Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK

Disusun Oleh :

Detha Girllis Juniati

NIM : 22.22201.1.008

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SAMAWA
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Sumbawa Besar,13 Januari 2023

Laporan Praktikum Fisika Teknik disusun oleh :

Nama : Detha Girllis Juniati

NIM : 22.22201.1.008

Fakultas : Teknik

Program Studi : Teknik Sipil (S1)

Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan akademik kurikulum Fakultas


Teknik Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar.

Menyetujui :

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dra. Hj. ENI NURAINI, MT NANANG TAWAF, ST., MT


NIDN : 0011126107 NIDN : 0801018002

Ketua Program Studi Teknik Sipil Dekan Fakultas Teknik

DIDIN NAJIMUDDIN, ST.,MT NANANG TAWAF, ST.,MT


NIDN :0807018304 NIDN : 0801018002

i
SURAT PUAS PRAKTIKUM

NOMOR : ……/……/FT 2023


Sumbawa Besar,13 Januari 2023

Nama : Detha Girllis Juniati

NIM : 22.22201.1.008

Fakultas : Teknik

Program Studi : Teknik Sipil (S1)

Laporan praktikum dengan hasil evaluasi sebagai berikut :

Mata Kuliah Praktikum : Fisika Teknik

Semester : I (Satu)

Nilai : A/B/C/D/E

Menyetujui :

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dra. Hj. ENI NURAINI, MT NANANG TAWAF, ST., MT


NIDN : 0011126107 NIDN : 0801018002

Ketua Program Studi Teknik Sipil Dekan Fakultas Teknik

DIDIN NAJIMUDDIN, ST.,MT NANANG TAWAF, ST.,MT


NIDN : 0807018304 NIDN : 0801018002

ii
LEMBAR ASISTENSI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK

Nama : Detha Girllis Juniati

NIM : 22.22201.1.008

Program Studi : Teknik Sipil

Mata Kuliah : Fisika Teknik

Dosen Pembimbing 1 : Dra. Hj. Eni Nuraini, MT

NO TANGGAL URAIAN PARAF

Sumbawa Besar,13 Januari 2023

Dosen Pembimbing 1

Dra. Hj. ENI NURAINI,MT


NIDN : 0011126107

iii
LEMBAR ASISTENSI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK

Nama : Detha Girllis Juniati

NIM : 22.22201.1.008

Program Studi : Teknik Sipil

Mata Kuliah : Fisika Teknik

Dosen Pembimbing 2 : Nanang Tawaf, ST.,MT

NO TANGGAL URAIAN PARAF

Sumbawa Besar,13 Januari 2023

Dosen Pembimbing 2

NANANG TAWAF, ST., MT


NIDN : 0801018002

iv
KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan


Rahmat serta Hidayah-Nya,sehinggah kita masih dalam keadaan sehat dan
khususnya,kami (penyusun) bisa menyelesaikan laporan Praktikum Fisika
Teknik ini.

Laporan ini tentu jauh dari kata sempurna tapi kami tentunya
bertujuanuntuk menjelaskan atau memaparkan point-point di laporan ini, sesuai
dengan pengetahuan yang kami peroleh,baik dari hasil pengamatan maupun
prakteknya dilapangan.Bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam laporan
ini,kamimemohon maaf yang sebesar-besarnya.

Sumbawa,13 Januari 2023

v
DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

SURAT PUAS PRAKTIKUM...............................................................................ii

LEMBAR ASISTENSI...........................................................................................iii

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2

1.3 Tujuan Praktikum...........................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4

2.1 Landsan Teori.................................................................................4

A. Praktikum 1 Alat Ukur Dasar........................................................4

B. Praktikum 2 Kelistrikan................................................................6

C. Praktikum 3 Kalorimeter...............................................................10

BAB III METODE PERCOBAAN.......................................................................11

3.1 Waktu & Tempat.............................................................................11

3.2 Alat & Bahan..................................................................................11

3.3 Prosedur Percobaan.........................................................................15

BAB IV HASIL DAN METODE...........................................................................18

4.1 Data Hasil Pengamatan...................................................................18

4.2 Grafik Hasil Pengamatan................................................................23

vi
BAB V PENUTUP..................................................................................................

5.1 Kesimpulan.....................................................................................

5.2 Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

LAMPIRAN DOKUMENTASI.............................................................................

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktikum fisika adalah salah satu mata kuliah wajib di Fakultas Teknik
Universitas Samawa,sesuai dengan kurikulum yang berlaku.Dengan
praktikum ini diharapkan mahasiswa memperoleh dasar-dasar pengetahuan
dan keterampilan tentang cara pengambilan data dan cara menganalisanya,
khususnya dalam hal Ilmu Dasar Fisika.

Ilmu fisika terus berkembang sejak masyarakat di Mesir mulai melakukan


berbagai penelitian. Kemudian melahirkan banyak sekali ilmu praktis. Ilmu
fisika ini yang kemudian digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk
membangun piramida. Sebab di dalam ilmu fisika akan diketahui proses
perhitungan bidang miring dan keuntungan mekanis dari pembangunan
piramida. Dua hal ini yang kemudian mendorong dibangunnya piramida yang
masuk ke dalam keajaiban di dunia. Setelahnya, bangsa Yunani kemudian
juga memiliki ketertarikan tinggi dengan ilmu fisika tersebut. Sehingga orang
Yunani dikenal luas sebagai masyarakat yang memiliki kekaguman terhadap
ilmu fisika. Pada akhirnya adalah lebih banyak ahli atau ilmuwan fisika
berasal dari Yunani dan Mesir. Teori fisika kemudian terus berkembang,
berawal dari abad ke-17, dimana masih banyak teori ilmu fisika yang
tergolong salah. Memasuki awal abad ke-17, Galileo Galilei melakukan
eksperimen untuk mengetahui lebih detail tentang ilmu fisika. Penelitian yang
dilakukan Galileo kemudian menjadi kunci dari metode sains sampai
sekarang.

