Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN


CBT POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

KERJA PRAKTIK INDUSTRI

POKOK BAHASAN : BALOK

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata Kuliah Kerja
Praktik dari Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Barat

Oleh:

Reno Raharjo D0120547

(TEKNIK SIPIL)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
JULI 2023

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

KERJA PRAKTEK INDUSTRI

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUG AUDITORIUM DAN CBT


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Nama : Dwi Siwi Yudiarti


Nim :D01 20 550
Program Study :Teknik Sipil
Jenjang Pendidikan :(S1)
Alamat Lokasi :Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat
Waktu Pelaksanaan :

Telah diperiksa dan disetujui :

Majene, ...,..........................,2023

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

( Aji Marwadi, ST.,M.T ) ( AHMAD HAMBALI. S.T


NIDN. 0002118305 NIP/NIK...............................

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702
LEMBAR PERSETUJUAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUG AUDITORIUM DAN CBT


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Nama : Tabita
Nim :D01 20 540
Program Study :Teknik Sipil
Jenjang Pendidikan :(S1)
Alamat Lokasi :Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat
Waktu Pelaksanaan :

Telah diperiksa dan disetujui :

Majene,.,..........................,2023

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

( Aji Marwadi, ST.,M.T ) ( AHMAD HAMBALI. S.T


NIDN. 0002118305 NIP/NIK...............................

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702

LEMBAR PERSETUJUAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUG AUDITORIUM DAN CBT


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Nama : Yosafat Bongga Lola


Nim :D01 20 521
Program Study :Teknik Sipil
Jenjang Pendidikan :(S1)
Alamat Lokasi :Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat
Waktu Pelaksanaan :

Telah diperiksa dan disetujui :

Majene,.,..........................,2023

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

( Aji Marwadi, ST.,M.T ) ( AHMAD HAMBALI. S.T


NIDN. 0002118305 NIP/NIK...............................

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702

LEMBAR PERSETUJUAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUG AUDITORIUM DAN CBT


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Nama :Reno Raharjo


Nim :D01 20 547
Program Study :Teknik Sipil
Jenjang Pendidikan :(S1)
Alamat Lokasi :Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat
Waktu Pelaksanaan :

Telah diperiksa dan disetujui :

Majene,,..........................,2023

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

( Aji Marwadi, ST.,M.T ) ( AHMAD HAMBALI. S.T


NIDN. 0002118305 NIP/NIK...............................

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702

LEMBAR PERSETUJUAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUG AUDITORIUM DAN CBT


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Nama :Dialto
Nim :D01 20 361
Program Study :Teknik Sipil
Jenjang Pendidikan :(S1)
Alamat Lokasi :Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat
Waktu Pelaksanaan :

Telah diperiksa dan disetujui :

Majene,.,..........................,2023

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

( Aji Marwadi, ST.,M.T ) ( AHMAD HAMBALI. S.T


NIDN. 0002118305 NIP/NIK...............................

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702

LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN


CBT POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Disusun Oleh:

Dwi Siwi Yudiarti ( D01 20 550 )

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal .....................
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji :

Penguji 1 Penguji 2

( Irma Ridhayani, S.T.,M.T ) ( Herni Suryani. S.T.,M.T


NIDN.0014038006 NIDN. . 0009108607

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN


CBT POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Disusun Oleh:

Tabita ( D01 20 540)

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal .....................
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji :

Penguji 1 Penguji 2

( Irma Ridhayani, S.T.,M.T ) ( Herni Suryani. S.T.,M.T


NIDN.0014038006 NIDN. 0009108607.

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN


CBT POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Disusun Oleh:

Yosafat Bongga Lola ( D01 20 521 )

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal .....................
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji :

Penguji 1 Penguji 2

( Irma Ridhayani, S.T.,M.T ) ( Herni Suryani. S.T.,M.T


NIDN.0014038006 NIDN. .0009108607

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN


CBT POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Disusun Oleh:

Reno Raharjo ( D01 20 547 )

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal .....................
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji :

Penguji 1 Penguji 2

( Irma Ridhayani, S.T.,M.T ) ( Herni Suryani. S.T.,M.T


NIDN.0014038006 NIDN. 0009108607

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702
LEMBAR PENGESAHAN
KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN


CBT POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Disusun Oleh:

Dialto ( D01 20 361 )

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal .....................
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji :

Penguji 1 Penguji 2

( Irma Ridhayani, S.T.,M.T ) ( Herni Suryani. S.T.,M.T


NIDN.0014038006 NIDN. 0009108607

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat

( Amalia Nurdin, ST.,M.T )


NIDN. 0012128702
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

ABSTRAK

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

Dwi Siwi Yudiarti, Tabita, Yosafat Bongga Lola, Reno Raharjo, Dialto

yudiartidwisiwi@gmail.com,tabitasari843@gmail.com,renoraharjo01@gmail.com

,dialtodial1@gmail.com

Teknik Sipil (2023)

