yangdigunakan
untuk pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat kelas A, setelah
penghamparan material selesai kemudian di padatkan dan di siram air
menggunakan water tank. Water tank yang di gunakan proyek ini memiliki
kapasitas sebesar 5000 liter.

g. Asphalt Finisher
Alat ini berfungsi untuk menghampar aspal olahan dari mesin
pengolahan aspal, serta meratakan lapisannya. Asphalt Finisher memiliki
roda yang berbentuk kelabang atau disebut dengan crawler track dengan
hopper yang tidak beralas. Sedangkan dibawah hopper disebut terdapat
pisau yang selebar hopper. Pada saat proses penghamparan, awalnya
dimulai dengan memasukkan aspal ke hopper. Kemudian aspal akan
langsung turun ke permukaan dan disisir oleh pisau. Untuk mendapatkan
tingkat kerataan yang diinginkan akan diatur oleh pisau tersebut.
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI

3.1 Identitas Mahasiswa Kerja Praktik


Nama : Akbar
Nim : D0119304
Alamat : Dusun Ressa, Desa Lambanan, Kec. Balanipa, Kab. Polman
Adapun kegiatan kerja praktek sesuai item tinjauan yang akan
dibahas
dalam laporan ini yaitu proses timbunan pilihan pada pekerjaan Preservasi
Jalan Kalukku-Salubatu-Mambi-Malabo.

3.2 Tahapan-Tahapan Pekerjaan


Dalam Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek tahapan- tahapan pekerjaan
yang di laksanakan pada Jalan Kalukku-Salubatu-Mambi-Malabo sebagai
berikut sebagai berikut :
1. Pengecoran beton fc 30
Pada proses pengecoran beton fc 30, dimana pembuatan campuran
beton dilakukan melalui dua tahap, yaitu melalui JMD ( Job Mix Desain)
dan JMF ( Job Mix Formula).

Gambar 3.1 Proses Pencampuran Beton


FC 30
(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2022)
Gambar 3.2 Pengujian Slumpt Test
(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2022)

Gambar 3.3 Pengecoran Beton FC 30 Wing wall


(sayap) Jembatan
(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2022)

Gambar 3.4 Pengecoran Beton FC 30 parapet


(dinding) Jembatan
(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2022)
Gambar 3.5 Pengujian Kuat Tekan Beton
Silinder di Lab
(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2022)

2. Pekerjaan Timbunan Pilihan


Pekerjaan timbunan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai
berikut :
a) Pengangkutan material pengangkutan material urugan pilihan ke lokasi
pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan
menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume
material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan
material disatu tempat dan kekurangan material di tempat lain.

Gambar 3.6 Material Timbunan Pilihan


(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2022)

b) Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader


dan pemadatan dengan vibrator roller.
Gambar 3.7 Pengahamparan Gambar 3.8 Pemadatan Vibratoty
Motor Grader Tandem
(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2022) (Sumber : Dokumentasi Pribadi,2022)
3. Pengujian Kepadatan Tanah Menggunakan Sand Cone

Setelah timbunan pilihan dihamparkan dan dipadatkan, maka


dilakukan tes kepadatan dengan menggunakan sand cone. Pemeriksaan
sandcone bertujuan untuk melihat tingkat kepadatan agregat.

Gambar 3.9 Pengujian Sand Cone


(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)
4. Lapisan Pondasi Atas (LPA)
Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di
antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan.Lapisan pondasi
Agregat Klas A, biasa kita kenal dengan LPA, digunakan sebagai lapis
pondasi atas, dilaksanakan menyebar sepanjang jalan yang dilebarkan dan
di atas permukaan lapis pondasi bawah (LPB) yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
Proses penghamparan dan pemadatan lapisan pondasi atas (LPA)
dilakukan menggunakan motor grader dan vibratory roller.
Gambar 3.10 Penghamparan Gambar 3.11 Penghamparan
LPA Dengan Motor Grader LPA DenganVibratory Roller
(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022) (Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)

5. Pekerjaan Pembersihan Debu-Debu Menggunakan Compressor

Pembersihan lahan dari debu-debu menggunakan alat


kompresor sehingga lapisan utama pondasi agregat terlihat, tujuan
dari pembersihan debu ini adalah agar saat penyemprotan lapisan
pengikat (Prime Coat),lapisan resap tersebut dapat meresap dan
mengikat dengan baik pada batu- batuan pondasi agregat tersebut,
sehingga batu-batuan dapat mengunci satu sama lain.