Pada tahun 1687, Isaac Newton kemudian juga menerbitkan buku


bertajuk Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang memiliki arti
“Prinsip Matematika dan Filsafat Alam”. Newton kemudian menjadi ahli
fisika yang sukses menelurkan banyak sekali teori dan ilmu-ilmu dasar untuk
memudahkan proses mempelajari ilmu fisika. Misalnya menjadi pencetus dari
Hukum Gerak Newton, dan kemudian menjadi pencetus juga untuk Hukum
Newton Gravitasi. Sejak kali pertama dirilis dan dipublikasikan, kedua hukum
dasar Fisika tersebut masih relevan dan dipelajari sampai sekarang oleh siswa
dan mahasiswa.Teori dan perkembangan ilmu fisika kemudian masih terus
berkembang dan menemukan hal-hal baru di bidang keilmuan fisika tadi. Pada
masanya ilmuwan Robert Boyle, Thomas Young, dan lain sebagainya menjadi
cikal bakal dari kehadiran ilmuwan fisika dan ahli fisika terbaik di Indonesia
dan di seluruh dunia.

1
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dari segi materi
dan energinya.Fisika adalah bangun pengetahuan yang menggambarkan
usaha, temuan, wawasan dan kearifan yang bersifat kolektif dari umat manusia
(Wartono, 2003:18).Sedangkan menurut Mundilarto (2010: 4), fisika sebagai
ilmu dasar memiliki karakteristik yang mencakup bangun ilmu yang terdiri
atas fakta, konsep, prinsip, hukum, postulat, dan teori serta metodologi
keilmuan. Fisika adalah ilmu yang terbentuk melalui prosedur baku atau biasa
disebut sebagai metode ilmiah.Lederman dalam Atar dan Gallard (2014),
Nature of Science mengacu pada nilai-nilai dan keyakinan yang melekat pada
pengembangan ilmu pengetahuan.Menurut hakikatnya, fisika yang merupakan
sains bukanlah sekedar kumpulan ilmu pengetahuan semata.Lebih dari itu
menurut Collette dan Chiappetta (1994), sains merupakan a way of thinking
(afektif), a way of investigating (proses), dan a body of knowledge (kumpulan
ilmu pengetahuan).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari praktikum fisika ini terbagi ke dalam 2
bagian yaitu sebagai berikut :
►Praktikum 1 : Alat Ukur Dasar
▪ Bagaimancara penggunaan dan membaca alat-alat ukur; jangka sorong,
dan mikrometer sekrup?
▪ Bagaimana membaca dan menuliskan skala dengan benar dan hasil
pengukuran atau perhitungan?
► Praktikum 2 : Kelistrikan
▪ Bagaiman cara menggunakan dari alat ukur dasar listrik dan apa fungsi
dari alat tersebut?
▪ Bagaimana cara mengukur nilai resistansi dengan menggunakan
multimeter analog?
▪ Bagaimana mengukur nilai kuat arus listrik dengan menggunakan
multimeter analog?
▪ Bagaimana mengukur nilai tegangan listrik dengan menggunakan
multimeter analog?
► Praktikum 3 : Kalorimeter
▪ Bagaimana memperoleh penguatan pemahaman tentang kalor,kapasitas
kalor zat dan kelor jenis zat?
▪ Bagaimana menentukan kapasitas kalor calorimeter dan kalor jenis zat
padat?
▪ Bagaimana terampil menggunakan alat calorimeter?
▪ Bagaimana mampu menjelaskan teori calorimeter?
▪ Bagaimana mampu dan terampil menggunakan thermometer?

2
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum fisika ini terbagi ke dalam 2 bagian yaitu
sebagai berikut :
► Praktikum 1 : Alat Ukur Dasar
▪ Mengetahui cara penggunaan dan membaca alat-alat ukur; jangka
sorong, dan mikrometer sekrup.
▪ Membaca dan menuliskan skala dengan benar dan hasil pengukuran
atau perhitungan.
► Praktikum 2 : Kelistrikan
▪ Mahasiswa mampu memahami fungsi dan menggunakan dari alat ukur
dasar listrik.
▪ Mahasiswa mampu mengukur nilai resistansi dengan menggunakan
multimeter analog.
▪ Mahasiswa mampu mengukur nilai kuat arus listrik dengan
menggunakan multimeter analog.
▪ Mahasiswa mampu mengukur nilai tegangan listrik dengan
menggunakan multimeter analog.
► Praktikum 3 : Kalorimeter
▪ Mahasiswa mampu memperoleh penguatan pemahaman tentang kalor,
kapasitas kalor zat dan kalor jenis zat.
▪ Mahasiswa mampu menentukan kapasitas kalor kalorimeter dan kalor
jenis zat padat.
▪ Mahasiswa mampu dan terampil menggunakan alat kalorimeter.
▪ Mahasiswa mampu menjelaskan teori kalorimeter.
▪ Mahasiswa mampu terampil menggunakan thermometer.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

A. Praktikum 1 : Alat Ukur Dasar

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur


menggunakan alat ukur dengan suatu satuan.Pengukuran besaran relatif
terhadap suatu standar atau satuan tertentu. Dikatakan relatif di sini,
maksudnya adalah setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-
beda, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh berbeda pula. Ketelitian dapat
didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu
pengukuran, dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil dari alat ukur yang
dipergunakan untuk melakukan pengukuran.Sebagai contoh, pengukuran
besaran panjang dengan menggunakan penggaris (mistar), jangka sorong dan
mikrometer sekrup.Ketiga alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda-beda (Zemansky).