Gedung perkantoran merupakan salah satu tempat terjadinya


perokonomian masyarakat luas. Seiring berjalannya waktu, roda perokonomian
khususnya di ibukota terus berkembang untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pekerjaan. Dan di era globalisasi ini, gedung perkantoran pun juga
berkembang dari gedung berlantai 1 (satu) sampai menjadi bangunan gedung
tinggi berlantai banyak, sudah terlihat di perkotaan-perkotaan mana saja. Dan bagi
pelaksana ataupun penyedia jasa pembangunan menjadi keuntungan tersendiri.
Penyedia jasa pembangunan gedung tinggi berlantai banyak tentunya memiliki
standar struktur bangunan yang aman dan tahan, untuk ditempati. Dalam ilmu
teknik sipil struktur bangunan yang dimaksud ialah terdiri dari struktur bawah
(lower structure) dan struktur atas (upper structure). Struktur bawah (lower
structure) adapun ialah pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah
permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas (upper
structure) adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti
kolom, balok, plat, tangga. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang
berbeda-beda di dalam sebuah struktur.

Kata Kunci : Pelaksanan Gedung

i
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

ABSTRACT

ABSTRACT OF MAMUJU HEALTH POLYTECHNIC AUDITORIUM AND CBT


BUILDING CONSTRUCTION PROJECT

Dwi Siwi Yudiarti, Tabita, Yosafat Bongga Lola, Reno Raharjo, Dialto
yudiartidwisiwi@gmail.com,tabitasari843@gmail.com,renoraharjo01@gmail.co
m,dialtodial1@gmail.com,

CivilEngineering(2023)

office buildings are one of the places where the wider community's
economy occurs. As time goes by, the economy, especially in the capital,
continues to develop to increase work efficiency and effectiveness. And in this era
of globalization, office buildings have also developed from 1 (one) story buildings
to multi-story high-rise buildings, which can be seen in every city. And for
implementers or providers of development services, this is an advantage in itself.
Providers of multi-storey high-rise building construction services certainly have
standards for building structures that are safe and resistant to occupy. In civil
engineering, the building structure in question consists of a lower structure and
an upper structure. The lower structure is the foundation and building structure
that is below the ground surface, while what is meant by upper structure is the
building structure that is above the ground surface such as columns, beams,
plates, stairs. Each component has a different function in a

structure.Keywords : Building Implementation

ii
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karna Kasih dan
penyertaan-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik industri
ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan.

Laporan ini berisi mengenai pelaksanaan kegiatan kerja praktik industri


pada Proyek Pembangunan Gedung Auditorium Dan Cbt Politeknik Kesehatan
Mamuju dengan item pekerjaan Abutmen pada tanggal 7 juli sampai 7 september
selama 2 (dua) bulan.

Laporan kerja praktik ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas
Sulawesi Barat. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
mendukung serta membantu penyelesaian kerja praktik industri untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Abdy, M.Si. Selaku Rektorat Universitas


Sulawesi Barat.
2. Bapak Dr. Hafsa Nirwana, ST,. M.T. Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Barat.
3. Amalia Nurdin, ST.,MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sulawesi Barat.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Sulawesi
Barat.
5. Aji Marwadi, S.T,. MT. selaku dosen pembimbing laporan kerja praktik
6. Ahmad Hambali S.T selaku pembimbing lapangan
7. Semua tim yang memberikan ilmu pada saat di lapangan.
8. keluarga tercinta, terkhusus kedua orang tua yang terus memberikan doa,
dukungan dan motivasi kepada penulis.

iii
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

9. Beserta rekan rekan kerja praktek yang selalu setia menemani dalam
setiap kegiatan yang berlangsung di lokasi proyek.

Majene, 7 juni 2023

Penyusun

iv
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN KERJA PRAKTEK


LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTEK
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1.3 Lokasi dan Lamanya Kerja Praktek
1.4 Metode Dan Sistem Penyusunan Laporan Kerja Praktek
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Beton Bertulang
2.2 Plat Beton
2.3 Balok dan kolom
BAB 3 KEGIATAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
3.1 Tahapan Pekerjaan di Lokasi Kerja Praktek
BAB 4 IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI
4.1. Permasalahan yang terjadi
4.2. Solusi
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………

v
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Kerja Praktek.........................................................................


Gambar 2.1 Semen Portland
Gambar 2.2 Agregat Kasar dan Halus
Gambar 2.3 Baja Tulangan Beton Polos (BJTP)
Gambar 2.4 Baja Tulangan Beton sirip (BJTS)
Gambar2.5 Jenis tumpuan plat
Gambar 2.6 Jenis perletakan plat pada balok
Gambar 2.7 jenis – jenis kolom
Gambar 3.1 Proses pelepasan bekisting kolom
Gambar 3.2 Pembuatan Tulangan Balok
Gambar 3.3 Pengecoran Balok
Gambar 3.4 Pemasangan batu bata
Gambar 3.5 Kolom praktis
Gambar 3.6 Ring balok
Gambar 3.7 Plesteran Dinding Bata
Gambar 3.8 Penimbunan Lantai Kerja
Gambar 3.9 Pembesian Plat Lantai
Gambar 3.10 Concrete Pump (CP)
Gambar 3.11 Uji Slam Beton
Gambar 3.12 Pengecoran Plat
Gambar 3.13 Pemasangan Tulangan Badan dan Bekisting
Gambar 3.14 Pengecoran Tangga
Gambar 3.15 Pembongkaran Bekisting
Gambar 4.1 Tangga
Gambar 4.2 Plesteran

vi
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Gambar 4.3 Pemasangan Batu Bata