Gambar 3.12 Pekerjaan Compressor


(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)
6. Penyemprotan Aspal Resap Pengikat (print coat) dan Aspal
Perekat (track coat )
Proses penyemprotan lapisan resap pengikat (prime coat) dan aspal
perekat (tack coat) menggunakan alat hand sprayer dan disemprot
hanya pada permukaan kering atau mendekati kering. Proses ini
dilakukan setiap kali ingin melakukan penghamparan aspal.

Gambar 3.13 Penyemprotan Take Coat


(Sumber: Dokumentasi Pribadi,2022)

7. Penghamparan Aspal AC-BC dengan Asphalt Finisher


Pada saat proses penghamparan harus di perhatikan kelurusan
Asphalt Finisher menurut garis kapur yang sudah ada. Jika sudah jalan,
tebal aspal di cek menggunakan alat thickness dengan ketentuan tebal
gembur 7 cm. Apabila ternyata aspal lebih tebal atau tipis maka mistar
pada Asphalt Finisher harus diubah sesuai tebat aspal yang dibutuhkan.

Gambar 3.14 Pekerjaan Surface Dengan Asphalt


Finisher
(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)
8. Pengujian Cor Drill
Untuk mengetahui ketebalan aspal maka dilakukan pengujian
yaitu Core Drill untuk mengetahui ketebalan aspal pada pekerjaan
lapisan permukaan jalan. Pengujian ini dilakukan beberapa titik sesuai
STA yang ditentukan dilakukan di posisi kanan, kiri dan tengah jalan.
Pada pengujian ini hasil pengeboran yang berupa bracket kemudian
diukur menggunakan jangka sorong dan hasil sampel tersebut
disimpan untuk pengujian di laboratorium.

Gambar 3.15 Pengujian Core Drill


(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)

3.3 Tahapan Kegiatan Kerja Praktik Item Tinjauan


Secara umum kegiatan proyek yang diikuti selama proses kegiatan
kerja praktek dalam waktu dua bulan terhitung sejak tanggal 22 Juli 2022 s/d
22 September 2022 cukup banyak seperti pengerjaan pasangan batu (talud)
saluran V dan saluran gendong, Pengecoran dan pengambilan sampel Beton
fc 30, uji tekan silinder dan mortar, pemasangan Box Culvert, Timbunan
Pilihan
,lapis pondasi Agregat kelas A, sand cone, pengaspalan ac-bc dan
pengaspalan ac-wc, dan pengambilan sampel core drill.
Dan pada pembahasan ini lebih berfokus pada proses pengujian sand cone.
1. Siapkan semua peralatan serta bahan yang diperlukan
Tentukan titik atau area yang akan diambil sampelnya dengan memastikan
lahannya rata dan siap diambil sampel.
2. Gali tanah dengan tetap mengikuti bentuk lingkaran pada tengah pelat
yang hasil galian tersebut lalu dipindahkan ke talang yang sudah
disiapkan. Pastikan bahwa semua tanah yang dihasilkan dari galian
tersebut tertampung dalam talang dan tidak tumpah keluar dari

cetakan.

Gambar 3.15 Pengambilan sampel sand cone


(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)

c) Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan timbang tanah hasil galian


pada talang, lalu catat. Sebelum menggunakan timbangan dengan
kapasitas minimum 10 kg pastikan untuk me-nol-kan terlebih dahulu
Ambil saringan
¾’’ untuk menyaring tanah yang ditimbang sebelumnya, lalu hasil yang
lolos saringan ¾’’ kembali ditimbang.