Gambar 1.1 Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki bagian utama
yaitu rahang tetap dan rahang geser. Alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian
yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara 0,1 mm sampai 0,05 mm. Skala
panjang yang tertera pada rahang sorong disebut nonius atau vernier. Jangka
sorong yang akan digunakan memiliki skala nonius yang panjangnya 10 cm
dan terbagi atas 20 bagian, sehingga beda satu skala nonius dengan skala
utama adalah 0,05 mm (Sutrisno, 2001).

4
Mikrometer sekrup juga merupakan alat ukur panjang, biasanya alat ini
digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda yang memerlukan
ketelitian tinggi.Sebuah mikrometer sekrup, ditunjukkan pada gambar 2,
memiliki dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar.Skala luar yang
berada di selubung luar terbagi atas 50 bagian (garis). Ketika selubung luar
ini diputar lengkap 1 kali putaran, maka rahang geser dan selubung luar akan
bergerak maju atau mundur sejauh 0,5 mm. 1 bagian pada skala putar bernilai
0,01 mm, angka ini diperoleh dari: (0,5/50) x 1 mm = 0,01 mm. Angka ini
merupakan tingkat ketelitian dari mikrometer sekrup.

Gambar 1.2 Mikrometer Skrup

Mikrometer sekrup termasuk salah satu dari macam-macam alat ukur yang
digunakan untuk mengetahui ukuran benda dengan ketelitian 0,01 mm. Benda
yang diukur biasanya seperti ketebalan satu plat/ lempeng, logam, isi serabut
kabel, dan lain-lain.Hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup (H) jumlah
skala utama sampai atas skala nonius sikali 0,05 mm ditambahkan dengan
jumlah skala nonius sampai garis skala nonius yang segaris dengan garis
horizontal pada skala tetap dikali 0,01 mm.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sewaktu menggunakan mikrometer


sekrup:
● Permukaan benda ukur.
Mulut ukur dan mikrometer sekrup harus dibersihkan dahulu.
● Sebelum dipakai, kedudukan nol mikrometer sekrup harus diperiksa
kedudukan nol di stel dengan cara merapatkan mulut ukur dengan
ketelitian silinder tetap diputar dengan memakai kunci penyetel sampai
garis referensi dari skala tetap bertemu dengan garis nol dan skala putar.

5
● Bukalah mulut ukur dengan sedikit melebihi dimensi objek ukur
● Benda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer sekrup diletakkan
pada tangan kanan. Rangka mikrometer sekrup diletakkan pada telapak
tangan dan ditahan oleh kelingking. Jari manis serta jari tengah, telunjuk
dan ibu jari digunakan untuk memutar silinder pusat.

B. Praktikum 2 : Kelistrikan

Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan


salah satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika.Multimeter adalah
gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas dalam satu
kemasan.Pada umumnya setiap “multimeter” minimal memiliki 3 fungsi ukur
yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter)
dan alaut ukur resistansi (Ohm Meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut selalu
dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO
meter. Akan tetapi sesuai perkembangan teknologi maka multimeter pada saat
ini ada yang telah memiliki fungsi lain sebagai alut ukur kapasitansi kapasitor,
sebagai alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.

Gambar 6.1 Multimeter Analog dan Multimeter Digital

Berdasarkan tampilan display atau meter yang digunakan maka


multimeter.multitester dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Multimeter Analog dan
Multimeter Digital. Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter adabeberapa
macam tergantung tipe dan merk multimeter.Akan tetapi pada umumnya
setiap multimeter / multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat
ukur arus, tegangan dan resistansi.Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang
ada pada multimeter.

6
1) Ohm Meter (Ω)

Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk
mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang
memiliki unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter analog
saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada multimeter digital
saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum suatu resistansi yang
dapat dihitung oleh multimeter tersebut.

Langkah-langkah pengukuran hambatan dengan multimeter analog adalah


sebagai berikut:

a) Atur jangkah pada pilihan simbol Ohm ( Ω).


b) Pilih jangkah pada pengukuran Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K).
c) Tiap kali jangkah di pindah pada posisi Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K)
maka harus selalu melakukan calibrasi agar pengukuran
resistansinyaakurat.
d) Cara melakukan kalibrasi pada pengukuran resistansi, Probe Merah &
Hitam kita hubungkan maka jarum akan menyimpang ke posisiNol.
e) Apabila jarum belum sampai pada posisi Nol maka knop ADJ untuk Ohm
Meter dapat di putar untuk mengatur jarum supaya tepat pada posisiNol.
f) Bila knop ADJ Ohm Meter sudah di putar-putar tetapi tidak mau sampai
pada posisi Nol berarti batu baterai yang ada pada Multimeter harus
diganti.
g) Hubungkan Probe Hitam & Probe Merah pada resistor yang akan di ukur
resistansinya (probe di bolak balik tidak masalah).

h) Setelah Probe terhubung maka di layar Multimeter Jarum akan bergerak


yang menunjukan nilai resistansinya.

7
2) Ampere Meter (A)

Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang
berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya terdiri
dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter AC. Pada
multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini saklar selektor
berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus yang akan
diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang digunakan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada multimeter.

Langkah-langkah pengukuran kuat arus dengan multimeter analog adalah


sebagai berikut:

a) Posisikan Saklar Selektor ke DCA.

b) Cari skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur.Jika arus
yang akan diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector ke 300Ma
(0.3A).Jika arus yang diukur melebihi skala yang dipilih,maka sekering
(fuse) dalam Multimeter akan purus.Kita harus menggantinya sebelum kita
dapat memakainya lagi.

c) Putuskan jalur satu daya (power supply)/baterai yang terhubung ke beban


(lampu/resistor).

d) Hubungan probe Multimeter ke terminal jalur yang kita putuskan


tersebut.Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke
Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur.Untuk
lebih jelas silahkan lihat gambar berikut ini.