Gambar 4.4 Pemadatan Tanah Dengan Mesin Bomag........................................

vii
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gradasi Saringan Ideal Agregat Halus


Tabel 2.1 Gradasi Saringan Ideal Agregat Kasar

viii
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek


Kerja praktek merupakan sala satu mata kuliah yang harus di tempuh oleh
setiap mahasiswa Teknik sipil Universitas Sulawesi Barat jenjang strata satu (S1)
sebagai syarat wajib sebelum membuat skripsi. Dengan adanya kerja praktek ini
mahasiswa di harapkan bisa memperoleh pengalaman lapangan dan menerapkan
semua ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti perkuliahan serta belajar
untuk mengumpulkan data yang ada di tempat praktek. Kerja praktek merupakan
salah satu langkah penting bagi mahasiswa untuk mencocokkan antara kondisi
yang di lapangan dengan yang di dapatkan dalam perkuliahan. Sehingga
mahasiswa mempunyai kemampuan teoritis dan pemahaman sebagai bekal
memasuki dunia kerja.

Proyek yang dijadikan tempat kerja praktek adalah PROYEK


PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU yang berlokasi di JL. Mamuju-Kalukku km.16 tadui
sulawesi barat.

Pada pekerjaan proyek pembangunan gedung auditorium dan cbt


politeknik kesehatan mamuju ini penulis mengamati dan terlibat langsung
mempelajari proses pekerjaan struktur sesuai standar. Selain itu penulis juga
menganalisis masalah yang timbul saat pekerjaan berlangsung dan mampu
mendapatkan solusi dari masalah tersebut. Penuslis berharap laporan kerja praktek
ini bisa menjadi studi untuk penelitian selanjutnya.

penggunaan balok sebagai elemen struktural dalam konstruksi bangunan


mencakup sejumlah pertimbangan teknis dan ekonomis. Berikut adalah beberapa
faktor yang menjadi latar belakang umum untuk penggunaan balok dalam
konstruksi: fungsi structural,bahan kontruksi yang umum, fleksibilitas desain,

9
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

daya tahan dan kekuatan, efisien kontruksi, ketahanan terhadap gempa dan
kemampuan untuk menndukung lantai.

Latar belakang ini mencerminkan kebutuhan akan elemen struktural yang


dapat memberikan kekuatan, stabilitas, dan efisiensi konstruksi dalam berbagai
proyek bangunan. Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan dalam
industri konstruksi, inovasi terus muncul untuk meningkatkan perf orma balok
dan metode konstruksi yang melibatkan mereka.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek


Adapun maksud dan tujuan dari kerja praktek yang dilaksanakan pada pekerjaan
proyek pembangunan gedung auditorium dan cbt politeknik kesehatan mamuju
adalah
1.2.1 Bagi Mahasiswa

a. Mengetahui secara rinci mengenai proses berjalannya suatu proyek dan


juga hambatan serta cara penyelesaian yang harus dilakukan
b. Menerapkan ilmu yang telah di dapatkan selama mengikuti perkuliahan
pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sulawesi
Barat.
c. Menambah Ilmu serta wawasan mengenai proyek dilapang
d. Membuka jaringan lebih luas, agar memperoleh gambaran yang harus
dilakukan kedepan
1.2.2 Bagi Program Studi
a. Memperoleh masukan agar program studi dapat memberikan materi
perkuliahan sesuai dengan keadaan proyek.
b. Sebagai wawasan informasi bagi Program Studi yang dapat di
pertanggung jawabkan.

1.3 Lokasi dan Lamanya Kerja Praktek

10
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Tempat pelaksanaan kerja praktek ini berlokasi pada proyek


pembangunan gedung auditorium dan cbt politeknik kesehatan mamuju. Adapun
waktu pelaksanaan kerja praktek terhitung mulai tanggal 7 Juli 2023 s/d 7
September 2023.

Gambar 1.1 Lokasi Kerja Praktek


Sumber : Google Eart

Kerja praktek ini dilaksanakan pada pekerjaan proyek pembangunan


gedung auditorium dan cbt politeknik kesehatan mamuju, dengan besar anggaran
yang dibutuhkan untuk proyek ini adalah sebesar Rp 34.000.000.000,00 (Tiga
puluh empat milyar rupiah) target waktu pelaksanaan 270 hari dalam kalender.