Gambar 3.16 Proses Galian Sand Cone


(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)
3. Ambil sedikit sampel pada talang tersebut lalu masukkan ke dalam
cawan siapkan timbangan digital dengan kapasitas minimum 500 gram
yang tetap di-nol-kan terlebih dahulu. Pastikan sebelum menimbang
cawang berisi sampel, cawan dalam kondisi kosong pun harus
ditimbang
4. Setelah cawan dalam kondisi kosong ditimbang dan cawan berisi
tanah juga sudah ditimbang. Kemudian ambil cairan spirtus dan
masukkan ke dalam cawan lalu bakar sampel untuk memperoleh tanah
kering. Setelah tanah sudah berada dalam kondisi kering lalu timbang

dan catat

Gambar 3.17 Proses Penimbangan Cawan


Sampel
(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)

5. Timbang pasir kuarsa untuk mengetahui data awal guna menghitung


volume galian tanah sampel setelah pasir kuarsa ditimbang, arahkan
corong pasir ke dalam lobang galian lalu buka pengunci agar pasir
tersebut bisa masuk ke dalam lubang hingga terisi penuh
Gambar 3.17 Proses Penimbangan Pasir
Kuarsa
(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)

6. Ketika kondisi pasir kuarsa dalam botol sudah berhenti mengisi lubang
lalu angkat botol pasir kuarsa dan timbang kembali untuk memperoleh
volume pasir yang mengisi lubang tersebut masukkan kembali pasir
kuarsa ke dalam botol dengan menggunakan sekop kecil ataupun
sendok dengan memastikan tanah tidak ikut masuk ke dalam botol

Gambar 3.18 Proses Penimbangan Agregat


(Sumber :Dokumentasi Pribadi,2022)

7. Hingga semua data telah didapatkan saatnya mengolah hasil tersebut


dalam format yang telah dibuat rapikan semua alat dan bahan kemudian
tutup lubang galian dengan memasukkan kembali tanah yang sebelumnya
digali.Setelah itu didapatkan hasil dari pengujian tersebut.
Tabel 3.1 Rekapitulasi Pemeriksaan (Sand Cone)

: PRESERVASI JALAN KALUKKU - SALUBATU -


Nama Paket MAMBI - MALABO (MYC)
Kontraktor : PUTRA JAYA-APHASKO-BUKIT BAHARI
(KSO) Konsultan : PT. GLOBAL PROFEX SYENEGY
Pekerjaan : SAND CONE TIMBUNAN PILIHAN
Tahun 2022

METODE PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DENGAN KONUS PASIR


SNI - 2827 -2008

Tanggal/Bulan/Tahun 5/8/22 5/8/22 5/8/22 5/8/22


Stasiun 0+600 0+700 0+775 0+950
No Satuan
Tebal Lapisan 15 15 15 15
Keterangan L R L R
VOLUME LUBANG

1 Berat
Botol+Corong+Pasir Data Lapangan gr 7750 7335 8055 7863
Sebelum Tes
2 Berat 3229
Botol+Corong+Pasir Data Lapangan gr 2990 4066 3680
Sesudah Tes
3 Berat Pasir Dalam
Corong+Dalam 1-2 gr 4321 4345 3938 4183
Lubang
4 Berat Pasir Dalam Data 1467 1467 1467 1467
gr
Corong Laboratorium
5 Berat Pasir Dalam 2854 2878 2522 2716
3-4 gr
Lubang
6 Data gr/cm 1945 1495 1495 1495
Berat Isi Pasir Laboratorium 3
7 1909, 1925, 1686, 1816,
cm3
Volume Lubang 5-6
0301 08 96 72
BERAT ISI BASAH LAPANGAN
8 Data
Berat Cawan gr 194 194 194 194
Lapangan
9 Berat Cawan+Sampel
Data Lapangan gr 4085 4205 3581 3940
Basah Dalam Lubang
10 Berat Sampel Basah
9-8 gr 3891 4011 3387 3746
Dalam Lubang
11 Berat Isi Basah 10-7 gr/cm 2038 2084 2008 2062
Lapangan 3

KADAR AIR LAPANGAN


12 Berat cawan Data lapangan gr 40 40 40 40
Berat cawan+sampel
13 Data lapangan gr 146 165 125 160
basah
BeratCawan+Sampel
14 Data lapangan gr 142 160 122 157
Kering
15 Berat Air 13-14 gr 4 5 3 3
16 Berat Sampel Kering 14-12 gr 102 120 82 117
17 Kadar Air Lapangan (15:16)x100 % 3,29 4,167 3,659 2,564