Gambar 6.2 Cara pengukuran kuat arus listrik (DCA)

8
e) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
Skala terbaca
Hasil Pengukuran = x Batas Ukur
Skala Maksimum

3) Volt Meter (V)

Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan


listrik. Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada
fungsi volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital
maupun analog berfungsi sebagaibatas ukur maksimum, oleh karena itu harus
diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai batas ukur
yang dipilih.

Langkah-langkah pengukuran tegangan dengan multimeter analog adalah


sebagai berikut:

a) Atur Posisi Saklar Selektor keDCV.

b) Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika
ingin mengukur 8 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog
Multimeter).Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka
disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk
menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.

c) Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akandiukur.

Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal
Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.

Gambar 6.3 Cara pengukuran tegangan listrik (DCV)

9
d) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

C. Praktikum 3 : Kalorimeter

Pengertian calorimeter yaitu suatu alat yang digunakan untuk menentukan


kalori dengan cara mengukur perubahan suhu dan perubahan efek thermal.
Kalorimeter juga sebagai alat yang digunaka pada beberapa percobaan yang
berkaitan dengan kalori.Alat ini memungkinkan perpindahan kalor ke
lingkungan sekitar seminimum mungkin.Fungsi utama calorimeter adalah
mengukur dan mendeteksi kalor pada suatu perubahan reaksi kimia.

Sebuah calorimeter terdiri dari dua bejana yang terpisahkan oleh suatu
ruang udara.Bejana disebelah dalam terbuat dari stainless stell untuk
mengurangi penyerapan kalor oleh dinding.Kalorimeter dapat digunakan
untuk mengukur kalor jenis suatu zat.

Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu
benda adalah dengan mengukur suhu benda tersebut.Jika suhunya tinggi maka
kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika
suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

Pada kalorimeter terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi


energi kalor sesuai dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan energi
tidak dapat diciptakan dan energi tidak dapat dimusnahkan.

Diketahui bahwa “semakin besar nilai tegangan listrik dan arus listrik
pada suatu bahan maka tara panas listrik yang dimiliki oleh bahan itu
semakin kecil”.Kita dapat melihat seolah pengukuran dengan menggunakan
arus kecil menghasilkan nilai yang kecil. Hal ini merupakan suatu anggapan
yang salah karena dalam pengukuran pertama perubahan suhu yang digunakan
sangatlah kecil berbeda dengan data yang menggunakan arus besar. Tapi jika
perubahan suhu itu sama besarnya maka yang berarus kecil yang mempunyai
tara panas listrik yang besar.

10
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu & Tempat

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum dilakukan di LAB. Terpadu


Fakultas Teknik Universitas Samawa,pada hari Jum’at,13 Januari 2023.Dari
jam 09.00 – 12.00.

3.2 Alat & Bahan

Adapun Alat & Bahan yang digunakan dalam 3 jenis praktikum fisika ini
adalah :

► Praktikum 1 : Alat Ukur Dasar

No Nama Alat dan Bahan Gambar


1. Jangka Sorong

2. Mikrometer Sekrup

3. Sambungan Pipa Paralon

11
4. Potongan Map Plastik

5. Uang Logam

► Praktikum 2 : Kelistrikan

No Nama Alat dan Bahan Gambar


1. Multimeter (Ohm Meter,
Ampere Meter,dan Vold
Meter)

2. Resistor

3. Lampu

12
4. Solar Panel/Fotovoltaik

5. Kabel Sambungan

6. Solder

7. Aki

8. Saklar
13

► Praktikum 3 :Kalorimeter

No Nama Alat dan Bahan Gambar


1. Termos Listrik

2. Termos Suhu

3. Gelas Ukur

4. Air
14

3.3 Prosedur Percobaan

I. Praktikum : Alat Ukur Dasar

►Pengukuran dengan Jangka Sorong

1) Ukurlah diameter luar pipa, diameter dalam pipa, kedalaman


sambungan, masing-masing sebanyak 6 kali dan catat hasil
pengukurannya dalam tabel dengan menggunakan jangka sorong.

2) Dari tabel di atas hitung rata-rata ketiga obyek yang diukur.

3) Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata,kemudian


tuliskan hasilnya dalam tabel.

4) Tulislah hasil pengukuran (hasil pengkuran = rata-rata ketidakpastian).

5) Ulangi langkah 1 sampai 6 untuk mengukur ketebalan kertas/potongan


map plastik dan ketebalan uang logam.

►Pengukuran dengan Mikrometer Sekrup

1) Ukurlah ketebalan dinding pipa,ketebalan map plastik,dan ketebalan


uang logam masing-masing sebanyak 6 kali dan catat hasil
pengukurannya dalam tabel.

2) Dari hasil pengukuran pada langkah 1 diatas hitung rata-rata ketebalan


gelas,ketebalan map plastik,dan ketebalan uang logam.Kemudian
tuliskan hasil perhitungan anda ke dalam tabel yang disediakan.

3) Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata dan catat pada
table.

4) Tulislah hasil pengukuran (hasil pengkuran = rata-rata ketidakpastian).

5) Ulangi langkah 1 sampai 6 untuk mengukur ketebalan kertas/potongan


map plastik dan ketebalan uang logam.

II. Praktikum : Kelistrikan

Sebelum mengukur perhatikan posisi nol jarum set bila diperlukan dan
baca spesifikasi dan perhatikan penempatan meter yang benar.Berikut
adalah langkah – langkah percobaan :
15

1) Lakukan pengukuran nilai tahanan/resistansi pada masing- masing


komponen elektronik yang telah disiapkan secara bergantian. Catatlah
hasil pengamatan Anda ke dalam Tabel Hasil Pengamatan. (Ikuti cara
penggunaan alat sesuai dengan penjelasan yang diberikan)

2) Resistor yang digunakan pada penelitian ini menggunakan resistor


dengan ukuran…….. Ohm,…….watt.