1.4 Metode Dan Sistem Penyusunan Laporan Kerja Praktek


1.4.1 Metode kerja praktek
Adapun metode dalam laporan kerja praktek, yakni sebagai berikut:
a. Metode identifikasi yaitun dengan melihat secara langsung proses
pelaksanaan dilapangan.
b. Metode interview yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan pihak-
pihak yang terlibat dengan pelaksanaan proyek di lapangan
c. Metode literatur yaitu digunakan sebagai pengarah dan panduan dalam
penulisan laporan hasil kerja praktek

11
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

1.4.2 Sistematika Penyusunan Laporan Kerja Praktek


Adapun sistematika penyusunan laporan adalah sebagai berikut
a. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas mengenai gambaran umum isi tulisan, yang
meliputi latar belakang kerja praktek, manfaat tujuan kerja praktek,
lokasi dan lamanya kerja praktek serta metode dan sistematika
penyusunan laporan kerja praktek.
b. BAB II TINJAUAN TEORI
Dalam bab ini membahas tentang pengertian kp secara umum dan
khusus, unsur-unsur organisasi, hubungan kerja antar unsur-unsur
organisasi proyek, pelaksanaan pelanggan, rencana pelaksanaan
pekerjaan.
c. BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Dalam Bab ini membahas tentang kegiatan pelaksanaan kerja
praktek, dan penjelasan kerja praktek.
d. BAB IV PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Berisi tentang permasalahan yang terjadi di lokasi kerja praktek
dan solusi permasalahan di tawarkan dalam mencegah maupun
meminimalisir dampak buruk kedepannya
e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang permasalaahan yang terjadi di lokasi kerja praktek
dan solusi permasalahan yang di tawarkan dalam mencegah maupun
meminimalisir dampak buruk kedepannya.
f. DAFTAR PUSTAKA
g. LAMPIRAN

12
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN BALOK

Balok dalam konteks struktur bangunan merujuk pada suatu elemen


struktural yang berbentuk batang panjang dengan penampang melintang yang
umumnya persegi atau persegi panjang. Berikut adalah pengertian balok secara
terperinci:
2.1.1 Bentuk dan Penampang
a. Bentuk Umum: Balok memiliki bentuk umum berupa batang
panjang.
b. Penampang Melintang: Penampang melintang balok dapat berupa
persegi atau persegi panjang. Penampang ini dapat bervariasi
tergantung pada desain dan kebutuha.n struktural
1. Fungsi Struktural
a. Distribusi Beban: Fungsi utama balok adalah mendistribusikan
beban yang diterimanya ke elemen penyangga lainnya, seperti kolom
atau dinding, dan kemudian ke tanah.
b. Menopang Lantai atau Atap: Balok juga berfungsi sebagai elemen
penopang untuk lantai atau atap bangunan, menahan beban hidup
dan mati yang ditempatkan di atasnya.
2.1.3 Bahan Konstruksi
a. Kayu: Balok dapat terbuat dari kayu, dan jenis kayu yang digunakan
dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan persyaratan
kekuatan
b. Beton: Balok beton merupakan balok yang terbuat dari campuran
beton yang diperkuat dengan tulangan baja.
c. Baja: Balok baja biasanya terbuat dari baja struktural dan dapat
digunakan dalam konstruksi bangunan dengan beban berat.

13
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2.1.4 Dimensi
a. Panjang: Panjang balok bervariasi tergantung pada desain dan fungsi
strukturalnya. Panjang yang umum dapat berkisar dari beberapa
meter hingga puluhan meter.
b. Lebar dan Tinggi: Dimensi penampang melintang, seperti lebar dan
tinggi, sangat bergantung pada kebutuhan struktural dan desain.
2.1.5 Tulangan
a. Beton Bertulang: Balok beton seringkali diperkuat dengan tulangan
baja untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap gaya
lentur.
b. Baja Bertulang: Balok baja juga dapat diperkuat dengan
menggunakan tulangan baja
2.1.6 Desain Struktural

a. Beberapa Tipe Balok: Ada berbagai tipe balok yang dapat dirancang
untuk keperluan tertentu, termasuk balok tunggal, balok ganda
(balok komposit), dan balok terpasang (continuous beam).
b. Analisis Struktural: Desain balok melibatkan analisis struktural yang
memperhitungkan beban-beban yang bekerja pada balok dan
memastikan bahwa dimensinya memadai untuk menahan beban
tersebut.
Pengertian balok ini mencakup elemen-elemen dasar yang membentuk
struktur bangunan. Variasi dalam bahan konstruksi, dimensi, dan desain
struktural memungkinkan adaptasi balok untuk berbagai keperluan konstruksi.

14
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Gambar 2.1 tulangan balok

Sumber : Dokumentasi Proyek

2.2 Tujuan dan Fungsi Balok


Tujuan dan fungsi balok dalam konstruksi bangunan sangat penting
untuk memberikan struktur bangunan kekuatan, stabilitas, dan daya tahan
terhadap beban-beban yang bekerja. Berikut adalah tujuan dan fungsi utama dari
balok:
2.2.1 Menahan Beban Lentur
a. Tujuan: Balok dirancang untuk menahan beban lentur yang
diterimanya. Beban lentur terjadi ketika suatu balok diberi beban
pada satu atau kedua ujungnya, menyebabkan balok tersebut
membungkuk.
b. Fungsi: Balok mendistribusikan beban lentur ke seluruh panjangnya
dan kemudian ke elemen penyangga, seperti kolom atau dinding.
2.2.2 Distribusi Beban
a. Tujuan: Balok berfungsi sebagai elemen distribusi beban yang
diterima dari lantai atau atap ke elemen penyangga dan selanjutnya
ke fondasi bangunan.
b. Fungsi: Beban yang diterima oleh balok dari elemen di atasnya
didistribusikan secara merata ke seluruh panjang balok, memastikan
bahwa beban tersebut ditransfer dengan efisien ke elemen
penyangga.
2.1.4 Menopang Lantai atau Atap
a. Tujuan: Balok digunakan sebagai elemen penopang untuk lantai atau
atap bangunan.