BERAT ISI KERING LAPANGAN


gr/cm
Berat Isi Kering (11X100): 1,961 2,000 1,937 2,010
18
Lapangan (100+17 3

BERAT ISI KERING LABORATORIUM TERKOREKSI


19 Berat cawan Data lapangan Gr 194 194 194 194
Erat cawan +sampel
20 Data lapangan Gr 1241 1235 590 1160
tanah ¾’’
Berat sampel tertahan
21 20-19 Gr 1047 1041 590 1160
¾’’
26,90 25,95 11,69 25,78
22 Persen tertahan ¾’’ (21:10)x 100 %
8 4 2 8
73,09 74,04 88,30 74,21
23 Persen lolos3/4’’ 100-22 %
2 6 8 2
24 Bulk sp.Gr Data laboratorium - 2,594 2,594 2,594 2,594
Berat isi kering Gr/c
25 Data laboratorium 1,861 1,861 1,861 1,861
laboratorium m3
Koefisien Nilai r
Data daftar
26 yang tergantung 5 - 0,98 0,99 1,00 1,00
Koefisien Nilai r
tertahan %

Koefisien r P=% Tertahan ¾’’


1,00 <=2
0,99 21-25
0,98 26-30
0,97 31-35
0,96 36-40
0,95 41-45
0,94 46-50
0,92 51-55
0,89 56-60
0,86 61-65
0,83 66-70
27 (26x24x25):((26x
Berat isi kering Gr/c 1,982 1,992 1,925 2,007
Lab.Terkoreksi (22x0,01)x25)+(( m3
23x0,01)x24))
DERAJAT KEPADATAN LAPANGAN
100,4 100,6 100,1
Derajat Kepadatan
28 (18:27) x 100 % 98,95
Lapangan 0 4 6
DERAJAT KEPADATAN LAPANGAN MINIMUM
100,0 100,0 100,0
Derajat Kepadatan 100,0
29 SPESIFIKASI %
Lapangan Minimum 00 00 00 00
BAB IV
PERMASALAHAN DAN SOLUSI

4.1 Permasalahan Yang Terjadi

Adapun permasalahan yang terjadi pada Proyek Preservasi Jalan


Kalukku - Salubatu – Mambi - Malabo terdapat beberapa masalah yaitu :
1. Cuaca
Hujan menjadi permasalahan yang sering menghambat pekerjaan,
para pekerja akan berhenti jika cuaca berubah menjadi hujan.
2. Kerusakan Alat Berat
Kerusakan alat berat beberapa kali terjadi di lapangan sehingga
menjadi penghambat jalannya proses pekerjaan.

4.2 Solusi Dari Permasalahan Tersebut


1. Solusi untuk permasalahan cuaca adalah dengan memaksimalkan
pekerjaan pada saat cuaca sedang mendukung agar pekerjaan tetap bisa
selesai sebelum masa pekerjaan berakhir.
2. Apabila terjadi kerusakan alat berat maka bagian pelaksana lapangan
akan segera memanggil mekanik untuk segera memeriksa alat berat dan
memperbaiki kerusakannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Melalui pengujian kepadatan tanah dengan menggunakan uji sand cone
penulis bisa mempelajari bahwa dalam proyek, kinerja alat berat dalam
melakukan pemadatan masih bisa dinilai kesesuaiannya dengan m
menggunakan pengujian sand cone.
Disini dengan melakukan beberapa pengujian maka bisa ditarik
kesimpulan apakah lahan yang baru saja atau telah dipadatkan telah memenuhi
spesifikasi/aturan yang telah ditentukan.

B. SARAN
Adapun saran dari penulis bahwa dalam proses kegiatan kerja praktek ini
yaitu :
1. Dalam pengujian sand cone diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih
teliti dalam menggunakan alat dan mampu membaca hasil pada alat
tersebut agar menghasilkan data yang relevan dan jelas.
2. Perhatikan kondisi sekitar sebelum melakukan uji sand cone dikarenakan
hasil perhitungan sangat dipengaruhi berbagai hal seperti angin, getaran,
dan lainnya yang bisa mempengaruhi proses pengujian

Anda mungkin juga menyukai