3) Hubungkan sakelar yang ada pada papan rangkaian, kemudian amati


kondisi lampu. Deskripsikanlah hasil pengamatan Anda ke dalam
Tabel yang telahdisiapkan.

4) Kemudian ulangi langkah diatas sebanyak beberapa kali untuk


menentukan seberapa besar tegangan yang digunakan.Deskripsikan
kembali hasil pengamatan Anda ke dalam Tabel yang akan disiapkan.

5) Ukurlah kuat arus ( I ) yang didapatkan berdasarkan hasil percobaan


secara bergantian,kemudian catatlah hasil pengamatan Anda ke dalam
Tabel yang telah disiapkan.(Pahami terlebih dahulu cara menggunakan
alat ukur ampere meter (DC) dan cara membaca hasil pengukuran).

6) Kemudian tentukan tegangan rata-rata dari masing-masing komponen


penelitian dan kuat arus listrik yang didapatkan.Deskripsikan kembali
hasil pengamatan Anda ke dalam Tabel yang disiapkan.(Pahami
terlebih dahulu cara menggunakan alat ukur ampere meter (DC) dan
cara membaca hasil pengukuran).

III. Praktikum : Kalorimeter


Langkah-langkah percobaan ke-3 yaitu :

1) Siapkan alat dan bahan,kemudian susunlah alat percobaan.

2) Panaskan air sebanyak 100 ml dengan menggunakan pemanas bunsen


yang tersedia.

3) Masukkan air dingin sekitar 100 ml kedalam calorimeter.Catat massa


air dingin.

4) Dengan menggunakan thermometer,ukurlah suhu kesetimbangan awal


antara air dingin dan kalorimeter sebagai hitungan T1.
16

5) Ambil 100 ml air yang telah dipanaskan (dari langkah 2),buatlah


temperatur air panas 50°C dan dimasukkan secara langsung ke dalam
kalorimeter.Catat suhu ini sebagai hitungan T2.

6) Aduklah pelan-pelan campuran air dingin dan panas tersebut sambil


amati terus perubahan temperatur yang ditunjukkan oleh
termometer.Setelah penunjukan termometer stabil dan suhunya hampir
turun.Catat suhunya sebagai Ts.

7) Buanglah air pada kalorimeter,lalu ulangi langkah ke-3 sampai dengan


8,sebanyak 5 kali pengulangan.

8) Catat data yang anda peroleh pada lembar data pengamatan yang
tersedia.
17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

A. Percobaan menggunakan alat ukur dasar

1. Data hasil pengamatan pada percobaan alat ukur dasar (jangka


sorong)

Tabel 4.1 pengukuran diameter dalam diameter luar dan ketebalan sambungan
pipa…..

Diameter dalam Diameter luar Kedalaman sambungan


N Skala Skala Skala Skala Skala Skala Skala Skala Skala
O Utama Nonius (Xi) Utama Nonius (Xi) Utam Nonius (Xi)
(cm) (mm) (cm) (cm) (mm) (cm) a (mm) (cm)
(cm)
1 2.7 0.01 2.71 3.1 0.08 3.18 5.4 0.20 5.6
2 2.7 0.10 2.8 3.1 0.40 3.5 5.4 0.65 6.05
3 2.75 0.30 3.05 3.1 0.80 3.9 5.4 0.20 5.6
4 2.75 0.40 3.15 3.1 0.07 3.17 5.4 0.35 5.75
5 2.75 0.30 3.05 3.1 0.08 3.18 5.4 0.15 5.55
6 2.7 0.10 2.8 3.1 0.40 3.5 5.4 0.20 5.6
x̅ 2.92 3.40 5.69

Pada percobaan alat ukur dasar menggunakan jangka sorong yaitu


menentukan diameter dalam, diameter luar dan kedalaman pada suatu benda
uji berupa pipa paralon menggunakan jangka sorong. Pengukuran dilakukan
dengan ketelitian agar data ukuran untuk mengetahui skala utama dan skala
nonius tidak salah baik dari humman eror atau dari alat .Kami melakukan
percobaan sebanyak 6 kali.Kami mendapatkan hasil pengukuran yaitu
Diameter dalam = 2.71cm, 2.8cm, 3.05cm, 3.15cm, 3.05cm, 2.8 secara
berturut-turut dengan rata-rata sebesar 2.92cm.Diameter luar 3.18cm, 3.5cm,
3.9cm, 3.17cm, 3.18cm, 3.5 secara berturut-turut dengan rata-rata sebesar
3.40cm.Kedalaman sambungan = 5.6cm, 6.05cm, 5.6cm, 5.75cm, 5.55cm,
5.6cm secara berturut-turut dengan rata-rata sebesar 5.69cm.

18

Tabel 4.2 pengukuran sambungan pipa…..

NO Diameter Dalam Diameter Luar Kedalaman


(Δx = xi - x̅ ) (Δx = xi - x̅ ) (Δx = xi - x̅ )
(mm) (mm) (mm)
1 -0.21 -0.22 -0.09
2 -0.12 0.1 0.36
3 0.13 0.5 -0.09
4 0.23 -0.23 0.06
5 0.13 -0.22 -0.14
6 -0.12 0.1 -0.09
ΣΔx 0,04 0,03 0,01
Hasil Peng. Diameter Dalam (X) 2.92
Hasil Peng. Diameter Luar (X) 3.40
Hasil Peng. Kedalaman Sambungan Pipa (X) 5.69

Diperoleh hasil dari diameter dalam (Δx = xi - x̅ ) percobaan ke 1 = -


0.21,percobaan ke 2 = -0.12,percobaan ke 3 = 0.13,percobaan ke 4 =
0.23,percobaan ke 6 = -0.12.Hasil dari diameter luar (Δx = xi - x̅ ) percobaan
ke 1 = -0.22,percobaan ke 2 = 0.1,percobaan ke 3 = 0.5,percobaan ke 4 = -
0.23,percobaan ke 6 = 0.1.Hasil dari kedalaman (Δx = xi - x̅ ) percobaan ke 1 =
-0.09,percobaan ke 2 = 0.36,percobaan ke 3 = -0.09,percobaan ke 4 = -
0.04,percobaan ke 6 = 0.09.Pengukuran rata-rata dari benda uji tersebut yaitu,
2,92 untuk diameter dalam, 3,40 untuk diameter luar dan 5,69 untuk
kedalaman sambungan pipa.