15
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

b. Fungsi: Balok mendukung beban hidup (misalnya, beban orang atau


perabotan) dan beban mati (misalnya, berat struktur lantai atau atap)
yang ditempatkan di atasnya.
2.2.4 Stabilitas Struktural
a. Tujuan: Balok berkontribusi pada stabilitas keseluruhan struktur
bangunan.
b. Fungsi: Dengan mendistribusikan beban dengan benar, balok
membantu mencegah terjadinya pergeseran atau deformasi struktural
yang tidak diinginkan.
2.2.5 Penggunaan Material yang Efisien
a. Tujuan: Balok dirancang agar dapat menggunakan material
konstruksi dengan efisien.
b. Fungsi: Desain balok mempertimbangkan material yang digunakan,
seperti kayu, beton, atau baja, agar sesuai dengan kebutuhan
struktural dan ekonomis
2.2.6 Fleksibilitas Desain
a. Tujuan: Balok memberikan fleksibilitas dalam desain arsitektur
bangunan.
b. Fungsi: Dengan variasi bentuk, dimensi, dan material, balok
memungkinkan desainer untuk menciptakan berbagai jenis struktur
bangunan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi desain.
2.2.7 Ketahanan Terhadap Gempa (pada balok tertentu)
a. Tujuan: Balok tertentu dirancang untuk meningkatkan ketahanan
struktural terhadap gaya gempa.
b. Fungsi: Balok yang diperkuat dengan tulangan atau desain khusus
dapat membantu meredam dan menyalurkan energi gempa,
meningkatkan keseluruhan ketahanan bangunan.

Melalui tujuan dan fungsi-fungsi ini, balok menjadi unsur yang sangat
penting dalam menjaga integritas struktural dan stabilitas bangunan. Desain dan
pilihan material balok harus mempertimbangkan beban-beban yang diantisipasi
dan persyaratan struktural yang spesifik.

2.2 Jenis-Jenis Balok


Ada beberapa jenis balok yang umum digunakan dalam konstruksi
bangunan. Jenis-jenis balok ini dapat bervariasi tergantung pada material
konstruksi, desain struktural, dan kebutuhan spesifik suatu proyek. Berikut
adalah beberapa jenis balok yang umum:

16
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2.2.1 Balok Kayu


Balok kayu umumnya terbuat dari jenis kayu tertentu, seperti kayu
pinus atau kayu keras lainnya. Biasanya digunakan dalam konstruksi
bangunan kayu, terutama pada bangunan dengan struktur kayu, seperti
rumah-rumah tradisional.
2.2.2 Balok Beton Bertulang
Terbuat dari beton yang diperkuat dengan tulangan baja yang
ditempatkan di dalamnya.Digunakan dalam bangunan bertingkat tinggi,
jembatan, dan struktur lainnya yang membutuhkan kekuatan dan
ketahanan yang tinggi.
2.2.3 Balok Baja Bertulang
Terbuat dari baja struktural dan sering kali diperkuat dengan
tulangan baja.Digunakan dalam struktur bangunan komersial dan
industri, seperti gedung perkantoran, pabrik, dan bangunan bertingkat.
2.2.4 Balok Komposit
Kombinasi dari dua atau lebih material, seperti beton dan baja.
Digunakan untuk memanfaatkan keunggulan berbagai material, seperti
kekuatan beton dan kekakuan baja, dalam satu struktur.
2.2.5 Balok Prategang (Precast)
Balok Prategang Diproduksi di pabrik dengan sejumlah prategang
sebelum dipasang di lokasi konstruksi.Digunakan untuk memperpanjang
rentang tanpa penyangga, mengurangi jumlah kolom, dan mempercepat
waktu konstruksi.
2.2.6 Balok Terpasang (Continuous Beam)
Balok yang terhubung secara terus-menerus melintasi dua atau
lebih penyangga.Digunakan untuk mendukung beban yang terdistribusi
secara merata, seperti di lantai atau atap.
2.2.7 Balok Komposit Baja-Beton
Kombinasi dari baja dan beton, di mana kedua material bekerja
bersama-sama untuk meningkatkan kinerja struktural.Digunakan dalam
proyek-proyek yang membutuhkan kombinasi kekuatan dan kekakuan
baik dari baja maupun beton.
2.2.8 Balok Lentur Tunggal (Single Span Beam)
Balok yang merentang dari satu penyangga ke penyangga yang
lain.Cocok untuk rentang pendek dan beban yang tidak terlalu berat.

Setiap jenis balok memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing,


dan pemilihan jenis balok tergantung pada kebutuhan struktural, kondisi
lingkungan, dan pertimbangan ekonomis suatu proyek konstruksi.

17
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Balok (Beam) merupakan komponen struktur yang utamanya menahan


lentur dan geser dengan atau tanpa gaya aksial atau torsi, balok dalam rangka
momen yang meruapakan bagian dari system penahan gaya lateral umumnya
komponen horizontal. (SNI 2847-2019, halaman 35).
Balok baja umumnya terbuat dari baja yang dapat menopang dek baja
maupun papan betik pracetak. Balok induk, kolom balok baja structural dapat
digunakan dalam pembangunan rangka bermacam-macam struktur baik
bangunan satu lantai maupun gedung pencakar langit.Adapun beberapa jenis
balok, yaitu:
a. Balok sederhana, merupakan balok yang bertumpu pada kolom diujung-
ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen
tahan seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi,pergeseran dan
momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang
materialnya
b. Balok kantilever, merupakan balok yang diproyeksi ataustruktur kaku
lainnya didukung hanya pada satu ujung tetap, balok kantiliver
menanggung beban di ujung yang tidak disangga
c. balok teritisan, merupakan baloksederhana yang memanjang melewati
salah satu balok tumpuannya.
d. Balok dengan ujung-ujung tetap, merupakan balok yang dibuat untuk
menahan tranlasi dan rotasi.Ujung-ujung dari balok dikunci sedemikian
kuat sehingga tidak bergerak ataupun berotasikarna momen.
e. Bentangan tersupensi, merupakan balok sederhana yang ditopang oleh
teritisan dari dua bentang dengan kontruksi sambungan pin pada momen
nol.
f. Balok menerus atau kontinu, merupakan balokmenerus melewati lebih dari
dua kolom tumpuan untuk menghaasilkan kekakuan yang lebih besar dan
momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan
panjang dan beban yang sama.

18
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

BAB 3

KEGIATAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI

Adapun kegiatan peninjauan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu
tahapan-tahapan dilokasi pekerjaan dan pengawasan pembangunan Gedung
Auditorium dan CBT ( COMPUTER BASIC TEST) Politeknik Kementrian
Kesehatan Mamuju.

3.1 Tahapan Pekerjaan Balok


Berikut tahapan-tahapan pekerjaan balok Gedung Auditorium dan CBT
(computer basic test) Politeknik Kementrian Kesehatan Mamuju ialah sebagai
berikut:
3.1.1 Perakitan tulangan balok
Proses pengerjaan balok dilakukan Setelah pengerjaan kolom
selesai, maka dilanjutkan dengan pekerjaan balok. Sama halnya dengan
pengerjaan kolom, dalam pembuatan balok juga meliputi peraitan
pembesian balok, perakitan besi balok ini dilakukan dengan menggunakan
metode lansir,yakni secara manual atau menggunakan tenaga
manusia.dalam proses pembesian atau perakitan balok hal yang peru di
perhatikan adalah jarak antara begel atau tali pengikat. Fungsi utaa begel
adalah mengikat dan menguatkan struktur agar lebih mampu menahan
beban dan tekanan yang bekerja padanya.
Pada proses pengerjaan tulangan balok ini, perlu juga
diperhatikan adalah tumpuan dan lapangan pada balok.Tumpuan dan
lapangan pada balok sangat diperlukan untuk memastikan bahwa balok
dapat menahan beban dengan efisien dan memberikan stabilitas yang
diperlukan bagi struktur bangunan.

19
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Gambar 3.1 Perakittan Tulangan Balok

Sumber : Dokumentasi Proyek

Gambar 3.2 balok

Sumber : Dokumentasi Proyek

3.1.2 Pengerjaan bekisting


proses pemasangan bekisting dilakukan setelah perakitan tulangan
balok selesai. Fungsi utama bekisting adalah memberikan bentuk dan

20
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

penyangga sementara untuk beton segar selama proses pengecoran dan


pengerasan. Selain itu fungsi lain dari bekisting adalah:
a. Memberikan Bentuk pada Beton:
 Bekisting memberikan bentuk eksternal pada beton selama proses
pengecoran. Bentuk ini sesuai dengan desain struktural dan
arsitektur yang diinginkan untuk elemen konstruksi, seperti kolom,
balok, dan dinding.
b. Menyangga Beton Segar:
 Selama beton masih dalam kondisi segar, bekisting berfungsi
sebagai penyangga sementara yang mendukung dan membentuk
beton agar tidak mengalami deformasi atau pergeseran yang tidak
diinginkan.
c. Membantu Pemberian Dimensi yang Tepat:
 Bekisting memastikan bahwa beton mengambil dimensi yang
sesuai dengan desain struktural. Ini termasuk ketebalan, lebar, dan
panjang yang diinginkan.
d. Mengontrol Tepi dan Permukaan Beton:
 Bekisting membantu menciptakan tepi dan permukaan beton yang
rata dan halus sesuai dengan keinginan desain. Ini penting untuk
estetika dan kemudahan pemeliharaan bangunan.
e. Mengarahkan Aliran Beton:
 Bekisting membantu mengarahkan aliran beton segar ke area yang
diinginkan dan mencegah terjadinya segregasi atau pemisahan
bahan dalam campuran beton.
f.Memungkinkan Pemadatan Beton:
 Selama pengecoran, bekisting memungkinkan pemasangan vibrator
untuk memadatkan beton. Pemadatan beton diperlukan untuk
menghilangkan gelembung udara yang dapat mempengaruhi
kekuatan dan kualitas beton.
g. Melindungi Beton dari Cuaca dan Kontaminasi:

21
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

 Bekisting melindungi beton dari pengaruh cuaca, seperti hujan dan


sinar matahari langsung, yang dapat mempengaruhi proses
pengerasan. Selain itu, bekisting membantu mencegah kontaminasi
bahan-bahan lain yang mungkin merusak kualitas beton.
h. Memfasilitasi Pemeliharaan Kelembaban:
 Bekisting dapat membantu dalam mempertahankan kelembaban
yang diperlukan untuk pengerasan beton. Kelembaban yang baik
dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan beton.
i. Memungkinkan Pemasangan Tulangan:
 Bekisting menyediakan struktur yang memungkinkan pemasangan
tulangan baja di dalamnya. Tulangan membantu meningkatkan
kekuatan dan ketahanan terhadap beban lentur.
j. Meningkatkan Efisiensi Konstruksi:
 Penggunaan bekisting yang tepat dapat meningkatkan efisiensi
konstruksi dengan menyederhanakan proses pengecoran dan
memungkinkan penyelesaian proyek dengan cepat.

Gambar 3.3 dudukan bekisting

Sumber : Dokumentasi Proyek

22
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Gambar 3.4 perakitan bekisting

Sumber : Dokumentasi Proyek

Gambar 3.5 bekisting siap di cor

Sumber : Dokumentasi Proyek

3.1.3 Pengecoran balok


Setelah perakitan pembesian balok dan pemasangan bekisting di
lakukan, maka langkah selanjutya adalah proses pengecoran balok. proses
pengecoran balok di lakukan setelah di pastikan bekisting dan tulangan
balok sesuai dengan yang di inginkan.

23
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perisiapan


pengecoran yaitu :
a. pembersihan bekisting, pembersihan bekisting dilakukan dengan
menyiram cela-cela bekisting guna untuk membersihkan sisa-sia dari
kayu.

Gambar 3.6 pembersihan bekisting

Sumber : Dokumentasi Proyek

b. menentukan jarak antara bekisting dan tulangan balok, dilakuka


dengan mengguakan batu decking atau tahu beton. Tujuan
dipasangnya tahu beton adalah untuk menjaga jarak besi
tulangan dengan bekisting supaya tetap terjaga, sehingga
selimut beton memiliki ketebalan sesuai yang direncanakan.
Selain itu tahu beton jugta berfungsi untuk menjaga besi tulagan
sehingga besi tulangan tetap berada di tengan selimut beton

Gambar 3.7 pemasangan batu decking atau tahu beton

Sumber : Dokumentasi Proyek

24
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

c. menyiapkan alat vibrator concrete, yang perlu juga dipersiapkan


sebelum pengecoran adalah alat vibrator yang befungsi untuk
memadatkan beton.

Gambar 3.8 vibrator concrete

Sumber : Dokumentasi Proyek

Setelah pembuatan bekisting dan pembesian sudah selesai serta


dipastikan sudah siap, engineer melakukan pengecekan terlebih dahulu
ke lokasi yang akan di cor dan melakukan uji slam pada campurana
beton yang akan digunakan. Jika hasilnya bagus dan campuran yang
ada sudah sesuai dengan apa yang ditentukan, kemudian proses
pengecoran balok dilakukan sesuai dengan mutu dan volume yang
dibutuhkan. Alat yang digunakan dalam pengecoran adalah concrete
pump (CP).

Melakukan Tahapan Pengecoran Beton yang Benar memang


seperti mudah, namun apabila tidak tahu caranya bisa jadi hasil
pengecoran tidak bagus, mudah retak dan bisa jadi mudah ambruk.
Agar kita tidak mengalami hal semacam itu maka kita penting untuk
membahas tips pekerjaan cor beton yang benar sesuai standar literatur
yang ada di Indonesia.

25
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Gambar 3.9 Concrete Pump (CP)

Sumber : Dokumentasi Proyek

Gambar 3.10 Uji Slam Beton


Sumber : Dokumentasi Proyek

Gambar 3.11 Pengecoran balok

Sumber : Dokumentasi Proyek

26
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

3.1.4 Pembongkaran Bekisting


Pembongkaran bekisting harus dilakukan pada waktu yang tepat
untuk memperoleh hasil beton yang berkualitas baik serta agar tidak
merusak beton tersebut. Hal ini tidak terlepas dari fungsi bekisting
tersebut, selain sebagai cetakan, berguna juga sebagai penunjang sampai
beton benar-benar mengeras. Untuk pekerjaan balok, pembongkaran
bekisting dilakukan setelah 7 hari pengecoran.

Gambar 3.12 Pembongkaran Bekisting

Sumber : Dokumentasi Proyek

27
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

BAB 4

IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI

1.1. Permasalahan yang terjadi


Permasalahan yang terjadi pada proyek pembangunan GEDUNG
AUDITORIUM dan CBT Politeknik Kesehatan Mamuju adalah sebagai berikut:
1.1.1. Masalah pada pengerjaan tangga adalah terjadi ketidaksesuaian perencanaan
gambar dan situasi di lapangan akibat miskomunikasi antara mandor dan
perencana yang melakukan pemasangan besi pondasi tangga yang
mengikuti ash dari kolom.