2. Data Hasil Pengamatan Pada Percobaan Alat Ukur Dasar (Mikrometer


Sekrup)

Tabel 4.3 hasil pengukuran ketebalan potongan map plastik

Pembacaan (mm) Selisih Hasil


Percobaan Skala Skala Ukuran Pengukuran Pengukuran
ke-n Utama Nonius (Xn) Dengan rata-rata (cm)
(cm) (mm) (cm) (mm)
1 1 0.60 1.6 0.02 1.6
2 1 0.45 1.45 -0.13 1.45
3 1 0.55 1.55 -0.03 1.55
4 1 0.50 1.5 -0.08 1.5
5 1 0.65 1.65 0.07 1.65
6 1 0.75 1.75 0.17 1.75
ΣΔx 9.5
x̅ 1.58

19

Pada benda uji map/plastik,kami melakukan percobaan sebanyak 6 kali


pengukuran sehingga dapat diketahui selisih pengukuran dan hasil pengukuran
dari benda uji tersebut.Kami mendapatkan hasil pengukuran dengan ukuran =
1.6mm, 1.45mm, 1.55 mm, 1.5mm, 1.65mm, 1.75 secara berturut-turut.

3. Data Hasil Pengamatan pada percobaan alat ukur dasar (Mikrometer


Skrup)

Tabel 4.4 Tabel Hasil Pengukuran Ketebalan Uang Logam……

Pembacaan (mm) Selisih Hasil


Percobaan Skala Skala Ukuran Pengukuran Pengukuran
ke-n Utama Nonius (Xn) Dengan rata-rata (cm)
(cm) (mm) (cm) (mm)
1 2,5 0,21 2,71 0,05 2,71
2 2,5 0,20 2,7 0,04 2,7
3 2,5 0,14 2,64 -0,02 2,64
4 2,5 0,18 2,68 0,02 2,68
5 2,5 0,10 2,6 -0,06 2,6
6 2,5 0,16 2,66 0 2,66
ΣΔx 15,99
x̅ 2,66

Pada benda uji selanjutnya yakni pengukuran uang logam kami melakukan
percobaan sebanyak 6 kali sehingga kami mendapatkan hasil pengukuran
dengan ukuran 2,71mm, 2,7mm, 2,64mm, 2,68mm, 2,6mm, dan
2,66mm,secara berturut-turut.Dari enam kali percobaan didapatkan hasil yang
berbeda pula,dan didapatkan rata-rata hasil pengukuran 2,66mm.Factor yang
mempengaruhi adanya perbedaan pada hasil pengukuran ialah factor alat ukur
dan factor si pengukur.Hal ini bisa dihindari dengan cara alat yang akan
digunakan di kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan dan si pengukur
memiliki focus yang tinggi selama proses pengukuran.
20

4. Data hasil pengamatan pada percobaan alat ukur dasar (kelistrikan)

Hasil pengukuran dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan :

∂ = Ralat deviasi standar


x̅ = Rata-rata hasil pengukuran
x =Hasil pengukuuran

Tabel 4.5 Tabel Pengukuran Besar Tegangan Dan Kuat Arus Listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Surya……

Tegangan Tegangan Tegangan Rata-rata Resistor Arus


NO (V) (V) Lampu Tegangan /Muatan Listrik
MultiMeter Charge (…..watt) Listrik (I)
1 25 12,6 12,4 5,11 20 20
2 26 12,6 12,4 10,13 22 20
3 25,5 12,6 12,5 15,8 21 20
4 25,5 12,6 12,5 16,20 20 20
5 26 12,6 12,4 11,12 21 20

Pada benda uji kelistrikan,kami melakukan percobaan sebanyak 5 kali.


Sehingga kami mendapatkan rata-rata tegangan dan arus listrik.Hasil dari rata-
rata tegangan pada percobaan pertama yaitu 5,11 ,10,13 , 15,8 , 16,20 , 11,12.
21

5. Data hasil pengamatan pada percobaan alat ukur dasar (Kalorimeter)

Tabel 4.6 Tabel hasil pengukuran suhu kalorimeter ……

NO Mad (ml) Map (ml) T1 (C° ) T2 (C° ) TS (C° )


1 100 ml 100 ml 38 45 38
2 100 ml 100 ml 32 48 43
3 100 ml 100 ml 33 49 44
4 100 ml 100 ml 34 52 48
5 100 ml 100 ml 35 53 50
x̅ 34,4 49,4 44,6

Pada pengamatan kalorimeter di uji sebanyak 5 kali percobaan untuk


menentukan kalori dengan cara mengukur perubahan suhu dan perubahan efek
ternal.Diketahui fungsi utama kalorimeter adalah mengukur dan mendeteksi
kalor pada suatu perubahan reaksi kimia.Dengan mengamati perubahan
temperatur pada termos suhu dengan langkah awal dengan menetapkan massa
air dingin 100ml kemudian dimasukkan ke dalam termos suhu dan
mendapatkan suhu air 38ºC, 32ºC, 33ºC, 34ºC, 35ºC yang dicatat sebagai
T1.Kemudian menetapkan massa air panas 100ml yang dipanaskan ke dalam
termos listrik dan dimasukkan ke dalam termos suhu sehingga mendapatkan
suhu air 45ºC, 48ºC, 49ºC, 52ºC, 53ºC yang dicatat sebagai T2.Setelah itu
masukkan massa air dingin tadi dan dicampur dengan massa air panas sambil
mengamati perubahan suhu pada termos suhu selama 1 menit,sehingga
mendapatkan suhu Ts yaitu 38ºC, 43ºC, 44ºC, 48ºC, 50ºC.
22

4.2 Grafik Hasil Pengamatan

4.2.1 Grafik Data Hasil Pengamatan pada percobaan alat ukur dasar

a. Pengukuran diameter dalam,diameter luar,dan kedalaman sambungan pipa


paralon

GRAFIK PIPA PARALON

5 1
2
4 3
4
3
5
2 6

1

0
Diameter dalam Diameter luar Kedalaman sambungan

Pada grafik pengukuran pipa paralon memiliki tiga media ukur yakni
diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman sambungan.Kami melakukan
percobaan sebanyak 6 kali.Hasil pengukuran yaitu Diameter dalam dengan
percobaan ke 1 adalah 2.71cm,percobaan ke 2 adalah 2.8cm,percobaan ke 3
adalah 3.05cm,percobaan ke 4 adalah 3.15cm,percobaan ke 5 adalah
3.05cm,dan percobaan ke 6 adalah 2.8cm dengan rata-rata sebesar
2.92cm.Diameter luar dengan percobaan ke 1 adalah 3.18cm,percobaan ke 2
adalah 3.5cm,percobaan ke 3 adalah 3.9cm,percobaan ke 4 adalah 3.17cm,
percobaan ke 5 adalah 3.18cm,dan percobaan ke 6 adalah 3.5 dengan rata-rata
sebesar 3.40cm.Kedalaman sambungan dengan percobaan ke 1 adalah 5.6cm,
percobaan ke 2 adalah 6.05cm,percobaan ke 3 adalah 5.6cm,percobaan ke 4
5.75cm,percobaan ke 5 adalah 5.55cm,dan percobaan ke 6 adalah 5.6cm
dengan rata-rata sebesar 5.69cm.

23

b. Grafik hasil ketebalan map plastik

GRAFIK KETEBALAN MAP PLASTIK


7
6
5
4
Series1
3
Series2
2 Series3
Series4
1
Series5
0 Series6
an cm
)
m
)
m
) ih sil
-1 ba ( m (c lis Ha
o a s( ) Se
rc am iu Xn
Pe Ut n (
No an
kala a la k ur
S Sk U

Pada benda uji potongan map plastik,kami melakukan percobaan sebanyak


6 kali sehinga kami mendapatkan hasil untuk pengukuran skala utama disetiap
percobaan sama yaitu 1 cm sehingga model grafiknya mendatar dan untuk
skala noniusnya mengalami perbedaan disetiap percobaan yaitu 0.60 mm,0.45
mm,0.55 mm,0.50 mm,0.65 mm,0.75 mm.Sehingga model grafiknya naik
turun menyesuaikan dengan nilai skala noniusnya.Begitu juga dengan
ukurannya karena ukuran merupakan hasil dari penjumlahan skala utama dan
skala nonius maka grafik untuk ukuran sama modelnya dengan grafik skala
nonius,perbedaannya terdapat pada nilai dimana nilai untuk ukuran lebih besar
dari nilai skala nonius yaitu 1.6 cm,1.45 cm,1.55 cm,1.5 cm,1.65 cm dan 1.75
cm.
24

c. Grafik hasil pengukuran ketebalan uang logam


7
6
5
4
Series1
3
Series2
2 Series3
Series4
1
Series5
0 Series6
an cm
)
m
)
m
) ih sil
-1 ba ( m (c lis Ha
o a s( ) Se
rc am iu Xn
Pe Ut n (
No an
kala a la k ur
S Sk U

Pada benda uji ketebalan uang logam,kami melakukan percobaan


sebanyak 6 kali sehinga kami mendapatkan hasil untuk pengukuran skala
utama disetiap percobaan sama yaitu 2.5 cm sehingga model grafiknya
mendatar dan untuk skala noniusnya mengalami perbedaan disetiap percobaan
yaitu 0.21 mm,0.20 mm,0.14 mm,0.18 mm,0.10 mm,0.16 mm.Sehingga model
grafiknya naik turun menyesuaikan dengan nilai skala noniusnya.Begitu juga
dengan ukurannya karena ukuran merupakan hasil dari penjumlahan skala
utama dan skala nonius maka grafik untuk ukuran sama modelnya dengan
grafik skala nonius,perbedaannya terdapat pada nilai dimana nilai untuk
ukuran lebih besar dari nilai skala nonius yaitu 2.71 cm,2.7 cm,2.64 cm,2.68
cm,2.6 cm dan 2.66 cm.
d. Grafik hasil pengukuran kelistrikan
7
6
5
4
Series1
3
Series2
2 Series3
Series4
1
Series5
0 Series6
an cm
)
m
)
m
) ih sil
-1 ba ( m (c lis Ha
o a s( ) Se
rc am iu Xn
Pe Ut n (
No an
kala a la k ur
S Sk U

Grafik pada benda uji kelistrikan,kami melakukan percobaan sebanyak 5 kali.