Gambar 4.1 Tangga

Sumber : Dokumentasi Proyek

1.1.2. Pada pengerjaan plesteran mengalami ketidakrataan karena kesalahan pada


kolom bordes tangga yang tidak sejajar dengan kolom dan balok pada
gedung.

Gambar 4.2 Plesteran

Sumber : Dokumentasi Proyek

28
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

1.1.3. Terjadi miskomunikasi antara mandor dengan perencana sehingga terjadi


kesalahan sentring pada pembuatan kolom praktis yang tidak sejajar dengan
ash.

Gambar 4.3 Pemasangan Batu Bata

Sumber : Dokumentasi Proyek

1.1.4. Pada saat pembuatan dropzone pada bangunan tidak dilakukan pemadatan
tanah seiring dengan penimbunan pada area dropzone.

Gambar 4.4 Pemadatan Tanah Dengan Mesin Bomag

Sumber : Dokumentasi Proyek

1.2. Solusi
Adapun solusi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan diatas
adalah sebagai berikut:
4.2.1 Melakukan penambahan satu anak tangga dan merubah gambar pada detail
tangga serta mengubah volume dan ketinggian pada anak tangga.

29
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

4.2.2 Pada permasalahan plesteran pada dinding, maka solusi yang dapat
dilakukat ialah melakukan pengerukan pada kolom bordes yang menjulang
keluar agar plesteran dan kolom bordes dapat rata.
4.2.3 Solusi yang dapat kami berikan untuk kesalahan sentring pada pemasangan
kolom praktis yang tidak sejajar dengan ash ialah melakukan pengecoran
ulang pada beberapa area yang ingin di tutup.
4.2.4 Pada permasalahan tidak dilakukan pemadatan tanah pada penimbunan area
dropzone maka satu-satunya cara yang dapat dilakukan ialah pembongkaran
kembali timbunan kemudian melakukan pemadatan secara bertahap dengan
menggunakan bomag.

30
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Dalam kegiatan Kerja Praktek pada proyek Pembangunan Gedung
Auditorium dan CBT Politeknik Kementrian Kesehatan Mamuju, berfokus pada
tahapan dan pengerjaan rangka atap baja dapat di ambil kesimpulan sebagai
berikut :
4.1.1 Banyaknya pengalaman dan pemahaman serta kendala yang di dapatkan
langsung di lokasi proyek Pembangunan Gedung Auditorium dan CBT
Politeknik Kementrian Kesehatan Mamuju.
4.1.2 Tahapan – tahapan pekerjaan dalam laporan ini meliputi Pekerjaan Kolom,
Balok, Dinding, Lantai flat, serta Tangga.
4.1.3 Adapun permasalahan – permasalahan yang terjadi di lokasi pekerjaan, baik
itu permasalahan struktur maupun kendala – kendala yang terjadi selama
pekerjaan belangsung di lokasi. Namun, hal itu dapat diatasi dan
diselesaikan dengan baik karena adanya kerja sama tim yang baik dalam
pengawasan selama di lokasi pekerjaan serta adanya masukan solusi dari
Pengawas lapangan dan Mahasiswa KP.
4.2 SARAN
Setelah melalui proses kegiatan Kerja Praktek, adapun saran ialah sebagai
berikut :
4.2.1 Sebaiknya pihak perusahaan memaksimalkan setiap pekerjaan, terutama
dalam pekerjaan struktur utama agar meminimalisi setiap kendala – kendala
yang akan muncul dikemudian hari serta lebih menggunakan tenaga –
tenaga ahli Struktur agar bangunan dapat kokoh sesuai standar yang
ditetapkan.
4.2.2 Diharapkan untuk perguruan tinggi, khususnya Universitas Sulawesi Barat
yang menawarkan Program Studi Teknik Sipil Agar lebih memaksimalkan
kegiatan Praktek, serta lebih banyak bekerja sama dengan pihak perusahaan

31
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

– perusahaan baik jasa konstruksi maupun swasta agar Mahasiswa Sipil


Universitas Sulawesi Barat Lebih eksis lagi di dunia luar.

32
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM DAN CBT POLITEKNIK
KESEHATAN MAMUJU
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DAFTAR PUSTAKA

Amir, A. (2022). Proyek Pembangunan Duplikasi Jembatan Sungai Tubo.


KERJA PRAKTEK INDUSTRI: 3.

Basri. (2021). Proyek Pembangunan Duplikasi Jembatan Sungai Budong-Budong.


Laporan Kerja Praktek Industri.

Harun, M. F. (2020). Pembangunan Lanjutan Gedung Perkuliahan Universitas


Sulawesi Barat Perkuatan Balok. Laporan Kerja Praktik Industri.

Ma’dika, J. E. (2022). Pekerjaan Rangka Atap Pembangunan Toko Sejahtera.


Laporan Kerja Praktik Industri.

SNI 15-2049-2004. (n.d.). Semen Portland.

SNI 2847 2019. (n.d.). Persyaratan beton struktural untuk bangunan Gedung dan
penjelasan (ACI 318M-14 dan ACI 318RM-14, MOD).

33
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Anda mungkin juga menyukai