Sehingga kami mendapatkan rata-rata tegangan dan arus listrik.

e. Grafik hasil pengukuran kalorimeter

GRAFIK KALORIMETER
60

50

40
1
2
30 3
4
20 5

10

0
Mad (ml) Map (ml) T1 T2 TS

Pada grafik kalorimeter di uji sebanyak 5 kali percobaan untuk


menentukan kalori dengan cara mengukur perubahan suhu dan perubahan efek
ternal.Dengan mengamati perubahan temperatur pada termos suhu dengan
langkah awal dengan menetapkan massa air dingin 100ml kemudian
dimasukkan ke dalam termos suhu dan mendapatkan suhu air 38ºC, 32ºC,
33ºC, 34ºC, 35ºC yang dicatat sebagai T1.Kemudian menetapkan massa air
panas 100ml yang dipanaskan ke dalam termos listrik dan dimasukkan ke
dalam termos suhu sehingga mendapatkan suhu air 45ºC, 48ºC, 49ºC, 52ºC,
53ºC yang dicatat sebagai T2.Setelah itu masukkan massa air dingin tadi dan
dicampur dengan massa air panas sambil mengamati perubahan suhu pada
termos suhu selama 1 menit,sehingga mendapatkan suhu Ts yaitu 38ºC, 43ºC,
44ºC, 48ºC, 50ºC.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum fisika ini terbagi ke dalam 5 jenis


praktikum :

►Praktikum 1 : Alat Ukur Dasar

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki bagian utama
yaitu rahang tetap dan rahang geser.Alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian
yang cukup tinggi,yaitu berkisar antara 0,1 mm sampai 0,05 mm.Skala
panjang yang tertera pada rahang sorong disebut nonius atau vernier.Jangka
sorong yang akan digunakan 47 memiliki skala nonius yang panjangnya 10
cm dan terbagi atas 20 bagian,sehingga beda satu skala nonius dengan skala
utama adalah 0,05 mm (Sutrisno,2001).

Mikrometer sekrup juga merupakan alat ukur panjang, biasanya alat ini
digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda yang memerlukan ketelitian
tinggi.Sebuah mikrometer sekrup, ditunjukkan pada gambar 2, memiliki dua
macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar.Skala luar yang berada di
selubung luar terbagi atas 50 bagian (garis). Ketika selubung luar ini diputar
lengkap 1 kali putaran, maka rahang geser dan selubung luar akan bergerak
maju atau mundur sejauh 0,5 mm. 1 bagian pada skala putar bernilai 0,01 mm,
angka ini diperoleh dari: (0,5/50) x 1 mm = 0,01 mm. Angka ini merupakan
tingkat ketelitian dari mikrometer sekrup.

Gambar 1.2 Mikrometer Skrup

►Praktikum 1 : Alat Ukur Dasar

Berdasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan


besar gaya F yang meregangkan benda.Asas ini berlaku juga bagi pegas
heliks,selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui.Konstanta gaya pegas
adalah suatu karakter dari suatu pegas yang menunjukkan perbandingan
besarnya gaya terhadap perbedaan panjang yang disebabkan oleh adanya
pemberian gaya tersebut.Satuan konstanta gaya pegas adalah N/m,dimensi
konstanta pegas: [M][T ]-2.

►Praktikum 1 : Alat Ukur Dasar

Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu
benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut.Jika suhunya tinggi maka
kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika
suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Berikut langkah-langkah percobaan:

1) Siapkan alat dan bahan,kemudian susunlah alat percobaan.

2) Panaskan air sebanyak 100 ml dengan menggunakan pemanas busen yang


tersedia.

3) Masukkan air dingin sekitar 100 ml kedalam calorimeter.Catat massa air


dingin.

4) Dengan menggunakan thermometer,ukurlah suhu kesetimbangan awal


antara air dingin dan kalorimeter sebagai hitungan T1.

5) Ambil 100 ml air yang telah dipanaskan (dari langkah 2),buatlah


temperatur air panas 50°C dan dimasukkan secara langsung ke dalam
kalorimeter.Catat suhu ini sebagai hitungan T2.

6) Aduklah pelan-pelan campuran air dingin dan panas tersebut sambil amati
terus perubahan temperatur yang ditunjukkan oleh termometer.Setelah
penunjukan termometer stabil dan suhunya hampir turun.Catat suhunya
sebagai Ts.

7) Buanglah air pada kalorimeter,lalu ulangi langkah ke-3 sampai dengan


8,sebanyak 5 kali pengulangan.

8) Catat data yang anda peroleh pada lembar data pengamatan yang tersedia.

►Praktikum 2 : Kelistrikan

Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam


tergantung tipe dan merk multimeter.Akan tetapi pada umumnya setiap
multimeter / multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur
arus, tegangan dan resistansi.Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada
pada multimeter.

1) Ohm Meter (Ω)

Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk
mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang
memiliki unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter analog
saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada multimeter
digital saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum suatu resistansi
yang dapat dihitung oleh multimeter tersebut.

2) Ampere Meter (A)

Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang
berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya terdiri
dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter AC. Pada
multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini saklar selektor
berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus yang akan
diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang digunakan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada multimeter.

3) Volt Meter (V)

Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan


listrik. Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada
fungsi volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital
maupun analog berfungsi sebagaibatas ukur maksimum, oleh karena itu harus
diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai batas ukur
yang dipilih.

5.2 Saran

Untuk praktikum fisika dasar yaitu,sebelum melakukan percobaan


praktikan harus memahami dan mengetahui hal yang akan dilakukan.
Mengetahui fungsi dari setiap alat dan cara penggunaannya.Praktikum
dilakukan dengan teliti agar mendapat data yang akurat.Praktikan juga harus
memperhatikan intruksi dari asisten agar praktikum berjalan dengan lancar
dan sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Fisika Dasar,2023,Laboratorium Terpadu Fakultas


Teknik,Universitas Samawa,disusun oleh Dra.Eni Nuraini,M.T. Nanang
Tawaf,S.T.,M.T Syarif Fitriyanto,M.Pd

https://materibelajar.co.id/pengertian-listrik/

http://fti.unissula.ac.id/download/Modul%20Praktikum%20TI/
Smt2%20MODUL%20FISIKA.pdf
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai